Anda di halaman 1dari 41

Tugas Sistem Perawatan Dan Perbaikan Permesinan (praktek)

Kelas T7D

Kelompok 2 :

1. MOH IBNU JAELANI


2. MOHAMAD BAHRIN
3. MUHAMAD HAIDAR BASYA
4. OKTAVIO DERRY ANDRIAN P
5. PIYAN PRAYOGA
6. PUJI SYIFA LUTFIANA
7. RAMADHAN YOGA ANANDA
8. RANDI SALAVICHAY
9. RIZA INDRIAWAN
10. SATRIA AJI PANGESTU
11. SEPTIAN SATRIA A
12. YUDHISTIRA MAHARSI R

SILABUS XII

DEMO PERAWATAN DAN PERBAIKAN COMPRESSOR UDARA DI ATAS KAPAL

A. Pengertian Kompresor Udara


Kompresor udara di dalam kamar mesin sebuah kapal merupakan salah satu
dari beberapa pesawat bantu yang ada di kapal. Kompresor adalah pesawat bantu yang
berfungsi untuk menghasilkan udara kerja tersebut di pergunakan untuk keperluan-
keperluan antara lain: menjalankan motor induk atau motor bantu, untuk keperluan-
keperluan kebersihan, pesawat yang di jalankan memakai angin, untuk alat alat
kontrol, untuk ketel ketel angin.
Dari bermacam-macam bentuk (tegak sejajar / in line, “V”,”X”) banyaknya
silinder, tingkat tekan macam kerja (torak bolak-balik / reciprocating, rotary dan
centrifugal), mengingat kemudahan dalam pemeliharaan dan pengoperasian,
kompresor jenis torak bolak-balik kerja tunggal dua silinder dan dua tingkat tekanan
menempati banyak pemakaian untuk kapal-kapal niaga. Dari kompresor ini,
didapatkan udara kerja dengan tekanan sekitar 25-40 bar. (Anonym, PIP Semarang)
Pada umumnya pada kapal dipasang 2 buah kompresor yang mempunyai tujuan
apabila salah satu dari kompresor rusak atau macet, masih ada yang lain yang dapat
menggantikan.
Kompresor udara pada kapal ada 2 yaitu:

1. Kompresor udara utama yang berfungsi untuk mengisi udara kerja pada botol
angin utama.
2. Kompresor udara bantu yang berfungsi untuk emergency bilamana kompresor
udara utama rusak/macet dan untuk mengisi udara pada botol angin bantu.
Sedangkan menurut (Raharjo,2009), Kompresor adalah sebuah mesin bantu atau
peralatan yang berfungsi untuk memindahkan fluida mampu mampat seperti
udara. kompresor di gunakan sebagai penyedia udara bertekanan yang
selanjutnya dapat di aplikasikan untuk pengeringan, pneumatics dan lain
sebagainya.

B. Prinsip Kerja Kompresor Udara


Kompresor udara yang ada di kapal sangat mempengaruhi kerja mesin.
Berhubung paling banyak digunakan pada kapal adalah 2 tingkat, maka penulis
menguraikan prinsip kerja kompresor udara 2 tingkat.
1. Prinsip Kompresor udara 2 tingkat, yaitu pada gambar:

Gambar 1 kompresor udara dua tingkat


(sumber: edy saputra,2018)
Pengertian prinsip kerja kompresor udara dua tingkat menurut (sitepu,2010),
adalah udara dari dihisap oleh torak tekanan rendah melalui saringan (filter) dan masuk
ke dalam silinder melalui katub hisap tekanan rendah. Setelah dikompresikan dalam
silinder. Udara keluar melalui katub tekan tekanan rendah, kemudian udara didinginkan
pada inter cooler dan selanjutnya udara masuk ke dalam silinder tekanan tinggi melalui
katub isap tekanan tinggi dan udara keluar melalui inter cooler menuju tabung udara
(botol angin) melalui katub tekan tekanan tinggi.
Selama kompresor bekerja perlu adanya pendinginan, pendinginan diambil dari
air laut dan agar kompresor tidak mengalami kerusakan maka bagian tertentu dipasang
Zink Anoda untuk menghindari korosi.
Alasan kompresor perlu pendingin adalah

a. Untuk memperkecil suhu udara.


b. Untuk memperbesar rendemen volumentric
c. Memperkecil kenaikan suhu pada kompresor
2. Alat Pengaman Kompresor Udara

Untuk meningkatkan keselamatan kerja pada kompresor udara perlu dipasang


alat-alat pengaman agar kompresor dapat bekerja dengan aman dan tidak ada
gangguan waktu bekerja.

Gambar 2 Mekanisme Prinsip Kerja Kompresor (sumber: edy


saputra, 2018)

Fungsi dari alat-alat pengaman kompresor menurut (edy saputra, 2018) antara lain:
a. Katub Keamanan
Katub keamanan berfungsi untuk mengeluarkan tekanan lebih dari yang
diijinkan sehingga dapat menghindari terjadinya ledakkan.
b. Katub Cerat
Katub cerat digunakan untuk start pertama agar tidak terjadi ledakan
c. Gelas Penduga Minyak Lumas
Gelas penduga minyak lumas ini berfungsi untuk mengetahui atau melihat tinggi
rendahnya minyak lumas dalam sistem.
d. Saringan atau Filter
Filter digunakan untuk menyaring udara yang masuk kedalam sistem sehingga
tidak masuk dan membawa kotoran
e. Manometer
Manometer berfungsi untuk mengetahui tekanan udara dalam tabung udara dan
tekanan yang diijinkan yaitu 30 kg / cm2.

Gambar 3 Indikator Tekanan Udara


(sumber: edy saputra, 2018)
3. Alat-alat bantu kompresor
Selain dilengkapi dengan alat pengaman, kompresor juga dilengkapi dengan alat
bantu guna menunjang proses kerjanya. Alat bantu pada kompresor antara lain;
a. Tabung udara (botol angin) dengan tekanan max. 30 kg/cm2

b. Motor listrik sebagai tenaga penggerak


c. Penggerak diesel (untuk kompresor bantu)
4. Bagian-bagian kompresor
Bagian-bagian dari kompresor antara lain:

a. Cylinder head, sebagai tempat kedudukan katub isap dan katub tekan
b. Torak (Piston)
Torak dibuat dari paduan ringan. Pada bagian atas dan bawah terdapat 3 buah alur.Alur
nanti terpasang cincin torak (ring) besarnya cincin torak harus tepat pada alur
pegasnya. Dibawah alur terdapat 2 (dua) buah lubang, untuk pena torak ini dipasang
batang torak.

Gambar 4 Katup kompresor

c. Batang torak (connecting Rod)


Batang torak digunakan untuk menghubungkan torak dengan poros engkol (crank
shaft) yang digunakan sebagai penggerak keduanya.
Batang torak terdiri dari:

1. Conecting Rod
2. Piston Pin
3. Piston Pin Bush
4. Connecting Rod Bolt
5. Bearing Insert
6. Bearing Cap
d. Poros Engkol (Crank Shaft)
Poros yang berada ditengah-tengah badan (casing) yang rnemutar batang
torak dinamakan poros engkol.Salah satu ujung badan (casing) dipasang Fly Wheel
agar dalam badan (casing) benar-benar terdapat ruang bebas dari bocoran-bocoran
udara luar. Maka diantara badan dan rangka dengan poros engkol dipasang shaft seal
(badan paking). Jika tidak dipasang sahft seal maka minyak lumas atau gas dari
casing (badan) bocor keluar, lebih-lebih pada waktu poros engkol berputar cepat.
Sedangkan menurut (Raharjo,2009), bagian-bagian kompresor antara lain:
1. Silinder
2. Saluran pendingin
3. Batang piston
4. Oil level switch
5. Centrifugal unloader
6. Integral fan blade
7. Poros engkol
8. Splash lubrication
9. Cast iron body

Gambar: 5 Bagian kompresor tampak samping


(sumber: http://trikueni-desainsistem.co.id/2014/03/pengertian-kompresor.html)

2.3 Tenaga Penggerak Kompresor Udara


Tenaga penggerak pada kompresor udara menurut (sunarto, 2012) adalah:
a. Kompresor udara utama menggunakan tenaga penggerak motor listrik
b. Kompresor udara bantu menggunakan tenaga penggerak diesel.
Meskipun dengan tenaga penggerak yang berbeda tetapi fungsi dari keduanya
sama. Bila salah satu kompresor udara rusak, maka kompresor yang lainnya dapat
menggantikan.
1. Tenaga penggerak dengan Motor Listrik
Pengertian dari motor listrik adalah suatu alat atau pesawat yang apabila diberi
aliran listrik akan menghasilkan tenaga putar, selanjutnya tenaga putaran
dimanfaatkan untuk menggerakan kompresor udara dengan menghubungan roda
pully dengan kopling pada motor tersebut.

2. Tenaga penggerak dengan Diesel


Kompresor udara yang menggunakan tenaga penggerak diesel biasanya dari jenis
kompresor udara bantu. Kompresor udara bantu di kapal digunakan sebagai
emergency (darurat) bila kompresor udara utama rusak atau macet.
Kompresor udara bantu dipasang berjauhan dari kompresor udara utama karena
menggunakan bahan bakar yaitu solar, dan kompresor udara bantu dibuat lebih kecil
karena fungsinya hanya membantu kompresor udara utama.

