BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Barulah pada tahun 1820 ilmuwan Inggris bernama Michael Faraday
menemukan cara baru untuk mendinginkan udara dengan menggunakan
gas amonia, dan tahun 1842 seorang dokter bernama Dr. John Gorrie
menemukan cara mendinginkan ruangan di rumah sakit yang berada di
Florida, Amerika Serikat untuk kenyamanan pasien. Inilah cikal bakal
refrigerasi pada umumnya. Barulah pada tahun 1927 Willis Haviland
seorang insinyur menyempurnakan percobaan dari Dr. John Gorrie.
Yosep kurnia
1810017211018
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
1.2Tujuan Percobaan
A. Dari saluran udara dengan prinsip-prinsip psychrometry dan
keseimbangan energi dapat di tentukan :
1. Perubahan sifat-sifat udara sepanjang duct dalam diagram
psychrometry
2. Coeficien of performance (COP) aktualdari seluruh instansi
mesin pendingin
3. Energi yang hilang dari setiap potongan duct
Yosep kurnia
1810017211018
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Yosep kurnia
1810017211018
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
Adapun manfaat dari penerapan ilmu refrigerasi, manfaatnya sangat
diperlukan dalam pengabdian terhadap masyarakat, diantaranya dapat
digunakan pada perumahan, kantor, hotel, supermarket, pengolahan dan
pengawetan bahan makanan, transportasi, pembuatan batu es, pemurnian
minyak pelumas, dan masih banyak lagi manfaat dari ilmu tentang
refrigerasi dalam aplikasi sehari-hari.
Yosep kurnia
1810017211018
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
1. Gambaran Umum Refrigerasi Mekanik
Prinsip dasar dari refrigerasi mekanik adalah proses penyerapan
panas dari dalam suatu ruangan berinsulasi tertutup kedap lalu
memindahkan serta mengenyahkan panas keluar dari ruangan tersebut.
Proses merefrigerasi ruangan tersebut perlu tenaga atau energi. Energi
yang paling cocok untuk refrigerasi adalah tenaga listrik yaitu untuk
menggerakkan kompresor pada unit refrigerasi.
1810017211018
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
Pemuaian.
Kompresor torak
Kompresor torak yaitu kompresor yang kerjanya dipengaruhi oleh
gerakan torak yang bergerak menghasilkan satu kali langkah hisap dan
satu kali langkah tekan yang berlainan waktu. Kompresor torak lebih
Yosep kurnia
1810017211018
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
banyak digunakan pada unit mesin pendingin berkapasitas besar maupun
kecil seperti lemari es, cold storage, coll room.
Kompresor rotary
Kompresor rotary yaitu kompresor yang kerjanya berdasarkan
putaran roller pada rumahnya, prinsip kerjanya adalah satu putaran
porosnya akan terjadi langkah hisap dan langkah tekan yang bersamaan
waktunya, kompresor rotary terdiri dua macam yaitu kompresor rotary
dengan pisau / blade tetap.
Yosep kurnia
1810017211018
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
1) Kompresor tertutup
Kompresor jenis ini banyak digunakan pada unit mesin refrigerasi
yang kecil. Kompresor tertutup dibedakan dua macam yaitu kompresor
hermetik dan kompresor semi hermetic
2) Kompresor hermetik
Kompresor yang di bangun dengan tenaga penggeraknya (motor
listrik) dalam satu tempat tertutup. Jenis kompresor hermetik yang sering
digunakan adalah kompresor hermetik torak pada lemari es dan
kompresor hermetik rotary pada air conditioner.
3) Kompresor semi hermetik
Kompresor yang bagian rumah engkolnya dibangun menjadi satu
dengan motor listriknya sebagai tenaga penggerak. Pada kompresor ini
tidak diperlukan penyekat poros sehingga dapat dicegah terjadinya
kebocoran gas refrigeran.
4) Kompresor terbuka
Kompresor yang dibangun terpisah dengan motor penggeraknya.
Jenis ini banyak digunakan pada unit refrigerasi yang berkapasitas besar
seperti pabrik es, cold strorage. Pada kompresor terbuka salah satu
porosnya keluar dari kompresor untuk menerima putaran dari tenaga
penggeraknya.
