Anda di halaman 1dari 45

PENERAPAN THERMODINAMIKA PADA

KOMPRESOR

Abstrak
Termodinamika merupakan suatu ilmu pengetahuan yang membahas hubungan antara
panas dan kerja yang menyebabkan perubahan suatu zat. Kajian Thermodinamika secra formal
dimulai sejak abad ke-18 walaupun berbagai aspek thermodinamika telah dipelajari sejak dahulu
kala. Prinsip dan metode thermodinamika digunakan oleh para insinyur untuk merancang mesin-
mesin pembakaran internal, pembangkit enrgi nuklir dan konvensionl, sistem pengondisi udara,
sistem penggerak propulsi roket dan kendaraan darat, sistem magnet dan listrik serta sistem
termolistrik. Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat menjumpai berbagai alat yang menerapkan
prinsip thermodinamika yaitu seperti mesin uap, motor bakar, kompresor, dan lain-lain.
Kompresor adalah pesawat/ mesin yang berfungsi untuk memampatkan atau menaikkan
tekanan udara atau fluida gas atau memindahkan fluida gas dari suatu tekanan statis rendah ke
suatu keadaan tekanan statis yang lebih tinggi. Kompresor dapat diklasifikasikan berdasarkan
jumlah tingkat kompresi, berdasarkan langkah kerja, berdasarkan susunan silinder “khusus
kompresor torak”, berdasarkan cara pendinginan, berdasarkan transmisi penggerak, berdasarkan
penempatannya, berdasarkan cara pelumasannya.

Kata kunci : thermodinamika, aplikasi thermodinamika, kompresor

A. PENDAHULUAN
Termodinamika merupakan bagian dari cabang Fisika yaitu Termofisika (Thermal
Physics). Termodinamika adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara energi dan kerja dari
suatu sistem. Termodinamika juga dapat diartikan sebagai ilmu yang menjelaskan kaitan antara
besaran fisis tertentu yang menggambarkan sikap zat di bawah pengaruh kalor. Prinsip dan metode
thermodinamika digunakan oleh para insinyur untuk merancang mesin-mesin pembakaran internal,
pembangkit energi nuklir dan konvensional, sistem pengkondisi udara, sistem penggerak propulsi
roket, sistem magnet dan listrik, dan sistem termolistrik. Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali

Thermodinamika Kompresor Page 1


alat yang menggunakan prinsip thermodinamika yaitu seperti pesawat terbang, mesin uap,mesin
carnot, dispenser, kompresor, motor bakar, dan lain-lain.
Dalam artikel ini hanya akan dijelaskan mengenai aplikasi thermodinamika pada kompresor.
Kompresor adalah pesawat/ mesin yang berfungsi untuk memampatkan atau menaikkan tekanan
udara atau fluida gas atau memindahkan fluida gas dari suatu tekanan statis rendah ke suatu
keadaan tekanan statis yang lebih tinggi. Kompresor banyak sekali ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari terutama di bengkel. Namun, kebanyakan orang belum mengetahui tentang prinsip
thermodinamika yang ada pada kompresor tersebut. Oleh karena itu, dengan adanya artikel ini
diharapkan dapat membantu menambah pengetahuan pembaca tentang thermodinamika,
penerapan thermodinamika, dan analisis thermodinamika pada kompresor.

B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Thermodinmika

Termodinamika merupakan bagian dari cabang Fisika yang namanya


Termofisika (Thermal Physics). Termodinamika adalah ilmu yang mempelajari hubungan
antara energi dan kerja dari suatu sistem. Termodinamika hanya mempelajari besaran-
besaran yang berskala besar (makroskopis) dari sistem yang dapat diamati dan diukur
dalam eksperimen. Besaran-besaran yang berskala kecil (mikroskopis) dipelajari dalam
Teori Kinetik Gas (Kinetic Theory of Gas) atau Fisika Statistik (Statistical Physics).

Termodinamika juga dapat diartikan sebagai ilmu yang menjelaskan kaitan antara
besaran fisis tertentu yang menggambarkan sikap zat di bawah pengaruh kalor. Besaran
fisis ini disebut koordinat makroskopis sistem. Kaitan atau rumus yang menjelaskan
hubungan antar besaran fisis diperoleh dari eksperimen dan kemudian dapat digunakan
untuk meramalkan perilaku zat di bawah pengaruh kalor. Jadi, Termodinamika
merupakan ilmu yang berlandaskan pada hasil-hasil eksperimen.

Termodinamika dalam arti sempit merupakan salah satu ranting dari Ilmu
Alam, Ilmu Thobi’ah, atau Fisika yang mempelajari materi yang ada dalam keadaan
setimbang terhadap perubahan temperatur, tekanan, volume, dan komposisi kimia.
Termodinamika didasarkan pada empat konsepsi empiris, yaitu: hukum ke nol, pertama
(yang berkaitan dengan kerja suatu sistem), kedua, dan ketiga Termodinamika. Oleh

Thermodinamika Kompresor Page 2


karena itu, sebagian ahli menyatakan, Termodinamika merupakan ranting Fisika yang
mempelajari hubungan antara kalor dan kerja.

Ada dua pendapat mengenai pemanfaatan Termodinamika. Versi pertama datang


dari Fisikawan dan Kimiawan. Mereka lebih condong menggunakan Termodinamika
untuk meramalkan dan menghubungkan pelbagai sifat zat di bawah pengaruh kalor dan
mengembangkan data termodinamis. Versi kedua berasal dari para Insinyur (Engineer).
Mereka lebih condong menggunakan data termodinamis dan gagasan dasar ketetapan
energi serta produksi entropi untuk menganalisis perilaku sistem yang kompleks.

Secara umum Termodinamika dapat dimanfaatkan untuk:


1).Menjelaskan kerja beberapa sistem termodinamis.
2).Menjelaskan mengapa suatu sistem termodinamis tidak bekerja sesuai dengan yang
diharapkan.
3).Menjelaskan mengapa suatu sistem termodinamis sama sekali tidak mungkin dapat
bekerja.
4).Landasan teoritis para Insinyur perencana dalam mendisain suatu sistem
termodinamis; misalnya: motor bakar, pompa termal, motor roket, pusat pembangkit
tenaga listrik, turbin gas, mesin pendingin, kabel transmisi superkonduktor, LASER daya
tinggi, dan mesin pemanas surya.

Termodinamika memusatkan perhatiannya pada faham mengenai:


1).Ketetapan energi.
2).Ketetapan entropi, dalam arti, proses yang menghasilkan entropi mungkin dapat
terjadi, namun proses yang menghapuskan entropi mustahil terjadi.
3).Entropi yang dapat digunakan untuk menentukan jumlah daya berguna maksimum
yang dapat diperoleh dari berbagai sumber energi untuk melakukan kerja.

2. Aplikasi Thermodinamika

Prinsip dan metode thermodinamika digunakan oleh para insinyur untuk


merancang mesin-mesin pembakaran internal, pembangkit energi nuklir dan
konvensional, sistem pengkondisi udara, sistem penggerak propulsi roket, sistem

Thermodinamika Kompresor Page 3


magnet dan listrik, dan sistem termolistrik. Dalam kehidupan sehari-hari banyak
sekali alat yang menggunakan prinsip thermodinamika yaitu seperti pesawat terbang,
mesin uap,mesin carnot, dispenser, kompresor, motor bakar, mesin pendingin (AC,
Kulkas), kipas angin, mesin diesel, thermometer, mesin cuci, heater,pembangkit daya
sederhana, boiler, dan lain-lain.