2.4 Tabung Udara (Botol Angin)

Gambar 6 Tabung Udara


(sumber : edy saputra, 2018)

Dua cara pemasangan botol angin di atas kapal , pertama secara vertikal dan kedua
secara horizontal. Kedua cara tersebut pemakaiannya tergantung dari keadaan luas tempat /
ruangan.
Untuk jenis botol angin yang tegak, dasar botol angin harus cembung untuk tempat
kumpulan condensat, minyak yang terbawa serta kotoran lain yang selanjutnya dapat di
buang melalui pipa cerat.

Untuk menampung udara kerja yang dihasilkan oleh kompresor maka diperlukan alat
bantu yaitu botol angin.
1. Fungsi botol Angin
Botol angin berfungsi sebagai penampung udara kerja dari kompresor. Pada kapal
udara kerja digunakan untuk:
a. Untuk start Main Engine dan Auxialary Engine
b. Menjalankan alat-alat otomatis.
c. Untuk membersihan kotoran-kotoran
d. Untuk membunyikan seruling kapal, dan lain-lain.
Jumlah tabung udara dibuat 2 dimaksudkan apabila salah satu rusak atau macet
maka tabung udara yang lain dapat menggantikannya dan juga merupakan syarat dari
klasifikasi.

2. Alat bantu pada tabung udara


Untuk menjaga agar keamanan kerja dan mencegah agar tabung udara tidak cepat
rusak, maka dlengkapi dengan alat-alat sebagai berikut: a. Manometer
Manometer berfungsi untuk mengetahui tekanan udara di dalam botol udara
yaitu antara 20 - 30 Kg/Cm2.
b. Katub Cerat
Katub cerat berfungsi untuk mencerat air yang berada didalam botol akibat
terjadinya kondensasi udara didalam boto1 serta untuk mencegah terjadinya
korosi.
c. Katub Pengeluaran Udara ke Mesin
Katub pengeluaran udara ini berfungsi untuk saluran udara untuk menjalankan
mesin atau untuk kegiatan lain
d. Katub Pengisian
Katub pengisian digunakan sebagai saluran udara dari kompresor ke botol
angin.

e. Katub Keamanan
Sebagai katub keamanan yaitu menjaga bila terjadi tekanan yang rnelebihi
kapasitas didalam tabung sehingga dapat menghindari terjadinya ledakan.

2.5 Macam-macam kompresor udara


a) Kompresor Torak Resiprokal (reciprocating compressor)

Kompresor ini dikenal juga dengan kompresor torak, karena dilengkapi dengan
torak yang bekerja bolak-balik atau gerak resiprokal. Pemasukan udara diatur oleh
katup masuk dan dihisap oleh torak yang gerakannya menjauhi katup. Pada saat
terjadi pengisapan, tekanan udara di dalam silinder mengecil, sehingga udara luar
akan masuk ke dalam silinder secara alami. Pada saat gerak kompresi torak
bergerak ke titik mati bawah ke titik mati atas, sehingga udara di atas torak
bertekanan tinggi, selanjutnya di masukkan ke dalam tabung penyimpan udara.
Tabung penyimpanan dilengkapi dengan katup satu arah, sehingga udara yang ada
dalam tangki tidak akan kembali ke silinder. Proses tersebut berlangsung terus-
menerus hingga diperoleh tekanan udara yang diperlukan. Gerakan mengisap dan
mengkompresi ke tabung penampung ini berlangsung secara terus menerus, pada
umumnya bila tekanan dalam tabung telah melebihi kapasitas, maka katup
pengaman akan terbuka, atau mesin penggerak akan mati secara otomatis.

Gambar 7 Kompresor Torak Resiprokal


(sumber : http://www.academia.edu/8695661/makalah-kompresor 2 )

b) Kompresor Torak Dua Tingkat Sistem Pendingin Udara

Kompresor udara bertingkat digunakan untuk menghasilkan tekanan udara yang


lebih tinggi. Udara masuk akan dikompresi oleh torak pertama, kemudian didinginkan,
selanjutnya dimasukkan dalam silinder kedua untuk dikompresi oleh torak kedua
sampai pada tekanan yang diinginkan. Pemampatan (pengompresian) udara tahap
kedua lebih besar, temperatur udara akan naik selama terjadi kompresi, sehingga perlu
mengalami proses pendinginan dengan memasang sistem pendingin. Metode
pendinginan yang sering digunakan misalnya dengan sistem udara atau dengan sistem
air bersirkulasi. Batas tekanan maksimum untuk jenis kompresor torak resiprokal
antara lain, untuk kompresor satu tingkat tekanan hingga 4 bar, sedangkan dua tingkat
atau lebih tekanannya hingga 15 bar.

Gambar 8 Kompresor Dua Tingkat Sistem Pendingin Udara


(sumber : http://www.academia.edu/8695661/makalah-kompresor_2 )

c) Kompresor sentrifugal

Kompresor sentrifugal merupakan kompresor yang memanfaatkan gaya


sentrifugal yang dihasilkan oleh impeller untuk mempercepat aliran fluida udara
(gaya kinetik), yang kemudian diubah menjadi peningkatan potensi tekanan
(menjadi gaya tekan) dengan memperlambat aliran melalui diffuser.
.

Gambar 9 Kompresor sentrifugal


(sumber : http://www.academia.edu/8695661/makalah-kompresor_2 )
d) Kompresor Putar (Rotary Compressor)

Kompresor Rotari Baling-baling Luncur Secara eksentrik rotor dipasang


berputar dalam rumah yang berbentuk silindris, mempunyai lubang-lubang masuk
dan keluar. Keuntungan dari kompresor jenis ini adalah mempunyai bentuk yang
pendek dan kecil, sehingga menghemat ruangan. Bahkan suaranya tidak berisik
dan halus dalam, dapat menghantarkan dan menghasilkan udara secara terus
menerus dengan mantap. Baling-baling luncur dimasukkan ke dalam lubang yang
tergabung dalam rotor dan ruangan dengan bentuk dinding silindris. Ketika rotor
mulai berputar, energi gaya sentrifugal baling-balingnya akan melawan dinding.
Karena bentuk dari rumah baling-baling itu sendiri yang tidak sepusat dengan
rotornya maka ukuran ruangan dapat diperbesar atau diperkecil menurut arah
masuknya (mengalirnya) udara.

Gambar 10 Kompresor Putar


(sumber : http://www.academia.edu/8695661/makalah-kompresor_2 )

E. Kompresor Sekrup (Screw)

Kompresor Sekrup memiliki dua rotor yang saling berpasangan atau bertautan
(engage), yang satu mempunyai bentuk cekung, sedangkan lainnya berbentuk
cembung, sehingga dapat memindahkan udara secara aksial ke sisi lainnya. Kedua
rotor itu identik dengan sepasang roda gigi helix yang saling bertautan. Jika roda-
roda gigi tersebut berbentuk lurus, maka kompresor ini dapat digunakan sebagai
pompa hidrolik pada pesawat pesawat hidrolik. Roda-roda gigi kompresor sekrup
harus diletakkan pada rumah-rumah roda gigi dengan benar sehingga betul-betul
dapat menghisap dan menekan fluida.
Gambar 11 Kompresor Sekrup
(sumber : http://www.academia.edu/8695661/makalah-kompresor_2 )
Tugas Sistem Perawatan Dan Perbaikan Permesinan (praktek)

Kelas T7D

Kelompok 2 :

1. MOH IBNU JAELANI


2. MOHAMAD BAHRIN
3. MUHAMAD HAIDAR BASYA
4. OKTAVIO DERRY ANDRIAN P
5. PIYAN PRAYOGA
6. PUJI SYIFA LUTFIANA
7. RAMADHAN YOGA ANANDA
8. RANDI SALAVICHAY
9. RIZA INDRIAWAN
10. SATRIA AJI PANGESTU
11. SEPTIAN SATRIA A
12. YUDHISTIRA MAHARSI R

SILABUS XIII

DEMO PERBAIKAN PADA MESIN UAP BANTU/ PESAWAT UAP (AUXILIARY


STEAM ENGINE)

A. Pengenalan ketel uap

Ketel Uap adalah sebuah bejana yang dibuat untuk membentuk uap dimana ke
dalam bejana (alat) tersebut dimasukkan air dan kemudian diberikan panas sehingga air
tersebut adalah berubah menjadi uap.Ketel uap adalah alat pembangkit uap, dimana uap
ini dinyatakan dengan entalpi kalor (panas) yang diperoleh adalah dan proses pembakaran
bahan bakar, yang mana kalor dipindahkan dan bahan bakar yang di bakar melalui api dan
gas asap yang memanasi pipa-pipa ataupun dinding – dinding pemanas sehingga panas
tersebut akan diserap oleh air yang adalah dijadikan uap, dimana uap yang terjadi akan
digunkan sesuai dengan keperluannya di kapal.
Pemakaian uap sebagai tenaga penggerak mulai diguakan pada th 1970 oleh seorang
bangsa Inggris yang bernama JAMES WATT. Dialah yang mula-mula membuat instalasi
uap yang terdiri dan Ketel Uap dan Mesin Uap dimana ketel uap berfungsi sebagai alat
untuk membentuk uap seperti telah dijelaskan diatas, kemudian uap yang dihasilkan
tersebut akan dimasukkan ke dalam mesin uap, tenaga yang terkandung uap tersebut akan
dirubah menjadi tenaga penggerak di dalam mesin uap.

