Pengertian Retrofitting adalah mengganti atau memasukan bahan pendingin (refrigeran) lama
dengan bahan pendingin (refrigeran) baru. Misal dari bahan pendingin halokarbon dengan
bahan pendingin hidrokarbon pada unit mesin pendingin
Arti retrofit dalam ruang lingkup terbatas (HVACR system): adalah proses penggantian
refrigeran baik dari CFC ke HCFC atau HFC maupun ke HC atau juga penggantian refrigeran
dalam kelompok yang sama, misalnya HFC ke HFC.
Bahasa teknis berbeda dengan bahasa umum yang digunakan dalam percakapan. Sehingga
satu kata bisa bermakna ganda. Jika kita berbicara teknis artinya A maka ketika berbicara
dalam konteks yg lainnya bisa menjadi B.
Istilah retrofit ini sudah baku dikalangan atau di dunia refrigerasi dan tata udara. Misalnya
saja Elf Atochem sebagai Environmental Protection Agency sudah menggunakan istilah ini di
buku panduan retrofit (Elf Atochem Retrofit Guide) di tahun 1996.
Untuk mengetahui artinya, bisa membaca “Refrigeration and Air Conditioning Dictionary”
publish by McGraw Hill.
– Mesin Recovery
– Manifold Gauge
– Vacuum pump
– Coupler
– Thermometer
– Tang Amper
– Portable Leak Detector
– Gelas Ukur Volume
– Tabung Berisi Refrigerant
– Tabung Kosong ex Refrigerant Sintetik
– Oli Kompressor
– Stiker Peringatan
TUJUAN PENGGUNAAN :
TEKNIS:
– Efek Pendinginan lebih baik
– Konsumsi Listrik lebih kecil
– Kerja Kompresor lebih ringan
– Umur Pemakaian lebih lama
EKONOMIS:
– Biaya Energi/Listrik lebih kecil
– Biaya Perawatan lebih ringan
– Biaya Penggantian lebih kecil
– Meningkatkan/menambah keuntungan perusahaan
Contoh yang berkaitan dengan Retrofit ini adalah MISICOOL Produk Pertamina.
KOMPATIBILITAS MUSICOOL PADA MESIN PENDINGIN GEDUNG
KOMERSIAL
– Musicool dapat digunakan pada semua jenis Mesin Pendingin, kecuali pada mesin jenis
Sentrifugal
– Musicool memberikan efek lebih baik pada pendinginan dan konsumsi daya listrik
– Musicool tidak menimbulkan masalah/kerusakan pada Mesin Pendingin
Sebenarnya masih banyak Contoh Produk lain sebagai alternatif untuk melakukan retrofit.
Dalam isu penanggulangan Pemanasan Global dimana Produk Refrigerant HCFC 22
mempunyai andil besar sebagai salah satu zat perusak Ozone.
Tagged Retrofit
24 Feb
2016
Refrigerant
by admin | with 0 Comment | in Artikel
Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau mesin
pengkondisian udara (AC). Zat ini berfungsi untuk menyerap panas dari benda atau udara
yang didinginkan dan membawanya kemudian membuangnya ke udara sekeliling di luar
benda/ruangan yang didinginkan.
PENGELOMPOKAN REFRIGERAN
Refrigeran yang pertama kali digunakan (1834)adalah eter oleh Jacob Perkins pada mesin
kompresi uap [1]. Selanjutnya pada tahun 1874 digunakan sulfur dioksida (SO2), dan pada
tahun 1875 mulai digunakan ethyl chloride (C2H5Cl) dan ammonia. Selanjutnya metil
khlorida (CH3Cl) mulai digunakan tahun 1878 dan karbon dioksida (CO2) tahun 1881.
Nitrogen oksida (N2O3) dan hidrokarbon (CH4, C2H6, C2H4, dan C3H8) banyak digunakan
sekitar tahun 1910 sampai 1930. Dichloromethane (CH2Cl), dichloroethylene (C2H2Cl2) dan
monobromomethane (CH3Br) juga digunakan sebagai refrigeran pada mesin sentrifugal.
Kelompok refrigeran senyawa halokarbon diturunkan dari hidrokarbon (HC) yaitu metana
(CH4), etana (C2H6), atau dari propana (C3H8) dengan mengganti atom-atom hidrogen
dengan unsur-unsur halogen seperti khlor (Cl), fluor (F), atau brom (Br). Jika seluruh atom
hidrogen tergantikan oleh atom Cl dan F maka refrigeran yang dihasilkan akan terdiri dari
atom khlor, fluor dan karbon. Refrigeran ini disebut refrigeran chlorofluorocarbon (CFC).