3. Thermodinamika Pada Kompresor

A. Prinsip Pengkompresian Fluida Gas/ Udara

Kompresor adalah pesawat/ mesin yang berfungsi untuk memampatkan atau


menaikkan tekanan udara atau fluida gas atau memindahkan fluida gas dari suatu tekanan
statis rendah ke suatu keadaan tekanan statis yang lebih tinggi. Udara atau fluida gas
yang dihisap kompresor biasanya adalah udara/ fluida gas dari atmosfir walaupun banyak

Thermodinamika Kompresor Page 4


pula yang menghisap udara/ fluida gas spesifik dan bertekanan lebih tinggi dari atmosfir
(kompresor berfungsi sebagai penguat atau booster).Kompresor ada pula yang mengisap
udara/ fluida gas yang bertekanan lebih rendah daripada tekanan atmosfir yang biasa
disebut pompa vakum. Pemampatan fluida gas dapat dijelaskan dengan hukum Pascal
yaitu tekanan yang dikenakan pada satu bagian fluida dalam wadah tertutup akan
diteruskan ke segala arah sama besar.

Gambar 1. Kompresi fluida

Perhatikan Gb. 1 dimana fluida ditempatkan dalam silinder dengan luas


penampang A dan panjang langkahnya l dan dikompresi dengan gaya F melalui sebuah
piston, sehingga tekanan fluida di dalam silinder adalah :

P = F/A

Hubungan antara tekanan dan volume gas dalam proses kompresi dapat diuraikan
sebagai berikut. Jika selama kompresi, temperatur gas dijaga tetap (isothermal) maka
pengecilan volume menjadi ½ kali dan akan menaikkan tekanan 2 kali. Jadi pada proses
kompresi isothermal tekanan akan berbanding terbalik dengan volume. Pernyataan ini
disebut dengan hukum Boyle yang dinyatakan dengan persamaan :

P1.V1 = P2.V2 = tetap ( p : kgf/cm2 atau Pa dan V : m3)

Thermodinamika Kompresor Page 5


Udara Bertekanan dan Pemanfaatannya
Udara bertekanan yang dihasilkan kompresor mempunyai beberapa kelebihan
dibandingkan dengan tenaga listrik dan hidrolik, yang antara lain adalah :

a). Konstruksi dan operasi mesin serta fasilitasnya adalah sangat sederhana
b). Pemeliharaan dan pemeriksaan mesin dan peralatan dapat dilakukan dengan mudah
c). Energi dapat disimpan
d). Kerja dapat dilakukan dengan cepat
e). Harga mesin dan peralatan relatif lebih murah
f). Kebocoran udara yang dapat terjadi tidak membahayakan dan tidak menimbulkan
pencemaran

Pemanfaatan udara bertekanan sangat banyak dan bervariasi, terutama sebagai


sumber tanaga. Pemilihan kompresor udara pada pemakaian perlu memperhatikan dan
memahami karakteristik, konstruksi dan model kompresor udara serta faktor-faktor
pendukungnya.

B. Klasifikasi dan Konstruksi Kompresor Udara

1. Klasifikasi Kompresor

Kompresor terdapat dalam berbagai jenis dan model, tergantung pada volume dan
tekanan yang dihasilkan. Istilah kompresor banyak dipakai untuk yang bertekanan tinggi,
blower untuk yang bertekanan menengah rendah dan fan untuk yang bertekanan sangat
rendah. Ditinjau dari cara pemampatan (kompresi) udara, kompresor terbagi dua yaitu
jenis perpindahan dan jenis turbo. Jenis perpindahan adalah kompresor yang menaikkan
tekanan dengan memperkecil atau memampatkan volume gas yang diisap ke dalam
silinder atau stator oleh torak atau sudu, sedangkan jenis turbo menaikkan tekanan dan
kecepatan gas dengan gaya sentrifugal yang ditimbulkan oleh impeller atau dengan gaya
angkat (lift) yang ditimbulkan oleh sudu. Klasifikasi kompresor udara dapat dicermati
pada Gb. 2 berikut.

Thermodinamika Kompresor Page 6


Gambar 2. Klasifikasi Kompresor

Thermodinamika Kompresor Page 7


Gambar 3. Klasifikasi Kompresor

Kompresor juga dapat diklasifikasikan atas dasar konstruksinya seperti diuraikan


sebagai berikut :

(1) Klasifikasi berdasar jumlah tingkat kompresi


( mis : satu tingkat, dua tingkat, … , banyak tingkat)

Thermodinamika Kompresor Page 8


(2) Klasifikasi berdasarkan langkah kerja
( mis : kerja tunggal/ single acting dan kerja ganda/ double acting)
(3) Klasifikasi berdasarkan susunan silinder “khusus kompresor torak” (mis: mendatar,
tegak, bentuk L,bentuk V, bentuk W, bentuk bintang dan lawanimbang/ balans oposed)
(4) Klasifikasi berdasarkan cara pendinginan
(mis : pendinginan air dan pendinginan uda`ra)
(5) Klasifikasi berdasarkan transmisi penggerak
(mis:langsung, sabuk V dan roda gigi)
(6) Klasifikasi berdasarkan penempatannya
(mis : permanen/ stationary dan dapat pindah-pindah/portable)
(7) Klasifikasi berdasarkan cara pelumasannya
(mis : pelumasan minyak dan tanpa minyak)

2. Konstruksi Kompresor

A. Kompresor Torak
Kompresor torak atau kompresor bolak-balik pada dasarnya adalah merubah
gerakan putar dari penggerak mula menjadi gerak bolak-balik torak/ piston. Gerakan ini
diperoleh dengan menggunakan poros engkol dan batang penggerak yang menghasilkan
gerak bolak-balik pada torak.Gerakan torak akan menghisap udara ke dalam silinder dan
memampatkannya. Langkah kerja kompresor torak hampir sama dengan konsep kerja
motor torak yaitu:

(1). Langkah Isap


Langkah isap adalah bila poros engkol berputar searah putaran jarum jam, torak
bergerak dari titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB). Tekanan negatif terjadi
pada ruangan di dalam silinder yang ditinggalkan torak sehingga katup isap terbuka oleh
perbedaaan tekanan dan udara terisap masuk ke silinder.

(2). Langkah Kompresi


Langkah kompresi terjadi saat torak bergerak dari TMB ke TMA, katup isap dan
katup buang tertutup sehingga udara dimampatkan dalam silinder.

Thermodinamika Kompresor Page 9


(3). Langkah Keluar
Bila torak meneruskan gerakannya ke TMA, tekanan di dalam silinder akan naik
sehingga katup keluar akan terbuka oleh tekanan udara sehingga udara akan keluar.

Gambar 4. Kompresor Kerja Tunggal

Gambar 5. Kompresor Kerja Ganda

Thermodinamika Kompresor Page 10


Gambar 6. Kompresor Kerja Tunggal 1 Tingkat Pendingin Udara

Gambar 7. Kompresor Kerja Tunggal 1 Tingkat Pendingin Air

Thermodinamika Kompresor Page 11


Gambar 8. Kompresor Kerja Ganda 1 Tingkat

Gambar 9. Kompresor Kerja Ganda 2 Tingkat Lawan Imbang

Beberapa bagian dari konstruksi kompresor udara jenis torak/ piston antara lain
meliputi silinder, kepela silinder, torak/ piston, batang torak, poros engkol, katupkatup,
kotak engkol dan alat-alat bantu. Berikut ini akan diuraikan beberapa bagian utama dari
kompresor torak.