B. Komponen Alat-Alat Perlengkapan Ketel Uap


Alat-alat perlengkapan ketel uap (Appendasi Ketel) :
1. GELAS PENDUGA

Gambar.sight glass
Yaitu sebuah alat yang diperhatikan untuk kita dapat mengetahui ketinggian
permukaan air yang berada dalam ketel sehingga setiap waktu dapat dilihat prinsip kerja
dan alat adalah menurut bejana beraubungan.
2. KATUP PENGAMAN (SAFETY VALVE)

Gambar.safety valve
Yaitu alat yang gunanya untukmencegah supaya ketel jangan meledak pada saat tekanan
ketel melebihi dan yang ditentukan, alat ini akan bekerja untuk membuang tekanan lebih
itu. Alat ini minimal 2 (dua) buah.
3. MANOMETER
Gambar.Manometer
yaitu alat pengukur tekanan uap umumnya manometer yang
digunakan adalah manometer BOURDON dan alat ini diusahakan letaknya yang
mudah terlihat dari jarak tertentu.
4. KATUP PEMBILAS

Gambar. katup pembilas


Adalah sebuah kran yang letaknya pada bagian bawah dan ketel yang gunanya adalah
untuk membuang kotorn yang ada dalam ketel seperti endapan-endapan lumpur pasir dan
lainnya sehingga tiap berapa jam kita harus membuka kran ini (blow of).
5. POMPA PENGISI

Gambar.feedwaterpump
Feed Water Pump atau Pompa Pengisian yang dapat bekerja secara otomatis sehingga
apabila air dalam tangki ataupun ketel sudah pada batas yang minimal maka secara
otomatis pompa ini akan hidup untuk mengisi ketel tetap sehingga air dalam ketel akan
tetap terisi dengan yang dikehendaki. Pompa ini minimal harus ada 2 buah.
6. KRAN INDUK
Gambar.mainsteamvalve
Kran Induk / main steam valve yang gunanya untuk mengeluarkan uap-uap yang (MAIN
VALVE) ketel kepada kran pembagi jadi sebelum tekanan uap mencapai minimal maka
kran induk ini harus ditutup agar tekanan uap cepat naik.
7. LOBANG ORANG (man hole)

Man Hole / Lubang utama gunanya adalah untuk lalu orang apabila akan (MAIN HOLE)
masuk kedalam ketel pada saat pembersihan bagian dalam dan ketel, ataupun untuk
pemeriksaan bagian dalam dan ketel.
8. PENGABUT (BURNER)

Gunanya adalah sebagai penguat bahan bakar yang akan dibakar didalam ketel, ataupun
untuk pemeriksaan bagian dalam dan ketel.

C. Persyaratan Sebuah Ketel Uap

1. Dalam waktu tertentu dapat menghasilkan uap dengan berat dan tekanan lebih
besar dari 1 atmosfir.
2. Menghasilkan uap dengan kadar air yang sedikit mungkin.
3. Jika menggunakan pemanas lanjut, maka pemakaian uap tidak teratur, suhu uap
tidak boleh berubah banyak dan harus dapat diatur dengan mudah.
4. Pada waktu manouvering pemakaian uap berubah-ubah, maka tekanan uap tidak
boleh berubah drastis.
5. Pembentukan uap harus bisa terjadi dengan jumlah bahan bakar yang serendah
mungkin.
6. Susunan pengopakan bahan bakar harus sedemikian rupa sehingga bahan bakar
dapat dibakar tanpa memerlukan ongkos dan tenaga yang terlalu besar.
D. Jenis uap yang dihasilkan Ketel Uap
1. Wet Steam (uap basah) adalah uap pada temperature dan tekanan tertentu yang
masih mengandung butir-butir air (kadar uap <100%)
2. Saturated Steam (uap jenuh/kering) adalah uap pada temperature dan tekanan
tertentu sudah tidak mengandung butir-butir air (kadar uap (x) = 100)
3. Superheated steam (uap panas lanjut) adalah uap jenuh yang dipanasi lanjut untuk
mendapatkan tekanan dan temperatur yang dikehendaki.

E. Jenis Ketel Uap

1. Pembagian Menurut Konstruksi


a) Ketel Pipa Air
Pada ketel pipa air, air berada di dalam pipa – pipanya sedangkan gas pemanasnya
berada diluar pipa contohnya:
1) Ketel B & W
2) Ketel Foster Wheeler
3) Ketel yerrow
b) Ketel Pipa Api pada ketel ini air berada diluar pipa, sedangkan gas panasnya mengalir
di dalam pipa – pipanya. Contohnya :
a. Ketel schots
b. Ketel Cochran
c. Ketel Clarkson

2. Pembagian Menurut Fungsinya


a) Ketel Induk : yaitu ketel yang menghasilkan uap yang dipergunakan untuk
menggerakkan mesin induk.
b) Ketel bantu : yaitu ketel yang menghasilkan uap yang dipergunakan untuk
keperluan pesawat pesawat bantu , misalnya pompa-pompa pemanas dan lain lain.

3. Pembagian Menurut Undang-Undang


a) Ketel tetap
b) Ketel Kapal
c) Ketel bergerak

F. Persyaratan pemindahan panas boiler


1) Waktu
2) Selisih suhu rata rata antara benda yang memberi panas dan menerima panas dan dari
cara terjadinya pengaliran panas
3) Besar luas yang dipanaskan
4) Tebal dari dinding pemisah
5) Bahan dari dinding peisah
6) Sifat dari benda yang memberi panas dan menerima panas
7) Kecepatan pemberian panas terhadap benda yang menerima panas

*Proses Pembentukan Uap*


Untuk merubah energi panas menjadi energi mekanis diperlukan suatu media
kerja . Dalam hal ini media kerja yang digunakan adalah uap. Uap dalam ketel
yang dimaksud adalah uap air, yaitu gas yang timbul akibat perubahan fase air
menjadi uap melalui proses pemanasan. Keuntungan penggunaan uap sebagai
media kerja adalah :
1). Mempunyai kemampuan untuk menerima kalor dalam jumlah yang besar.
2). Dihasilkan dari material yang murah dan mudah diperoleh.
3). Dapat bekerja pada tekanan tinggi .
4). Tidak terbakar dan tidak beracun.
5). Cepat menghantarkan panas
G. Pengoperasian Boiler Ketel Uap
Standar Operasi Prosedur Boiler
1. Pendahuluan
sebelum pemanasan Penting dilakukan pemanasan/kontrol yang seksama terhadap
semua peralatan pada boiler untuk memastikan bahwa semuanya berada dalam
kondisi siap pakai sebelum dilakukan pemanasan :
a) Periksa dan pastikan semua valve pada boiler dalam posisi tertutup.
b) Periksa semua visual terhadap semua fan, seperti casing, bearing, v-belt, baut
penahan dan lain-lain.
c) Periksa level air pada glass penduga, cobakan gelas penduga, guna memastikan
bahwa level air sekitar setengah gelas penduga.
d) Periksa perssure gauge, berfungsi baik/tidak.
e) Kontrol air compressor, dan pastikan tekanannya lebih besar 8 bar.
f) Inspeksi ruang bakar dan pastikan bahwa dapur bersih dan fibre bar dan dinding
batu secara umum siap pakai.
g) Periksa dan pastikan blow down valve dalam posisi tertutup.
h) Periksa tangki air umpan dan isi bila di perlukan.
i) Tes alarm untuk level air tinggi dan level air rendah (level pertama dan kedua). Ini
dilakukan dengan memompakan air ke level yang tinggi kemudian buang menjadi
level pertama dan kedua, kembalikan lagi level air diboiler sekitar setengahnya.
2. Pemanasan (Menaikkan Steam)
Waktu yang dibutuhkan untuk pemanasan boiler bervariasi diantara jenis/type
boiler, jika boiler di padamkan malam sebelumnya, lakukan hal seperti berikut :
a) Masukkan fibre dan sebarkan secara merata diatas fire grate, kemudian nyalakan
api
b) Hidupkan ID Fan, FD Fan, dan secondary Fan dengan damper yang setengah
terbuka.
c) Jika memiliki sistem pendingin pendukung batang ruang bakar, buka water valve
atau jalankan pompa sirkulasi jika ada.
d) Panaskan boiler secara berlahan untuk menaikkan steam ketekanan kerja, pastikan
bahwa level air di glass penduga tidak bertambah (terkontrol).
e) Lakukan blowdown pada heater dinding samping dan pastikan bahwa level air tetap
terjaga. Jangan melakukan blowdown pada header dinding samping ketika boiler
operasi.
3. Menghubungkan Boiler ke pipa induk steam (Main Steam Pipe)
Saat menghubungkan boiler ke main steam pipe, perlu dibiasakan untuk melindungi
boiler, pipa-pipa dan steam turbin dari kerusakan :
a) Buka penuh semua steam trap bypass valve pada jalur main steam pipe dan steam
turbin
b) Buka sedikit boiler main stop valve untuk meratakan pemanasan pada main steam
pipa.
c) Pada steam berhembus bebas keluar dari aliran bypass velve, segera tutup bypass
valve
d) Biarkan steam trap valve dalam posisi terbukan dan buka berlahan-lahan boiler
main stop valve sampai terbuka penuh.
e) Ketika hendak menggabungkan boiler kedua atau ketiga pada main steam pipe,
pastikan bahwa boiler tersebut berada pada tekanan yang seimbang terhadap boiler
yang sebelumnya sudah stabil.
f) Bypass valve pada main steam line dan steam turbin dibuka.
g) Setelah beberapa menit, buka berlahan-lahan boiler main stop valve dan segera
tutup bypass valve.
h) Biarkan semua steam trap velve dalam posisi terbuka.
Tugas Sistem Perawatan Dan Perbaikan Permesinan (praktek)
Kelas T7D

