Kelas T7D
Angkatan 55
Kelompok 1:
1. ALUSIUS RISKI HERNANDA
2. ANARTA FUADI ARDIANSYAH
3. ANGGARA FEBRANU RIFANI
4. ANNAS IBNU MALIK
5. BONANTA SRI ARYANI
6. DAMAR SRI ARYANI
7. DEFRI RESPATI PRADANA
8. FAJAR NUR FALAH FAHMI
9. JAVIER DELLYTERO F KAYADOE
10. KARAN DWO WIDAGHO
11. M. LUTFI KHAKIM
MOCHRIZAL APRILIANTO
SILABUS XIII
A. Pendahuluan
Dalam bidang perikanan sistem pengawetan dengan cara pendinginan ini pun telah berkembang
diantaranya telah kita ketahui bahwa para nelayan telah mengawetkan hasil tangkapan dengan Es,
banyak didirikan tempat – tempat penyimpanan ikan seperti : Cold Room, Cold storage, dll, serta
tidak sedikit kapal kapal perikanan yang dilengkapi dengan intalasi pendingin. Dimana pada
dasarnya proses pendinginan makanan ini akan berlangsung secara baik apabila memenuhi 3 (tiga)
faktor utama yaitu:
a. Bahan alat pendinginan yang digunakan.
b. Ruang pendinginan (tempat menyimpan bahan makanan yang didinginkan).
c. Cara penempatan / pengaturan bahan makanan yang didinginkan.
2. Arti Pendinginan
Pendiginan adalah suatu proses penyerapan panas pada suatu benda dimana setiap benda
akan mempunyai kandungan panas yang besar tergantung dari temperatur benda tersebut.
Benda yang bertemperatur tinggi akan mempunyai kandungan panas lebih banyak dibandingkan
benda yang bertemperatur rendah, dan apabila kandungan panas suatu benda itu diserap maka
benda tersebut akan kehilangan panas akibat temperatur benda akan menjadi dingin.
Penyerapan panas dengan cara apapun juga ini akan terhenti apabila benda yang didinginkan telah
mencapai temperatur -2730C (O0 Kelvin) dan ini merupakan titik terendah dari proses
pendinginan.
Proses pendinginan suatu benda dapat terjadi dengan cara:
a. Alam
Proses ini terjadi karena peristiwa alam sekitar kita misalkannya, di daerah yang mempunyai
iklim dingin didaerah pegunungan, di kutub utara dan selatan.
b. Buatan
Ini dapat terjadi dengan cara:
1) Non mekanik yaitu, mengunakan benda yang lebih dingin untuk mendinginkan benda
lain misalnya, pendinginan ikan dengan Es.
2) Mekanik yaitu, mengunakan mesin untuk pendinginan contohnya, lemari Es, Cold
Room, Cold storage dllnya.
Pendinginan buatan secara mekanik dapat dilakukan dengan 2 (dua) sistem yaitu:
Sistem Kompresi
Sistem Absorpsi
a) Mesin Pendingin Kompresor
Cara kerja mesin ini berdasarkan pergantian antara pencairan dan penguapan suatu zat
tertentu yang disebut médium atau refrigerant. Panas penguapan yang diperlukan untuk
penguapan diambil dari ruangan sekeliling yang didinginkan, dan kemudian panas ini dikeluarkan
dalam proses kondensasi.
Mesin pendingin sistem kompresi memerlukan peralatan-peralatan pokok yaitu: kompresor,
kondensor, receiver, katup expansi, dan evaporator.
Cara kerjanya ialah sebagai berikut:
Medium dalam bentuk gas dengan tekanan rendah, dihisap oleh kompresor, kemudian dipadatkan
(kompresi) sampai tekanan ± 10 bar. Gas bertekanan tinggi (juga suhunya tinggi), dialirkan ke
kondensor, dan akibat pendinginan gas tadi akan mencair dengan tekanan tetap. Jadi panas
penguapan médium diambil oleh air pendingin (air laut) didalam kondensor. Sesudah mencair
médium akan mengalir kepengumpul dan katup ekspansi, selama mengalir melalui katup
ekspansi. Selama mengalir melalui katup ini cairan seolah–olah “dicekik” sehingga terjadi
penurunan mendadak, akibatnya sebagian cairan akan menguap, dan menyerap panas dari
sekitarnya dan juga dari sisa cairan yang ada, sehingga menyebabkan suhu cairan turun. Cairan ini
selanjutnya masuk kedalam evaporator ini akan menguapkan médium yang berada didalamnya.
Untuk menguapkan suatu zat selalu diperlukan panas, dan disini panas diambil dari sekililing
evaporator, karena penguapan berjalan terus, maka panas yang diambil dari ruangan sekililing
juga lebih banyak, sehingga suhu ruangan tadi menjadi terus menerus turun juga.
3. Tujuan Pendinginan
Pemakaian mesin pendingin atau sering disebut mesin es, dikapal dimaksudkan untuk:
a) Mendinginkan ruangan–ruangan untuk menyimpan vahan makanan, agar dapat tahan lama.
Ruangan - ruangan tersebut tergantung pada suhu yang diperlukan diesbut kamar beku,
(frezzer room) dengan suhu dibawah 0 0C dan disebut kamar dingin (cool room) apabila
suhunya diatas 00C.
b) Mendinginkan air untuk keperluan domestic atau membuat es.
c) Mendinginkan ruangan muatan
d) Mendinginkan ruangan tempat tinggal misalnya di cabin, salón dan sebagainya.