5) Kondensor
Pengembun atau kondensor adalah bagian dari refrigerasi yang
menerima uap refrigeran tekanan tinggi yang panas dari kompresor dan
mengenyahkan panas pengembunan itu dengan cara mendinginkan uap
Yosep kurnia
1810017211018
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
refrigerant tekanan tinggi yang panas ke titik embunnya dengan cara
mengenyahkan panas sensibelnya. Pengenyahan selanjutnya panas laten
menyebabkan uap itu mengembun menjadi cairan.
1810017211018
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
koil pipa pendingin yang bersirip pelat (tembaga atau aluminium). Udara
mengalir dengan arah tegak lurus pada bidang pendingin, gas refrigeran
yang bertemperatur tinggi masuk ke bagian atas dari koil dan secara
berangsur mencair dalam alirannya ke bawah.
1810017211018
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
1810017211018
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
Berfungsi untuk mengontrol arus refrigerant supaya tepat
mengimbangi beban refrigrasi. Alat ini hanya digunakan kalau beban
refrigrasi konstan yang menunjukkan bahwa perubahan kecil dan
berkembang lambat. Sering dipasang paralel dengan alat kontrol lain
sehingga system dapat tetap dioperasikan jika katup yang lain dalam
keadaan rusak.
1810017211018
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
4) Sistem pompa cairan
1810017211018
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
Oil Separator
Suatu alat yang digunakan untuk memisahkan minyak pelumas yang
ikut termampatkan oleh kompresor dengan uap refrigeran. Oli yang ikut
bersama refrigeran harus dipisahkan karena jika hal ini terjadi terus-
menerus, maka dalam waktu singkat kompresor akan kekurangan minyak
pelumas sehingga pelumasan kurang baik, disamping itu minyak pelumas
tersebut akan masuk kedalam kondensor dan kemudian ke evaporator
sehingga akan mengganggu proses perpindahan kalor.Oil separator
dipasang diantara kompresor dan kondensor.
Yosep kurnia
1810017211018
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
Gambar 2.4 Oil separator
Filter and drier
Alat ini digunakan untuk menyaring kotoran dan menyerap
kandungan air yang ikut bersama refrigeran pada instalasi mesin
refrigerasi. Alat ini merupakan suatu tabung yang didalamnya terdapat
bahan pengering (desicant) dansaringan kotoran dan penahan agar bahan
pengering tidak terbawa oleh aliran refrigeran yang dipasang pada kedua
ujung tabung tersebut.
Yosep kurnia
1810017211018
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
Akumulator
Akumulator berfungsi untuk menampung sementara refrigeran
berwujud cair yang belum sempat menjadi uap di evaporator. Sebelum
masuk ke kompresor refrigeran berbentuk cair dan uap dipisahkan di
akumulator, agar kompresor tidak menghisap cairan refrigeran yang dapat
menyebabkan kompresor rusak.
Pada mesin refrigerasi sistem evaporator basah peranan akumulator
sebagai komponen pokok dan dipasang setelah katup ekspansi, namun
pada evaporator sistem kering akumulator sebagai komponen bantu dan
dipasang diantara evaporator dan kompresor.
1810017211018
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
pada saluran hisap dan keluar kompresor dan sebagainya.
- Alat Pengaman
Alat ini digunakan untuk mengamankan mesin pendingin apabila
terjadi keadaan pengoperasian yang tidak sesuai dengan yang dinginkan,
jenis alat pengaman yang sering digunakan dapat berbentuk saklar dan
katup atau keran. Adapun jenisnya antara lain:
1. Saklar tekanan tinggi ( High Pressure Control / HPC)
Adalah saklar listrik yang kerjanya dipengaruhi oleh keadaan
refrigerant didalam mesin pendingin yang bertekanan tinggi, alat ini dapat
mematikan kompresor secara automatik apabila tekanan pengeluaran
kompresor terlalu tinggi (lebih tinggi dari batas tekanan yang telah
ditentukan).