Kelompok 2 :

1. MOH IBNU JAELANI


2. MOHAMAD BAHRIN
3. MUHAMAD HAIDAR BASYA
4. OKTAVIO DERRY ANDRIAN P
5. PIYAN PRAYOGA
6. PUJI SYIFA LUTFIANA
7. RAMADHAN YOGA ANANDA
8. RANDI SALAVICHAY
9. RIZA INDRIAWAN
10. SATRIA AJI PANGESTU
11. SEPTIAN SATRIA A
12. YUDHISTIRA MAHARSI R

SILABUS XIV

DEMO PERBAIKAN PADA MOTOR BENSIN (4 TAK) (PETROL ENGINE) (PISTON;


CYLINDERS; PISTON RINGS; CONNECTING ROD; BEARINGS; VALVES AND
CAMSHAFT)

PERAWATAN PISTON

Piston harus dikeluarkan pada selang waktu yg teratur, sesuai yg ada dalam jadwal, cincin dilepas
dan piston serta cincinnya dibersihkan . semua tempat yang tergores pada pistonharus digosok
atau dibersihkan sampai halus.

Keadaan piston dan lapisan slinder memberikan petunjuk yang baik tentang mutu dan jumlah dari
minyak lumas yang digunakan. Bila lapisan slinder dan cincin piston mempunyai permukaan
mengkilap dan cicncinnya bebas, menunjukan bahwa bahan bakarnya bermutu baik. Namun bila
menggunakan bahan bakar bermutu rendah  maka permukaan yang aus akan terlihat pudar dan
cincin piston akan menunjukkan kecendrungan macet.

Kepala  piston harus diperiksa bila mungkin ada keretakan dan tempat yang terbakar . bila
terbakarnya dalam, mungkin dianjurkan untuk  memotong logam yang terbakar dengan pahat dan
mengelas lekukakannya untuk memperbaiki mahkotanya menjadi bentuk semula.
Lubang minyak dalam pena piston  juga harus dibersihkan
Dalam piston dengan pena piston yang pas dan terpasang tetap, ketika pena piston sudah dilepas
harus berhati-hati dalam menempatkan kembali. Agar tidak merysak piston, setelah itu piston
diperiksa kebulatannya, harus dikembalikan bentuk bulat dengan mengetuk palu bukan logam.
Ketika piston dikembalikan setelah pembersihan, harus berhati-hati untuk meletakkannya
kembali dalam kedudukan yang relatif sama terhadap lapisan slinder seperti sebelumnya.
KELONGGARAN UJUNG PISTON
Tekanan kompressi dari slinder daya ditentukan oleh jarak antara puncak piston dan kepala
slinder pada t.m.a. fariasi yang dibolehkan  untuk kelonggaran mekanis adalah ± 0,25 persen dari
langkah piston.
Keausan bantalan utama dan pena piston makin lama makin menambah kelonggaran mekanis dan
harus dikompensasi. Pada mesin besar dengan bantalan pena piston terpisah, yang sering disebut
peti (box) kelonggaran mekanis yang layak diperbaiki dengan menyisipkan ganjal diantara peti
dan ujung dari batang engkol dan batang persisi. Ketika bantalan tersebut aus  dapat diganti baru
dengan mudah, dalam beberapa mesin kecil kelonggaran mekanis dapat distel dengan
mengurangi tebal gasket pada slinder.

KELONGGARAN SISI PISTON


Kapan saja  lapisan slinder atau piston diganti, kelonggaran antara piston dan lapisan slinder.
Slinder harus dipreiksa dan harus mendekati kelonggaran yang dianjurkan. Harus diingat bahwa
piston almunium memerlukan kelenggoran lebih besar daripada piston besi cor. Dalam
memeriksa kelonggaran harus diingat bahwa puncak piston, dari alur sebelah atas sampai
mahkota, mengecil untuk memungkinkan suhu yang lebih tinggi dan pemuaian yang lebih besar
dari bagian piston tersebut.

CINCIN PISTON
Adalah sangat penting untuk menjaga cincin torak dalam kondisi kelas satu karena cincin
pistonlah yang mengendalikan daya yang ditimbulkan oleh pelumasan piston dan slinder. Cincin
piston yang macet dan patah adalah salah satu factor utama yang menyumbangkan kausan dan
goresan lapisan slinder. Kondisi cincin harus diselediki pada isyarat pertama dari kebocoran gas
dan ketika mengganti cincin piston yang baru harus dipastikan bahwa cincin tersebut di beri
kelonggaran sisi dan celah yang layak  sesaui dengan yg dianjurkan oleh sipembuat mesin.
Piston Crown Broken, diakibatkan oleh terjadinya overheating didalam ruang bakar sehingga
fungsi pelumasan dan fungsi pendinginan yang bersirkulasi didalam piston dan piston crown
tidak dapat menyerap panas.
Cylinder Head Crack, juga diakibatkan oleh terjadinya overheating didalam ruang bakar,
sehingga fungsi sirkulasi pendinginan (Air pendingin) tidak mampu atau sebanding penyerap   an
panas yang ditimbulkan.
PENGUKURAN TORAK ( piston measurement).
Ø  Pengukuran diameter torak antara posisi depan – belakang atau  A-A pada posisi dari atas
sampai kebawah  minimal 5 (lima) posisi diperbandingkandng diameter standar torak standar,
berapa berkurangnya (minus) atau keausan torak tersebut.
Ø  Pengukuran diameter torak antara posisi kanan – kiri atau B-B pada posisi dari atas sampai
kebawah minimal 5 (lima) posisi, Diperbandingkan dng diameter standar torak standar , berapa
berkurangnya (minus) Keausan torak tersebut.
Ø  Pengukuran ini dimaksud untuk mengetahui seberapa jauh diameter torak (badsan Torak) yg
sudah mengalami keausan akibat gesekan dengan dinding silinder (cyl Liner) dan juga adanya
kemungkinan keausan badan torak yg tidak merata.
Ø  Pada posisi pengukuran  A-A / Port- Starboard side ini akan lebih jelas menunjukkan “
Ovalitet” badan torak apabila terjadi ring torak yg sudah menipis, karena gerakan tendangan
badan torak yg menerima tenaga pembakaran akan bergerak kearah kanan dan lansung
bersentuhan dng dinding silinder,akibatnya badan torak dan dinding torak akan mengalami
keausan
PENGUKURAN SILINDER.
Ø  Pengukuran diameter bagian dlm silinder antara posisi depan – belakang pada posisi dr atas
sampai kebawah (minimal 5 posisi) kemudian diperbandingkan dng diameter standar.berapa
kelebihan (Plus) keausannya
Ø  Pengukuran ini dimaksud untuk mengetahui seberapa jauh diameter dinding silinder yg sudah
mengalami keausan akibat gesekan torak dan juga adanya  kemungkinan keausan dinding silinder
yg tidak rata.
Ø  Pengukuran diameter bagian dalam silinder antara kiri-kanan  pada posisi dari atas sampai
kebawah.
Ø  Pengukuran ini dimaksud untuk mengetahui  seberapa jauh diameter dinding silinder yg sudah
mengalami keausan akibat gesekan dng torak dan juga adanyakemungkinan keausan dinding
silinderyg tidak merata.
Ø  Memastikan bahwa dinding silinder dlm keadaan  masih standadan tidak ada yg termakan/Aus
atau membentuk Ovalyg dapat mengakibatkan lolosnya udara kompresi dan gas pembakaran did
lm silinder menerobos ke ruang engkol dan dapat mengakibatkan terjadi kebakaran.
Ø  Pastikan bahwa seluruh dinding silinder tidak ada yg tergores membentuk alur dari atas
sampai kebawah.
Ø  Pastikan semua lubang2 cyl oil Apparat, dapat mengeluarkan minyak pelumas dng baik
Kasus Piston ring patah , Aus Tipis, dan mesin kapal jalan terus.

Akibat – akibatnya :
Dapat mengakibatkan  dinding Pelapis Torak rusak/tergores (Cyl Liner).
Dapat mengakibatkan torak rusak / pecah akibat gesekan yg terlalu keras/padat
Kondisi ini dapat dapat mengakibatkan lolosnya udara kompresi dan gas pembakaran didalam
silinder menerobos keruang engkol dan dapat mengakibatkan terjadinya kebakaran.
Mengakibatkan poros engkol , Metal duduk rusak.
Biaya Perbaikan yg berulang-ulang.