Di sini kompresor dan motor penggerak masin–masing berdiri sendiri untuk memutarkan
kompresor dipergunakan ban (belt) motor penggeraknya biasanya adalah motor listrik atau diesel.
b) Semi hermetic unit (unit semi hermetis)
Di sini kompresor dan motor listrik juga berdiri sendiri – sendiri, tetapi dihubungkan sehingga
seolah – olah menjadi satu buah. Untuk memutarkan kompresor, poros motor listrik dihubungkan
dengan poros kompresornya langsung.
c) Hermetic unit (unit hermetis)
Di sini kompresor dan motor listrik benar – benar menjadi satu unit yang tertutup rapat.
Kelemahannya bila terjadi kerusakan pada kompresor atau motor listrik sulit untuk diperbaiki.
Keuntungannya ialah bahwa bentuknya dapat menjadi lebih kecil, tidak memakan tempat,
harganya relatif murah, cocok sekali unit kompresor – kompresor pada domistic refrigerator
(dayanya kecil). Di sini pemindahan daya dari motor listrik kekompresor dapat menjadi lebih
sempurna.
1. Tekanan (Pressure)
Besarnya gaya yang bekerja pada satuan luas bidang disebut tekanan.
Satuan tekanan dalam sistem MKS: Paskal dan yang lebih besar kilo Paskal (Kpa).
1 paskal (Pa) = tekanan 1 newton (N) pada luas 1 meterpersegi = 1 N/m2.
Semua benda, padat, cair dan gas mempunyai tekanan.
a) benda padat memberikanan tekanan kepada benda lain yang menunjangnya msalnya kaki
lemari es memberikanan tekanan pada lantai.
b) cairan di dalam bejana memberikan tekanan kepada dinding dan alas bejana itu.
c) gas di dalam tabung memberikanan tekanan kepada tabung, tekanan gas dalam tabung
memberikan tekanan kepada tabung, tekanan gas dalam tabung dipengaruhi oleh suhu
danjumlah gasnya.
Kerja suatu mesin pendingin sebagian besar tergsntung dari perbedaan tekanan di dalam sistem.
Kita harus mengerti arti macam – macam tekanan yang berhubungan refergerasi.
1. tekanan atmosfer
2. tekanan manometer
3. tekanan absolut atau mutlak
a) Tekanan Atmosfer (Atmosfer pressure)
Udara mempunyai berat karena di tarik gaya tarik bumi, berat inii menyebabkan suatu
tekanan yang menuju ke segala arah dan disebut Tekanan atmosfir. Makin tinggi dari
permukaan bumi lapisan udara makin tipis. Hal ini disebabkan karena gaya tarik bumi makin
tinggi makin berkurang.
Barometer adalah alat untuk mengukur tekanan udara. Besarnya tekanan udara. Besarnya
tekanan atmosfir dapat diketahui dengan barometer (air raksa). Sebagai setandar tekanan
atmosfir di ambil tekanan pada air laut . 1 atmosfir (atom) pada barometer air raksa tiinggi
760 mmhg = pada 00 c=29,92 inch Hg.
Setiap kenaikan dari 10 m dari permukaan air laut, air raksa dalam tabung barometer akan
turun rata-rata 1 mm. Di atas gunung yang tingginya 3.000 m, barometer akan menunjukan
tekanan 760-300 = 460 mm Hg. Makin kita naik gunung, makin berkurang tekanan atmosfir
yang kita alami, sebaliknya semakin banyak kita menyelam kedalam laut, tekanan yang kita
alami makin besar, karena kita alami tekanan atmosfir di tambah tekanan air.
Tekanan yang kurang dari 1 atsmosfir disebut vakum sebagian, tekanan yang sudah tidak
dapat diturunkan lagi adalah vakum 100%=
- vakum 1 atmosfir
- 0 paskal (Pa)
- 0 mikron
Untuk mengukur satuan vakum, Pascal (Pa) lebih banyak di pakai dari pada kilo paskal (kPa)
2. Panas
Panas adalah energi yang diterima oleh benda sehingga temperatur benda atau wujudnya berubah.
Apabila suatu benda ditambah kandungannya panasnya maka temperaturnya akan naik dan sebaliknya
apabila suatu benda melepaskan kandungan panasnya maka temperaturnya akan turun atau menjadi
dingin. Kandungan panas suatu benda dapat dipindahkan tetapi tidak dapat dihilangkan dan besarnya
kandungan panas suatu benda dapat diukur meskipun kita tidak melihatnya.
a) Satuan – Satuan Panas
1. panas jenis (spesifik heat) panas jenis adalah panas yang diperlukan untuk merubah
temperatur sesuatu benda sebesar 10C dengan berat 1 kg. Satuannya adalah K.kal / kg 0 C.
2. panas sensibel (sensibel heat) panas sensibel adalah yang diperlukan untuk merubah
temperatur suatu benda tanpa merubah wujud benda tersebut. Apabila kandungan panas suatu
benda diserap maka benda tersebut menjadi dingin dan sebaliknya apabila kandungan panas
suatu benda ditambah maka akan menjadi panas (naik temperaturnya).
