Refrigerant
Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau
mesin pengkondisian udara (AC) yang berfungsi sebagai media pendingin
dengan menyerap panas dari benda atau bahan lain sehingga mudah berubah
wujudnya dari cair menjadi gas dan membuang panas ke benda atau bahan lain
sehingga mudah berubah wujudnya dari gas menjadi cair.
Syarat-syarat Refrigeran :
1) Tidak beracun
2) Tidak berwarna, tidak berbau dalam semua keadaan
3) Tidak dapat terbakar atau meledak sendiri, juga bila bercampur dengan
udara, minyak pelumas dan sebagainya
4) Tidak korosif terhadap logam yang banyak dipakai pada sistem refrigeran
dan tata udara
5) Dapat bercampur dengan minyak pelumas kompresor, tetapi tidak
mempengaruhi atau merusak minyak pelumas tersebut
6) Mempunyai struktur kimia yang stabil, tidak boleh terurai setiap kali
dimampatkan, diembunkan dan diuapkan
7) Mempunyai titik didih yang rendah, harus lebih rendah daripada
temperatur evaporator yang direncanakan
8) Mempunyai tekanan kondensasi yang rendah. Tekanan kondensasi yang
tinggi memerlukan kompresor yang besar dan kuat, juga pipa-pipanya
harus kuat dan kemungkinan bocor besar
9) Mempunyai tekanan penguapan yang sedikit lebih tinggi dari atmosfir.
apabila terjadi kebocoran, udara luar tidak dapat masuk kedalam sistem.
10) Mempunyai kalor laten uap yang besar, agar jumlah panas yang diambil
oleh evaporator dari ruangan jadi besar
11) Apabila terjadi kebocoran, mudah diketahui dengan alat-alat yang
sederhana
12) Harganya murah.
Berdasarkan jenis senyawanya, refrigeran dapat dikelompokan menjadi:
1) Kelompok refrigeran senyawa halocarbon
Kelompok refrigeran senyawa halokarbon diturunkan dari hidrokarbon
(HC) yaitu metana (CH4), etana (C2H6), atau dari propana (C3H8)
dengan mengganti atom-atom hidrogen dengan unsur-unsur halogen
seperti khlor (Cl), fluor (F), atau brom (Br). Jika seluruh atom hidrogen
tergantikan oleh atom Cl dan F maka refrigeran yang dihasilkan akan
terdiri dari atom khlor, fluor dan karbon. Refrigeran ini disebut refrigeran
chlorofluorocarbon (CFC). Jika hanya sebagian saja atom hidrogen yang
digantikan oleh Cl dan atau F maka refrigeran yang terbentuk disebut
hydrochlorofluorocarbon (HCFC). Refrigeran halokarbon yang tidak
mengandung atom khlor disebut hydrofluorocarbon (HFC). Contoh dari
kelompok ini:
yang
berbeda
hal
ini
akan
menyebabkan
terjadinya
R-702 : hydrogen
R-704 : helium
R-717 : ammonia
R-718 : air
R-729 : Udara
R-732 : O2
R-740 : Argon
R-744 : CO2
R-744A : N20
R-764 : SO2
ini
mempunyai
nomor empat
digit,
dengan
jenis
refrigeran
yang
akan
digunakan
Sifat termodinamika
Tingkat racun
Sifat-sifat fisik
dilakukan
dengan
2. Cooling Medium
Media pendingin atau cooling medium merupakan suatu substansi yang
berfungsi dalam menentukan kecepatan pendinginan yang dilakukan terhadap
material yang telah diuji dalam perlakuan panas. Pemakaian media pendingin
juga berguna dalam penentuan sifat dan fasa dari sturktur yang terbentuk
setelah material didinginkan. Secara garis besar ada dua jenis media pendingin
yang digunakan , yaitu media pendingin dengan tingkat kerapatan yang rendah
dan media pendingin dengan tingkat kerapatan yang tinggi. Apabila disusun
dengan urutan yang terperinci dari media pendingin yang memiliki densitas yang
tinggi sampai yang paling rendah, maka diperoleh, sbb : air garam, air, solar, oli
dan udara. Untuk lebih jelasnya media pendingin secara garis besarnya , yaitu
antara 2 tingkat kerapatan. Untuk media pendingin dengan kerapatan yang
tinggi, laju pendinginan akan berlangsung secara cepat, karena proses transfer
kalor lebih mudah terjadi apabila jarak molekul lebih kecil. Dengan percepatan
proses pendinginan ini, maka akan terbentuk struktur martensit yang kasar,
dimana memiliki sifat yang keras dan getas. Sifat ini terjadi karena proses
rekristalisasi yang cepat, sehingga atom karbon tidak sempat terredistribusi
dalam mengikat atom penyusun logam, dan atom-tom lain membesar, sehingga
memenuhi ruang.
Untuk media pendingin
pendinginan akan berlangsung secara lambat, karena proses transfer kalor tidak
dapat berlangsung dengan mudah pada molekul-molekul yang memiliki jarak
yang besar. Dengan proses yang lambat ini, akan membentuk struktur yang
keras dan ulet. Hal ini disebabkan karena ada 2 fasa yang terbentuk yaitu fasa
ferit + sementit. Ferit memiliki sifat yang lunak dan ulet dengan kadar karbon
0,008 %. Sedangkan sementit memiliki kadar karbon 1 % untuk 3 atom Fe,
sehingga sifatnya keras. Pada media pendingin ini proses rekristalisasi
berlangsung lambat, sehingga ada sebagian atom karbon yang mampu
terredistribusi kedalam ikatnnya kembali.
3. Absorbent
Adsorben merupakan zat padat yang dapat menyerap komponen tertentu dari
suatu fase fluida (Saragih, 2008). Kebanyakan adsorben adalah bahan- bahan
yang sangat berpori dan adsorpsi berlangsung terutama pada dinding pori- pori
atau pada letak-letak tertentu di dalam partikel itu. Oleh karena pori-pori
biasanya sangat kecil maka luas permukaan dalam menjadi beberapa orde
besaran lebih besar daripada permukaan luar dan bisa mencapai 2000 m/g.
Pemisahan terjadi karena perbedaan bobot molekul atau karena perbedaan
polaritas yang menyebabkan sebagian molekul melekat pada permukaan
tersebut lebih erat daripada molekul lainnya. Adsorben yang digunakan secara
komersial dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu kelompok polar dan non polar
(Saragih, 2008).
Adsorben non polar Adsorben non polar disebut juga hydrophobic. Jenis
adsorben yang termasuk kedalam kelompok ini adalah polimer adsorben
dan karbon aktif.