Anda di halaman 1dari 17

REFRIGERANT

Bagiyo Condro Purnomo


FT. UNIMMA
Refrigeran
Refrigeran adalah fluida kerja yang digunakan pada
sistem pendingin. Fluida kerja yang disirkulasi di dalam
siklus refrigerasi disebut refrigeran primer, dan fluida
kerja yang disirkulasi di luar siklus refrigerasi disebut
refrigeran sekunder.

Pemilihan jenis refrigeran perlu memperhatikan faktor-


faktor antara lain :
1. Jenis pemakaian, dan kondisi kerja
2. Kinerja,
3. Aspek ekonomi, keamanan dan keselamatan
4. Sifat-sifat termodinamika, fisik, dan kimia
5. Pengaruhnya terhadap lingkungan
Sifat-sifat ideal refrigeran yang diharapkan antara lain :
1. Tidak mudah terbakar , dan tidak beracun,
2. Tekanan dan temperatur kondensasi tidak terlalu
tinggi dikaitkan dengan media pendingin yang
digunakan agar konstruksi tidak terlalu berat,
3. Tekanan yang berkaitan dengan temperatur kerja
evaporator harus lebih besar dari tekanan atmosfer
untuk mencegah udara atau air masuk ke dalam
sistem, dan mempermudah deteksi kebocoran,
4. Mempunyai kalor laten tinggi,
5. Volume spesifik uap relatif kecil,
Sifat-sifat ideal refrigeran yang diharapkan antara lain :

6. Kalor spesifik dalam fase cair relatif kecil,


7. Mudah dideteksi kebocorannya,
8. Mudah tercampur dengan minyak pelumas
tanpa mempengaruhi sifat pelumas,
9. Memiliki sifat-sifat perpindahan kalor yang baik,
10. Tidak korosif, dan mempunyai sifat kimia yang
stabil,
11. Mudah diperoleh , dan murah.
Klasifikasi refrigeran
Berdasarkan pertimbangan keselamatan

Standar ASHRAE-34, Number Designation and


Safety Clasification mengelompokkan refrigeran
berdasarkan tingkat mampu nyala (flamability)
dan tingkat racun (toxicity).

Flamability refrigeran diuji berdasarkan satandar ASTM-


E-681, dan refrigeran ditandai dengan salah satu
katagori :
1. Tidak mudah terbakar
2. Tingkat kemudahan terbakar rendah
3. Tingkat kemudahan terbakar tinggi
Klasifikasi refrigeran
Tingkat racun refrigeran ditandai dengan huruf A untuk
tingkat racun rendah, dan B untuk tingkat racun tinggi.

Pengelompokan refrigeran menurut standar ASHRAE-34

A B
(Lower toxicity) (Higher toxicity)
1 (No Flame propagation) A1 B1
2 (Low Flamability) A2 B2
3 (High flamability) A3 B3
Contoh refrigeran type A dan B :
• Refrigeran yang termasuk dalam kelompok A1, antara lain :
R-11, R-12, R-13, R-14, R-13B1, R-22, R-113, R-114, R-124,
R-134a, R-401A,B,C, R-407A,B,C,D,E, R-500,501,502,507a,
CO2, air, dll.
• Refrigeran yang termasuk dalam kelompok A2, antra lain :
R-32, R-142b, R-143a, R-152a, R-406A, R-411A,B, R-413A,
R-418A
• Refrigeran yang termasuk dalam kelompok A3, antra lain :
R-50, R-170, R-600, R-600a, R-702, R-1150, R-1270
• Refrigeran yang termasuk dalam kelompok B1, antara lain :
R-21, R-764
• Refrigeran yang termasuk dalam kelompok B2, antara lain :
R-30, R-40, R-611, R-717
Klasifikasi refrigeran
Berdasarkan komposisi kimia

A. Kelompok halocarbon yaitu refrigeran yang berasal dari hidrocarbon (HC) dengan satu atau lebih
atom H dalam Etana (CH4), Metana (C2H6), atau Propana (C3H8) diganti dengan halogen ( Cl, Br, F)

• Jika seluruh atom H diganti oleh atom Cl dan F, maka refrigeran


yang dihasilkan terdiri atas atom-atom C, F, dan Cl. Refrigeran ini
disebut refrigeran CFC (chlorofluorocarbon)
• Contoh : R-11, R-12
Klasifikasi refrigeran
Berdasarkan komposisi kimia

• Jika hanya sebagian atom H yang diganti oleh atom Cl dan F, maka
refrigeran ini disebut refrigeran HCFC (hydrochlorofluorocarbon)
• Contoh: R-22

• Refrigeran halocarbon yang tidak mengandung atom Cl disebut


refrigeran HFC (hydrofluorocarbon)
• Contoh: R-134a
Klasifikasi refrigeran
B. Organik Cyclic yaitu refrigeran yang diturunkan dari butane
Contoh dari kelompok refrigeran ini adalah:
R -C316 (C4Cl2F) 61,2-dichlorohexafluorocyclobutane
R-C317 (C4ClF7) chloroheptafluorocyclobutane
R-318 (C4F8) octafluorocyclobutane

