Disusun Oleh:
Rusdi Febriyanto (K2514058)
4. Jelaskan komponen yang umum pada siklus Teknik Pendingin
5. Apa yang dimaksud dengan sistem Air Conditioning pada Pesawat
terbang
6. Jelaskan prinsip siklus kerja sistem Air Conditioning pada Pesawat
terbang
7. Jelaskan cara kerja komponen utama sistem Air Conditioning pada
Pesawat terbang.
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkah rumusan masalah yang didapat tujuan penulisan makalah
ini adalah :
1. Mengetahui pengertian Teknik Pendingin
2. Mengetahui prinsip siklus kerja Teknik Pendingin
3. Mengetahui jenis-jenis penerapan Teknik Pendingin
4. Mengetahui komponen yang umum pada siklus Teknik Pendingin
5. Mengetahui pengertian sistem Air Conditioning pada Pesawat terbang
6. Mengetahui prinsip kerja sistem Air Conditioning pada Pesawat
terbang
7. Mengetahui cara kerja dari komponen utama sistem Air Conditioning
pada Pesawat terbang.
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah :
1. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan mahasiswa mengenai
Teknik Pendingin secara umum dan sistem Air Conditioning pada
Pesawat terbang
2. Memberikan bekal pelatihan kepada mahasiswa dalam pelaksanaan
observasi dan menuangkan hasil observasi didalam tulisan.
Disusun Oleh:
Rusdi Febriyanto (K2514058)
3. Memberikan gambaran mengenai dunia usaha yang menyangkut
sistem kerja pada teknik pendingin.
BAB II
DASAR TEORI
2.1
Disusun Oleh:
Rusdi Febriyanto (K2514058)
Secara garis besar beban pendinginan terbagi atas dua
kelompok,yaitu beban pendinginan sensibel dan beban pendinginan
laten. Beban pendinginan sensibel adalah beban panas yang
dipengaruhi oleh perbedaan suhu, seperti beban panas yang lewat
kontruksi bangunan, peralatan elektronik, lampu, dll. Sedangkan
beban pendinginan laten adalah beban yang dipengaruhi oleh
adanya perbedaan kelembaban udara.
Di dalam ruang Pengajaran Umun, untuk merencanakan
penggunaan Air Conditioning (AC) perubahan pembebanan terjadi
pada peralatan yang menghasilkan kalor seperti: lampu, komputer.
Selain itu faktor manusia dan kecepatan udara yang masuk ke dalam
ruangan juga mempengaruhi perubahan pembebanan, yang nilai
bebannya dapat berubah-ubah baik secara acak maupun teratur.
2.2
AC
yang
ada
pada
sistem
pendingin
Disusun Oleh:
Rusdi Febriyanto (K2514058)
berubah fase dari refrigeran fase uap menjadi refrigeran fase cair,
maka refrigerant mengeluarkan kalor yaitu kalor penguapan yang
terkandung di dalam refrigeran. Adapun besarnya kalor yang
dilepaskan oleh kondensor adalah jumlah dari energi kompresor
yang diperlukan dan energi kalor yang diambil evaporator dari
substansi yang akan didinginkan. Pada kondensor tekanan refrigerant
yang berada dalam pipa-pipa kondensor relatif jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan tekanan refrigeran yang berada pada pipa-pipa
evaporator.
Disusun Oleh:
Rusdi Febriyanto (K2514058)
Pemasangan
pertama
maupun
pembongkaran
apabila
Disusun Oleh:
Rusdi Febriyanto (K2514058)
2)
3)
AC Sentral
Pada AC jenis ini udara dari ruangan didinginkan pada cooling
plant di luar ruangan tersebut, kemudian udara yang telah dingin
dialirkan kembali kedalam ruangan tersebut. Biasanya cocok untuk
dipasang di sebuah gedung bertingkat (berlantai banyak), seperti di
hotel atau mall. Kelebihan AC sentral :
Disusun Oleh:
Rusdi Febriyanto (K2514058)
Disusun Oleh:
Rusdi Febriyanto (K2514058)
Pada saat langkah hisap piston, gas refrigerant
yang bertekanan rendah ditarik masuk melalui katup hisap
yang terletak
Disusun Oleh:
Rusdi Febriyanto (K2514058)
menekan
refrigerant
dan
mendorongnya
kepala silinder.
b.
