1
04
D
ATRIBUT
LINGKUNGAN DAN
REFRIGERAN ATRIBUT KERJA
03
SIFAT REFRIGERAN
B C 05
E
PENGGUNAAN
REFRIGERAN DAN
A
DAMPAK
LINGKUNGAN
02
JENIS REFRIGERAN
01
PENDAHULUAN
2
A PENDAHULUAN
Apa ITU refrigeran?
3
PERKEMBANGAN
Calm membagi perkembangan refrigeran menjadi 3 periode
4
Kenapa Berkembang?
Perkembangan di bidang refrigeran
LUBANG OZON
PEMANASAN GLOBAL
5
Pengurangan Penggunaan
REFRIGERAN
CFCs dan HCFCs merupakan dua refrigeran utama yang dijadwalkan untuk dihapuskan masing-
masing pada tahun 1996 dan 2030 untuk negara-negara maju (United Nation Environment
Programme, 2000). Sedangkan untuk negara-negara berkembang, kedua refrigeran utama tersebut
masing-masing dijadwalkan untuk dihapus (phased-out) pada tahun 2010 (CFCs) dan 2040 (HCFCs)
(Powell, 2002). Pada tahun 1997, Protokol Kyoto mengatur pembatasan dan pengurangan gas-gas
penyebab rumah kaca, termasuk HFCs.
6
B Jenis Refrigeran
a
Golongan Halokarbon
b
Senyawa Inorganik
c
Senyawa Hidrokarbon
d
Zeotrop
e
Azeotrop
Refrigeran primer adalah refrigeran yang digunakan pada sistem kompresi uap. Refrigeran yang
digunakan pada sistem pendinginan kompresi uap harus mempunyai mempunyai sifat-sifat
kimia, fisika, termodinamika tertentu yang sesuai dengan kondisi penggunaan.
7
Golongan halokarbon
Refrigeran golongan halokarbon adalah jenis refrigeran yang umum
digunakan. Refrigeran jenis ini meliputi refrigeran yang terdiri dari satu atau
lebih dari tiga jenis ion golongan halogen (klorin, fluorin, dan bromin).
8
Senyawa Inorganik
Saat pendinginan mulai dikenalkan pada masyarakat, sulfur dioksida, metil klorida dan
metilen klorida digunakan karena sesuai dengan kompresor sentrifugal. Metilen
klorida dan karbon dioksida, karena faktor keamanannya digunakan untuk sistem
pengkondisian udara (AC). Semua refrigeran ini, selain amonia, tidak digunakan lagi,
kecuali pada sistem yang lama. Amonia mempunyai sifat termal yang baik, dan masih
digunakan pada lapangan es skating.
• R-702 : hidrogen • R-729 : Udara
• R-704 : helium • R-732 : O2
• R-740 : Argon
• R-717 : amonia
• R-744 : CO2
• R-718 : air • R-744A : N20
• R-720 : Neon (Ne) • R-764 : SO2
• MC-22
• MC-600
10
Jenis Zeotrop
Kelompok refrigeran ini merupakan refrigeran campuran yang bisa
terdiri dari campuran refrigeran CFC, HCFC, HFC, dan HC. Refrigeran
yang terbentuk merupakan campuran tak bereaksi yang masih dapat
dipisahkan dengan cara destilasi.
11
Jenis Azeotrop
Senyawa azeotrop adalah suatu campuran yang tak dapat dipisahkan
menjadi senyawa penyusunnya dengan cara distilasi. Senyawa ini
menguap dan mengembun sebagai satu zat, tidak seperti campuran
lainnya.
12
C Sifat Refrigeran
Dalam pemilihan refrigeran, sifat refrigeran yang penting antara lain sifat termodinamika,
kimia, dan fisik. Sifat termodinamika yang penting antara lain titik didih, tekanan penguapan
dan pengembunan, tekanan dan suhu kritis, titik beku, volume uap, COP, tenaga per ton
refrigerasi. Sifat kimia berhubungan dengan reaksi refrigeran terhadap keadaan sekitar,
antara lain tidak mudah terbakar, tidak beracun, tidak bereaksi dengan air, minyak dan bahan
konstruksi. Sedangkan sifat fisik refrigeran berhubungan dengan bahan itu sendiri,antara
lain konduktivitas dan kekentalan.