Yosep kurnia
1810017211018
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
4. Saklar temperatur (thermostat)
Alat yang dapat mematikan kompresor secara automatik apabila
temperatur ruangan yang didinginkan sudah mencapai pada temperatur
yang dikehendaki. Alat ini menggunakan tabung perasa (sensor bulb)
yang ditempatkan pada ruang pendingin untuk mendeteksi temperatur
ruangan pendingin.
Penipisan lapisan ozon, pemanasan global, dan efisiensi energi dan
material merupakan tema utama dalam bidang refrigerasi dan air
conditioning saat ini.
Ada tiga susunan utama refrigeran yang digunakan pada saat ini
yaitu :
1. Refrigerant fluorocarbon terhidrogenasi (HFC), yang terdiri
dari hidrogen, fluorin, dan karbon. Karena mereka tidak menggunakan
Yosep kurnia
1810017211018
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
atom klor (yang digunakan dalam sebagian besar refrigerant) mereka
dikenal sebagai salah satu yang paling merusak lapisan ozon kita.
2. Terhidrogenasi klorofluorokarbon refrigeran (HCFC), yang
terdiri dari hidrogen, klorin, fluorin, dan karbon. Refrigeran ini mengandung
jumlah minimal klorin, yg tidak merusak lingkungan karena berbeda dari
refrigeran lain.
3. Refrigerant chlorofluorocarbon (CFC), yang mengandung
klorin, fluorin dan karbon. Refrigerant ini membawa jumlah kaporit yang
tinggi sehingga dikenal sebagai refrigerant yang paling berbahaya untuk
merusak lapisan ozon. Kadang-kadang refrigerant terdiri dari dua atau
lebih senyawa kimia. Campuran ini terurai menjadi dua jenis yaitu
Zeotropes dan Azeotropes. refrigeran campuran Zeotrope terutama
terbuat dari tiga jenis refrigerant.Karakteristik yang menjelaskan jenis
refrigerant adalah bahwa ketiga sifat refrigerant itu menjaga mereka
sendiri, mereka bertindak sebagai 3 refrigeran individu. sementara
refrigerant campuran Azeotropes memadukan dua refrigerant. Properti
yang menetapkan jenis refrigeran ini bertindak sebagai pendingin tunggal.
Efek ini titik didih dari kedua jenis refrigerant. Anda harus memahami
salah satu dasar yang paling penting dari refrigerant sebelum melakukan
ekspansi bagaimana mereka bekerja. Kunci utamanya adalah jangan
mempunyai pemikiran kalau refrigerant itu akan dapat memindahkan
panas.
Prinsip ini selalu didengungkan oleh industri HVAC, dan sering terjadi
kesalah pahaman antara custumer dengan teknisi ac mengenai prinsip
dari refrigerant tersebut. Sebuah hubungan tekanan suhu adalah cara
untuk menggambarkan suhu tertentu yang berhubungan langsung dengan
tekanan suatu zat.
1810017211018
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
Pengontrolan temperatur refrigeran mendidih memungkinkan untuk
mentransfer panas yang tepat.
1810017211018
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
tempat lain. Jenis-jenis refrigerant termasuk Ammonia, Sulfur Dioksida,
Hidrokarbon seperti methane, methyl klorida, methylene klorida, HFC
seperti R11 (umum digunakan pada refrigerator dan air conditioner) dan
R22. Karena kesadaran bahwa HFC turut berperan dalam kerusakan
lapisan ozon, maka penggunaan R11 dan R22 selanjutnya dialihkan ke R-
401A, R-134A, R-407C.