Kompresor rotary
Rotor adalah bagian yang berputar didalam stator, rotor
terdiri dari dua baling-baling.Langkah hisap terjadi saat
katup mulai
terbuka
dan
berakhir
setelah
katup
tertutup.Pada
Kompresor sudu
Kompresor jenis ini kebanyakan digunakan untuk lemari
es, frezer, dan pengkondisan udara rumah tangga, juga
digunakan sebagai kompresor pembantu pada bagian tekanan
rendah sistem kompresi bertingkat besar.
2.4.2 Kondensor
Kondensor berfungsi untuk membuang kalor yang diserap
dari evaporator dan panas yang diperoleh dari kompresor, serta
mengubah wujud gas menjadi cair. Banyak jenis kondensor yang
dipakai, untuk kulkas rumah tangga digunakan kondensor dengan
pendingin air. Jenis lain kondensor berpendingin air memiliki pipapipa yang dapat dibersihkan.
Kondensor dibedakan menjadi 3 jenis, yakni Air-cooled
Condensor,
Water-cooled
Condensor
dan
Evaporative-cooled
Condensor.
a.
Air-cooled Condensor
Dalam Air-cooled condensor, kalor dipindahkan dari
refrigeran ke udara dengan menggunakan sirkulasi alamiah
atau paksa.Kondensor
dibuat
dari
pipa
baja, tembaga
dengan diberi
10
Disusun Oleh:
Rusdi Febriyanto (K2514058)
satu
jenis
alat
penukar
kalor
yang
menurut
yang
Double Tube
Refrigeran mengembun diluar pipa dan air mengalir dibagian
dalam pipa pada arah yang berlawanan. Double tube
digunakan dalam hubungan dengan cooling tower dan spray
pond.
c.
Evaporative Condensor
Refrigeran pertama kali melepaskan kalorya ke air
kemudian air melepaskan kalornya ke udara dalam bentuk uap
air. Udara meninggalkan uap air dengan kelembaban yang
tinggi seperti dalam cooling tower. Oleh karena itu kondensor
evaporative menggabungkan fungsi dari sebuah kondensor dan
cooling tower. Evaporative condensor banyak digunakan
dipabrikamoniak.
Kondensor yang digunakan disini adalah jenis water
cooled kondensor tipe shell and tube, karena lebih mudah
11
Disusun Oleh:
Rusdi Febriyanto (K2514058)
dalam menganalisa temperatur jika dibandingkan dengan
Air cooled
12
Disusun Oleh:
Rusdi Febriyanto (K2514058)
perbedaan
agar
tekanan
penguapan
antara
kondensor
pada
evaporator
13
Disusun Oleh:
Rusdi Febriyanto (K2514058)
Pipa Kapiler
Pipa kapiler adalah salah satu alat ekspansi. Alat ekspansi ini
mempunyai dua kegunaan yaitu untuk menurunkan tekanan
refrigeran cair
dan
untuk
mengatur
aliran
refrigeran
ke
dan
penggunaannya
meluas
rendah,
sehingga
menyamakan
tekanannya
dan
14
Disusun Oleh:
Rusdi Febriyanto (K2514058)
adalah
komponen
pada
sistem
pendingin
evaporator
yang
menyebabkan
suhu
beberapa
macam
evaporator
sesuai
tujuan
refrigerant yang
15
Disusun Oleh:
Rusdi Febriyanto (K2514058)
luas
permukaan
rendah
Oleh
dan
sebab
itu
menerima
energi
pada
siklus
pendingin
diperlukan
3
2
4
1
16
Disusun Oleh:
Rusdi Febriyanto (K2514058)
(1-2)
(2-3)
(3-4)
(4-1)
diasumsikan
refrigeran
tidak
mengalami
17
Disusun Oleh:
Rusdi Febriyanto (K2514058)
3. Proses Ekspansi
Proses ekspansi berlangsung dari titik 3 ke titik 4. Pada
proses ini terjadi proses penurunan tekanan refrigeran dari
tekanan kondensasi (titik 3) menjadi tekanan evaporasi (titik 4).
