NASHRUDDIN ANWAR, ST
• Tempat, Tgl. Lahir : Semarang, 05 Mei 1979
• Alamat : Lemahireng Kec. Bawen Kab.
Semarang
• Pekerjaan : Pengawas Spesialis K3 Listrik Dinakertrans Prov.
Jawa Tengah
12/1/2019 3
Ketenagalistrikan
G TM TT TET TT TM
TR
Load
12/1/2019
Klasifikasi sistem tegangan
Tegangan ekstra rendah (aman) : tegangan dg nilai
setinggi-tingginya 50 Va.b atau 120 Va.s
Tegangan rendah (TR) : tegangan dengan nilai setinggi-
tingginya 1000 V a.b atau 1500 V a.s.
Tegangan di atas 1000 V a.b. :
Tegangan Menengah; tegangan 1 kV s/d. 35 kVa.b
(distribusi)
Tegangan Tinggi; tegangan diatas 35 kV a.b.
Tegangan Ekstra Tinggi 150 kV s/d 500 kV
12/1/2019
II. DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
Sistem distribusi tegangan rendah AC (Alternative Current) di Indonesia mengalami
perubahan dari 3 X 220/110 V menjadi 3X 380 / 220 V
Ditinjau dari segi keamanan , suatu jaringan distribusi tenaga listrik , disamping
penghantar-penghantaryang bertegangan juga harus dilengkapi dengan penghantar-
penghantar Neutral dan Protective Earth (PE)
3X
RUMAH TRANSFORMATOR
380 V 220 V
L1 merah
L2 kuning
L3 hitam
N biru terang
PE kuning / hijau
PEN
Sistem Pentanahan
12/1/2019
KETERANGAN :
L1 : Line 1 (Biasa disebut dengan phasa R) Merah
L2 : Line 2 (Biasa disebut dengan phasa S) Kuning
L3 : Line 3 (Biasa disebut dengan phasa T) Hitam
N : Neutral/Nol Biru Terang
PE : Protective Earth/Pembumian Kuning Hijau
PEN : Gabungan dari Protective Earth dan Neutral
Penting Untuk Diketahui :
Dari sistem 3 x 380 / 220 V dapat diambil 6 tegangan yang berbeda
L1-L2 Besar Tegangan 380 volt L1-N Besar Tegangan 220 volt
L1-L3 Besar Tegangan 380 volt L1-N Besar Tegangan 220 volt
L2-L3 Besar Tegangan 380 volt L2-N Besar Tegangan 220 volt
N-PE Besar Tegangan 0 volt
12/1/2019
III. DEFINISI DAN ISTILAH.
Perlengkapan listrik
a) meliputi bahan, fiting, gawai, peranti, luminair,
aparat, mesin, dan lainlain yang digunakan sebagai
bagian dari, atau dalam kaitan dengan, instalasi
listrik.
b) barang yang digunakan untuk maksud-maksud
seperti pembangkitan, pengubahan, transimisi
distribusi atau pemanfaatan energi listrik,
seperti, mesin, transformator, radas, instrumen,
gawai proteksi, perlengkapan untuk pengawatan,
peranti.
Peralatan listrik:
Semua perlatan yang memanfaatkan / memakai energi
listrik
III. DEFINISI DAN ISTILAH
(lanjutan)
Instalasi listrik
Setiap kombinasi dari penyambungan peralatan
listrik yang menggunakan ruang atau lokasi
Arus Gangguan
Arus yang disebabkan oleh kerusakan isolasi
atau kegagalan isolasi.
III. DEFINISI DAN ISTILAH
(lanjutan)
Arus lebih.
Nilai arus yang melebihi arus nominalnya
III. DEFINISI DAN ISTILAH
(lanjutan)
Arus Kejut.
Arus yang mengalir melalui badan manusia atau
binatang dalam nilai tertentu( tergantung pada
frekwensi,harmonis,waktu) dan dapat
menimbulkan luka.
V. PEMILIHAN KOMPONEN-KOMPONEN LISTRIK
SAFETY MARKS.
BS = British Standart
AS =Australian Standart.
JIS = Japan Industrial Standart.
ANSI = American National Standart Instititut.
AS = Australian Standart.
ASTM = American Socety for Testing and Material.
CAMA = Control and Automation Manufactures Association (Inggris).
CEBEC = Commite Electrotecnique Belge.
CEC = Canadian Electrical Code.
CEE = Commission on Rules for the Approval of Electrical Equipment.
CEI = Comitato Electrotecnico Italiano.
CSA = Canadian Standart Association.
DEMKO = Danmark Elektriske Materiel Kontrol.
DIN = Deutsches Institut fur Normung.
IEE = Institution of Elecrical Engineers.
IS = Indian Standart.