1810017211018
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
1810017211018
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
2. Kerja kompresor lebih ringan -> Biaya pemeliharaan
(Maintenance Cost) lebih kecil
3. Umur pemakaian (life time) lebih lama -> Biaya pemeliharaan
lebih kecil -> Biaya Penyusutan ktiva lebih kecil -> Replacement lebih lama
-> Cash flow menjadi longgar
4. Bobot refrigerant yang terpakai lebih ringan (hanya 30%-40%
dari bobot refrigerant sintetis), maka biaya pemakaian bahan pendingin
menjadi lebih rendah Seperti yg kita ketahui sekarang ini banyak sekali isu-
isu krisis yang melanda negeri kita ini, mulai dari perubahan iklim yang
tidak menentu, ROB di sepanjang Pantai Utara Jawa, banjir, krisis listrik, Air
dan BBM. Saya ingin membahas hal tersebut dari salah satu penyebabnya ,
yaitu CFC, HFC dan HCFC (C-Chloro, F-Fluor, C-Carbon, H-Hydro) atau
disini biasa dikenal dengan istilah FREON (Syntetzic Refrigerant). Chlor
adalah gas yang merusak lapisan ozon sedangkan Fluor adalah gas yang
menimbulkan efek rumah kaca. Global warming potential (GWP) gas Fluor
dari freonadalah 510, artinya freon dapat mengakibatkan pemanasan
global 510 kali lebih berbahaya dibanding CO2, sedangkan Atsmosfir Life
Time (ALT) dari freon adalah 15, artinya freon akan bertahan di atsmosfir
selama 15 tahun sebelum akhirnya terurai. Sudah saatnya kita sekarang
mengurangi penggunaan CFC,HFC dan HCFC dalam mesin-mesin
pendingin kita, khususnya untuk Gedung-gedung bertingkat, perkantoran,
mal dan industri. Sekarang ini sudah ada bahan pendingin alternatif
pengganti freon yaitu Hydrocarbon Refrigerant (Natural Refrigerant).
Merek dan jenis HC yang beredar di Indonesia cukup banyak, seperti
Musicool, Hychill, Safe, Duracool, Hycool, dll. HC yang saya bahas disini
adalah Musicool, karena Musicool adalah produk dalam negeri, salah satu
produk Pertamina yang dibuat di Unit Pengolahan III, Plaju, Sumsel di tepi
sungai Musi.
1810017211018
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
Freon berpotensi menyebabkan terjadinya pemanasan global/global
warming. Freon yang merusak atmosfir ditengarai mampu menimbulkan
efek rumah kaca 510 kali lebih besar dibandingkan dengan Karbon
Dioksida (CO2). Kontribusi CO2 sendiri terhadap timbulnya efek rumah
kaca diperkirakan sebesar 9-26%. Sebagai fluida yang digunakan pada
mesin pengkondisian udara pada umumnya Freon boros dalam
penggunaan energi listrik karena membutuhkan kerja kompresor yang
cukup besar. Konsumsi listrik peralatan pendingin yang menggunakan
Freon sebesar 2540 % dari konsumsi pada umumnya. Sebenarnya ada
jenis refrigerant yang lebih ramah lingkungan dan belakangan ini sudah
mulai banyak diperkenalkan. Refrigerant ini berbasis pada Hidrokarbon.
Beberapa kelebihan jenis refrigerant ini adalah :
1. Tidak berpotensi merusak lapisan ozon.
2. Tidak menimbulkan pemanasan global.
3. Lebih ringan sekitar 40 % jika dibandingkan dengan berat
refrigerant sintesis.
4. Lebih hemat listrik.
1810017211018
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
2–3 : Pelepasan kalor revesible pada tekanan konstan
menyebabkan penurunan panas lanjut dan pengembunan refrigerasi.
3–4 : Ekspansi irrevesibele pada entalpi konstan dari cairan
jenuh tekanan evaporator.
4–1 : Penurunan kalor revesible pada tekanan tetap yang
menyebabkan penguapan menuju uap jenuh.
Diagram P-h dan Diagram T-s benar benar dalam keadaan cair
Yosep kurnia
1810017211018
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
sebelum masuk pipa kapiler, pada umumnya proses kompresi uap disertai
dengan proses pendinginan lanjut. Peralatan utama dan peralatan
pendukung yang dipergunakan adalah :
• Mesin pendingin refrigeran sekunder
• Pompa: mensirkulasikan refrigeran sekunder.
Yosep kurnia
1810017211018
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Keterangan Gambar :
1. Tombol on/off
2. Pengatur bukaan dimer
3. Amperemeter
4. Voltmeter
5. Katup ekspansi
Yosep kurnia
1810017211018
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
6. Preasure gauge
7. Thermometer
8. Kondensor
9. Evaporator
10. Kompresor
Yosep kurnia
1810017211018
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
Cara menyalakan mesin
1. Hubungkan kabel dengan stop kontakdan klik on/off pada tombol
papan.