Jika hanya sebagian saja atom hidrogen yang digantikan oleh Cl dan atau F maka refrigeran
yang terbentuk disebut hydrochlorofluorocarbon (HCFC). Refrigeran halokarbon yang tidak
mengandung atom khlor disebut hydrofluorocarbon (HFC).
kelompok refrigeran ini diturunkan dari butana. Aturan penulisan nomor refrigeran adalah
sama dengan cara penulisan refrigeran halokarbon tetapi ditambahkan huruf C sebelum
nomor. Contoh dari kelompok refrigeran ini adalah:
Kelompok refrigeran ini merupakan refrigeran campuran yang bisa terdiri dari campuran
refrigeran CFC, HCFC, HFC, dan HC. Refrigeran yang terbentuk merupakan campuran tak
bereaksi yang masih dapat dipisahkan dengan cara destilasi.
efrigeran ini diberi nomor dimulai dengan 4 sedangkan digit selanjutnya dibuat sesuai
perjanjian. Yang termasuk refrigeran ini adalah
Refrigeran campuran zeotropik akan menguap dan mengembun pada temperatur yang
berbeda hal ini akan menyebabkan terjadinya temperature glide baik di evaporator maupun di
kondensor, yaitu refrigeran mengalami perubahan fasa pada tekanan konstan tetapi
temperaturnya terus berubah
Kelompok refrigeran Azeotropik adalah refrigeran campuran tak bereaksi yang tidak dapat
dipisahkan dengan cara destilasi. Refrigeran ini pada konsentrasi, tekanan dan temperatur
tertentu bersifat azeotropik, yaitu mengembun dan menguap pada temperatur yang sama,
sehingga mirip dengan refrigeran tunggal. Namun demikian pada kondisi (konsentrasi,
temperatur atau tekanan) yang lain refrigeran ini bisa saja menjadi bersifat zeotropik.
Kelompok refrigeran ini diberi nomor dimulai dengan angka lima, sedangkan digit berikutnya
dibuat sesuai perjanjian, sebagai contoh:
Kelompok refrigeran ini sebenarnya terdiri dari unsur C, H dan lainnya. Namun demikian
cara penulisan nomornya tidak dapat mengikuti cara penomoran refrigeran halokarbon karena
jumlah atom H nya jika ditambah dengan 1 lebih dari 10 sehingga angka kedua pada nomor
refrigeran menjadi dua digit. Sebagai contoh butana (C4H10), jika dipaksakan dituliskan
sesuai dengan cara penomoran refrigeran halokarbon, maka refrigeran ini akan bernomor R-
3110, sehingga akan menimbulkan kerancuan.
Nomor kelompok refrigeran ini dimulai dengan angka 6 dan digit lainnya dipilih sebarang
berdasarkan kesepakatan. Contoh refrigeran dari kelompok ini adalah:
Kelompok refrigeran ini diberi nomor yang dimulai dengan angka 7 dan digit selanjutnya
menyatakan berat molekul dari senyawanya. Contoh dari refrigeran ini adalah:
R-702 : hidrogen
R-704 : helium
R-717 : amonia
R-718 : air
R-720 : Neon (Ne)
R-729 : Udara
R-732 : O2
R-740 : Argon
R-744 : CO2
R-744A : N20
R-764 : SO2
Kelompok refrigeran ini mempunyai nomor empat digit, dengan menambahkan angka
kempat yang menunjukkan jumlah ikatan rangkap didepan ketiga angka yang sudah dibahas
dalam sistem penomoran refrigeran halokarbon.
Refrigerant Hydrocarbon :
R- 50…………….Metane …….CH4
R-170……………Ethane ……. CH3CH3
R-290………….. .Propane ……CH3CH2CH3
R-600…………….Butane ……..CH3CH2CH2CH3
R-600a………,,,..Isobutane…..CH(CH3)3
R-1150b………….Ethylene…….CH2=CH2
R-1270b…………..Prpyle……….CH3CH=CH2
1.Sifat termodinamika,
3.Tingkat racun,
7.Sifat-sifat fisik,
Sifat termodinamika
Pemilihan refrigeran yang mempunyai sifat termodinamika yang tepat biasanya dilakukan
berdasakan kapasitas refrigerasi yang diperlukan (sangat kecil, kecil, sedang atau besar) dan
temperatur refrigerasi/pendinginan yang diperlukan. Misalnya untuk pengkondisian udara
5oC, lemari es -10 s/d 2oC, cold storage -25oC, lemari pembeku daging atau ikan -40oC.