Qs = G x Sp x t
G: Berat benda
Ql = G x Pl
G: berat benda
a. panas laten penguapan jumlah panas yang diperlukan untuk merubah wujud benda dari
cair menjadi uap, dalam mesin pendingin akan terjadi dievaporator yaitu pada proses
penguapan bahan pendingin.
b. panas laten pengembunan jumlah panas yang diperlukan untuk merubah wujud benda dari
uap menjadi cairan, dalam mesin pendingin akan terjadi dikondensor yaitu pada proses
pengembunan (kondensor) bahan pendingin.
c. panas laten pencairan (peleburan) jumlah panas yang diperlukan untuk merubah wujud
benda dari padat menjadi cairan. contoh: dari es menjadi cair
d. panas laten pembekuan jumlah panas yang diperlukan untuk merubah wujud benda dari
cair menjadi padat.
Contoh: dari air menjadi es
c) Pemindahan Panas
Panas akan berpindah dari benda yang bertemperatur tinggi ke benda yang bertemperatur
yang lebih rendah, jadi pemindahan panas ini akan terjadi apabila ada dua buah benda yang
mempunyai perbedaan temperatur. Sistem pemindahan panas dapat dilakukan dengan 3 cara
yaitu:
1. Sistem radiasi atau pancaran pemindahan panas dengan pancaran ini hanya dapat terjadi
melaluui gas atau benda yang dapat tembus cahaya dan ruang yang hampa udara atau melalui
suatu zat tanpa mempengaruhi temperatur zat tersebut.
Contoh: pemindahan panas dari matahari dengan benda sekitarnya.Pemindahan panas dari
lampu yang menyala dengan benda disekitarnya dll.
Pemindahan panas yang terjadi tidak dapat kita lihat tetapi dapat dirasakan dan diukur
kenaikan temperaturnya, sistem ini tidak dalam proses pendinginan.
2. Sistem konduksi atau hantaran pemindahan panas ini terjadi secara langsung tanpa melalui
perantara benda atau zat lain.
Contoh: pemindahan panas dari benda yang menempel pada es.
Pemindahan panas dari benda yang didinginkan yang menempel dengan evaporator.
Sistem ini sering kita jumpai pada mesin pendingin seperti contack plate frezzer, adapun
benda yang mudah menghantarkan panas disebut dengan konduktor, sedangkan benda yang
tidak mudah menghantarkan panas disebut isolator.
3. Sistem konveksi atau aliran.
Pemindahan panas ini terjadi tidak secara langsung tetapi melalui zat atau benda lain seperti
udara atau air garam.
Pemindahan panas sistem konveksi dengan perantara udara dapat dibedakan menjadi 2
macam:
a) aliran udara secara alamiah (natural)
pemindahan panas terjadi karena perbedaan berat janis udara yang dingin lebih besar
dibandingkan dengan berat jenis udara yang panas maka udara yang dinginkan mengalir
kebawah dan udara yang panas akan mengalir keatas.
Contoh: pemindahan panas dari benda yang didinginkan keevaporator dalam lemari es.
b) aliran udara secara tiupan
pemindahan panas terjadi karena adanya dorongan / tiupan udara sehingga udara dalam
ruang yang didinginkan dapat bersirkulasi.
Contoh: pemindahan panas dalam cool room, ruangan yang ber AC. Untuk
mensirkulasikan udara diperlukan kipas angin atau fan.
C. BAHAN PENDINGIN
dari uap menjadi cairan yaitu dengan membuang panas kepada zat (udara atau air) yang
mendinginkan kondensor.
Jenis bahan pendingin (refrigerant) banyak sekali macamnya tetapi tidak satupun yang di
pakai untuk semua keperluan, karena temperatur dingin yang di kehendaki selalu berbeda – beda
besarnya maka refrigerant dapat di katakan tepat penggunaannya apabila sesuai dengan yang di
perlukan.
1) Banyak di pakai pada unit pendingin yang berkapasitas besar seperti : Cold Storage (gudang
beku), pabrik es.
5. Freon 12 / R- 12 / C CL F2
1) Banyak di gunakan pada unit refrigerasi yang berkapasitas kecil seperti kulkas/lemari es.
2) Titik didihnya pada tekanan 1 atm – 300 C (- 200 F)
3) Tekanan normal kondensasi pada temperatur 30 – 400 C sebesar 7 s/d 9 kg/cm2(101 s/d
130 PSIg)
Kelebihan R – 12:
6. Freon 22 / R – 22 / Ch Cl F2
Kebaikan R – 22;
a. Tidak beracun, tidak menimbulkan karat pada pipa instalasi mesin pendingin.
b. Di banding R - 12: untuk motor penggeraknya yang sama kapasitas kompresornya dapat
60% lebih besar serta mempunyai tekanan lebih rendah pada tekanan 1 atm
Kekurangan R – 22 :
a. pada temperatur rendah tidak dapat bercampur dengan minyak pelumas sehingga
1) Freon 502 tersusun atas campuran 51,2% Freon 115 dan 48,8% Freon 22
2) Titik didih pada tekanan 1 atm = - 45,40 C (- 49,80 F)
Kelebihan R – 502:
Kekurangan R – 502 :
a. Pada temperatur rendah tidak larut dengan minyak pelumas sehingga sebaiknya mesin
pendinginnya menggunakan oil separator
b. Harganya lebih mahal di banding refrigerant yang lain.
c. Sulit di ketahui kalau ada kebocoran.
