Kelas T7D
Kelompok 2 :
SILABUS XII
1. Kompresor udara utama yang berfungsi untuk mengisi udara kerja pada botol
angin utama.
2. Kompresor udara bantu yang berfungsi untuk emergency bilamana kompresor
udara utama rusak/macet dan untuk mengisi udara pada botol angin bantu.
Sedangkan menurut (Raharjo,2009), Kompresor adalah sebuah mesin bantu atau
peralatan yang berfungsi untuk memindahkan fluida mampu mampat seperti
udara. kompresor di gunakan sebagai penyedia udara bertekanan yang
selanjutnya dapat di aplikasikan untuk pengeringan, pneumatics dan lain
sebagainya.
Fungsi dari alat-alat pengaman kompresor menurut (edy saputra, 2018) antara lain:
a. Katub Keamanan
Katub keamanan berfungsi untuk mengeluarkan tekanan lebih dari yang
diijinkan sehingga dapat menghindari terjadinya ledakkan.
b. Katub Cerat
Katub cerat digunakan untuk start pertama agar tidak terjadi ledakan
c. Gelas Penduga Minyak Lumas
Gelas penduga minyak lumas ini berfungsi untuk mengetahui atau melihat tinggi
rendahnya minyak lumas dalam sistem.
d. Saringan atau Filter
Filter digunakan untuk menyaring udara yang masuk kedalam sistem sehingga
tidak masuk dan membawa kotoran
e. Manometer
Manometer berfungsi untuk mengetahui tekanan udara dalam tabung udara dan
tekanan yang diijinkan yaitu 30 kg / cm2.
a. Cylinder head, sebagai tempat kedudukan katub isap dan katub tekan
b. Torak (Piston)
Torak dibuat dari paduan ringan. Pada bagian atas dan bawah terdapat 3 buah alur.Alur
nanti terpasang cincin torak (ring) besarnya cincin torak harus tepat pada alur
pegasnya. Dibawah alur terdapat 2 (dua) buah lubang, untuk pena torak ini dipasang
batang torak.
1. Conecting Rod
2. Piston Pin
3. Piston Pin Bush
4. Connecting Rod Bolt
5. Bearing Insert
6. Bearing Cap
d. Poros Engkol (Crank Shaft)
Poros yang berada ditengah-tengah badan (casing) yang rnemutar batang
torak dinamakan poros engkol.Salah satu ujung badan (casing) dipasang Fly Wheel
agar dalam badan (casing) benar-benar terdapat ruang bebas dari bocoran-bocoran
udara luar. Maka diantara badan dan rangka dengan poros engkol dipasang shaft seal
(badan paking). Jika tidak dipasang sahft seal maka minyak lumas atau gas dari
casing (badan) bocor keluar, lebih-lebih pada waktu poros engkol berputar cepat.
Sedangkan menurut (Raharjo,2009), bagian-bagian kompresor antara lain:
1. Silinder
2. Saluran pendingin
3. Batang piston
4. Oil level switch
5. Centrifugal unloader
6. Integral fan blade
7. Poros engkol
8. Splash lubrication
9. Cast iron body
Dua cara pemasangan botol angin di atas kapal , pertama secara vertikal dan kedua
secara horizontal. Kedua cara tersebut pemakaiannya tergantung dari keadaan luas tempat /
ruangan.
Untuk jenis botol angin yang tegak, dasar botol angin harus cembung untuk tempat
kumpulan condensat, minyak yang terbawa serta kotoran lain yang selanjutnya dapat di
buang melalui pipa cerat.
Untuk menampung udara kerja yang dihasilkan oleh kompresor maka diperlukan alat
bantu yaitu botol angin.
1. Fungsi botol Angin
Botol angin berfungsi sebagai penampung udara kerja dari kompresor. Pada kapal
udara kerja digunakan untuk:
a. Untuk start Main Engine dan Auxialary Engine
b. Menjalankan alat-alat otomatis.
c. Untuk membersihan kotoran-kotoran
d. Untuk membunyikan seruling kapal, dan lain-lain.
Jumlah tabung udara dibuat 2 dimaksudkan apabila salah satu rusak atau macet
maka tabung udara yang lain dapat menggantikannya dan juga merupakan syarat dari
klasifikasi.
e. Katub Keamanan
Sebagai katub keamanan yaitu menjaga bila terjadi tekanan yang rnelebihi
kapasitas didalam tabung sehingga dapat menghindari terjadinya ledakan.