Tekanan dan temperatur jenuh akan menentukan kondisi operasi di evaporator dan
kondensor. Kondisi yang diinginkan adalah pada temperatur pendinginan yang diinginkan
refrigeran masih mempunyai tekanan di atas tekanan atmosfer sehingga tidak ada tekanan
vakum dalam sistem yang dapat menyebabkan masuknya udara dan uap air ke dalam sistem.
Pada temperatur kondensor yang sedikit di atas temperatur kamar, diharapkan refrigeran
mempunyai tekanan yang tidak terlalu tinggi sehingga tidak diperlukan kompresor dengan
perbandingan kompresi yang tinggi dan berdaya rendah. Disamping itu diinginkan refrigeran
yang mempunyai tekanan kondensor dan evaporator yang tidak terlalu tinggi juga. Hal ini
dimaksudkan agar tidak diperlukan struktur komponen yang kuat dan berat.
Dengan mengetahui tekanan dan temperatur jenuh refrigeran, maka dapat diketahui apakah
suatu refrigeran beroperasi pada kisaran tekanan dan temperatur yang sama dan dapat saling
menggantikan. Berbagai kombinasi campuran refrigeran bertekanan tinggi dan rendah dapat
dilakukan untuk menggantikan refrigeran yang tekanannya berada di antara kedua tekanan
refrigeran-refrigeran yang dicampur .
Titik beku
Titik beku refrigeran merupakan batas bawah temperatur operasi dari refrigeran tersebut.
Siklus refrigeran harus beroperasi di atas titik bekunya.
Sifat kimia
Sifat kimia refrigeran yang harus diperhatikan antara lain adalah sifat mampu nyala, tingkat
racun, reaksinya terhadap air, minyak pelumas dan material konstruksi/komponen serta
terhadap produk yang dibekukan jika terjadi kebocoran refrigeran dari sistem.
Sifat mampu nyala ditentukan oleh komposisi campuran udara refrigeran dan titik nyala dari
refrigeran tersebut. Berdasarkan kemudahan terbakarnya refrigeran dibagi menjadi tiga kelas
yaitu kelas 1, kelas 2 dan kelas 3[2].
Refrigeran yang mempunyai titik nyala di atas 750oC dianggap tidak mudah terbakar karena
temperatur nyalanya sudah melebihi temepartur leleh material komponen refrigerasi.
refrigeran kelompok ini termasuk
Refrigeran dengan titik nyala di bawah 750o dan batas bawah penyalaan (LFL = Lower
Flammability Limit, atau LEL = Lower Explotion Limit) adalah lebih besar dari 3,5%
volume (campuran dalam udara), maka refrigeran ini termasuk refrigeran kelas 2. Sedangkan
jika batas bawah penyalaan kurang dari 3,5% maka refrigeran tersebut masuk kelas 3.
Tingkat racun dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok A yaitu refrigeran tak beracun
dan kelompok B refrigeran beracun[2]. Refrigeran dikatakan tidak beracun jika mempunyai
LC50 (Lethal Concentration 50%) lebih besar dari 10.000 ppm, sedangkan refrigeran
dianggap beracun jika LC50 lebih kecil dari 10.000 ppm.
Berdasarkan tingkat mampu nayala dan racun maka refrigeran dapat diklasifikasikan sebagai
refrigeran kelas A1: tidak beracun tidak mudah terbakar. Semua refrigeran halokarbon
masuk kedalam kelas refrigeran ini.
Refrigeran kelas A2: tidak beracun, tetapi tingkat nayala masuk kelas 2. Refrigeran
campuran zeotropik antara kelas A1 dan A3 bisa masuk kelas refrigeran ini. R-32, R-
141b, dan R-152a juga masuk dalam kelas refrigeran ini.
Refrigeran kelas A3: tidak beracun, tetapi mudah terbakar. Refrigeran hidrokarbon,
masuk ke dalam kelas ini.
Refrigeran kelas B1: beracun tetapi tidak mudah terbakar. Tidak ada refrigeran masuk
kelas ini.