2. Atur laju aliran massa air baik kondensor maupun evaporator
dengan memutar dimmer
3. Catat semua nilai dari alat ukur yang digunakandan isikan pada
tebel pengujian.
4. Lakukan pengujian setiap 5-10 menit
5. Ulangi pengujian
3.4 Parameter yang digunakan
1. Perpindahan panas pada evaporator (Qe)
Qe m ( h1 h 2 )
Dimana :
me Laju aliran masa air pada evaporator
h1 = enthalpy pada siisi keluar evaporator
h2 = enthalpy pada sisi masuk evaporator
Dimana :
me laju aliran masa air pada evaporator
h2 = enthalpy pada siisi keluar kondensor
h3 = enthalpy pada sisi masuk kondensor
3. Kerja kompresor
wk m .( h 2 h1 )
Dimana :
me laju aliran masa air pada evaporator
Yosep kurnia
1810017211018
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
h2 = enthalpy pada siisi keluar kompresor
h1 = enthalpy pada sisi masuk kompresor
Dimana :
qc = kalor yang di serap evaporator (kw)
wk = kerja kompresor (kw)
BAB IV
ANALISA DATA
4.1 Tabel Hasil Percobaan
1810017211018
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
1. Katup bukaan ¼ dengan waktu 10 s, diketahui:
P1 = 1,2 T1 = -25,74 h1 = 12,66
P2 = 3,2 T2 = 1,11 h2 = 37,08
P3 = 1,6 T3 = -18,49 h3 = 19,18
P4 = 1,6 T4 = -18,49 h4 = 19,18
V = 220 volt n = 75
A = 4,6 A
Yosep kurnia
1810017211018
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
P4 = 5,0 T4 = 15,6 h4 = 50,3
- Laju Aliran massa (m)
Wk 0,759 kW
m= =
h2-h1 43,35-36,85
= 0,117 kg/s
- Perpindahan panas pada evaporator (qe)
Qe = m (h1-h4) = 0,117 kg/s (36,85-50,3)
= -1,571kW
- Perpindahan panas pada kondensor (qc)
Qc = m (h2-h3) = 0,117 kg/s (43,35-50,3)
= -0,812Kw
Yosep kurnia
1810017211018
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
- Perpindahan panas pada kondensor (qc)
Qc = m (h2-h3) = 0,058 kg/s (56,35-61,75)
= -0,315 kW
- Cop (Coefficient of Performance)
qe -1,074 kW
Cop = = = -1,415
Wk 0,759 kW
Yosep kurnia
1810017211018
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
P3 = 4,0 T3 = 8,15 h3 = 43,64
P4 = 4,0 T4 = 8,15 h4 = 43,64
- Laju Aliran massa (m)
Wk 0,759 kW
m= =
h2-h1 37,08-29,23
= 0,097 kg/s
- Perpindahan panas pada evaporator (qe)
Qe = m (h1-h4) = 0,097 kg/s (29,23-43,64)
= -1,393 kW
- Perpindahan panas pada kondensor (qc)
Qc = m (h2-h3) = 0,097 kg/s (37,08-43,64)
= -0,643 kW
- Cop (Coefficient of Performance)
qe -1,393 kW
Cop = = = -1,836
Wk 0,759 kW
Yosep kurnia
1810017211018
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
Qc = m (h2-h3) = 0,116 kg/s (43,64-50,67)
= -0,813 kW
- Cop (Coefficient of Performance)
qe -1,572 kW
Cop = = = -2,072
Wk 0,759 kW
Yosep kurnia
1810017211018
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
P3 = 4,0 T3 = 8,15 h3 = 43,64
P4 = 4,0 T4 = 8,15 h4 = 43,64
- Laju Aliran massa (m)
Wk 0,759 kW
m= =
h2-h1 33,35-37,08
= 0,203 kg/s
- Perpindahan panas pada evaporator (qe)
Qe = m (h1-h4) = 0,203 kg/s (33,35-43,64)
= -2,094 kW
- Perpindahan panas pada kondensor (qc)
Qc = m (h2-h3) = 0,203 kg/s (37,08-43,64)
= -1,334 kW
- Cop (Coefficient of Performance)
qe -2,094 kW
Cop = = = -2,759
Wk 0,759 kW
Yosep kurnia
1810017211018
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
Qc = m (h2-h3) = 0,138 kg/s (62,29-67,3)
= -0,693 kJ/s
- Cop (Coefficient of Performance)
qe -1,451 kW
Cop = = = -1,913
Wk 0,759 kW
1810017211018
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
Yosep kurnia
1810017211018
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
-0.5
-1
COP
COP R-12
-1.5
-2
-2.5
10 20 30
Waktu Pengujian (m)
Pada grafik di atas dapat di jelaskan bahwa pada waktu 10 menit dan
nilai cop yaitu -0,266, dan menurun di titik 20 menit dengan nilai-2,07
sedangkan pada saat waktu 30 menit nilai cop yaitu -1,415.