Warna tabung bahan pendingin
2) Freon 12 Putih
4) Freon 22 Hijau
Adapun jenis – jenis komponen pokok berdasarkan spesifikasinya adalah sebagai berikut:
1) Kompresor
Kompresor adalah digunakan untuk memapatkan uap bahan pendingin Kompresi uap
terdiri atas sebuah torak yang bekerja bolak – balik didalam silinder yang mempunyai katup buang
( suction valve ) sehingga berlangsung proses pemompaan, proses ini yang membuat perbedaan
tekanan, sehingga bahan pendingin dapat mengalir dari satu bagian ke bagian lain.
2) Kondensor
Kondensor adalah alat yang digunakan untuk mengembunkan atau mengubah uap bahan
pendingin bertekanan tinggi menjadi cairan bahan pendingin bertekanan tinggi.
3) Tangki Penampung (receiver)
Receiver adalah suatu alat (tempat) yang berupa sebuah tabung atau silinder yang
digunakan untuk menampung cairan bahan pendingin bertekanan tinggi hasil proses pengembunan
di kondensor. Sesuai dengan fungsinya pada umumnya receiver hanya digunakan pada mesin
pendingin yang berkapasitas besar.
Berdasarkan kedudukan jenis receiver dibedakan menjadikan dua macam yaitu:
4) Katup Ekspansi
Katup ekspansi merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengatur jumlah aliran
refrigerant dan menurunkan tekanan cairan bahan pendingin.
5) Evaporator
Evaporator adalah alat yang digunakan untuk menguapkan atau merubah cairan bahan
pendingin bertekanan rendah menjadi uap bahan pendingin bertekanan rendah.
b) Komponen Bantu
Yang dimaksud dengan komponen pembantu adalah sutau komponen atau alat yang
digunakan untuk membantu kelancaran kerja mesin pendingin, oleh karena itu tidak mutlak harus
ada atau digunakan. Pada mesin pendingin jenis alat bantu yang digunakan tergantung pada
kapasitas mesin pendingin dan jenis bahan pendinginnya. Penggunaan mesin bantu pada mesin
pendingin di pengaruhi oleh beberapa faktor berikut ini:
Jenis bahan pendingin yang digunakan
atau melindungi bagian – bagian yang bergerak dari kompresor. Kompresor mesin pendingin
harus terus – menerus mendapat pelumasan, jika cara pelumasan kurang sempurna, bagian –
bagian yang bergerakdari kompresor akan cepat menjadi aus atau rusak.
1. Hewan.
2.Tumbuhan – tumbuhan
3.Mineral
Minyak hewan dan minyak tumbuh – tumbuhan adalah minyak yang tetap (Fixed oil),
karena tidak dapat dimurnikan tampa di uraikan. Minyak tersebut tidak stabil, mudah membentuk
asam dan endapan, sehingga tidak dapat dipakai untuk mesin pendingin.
Minyak pelumas untuk mesin pendingin dibuat dari minyak miniral, yang baik dari golongan
Napthen. Minyak mineral harus dibersihkan melalui proses penyulingan minyak, untuk diambil:
lilin, air, belerang, dan lain – lain kotorannya. Umumnya minyak pelumas diberi bahan tambahan
(addtive ) untuk menghidarkan terjadinya endapan busa. Minyak pelumas harus mempunyai pour
point yang rendah, agar pada suhu rendah lilinya tidak memisah lalu membeku. Lilin yang
membeku dapat membuat buntu alat pengatur bahan pendingin seperti Pipa kapiler, kran ekspansi,
dan lain – lain.
a) Tidak mengandung air, Tir, lilin, asam, dan lain – lain kotoran
b) mempunyai pour point (suhu terendah, diman minyak masih dapat mengalir) yang rendah – 25
s/d – 40 OF ( -32 s/d -40 oC ). Agar pada sistem untuk suhu rendah,
c) lilinnya tidak memisah dan membeku.
d) mempunyai dielektrik (tidak menghantarkan panas) yang kuat, minimum 25 kilovolt.
e) mempuyai struktur kimia yang stabil, tidak mudah beraksi pada bahan pendingin atau benda lain
yang banyak dipakai pada sistem pendingin tidak merusak tembaga sampai suhu 121 0C.
f) tidak berbusa, karena jika berbusa minyak pelumas dapat terbawah oleh bahan pendingin masuk
ke kompresor, dapat merusak katup kompresor.
g) mempunyai kekentalan (viscosity) pada 100 0F (37,8 0C) antara 150 s/d 300 SUS. Pada suhu
tinggi dan suhu rendah harus tetap dapat memberikan pelumasan yang baik.
Bahan pendingin yang dapat diserap atau larut dalam minyak pelumas dapat dibagi menjadi tiga
golongan:
a) Dapat bercampur pada suhu tinggi dan rendah
b) Dapat bercampur pada suhu tinggi, tertapi memisah pada suhu rendah
c) Tidak dapat bercampur pada suhu tinggi maupun rendah.
Pada suhu rendah di evaporator, kemampuan bercampur bahan pendingin dengan minyak pelumas
berkurang, sedangkan pada suhu tinggi kompresor dan kondensor bertambah. Di evaporator
biasanya sebagian minyak pelumas akan memisah dari campuran bahan pendingin dan minyak.