Thermodinamika Kompresor Page 12


a) Silinder dan Kepala Silinder
Silinder mempunyai bentuk silindris dan merupakan bejana kedap udara dimana
torak bergerak bolak-balik untuk mengisap dan memampatkan udara. Silinder harus kuat
menahan beban tekanan yang ada. Silinder untuk tekanan kurang dari 50 kgf/cm2 (4.9
Mpa) pada umunya menggunakan besi cor sebagai bahan silindernya. Bagian dalam
silinder diperhalus sebab cincin torak akan meluncur pada permukaan dalam silinder.
Dinding bagian luar silinder diberi siripsirip untuk memperluas permukaan
sehingga lebih cepat/kuat memancarkan panas yang timbul dari proses kompresi di dalam
silinder. Kompresor dengan pendingin air diperlengkapi dengan selubung air di dinding
luar silinder. Kepala silinder terbagi menjadi dua bagian, satu bagian sisi isap dan satu
bagian sisi tekan. Sisi isap dilengkapi dengan katup isap dan sisi tekan dilengkapi dengan
katup tekan. Pada kompresor kerja ganda terdapat dua kepala silinder, yaitu kepala
silinder atas dan kepala silinder bawah. Kepala silinder juga harus menahan tekanan
sehingga bahan pembuatnya adalah besi cor. Bagian dinding luarnya diberi sirip-sirip
pendingin atau selubung air pendingin.

b) Torak dan cincin torak


Torak merupakan komponen yang betugas untuk melakukan kompresi terhadap
udara/ gas, sehingga torak harus kuat menahan tekanan dan panas. Torak juga harus
dibuat seringan mungkin untuk mengurangi gaya inersia dan getaran. Cincin torak
dipasangkan pada alur-alur torak dan berfungsi sebagai perapat antara torak dan dinding
silinder. Jumlah cincin torak bervariasi tergantung perbedaan tekanan sisi atas dan sisi
bawah torak. Pemakaian 2 s.d. 4 cincin torak biasanya dipakai pada kompresor dengan
tekanan kurang dari 10 kgf/cm2. Pada kompresor tegak dengan pelumasan minyak, pada
torak dipasangkan sebuah cincin pengikis minyak yang dipasang pada alur terbawah.
Sedangkan pada kompresor tanpa pelumasan, cincin torak dibuat dari bahan yang
spesifik yaitu karbon atau teflon.

Thermodinamika Kompresor Page 13


Gambar 10. Konstruksi torak kompresor bebas minyak

c) Katup-Katup
Katup-kstup pada kompresor membuka dan menutup secara otomatis tanpa
mekanisme penggerak katup. Pembukaan dan penutupan katup tergantung dari perbedaan
tekanan yang terjadi antara bagian dalam dan bagian luar silinder. Jenis-jenis katup yang
biasa digunakan adalah jenis katup pita, katup cincin, katup kanal dan katup kepak.

Gambar 11. Konstruksi Katup Pita (Reed Valve)

Thermodinamika Kompresor Page 14


Gambar 12. Konstruksi Katup Cincin

Gambar 13. Konstruksi Katup Kanal

Gambar 14. Konstruksi Katup Kepak

Thermodinamika Kompresor Page 15


d) Poros Engkol dan Batang Torak
Poros engkol dan batang torak mempunyai fungsi utama untuk mengubah gerakan
putar menjadi gerak bolak-balik. Secara konstruksi, poros engkol dan batang torak
kompresor hampir sama dengan yang terdapat pada motor bakar. Ujung poros engkol
berhubungan dengan transmisi daya dari sumber penggerak. Poros engkol dan batang
torak biasa terbuat dari baja tempa.

e) Kotak Engkol
Kotak engkol adalah sebagai blok mesinnya kompresor yang berfungsi sebagai
dudukan bantalan engkol yang bekerja menahan beban inersia dari masa yang bergerak
bolak-balik serta gaya pada torak. Pada kompresor dengan pelumasan minyak kotak
engkolsekaligus sebagai tempat/ bak penampung minyak pelumas.

f) Pengatur Kapasitas
Volume udara yang dihasilkan kompresor harus sesuai dengan kebutuhan. Jika
kompresor terus bekerja maka tekanan dan volume udara akan terus meningkat melebihi
kebutuhan dan berbahaya terhadap peralatan. Untuk mengatur batas volume dan tekanan
yang dihasilkan kompresor digunakan alat yang biasa disebut pembebas beban
(unloader). Pembebas beban dapat digolongkan menurut azas kerjanya yaitu : pembebas
beban katup isap, pembebas beban celah katup, pembebas beban trotel isap dan
pembebas beban dengan pemutus otomatis. Pembebas beban yang difungsikan untuk
memperingan beban pada waktu kompresor distart agar penggerak mula dapat berjalan
lancar dinamakan pembebas beban awal.
Adapun ciri-ciri, cara kerja, dan pemakaian berbagai jenis pembebas beban
tersebut di atas adalah sebagai berikut.

(1). Pembebas beban katup isap


Jenis ini sering dipakai pada kompresor kecil atau sedang. Cara ini menggunakan
katup isap di mana plat katupnya dapat dibuka terus pada langkah isap maupun langkah
kompresi sehingga udara dapat bergerak keluar masuk silinder secara bebas melalui
katup ini tanpa terjadi kompresi. Hal ini berlangsung sebagai berikut.

Thermodinamika Kompresor Page 16


Gambar 15. Kerja pembebas beban katup isap

Jika kompresor bekerja maka udara akan mengisi tangki udara setringga tekanannya
akan naik sedikit dcmi sedikit. Tekanan ini disalurkan kc bagian bawah katup pilot dari
pembebas behan. Jika tekanan di dalam tangki udara masih rendah, maka katup akan
tetap tertutup karena pegas atas dari katup pilot dapat mengatasi tekanan tersebut. Namun
jika tekanan di dalam tangki udara naik sehingga dapat mengatasi gaya pegas tadi maka
katup isap akan didorong sampai terbuka.
Udara tekan akan mengalir melalui pipa pembebas beban dan menekan torak
pembebas beban pada tutup silinder ke bawah. Maka katup isap akan terbuka dan operasi
tanpa beban mulai. Selama kompresor bekerja tanpa beban, tekanan di dalam tangki
udara akan menurun terus karena udara dipakai sedangkan penambahan udara dari
kompresor tidak ada. Jika tekanan turun melebihi atas maka gaya pegas dari katup pilot
akan mengalahkan gaya dari tekanan tangki udara.
Maka katup pilot akan jatuh, laluan udara tertutup, dan tekanan di dalam pipa
pembebas beban menjadi sama dengan tekanan atmosfir. Dengan demikian torak
pembebas beban akan terangkat oleh gaya pegas, katup isap kembali pada posisi normal,
dan kompresor bekerja mengisap dan memampatkan udara.