SAFETY MARK dalam Logo
Peralatan yang sudah ditest oleh LMK diberi
Tanda
Tegangan.
Pada umumnya peralatan bekerja pada tegangan 220 V untuk 1 phasa
dan 380 V untuk 3 phasa.pada peralatan tertentu harus mempu
menahan kenaikan tegangan yang terjadi 15% pada pelayanan normal.
Arus
Arus harus sesuai dengan kerja peralatan dalam kondisi nomal Dalam
saat tertentu peralatan harus mampu menahan arus tidak normal
sebelum alat pengamannya bekerja.
FREKWENSI:
Batas frekwensi dari peralatan harus sesuai dengan frekwensi sumber.
DAYA
Peralatan harus memiliki karakteristik daya yang mampu bekerja
dalam kondisi normal.
PENGGABUNGANNYA.
Peralatan dipilih untuk tidak mengalami kerusakan pada peralatan lain
dan tidak merusakan sumber daya pada kondisi normal.
TEGANGAN SENTUH YANG DIIJINKAN (IEC)
< 50 ~
50 5
75 1
90 0.5
110 0.2
150 0.1
220 0.05
280 0.03
dede.s 18
PENGARUH ARUS LISTRIK PADA TUBUH MANUSIA
21
Kondisi Lingkungan
Kondisi Alam.
Kondisi Biologis.
Kondisi Mekanis.
Bahan kimia aktif.
Bahan mekanis aktif.
Cairan Pengotor.
Gangguan listrik dan elektromagnetis
22
Komponen instalasi Listrik
Penentuan beban maksimum
Lampu flourescent, besarnya daya
semu (VA)
Lampu pijar, daya nyata (watt).
Stop kontak, daya semu
Saklar
23
Pemilihan penghantar
24
Penghantar
Penghantar tembaga
Penghantar
tembaga
Isolasi PVC
Lapisan
pembungkus inti
Isolasi PVC
Selubung PVC
25
KABEL/PENGHANTAR
Kabel adalah panjang dari satu atau lebih inti
penghantar(urat), baik yang berbentuk solid
(pejal) ataupun serabut yang masing-masing
dilengkapi dengan isolasi sendiri dan berbentuk
kesatuan. Penyatuan/penggabungan satu atau
lebih inti pada umumnya dilengkapi dengan
selubung atau mantel pelindung dengan
demikian ada 3 hal pokok dari kabel yaitu:
1. Konduktor/penghantar, merupakan media
untuk menghantarkan listrik.
2. Isolasi, merupakan bahan dielektrik yang
berguna untuk mengisolasi dari yang satu
terhadap yang lain dan juga terhadap
lingkungannya.
3. Pelindung luar, yang memberikan perlindungan
terhadap kerusakan mekanis,pengaruh bahan
kiamia,elektrolisis,api atau pengaruh luar
lainnya yang merugikan.
KODE PENGENAL JENIS KABEL:
N - Kabel jenis standar, dengan tembaga sebagai penghantar
NA - Kabel jenis standar, dengan Aluminium sebagai penghantar
Y - Isolasi PVC
2Y - Isolasi PE
2X - Isolasi XLPE
S - Lapisan pita tembaga (pada kabel berurat tunggal)
SE - Lapisan pita tembaga pada tiap urat(Pada kabel berurat jamak)
C - Lapisaan kawat tembaga konsentris (sebagai penghantar Netral)
M - Selubung luar PVC Untuk Kabel NYM.
W... - Perisai pita tembaga bergelombang.
- Perisai pipa aluminium bergelombang.
- Perisai pipa baja bergelombang.
- Perisai pipa baja tahan karat bergelombang.
F - Kawat Fleksibel seperti pada NYAF
F - Perisai dari kawat baja pipih.
R - Perisai dari kawat baja bulat.
Gb - Perisai dari spiral pita baja.
B - Perisai dari pita baja.
T - Penggantung untuk kabel udara.
Y - Selubung luar PVC.
2Y - Selubung luar PE
re - Penghantar padat bulat.
rm - Penghantar bulat berkawat banyak.
se - Penghantar padat bentuk sektor.
sm - Penghantar dipilin bentuk sektor
cc - Dipilin bulat dipadatkan.
- I *) -Kabel dengan sistim pengenal warna urat dengan hijau kuning.
- O *) -Kabel dengan sistim pengenal warna urat tanpa hijau kuning.
*) Untuk kabel dengan Eo/E = 0,6/1 kV; tidak berlaku bagi kabel dengan penghantar
konsentris, misalnya kabel tegangan menengah dan tinggi.