Pada waktu cairan di ekspansi melalaui katup ekspansi atau pipa
kapiler ke evaporator, temperatur refrigeran juga turun dari
temperatur kondensat ke temperatur evaporasi. Proses 3-4
merupakan proses ekspansi adiabatik dimana entalpi fluida tidak
berubah disepanjang proses. Refrigeran pada titik 4 berada pada
kondisi campuran-uap.
4. Proses Evaporasi
Proses 4-1 adalah proses penguapan yang terjadi pada
evaporator dan berlangsung pada tekanan konstan. Pada titik
1 seluruh refrigeran berada pada kondisi uap jenuh. Selama proses
4-1 entalpi refrigeran naik akibat penyerapan kalori dari
ruang refrigerasi.
Besarnya
kalor
yang
diserap
adalah
atau
bawah
cair
mengalami
BAWAH DINGIN
PENURUNAN
TEKANAN, kPa
TEKANAN
ATA
DAUR STANDAR
4
PENURUNAN
TEKANAN
1
PAN
AS LANJUT
4
ENTALPI, kJ/kg
tekanan
2
3
4
1
mudah
diembunkan.
siklus
ini,
udara
bertindak
sebagai
refrigerator.Udara
panas
keluar
refrigerator,
kekurangan
pendinginan.
Pemasangan
Manifold
untuk
dan
Sentrifugal.
R22
digunakan
untuk
Air
kemampuan
Beban Pendinginan
Beberapa
melakuan
faktor
perhitungan
yang
perlu
beban
diperhatikan
pendinginan
dan
pada
waktu
penentuan
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Sistem Air Conditioning Dan Pressurization Pada Pesawat Udara
Sistem Air Conditioning pada Pesawat terbang adalah sistem pengondisian
suhu udara yang berada didalam kabin pesawat Cara kerja Air Conditioning pada
pesawat terbang. Sebagaimana kita ketahui bahwa fungsi air conditioning adalah
untuk memberikan kenyamanan penumpang saat penerbangan. Kenyamanan yang
dimaksud adalah suhu udara didalam kabin pesawat terbang yang berupa hot and
cool. Selain itu fungsi dari sistem Air Conditioning pada Pesawat terbang agar
tekanan udara tersebut dapat dijaga sesuai kebutuhan normal manusia atau hewan
pada saat berada di cabin di berbagai ketinggian terbang. Fungsi dan tujuan cabin
pressurization system adalah untuk :
Menjaga tekanan kabin (cabin pressure altitude) pada kondisi maximal 8000ft
diketinggian maximal jelajah pesawatcudara. Pengertiannya, walaupun
pesawat udara terbang diketinggian 40000 ft, kondisi tekanan cabin di
pesawat di seting seperti pada kondisi terbang pada ketinggian 8000 ft.
Sistem Air Conditioning dan pressurization harus dirancang agar dapat
mencegah perubahan cabin altitude yang terlalu cepat yang bisa membuat
kecelakaan terhadap penumpang dan awak pesawat (crew).Selanjutnya sistem
pressurization harus dapat mempermudah dengan cepat pergantian udara dari
dalam keluar cabin. Hal ini diperlukan untuk membuang odors dan untuk
membuang stale air. Dalam pesawat udara jenis pressurization system,cabin ,flight
compartment, dan baggage compartment dikelompokkan ke dalamsealid unit,
atau unit yang diberi seal , yang bisa menahan tekanan udara yang tinggi di bagian
dalam dibandingkan dengan tekanan atmosfir di luar pesawat.
Tekanan udara dipompakan kedalam fuselage yang sudah diberi seal
melalui cabin supercharger yang mengalirkan udara dengan volume yang relative
(release)
dari
fuselage
melalui
alat
yang
disebut
outflow
Udara di cabin jadi terkontaminasi kotoran dari oli pelumas, gas buang dan
bahan bakar.
Tekanan cabin pada jarak ketinggian yang tinggi (high altitude) tidak
memungkinkan
tercapai,
dikarenakan
tekanan
yang
dikeluarkan
Bila menggunakan turbine engine, udara untuk sistem tekanan cabin diambil dari
udara celah (bleed air) dari salah satu stage kompresor.. Menggunakan bleed air
dari kompresor cukup untuk memenuhi kebutuhan tekanan udara dan relative
terbebas dari kontaminasi, saat kondisi engine baik. Tapi ada beberapa kekurangan
/kelemahan menggunakan bleed air dari kompresor antara lain :
1). Kemungkinan terjadi kontaminasi udara oleh pelumas dan bahan bakar, bila
oleh
dua
buah
katup
berdasarkan
kebutuhan.