13
a. Tekanan penguapan harus cukup tinggi
b. Sebaiknya refrigeran memiliki suhu pada tekanan yang lebih
tinggi, sehingga dapat dihindari kemungkinan terjadinya
vakum pada evaporator dan turunnya efisiensi volumetrik
karena naiknya perbandingan kompresi
c. Tekanan pengembunan yang tidak terlampau tinggi, apabila
tekanan pengembunannya terlalu rendah, maka perbandingan
kompresinya menjadi lebih rendah, sehingga penurunan
prestasi kondensor dapat dihindarkan, selain itu dengan
tekanan kerja yang lebih rendah, mesin dapat bekerja lebih
aman karena kemungkinan terjadinya kebocoran, kerusakan,
ledakan dan sebagainya menjadi lebih kecil.
d. Kalor laten penguapan harus tinggi, refrigeran yang
mempunyai kalor laten penguapan yang tinggi lebih
menguntungkan karena untuk kapasitas refrigerasi yang
sama, jumlah refrigeran yang bersirkulasi menjadi lebih kecil
14
e. Konstanta dielektrika dari refrigeran yang kecil, tahanan listrik
yang besar, serta tidak menyebabkan korosi pada material
isolator listrik
f. Refrigeran hendaknya stabil dan tidak bereaksi dengan
material yang dipakai, jadi juga tidak menyebabkan korosi
g. Refrigeran tidak boleh beracun
h. Refrigeran tidak boleh mudah terbakar dan mudah meledak
i. Sebaiknya refrigeran menguap pada tekanan sedikit lebih
tinggi dari pada tekanan atmosfir. Dengan demikian dapat
dicegah terjadinya kebocoran udara luar masuk sistem
refrigeran karena kemungkinan adanya vakum pada seksi
masuk kompresor (pada tekanan rendah).
15
D Atribut Lingkungan dan Atribut Kerja
Atribut kerja refrigeran adalah sifat yang berkaitan dengan penggunaan refrigeran. Sifat ini dibandingkan
dengan beban kerja yang sama atau suhu evaporasi dan suhu kondensasi yang sama.
16
Atribut Lingkungan dan Atribut Kerja
Atribut lingkungan suatu refrigeran duhubungkan dengan reaksi refrigeran saat terlepas di atmosfer. Pada
refrigeran halokarbon, atom klorin pada refrigeran akan berikatan dengan ozon di atmosfer, sehingga
menyebabkan terjadinya penipisan ozon yang menyebabkan pemanasan global. Terdapat tiga jenis atribut
lingkungan yang umum dikenal, GWP, ODP, dan tahun atmosferik
E
Dampak Lingkungan
18
Refrigeran Inorganik Penggunaan
Amonia (NH3) Untuk cold storage, pabrik es, pendinginan bahan pangan
Air (H2O) Pendinginan tipe ejektor
Sebagai karbondioksida padat atau es kering dan hanya digunakan
CO2
untuk refrigerasi angkutan
Pendinginan dengan kompresor sentrifugal untuk sistem AC ber-
Refrigeran 11 (CCL3F)
kapasitas besar
Pendinginan dengan kompresor piston untuk refrigerasi unit kecil
Refrigeran 12 (CCL2F)
terutama water cooler, kulkas
Pendinginan dengan kompresor tipe piston untuk unit refrigerasi
Refrigeran 22 (CHCLF2)
kapasitas besar seperti pengemasan dan central AC
Untuk bahan pangan beku dalam kabinet, terutama untuk
Refrigeran 502
pendinginan di pasar swalayan
19
DAMPAK LINGKUNGAN
Perubahan iklim global yang berdampak pada tatanan kehidupan dipermukaan bumi yang
dipengaruhi oleh perubahan struktur lapisan ozon & efek rumah kaca di atmosfir yang disebabkan
oleh bahan-bahan yang dilepas dari bumi.
Kepedulian Lingkungan & Energi telah menjadi perhatian global dalam perumusan berbagai
kebijakan pembangunan di setiap Negara, termasuk di Indonesia.