Sebagai contoh adalah:
NYFGbY-I 4 x 120 sm 0,6/1 kV
N - Kabel jenis standar, dengan tembaga sebagai penghantar
Y - Isolasi PVC
F - Kawat baja pipih
Gb - Perisai dari spiral pita baja.
Y - Selubung luar PVC.
-I - Kabel dengan sistim pengenal warna urat dengan hijau kuning.
4 x 120 - Dengan jumlah inti 4 dan masing masing inti memiliki luas
penampang 120 mm2
sm - Penghantar dipilin bentuk sektor
P
In Untuk arus Bolak Balik 1 fasa
V cos
P
In Untuk arus Bolak Balik 3 fasa
3.V cos
29
Perhitungan Luas Penampang Penghantar
Contoh Perhitungan :
Pada Panel LP-H2.A grup 1 yang melayani beban 14 buah armature lampu TL
2x36, maka perhitungannya sebagai berikut :
p
In Maka kemampuan hantar arusnya adalah :
v x cos
KHA = 1,25 x In
(72 w x 14)
In KHA = 1,25 x 4,58 A
220 x1
KHA = 5,72 A
In = 4,58 A
30
KEMAMPUAN
HANTAR ARUS
SYARAT K3
KHA : MIN 1,25 X I
nominal
U Z I l
U 3 ZxI l
36
Susut tegangan
37
Susut tegangan
V 100 %
V (%)
V
Besarnya rugi tegangan (%) yang diijinkan ialah :
38
SUSUT TEGANGAN
Data Input
39
SUSUT TEGANGAN
40
Kondisi Suhu
41
Kondisi lingkungan
43
Kemungkinan perluasan
45
Pipa Instalasi
Pipa yang dipakai pada instalasi listrik umumnya terdiri dari :
Pipa PVC.
Pipa PVC harus memiliki sifat sbb:
Daya isolasinya baik,sehingga mengurangi
kemungkinan terjadinya gangguan tanah (gangguan
tanah ini dapat menimbulkan kebakaran !);
Tahan terhadap hampir semua bahan kimia,jadi tidak
perlu dicat;
Tidak menjalarkan nyala api.
Mudah digunakan.
Ukuran pipa PVC adalah dalam inchi : 1/2 “ ; 3/4 “ ; 1” ;
1,5 “ ; 2 “ dst.
Pipa baja (steel).
Pipa baja lebih kuat dan lebih tahan terhadap
nyala api, jika berada dalam jarak jangkauan
tangan dan dipasang terbuka, harus ditanahkan
secara sempurna. ukuran pipa baja sama dengan
pipa PVC.
Pipa Fleksibel.
Terbuat dari PVC dan ada yang terbuat dari baja.
biasa dipakai untuk saluran ke Mesin-mesin.
Pipa-pipa khusus
Pipa-pipa yang dipergunakan untuk Instalasi
khusus,mis: untuk tempat-tempat yang banyak
bahan kimia.
Faktor pengisian kabel dalam pipa:
Kelebihannya:
Seluruh tarikan dan pasangan kabel dan pipa tidak terlihat oleh
pemakai ruang atau gedung,ruangan akan terlihat indah dan
rapi.
Tidak menggangu dalam penataan ruang.
Kekurangannya:
Waktu pemasangan nya relatif lama
Sulit dalam melaksanakan perbaikan dan pengembangan
Instalasi.
Biaya pemasangan cukup tinggi
Sistim Outbow:
Kelebihannya:
Waktu pemasangan nya relatif lebih cepat
Mudah dalam melaksanakan perbaikan dan
pengembangan Instalasi.
Biaya pemasangan relatif rendah
Kekurangannya:
Seluruh tarikan dan pasangan kabel dan pipa terlihat
oleh pemakai ruang atau gedung, keindahan dan
kerapihan ruang sanagt tergantung dengan peralatan
yang dipakai.
Cukup mempengaruhi dalam penataan ruang.
Sistim saluran kabel yaitu suatu sistim dimana
sejumlah atau sekelompok kabel ditempatkan
bersama-sama dalam satu saluran kemudian
didistribusikan keperalatan listrik yang
memerlukan atau yang telah ditentukan.
Sistim saluran kabel terdiri dari 3 jenis:
1. Pemasangan saluran diatas permukaan lantai dengan jarak
tertentu dengan menggunakan Rak kabel/Tray
2. Pemasangan saluran dibawah permukaan lantai dengan
kedalaman tertentu (Cable Trench.)
3. Pemasangan saluran kabel didalam ruangan khusus dan
dilengkapi dengan rak-rak kabel
Armatur
55
Sakelar
Kutub tunggal
Setiap sakelar atau pemutus sirkit kutub tunggal harus
beroperasi pada penghantar aktif dari sirkit yang
dihubungkan padanya.