C. Zeotrop yaitu refrigeran campuran yang bisa terdiri dari campuran


refrigeran CFC, HCFC, HFC, dan HC. Refrigeran yang terbentuk merupakan
campuran tak bereaksi yang masih dapat dipisahkan dengan cara
destilasi.
Contoh: nitrogen, metana, etana, propana, dan isobutan
Campuran dengan komponen yang memiliki titik didih berbeda, zat
individu dalam campuran tidak menguap atau mengembun pada suhu
yang sama.
Klasifikasi refrigeran
D. Azeotrop merupakan refrigeran campuran antara dua jenis refrigeran dimana
hasil campuran tersebut tidak dapat diuraikan kembali dengan jalan distilasi,
dan refrigeran hasil campuran tersebut mempunyai sifat yang berbeda
dengan refrigeran penyusunya.
Contoh:
• R-500, yang merupakan campuran antara 73,8% berat refrigeran R-12
dengan 26,2% berat refrigeran R-152a
• R-502, yang merupakan campuran antara 75% berat refrigeran R-22
dengan 25% berat refrigeran R-12
• R-503, Merupakan Campuran antara 48,8% berat refrigeran R-22 dengan
51,2% berat refrigerant R-115
E. Lain-lain: Air, Udara, Amoniak, Oksigen, Nitrogen, CO2, SO2, dll.
Perkembangan refrigerant
Perkembangan refrigeran dibagi empat periode yaitu
1. periode pertama, 1830-an hingga 1930-an,
dengan kriteria refrigeran "apa pun yang bekerja
di dalam mesin refrigerasi". Refrigeran yang
digunakan ether, CO2, NH3, SO2, hidrokarbon, H2O,
CCl4, CHCs.
2. Periode ke-dua, 1930-an hingga 1990-an
menggunakan kriteria refrigeran aman dan tahan
lama (safety and durability. CFCs (Chloro Fluoro
Carbons), HCFCs (Hydro Chloro Fluoro Carbons),
HFCs (Hydro Fluoro Carbons), NH3, H2O.
3. Periode ke-tiga, 1990-an hingga 2010-an, dengan
kriteria refrigeran proteksi ozon (ozon protection).
Refrigeran pada periode ini adalah HCFCs, NH3,
HFCs, H2O, CO2.
4. Periode ke-empat, setelah 2010-an, dengan
criteria refrigeran yang rendah potensi pemanasan
global (low GWP).
Perkembangan di
bidang refrigeran
utamanya didorong
oleh dua masalah
lingkungan, yakni
penipisan lapisan
ozon (ODP) dan
pemanasan global
(GWP).
GLOBAL WARMING
Refrigeran Hidrokarbon
Hidrokarbon merupakan zat alami yang diperoleh dari kilang minyak setelah dilakukan proses distilasi.

Performa Refrigeran Sebagai Alternatif Pengganti R-12


Ada tiga refrigeran hidrokarbon yang tersedia
saat ini yang dapat digunakan sebagai pengganti
CFC dan HCFC. Refrigeran hidrokarbon tersebut
adalah :
1. Isobutana murni (R600a).
2. Hidrokarbon campuran antara propana dan
isobutana (R290/R600a)
3. Propana murni (R290).
Refrigeran Alamiah Musicool
Nilai mudah terbakar (flammability) beberapa hidrokarbon
Musicool adalah refrigeran dengan bahan
dasar hidrokarbon alam dan termasuk dalam
kelompok refrigeran ramah lingkungan,
dirancang sebagai alternatif pengganti freon
yang merupakan refrigeran sintetik
kelompok halokarbon; CFC R-12, HCFC R-22
dan HFC R-134a yang masih memliki potensi
merusak alam.
Refrigeran Alamiah Musicool
Keunggulan refrigeran musicool adalah (PERTAMINA, 2012)

1. Ramah lingkungan dan nyaman, Musicool tidak beracun, nyaman dan pelepasannya
ke alam bebas tidak akan merusak lapisan ozon dan tidak menimbulkan efek
pemanasan global.
2. Hemat listrik/energi, Musicool mempunyai sifat termodinamika yang lebih baik
sehingga dapat menghemat pemakaian energi/listrik hingga 30% dibanding dengan
refrigeran fluorocarbon pada kapasitas mesin pendingin yang sama.
3. Lebih Irit, Musicool memiliki sifat kerapatan yang rendah sehingga hanya
memerlukan sekitar 30% dari penggunaan refrigeran fluorocarbon pada kapasitas
mesin pendingin yang sama.
4. Pengganti untuk semua, Musicool dapat menggantikan refrigeran yang digunakan
selama ini tanpa mengubah atau mengganti komponen maupun pelumas.
5. Memenuhi persyaratan international, Musicool memenuhi baku mutu internasional
dalam pemakaian maupun implikasi yang menyertainya.

Anda mungkin juga menyukai