Yosep kurnia
1810017211018
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
Grafik perbandingan waktu pengujian vs COP R-12
COP R-12
-4
-5
-6
-7
10 20 30
Waktu Pengujian (m)
Pada grafik di atas dapat di jelaskan bahwa pada waktu 10 menit dan
nilai cop yaitu -5,83, yang mengalami kenaikan besar pasa saat waktu 20
menit, dan pada waktu 30 mmenit terjadi pengurangan atau penurunan
grafik.
Yosep kurnia
1810017211018
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
Bukaan Katup 3/4
Grafik perbandingan waktu pengujian vs COP R-12
Yosep kurnia
1810017211018
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
waktu PF R-12
10 menit 0,731
20 menit -1,07
30 menit -0,415
PF R-12
-1.2
10 20 30
Waktu Pengujian (m)
Yosep kurnia
1810017211018
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
Grafik 4.4 perbandingan antara waktu pengujian vs pf r 12
waktu PF R-12
10 menit -4,83
20 menit -0,835
30 menit -1,071
-3 PF R-12
-4
-5
-6
10 20 30
Waktu Pengujian (m)
Yosep kurnia
1810017211018
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
Grafik 4.5 perbandingan antara waktu pengujian vs pf r 12
Dari grafik di atas dapatdi jelaskan bahwa pada saat waktu 10 menit
nilai pf yaitu -4,83, dan meningkat pada saat waktu 20 menit, selanjutnya
pada saat waktu 30 menit nilai pf bernilai -1,071.
Yosep kurnia
1810017211018
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
Bukaan Katup 1/4
Grafik perbandingan waktu pengujian vs PF R-12
Waktu PF R-12
10 menit -0,905
20 menit -1,758
30 menit -0,913
-0.4
-0.8
PF
PF R-12
-1.2
-1.6
-2
10 20 30
Waktu Pengujian (m)
Yosep kurnia
1810017211018
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
4.5 Pembahasan
Dari pengujian pada praktikum refrigerant R12 yang telah dilakukan
Nilai m (laju aliran massa), Qe (perpindahan panas pada Evaporator) lebih
besar dibandingkan dengan nilai Qc (Perpindahan panas pada kondensor)
dan nilai COP mengunakan kalor yang diserap evaporator (kw) / kerja
kompresor (kw).darihasil analisa kita dapat membuat grafik hasil
pengujian.
Yosep kurnia
1810017211018
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Semakin besar laju aliran masa air baik pada evaporator maupun
kondensor maka semakin besar juga perpindahan panas yang
terjadi.
Semakin besar temperature dan semakin besar pula perpindahan
panas
Tekanan yang terjadi pada evaporator lebih tinggi bila dibandingkan
dengan tekanan pada kondensor.
5.2. Saran
Dalam pengambilan data praktikan harus dengan teliti, sehingga
didapatkan hasil pengujian yang akurat.
Sebelum melakukan pengujian pastikan semua alat – alat dalam
keadaan baik.
Yosep kurnia
1810017211018
Laboratorium Prestasi Mesin
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Bung Hatta
DAFTAR PUSTAKA
Yosep kurnia
1810017211018