(2). Pembebas beban dengan pemutus otomatik


Jenis ini dipakai untuk kompresor-kompresor yang relatip kecil, kurang dari 7,5 kW.
Di sini dipakai tombol tekanan (pressure switch) yang dipasang di tangki udara. Motor
penggerak akan dihentikan oleh tombol tekanan ini secara otomatik bila tekanan udara di
dalam tangki udara melebihi batas tertentu. Sebaliknya jika tekanan di dalam tangki
udara turun sampai di bawah batas minimal yang ditetapkan, maka tombol akan tertutup
dan motor akan hidup kembali. Pembebas beban jenis ini banyak dipakai padakompresor

Thermodinamika Kompresor Page 17


kecil sebab katup isap pembebas beban yang berukuran kecil agak sukar dibuat. Selain
itu motor berdaya kecil dapat dengan mudah dihidupkan dan dimatikan dengan tombol
ekanan

g) Pelumasan
Bagian-bagian kompresor torak yang memerlukan pelumasan adalah bagian-bagian
yang saling meluncur seperti silinder, torak, kepala silang, metal-metal bantalan batang
enggerak dan bantalan utama. Tujuan pelumasan adalah untuk mencegah keausan,
merapatkan cincin torak dan paking, mendinginkan bagian-bagian yang saling bergesek,
dan mencegah pengkaratan. Pada kompresor kerja tunggal yang biasanya dipergunakan
sebagai kompresor berukuran kecil, pelumasan kotak engkol dan silinder disatukan.
Sebaliknya kompresor kerja ganda yang biasanya dibuat untuk ukuran sedang dan
besar dimana silinder dipisah dari rangka oleh paking tekan, maka harus dilumasi secara
terpisah. Dalam hal ini pelumasan untuk silinder disebut pelumasan dalam dan
pelumasan untuk rangkanya disebut pelumasan luar. Untuk kompresor kerja tunggal yang
berukuran kecil, pelumasan dalam maupun pelumasan luardilakukan secara bersama
dengan cara pelumasan percik atau dengan pompa pelumas jenis rocla gigi. Pelumasan
percik, menggunakan tuas pemercik minyak yang dipasang pada ujung besar batang
penggerak.
Tuas ini akan menyerempet permukaan minyak di dasar kotak engkol sehingga
minyak akan terpercik ke silinder dan bagian lain dalam kotak engkol. Metoda pelumasan
paksa menggunakan pompa roda gigi yang dipasang pada ujung poros engkol. Putaran
poros engkol akan diteruskan ke poros pompa ini melalui sebuah kopling jenis Oldham.
Minyak pelumas mengalir melalui saringan minyak oleh isapan pompa. Oleh pompa
tekanan minyak dinaikkan sampai mencapai harga tertentu lalu dialirkan ke semua bagian
yang memerlukan melalui saluran di dalam poros engkol dan batang penggerak.

Thermodinamika Kompresor Page 18


Gambar 16. Pelumasan Paksa
Sebuah katup pembatas tekanan untuk membatasi tekanan minyak dipasang pada
sisi keluar pompa roda gigi. Kompresor berukuran sedang dan besar menggunakan
pelumasan dalam yang dilakukan dengan pompa minyak jenis plunyer secara terpisah.
Adapun pelumasan luarnya dilakukan dengan pompa roda gigi yang dipasang pada ujung
poros engkol. Pompa roda gigi harus dipancing sebelum dapat bekerja. Untuk itu
disediakan pompa tangan yang dipasang paralel dengan pompa roda gigi. Pada jalur pipa
minyak pelumas juga perlu dipasang rele tekanan. Rele ini akan bekerja secara otomatis
menghentikan kompresor jika terjadi penurunan tekanan minyak sampai di bawah batas
minimum. Jika pompa mengisap udara. karena tempat minyak kosong atau
permukaannya terlalu rendah maka rele akan bekerja dan kompresor berhenti.

Thermodinamika Kompresor Page 19


Gambar 17. Sistem Pelumas Minyak Luar

Gambar 18. Sistem Pelumas Minyak Dalam

Thermodinamika Kompresor Page 20


h) Peralatan Pembantu
Untuk dapat bekerja dengan sempurna, kompresor diperlengkapi dengan beberapa
peralatan pembantu yang antara lain adalah sebagai berikut.

(1) Saringan udara


Jika udara yang diisap kompresor mengandung banyak debu maka silinder dan cincin
torak akan cepataus bahkan dapat terbakar. Karena itu kompresor harus iperlengkapi
dengan saringan udara yang dipasang pada sisi isapnya. Saringan yang banyak dipakai
saat ini terdiri dari tabung-tabung penyaring yang berdiameter 10 mm dan panjangnya 10
mm.
Tabung ini ditempatkan di dalam kotak berlubang-lubang atau keranjang kawat, yang
dicelupkan dalam genangan minyak. Udara yang diisap kompresor harus mengalir
melalui minyak dan tabung yang lembab oleh minyak. Dengan demikian jika ada debu
yang terbawa akan melekat pada saringan sehingga udara yang masuk kompresor
menjadi bersih. Aliran melalui saringan tersebut sangat turbulen dan arahnya membalik
hingga sebagian besar dari partikel-partikel debu akan tertangkap di sini.

Gambar 19. Saringan udara tipe genangan minyak

(2) Katup pengaman


Katup pengaman harus dipasang pada pipa keluar dari setiap tingkat kompresor.
Katup ini harns membuka dan membuang udara ke luar jika tekanan melebihi 1,2 kali
tekanan normal maksimum dari kompresor. Pengeluaran udara harus berhenti secara
tepat jika tekanan sudah kembali sangat dekat pada tekanan normal maksimum.

Thermodinamika Kompresor Page 21


Gambar 20. Katup Pengaman
(3) Tangki udara
Tangki udara dipakai untuk menyimpan udara tekan agar apabila ada kebutuhan
udara tekan yang berubah-ubah jumlahnya dapat dilayani dengan lancar. Dalam hal
kompresor torak di mana udara dikeluarkan secara berfluktuasi, tangki udara akan
memperhalus aliran. Selain itu, udara yang disimpan di dalam tangki dara akan
mengalami pendinginan secara pelan-pelan an uap air yang mengembun dapat terkumpul
di dasar tangki untuk sewaktu-waktu dibuang. Dengan demikian udara yang disalurkan
ke pemakai selain sudah dingin, juga tidak lembab.

Gambar 21. Unit Kompresor dengan Tangki Udara

(4) Peralatan Pembantu


Kompresor untuk keperluan-keperluan khusus sering dilengkapi peralatan bantu
antara lain : peredam bunyi, pendingin akhir, pengering, menara pendingin dan
sebagainya sesuai dengan kebutuhan spesifik yang dibutuhkan sistem.

Thermodinamika Kompresor Page 22


(5) Peralatan pengaman yang lain
Kompresor juga memiliki alat-alat pengaman berikut ini untuk menghindari dari
ecelakaan. alat penunjuk tekanan, rele tekanan udara dan rele tekanan minyak

Jenis penggerak dan transmisi daya Penggerak kompresor pada umumnya


memakai motor listrik atau motor bakar torak.