Kompresor ini dikenal juga dengan kompresor torak, karena dilengkapi dengan
torak yang bekerja bolak-balik atau gerak resiprokal. Pemasukan udara diatur oleh
katup masuk dan dihisap oleh torak yang gerakannya menjauhi katup. Pada saat
terjadi pengisapan, tekanan udara di dalam silinder mengecil, sehingga udara luar
akan masuk ke dalam silinder secara alami. Pada saat gerak kompresi torak
bergerak ke titik mati bawah ke titik mati atas, sehingga udara di atas torak
bertekanan tinggi, selanjutnya di masukkan ke dalam tabung penyimpan udara.
Tabung penyimpanan dilengkapi dengan katup satu arah, sehingga udara yang ada
dalam tangki tidak akan kembali ke silinder. Proses tersebut berlangsung terus-
menerus hingga diperoleh tekanan udara yang diperlukan. Gerakan mengisap dan
mengkompresi ke tabung penampung ini berlangsung secara terus menerus, pada
umumnya bila tekanan dalam tabung telah melebihi kapasitas, maka katup
pengaman akan terbuka, atau mesin penggerak akan mati secara otomatis.
c) Kompresor sentrifugal
Kompresor Sekrup memiliki dua rotor yang saling berpasangan atau bertautan
(engage), yang satu mempunyai bentuk cekung, sedangkan lainnya berbentuk
cembung, sehingga dapat memindahkan udara secara aksial ke sisi lainnya. Kedua
rotor itu identik dengan sepasang roda gigi helix yang saling bertautan. Jika roda-
roda gigi tersebut berbentuk lurus, maka kompresor ini dapat digunakan sebagai
pompa hidrolik pada pesawat pesawat hidrolik. Roda-roda gigi kompresor sekrup
harus diletakkan pada rumah-rumah roda gigi dengan benar sehingga betul-betul
dapat menghisap dan menekan fluida.
Gambar 11 Kompresor Sekrup
(sumber : http://www.academia.edu/8695661/makalah-kompresor_2 )
Tugas Sistem Perawatan Dan Perbaikan Permesinan (praktek)
Kelas T7D
Kelompok 2 :
SILABUS XIII
Ketel Uap adalah sebuah bejana yang dibuat untuk membentuk uap dimana ke
dalam bejana (alat) tersebut dimasukkan air dan kemudian diberikan panas sehingga air
tersebut adalah berubah menjadi uap.Ketel uap adalah alat pembangkit uap, dimana uap
ini dinyatakan dengan entalpi kalor (panas) yang diperoleh adalah dan proses pembakaran
bahan bakar, yang mana kalor dipindahkan dan bahan bakar yang di bakar melalui api dan
gas asap yang memanasi pipa-pipa ataupun dinding – dinding pemanas sehingga panas
tersebut akan diserap oleh air yang adalah dijadikan uap, dimana uap yang terjadi akan
digunkan sesuai dengan keperluannya di kapal.
Pemakaian uap sebagai tenaga penggerak mulai diguakan pada th 1970 oleh seorang
bangsa Inggris yang bernama JAMES WATT. Dialah yang mula-mula membuat instalasi
uap yang terdiri dan Ketel Uap dan Mesin Uap dimana ketel uap berfungsi sebagai alat
untuk membentuk uap seperti telah dijelaskan diatas, kemudian uap yang dihasilkan
tersebut akan dimasukkan ke dalam mesin uap, tenaga yang terkandung uap tersebut akan
dirubah menjadi tenaga penggerak di dalam mesin uap.
Gambar.sight glass
Yaitu sebuah alat yang diperhatikan untuk kita dapat mengetahui ketinggian
permukaan air yang berada dalam ketel sehingga setiap waktu dapat dilihat prinsip kerja
dan alat adalah menurut bejana beraubungan.
2. KATUP PENGAMAN (SAFETY VALVE)
Gambar.safety valve
Yaitu alat yang gunanya untukmencegah supaya ketel jangan meledak pada saat tekanan
ketel melebihi dan yang ditentukan, alat ini akan bekerja untuk membuang tekanan lebih
itu. Alat ini minimal 2 (dua) buah.