Langkah2 pengambilan ukuran kelurusan poros engkol sbb:


Mesin dlm keadaan berhenti dan pastikan ruang engkol sudah dlm keadaan dingin (mesin stop
selama 60 menit).
Pastikan mesin induk / mesin Bantu dalam keadaan siap untuk  tidak dijalankan dan siap untuk
melakukan perawatan.
Pastikan semua katup bbm . air tawar, air laut, minyak pelumas, udara pejalan, sudah dlm
keadaan tertutup aman.
Persiapkan peralatan Turning gear untuk memutar roda gila pada saat dibutuhkan.
Persiapkan peralatan khusus “ Crank Shaft Deflection Clock” Kaca spion,Buku catatan, kain
pembersih dll.
Perhatikan dan catat bila perlu urutan “Firing Order” dari mesin tersebut.
Buka deksel Ruang Engkol semua silinder sebelah kanan dan kiri.
Periksa  seluruh bagian dalam ruang engkol, Pastikan tidak ada tanda2 yg meragukan, bersihkan
dng kain pembersih dan periksa apakah ada serpihan2 metal dan lainnya.
Periksa dan pastikan semua baut dan mur dari semua metal duduk dan metal jalan dalam keadaan
terikat kuat.
Tentikan kode aba-aba / perintah untuk memutar roda gila.
Pastikan bahwa semua persiapan personil dan peralatan sudah dilakukan dng benar dan baik.

Pemasangan  alat ukur deflection.


Pastikan alat ukur dalam keadaan baik dam siap pakai.
Pemasangan dimulai dari silinder No.1 dan poros engkol diputar sampai  pada posisi Metal-Jalan
di bottom port mendekati / sedekat mungkin bottom.
Pasang Clock Deflection  diantara kedua pipi engkol.
Pastikan Clock Deflection sudah benar2 duduk dan menekan diantara kedua Pipi- Engkol.
Putar ring luar pada Clock Deflection sampai jarum penunjuk pada posisi “O”Dan tes dng
sentilan jari.
Pengukuran berikutnya Port, Top, Starboard, Bottom Stb Dan selesai selinder pertama. Gunakan
kaca spion pada posisi bottom untuk pengambilan nilai ukuran.
Setiap pengambilan  ukuran untuk setiap selinder, Dilaran untukl memutar kembali  “arah
putaran” Apabila ada kesalahan ukuran / kelewatan memutar roda gila.
Pengukuran sebaiknya  disesuaikan dng “Firing Order” dari mesin tersebut.
Pengukuran mempunyai nilai 1/1000 millimeter masih dapat dibaca  dan masih mempunyai nilai
penyimpangan  yg cukup diperhitungkan dalam grafik Penyimpangan poros engkol.
Untuk menghasilkan nilai perawatan dan perbaikan mesin dalam hal ini Poros Engkol.
Selanjutnya hasil ukuran tersebut diperhitungkan nilai Penyimpangan (Z) untuk dipakai membuat
Grafik Penyimpangan Poros Engkol.
Tips Merawat Komponen Piston
Untuk menjaga agar piston pada mobil tetap awet dan komponen di dalamnya dapat terus
berfungsi dengan baik, ada beberapa perawatan yang bisa dilakukan.
Pertama, piston terlebih dahulu bisa dilepas dari posisinya pada mesin, kemudian merendamnya
bersamaan dengan batang piston menggunakan cairan pembersih. 
Jika piston terlihat sangat kotor, sebaiknya dibersihkan secara manual terutama pada bagian-
bagian yang tidak sepenuhnya terendam cairan pembersih.
Anda perlu memperhatikan alur pada ring piston. Biasanya komponen tersebut paling banyak
bermasalah, misalnya seperti aus atau karatan yang membuat perpindahan panas tidak berjalan
dengan baik. Pada saat mobil dijalankan, mesin akan mudah panas dan mengeluarkan asap dalam
kondisi ini.

Perawatan Mekanisme Katup pada Kepala Silinder

Di dalam kepala silinder terdapat sebuah mekanisme katup yang berfungsi sebagai rangkaian
mekanis yang sistematis untuk membuka saluran intake pada kondisi langkah hisap (udara dan
bahan bakar) membuka saluran buang exhause pada kondisi langkah buang (gas sisa
pembakaran) dan menutup kedua saluran pada kondisi langkah kompresi dan langkah usaha
(langkah kerja).

Penggunaan mekanisme katup hanya terdapat pada tipe engine empat langkah sedangkan pada
tipe engine dua langkah umumnya tidak terdapat sebuah mekanisme katup. Tugas utama katup
ialah untuk membuka dan menutup ruang bakar, memutuskan dan menghubungkan ruang silinder
dalam silinder blok dengan udara luar pada saat yang di butuhkan.

Bagian-bagian mekanisme katup

Mekanisme katup yang terdapat pada kepala silinder berfungsi untuk mengatur pemasukan gas
baru (udara dan bahan bakar) ke dalam ruang silinder dan mengatur pembuangan gas sisa
pembakaran ke udara melui saluran buang luar dengan tepat.

a. Katup

Katup hanya terdapat pada motor empat langkah, sedangkan motor dua langkah umumnya tidak
memakai katup. Katup pada motor empat langkah terpasang pada kepala silinder. Tugas katup
untuk membuka dan menutup ruang bakar. Setiap silinder dilengkapi dengan dua jenis katup
(isap dan buang) Pembukaan dan penutupan kedua katup ini diatur dengan sebuah poros yang
disebut poros cam (camshaft).Sehingga silinder motor empat langkah memerlukan dua cam, yaitu
cam katup masuk dan cam katup buang.

b. Pegas katup (valve spring)

Berfungsi sebagai penahan katup agar tetap pada posisi tertutup rapat pada lubang saluran hisap
dan saluran buang. Spring mendapatkan tekanan yang berulang-ulang sehingga seperti halnya
katup, pegas katup pun memiliki limit kebengkokan yang di izinkan sesuai dengan standar
pabrik.

c. Tuas katup (rocker arm)

Rocker arm berfungsi untuk membuka dan menutup katup, baik katup hisap dan katup buang.
Ketika katup hisap tertekan oleh rocker arm maka campuran udara dan bahan bakar dapat masuk
ke dalam ruangbakar, sedangkan ketika katup buang tertekan oleh rocker arm maka gas hasil
pembakaran dapat keluar melalui katup buang. Rocker arm ini terpasang pada bagian rocker arm
shaft atau poros rocker arm. Fungsi utama camshaft atau poros nok ada 3 (tiga) yaitu :

1. Untuk membuka dan menutup katup sesuai dengan urutan timing pengapian atau FO
2. Untuk menggerakkan fuel pump atau pompa bensin
3. Untuk memutar poros distributor karena pada camshaft terdapat gigi penggerak distributor
atau (Distributor drive gear).
2. Jenis-jenis mekanisme katup

Jenis mekanisme katup pada engine motor bakar dapat dibedakan dari jenis kepala silinder yang
digunakan, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadi nya lonjatan kecepatan tinggi dan
penambahan tenaga output. Berikut ini jenis jenis mekanisme katup berdasarkan dudukan pada
kepala silindernya :

a. Over Head Valve (OHV)

Pada jenis ini, katup di gerakan oleh sebuah tuas pengungkit (rocker arm) yang mendapar
dorongan dari batang penumbuk (pushrod) karena hasil dari sundulan cham pada poros nok
(chamshaft).

b. Over Head Chamshaft (OHC)

Pada jenis ini batang penekan (pushrod) telah dihilangkan, dan diganti oleh  sebuah belt atau
rantai sebagai penggerak poros nok (chamshaft), posisi chamshaft berada di bagian atas kepala
silinder, sehingga pembukaan dan penutupan katup di gerakan langsung oleh chamshaft,
dibeberapa jenis engine ada yang menggunakan tuas pengungkit (rocker arm) sehingga katup
masih di gerakan oleh tocker arm yang di ungkit oleh chamshaft.Putaran chamshaft dihasilkan
dari putaran poros engkol (crankshaft) yang dihubungkan melalui timing chain (rantai), setelah
itu barulah chamshaft menekan rocker arm kemudian rocker arm yang akan menekan batang
katup. Jenis ini sudah umum digunakan oleh kendaraan masa kini karena kondisi part yang
sederhana sehingga memudahkan dalam perawatan.

c. Doble Over Head Chamshaft (DOHC)


DOHC merupakan suatu system poros ganda yang berada di kepala silinder, jenis ini memiliki
fungsi yang sama dengan jenis OHC hanya perbedaanya adalah dari jumlah poros cham nya,
DOHC memiliki dua poros nok (chamshaft) sedangkan OHC hanya memiliki satu poros cham.

Pada jenis DOHC ada yang menggunakan rocker arm dan ada juga yang tidak menggunakan
rocker arm dalam penumbukan katupnya, hal ini di sebabkan apabila menggunakan rocker arm
maka akan memudahkan dalam penyetela celahnya hanya saja jenis yang menggunakan rocker
arm mempunyai kontruksi yang rumit, biaya pembuatan yang tinggi dan memiliki mesin yang
berat, jenis ini biasanya digunakan pada jenis motor spot yang membutuhkan kecepatan tinggi.

Mekanisme penggerak katup

Sumbu nok digerakkan oleh poros engkol dengan berapa metode, termasuk timing gear, timing
chain dan timing belt. Sebagian besar mesin bensin menggunakan camshaft yang digerakan oleh
belt dan ada beberapa camshaft yang digerakkan oleh rantai. Ini memungkinkan pergerakan katup
akan lebih mudah dan ringan dibandingkan menggunakan timing gear.