(1) Motor Listrik


Motor listrik pada umumnya diklasifikasikan menjadi dua yaitu motor induksi dan
motor sinkron. Motor induksi mempunyai faktor daya daya dan effisiensi lebih rendah
dibanding dengan motor sinkron. Arus awal induksi juga sangat besar. Namun motor
induksi s.d. 600 kW masih banyak dipakai karena harganya yang relatif murah dan
pemeliharaannya mudah. Motor listrik induksi terdapat 2 jenis yaitu jenis sangkar bajing
(squirel-cage) dan jenis rotor lilit (wound rotor). Motor listrik tipe sangkar bajing lebih
banyak digunakan karena mudah pemeliharaannya. Motor listrik jenis sinkron
mempunyai faktor daya dan effisiensi yang tinggi, namun harganya mahal, sehingga jika
pemakaian daya tidak merupakan faktor yang sangat menentukan, motor jenis ini jarang
digunakan. Motor ini banyak digunakan pada industri yang membutuhkan tekanan udara
yang besar. Karakteristik starter pada motor listrik bermacammacam tergantung pada
momen awal, kapasitas sumber tenaga (listrik) yang ada dan pengaruh arus awal pada
sistem distribusi daya yang ada. Berikut tabel karakteristik start beberapa motor listrik.

Karakteristik start motor listrik

Thermodinamika Kompresor Page 23


(2) Motor Bakar Torak
Motor bakar biasa dipergunakan sebagai penggerak kompresor bila tidak tersedia
sumber listrik di tempat pemasangan kompresor, atau memang diinginkan sebagai
kompresor portable. Motor bensin biasa digunakan pada daya s.d. 5.5 kW, sedangkan
untuk daya yang lebih besar biasa digunakan motor diesel. Daya dari motor penggerak,
baik motor listrik maupun motor bakar harus ditransmisikan ke poros kompresor untuk
supaya kompresor bekerja. Beberapa transmisi daya pada penggerak motor listrik antara
lain :
V-belt, kopling tetap dan rotor terpadu, sedangkan pada penggerak motor bakar
transmisi daya menggunakan Vbelt, kopling tetap dan atau kopling gesek. V-belt atau
sabuk-V mempunyai keuntungan putaran kompresor dapat dipilih bebas sehingga dapat
dipakai motor putaran tinggi, namun memiliki kerugian daya akibat slip antara puli dan
sabuk serta memerlukan ruangan yang besar untuk pemasangan. Transmisi model ini
banyak digunakan pada kompresor kecil dengan daya kurang dari 75 kW.
Kopling tetap mempunyai effisiensi yang tinggi serta pemeliharaannya lebih mudah,
namun transmisi ini memerlukan motor dengan putaran rendah yang umumnya harganya
mahal. Transmisi daya model ini hanya dipakai jika memeng diperlukan daya yang besar
antara 150 kW s.d. 450 kW. Rotor terpadu merupakan penggabungan poros engkol
kompresor dengan poros motor penggerak sehingga konstruksinya kompak, tidak banyak
memerlukan ruang dan pemeliharaannya lebih mudah. Namun transmisi daya model ini
memerlukan desain motor penggerak yang khusus. Kopling gesek digunakan untuk
memungkinkan motor dapat distart tanpa beban dengan membuka kopling. Kerugian
transmisi daya model ini adalah memerlukan kopling yang besar untuk kompresor
dengan fluktuasi (perubahan) momen puntir yang besar.

Penentuan Spesifikasi
Angka terpenting dalam mencermati spesifikasi kompresor adalah laju volume gas yang
dikeluarkan dan tekanan kerjanya. Jika kedua faktor itu sudah ditentukan, daya kompresor
dihitung dengan pendekatan contoh perhitungan daya yang telah diuraikan di depan.

Penentuan Spesifikasi Kompresor Udara


Perhitungan daya kompresor

Thermodinamika Kompresor Page 24


Daya yang diperlukan untuk menggerakkan kompresor dapat dihitung sebagaimana contoh
berikut:

Misal : kompresor torak satu tingkat dengan effisiensi volumetris 63%, piston displacement 7.94
m3/min memampatkan udara standar menjadi 7 kgf/cm2 (g). Jika effisiensi adiabatik
keseluruhan ± 70%, berapakah daya
motor penggerak kompresor?

Q = V . Qth
Q = (0.63) (7.94)
Q = 5 m3/ min

untuk memampatkan 1 m3/min udara standar menjadi 7 kgf/cm2 (g) dengan kompresor 1 tingkat
menurut tabel memerlukan daya adiabatik teoritis 4.7074 kW, sehingga laju volume udara total
sebesar 5 m3/min akan diperlukan daya sebesar

Lad = 5 x 4.7074 = 23.5 kW


dengan effisiensi adiabatik total sebesar 70% maka daya poros yang diperlukan kompresor
adalah :

Ls = Lad / ad = 23,5 / 0,7 = 33,6 kW

Single Stage Compressor tanpa Clearance


Operasi kompresor ini dapat dilihat pada gambar 1. Kompresi akan mengikuti kurva 1-2.
Kerja yang dilakukan per siklus adalah = W

Gambar 22. Kurva p-v

Thermodinamika Kompresor Page 25


a. Jika kompresi mengikuti hukum PVn = konstan,

Atau

b. Jika kompresi adalah adiabatis:

Atau

c. Jika kompresi adalah isotermal:

Thermodinamika Kompresor Page 26


Atau

Single Stage Kompresor dengan Clearance


Kerja yang dilakukan per siklus apabila hukum kompresi dan ekspansi mengikuti :

Gambar 23.Diagram p-v dengan clearance

W = luas daerah 1-2-3-4


= (luas daerah A-1-2-B) – (luas daerah A-4-3-B)

Thermodinamika Kompresor Page 27


Indicated Horse Power
Bila N menyatakan kecepatan poros engkol, maka jumlah langkah kerja (Nw) adalah:
Nw = N untuk kompresor aksi tunggal
Nw = 2N untuk kompresor aksi ganda

𝑊 𝑥 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎


𝐼𝐻𝑃 =
4500

Bila W diambil dari persamaan b, maka disebut adiabatic h.p. dan jika W diambil dari
persamaan c, maka dinamakan isothermal h.p. Indicated horse power (IHP) biasa juga dikenal
sebagai air horse power
(AHP). Daya yang diperlukan untuk menggerakkan kompresor disebut shaft horse power (SHP)
atau brake horse power (BHP). Jadi dalam suatu kompresor BHP selalu lebih besar daripada
IHP.

Efisiensi Kompresor
𝑖𝑛𝑑𝑖𝑐𝑎𝑡𝑒𝑑 𝐻𝑃
𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑚𝑒𝑘𝑎𝑛𝑖𝑘 =
𝐵𝑟𝑎𝑘𝑒 𝐻𝑃

𝑖𝑠𝑜𝑡𝑒𝑟𝑚𝑎𝑙 𝑤𝑜𝑟𝑘 𝑑𝑜𝑛𝑒


𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑖𝑠𝑜𝑡𝑒𝑟𝑚𝑎𝑙 =
𝑖𝑛𝑑𝑖𝑐𝑎𝑡𝑒𝑑 𝑤𝑜𝑟𝑘 𝑑𝑜𝑛𝑒

Ini biasa juga disebut sebagai indicated isothermal efficiency, compressor efficiency atau
compression efficiency.
𝑖𝑠𝑜𝑡𝑒𝑟𝑚𝑎𝑙 𝐻𝑃
𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑖𝑠𝑜𝑡𝑒𝑟𝑚𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑘𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 =
𝑠ℎ𝑎𝑓𝑡 𝐻𝑃

𝑎𝑑𝑖𝑎𝑏𝑎𝑡𝑖𝑠 𝐻𝑃
𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑎𝑑𝑖𝑎𝑏𝑎𝑡𝑖𝑠 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 =
𝑠ℎ𝑎𝑓𝑡 𝐻𝑃

volume of free air delivered


𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒𝑡𝑟𝑖𝑘 =
Volume sapuan torak

Thermodinamika Kompresor Page 28


Free air delivered (FAD) dipergunakan untuk menyatakan volume udara pada tekanan dan
temperatur masuk ke dalam kompresor.
Kompresor Bertingkat Banyak
Dalam suatu kompresor bertingkat banyak, udara mula-mula masuk ke dalam silinder
tekanan rendah/low pressure cylinder (LP cylinder) untuk dimampatkan. Kemudian udara tadi
masuk ke dalam silinder bertekanan menengah/intermediate pressure cylinder untuk
dimampatkan lagi. Akhirnya udara tersebut dikompresikan lagi ke dalam silinder bertekanan
tinggi/high pressure cylinder (HP cylinder) untuk di delivery. Dengan mengabaikan clearance
dan kemudian menggunakan hukum untuk kompresi :

pvn = konstan

Kita dapat memperoleh suatu diagram p-v untuk suatu kompresor dua tingkat seperti gambar
dibawah.