Refrigeran kelas B2: beracun dan bisa terbakar. Amoniak termasuk kelas refrigeran
ini.
Refrigeran kelas B3: beracun dan mudah terbakar. Kelas refrigeran ini tidak pernah
digunakan.
Kelarutan dalam air
Adanya air atau uap air dalam sistem tidak diinginkan, karena dapat menyebabkan
penyumbatan pada alat ekspansi (moisture choking), korosi, rusaknya isolasi dak kumparan
motor listrik dalam kompresor hermetik, dan terbentuk kerak dalam pipa tembaga.
Uap air dapat berada dalam sistem apabila proses evakuasi (vakum) tidak dilakukan dengan
baik, atau terjadi kebocoran pada sisi tekanan rendah (untuk sistem yang bekerja pada
tekanan vakum), kebocoran pada penukar kalor berpendingin air, pelumas yang basah karena
bersifat higroskopik, atau kebocoran melalui sekat poros untuk kompresor tak hermetik.
(Open type)
Pembentuk air dan es dapat terjadi apabila air atau uap air tidak larut atau terlepas dari larutan
refigeran �pelumas. Dengan demikian semakin tinggi kelarutan air dalam refrigeran atau
pelumas semakin baik. Namun tingkat kelarutan air dalam refrigeran biasanya menurun
dengan menurunnya temperatur, sehingga keberadaan air dalam refrigeran selalu dicegah
dengan memasang pengering silica gel atau molecular sieve.
Namun demikian semakin rendah temperatur semakin kecil kelarutannya. Hal ini dapat
menyebabkan terpisahnya air dari refrigeran dan akan menimbulkan persoalan, Oleh sebab
itu keberadaan air dalam sistem tetap harus dicegah.
Refrigeran dan pelumas dapat bercampur atau tidak bercampur dengan pelumas bergantung
pada jenis dan ukuran kompresor. Pada kompresor sentrifugal pelumas mempunyai sistem
tersendiri yang terpisah dari saluran refrigeran, sehingga pada sistem ini, tidak perlu
dikhawatirkan pengaruh kelarutan refrigeran dalam minyak pelumas atau sebaliknya. Namun
demikian pada jenis kompresor torak dan ulir refrigeran bercampur dengan minyak
pelumasnya. Untuk jenis kompresor ini maka diperlukan pasangan refrigeran minyak
pelumas yang saling tidak larut, dengan demikian minyak pelumas dan refrigeran dapat
dipisahkan dengan memasang pemisah oli pada sisi keluaran kompresor.
Pada kompresor torak kapasitas kecil dimana tidak memungkinkan untuk dipasang pemisah
oli, maka diperlukan pasangan refrigeran oli dan refrigeran yang larut dengan baik satu sama
lain agar pelumas tidak tertinggal di kondensor, katup ekspansi atau evaporator.
Pada sistem kompresor yang memungkinkan terjadinya pencampuran refrigeran & oli, maka
perlu diperhatikan adanya penuruan kerapatan dan viskositas minyak pelumas tersebut agar
tidak terjadi kegagalan pelumasan.
Pelumas refrigeran secara garis besar dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu oli mineral
yang berasal dari minyak bumi dan oli sintetik. Terdapat dua jenis oli mineral yaitu oli
mineral Napthenic dan Paraffinic, keduanya merupakan senyawa hidrokarbon jenuh, tetapi
oli mineral napthenic mempunyai ikatan cyclic yang menyebabkan oli jenis ini viskositas dan
temperatur curahnya lebih rendah dibandingkan oli mineral Paraffinic yang banyak
mengandung lilin parafin. Dalam praktek keduanya terdapat dalam mineral oli dengan
komposisi yang berbeda-beda[3]. Refrigeran sintetik yang banyak digunakan adalah Alkyl-
benzene, Polyo ester (POE), dan polyalkyl glycol (PAG).