3. MANOMETER
Gambar.Manometer
yaitu alat pengukur tekanan uap umumnya manometer yang
digunakan adalah manometer BOURDON dan alat ini diusahakan letaknya yang
mudah terlihat dari jarak tertentu.
4. KATUP PEMBILAS
Gambar.feedwaterpump
Feed Water Pump atau Pompa Pengisian yang dapat bekerja secara otomatis sehingga
apabila air dalam tangki ataupun ketel sudah pada batas yang minimal maka secara
otomatis pompa ini akan hidup untuk mengisi ketel tetap sehingga air dalam ketel akan
tetap terisi dengan yang dikehendaki. Pompa ini minimal harus ada 2 buah.
6. KRAN INDUK
Gambar.mainsteamvalve
Kran Induk / main steam valve yang gunanya untuk mengeluarkan uap-uap yang (MAIN
VALVE) ketel kepada kran pembagi jadi sebelum tekanan uap mencapai minimal maka
kran induk ini harus ditutup agar tekanan uap cepat naik.
7. LOBANG ORANG (man hole)
Man Hole / Lubang utama gunanya adalah untuk lalu orang apabila akan (MAIN HOLE)
masuk kedalam ketel pada saat pembersihan bagian dalam dan ketel, ataupun untuk
pemeriksaan bagian dalam dan ketel.
8. PENGABUT (BURNER)
Gunanya adalah sebagai penguat bahan bakar yang akan dibakar didalam ketel, ataupun
untuk pemeriksaan bagian dalam dan ketel.
1. Dalam waktu tertentu dapat menghasilkan uap dengan berat dan tekanan lebih
besar dari 1 atmosfir.
2. Menghasilkan uap dengan kadar air yang sedikit mungkin.
3. Jika menggunakan pemanas lanjut, maka pemakaian uap tidak teratur, suhu uap
tidak boleh berubah banyak dan harus dapat diatur dengan mudah.
4. Pada waktu manouvering pemakaian uap berubah-ubah, maka tekanan uap tidak
boleh berubah drastis.
5. Pembentukan uap harus bisa terjadi dengan jumlah bahan bakar yang serendah
mungkin.
6. Susunan pengopakan bahan bakar harus sedemikian rupa sehingga bahan bakar
dapat dibakar tanpa memerlukan ongkos dan tenaga yang terlalu besar.
D. Jenis uap yang dihasilkan Ketel Uap
1. Wet Steam (uap basah) adalah uap pada temperature dan tekanan tertentu yang
masih mengandung butir-butir air (kadar uap <100%)
2. Saturated Steam (uap jenuh/kering) adalah uap pada temperature dan tekanan
tertentu sudah tidak mengandung butir-butir air (kadar uap (x) = 100)
3. Superheated steam (uap panas lanjut) adalah uap jenuh yang dipanasi lanjut untuk
mendapatkan tekanan dan temperatur yang dikehendaki.
Kelompok 2 :
SILABUS XIV
PERAWATAN PISTON
Piston harus dikeluarkan pada selang waktu yg teratur, sesuai yg ada dalam jadwal, cincin dilepas
dan piston serta cincinnya dibersihkan . semua tempat yang tergores pada pistonharus digosok
atau dibersihkan sampai halus.
Keadaan piston dan lapisan slinder memberikan petunjuk yang baik tentang mutu dan jumlah dari
minyak lumas yang digunakan. Bila lapisan slinder dan cincin piston mempunyai permukaan
mengkilap dan cicncinnya bebas, menunjukan bahwa bahan bakarnya bermutu baik. Namun bila
menggunakan bahan bakar bermutu rendah maka permukaan yang aus akan terlihat pudar dan
cincin piston akan menunjukkan kecendrungan macet.
Kepala piston harus diperiksa bila mungkin ada keretakan dan tempat yang terbakar . bila
terbakarnya dalam, mungkin dianjurkan untuk memotong logam yang terbakar dengan pahat dan
mengelas lekukakannya untuk memperbaiki mahkotanya menjadi bentuk semula.