Pendinginan antara sempurna atau copmplete intercooling adalah ketika udara yang
meninggalkan intercooler (T3) adalah sama dengan temperatur udara atmosfir awal (T1). Dalam
hal ini, titik 3 terletak pada kurva isotermal seperti yang ditunjukkan gambar a.
Pendinginan antara tidak sempurna adalah jika udara yang meninggalkan intercooler (T3) lebih
tinggi dari temperatur udara atmosfir awal. Dalam hal ini, titik 3 terletak pada sisi kanan kurva
isotermal seperti yang ditunjukkan gambar b.

Gambar 24. Pendinginan antara udara

Thermodinamika Kompresor Page 29


Kerja kompresor dua tingkat :
a. Pada pendinginan antara tidak sempurna

b. Pada pendinginan sempurna

Untuk mengurangi kerja, udara didinginkan setelah dikompresi oleh kompresor. Jika P2
adalah tekanan menengah , maka :

Untuk tiga tingkat :

Jadi untuk x tingkat berlaku :

Untuk satu tingkat :

Thermodinamika Kompresor Page 30


Kerja minimum dengan intercooling :
Untuk dua tingkat :

Untuk tiga tingkat :

Untuk x tingkat :

𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒𝑡𝑟𝑖𝑘 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛


𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑠𝑢ℎ𝑢 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘
=
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑙𝑖𝑛𝑑𝑒𝑟 𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ

𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑁𝑇𝑃


𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒𝑡𝑟𝑖𝑘 𝑎𝑏𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡 =
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑙𝑖𝑛𝑑𝑒𝑟 𝑡𝑒𝑘𝑛𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ

Thermodinamika Kompresor Page 31


B. Kompresor Rotari

Jenis-jenis Kompresor Rotari


Ada berbagai jenis koompresor rotari, berikut ini jenis-jenis yang sering digunakan:
1. Root blower compressor.
2. Vane blower compressor.
3. Kompresor blower sentrifugal.
4. Kompresor aliran aksial.

Dua jenis pertama dikenal sebagai “kompresor perpindahan positif” (positive displacement
compressors), sedangkan dua lainnya dikenal dengan 'kompresor perpindahan non-positif'.

Root Blower Compressor

Gambar 25. Root Blower Compressor

Sebuah kompresor blower root (root blower compressor), dalam bentuk yang paling
sederhana, terdiri dari dua rotor dengan lobe (sudu) yang berputar dan mempunyai saluran
masuk dan buang. Cara kerja kompresor ini mirip dengan cara kerja pompa roda gigi. Terdapat
berbagai desain dari roda, namun umumnya kompresor mempunyai dua atau tiga lobe. Namun
prinsip kerjanya sama, seperti yang ditunjukkan pada gambar (a) dan (b).
Lobe di desain sedemikian sehingga kedap udara (rapat) pada titik singgung dengan
rumahnya. Ketika rotor berputar, udara pada tekanan atmosfir terperangkap pada ruang yang
terbentuk antara lobe dan rumahnya. Gerakan berputar dari lobe akan membuang udara yang
terperangkap ke receiver (penampung udara). Sehingga makin banyak udara yang masuk ke
receiver maka makin naik tekanannya, yang pada akhirnya tekanan tinggi akan dihasilkan oleh
receiver.

Thermodinamika Kompresor Page 32


Menarik untuk diketahui bahwa ketika lobe berputar dan saluran keluar terbuka, udara
(bertekanan tinggi) dari receiver mengalir kembali ke ruang kompresor dan tercampur dengan
udara yang terperangkap. Aliran balik berlanjut sampai tekanan di ruang lobe sama dengan
tekanan di receiver.
Kerja teoritis untuk mengkompresi udara adalah :

dimana: p1 = tekanan udara masuk


p2 = tekanan udara keluar
g = indkes adiabtiak udara
v1 = volume udara yang di kompresi

dan kerja sebenarnya

efisiensi blower root:

dimana r adalah rasio tekanan (p2 / p1). Daya yang diperlukan untuk menggerakkan kompresor
dapat dihitung dari kerja yang dilakukan.
Catatan:
1. Kadang-kadang udara dengan tekanan tinggi diperoleh dengan menempatkan dua atau
lebih blower root dalam susunan seri, dan dengan menggunakan pendingin antara
diantara masing-masing tingkat.

Thermodinamika Kompresor Page 33


2. Udara dibuang empat kali dalam satu putaran jika rotornya terdiri dari dua lobe. Dengan
cara yang sama, udara dibuang enam kali dalam satu putaran jika rotornya terdiri dari 3
lobe.

Kompresor Vane Blower


Kompresor Vane Blower adalah bentuk paling sederhana kompresor rotari dimana
dimana terdiri dari sebuah piringan berputar secara eksentrik di dalam sebuah rumah kompresor
kedap udara dangan saluran masuk dan keluar. Piringan mempunyai beberapa slot (umumnya 4
sampai 8) yang mempunyai vane. Ketika rotor memutar piring, vane tertekan ke arah rumah
kompresor karena gaya sentrifugal, membentuk kantong udara.

Gambar 26. Kompresor Vane Blower

Energi mekanik diberikan ke piringan oleh sumber dari luar. Ketika piring berputar,
udara terperangkap di dalam kantong yang terbentuk antara vane dan rumah kompresor.
Pertama-tama, gerak putar vane mengkompresi udara, ketika vane yang berputar membuka
saluran masuk, sejumlah udara (di bawah tekanan tinggi) mengalir kembali ke dalam kantong
dengan cara yang sama dengan kompresor root blower. Sehingga tekanan udara, yang
terperangkap di dalam kantong, pertama-tama meningkat karena volume yang berkurang dan
kemudian dengan aliran balik udara. Kemudian udara dilepaskan ke receiver oleh rotasi vane.
Terakhir, udara tekanan tinggi dilepaskan oleh receiver.

Aliran Balik Pada Kompresor Udara Perpindahan Positif


Pada kompresor blower jenis root atau jenis vane, ketika lobe atau vane berputar dan
membuka saluran keluar, sebagian udara tekanan tinggi dar i receiver mengalir balik ke
ruang/kantong antara lobe dengan rumah kompresor atau vane dengan rumah kompresor. Udara
balik dari receiver ini bercampur dengan udara terperangkap dari sisi hisap sampai tekanan di
kantong sama dengan tekanan di receiver. Karena itu tekanan udara yang dilepaskan ke receiver

Thermodinamika Kompresor Page 34


dari kantong udara adalah sama dengan tekanan udara di receiver. Proses aliran balik udara
adalah proses irreversible dan disebut kompresi ireversibel.