Hampir semua refrigeran halokarbon larut dengan baik dalam oli mineral, kecuali R-22, R-
114, R-502 yang hanya larut sebagian. Oleh sebab itu penggunaan refrigeran yang hanya
terlarut sebagian ini pada sistem refrigerasi yang kecil dan refrigeran tercampur dengan
minyak pelumas memerlukan perhatian pada sistem pemipaan yang memungkin minyak
pelumas kembali ke kompresor secara gravitasi. Sebagai contoh R-22 dengan 10% mineral
oil merupakan larutan yang baik pada kondensor temperatur, tetapi akan terpisah pada
temperatur evaporator 5oC. Jika kandungan oli mencapai 18% pemisahan akan terjadi pada
temperatur 0,5oC[1]. Amonia dan CO2 tidak larut dalam oli mineral oleh sebab itu
pemakaian refrigeran ini pada mesin refrigerasi besar tidak menjadi masalah karena
pencampuran dapat diatasi dengan memasang pemisah oli. R-134a tidak bercampur dengan
oli mineral, sehingga pasangan refrigeran-minyak pelumas ini tidak digunakan pada mesin
refrigerasi kapasitas kecil yang tidak memungkinkan dipasangnya pemisah oli.
Pada umumnya viskositas dan massa jenis oli pelumas akan menurun jika bercampur dengan
refrigeran. Besarnya penurunan viskositas dan massa jenis ini meningkat dengan
meningkatnya jumlah refrigeran yang terlarut, temperatur dan tekanan[3]. Oleh sebab itu
perlu diperhatikan agar penurunan viskositas dan massa jenis ini tidak sampai menyebabkan
kegagalan pelumasan.
Material komponen mesin terdiri dari logam, elastomer dan material pengering seperti silika
gel dan molecular sieves. Refrigeran halokarbon, dan hidrokarbon mempunyai kestabilan
kimia dan kompatibel terhadap hampir semua logam. Namun demikian material yang paling
baik digunakan adalah tembaga. Alumunium akan sedikit bereaksi dengan refrigeran yang
mempunyai kandungan fluor yang tinggi[1]. R-12 dan R-11 menunjukkan reaksi terhadap
alumunium. Namun karena harganya murah maka alumunium dengan lapisan oksida banyak
digunakan sebagai komponen mesin refrigerasi.
Sifat fisika
Kekuatan Dielektrik
Kekuatan dielektrik menentukan apakah refrigeran tersebut menghantarkan listrik atau tidak.
Refrigeran yang baik adalah refrigeran yang mempunyai kekuatan dielektrik yang tinggi atau
tidak menghantarkan listrik. Refrigeran yang mempunyai kekuatan dielektrik yang tinggi
aman digunakan pada kompresor hermetik.
Tagged Refrigerant
18 Feb
2016
Acara di isi Oleh beberapa Nara Sumber dari Praktisi maupun Akademisi diantaranya :
Pengertian Bahaya.
Bahaya ( Hazard ) adalah sifat sifat intrinsik dari suatu proses yang dapat menyebabkan
kerusakan atau membahayakan. Potensi yang dimiliki oleh suatu bahan atau material, proses
atau kondisi untuk menimbulkan kerusakan atau kesakitan ( kerugian ).
Hal ini termasuk bahan kimia ( toksisitas, korotisitas ), fisik ( daya ledak, listrik, dapat
terbakar ), biologis ( dapat menginfeksi ) dan lain-lain. Definisi dari Hazard ( bahaya )
mengindikasikan adanya suatu ancaman, dan Hazard bisa hadir tanpa adanya resiko.
Bahaya Kesehatan Kerja : Bahaya yang terdapat dilingkungan kerja yang mempunyai potensi
untuk menimbulkan terjadinya gangguan kesehatan, kesakitan dan penyakit akibat kerja.
Ciri-cirinya :
Bahaya Keselamatan Kerja : Bahaya yang terdapat dilingkungan kerja yang mempunyai
potensi untuk menimbulkan terjadinya incident, injury baik pada manusia maupun pada
proses kerja.
Ciri -cirinya :
Fisik
Kimia
Biologi
Mekanikal
Elektrikal
Ergonomis
Psikososial
Berupa energi seperti bising, getaran, radiasi ion dan radiasi non ion, pencahayaan,
temperatur ekstrim dan tekanan udara ekstrim.
Berupa bahan kimia dalam bentuk gas, cair dan padat yang dapat menimbulkan cedera ( akut
) maupun gangguan kesehatan dan penyakit kronis.
# ” chance opportunity”
# wej-ji in Chinese
# Risiko in German
# Rique in French
# Aarabic word riza meaning ” meaning God and fate provide for your life ”
Elimination
Merupakan alat yang digunakan oleh pekerja yang melekat pada tubuh pekerja dengan tujuan
untuk melindungi sebagian atau seluruh tubuh pekerja pada saat melaksanakan pekerjaan dari
kemungkinan terpajan oleh bahaya yang melebihi batas yang di perbolehkan.