Salah satu hal yang menyebabkan hal tersebut adalah terlalu banyaknya penggunaan dan
meningkatnya syntetic refrigerant atau bahan pendingin buatan, yaitu bahan
pendingin/refrigerant yang mengandung H (Hidro), C (Chloro), F (Fluoro) dan C (Carbon) atau lebih
dikenal dengan HCFC dan CFC dan di Indonesia lebih dikenal dengan istilah Freon (R-12, R22,
R134a).
20
Ozone Depletion Potential (ODP) DAMPAK LINGKUNGAN
Global Warning Potential (GWP)
21
1. R-12, CFC (Chloro Fluoro Carbon)
Refrigerator (Kulkas) (mamel, Iqbal)
Water Dispenser (Arif, Fuad) CFC dan HCFC memiliki dampak terhadap
AC Mobil (Joan, suhada) perusakan lapisan ozon, karena terdapat unsur
2. R-22, HCFC (Hidro Chloro Fluoro Carbon) clorin yang dapat bereaksi dengan ozon yang
AC Ruangan/Gedung (AC Split, AC Window) (Nur, Hafidh) mengakibatkan lapisan tersebut semakin
AC Sentral/Chiller (Deva, shela) menipis. Selain itu, baik CFC, HCFC maupun HFC
3. R-134a, HFC (Hidro Fluoro Carbon)
memiliki dampak lain yaitu menimbulkan
Refrigerator (Kulkas)
Water Dispenser pemanasan global.
AC Mobil Oleh karena dampak perusakan terhadap
AC Central/Chiller lingkungan yang dihasilkan dari penggunaan
refrigeran jenis CFC, HCFC, dan HFC, maka
langkah yang harus dilakukan secara sinergis
adalah dengan menggunakan bahan
pendingin alternatif pengganti yang ramah
lingkungan, dan di pasaran sudah tersedia
bahan pendingin hydrocarbon (HC).
22
SAATNYA
BERALIH?
Berganti penggunaan
refrigeran...
23
Refrigeran pengganti
Syarat-syarat
1. Memiliki sifat-sifat termodinamika yang berdekatan
dengan refrigeran yang hendak digantikannya,
utamanya pada tekanan maksimum operasi refrigeran
Refrigeran pengganti
baru yang diharapkan tidak terlalu jauh berbeda
dibandingkan dengan tekanan refrigeran lama yang
ber-klorin.
R-32 2. Titik penguapan yang rendah
R-410 3. Tidak korosif
4. kestabilan tekanan
MC-22 5. Mudah mengembun pada suhu ruang
6. Tidak mudah terbakar.
7. Tidak beracun.
8. Bisa bercampur (miscible) dengan pelumas yang umum
digunakan dalam mesin refrigerasi.
9. Setiap refrigeran CFC hendaknya digantikan oleh satu
jenis refrigeran ramah lingkungan.
24
R-32
25
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. ______. “Teknik Pendinginan : Refrigeran”. Diakses
dari
http://web.ipb.ac.id/~tepfteta/elearning/media/Teknik%20Pendi
nginan/bab5.php pada Sabtu, 6 Juni 2015 pukul 17.00 WIB.
Hasan, Syamsuri dkk. (2008). “Sistem Refrigerasi dan Tata Udara
Jilid 1”. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Kismantoro, Mujiono. (2015). “Refrigerant”. Diakses dari
http://www.klinikac.co.id pada Senin, 7 Desember 2015 pukul
13.00 WIB.
Pelatihan Training AC. PT. Daikin Indonesia. Daikin Yogyakarta.
Sandi, Seno Ari. (2011). “Macam-Macam Gas Refrigerant”.
Diakses dari http://neozgx.blogspot.com pada Senin, 7
Desember 2015 pukul 13.00 WIB.
Stoecker, Wilbert F. dan Jerold W.Jones. (1994). “Refrigerasi
dan Pengkondisian Udara Edisi Kedua”. Terjemahan oleh
Supratman Hara. Jakarta: Erlangga.
Sumanto. (2004). “Dasar-Dasar Mesin Pedingin”. Yogyakarta:
26
Penerbit Andi.
TERIMA KASIH
27