Gambar 27. Diagram p-v kompresor udara

Perlu dicatat bahwa kenaikan tekanan pada kompresor blower root semata-mata disebabkan
oleh aliran balik, dan proses ini dijelaskan pada gambar (a). Kenaikan tekanan pada kompresor
blower vane terjadi pertama-tama karena kompresi dan kemudian karena aliran balik, seperti
ditunjukkan oleh gambar (b). Kompresor blower root hanya ada di dunia akademik saja, namun
kompresor blower vane telah digunakan, tetapi tidak terlalu sukses. Misalkan sebuah kompresor
blower vane mengkompresi udara seperti yang ditunjukkan oleh gambar (b).
Misal p1 = tekanan masuk udara
p2 = tekanan keluar udara
pd = tekanan pada titik 3
γ = indeks adiabatik udara
v1 = volume udara yang dikompresi

Kerja yang dilakukan karena kompresi (1-3) :

Dan kerja karena aliran balik (3-2) :

Thermodinamika Kompresor Page 35


Kerja total yang dilakukan :

W = W1 + W2

Efisiensi blower vane :

Catatan : harga v2 dan Pd pada persamaan (ii) dapat dicari dari persamaan :

Kompresor Sentrifugal
Kompresor blower sentrifugal adalah bentuk sederhana dari kompresor sentrifugal,
dimana terdiri dari sebuah rotor (impeller) dengan sejumlah sudu (vane) lengkung terpasang
secara simetris. Rotor berputar di dalam rumah siput kedap udara dengan saluran masuk dan
keluar udara. Casing (rumah kompresor) di desain sehingga energi kinetik udara dirobah ke
energi
tekanan sebelum meninggalkan casing seperti ditunjukkan oleh gambar.

Gambar 28. Kompresor sentrifugal

Thermodinamika Kompresor Page 36


Energi mekanik diberikan ke rotor dari sumber eksternal. Ketika rotor berputar,
kompresor menghisap udara melalui matanya, meningkat tekanannya karena gaya sentrifugal
dan mendorong udara mengalir melalui difuser. Tekanan udara terus meningkat ketika melalui
difuser. Akhirnya udara bertekanan tinggi di buang ke receiver. Udara masuk ke impeller secara
radial dan meninggalkan impeller secara aksial.

Kerja Pada Kompresor Sentrifugal


Persamaan untuk kerja atau daya yang diperlukan bagi kompresor udara torak dapat
digunakan untuk kerja dan daya pada kompresor rotari.
Kerja kompresor rotari:

Dimana p1 = tekanan awal udara


v1 = volume awal udara

Thermodinamika Kompresor Page 37


T1 = temperatur awal udara
p2, v2, T3 = variabel yang sama untuk keadaan akhir
m = massa udara yang dikompresi per menit
n = indeks politropik
γ = indeks adiabatik
Cp = kalor spesifik pada tekaan konstan
J = ekuivalen kalor kalor

Segitiga Kecepatan Pada Sudu Bergerak Kompresor Sentrifugal


Seperti kita ketahui bahwa udara memasuki kompresor sentrifugal secara radial dan
meninggalkan kompresor secara aksial. Lebih jauh, sudu dan difuser didesain sedemikian
sehingga udara memasuki dan meninggalkan kompresor secara tangensial untuk mengurangi
efek kejutan di sisi masuk dan keluar. Misalkan udara memasuki sudu pada C dan keluar pada D
seperti ditunjukkan oleh gambar

Gambar 29. Segitiga kecepatan kompresor sentrifugal

Kemudian kita gambar segitiga kecepatan pada sisi masuk dan keluar sudu seperti yang
ditunjukkan oleh gambar .
Misalkan: Vb = kecepatan linier sudu bergerak pada sisi masuk (BA)
V = kecepatan absolut udara memasuki sudu (AC)
Vr = kecepatan relatif udara terhadap sudu bergerak pada sisi masuk (BC).
Merupakan perbedaan vektor antara Vb dan V.
Vf = kecepatan aliran pada sisi masuk

Thermodinamika Kompresor Page 38


θ = sudut antara kecepatan relatif (Vr) dengan arah gerak sudu
Vb1, V1, Vr1, Vf1, f = variabel yang bersesuaian untuk sisi keluar

Udara memasuki sudu sepanjang AC dengan kecepatan V. Karena udara memasuki sudu
secara tegak lurus (secara radial) terhadap arah gerak sudu maka kecepatan aliran (Vf) sama
dengan kecepatan udara (V). Selanjutnya, kecepatan pusar (whirl) pada sisi masuk menjadi nol.
Kecepatan linier atau kecepatan rata-rata sudu (Vb) digambarkan oleh BA arah dan besarnya.
Panjang BC mewakili kecepatan relatif (Vr) udara terhadap sudu. Udara mengalir di permukaan
sudu dengan kecepatan relatif (Vr1) yang ditunjukkan
oleh garis DE.
Kecepatan absolut udara (V1) ketika meninggalkan sudu ditunjukkan oleh DF
membentuk sudut β dengan arah gerak sudu. Komponen tangensial V1 (diwakili oleh FG)
disebut kecepatan pusar pada sisi keluar (Vw1). Komponen aksial V1 (diwakili oleh DG) disebut
kecepatan aliran sisi keluar
(Vf1).
Misalkan w = berat udara yang dikompresi oleh kompresor, kg/s. Sesuai dengan hukum Newton
kedua, gaya pada arah gerak sudu:

F = massa aliran udara/sec ´ perubahan kecepatan pusar

𝑤 𝑤 .𝑉𝑤1
= 𝑥 𝑉𝑤 + 𝑉𝑤1 =
𝑔 𝑔

dan kerja yang dilakukan pada arah gerak sudu:

W = gaya x jarak

𝑤.𝑉𝑤1
= 𝑥 𝑉𝑏1 𝑘𝑔𝑚/𝑠𝑒𝑐
𝑔

Daya yang diperlukan untuk menggerakkan kompresor dapat dicari seperti biasanya, dengan persamaan:

𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑙𝑎𝑘𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑔𝑚/𝑠


𝑃=
75

Thermodinamika Kompresor Page 39


𝑤. 𝑉𝑤1 𝑥 𝑉𝑏1
= ℎ𝑝
𝑔 𝑥 75

Catatan :
1. Dalam satuan SI, rumus untuk daya adalah:

P=w.V w1×V b1 Watt

2. Kecepatan sudu pada sisi masuk dan sisi keluar dapat diperoleh dengan rumus:

𝜋 𝐷𝑁 𝜋 𝐷1𝑁
𝑉𝑏 = 𝑉𝑏1 =
60 60

dimana D dan D1 adalah diameter dalam dan diameter luar impeller.


3. Pada kondisi ideal (dengan kata lain untuk kerja maksimum) Vw1 = Vb1 , maka kerja
ideal:

𝑤 𝑤
= x V2w1 = 𝑥 V2b1
𝑔 𝑔

Kompresor Aliran Aksial


Dalam bentuk yang sederhana, kompresor aliran aksial terdiri dari sejumlah baris sudu
putar yang terpasang pada drum yang berputar. Drum berputar di dalam casing yang kedap udara
dimana terdapat barisan sudu diam, seperti ditunjukkan oleh gambar.