Fungsi APD.
11 Feb
2016
1. KOMPONEN INDOOR
Grille adalah bagian yang terpenting pada sebuah indoor, karena grille adalah sebuag Body
dari inddor, yang berfungsi sebagai alat kedudukan dari serangkaian komponen yang ada
pada indoor.
b. Evaporator
Adalah perangkat air Conditioner yang terbuat dari lingkaran tembaga yang dililit dengan
serpihan aluminium yang berbentuk kisi kisi tipis dan rapat yang berfungsi debagai sarana
merubah udara ruangan menjadi dingin karena sirkulasi yang dibantu oleh blower indoor.
d. Blower Indoor
Adalah perangkat yang berbentuk bulat sehingga disebut blower yang berfungsi sebagai alat
untuk menghempaskan udara ruangan yang dibantu oleh motor fan indoor.
e. PCB / Modul
Adalah alat mikro komputer yang berfungsi untuk memberikan perintah seluruh rangkaian air
conditioner
f. Remote Controller
Adalah alat untuk mangaplikasikan keinginan kita terhadap ac, yang bersingkronisasi dengan
Module AC
f. Thermistor
Adalah sebuah alat yang berfungsi sebagai sensor udara untuk menganalisa kedinginan
ruangan dan menganalisa kedinginan supply outdoor.
g. Capasitor fan
Adalah sebuah alat untuk membantu start motor fan indoor , untuk ac model baru biasanya
sudah dirangkai pada Modul/PCB
f. Filter Udara
Adalah alat yang berfungsi sebagai penyaring kotoran yang yang berada diruangan sebab
sirkulasi dari indoor, sehinggan sangat menbantu kebersihan ruangan.
B. KOMPONEN OUTDOOR
a. Body
Adalah seng atau plastik yang berfungsi sebagai alat untuk tempat tersusunnya dari seluruh
rangkaian outdoor
b. Kompressor
Merupakan alat yang paling Vital dalam sebuah rangkaian Air Conditioner dimana
kompressor merupakan alat yang berfungsi sebagai sarana untuk mensirkulasi Gas freon dari
indoor ke outdoor dan sebaliknya dimana sirkulasi tersebut terdapat proses gas freon dari
Liquid mendadi Gas dan sebaliknya sehingga mendapatkan pengembunan yang cukup dan
itulah disebut proses pendinginan.
c. Kondensor
adalah alat yang mempunyai struktur yang sangat mirip dengan Evaporator namun berfungsi
untuk memanaskan gas refrigerant dengan suhu tertentu sebagai sarana proses pendinginan
dibantu dengan kecepatan tertentu sebuah motor fan outdoor dan daun fan outdoor.
d. Capasitor Kompressor
Berfungsi sama dengan capasitor pada indoor, tetapi mempunyai toleransi lebih tinggi
dibanding dengan capasitor fan indoor maupun fan outdoor disesuakian dengan berapa besar
kapasitas kompressornya dan berlaku untuk kompressor yang menggunakan arus 1
phase/single phase.
Adalah sebuah motor listrik AC/DC yang berfungsi sebagai alat untuk mensirkulasi udara
disekitar outdoor yang berfungsi mempertahankan suhu tertentu sehingga kinerja kompressor
stabil.
g. Kapiler
alat yang berfungsi untuk memproses Gas menjadi Liquid sehingga terjadi pengembunan.
h. Filter Dryer
Sesuai namanya dia berfungsi sebagai fiterr/penyaring kotoran yang mungkin ada dalam
system.
i. Kran valp
Sebagai alat untuk menahan Gas Refrigerant di dalam kompressor sebelum ac terpasang dan
berfungsi juga sebagai sarana untuk vacoomdown.
j. Overload
Adalah alat otomatis kompressor yang bekerja sebagai kontrol bilamana kompressor
terlampau panas dan bilamana konsumsi listrik sudah naik dan tidak sesuai dengan kapasitas
kompressor
Tagged Pengetahuan
11 Feb
2016
Ac lama berdesain dan berdimensi sangat besar dan kokoh. Sementara AC baru
berpenampilan Ekslusif dan cenderung Ramping.
Ac lama Berkapasitas BTU penuh sementara AC model baru beberapa Brand
berkapasitas BTU banci.