Lubang minyak dalam pena piston juga harus dibersihkan
Dalam piston dengan pena piston yang pas dan terpasang tetap, ketika pena piston sudah dilepas
harus berhati-hati dalam menempatkan kembali. Agar tidak merysak piston, setelah itu piston
diperiksa kebulatannya, harus dikembalikan bentuk bulat dengan mengetuk palu bukan logam.
Ketika piston dikembalikan setelah pembersihan, harus berhati-hati untuk meletakkannya
kembali dalam kedudukan yang relatif sama terhadap lapisan slinder seperti sebelumnya.
KELONGGARAN UJUNG PISTON
Tekanan kompressi dari slinder daya ditentukan oleh jarak antara puncak piston dan kepala
slinder pada t.m.a. fariasi yang dibolehkan untuk kelonggaran mekanis adalah ± 0,25 persen dari
langkah piston.
Keausan bantalan utama dan pena piston makin lama makin menambah kelonggaran mekanis dan
harus dikompensasi. Pada mesin besar dengan bantalan pena piston terpisah, yang sering disebut
peti (box) kelonggaran mekanis yang layak diperbaiki dengan menyisipkan ganjal diantara peti
dan ujung dari batang engkol dan batang persisi. Ketika bantalan tersebut aus dapat diganti baru
dengan mudah, dalam beberapa mesin kecil kelonggaran mekanis dapat distel dengan
mengurangi tebal gasket pada slinder.
CINCIN PISTON
Adalah sangat penting untuk menjaga cincin torak dalam kondisi kelas satu karena cincin
pistonlah yang mengendalikan daya yang ditimbulkan oleh pelumasan piston dan slinder. Cincin
piston yang macet dan patah adalah salah satu factor utama yang menyumbangkan kausan dan
goresan lapisan slinder. Kondisi cincin harus diselediki pada isyarat pertama dari kebocoran gas
dan ketika mengganti cincin piston yang baru harus dipastikan bahwa cincin tersebut di beri
kelonggaran sisi dan celah yang layak sesaui dengan yg dianjurkan oleh sipembuat mesin.
Piston Crown Broken, diakibatkan oleh terjadinya overheating didalam ruang bakar sehingga
fungsi pelumasan dan fungsi pendinginan yang bersirkulasi didalam piston dan piston crown
tidak dapat menyerap panas.
Cylinder Head Crack, juga diakibatkan oleh terjadinya overheating didalam ruang bakar,
sehingga fungsi sirkulasi pendinginan (Air pendingin) tidak mampu atau sebanding penyerap an
panas yang ditimbulkan.
PENGUKURAN TORAK ( piston measurement).
Ø Pengukuran diameter torak antara posisi depan – belakang atau A-A pada posisi dari atas
sampai kebawah minimal 5 (lima) posisi diperbandingkandng diameter standar torak standar,
berapa berkurangnya (minus) atau keausan torak tersebut.
Ø Pengukuran diameter torak antara posisi kanan – kiri atau B-B pada posisi dari atas sampai
kebawah minimal 5 (lima) posisi, Diperbandingkan dng diameter standar torak standar , berapa
berkurangnya (minus) Keausan torak tersebut.
Ø Pengukuran ini dimaksud untuk mengetahui seberapa jauh diameter torak (badsan Torak) yg
sudah mengalami keausan akibat gesekan dengan dinding silinder (cyl Liner) dan juga adanya
kemungkinan keausan badan torak yg tidak merata.
Ø Pada posisi pengukuran A-A / Port- Starboard side ini akan lebih jelas menunjukkan “
Ovalitet” badan torak apabila terjadi ring torak yg sudah menipis, karena gerakan tendangan
badan torak yg menerima tenaga pembakaran akan bergerak kearah kanan dan lansung
bersentuhan dng dinding silinder,akibatnya badan torak dan dinding torak akan mengalami
keausan
PENGUKURAN SILINDER.
Ø Pengukuran diameter bagian dlm silinder antara posisi depan – belakang pada posisi dr atas
sampai kebawah (minimal 5 posisi) kemudian diperbandingkan dng diameter standar.berapa
kelebihan (Plus) keausannya
Ø Pengukuran ini dimaksud untuk mengetahui seberapa jauh diameter dinding silinder yg sudah
mengalami keausan akibat gesekan torak dan juga adanya kemungkinan keausan dinding silinder
yg tidak rata.