R-12 adalah bahan pendingin yang pada suhu tinggi dan suhu rendah dapat berbercampur dengan
minyak pelumas. Di dalam saluran pipa evaporator yang rendah suhunya, R-12 tetap dapat
bercampur dengan minyak pelumas kekentalan minyak pelumas di evaporator dan saluran isap
tetap rendah (encer), sehinggah minyak pelumas dapat lebih mudah di bawah kembali ke
kompresor. Bahan pendingin R - 22 dan freon 502 pada suhu tunggi mudah bercampur dengan
minyak pelumas tetapi pada suhu rendah minyaknya lalu memisah. Di evaporator sebagian besar
minyak pelumas memisah menjadi lebih kental, maka tidak dapat sama dengan bahan pendingin
kembali ke kompresor. Minyak pelumas yang tertinggi di evaporator akan melapisi bagian dalam
evaporatur, menyebabkan penurunan evesiensi dan menghalagi perpindahan kalor dari evaporator.
Minyak pelumas yang tertinggi di evaporator dapat di kembalikan ke kompresor pad waktu
dipanasi selama terjadi defrost di evaporator.
Dalam pengisian minyak pelumas, bahwa apabila tekanan turun berarti minyak pelumas kurang
atau sirkulasi minyak pelumas dari oil separator tersumbat, apabila tekanan naik berarti minyak
pelumas kebanyakan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar di bawah ini batas minyak
pelumas pada sigh glass yang dipasang pada hand hole cover kompresor.
1) system pembuangan langsung pada system ini hanya digunakan pada mesin pendingin yang
oil separatornya tidak dilengkapi dengan tempat pelampung minyak pelumas atau oil drum.
Agar tekanan dalam oil separator tidak tinggi pada saat pembuangan minyak pelumas
dilakukan sebaiknya mesin pendingin atau kompresor dalam keadaan berhenti.
2) system pembuangan melalui oil drum pada system ini oil separator dilengkapi dengan oil
drum sehingga minyak pelumas didalam oil separator dapat dipindahkan terlebih dahulu
kedalam oil drum sebelumnya dibuang keluar, system ini biasa dilakukan pada saat mesin
pendingin beroperasi.
F. PENGHAMPAAN (EVACUTION)
evaporator
1
C
evaporator
B A
Cara – cara yang di lakukan untuk membuang udara yang ada di dalam kondensor:
8) udara asing dan uap refrigerant akan keluar di dalm ember yang telah terisi minyak.
Gejala –gejala adanya udara asing di kondensor dapat di ketahui denganmemperhatikan:
Cara pengisaian bahan pendingin kedalam mesin pendingin dapat dilakukan dengan 2 sistim yaitu
1) Sistim Low Side Charging atau pengisian pada bagian mesin pendingin yang bertekanan
rendah
2) Sistim High Side Charging atau pengisian pada bagian mesin pendingin yang bertekanan
tinggi
X
C
B A
Teknik pengisian :
Mesin pendingin dalam keadaan berjalan manual:
1) pasang saluran pengisian bahan pendingin dari botol ke kran pengisian bahan pendingin
2) buang udara didalam saluran pengisian
3) tutup kran pengisian kopmpresor (B)
4) buka kran botol (D) dan kran pengisian (C)
5) setelah pengisian dianggap cukup, tutup kran botol (D) dan kran pengisian (C)
6) buka kran pengisapan kompresor (B) kemudian lepas saluran pengisian
b) Pengisian Bahan Pendingin Sistim High Side Charging
evaporator
B A
X R
1. pasang saluran pengisian bahan pendingin dari botol ke kran pengisian bahan pendingin
2. buang udara di dalam saluran pengisian
3. tutup kran setelah tangki penampung (R)
4. buka kran botol (D) dan kran pengisian (C)
5. setelah pengisian dianggap cukup, tutup kran botol (D) dan kran pengisian (C)
6. buka kran setelah tangki penampung (R) kemudian lepas saluran pengisian
SILABUS XIV
a. Chiller merupakan mesin refrigerasi yang berfungsi untuk menghilangkan panas cairan pada sisi
evaporator-nya yang selanjutnya akan didistribusikan pada mesin penukar kalor FCU (Fan Control
Unit) /AHU (Air Handling
Unit)
b. FCU merupakan perangkat sederhana yang terdiri dari kumparan (coil) dan kipas. FCU digunakan
untuk mengontrol suhu dalam ruangan yang dikendalikan oleh on/off switch atau thermostat.
Karena kesederhanaannya itulah. FCU lebih ekonomis bila dibandingkan dengan AHU.
c. AHU merupakan alat yang digunakan untuk pengkondisian udara dan sirkulasi udara sebagai
bagian dari sistem HVAC. AHU biasanya berupa unit berisi blower. elemen pemanas atau
pendingin. filter. peredam suara.
d. Cooling Tower. merupakan suatu peralatan yanag digunakan untuk menurunkan suhu air dengan
cara mengekstrasi panas dari air dan mengemisikannya ke atmosfir. Cooling Tower menggunakan
proses penguapan. dimana sebagaian air diuapkan ke aliran udara yang bergerak dan kemudian
dibuang ke atmosfir.
