Disusun Oleh :
Nama : Muhammad Haykal Fikri
NIM : 19/446810/TP/12613
GOL : 11
Co Ass : Nadia Muna Salma
1.2. Tujuan
Tujuan dilakukannya praktikum adalah:
1. Mengetahui bagian-bagian utama peralatan pendingin mekanis.
2. Mengoperasikan dan mengamati proses pendinginan mekanis
3. Menganalisa data udara ruang pada proses pendinginan mekanis.
4. Mengamati perubahan berat produk pertanian yang disimpan dalam ruang
dengan pendingin mekanis
1.3. Manfaat
Adapaun manfaat dilakukannya praktikum ini adalah dapat mengetahui proses-
proses refrigerasi mekanik sehingga dapat diketahui prinsip kerjanya serta dapat
mengetahui manfaat penggunaan refrigerasi mekanis bagi objek ataupun
lingkungan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
METODOLOGI
1. Sayur pakcoy
2. Buah pisang
3. Bandingkan volume air terserap secara teoritis dengan volume air yang
tertampung.
d. Hitunglah index kenyamanan (THI-Temperature-HumidityIndex) yang
dihasilkan.
THI = [{(0,15xTdb)+(0,85xTwb)}x1,8]+32 Untuk manusia
THI = [{(0,35xTdb)+(0,65xTwb)}x1,8]+32 Untuk ternak
Tdb =Suhu bola kering dalam ruang yang didinginkan(oC)
Twb = Suhu bola basah dalam ruang yang didinginkan (oC)
(Twb dicari berdasarkan nilai Tdb dan RH terukur dengan psychrometric
chart).
2. Analisis data perubahan kondisi fisik sayur bayam dan buah salak
a. Kurva hubungan berat dengan waktu untuk sayur pakcoy/selada
b. Kurva hubungan berat dengan waktu untuk buah pisang.
c. Hitung prosentase penurunan beratpakcoy/selada dan pisang tersebut.
Wi−Wf
SB = x 100%
Wi
3. Analisis perhitungan volume air tertampung secara teoritis
a. Cari nilai Wa-Wc (kg/kgda)
b. Cari nilai debit
3
volume ruang (m )
Debit =
waktu (menit )
c. Nilai debit dikali dengan volume spesifik saat kondisi sudah konstan.
Volume spesifik dicari menggunakan psychrometric chart
menggunakan nilai T dan RH saat kondisi sudah konstan.
d. Jumlah air dapat dicari dengan
kg kgda
Jumlah air = (Wa – Wc) x (debit x vol spesifik)
kgda menit
e. Nilai yang diketahui dikonversi dengan berat satuan udara sebesar 1
liter/kg.Maka satuannya akan menjadi liter dan dapat dibandingkan
dengan volume air tertampung aktual.
t (hari) Ruangan
Refrigerasi Mekanis
0 132.55 135.45
1 110.94 113.78
2 91.54 97.32
3 70.35 79.43
4 57.26 61.55
5 47.26 51.22
Table 4.1.4. Data hasil pengamatan bobot atau massa bayam
28
27
Suhu (°C)
26
25
24
23
0 5 10 15 20 25
Waktu (menit)
Gambar 4.1.1. Grafik hubungan suhu dengan waktu pada suhu 25oC
76
74
72
RH (%)
70
68
66
64
0 5 10 15 20 25
Waktu (menit)
27
25
23
Suhu (°C)
21
19
17
15
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Waktu (menit)
Gambar 4.1.3. Grafik hubungan suhu dengan waktu pada suhu 16oC
80
75
70
RH (%)
65
60
55
50
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Waktu (menit)
37
35
Massa (gram)
33
31
29
27
25
0 1 2 3 4 5 6
Waktu (hari)
160
140
120
Massa (gram)
100
80
60
40
0 1 2 3 4 5 6
Waktu (hari)
Untuk manusia
THI= [{(0,15 x Tdb) + (0,85 x Twb)} x 1,8] + 32
THI= [{(0,15 x 16,8) + (0,85 x 11,786)} x 1,8] + 32
THI = 56,37
b. Menghitung THI suhu 25oC
Untuk hewan ternak
THI= [{(0,35 x Tdb) + (0,65 x Twb)} x 1,8] + 32
THI= [{(0,35 x 25,4) + (0,65 x 21,2)} x 1,8] + 32
THI = 72,806
Untuk manusia
THI= [{(0,15 x Tdb) + (0,85 x Twb)} x 1,8] + 32
THI= [{(0,15 x 25,4) + (0,85 x 21,2)} x 1,8] + 32
THI = 71,294
2. Analisa Data Perubahan Kondisi Fisik Sayur Pakcoy/Selada dan Buah Pisang
Contoh perhitungan yang digunakan adalah nilai susut bobot pada ulangan ke-
1 di kondisi refrigerasi mekanik
Wi−Wf
SB = x 100%
Wi
37,62−34,15
SB = x 100% = 9.22382 %
37,62
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan yang telah dilakukan,
dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Bagian-bagian utama peralatan pendingin mekanis adalah kompresor,
kondensor, pipa kapiler atau katup ekspansi dan evaporator
2. Proses pendinginan mekanis disebut dengan siklus refrigerasi dimana proses
tersebut dilakukan melalui empat tahap yaitu evaporator, kompresor,
kondensor dan ekspansi
3. Nilai THI untuk manusia pada suhu 16oC sebesar 54.59 sedangkan THI untuk
hewan ternak sebesar 56.39. Padas suhu 25oC, THI untuk manusia dan hewan
ternak secara berturut turut sebesar 71.294 dan 72.806.
4. Nilai susut bobot pisang pada ruangan kamar dan ruang refrigerasi mekanis
secara berturut turut adalah 14.1409 % dan 10.2667 %. Sedangkan berat susut
bobot bayam pada ruangan kamar dan ruang refrigerasi mekanis secara
berturut turut adalah 64.34552999 % dan 62.18530823 %
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Agung, P., Dinda, M, P., Ardilina, D, A., Bulan, Y, I., Lee, A., & Sri, W. 2018. Karakteristik
Edible Coating dari Pati Umbi Udara (Air Potato) dengan Penambahan Plasticizer
yang Berbeda. Reka Pangan. Vol 12 (1) : 18-26.
Amrullah., Djafar, Z., & Piarah, H, W. 2017. Analisa Kinerja Mesin Refrigerasi Rumah
Tangga dengan Variasi Refrigeran. Jurnal Teknologi Terapan. Vol 3 (2) : 7-11.
Dadang, J., Amin, A, A., Setiadi, A, M., Sumarno, H., & Rahayu, S. 2018. Hubungan
Temperatur, Kelembaban, dan Manajemen Pemeliharaan terhadap Efisiensi
Reproduksi Sapi Perah di Kabupaten Bogor. Acta Veterinaria Indonesiana. Vol 6
(1) : 16-23.
Purwanto, E., & Ridhuan, K. Pengaruh Jenis Refrigerant dan Beban Pendinginan terhadap
Kemampuan Kerja Mesin Pendingin. Turbo. Vol3 (1) : 11-16.
Semeru, K. 2018. Subcooling pada Siklus Refrigerasi Kompresi Uap: Aplikasinya pada
Mesin Pendingin dan Pengkondisi Udara. Deepublish. Yogyakarta
Tenaya, G, I., Putu, L, I., & Gede, P, I. 2016. Pengaruh Temprature Air dan Debit Air
terhadap Karakteristik Pendinginan Evaporative. Proceeding Seminar Nasional
Tahunan Teknik Mesin XV. 473-481.
LAMPIRAN
1. Jurnal terkait