1. Model Timing gear

Metode ini digunakan pada mekanisme katup jenis mesin OHV (over head valve), yang letak
sumbu nok-nya di dalam blok silinder. Timing gear biasanya menimbulkankan bunyi yang besar
dibanding dengan rantai (timing chain}, sehingga mesin bensin model penggerak katup ini
menjadi kurang populer pada mesin bensin jaman modern ini.

2. Model Timing chain

Model ini digunakan pada mesin OHC (over head camshaft) dan DOHC (dual overhead
camshaft) sumbu noknya terletak di atas kepala silinder. Sumbu nok digerakkan oleh rantai
(timing chain) dan roda gigi sprocket sebagai pengganti timing gear.

timing chain

Timing chain dan roda gigi sprocket dilumasi dengan oli. Tegangan rantai (chain tension) diatur
oteh chain tensioner. Chain vibration (getaran rantai) dicegah oleh chain vibration damper.
Sumbu nok yang digerakan oleh rantai hanya sedikit menimbulkan bunyi dibanding dengan roda
gigi (gear driven) dan jenis ini amat populer.

3. Model Timing Belt

Sumbu nok (camshaft) digerakkan olsb sabuk yang bergigi sebagai pengganti timing chain.
Sabuk (belt) selain tidak menimbulkan bunyi dibanding dengan rantai (chain), juga tidak
diperlukan pelumasan serta penyetelan tegangan. Kelebihan lainnya, belt lebih ringan dibanding
dengan model lainnya.

Oleh karena itu model ini banyak digunakan pada mesin. Belt penggerak sumbu nok ini dibuat
dari fiberglass yang diperkuat dengan karet sehingga mempunyai daya regang yang baik clan
hanya mempunyai penguluran yang kecil bila terjadi panas.
Pemeriksaan dan Penyetelan Mekanisme Katup pada Kepala SIlinder

Berikut ini adalah beberapa pengaruh celah katup terhadap kinerja mesin :1. Celah katup terlalu
besar

 Penggerak katup berisik (terdengar suara-suara pukulan logam)


 Bagian penggerak katup bisa patah (menerima pukulan dan kejutan terlalu tinggi)
 Waktu pembukaan katup lebih sedikit dari waktu semestinya.
 Tenaga mesin berkurang
2. Celah katup terlalu kecil

 Waktu pembukaan waktu lebih lama dari waktu semestinya.


 Gerak gunting juga lebih lama, ketugian gas baru yang keluar bersama gas buang besar.
Akibatnya : putaran idle kurang stabil (motor bergerak)
3. Tidak memiliki celah katup

 Katup tidak tertutupdengan smepurna


 Ada ketugian gas baru yang keluar bersama gas buang
 Pembakaran dapat merambat ke karburator
 Katup-katup dapat terbakar karena pemindahan panas pada daun katup tidak sempurna.
Adapun secara umum cara penyetelan katup sebagai berikut :1. Panaska mesin, kemudian setelah
suhu engine bertambah matikan.2. Buka tutup kepala silinder.3. Setel silinder no.1 pada posisi
TMA kompresi.

 Putar poros engkol sampai tanda TMA tepat pada garis nol. Tanda TMA terletak pada puli
poros engkol sedangkan garis nol terletak pada body mesin (block silinder), atau bisa juga kita
tentukan dengan melihat tanda T pada fly wheel tepat dengan garis lurus pada rumah
transmisi. Pada kondisi ini ada dua kemungkinan proses/langkah yang terjadi, yaitu akhir
langkah kompresi atau akhir langkah buang/awal langkah hisap (katup posisi overlapping).
 Tanda TOP kompresi silinder satu yaitu :
o 1) Rotor yang berada pada distributor menunjukan ke arah kabel busi silinder no.1
o 2) Push rod pada silinder no. 1 longgar atau kedua katup (katup hisap dan katup buang)
pada silinder satu longgar/mempunyai celah.
4. Lakukan pemeriksaan dan penyetelan celah katupKatup-katup yang dapat di periksa/disetel
pada saat top kompresi no. 1 yaitu : katup buang dan katup masuk pada silinder no. 1, katup
masuk pada silinder no. 2 dan katup buang pada silinder no. 3.H = Katup HisapB = Katup
BuangX = Katup yang dapat di stel1…4 = Nomor urut silinder

1. Menggunakan Obeng min, kunci ring 12 dan alat ukur filler gauge, lakukan penyetelan secara
berurutan.
2. Untuk penyetelan katup yang tidak di tandai X adalah setelah kita putar puli pada posisi top
kompresi no. 4, yaitu dengan cara memutar puli 360o . sehingga tanda garis puli menunjukan
pada nol di body mesin tetapi rotor pada distributor menunjukan kabel busi no. 4.
3. Pasang kembali tutup kepala silinder.

Batang torak/ Connecting rod


Batang torak adalah salah satu komponen engine yang menerima tekanan tinggi. Batang torak
berfungsi merubah gerak lurus dari torak menjadi gerak putar pada poros engkol. Oleh karena itu
batang torak harus kuat terhadap regangan dan kaku. Pada saat yang sama batang torak juga harus
seringan mungkin agar tidak membutuhkan tenaga gerak yang besar.
Pada umumnya batang torak dibuat berbentuk H atau I, agar lebih kuat dalam bobot yang lebih
ringan. Bagian ujung kecil batang torak dihubungkan dengan torak dengan jaminan pena torak,
dan ujung yang lain dari batang torak yaitu ujung besar dihubungkan dengan bantalan jalan poros
engkol.

pemeliharaan camshaft di diesel engine


Tindakan pencegahan untuk memperbaiki camshaft mesin diesel adalah sebagai berikut:
Kerusakan camshaft mesin diesel, seperti poros membungkuk, poros leher dan bantalan dan
memakai tinggi dari garis besar cam, terutama karena struktur panjang, area kontak kecil cam dan
tappet, tekanan unit tinggi dan kecepatan geser relatif tinggi dalam pekerjaan.
Berbagai macam kerusakan pada camshaft mesin diesel sering mempengaruhi satu sama lain.
Sebagai contoh, leher poros dan bantalan cocok longgar dan longgar, dan sumbu membungkuk
akan memperburuk keausan gigi camshaft Gear dan bantalan jurnal. Bahkan gigi akan
menghasilkan kebisingan atau mematahkan gigi ketika gigi bekerja. Ini akan mempercepat
memakai cam dan jurnal. Beberapa kerusakan tidak hanya akan mempengaruhi akurasi kereta
katup, tetapi juga membawa kesulitan untuk penyesuaian clearance katup, sehingga perhatian
harus dibayar untuk pekerjaan pemeliharaan.

3 hal penting perhatian ketika memperbaiki camshaft mesin diesel:


(1) munculnya keausan awal permukaan katup cam dari cam katup pada dasarnya sama, yang
terutama terkonsentrasi di sekitar bagian atas, terutama posisi tertinggi. Cam memakai akan
mengurangi ketinggian cam dan membuat katup membuka cukup.
Penyebab utama keausan awal adalah karena pelumasan yang buruk. Hal ini karena ada dua jenis
pelumasan untuk cam dan bagian bawah tappet dari camshaft mesin diesel: satu spatter
pelumasan, yang lain adalah minyak memasuki saluran minyak, dan saluran minyak pada kursi
bantalan dari gandar cembung mengalir ke dalam lengan rocker melalui kursi poros rocker, dan
rocker lengan poros , rocker ARM, dan bola dorong batang Dilasi. Kepala, kemudian dari batang
mendorong ke tappet, dan kemudian keluar dari lubang minyak yang lebih rendah, melekasi cam
dan bawah tappet. Jika permukaan minyak terlalu rendah atau tappet, tubuh silinder bantalan
lubang celah terlalu kecil, minyak tidak dapat mengalir di tappet. Yaitu, cam dan bawah tappet
tidak Dilasi. Keausan serius.
Selain itu, tappet katup tidak dapat beroperasi secara normal, itu juga merupakan alasan untuk
keausan awal dari permukaan kamera katup. Ketika bekerja secara normal, tappet harus memiliki
gerakan berputar agar dapat aus secara merata dan mencegah oklusi. Jika tappet terikat dengan
lubang poros, batang dorong bengkok dan bidang bawah tappet tidak kompatibel dengan
kemiringan roda cembung dan seterusnya, sehingga tappet di tempat kerja. Tidak mati rotasi,
yaitu, akan menyebabkan kejengkelan keausan.
Pemeriksaan cam Wear dapat digunakan untuk mengukur jarak antara garis tengah cam ke
lingkaran dasar (yaitu cam Lift) oleh mikrometer spiral. Sebagai contoh, asupan cam Lift dari
Sofim 8140 mesin diesel adalah 9.5 mm, dan mengangkat cam knalpot 10,5 mm. Jika cam Lift
lebih dari 0,5 mm, maka perlu untuk memakai atau mengganti bagian baru.
Penggilingan cam harus dilakukan pada penggiling camshaft. Jika cam usang, Bagian kerja cam
cekung, atau memiliki lebih banyak tempat korosi, juga dapat dikenakan terhadap cam template
dengan file dan batu minyak. Namun, perlu untuk menjaga garis bentuk garis dan kekasaran
permukaan cam dan memenuhi standar. Jika tidak, camshaft baru harus diganti.
(2) memeriksa dan menyesuaikan clearance aksial dan memungkinkan clearance aksial camshaft
melebihi nilai yang diijinkan, yang akan membuat katup waktu hidangan berubah sangat,
sehingga tidak cukup asupan mesin diesel dan miskin knalpot.
Sebuah metode umum untuk mendeteksi clearance aksial dari camshaft adalah untuk
membongkar camshaft maju dan memeriksa antara gigi waktu dan Flange dorong dengan pita
pengukur. Clearance umumnya diperlukan untuk berbeda dari mesin diesel lainnya untuk 0.07 ~
0.25 mm. WD615 mesin diesel camshaft, dan camshaft dapat dipried maju dalam slot leher poros
pertama dan cembung. Pelat batas wheelset diukur dengan pengukur alat feeler. Nilai standar
harus 0.1 ~ 0.4 mm..
Ketika mengubah Clearance, dapat disesuaikan dengan mengganti pelat dorong, membatasi
piring atau menyesuaikan cincin dengan ketebalan yang berbeda.
(3) metode inspeksi membungkuk camshaft untuk pemeliharaan deformasi membungkuk mirip
dengan metode inspeksi crankshaft. Pertama, camshaft ditempatkan pada dua rangka besi
berbentuk V sejajar satu sama lain, atau camshaft adalah tetap pada dua Thimble dari mesin buih.
Pengukur dial digunakan untuk mengukur denyut leher poros tengah. The 1/2 dari pembacaan
dial, yaitu, poros cam. Jika leher setengah gandar berdetak melebihi 0.025 mm, metode menekan
dingin harus digunakan untuk memperbaiki atau mengganti komponen baru.
The kebulatan dan silinder dari jurnal camshaft dipakai umumnya harus kurang dari 0.015 mm..
Ketika tingkat keausan camshaft berada di luar nilai yang ditentukan, jurnal harus digoncat atau
diganti.
Leher gandar grinding dapat dilakukan pada mesin grinding luar, membutuhkan perbaikan
seragam leher camshaft. Ukuran pemeliharaan normal jurnal dibagi menjadi 6 nilai sesuai dengan
standar GB/T3808-1983, dan ukuran leher camshaft dari pabrik perbaikan mesin diesel dibagi
menjadi 4 tingkat, yaitu,-0,25 mm,-0.50 mm,-0.75 mm dan -1. OOmm., dan harus didasarkan
pada penggilingan sebelum grinding. Bantalan yang dipilih untuk bantalan memakai dan
kemudian nilai dimensi pemeliharaan ditentukan.
Tugas Sistem Perawatan Dan Perbaikan Permesinan (praktek)

Kelas T7D

Kelompok 2 :

1. MOH IBNU JAELANI


2. MOHAMAD BAHRIN
3. MUHAMAD HAIDAR BASYA
4. OKTAVIO DERRY ANDRIAN P
5. PIYAN PRAYOGA
6. PUJI SYIFA LUTFIANA
7. RAMADHAN YOGA ANANDA
8. RANDI SALAVICHAY
9. RIZA INDRIAWAN
10. SATRIA AJI PANGESTU
11. SEPTIAN SATRIA A
12. YUDHISTIRA MAHARSI R
SILABUS XV

DEMO PERBAIKAN PADA MESIN DIESEL (DIESEL ENGINE)

2.1. Motor diesel

Motor diesel adalah jenis khusus dari mesin pembakaran dalam. Karakteristik
utama dari mesin diesel yang membedakannya dari motor bakar lain terletak pada metode
penyalaan bahan bakarnya. Dalam motor diesel bahan bakar diinjeksikan kedalam silinder
yang berisi udara bertekanan tinggi. Selama proses pengkompresian udara dalam silinder
mesin, suhu udara meningkat, sehingga ketika bahan bakar yang berbentuk kabut halus
bersinggungan dengan udara panas ini, maka bahan bakar akan menyala dengan
sendirinya tanpa bantuan alat penyala lain (Albert M.R., 2014).
Mesin diesel ini ditemukan pada tahun 1892 oleh Rudolf Diesel, yang menerima
paten pada 23 Februari 1893. Diesel menginginkan sebuah mesin untuk dapat digunakan
dengan berbagai macam bahan bakar termasuk batu bara. Ada dua kelas mesin diesel
yaitu 2 tak dan 4 tak. Biasanya jumlah cylinder dalam kelipatan dua, meskipun berapapun
jumlah cylinder dapat digunakan selama proses engkol dapat diseimbangkan untuk
mencegah getaran yang berlebihan (Mohammad Sholikhan Arif, 2016).

Motor bakar adalah suatu pesawat tenaga yang dapat mengubah energi panas menjadi tenaga
mekanik dengan jalan pembakaran bahan bakar. Menurut pembakarannya motor bakar
dibedakan atas dua macam yaitu motor pembakaran dalam (internal combustion engines) dan
motor pembakaran luar (external combustion engines). Motor pembakaran luar adalah suatu
pesawat yang energinya untuk kerja mekanik yang diperoleh dengan pembakaran bahan bakar
dilakukan di luar motor tersebut, seperti mesin uap dan turbin uap. Sedangkan motor
pembakaran dalam ialah suatu pesawat yang energinya untuk kerja mekanik yang diperoleh
dari hasil pembakaran bahan bakar dilakukan di dalam silinder motor itu sendiri, seperti motor
diesel dan motor bensin. Menurut (Karyanto, 2001)
Filosofi dasar dari sebuah konsep perawatan adalah bagaimana melakukan
kegiatan untuk menjamin suatu aset fisik dapat bekerja secara kontinyu sesuai fungsi yang
diinginkan. Dengan kata lain yaitu, apa yang harus dilakukan untuk mempertahankan
fungsi dari sebuah sistem atau komponen dalam kurun waktu tertentu dan pada kondisi
operasi tertentu. Kemampuan suatu item untuk bekerja dengan baik sesuai fungsi yang
diinginkan inilah yang harus dapat dijamin oleh konsep perawatan yang akan dipilih
nantinya. Tingkat kemampuan ini biasanya diwakili oleh suatu nilai probabilitas yang
disebut Indeks Keandalan (Reliability Index).
Secara teori, konsep perawatan yang tepat adalah konsep perawatan yang dapat
menghasilkan indeks keandalan tinggi pada sistem, sehingga sistem dapat optimal
beroperasi sesuai fungsinya. Perkembangan konep perawatan saat ini pada generasi ke
empat hal ini masih diperlukan pengembangan suatu konsep di bidang perawatan karena
ada kendala yang dihadapi, seperti system control yang kompleks dampak terhadap
lingkungan, dampak terhadap keselamatan, tingginya biaya perawatan atau permasalahan
yang lain. Pada generasi keempat ini ditandai dengan ramah lingkungan dari suatu system
keandalan (reliability) atau peningkatan (prepared) operasional system alutsista yang
dirawat dari kegiatan aktivitas perawatan tersebut. Secara umum fungsi perawatan adalah
mengembalikan atau menjaga kondisi obyek yang dirawat dengan cara sedemikian rupa
sehingga dapat mendekati kondisi awal obyek tersebut saat dioperasikan.

2.2 Prinsip Kerja Motor Diesel


Prinsip kerja engine diesel 4 tak sebenarnya sama dengan prinsip kerja engine otto,
yang membedakan adalah cara memasukkan bahan bakarnya. Pada motor diesel bahan
bakar disemprotkan langsung ke ruang bakar dengan menggunakan injector. Dibawah ini
adalah langkah dalam proses kerja engine diesel 4 tak antara lain:
2.2.1. Langkah Isap
Berawal dari posisi piston yang berada pada TMA, piston akan bergerak turun
dan meningkatkan volume silinder. Pada waktu yang bersamaan katup masuk (inlet
valve) terbuka sehingga udara masuk ke dalam silinder. Ketika piston berada pada
titik mati bawah (TMB), volume silinder berada pada kondisi maksimum, yaitu
volume piston ditambah volume kompresi (Dicky, 2016)
2.2.2. Langkah kompresi
Pada langkah ini, katup masuk dan katup buang (exhaust valve) tertutup.
Piston bergerak naik dan mengompresi udara yang telah masuk ke dalam silinder
hingga mencapai rasio kompresi mesin. Dalam proses ini, temperature udara akan
meningkat mencapai 900°C. Ketika langkah kompresi telah selesai, bahan bakar
diinjeksikan pada tekanan yang tinggi ke dalam udara terkompresi yang berada dalam
temperatur yang tinggi. Ketika piston berada pada posisi TMA, volume silinder yang
terbentuk merupakan volume kecil.
2.2.3. Langkah Usaha
Pada langkah ini, katup masuk dan buang masih tertutup. Pada akhir langkah
kompresi pompa bahan bakar bertekanan tinggi menginjeksikan sejumlah bahan
bakar dengan ketentuan sempurna ke dalam ruang bakar yang berisi udara panas yang
dikompresikan. Bahan bakar terbagi sangat halus dan bercampur dengan udara
panas. Karena system temperature udara yang tinggi maka bahan bakar langsung
terbakar, akibatnya tekanan naik dan piston bergerak dari TMA ke TMB.