Prinsip dasar dari mesin ini adalah proses pemindahan panas dari reservoir yang bertemperatur tinggi ke
reservoir rendah namun membutuhkan kerja yang harus dimasukan dalam sistem.
Gambar 2.2. Sekema perpindahan panas
(Sumber:.. Sistem Refrigrasi dan Saluran Udara –Diktat Program Studi D4 Teknik Permesinan Kapal.)
Proses perpindahan energi panas yang terkandung dalam panas udara dalam ruangan dan juga panas dari
udara dari fresh air pada awalnya terjadi pada unit Air Handling Unit (AHU). Pada unit AHU panas
berpindah menuju fluida air melalui koil AHU. Kemudian air dibawa menuju evaporator untuk proses
perpindahan panas dari air menuju fluida kerja berupa refrigeran. Pada proses kompresi uap fluida
membawa panas untuk dileskan ke lingkungan melalui kondensor yang dibawa melalui air.
1. Sistem HVAC yg melayani ruangan yang berdimensi volume kecil antara lain passenger
staterooms. crew’quarter. office. shops dll
2. Sistem HVAC yang melayani ruangan yang berdimensi volume besar seperti ruang makan.
lounges. messroom dll
.
(Sumber:..Sistem Refrigrasi dan Saluran Udara –Diktat Program Studi D4 Teknik Permesinan Kapal.)
Pada gambar 2.5 Class D (terminal pemanas ulang) AC ruang yang disediakan untuk
mengakomodasi kebutuhan pendinginan dengan beban maksimum. Campuran udara luar dan
udara sirkulasi yang telah difilter dipanaskan. didinginkan dan diatur kelembabannya sesuai
dengan kebutuhan beban. Sistem ini digunakan untuk pelayanan penumpang kapal serta untuk
para crews kapal. Dalam Class D terdapat dua komponen yang berfungsi sebagai pengatur
keluaran dari udara panas maupun udara dingin yang diatur berdasarkan sensor dimana sensor
tersebut bekerja saat siklus pemanas maupun siklus pendingin.
(Sumber:... Sistem Refrigrasi dan Saluran Udara –Diktat Program Studi D4 Teknik Permesinan Kapal)
Sedangkan pada gambar 2.7 merupakan sistem HVAC yang menggunakan sistem saluran ganda
(dual duct). Dimana distribusi udara disupplai oleh Fan pada sistem terpusat yang memiliki tekanan
kerja tinggi sehingga bisa mendistrbusikan udara pada dua saluran udara pada kecepatan yang tinggi
yaitu 5000 fpm. Pada sistem ini akan ada 2 saluran yaitu :
SILABUS XV
Ada berbagai macam tipe purifier yang digunakan pada kapal-kapal niaga, gambar dibawah ini
adalah gambar sederhana konstruksi dan bagian utama purifier.
1. Bowl (mangkuk)
Ialah salah satu bagian utama pada purifier berbentuk seperti mangkuk didalamnya
terdiri dari piringan– piringan
(Disc) yang berfungsi sebagai media pemisah caiaran minyak dengan kotoran-kotoran.
Dalam proses ini partikel-partikel berat terdesak keluar sedangkan minyak yang memiliki
partikel ringan terdesak kebagian dalam dan mengalir keluar melalui saluran minyak,
sedangkan lumpur yang berasal dari kotoran-kotoran padat akan terkumpul di dinding dari
bowl (mangkuk) dan sewaktu-waktu dapat dibersihkan.
Keterangan:
2. Electro Motor
Merubah tenaga listrik ( electric ) menjadi tenaga gerak / putaran yang berfungsi
sebagai tenaga penggerak utama pada purifier yang dihubungkan dengan horizontal shaft dan
Vertikal shaft untuk memutar bowl serta gear pump.
3. Horizontal shaft
Ialah poros yang berfungsi meneruskan tenaga gerak / putaran dari motor yang
dihubungkan dengan gear pump dan vertical shaft.
Gambar 2.8 Horizontal shaft
4. Vertical shaft
Ialah poros yang berfingsi memutar bowl, yang dihubungkan oleh horizontal shaft
melalui spiral gear.
5. Gear pump
Ialah pompa yang digunakan mentransfer minyak kotor ke purifier yang dihubungkan
oleh safety joint dengan horizontal shaft.
Gambar 2.10 Gear pump
6. Friction clutch
Friction clutch atau kopling gesekan digunakan untuk mempengaruhi putaran pada
motor apabila putaran motor melebihi batas putaran yang ditentukan (untuk mencegah motor
dari overload).
7. Brake
Berfungsi sebagai rem atau alat untuk menghentikan putaran bowl dalam waktu singkat
apabila dalam proses purifikasi mengalami trouble dan alasan tertentu untuk perawatan,
inspeksi dll.