Ø Pengukuran diameter bagian dalam silinder antara kiri-kanan pada posisi dari atas sampai
kebawah.
Ø Pengukuran ini dimaksud untuk mengetahui seberapa jauh diameter dinding silinder yg sudah
mengalami keausan akibat gesekan dng torak dan juga adanyakemungkinan keausan dinding
silinderyg tidak merata.
Ø Memastikan bahwa dinding silinder dlm keadaan masih standadan tidak ada yg termakan/Aus
atau membentuk Ovalyg dapat mengakibatkan lolosnya udara kompresi dan gas pembakaran did
lm silinder menerobos ke ruang engkol dan dapat mengakibatkan terjadi kebakaran.
Ø Pastikan bahwa seluruh dinding silinder tidak ada yg tergores membentuk alur dari atas
sampai kebawah.
Ø Pastikan semua lubang2 cyl oil Apparat, dapat mengeluarkan minyak pelumas dng baik
Kasus Piston ring patah , Aus Tipis, dan mesin kapal jalan terus.
Akibat – akibatnya :
Dapat mengakibatkan dinding Pelapis Torak rusak/tergores (Cyl Liner).
Dapat mengakibatkan torak rusak / pecah akibat gesekan yg terlalu keras/padat
Kondisi ini dapat dapat mengakibatkan lolosnya udara kompresi dan gas pembakaran didalam
silinder menerobos keruang engkol dan dapat mengakibatkan terjadinya kebakaran.
Mengakibatkan poros engkol , Metal duduk rusak.
Biaya Perbaikan yg berulang-ulang.
Di dalam kepala silinder terdapat sebuah mekanisme katup yang berfungsi sebagai rangkaian
mekanis yang sistematis untuk membuka saluran intake pada kondisi langkah hisap (udara dan
bahan bakar) membuka saluran buang exhause pada kondisi langkah buang (gas sisa
pembakaran) dan menutup kedua saluran pada kondisi langkah kompresi dan langkah usaha
(langkah kerja).
Penggunaan mekanisme katup hanya terdapat pada tipe engine empat langkah sedangkan pada
tipe engine dua langkah umumnya tidak terdapat sebuah mekanisme katup. Tugas utama katup
ialah untuk membuka dan menutup ruang bakar, memutuskan dan menghubungkan ruang silinder
dalam silinder blok dengan udara luar pada saat yang di butuhkan.
Mekanisme katup yang terdapat pada kepala silinder berfungsi untuk mengatur pemasukan gas
baru (udara dan bahan bakar) ke dalam ruang silinder dan mengatur pembuangan gas sisa
pembakaran ke udara melui saluran buang luar dengan tepat.
a. Katup
Katup hanya terdapat pada motor empat langkah, sedangkan motor dua langkah umumnya tidak
memakai katup. Katup pada motor empat langkah terpasang pada kepala silinder. Tugas katup
untuk membuka dan menutup ruang bakar. Setiap silinder dilengkapi dengan dua jenis katup
(isap dan buang) Pembukaan dan penutupan kedua katup ini diatur dengan sebuah poros yang
disebut poros cam (camshaft).Sehingga silinder motor empat langkah memerlukan dua cam, yaitu
cam katup masuk dan cam katup buang.
Berfungsi sebagai penahan katup agar tetap pada posisi tertutup rapat pada lubang saluran hisap
dan saluran buang. Spring mendapatkan tekanan yang berulang-ulang sehingga seperti halnya
katup, pegas katup pun memiliki limit kebengkokan yang di izinkan sesuai dengan standar
pabrik.
Rocker arm berfungsi untuk membuka dan menutup katup, baik katup hisap dan katup buang.
Ketika katup hisap tertekan oleh rocker arm maka campuran udara dan bahan bakar dapat masuk
ke dalam ruangbakar, sedangkan ketika katup buang tertekan oleh rocker arm maka gas hasil
pembakaran dapat keluar melalui katup buang. Rocker arm ini terpasang pada bagian rocker arm
shaft atau poros rocker arm. Fungsi utama camshaft atau poros nok ada 3 (tiga) yaitu :
1. Untuk membuka dan menutup katup sesuai dengan urutan timing pengapian atau FO
2. Untuk menggerakkan fuel pump atau pompa bensin
3. Untuk memutar poros distributor karena pada camshaft terdapat gigi penggerak distributor
atau (Distributor drive gear).