2.2.4. Langkah Buang


Sebelum piston berada pada TMB, katup buang terbuka. Panas dan gas hasil
pembakaran keluar dari silinder dikarenakan karena adanya gaya yang timbul akibat
gerakan piston naik kembali. Pada akhir langkah buang, crankshaft telah selesai
melakukan dua kali putaran dan siklus dari mesin diesel empat langkah dimulai
kembali dari langkah isap.
Gambar 2.1. Langkah isap, kompresi, usaha, buang mesin 4 tak
Sumber: (Dicky Yoko Exoryanto dan Bambang Sudarmanta )

2.3 Komponen Komponen Mesin Diesel


Pemahaman operasi atau kegunaan pada bagian mesin induk berguna untuk
pemahaman sepenuhnya dari seluruh mesin. Bagian mesin induk mempunyai fungsi
khusus masing-masing yang harus dilakukan dan bekerja sama dengan bagian yang lain
membentuk mesin diesel. Orang yang ingin mengoperasikan, memperbaiki atau menservis
mesin diesel, harus mampu mengenal bagian-bagian dengan pandangan dan mengetahui
apa fungsi khusus masing-masing. Pengetahuan tentang bagian mesin akan diperoleh
sedikit demi sedikit, pertama kali dengan membaca situasi dan keadaan serta bentuknya
terlebih dahulu, dan kemudian dengan melihat manual book mesin induk.

2.3.1. Silinder
Silinder adalah, tempat dimana bahan bakar dibakar dan daya ditimbulkan. Bagian
dalam silinder dibentuk dengan lapisan liner atau selongsong (sleev). Diameter
dalam silinder disebut lubang (bore)

Gambar 2.2. Cylinder liner

Sumber: http://www.otopos.net/2014/11/penjelasan-dan-fungsi-cylinder-
liner.html [12 maret 2018]
2.3.2. Kepala silinder (cylinder head)
Menutup satu ujung silinder dan sering berisikan katup tempat udara dan bahan
bakar diisikan dan gas buang dikeluarkan.
Gambar 2.3. Cylinder head

2.3.3. Torak (piston)


Ujung lain dari ruang kerja silinder ditutup oleh torak yang meneruskan kepada
poros daya yang ditimbulkan oleh pembakaran bahan bakar. Cincin torak (piston ring)
yang dilumasi dengan minyak mesin menghasilkan sil (seal) rapat gas antara torak dan
lapisan silinder. Jarak perjalanan torak dari ujung silinder ke ujung yang lain disebut
langkah atau stroke.

Gambar 2.4. Torak/piston

2.3.4. Batang penghubung (Connecting rod)


Satu ujung, yang disebut ujung kecil dari batang engkol, dipasang pada pena
pergelangan atau pena torak yang terletak di dalam torak. Ujung besar mempunyai
bantalan untuk pen engkol. Batang engkol mengubah dan meneruskan gerak bolak balik
(reciprocating) dari torak menjadi putaran continue pena engkol selama langkah kerja dan
sebaliknya selama langkah yang lain.

Gambar 2.5. Connecting rod


Sumber : http://jemiengine.blogspot.co.id/2011/08/cara-kerja-mesin

kendaraan.html [12 Maret 2018]


2.3.5. Poros engkol (crankshaft)
Poros engkol berputar dibawah aksi torak melalui engkol dan pena engkol yang
terletak diantara pipi engkol ( crankweb ), dan meneruskan daya dari torak kepada poros
yang digerakkan. Bagian dari poros engkol yang di dukung oleh bantalan utama dan
berputar didalamya di sebut tap ( journal)

Gambar 2.6. Crank shaft

Sumber : http://www.maritimeworld.web.id/2013/10/komponen-dasar-mesin-
diesel.html [12 Maret 2018]

2.3.6. Roda Gila (flywheel)


Dengan berat yang cukup dikuncikan kepada poros engkol dan menyimpan energi
kinetik selama langkah daya dan mengembalikanya selama langkah yang lain. Roda gila
membantu menstart mesin dan juga bertugas membuat putaran poros engkol seragam.

Gambar 2.7. Roda gila

Sumber : https://indonesian.alibaba.com/product-detail/generator-flywheel-diesel-
engine-spare-parts-tooth-iron-l24-flywheel-60283672437.html
[12 Maret 2018]

2.3.7. Poros Nok (camshaft)


Yang digerakkan oleh poros engkol oleh penggerak rantai atau oleh roda gigi
pengatur waktu mengoperasikan katup pemasukan dan katup buang melalui nok, pengikut
nok, batang dorong dan lengan ayun. Pegas katup berfungsi menutup katup.

Gambar 2.8. Camshaft

2.2.8. Karter (crankcase)

Berfungsi menyatukan silinder, torak, dan melindungi semua bagian yang bergerak
dan bantalannya, serta merupakan reservoir bagi minyak pelumas. Disebut sebuah blok
silinder kalau lapisan silinder disisipkan didalamya. Bagian bawah dari karter disebut plat
landasan (bed plat ).

Gambar 2.9. Carter


2.3.9. Rock Arm
Rocker arm, adalah salah satu bagian penting dari komponen mesin diesel yang
posisinya berada di atas cylinder head, fungsi dari rocker arm ini adalah mengatur
gerakan valve, kapan waktunya menutup dan kapan waktunya terbuka. Semuanya diatur \
oleh rocker arm.

Gambar2.10. Roker arm

2.3.10. Valve Spring


Valve spring, ini juga salah salah satu komponen penting dari sebuah mesin
diesel, Valve spring bertugas sebagai penghubung antara rocker arm dengan valve.
Gambar 2.11. Valve spring

Sumber : http://subandiyo513.blogspot.co.id/2012/ [12 Maret 2018]


2.3.11. Valve
Valve, mesin diesel tidak akan menyala jika tidak ada valve, fungsi dari valve ini
adalah mengatur udara masuk dan keluar serta sebagai penutup lubang saat terjadi
kompresi.

Gambar 2.12. Valve/klep


Sumber : http://jogja-training.com/category/uncategorized/page/2/ [12 Maret 2018]

2.3.12. Engine Block


Engine block, terbuat dari logam campuran yang tahan panas, Engine block
sebagai dinding dari sebuah cylinder.
Gambar 2.13. Blok mesin

2.3.13. Ring Piston (Cincin Torak)


Fungsi :
1) Mencegah kebocoran gas saat langkah kompressi dan usaha
2) Mencegah oli masuk keruang bakar
3) Memindahkan panas dari piston ke dinding silinder

Gambar 2.14. Ring piston

Sumber : http://www.teknisiotomotif.com/2015/03/cara-mengukur-gap-ring- piston-


dengan-voeler-di-dalam-silinder.html [12 Maret 2018]

2.3.14. Piston Pin


Fungsi: Menghubungkan piston dengan connecting rod melalui lubang

bushing
Gambar 2.15. Pin piston

Sumber : https://www.japspeed.co.uk/cosworth-mitsubishi-evo-4g63-piston- pin.html


[12 Maret 2018]
2.3.15. Bearing
Fungsi : Mencegah keausan dan mengurangi gesekan pada poros engkol (crank
shaft)

Gambar 2.16. Bearing/metal

2.4 Perawatan Permesinan

Setiap mesin membutuhkan perawatan dan perbaikan untuk mendukung kinerja


mesin. Komponen mesin, suku cadang dan perawatan sangat penting untuk dilakukan
sehingga selama pengiriman performa mesin tidak ada kendala sampai port tujuan.
Petugas mesin harus selalu memperhatikan jadwal PMS yang sesuai.
Pada saat melakukan penggantian komponen-komponen pada sistem bahan bakar
yang melepas beberapa suku cadang seperti selang-selang, filter bahan bakar, nozzle/
injector juga dapat menjadi penyebab masuk angin. Karena saat suku cadang ini dibuka
maka udara akan masuk. Untuk itu penggantian suku cadang diatas hanya bisa dilakukan
oleh teknisi yang berpengalaman.

Kondisi yang lebih serius akan terjadi manakala setelah mesin Diesel beroperasi
tangki dibiarkan kosong hingga semalam. Sebab, mesin Diesel yang dioperasikan akan
menyebabkan suhu panas atau hangat ada di seluruh bagian mesin, tak terkecuali di tangki
bahan bakar. Pada saat itulah udara yang ada di ruang piranti itu memuai. Pada saat mesin
tidak operasi dan udara dingin, udara akan bereaksi dan menghasilkan H2O atau air.
Embun atau air akan bercampur dengan solar, masuk ke dalam injektor dan nozzle
injection, menyebabkan mesin Diesel semakin sulit dihidupkan. Pencegahannya adalah
harus disiplin mengecek bahan bakar. Pada mesin diesel keluaran terbaru telah dilengkapi
piranti Electronic Fuel Injection (EFI), piranti tersebut mampu mencegah kejadian seperti
diatas, kemungkinan terjadi masalah seperti itu secara teori sangat kecil, tetapi faktanya
beberapa mesin Diesel mengalaminya. Hanya berkat teknologi itu pemilik Diesel tak
perlu repot melakukan pembuangan angin secara manual. Teknologi itu akan dengan
sendiri melakukannya tetapi bila terlalu sering maka peranti itu juga akan terpengaruh
(Asep Saepuloh, Kiswanto, Muh. Taufiq, Yuyut S).

Anda mungkin juga menyukai