Gambar 2.12 Brake
Sebagai penunjang kerja diatas kapal prosedur mengoperasikan fuel oil purifier yaitu:
a. Menghidupkan sumber tenaga dan papan penghubung utama yang ada dalam Control Room
b. Buka kran atau katup air tawar dari tangki air tawar ke purifier
c. Buka kran bahan bakar masuk dan keluar purifier.
d. Buka kran untuk heater atau pemanas dalam hal ini pemanas uap, untuk mendapatkan pemanasan
yang rata-rata uap yang masuk harus distel dengan penunjukan angka antara 115° C-130° C.
e. Setelah semua kran dalam keadaan terbuka, maka langkah selanjutnya adalah periksa lubricating
oil pada rumah worm gear yang dapat dilihat pada gelas duga, bila kurang segera ditambah.
f. Periksa rem (brake) harus dalam keadaan bebas.
g. Jalankan heater atau pemanas dengan menekan tombol on pada Control Box .
h. Jalankan pompa bahan bakar purifier.
i. Purifier siap untuk diopersaikan, dengan menekan tombol start maka motor dari purifier mulai
berputar, dalam waktu lebih kurang 5 menit putaran dari purifier akan mencapai maksimal yang
dapat dilihat pada penunjukan jarum ampere meter. Pada saat pertama start karena beban untuk
berputar agak berat maka penunjukan jarum ampere meter mencapai 10 ampere, tetapi bila
putaran sudah normal maka penunjukan jarum ampere meter akan bergerak turun hingga
mencapai sekitar 6 ampere.
j. Setelah putaran normal dan maksimum maka dapat dilakukan sludging atau blow up secara
manual dengan menggunakan air tawar 2-3 kali dengan tujuan membuang sisa-sisa kotoran yang
menempel pada bowl disc.
k. Bila system air tawar sudah bekerja dengan baik maka purifier sudah siap untuk
melaksanakan pemisahan bahan bakar dengan air dan kotoran, dengan menekan tombol on pada
panel program kontrol purifier maka purifier akan bekerja secara otomatls untuk melakukan
pemisahan bahan bakar.
a. Planning (perencanaan)
Sebelum memulai suatu manajemen perawatan dalam hal ini perawatan pada purifier terlebih dahulu
dibuat suatu rencana yang sesuai dengan buku petunjuk yang diberikan oleh pabrik pembuat. Maksud
dari rencana perawatan diatas adalah perawatan yang meliputi pembersihan saringan secara rutin dan
pengeluaran sisa-sisa kotoran setelah proses penyaringan akan mengendap padapiring-piringnya.
Apabila Purifier tersebut telah melampaui batas kerja (3000 jam) sesuai yang disayratkan maka akan
segera diadakan overhould untuk pembersihan Purifier, karena kotoran-kotoran yang menempel
harus dikeluarkan kemudian dibersihkan dengan menggunakan sekrap minyak solar.
b. Organizing (pengorganisasian)
Pengorganisasian adalah merupakan pembagian tugas yang akan dilaksanakan yaitu menyangkut
perawatan yang telah disusun sehingga rencana perwatan tersebut dapa dilaksanakan dengan
baik dan teratur, Jadi masisnis yang ditunjuk harus menyusun rencana kerja perwatan sesuai dengan
buku petunjuk dan pengadaan suku cadang dari purifier tersebut. Agar rencana kerja perawatan
purifier ini tidak bebenturan dengan perawatan mesin yang lain maka masinis yang ditunjuk harus
berkonsultasi dengan kepala kerja dalam hal ini Masinis I.
c. Actuating (pelaksanaan)
Setelah rencana perawatan telah diorganisasikan atau disusun dengan baik, maka penanggung jawab
pada perawatan purifier dalam hal ini Masinis yang ditunjuk dapat melaksanakan pengorganisasian
rencana perwatan tersebut, termasuk penggantian suku cadang yang aus, robek dan rusak.
d. Contolling (pengawasan)
Pengawasan ini sangat penting pada perawatan dilihat dari segi manajemen, karena dengan
pengawasan dapat dilihat sumber daya manusia yang berkualitas dan loyal terhadap perusahaan.
Pengawasan pada setiap pekerjaan yang telah dilaksanakan, Karena pengawasan ini bukan saja untuk
mencari kesalahan tetapi juga untuk menemukan kesalahan dalam pelaksanaan tugas sehingga dapat
diperbaiki demi kelancaran tugas dimasa yang akan datang.
Pada jangka waktu tertentu komponen mangkuk harus dibersihkan dari endapan lumpur
yang menempel pada permukaan mangkuk. Pembersihan ringan dari komponen mangkuk
tergantung dari kadar kotoran dalam minyak yang diproses. Sebagai tambahan pada pembersihan
penghantar lumpur dan ruangan lumpur, cakera harus dicuci.
langkah-langkah yang dilakukan dalam membersihkan komponen mangkuk adalah sebagai berikut:
1. Hentikan pengoperasian fuel oil purifier.
2. Lepaskan baut pengikat kap dan buka kap tersebut dengan menahan kap tersebut menggunakan
cincin penahan.
3. Untuk melepas putar sekrup pengaman searah putaran jarum jam, lakukan dimangkuk dasar tanpa
paksaan. Salah satu lakukan terdapat dibawah tanda ”O” pada mangkuk atas.
4. Lepaskan cincin pengaman (ulir kiri) dengan cara mengetuk tangkai kunci pas.
5. Angkat mangkuk dan komponen yang lain keatas.
6. Tempatkan mangkuk dan komponen yang lainnya bersama set cakera dalam tempat berisi cairan
pembersih atau solar.
7. Setelah komponen mangkuk dan komponen yang lain, pasang kembali semua komponen fuel oil
purifier dengan mengikuti kebalikan dari langkah pembongkaran.