Gambar 30. Kompresor aliran aksial

Thermodinamika Kompresor Page 40


Energi mekanik diberikan oleh poros yang berputar yang memutar drum. Udara masuk dari
sisi kompresor. Ketika drum berputar, udara mengalir diantara stator dan rotor. Ketika udara
mengalir dari satu pasangan stator dan rotor, udara mengalami kompresi, dan begitu seterusnya.
Udara dlepaskan dibagian katup keluar dalam keadaan tekanan tinggi.

C. UNJUK KERJA KOMPRESOR

Efisiensi suatu mesin secara umum adalah rasio kerja yang dilakukan dengan energi yang
diberikan. Kriteria efisiensi termodinamik kompresor torak adalah isotermal dan kompresor
sentrifugal adalah isentropik. Berikut ini akan dibicarakan efisiensi untuk kedua jenis kompresor
ini.

Efisiensi Kompresor Torak


Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa kriteria efisiensi termodinamik kompresor torak
adalah isotermal. Namun secara umum, efisiensi-efisiensi berikut perlu untuk diketahui.

1. Efisiensi Isotermal (atau efisiensi kompresor)


Adalah rasio kerja (atau daya) yang diperlukan untuk mengkompresi udara secara isotermal
terhadap kerja sebenarnya yang diperlukan. Secara matematik dirumuskan:

2. Efisiensi Isotermal Keseluruhan


Adalah rasio daya kuda isotermal terhadap daya kuda poros atau daya kuda brake (brake horse
power) dari motor atau mesin yang diperlukan oleh kompresor. Secara matematik dirumuskan:

𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑘𝑢𝑑𝑎 𝑖𝑠𝑜𝑡𝑒𝑟𝑚𝑎𝑙


=
𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑘𝑢𝑑𝑎 𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐵𝐻𝑃 𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟

BHP = Brake Horse Power (Daya Kuda Brake)

Thermodinamika Kompresor Page 41


3. Efisiensi Mekanik
Adalah rasio daya kuda indikated terhadap daya kuda poros atau daya kuda brake mesin
penggerak. Secara matematik dirumuskan:

4. Efisiensi Adiabatik
Adalah rasio daya kuda adiabatik terhadap daya kuda untuk menggerakkan kompresor. Secara
matematik dirumuskan:

5. Efisiensi Volumetrik
Adalah rasio volume udara bebas yang dilepaskan per langkah terhadap volume sapuan piston.
Efisiensi volumetrik pada kompresor torak berbeda antara kompresor dengan clearance dan
tanpa clearance.

Catatan: Karena sulit untuk memvisualisasikan kondisi NTP. udara sapuan, kondisi yang
banyak digunakan adalah mendefinisikan efisiensi volumetrik sebagai rasio volume udara
sebenarnya yang dihisap oleh kompresor terhadap volume sapuan piston.

Efisiensi Kompresor Sentrifugal


1. Efisiensi Isentropik (atau efisiensi kompresor)
Adalah rasio kerja (atau daya) yang dibutuhkan untuk mengkompresi udara secara isentropik
terhadap kerja aktual yang dibutuhkan untuk mengkompresi udara untuk rasio tekanan yang
sama.
Secara matematik, dirumuskan:

Thermodinamika Kompresor Page 42


dimana, h2' = enthalpi udara pada sisi keluar untuk kompresi isentropik.
h2 = enthalpi udara pada sisi keluar untuk kompresi aktual.
h1' = enthalpi udara pada sisi masuk.
T2' , T2 , T1 = temperatur pada titik yang bersesuaian.

2. Efisiensi Politropik
Adalah rasio kerja (atau daya) yang dibutuhkan untuk mengkompresi udara secara politropik
terhadap kerja aktual yang dibutuhkan untuk mengkompresi udara untuk rasio tekanan yang
sama.
Secara matematik, dirumuskan:

dimana, γ = rasio kalor spesifik


n = indeks politropik

C. PENUTUP
Termodinamika adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara energi dan kerja
dari suatu sistem. Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali alat yang menggunakan
prinsip thermodinamika yaitu seperti pesawat terbang, mesin uap,mesin carnot, dispenser,
kompresor, motor bakar, mesin pendingin (AC, Kulkas), kipas angin, mesin diesel,
thermometer, mesin cuci, heater,pembangkit daya sederhana, boiler, dan lain-lain.
Kompresor adalah pesawat/ mesin yang berfungsi untuk memampatkan atau
menaikkan tekanan udara atau fluida gas atau memindahkan fluida gas dari suatu tekanan
statis rendah ke suatu keadaan tekanan statis yang lebih tinggi. Kompresor dapat
diklasifikasikan berdasarkan jumlah tingkat kompresi, berdasarkan langkah kerja,
berdasarkan susunan silinder “khusus kompresor torak”, berdasarkan cara pendinginan,
berdasarkan transmisi penggerak, berdasarkan penempatannya, berdasarkan cara

Thermodinamika Kompresor Page 43


pelumasannya. Analisis thermodinamika yang ada pada kompresor dapat diterapkan pada
perhitungannya yaitu seperti kecepatan aliran, Daya, Efisiensi, dan lain-lain.

D. DAFTAR PUSTAKA

F. Praptono.1993. Pompa dan Kompresor.Yogyakarta:FPTK IKIP Yogyakarta.


Khuriati,Ainie.2007.Buku Ajar Thermodinamika.Semarang:FMIPA UNDIP.
Hamid, Ahmad Abu.2007.Kalor dan Thermodinamika.Yogyakarta:FMIPA UNY.
Sularso, Haruo Tahara.2004.Pompa dan Kompresor.Jakarta:PT. Pradnya Paramita.
Sutjiatmo, Indera Nurhadi.1981.Kompresor.Jakarta : Depdikbud.
Yunus, Asyari D.Mesin Konversi Energi.Jakarta:Universitas Darma Persada.
http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/teknik-pengerjaan-
logam/1095-cara-kerja-mesin-las-listrik
Anonim. 2008. Teknik Pengelesan. http://indonesia-mekanikal.blogspot.com /2008/06/teknik-
pengelasan-welding-bag-2.html diakses pada tanggal 25 November 2013.

Anonim. 2012. Pengertian Mesin Las. http://fikrimiftahidayat3m2.blogspot.com 2012/ 01/pengertian-


mesin-las.html diakses pada tanggal 20 November.

Anonim. 2013. Ddasar Teori Pengelasan Gas Oksi Asitelin.


http://wijayamesin.blogspot.com/2013/04/dasar-teoripengelasan-gas-oksi-asetilin.html diakses
pada tanggal 22 November 2013.

Anton, Andri ; Arafic ; dkk. Makalah Listrik dan Gas. Jakarta. diakses pada tanggal 20 November
2013

Karim, Arafiq. Makalah Las Listrik & Gas. http://id.scribd.com/doc/29702957/Makalah-Las-Listrik-


Gas diakses pada tanggal 20 November 2013

Nur, Rizal.Las listrik dan Gas ( las Karbit ) http://id.scribd.com/doc/77044325/Las-Listrik-Dan-Las-


Gas-Las-Karbit diakses pada tanggal 21 November 2013

Urbanholic.Proses Pengelasan. http://id.scribd.com/doc/20714142/PROSES-PENGELASAN

Thermodinamika Kompresor Page 44


Thermodinamika Kompresor Page 45

Anda mungkin juga menyukai