2. Jenis-jenis mekanisme katup
Jenis mekanisme katup pada engine motor bakar dapat dibedakan dari jenis kepala silinder yang
digunakan, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadi nya lonjatan kecepatan tinggi dan
penambahan tenaga output. Berikut ini jenis jenis mekanisme katup berdasarkan dudukan pada
kepala silindernya :
Pada jenis ini, katup di gerakan oleh sebuah tuas pengungkit (rocker arm) yang mendapar
dorongan dari batang penumbuk (pushrod) karena hasil dari sundulan cham pada poros nok
(chamshaft).
Pada jenis ini batang penekan (pushrod) telah dihilangkan, dan diganti oleh sebuah belt atau
rantai sebagai penggerak poros nok (chamshaft), posisi chamshaft berada di bagian atas kepala
silinder, sehingga pembukaan dan penutupan katup di gerakan langsung oleh chamshaft,
dibeberapa jenis engine ada yang menggunakan tuas pengungkit (rocker arm) sehingga katup
masih di gerakan oleh tocker arm yang di ungkit oleh chamshaft.Putaran chamshaft dihasilkan
dari putaran poros engkol (crankshaft) yang dihubungkan melalui timing chain (rantai), setelah
itu barulah chamshaft menekan rocker arm kemudian rocker arm yang akan menekan batang
katup. Jenis ini sudah umum digunakan oleh kendaraan masa kini karena kondisi part yang
sederhana sehingga memudahkan dalam perawatan.
Pada jenis DOHC ada yang menggunakan rocker arm dan ada juga yang tidak menggunakan
rocker arm dalam penumbukan katupnya, hal ini di sebabkan apabila menggunakan rocker arm
maka akan memudahkan dalam penyetela celahnya hanya saja jenis yang menggunakan rocker
arm mempunyai kontruksi yang rumit, biaya pembuatan yang tinggi dan memiliki mesin yang
berat, jenis ini biasanya digunakan pada jenis motor spot yang membutuhkan kecepatan tinggi.
Sumbu nok digerakkan oleh poros engkol dengan berapa metode, termasuk timing gear, timing
chain dan timing belt. Sebagian besar mesin bensin menggunakan camshaft yang digerakan oleh
belt dan ada beberapa camshaft yang digerakkan oleh rantai. Ini memungkinkan pergerakan katup
akan lebih mudah dan ringan dibandingkan menggunakan timing gear.
Metode ini digunakan pada mekanisme katup jenis mesin OHV (over head valve), yang letak
sumbu nok-nya di dalam blok silinder. Timing gear biasanya menimbulkankan bunyi yang besar
dibanding dengan rantai (timing chain}, sehingga mesin bensin model penggerak katup ini
menjadi kurang populer pada mesin bensin jaman modern ini.
Model ini digunakan pada mesin OHC (over head camshaft) dan DOHC (dual overhead
camshaft) sumbu noknya terletak di atas kepala silinder. Sumbu nok digerakkan oleh rantai
(timing chain) dan roda gigi sprocket sebagai pengganti timing gear.
timing chain
Timing chain dan roda gigi sprocket dilumasi dengan oli. Tegangan rantai (chain tension) diatur
oteh chain tensioner. Chain vibration (getaran rantai) dicegah oleh chain vibration damper.
Sumbu nok yang digerakan oleh rantai hanya sedikit menimbulkan bunyi dibanding dengan roda
gigi (gear driven) dan jenis ini amat populer.
Sumbu nok (camshaft) digerakkan olsb sabuk yang bergigi sebagai pengganti timing chain.
Sabuk (belt) selain tidak menimbulkan bunyi dibanding dengan rantai (chain), juga tidak
diperlukan pelumasan serta penyetelan tegangan. Kelebihan lainnya, belt lebih ringan dibanding
dengan model lainnya.
Oleh karena itu model ini banyak digunakan pada mesin. Belt penggerak sumbu nok ini dibuat
dari fiberglass yang diperkuat dengan karet sehingga mempunyai daya regang yang baik clan
hanya mempunyai penguluran yang kecil bila terjadi panas.