Sebelum
Air
Conditioning
Packyang
berfungsi
untuk
melakukan
menuju Ram Air. Bleed Air lalu masuk kedalam kompresor sehingga
tekanan dan temperaturnya meningkat dan kemudian dilewatkan menuju
Heat Exchanger yang kedua sehingga temperaturnya
turun kembali.
Setelah melewati proses diatas, Bleed Air kemudian melewati
kondensor sehingga sebagian udara berubah fasa menjadi cair. Fasa cair
tersebut dipisahkan dengan menggunakan Water Extractorlalu dialirkan
menuju Ram Air Inlet. Hal ini memungkinkan Ram Air untuk
memindahkan panas dalam jumlah yang lebih besar.
Pengurangan
kandungan
air
untuk
meningkatkan
kemampuan
memindahkan panas Ram Air juga dilakukan pada Split Duct yang berada
di antara Heat Exchangerkedua dan kondensor.
Bleed air yang sudah melewati kondensor kemudian dilewatkan
kepada turbin sehingga temperatur dan tekanan Bleed Air turun akibat
ekspansi Bleed Air di turbin. Kerja yang diperoleh dari ekspansi Bleed Air
pada turbin lalu digunakan untuk memutar kompresor dan Inlet Fan yang
berfungsi untuk menghisap udara masuk ke dalam ACM. Setelah melewati
turbin, temperaturBleed Air kemudian dinaikkan kembali dengan
menggunakan kondensor untuk proses selanjutnya.
Pada proses
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Air Conditioning (AC) atau alat pengkondisi udara merupakan modifikasi
pengembangan dari teknologi mesin pendingin. Alat ini dipakai bertujuan untuk
memberikan udara yang sejuk dan menyediakan uap air yang dibutuhkan bagi
tubuh. Untuk negara beriklim tropis yang terdiri dari musim hujan dan musim
panas, pada saat musim panas suhu ruangan tinggi sehingga penghuni tidak
nyaman. Di lingkungan tempat kerja, AC juga dimanfaatkan sebagai salah satu
cara dalam upaya peningkatan produktivitas kerja. Karena dalam beberapa hal
manusia membutuhkan lingkungan udara yang nyaman untuk dapat bekerja
secara optimal. Tingkat kenyamanan suatu ruang juga ditentukan oleh
temperatur, kelembapan, sirkulasi dan tingkat kebersihan udara.
Sistem Air Conditioning pada Pesawat terbang adalah sistem pengondisian
suhu udara yang berada didalam kabin pesawat Cara kerja Air Conditioning pada
pesawat terbang. Sebagaimana kita ketahui bahwa fungsi air conditioning adalah
Menjaga tekanan kabin (cabin pressure altitude) pada kondisi maximal 8000ft
diketinggian maximal jelajah pesawatcudara. Pengertiannya, walaupun
pesawat udara terbang diketinggian 40000 ft, kondisi tekanan cabin di
pesawat di seting seperti pada kondisi terbang pada ketinggian 8000 ft.
4.2 Saran
Sebaiknya apa observasi secar langsung kebandara atau ke hangar pesawat
untuk mengetahui detail cara kerja dari Air Conditioning dan pressurization
system pada Pesawat terbang
DAFTAR PUSTAKA
Sumarjati, Pri, dkk. 2008. Teknik Pemanfataan Tenaga Listrik Jilid 2 SMK.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Dirjen Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah : Depdiknas.
Tim Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. 2003. SMK : Bidang
Keahlian Teknik Telekomunikasi : Teknik Dasar AC. Direktorat
Pendidikan Menengah Kejuruan Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah : Depdiknas.
John Ridley, 2008. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Ikhtisar, Penerbit Erlangga
Jakarta
U.S. Department of Transportation FAA General Hand Book. 1972 Charles
Edward Chapel, Raph D. Bent. 1955. Northrop Aeronetica Institute
Airframe Powerplant.
Motor Pesawat Terbang 2, 1983.Direktorat Pendiddikan Menengah kejuruan,
Departemen Pendidikan Kebudayaan
U.S. Department of Transportation FAA General Hand Book. 1970
LAMPIRAN