Pemeliharaan dan pambersihan bagian-bagian fuel oil purifier untuk jangaka waktu yang
lama antara lain:
1. Komponen fuel oil purifier harus dibersihkan seluruhnya. Bagian komponen mangkuk yang sudah
bersih harus dikeringkan serta diberi gemuk untuk mencegah korosi.
2. Komponen mangkuk harus dikunci sesudah dibersihkan dan dipasang kembali, dengan memasang
rem dan kencangkan sekrup pengaman mangkuk untuk mencegah kerusakan pada bantalan yang
mungkin disebabkan oleh getaran kapal.
3. Keluarkan minyak pelumas dan isi minyak pencegah korosi, kedalam ruang roda gigi. Tinggi
permukaan harus rata pada tinggi pertengahan, bahwa semua bagian roda gigi terendam dengan
minyak pencegah korosi.
4. Periksa kebocoran pipa hubungan antara katup, jika perlu lepaskan pipa hubungan antara katup
atau ganti yang baru.
Sebelum menjalankan kembali fuel oil purifier, isi minyak pelumas sesuai dengan spesifikasi.
Tinggi dari permukaan minyak harus sedikit diatas dari tanda tengah dari gelas duga.
1) Rem terpasang.
7) Cairan terkumpul dibagian atas dari rangka, dan memperlambat putaran mangkuk.
4) Keringkan bidang gesekan, gunakan bensin atau tricholorethylene atau cairan pelarut lain.
6) Periksa pipa buang rangka, cairan harus dapat keluar bebas, bersihkan bagian dalam rangka.
a. Aus normal.
b. Aus premature disebabkan oleh:
- Tidak ada minyak pada umumnya bagian dari biru warnanya
- Minyak dengan kekentalan terlalu rendah
- Partikel metal terdapat dalam minyak disebabkan oleh pengantian satu roda gigi seharusnya dua roda
gigi
b. Langkah-langkah perbaikannya:
1) Bagian Mangkuk
a) Berhentikan pemisah,pasang rem, tutup katup minyak kotor masuk bersihkan mangkuk.
b) Rakit mangkuk dengan baik.
c) Periksa apakah cincin pengaman mangkuk terpasang kencang,periksa jumlah cakera,jika perlu
ditambah dengan cadangan atau cakera kompensasi.
d) Kirim mangkuk kepabrik atau bengkel yang diakui, jangan mencoba memperbaiki sendiri. Jangan
dilas atau disolder, mangkuk dibuat dari baja disepuh panas.
e) Ganti tabung karet metal.
2) Bersihkan ruang roda gigi seluruhnya, ganti rakitan roda ulir dan juga poros ulir (jangan ganti
sebagian) ganti minyak jika perlu,gantilah lebih sering.
1) Pompa rusak
2) Pipa hisap tersumbat atau bocor
3) Saringan awal tersumbat atau bocor
4) Kesalahan pemasangan kabel power supply sehingga terjadi kesalahan perputaran pompa
Pesawat fo purifier di atas kapal sangat penting sesuai dengan kegunaannya untuk membersihkan
bahan bakar, dengan demikian kerusakan pada mesin akibat penggunaan bahan bakar yang tidak bersih
dapat dikurangi. Faktor yang memungkinkan terjadinya peluberan bahan bakar dari dalam fo purifier
antara lain:
Jenis gravity disc ditentukan pada table di bawah ini. Hal ini terlihat perbedaan gravity disc pada
diameternya dari beraiacam-macam gravity disc
Untuk mendapatkan gravity disc yang cocok pada fo purifier yang dipakai saat sekarang harus rnemenuhi
4 (empat) macam syarat yang diperlukan antara lain:
4). SuhuPemanasa
Pada dinding bagian dalam bowl banyak kotoran-kotoran yang menempel. Agar bowl disc tidak
kotor seperti yang dianjurkan oleh buku petunjuk purifier dilakukan pembersihan setiap 3000 jam pada
saat pencucian bowl (mangkuk), bowl hood (kap mangkuk), bowl body (badan mangkuk) dan bowl disc
(piringan mangkuk) serta dapat diperiksa bagian-bagian lainnya seperti: O-ring packing atau seal ring.
Bila pada bagian-bagian tersebut rusak harus segera diganti untuk mencegah kebocoran pada purifier
tersebut.
Kerusakan pada ball bearing ini disebabkan oleh putaran poros yang tidak rata (senter) atau
pemanasan bahan bakar yang terlalu tinggi, pada saat masuk ke purifier temperatur bahan bakar maksimun
adalah 100°C. Jika ball bearing rusak jalan satu-satunya cara adalah diganti dengan yang baru.
c. Poros Purifier
Poros purifier yang bengkok disebabkan karena terlalu lama dipakai sehingga mengalami
perubahan bentuk, disamping itu ujung poros bagian yang lurus permukaannya tidak rata lagi karena
termakan korosi dan aus karena gesekan. Apabila poros yang sudah bengkok atau sudah aus, jalan terbaik
yaitu harus diganti.
d. Drive Gear
Drive gear akan cepat rusak/aus bila system pelumasan kurang diperhatikan.penggunaan minyak
lumas yang tidak sesuai di Drive gear dapat menyebabkan gear menjadi aus sehingga mempengaruhi
terhadap penyaluran tenaga motor secara maksimun sehingga putaran motor akan berkurang, factor lain
yang menyebabkan drive gear rusak yaitu dalam pemasangan kurang hatihati.