Pemeriksaan dan Penyetelan Mekanisme Katup pada Kepala SIlinder
Berikut ini adalah beberapa pengaruh celah katup terhadap kinerja mesin :1. Celah katup terlalu
besar
Putar poros engkol sampai tanda TMA tepat pada garis nol. Tanda TMA terletak pada puli
poros engkol sedangkan garis nol terletak pada body mesin (block silinder), atau bisa juga kita
tentukan dengan melihat tanda T pada fly wheel tepat dengan garis lurus pada rumah
transmisi. Pada kondisi ini ada dua kemungkinan proses/langkah yang terjadi, yaitu akhir
langkah kompresi atau akhir langkah buang/awal langkah hisap (katup posisi overlapping).
Tanda TOP kompresi silinder satu yaitu :
o 1) Rotor yang berada pada distributor menunjukan ke arah kabel busi silinder no.1
o 2) Push rod pada silinder no. 1 longgar atau kedua katup (katup hisap dan katup buang)
pada silinder satu longgar/mempunyai celah.
4. Lakukan pemeriksaan dan penyetelan celah katupKatup-katup yang dapat di periksa/disetel
pada saat top kompresi no. 1 yaitu : katup buang dan katup masuk pada silinder no. 1, katup
masuk pada silinder no. 2 dan katup buang pada silinder no. 3.H = Katup HisapB = Katup
BuangX = Katup yang dapat di stel1…4 = Nomor urut silinder
1. Menggunakan Obeng min, kunci ring 12 dan alat ukur filler gauge, lakukan penyetelan secara
berurutan.
2. Untuk penyetelan katup yang tidak di tandai X adalah setelah kita putar puli pada posisi top
kompresi no. 4, yaitu dengan cara memutar puli 360o . sehingga tanda garis puli menunjukan
pada nol di body mesin tetapi rotor pada distributor menunjukan kabel busi no. 4.
3. Pasang kembali tutup kepala silinder.
Kelas T7D
Kelompok 2 :
Motor diesel adalah jenis khusus dari mesin pembakaran dalam. Karakteristik
utama dari mesin diesel yang membedakannya dari motor bakar lain terletak pada metode
penyalaan bahan bakarnya. Dalam motor diesel bahan bakar diinjeksikan kedalam silinder
yang berisi udara bertekanan tinggi. Selama proses pengkompresian udara dalam silinder
mesin, suhu udara meningkat, sehingga ketika bahan bakar yang berbentuk kabut halus
bersinggungan dengan udara panas ini, maka bahan bakar akan menyala dengan
sendirinya tanpa bantuan alat penyala lain (Albert M.R., 2014).
Mesin diesel ini ditemukan pada tahun 1892 oleh Rudolf Diesel, yang menerima
paten pada 23 Februari 1893. Diesel menginginkan sebuah mesin untuk dapat digunakan
dengan berbagai macam bahan bakar termasuk batu bara. Ada dua kelas mesin diesel
yaitu 2 tak dan 4 tak. Biasanya jumlah cylinder dalam kelipatan dua, meskipun berapapun
jumlah cylinder dapat digunakan selama proses engkol dapat diseimbangkan untuk
mencegah getaran yang berlebihan (Mohammad Sholikhan Arif, 2016).
Motor bakar adalah suatu pesawat tenaga yang dapat mengubah energi panas menjadi tenaga
mekanik dengan jalan pembakaran bahan bakar. Menurut pembakarannya motor bakar
dibedakan atas dua macam yaitu motor pembakaran dalam (internal combustion engines) dan
motor pembakaran luar (external combustion engines). Motor pembakaran luar adalah suatu
pesawat yang energinya untuk kerja mekanik yang diperoleh dengan pembakaran bahan bakar
dilakukan di luar motor tersebut, seperti mesin uap dan turbin uap. Sedangkan motor
pembakaran dalam ialah suatu pesawat yang energinya untuk kerja mekanik yang diperoleh
dari hasil pembakaran bahan bakar dilakukan di dalam silinder motor itu sendiri, seperti motor
diesel dan motor bensin. Menurut (Karyanto, 2001)
Filosofi dasar dari sebuah konsep perawatan adalah bagaimana melakukan
kegiatan untuk menjamin suatu aset fisik dapat bekerja secara kontinyu sesuai fungsi yang
diinginkan. Dengan kata lain yaitu, apa yang harus dilakukan untuk mempertahankan
fungsi dari sebuah sistem atau komponen dalam kurun waktu tertentu dan pada kondisi
operasi tertentu. Kemampuan suatu item untuk bekerja dengan baik sesuai fungsi yang
diinginkan inilah yang harus dapat dijamin oleh konsep perawatan yang akan dipilih
nantinya. Tingkat kemampuan ini biasanya diwakili oleh suatu nilai probabilitas yang
disebut Indeks Keandalan (Reliability Index).