Ac lama berkonsumsi listrik sangat tinggi sementara AC model baru konsumsi
listriknya lebih Rendah apalagi teknologi Inverter.
Ac lama Mempunyai Evaporator dan Kondensor yang kuat sehingga tidak mudah
Bocor sementara
AC model baru mempunyai Evaporator dan Kondensor yang sangat tipis sehingga
Mudah sekali Bocor. Terutama sering terjadi kebocoran pada Evaporator apalagi
untuk daerah-daerah seperti ( Cempaka putih, Sunter, tanjung Priuk, Kapuk, dan
rumah yang dilalui sungai tercemar seperti kali daerah Halim)
Ac lama mempunyai Massa yang sangat berat sementara AC baru cukup ringan.
AC lama mempunyai sistem kontrol dan fitur yang sederhana sementara AC model
baru menawarkan berbagai macam Fitur dan kontrol yang serba Micro Computer.
Dan kesimpulannya adalah, AC lama mempunyai fitur yang sederhana dan
berkonsumsi listrik cukup besar namun Sangat Awet sementara AC model baru
mempunyai fitur yang cukup menggiurkan kan konsumsi listrik rendah tetapi kurang
begitu Awet.
Salam dingin……..Cool
Mengenali Kerusakan AC
by admin | with 0 Comment | in Artikel
Sebagai User/Pemakai Air Conditioner ( AC), sebaiknya kita sedikit banyak mengetahui
Gejala-gejala kerusakan pada komponen AC anda, bahasan kita kali ini adalah untuk AC
Split Wall atau biasa kita sebut AC Split, dimana AC inilah uang paling banyak dipakai Oleh
perumahan maupun kantor-kantor yang bergedung Kecil dan menengah. Walaupun bahasan
kita ini barang kali sudah kami tampung sebagian di Halaman FAQ pada web ini :
1. AC tidak menyala sama sekali : Kemungkinan besar terjadi permasalahan Pada koneksi
Power maka Periksalah Koneksi Power dan jika ada Sekring pada Stop kontak, apabila arus
tetap berjalan sampai disitu maka Periksalah Sekring pada Indoor. Apabila semua sudah
terhubung maka dapat dipastikan terjadi kerusakan pasa Modul atau PCB yang terletak pada
Indoor.
3. AC sering mati hidup pada Outdoornya : Kemungkinan setting suhu anda terlalu tinggi
maka hanya dengan beberapa waktu suhu ruangan sudah mencapai, sehingga Outdoor
diperintahkan mati Oleh sistem. Atau terjadi kerusakan pada Sensornya yang biasa kita sebut
Thermistor.
4. AC tidak dapat diremote : Ada dua kemungkinan kerusakan Remote Controller atau
mungkin kerusakan pada Sensor.
5. AC hidup tetapi setelah sekitar 5-10 menit listrik Turun : Itu disebabkan kerja kompressor
sudah tidak bagus sehingga Konsumsi listrik semakin lama semakin naik sehingga melebihi
DAYA listrik dari PLN ( biasanya untuk AC Rumahan ).
6. AC netes Air : bisa juga terjadi seperti Item No.2 atau mungkin karena Bak drainase AC
pada indoor sudah tersumbat.
Itulah Gejala-gejala kecil yang perlu anda ketahui sebagai USER Air Conditioning, maka
sebaiknya anda CUCI/Service ac anda setidak-tidaknya 3 bulan sekali agar menjaga ac anda
tetap Prima dan untuk memperpanjang Umur AC anda.
Prev
1
2
3
4
5
Next
Recent Posts
Recent Comments
Johanes on Konsultasi
admin on Konsultasi
Zulfikar on Konsultasi
admin on Konsultasi
Restu on Konsultasi
Archives
August 2016
July 2016
June 2016
May 2016
April 2016
March 2016
February 2016
January 2016
Categories
Artikel
Kegiatan
News
Tips
OFFICE
HEAD OFFICE :
LATEST NEWS
Kriteria Pemilihan AC Rumah tangga dan Komersial
20/08/2016
Pemasangan Instalasi AC
26/07/2016
Pengelasan ( Kerja dasar AC Split )
26/07/2016
Mengencangkan Flaring ( Pemipaan Ac Split )
25/07/2016
TESTIMONIAL
APLIKASI
LINK MEDIA :
About
Privacy policy
Disclaimer & Copyright