Secara teori, konsep perawatan yang tepat adalah konsep perawatan yang dapat
menghasilkan indeks keandalan tinggi pada sistem, sehingga sistem dapat optimal
beroperasi sesuai fungsinya. Perkembangan konep perawatan saat ini pada generasi ke
empat hal ini masih diperlukan pengembangan suatu konsep di bidang perawatan karena
ada kendala yang dihadapi, seperti system control yang kompleks dampak terhadap
lingkungan, dampak terhadap keselamatan, tingginya biaya perawatan atau permasalahan
yang lain. Pada generasi keempat ini ditandai dengan ramah lingkungan dari suatu system
keandalan (reliability) atau peningkatan (prepared) operasional system alutsista yang
dirawat dari kegiatan aktivitas perawatan tersebut. Secara umum fungsi perawatan adalah
mengembalikan atau menjaga kondisi obyek yang dirawat dengan cara sedemikian rupa
sehingga dapat mendekati kondisi awal obyek tersebut saat dioperasikan.
2.3.1. Silinder
Silinder adalah, tempat dimana bahan bakar dibakar dan daya ditimbulkan. Bagian
dalam silinder dibentuk dengan lapisan liner atau selongsong (sleev). Diameter
dalam silinder disebut lubang (bore)
Sumber: http://www.otopos.net/2014/11/penjelasan-dan-fungsi-cylinder-
liner.html [12 maret 2018]
2.3.2. Kepala silinder (cylinder head)
Menutup satu ujung silinder dan sering berisikan katup tempat udara dan bahan
bakar diisikan dan gas buang dikeluarkan.
Gambar 2.3. Cylinder head
Sumber : http://www.maritimeworld.web.id/2013/10/komponen-dasar-mesin-
diesel.html [12 Maret 2018]
Sumber : https://indonesian.alibaba.com/product-detail/generator-flywheel-diesel-
engine-spare-parts-tooth-iron-l24-flywheel-60283672437.html
[12 Maret 2018]
Berfungsi menyatukan silinder, torak, dan melindungi semua bagian yang bergerak
dan bantalannya, serta merupakan reservoir bagi minyak pelumas. Disebut sebuah blok
silinder kalau lapisan silinder disisipkan didalamya. Bagian bawah dari karter disebut plat
landasan (bed plat ).
bushing
Gambar 2.15. Pin piston
Kondisi yang lebih serius akan terjadi manakala setelah mesin Diesel beroperasi
tangki dibiarkan kosong hingga semalam. Sebab, mesin Diesel yang dioperasikan akan
menyebabkan suhu panas atau hangat ada di seluruh bagian mesin, tak terkecuali di tangki
bahan bakar. Pada saat itulah udara yang ada di ruang piranti itu memuai. Pada saat mesin
tidak operasi dan udara dingin, udara akan bereaksi dan menghasilkan H2O atau air.
Embun atau air akan bercampur dengan solar, masuk ke dalam injektor dan nozzle
injection, menyebabkan mesin Diesel semakin sulit dihidupkan. Pencegahannya adalah
harus disiplin mengecek bahan bakar. Pada mesin diesel keluaran terbaru telah dilengkapi
piranti Electronic Fuel Injection (EFI), piranti tersebut mampu mencegah kejadian seperti
diatas, kemungkinan terjadi masalah seperti itu secara teori sangat kecil, tetapi faktanya
beberapa mesin Diesel mengalaminya. Hanya berkat teknologi itu pemilik Diesel tak
perlu repot melakukan pembuangan angin secara manual. Teknologi itu akan dengan
sendiri melakukannya tetapi bila terlalu sering maka peranti itu juga akan terpengaruh
(Asep Saepuloh, Kiswanto, Muh. Taufiq, Yuyut S).