57
Saklar
58
Kotak Kontak
59
Kotak Kontak ( lanjutan)
60
Kotak Kontak ( lanjutan)
Anjuran:
Dalam suatu instalasi hanya ada satu macam
kotak kontak saja
Kotak kontak dan tusuk kontak diberi tanda
dengan menggunakan tulisan atau tanda
yang lain dan jelas, untuk membedakan
tegangan/arus pengenalnya masing-masing
Kotak dari tusuk kontak mempunyai
konstruksi yang berlainan sehingga lubang
kotak kontak tidak dapat dimasuki oleh
tusuk kontak yang tegangan/arus
pengenalnya berbeda
62
Pengaman
Pengaman
Melindungi komponen listrik dari kerusakan yang
diakibatkan oleh gangguan seperti arus beban lebih
ataupun arus hubung singkat. Pengamanan hubung
singkat dapat di tentukan dengan kombinasi elemen-
elemen: sekering, Circuit breaker dan kontaktor motor.
Peralatan pengaman yang dipasang pada satu instalasi
biasanya bertujuan untuk:
a. Mengamankan hantaran, perlengkapan listrik dan
motor listrik terhadap beban lebih.
b. Pengamanan terhadap hubung singkat antar fasa
atau fasa dan netral dan terhadap hubung singkat
dalam perlengkapan/komponen atau motor listrik.
c. Pengaman terhadap hubung singkat dengan badan
mesin atau perlengkapan/komponen. 63
Pengaman (lanjutan)
a) Fuse (sekering)
b) Tipe Pisau
C) Tipe Tabung
64
Pengaman (lanjutan)
Mini Circuit Breaker
Mini Circuit Breaker (MCB) merupakan alat
pengamanan terhadap gangguan arus beban
lebih dan arus hubung singkat. Keuntungan
menggunakan MCB, yaitu :
- Dapat memutuskan rangkaian tiga fasa
walaupun terjadi hubung singkat pada salah
satu fasanya.
- Dapat digunakan kembali setelah rangkaian
diperbaiki akibat hubung singkat atau beban
lebih.
- Mempunyai tanggapan yang baik apabila terjadi
hubung singkat atau beban lebih.
65
Pengaman (lanjutan)
Mini Circuit Breaker
66
Rating Arus Pengaman
67
Pemilihan MCB
• Standar yang berlaku. Contoh PUIL,
SPLN, IEC, dll.
• Kapasitas Pemutusan
• Kapasitas pemutusan tidak boleh kurang
dari arus hubung pendek prospektif pada
tempat instalasinya (PUIL pasal
3.24.4.3.1)
• Arus Pengenal
• Tegangan
Name plate MCB
1.Tipe CB
2.Rating Arus
3.Karakteristik kurva Tripping
4.Tegangan Kerja
6. Nomor Katalog
7.Rating arus minimal gangguan (BC)
8.Rating arus maksimal gangguan (BC)
9.Terminasi CB (IEC)
KONTAKTOR
Kontaktor adalah suatu alat pemutus dan penghubung
atau switching beban, biasanya fungsi kontaktor ini pada
suatu rangkaian kontrol digunakan sebagai penghubung
beban seperti motor-motor listrik dan lain-lain.
Kontaktor bekerja berdasarkan prinsip elektromagnetik.
Biasanya kontaktor mempunyai kontak dengan kutub
banyak dan dilengkapi dengan beberapa kontak bantu
Normal terrtutup(Normally Close/NC) dan Normal
terbuka (Normally Open/NO).
SIMBOL
Pemilihan Kontaktor AC :
Intermitten duty:
Adalah kelas dari maksimum kerja kontaktor saat on dan off per jam
operasi
Class 0,3 maksimum 30 operasi per jam
Class 1 maksimum 120 operasi per jam
Class 3 maksimum 300 operasi per jam
Class 10 maksimum 1200 operasi per jam
Ditunjukkan dari tipe beban yang dioperasikan , hal ini sangat penting
karena dapat meyakinkan kita dalam memilih kontaktor sehingga tidak
salah pilih
Kategori Penggunaan Perkalian arus beban penuh
Plugging : Menyetop dan membalik motor secara cepat dengan merubah hubungan
motor ketika motor sedang bekerja.
Inching (Jogging): Menghidupkan motor berulang ulang untuk peride waktu yang cepat
danuntuk gerakan yang kecil dari mekanis penggerak.
Kontaktor
73
Spesifikasi Kontaktor
Rating tegangan Operasi: Ve / Vn
nilai dari tegangan dimana kontaktor mampu beroperasi
sesuai arus Nominalnya. Tegangan ini tidak boleh lebih
besar dari rating tegangan isolasi.
Rating tegangan Isolasi:
Tegangan pada saat pengujian kontaktor
untuk pengujian tingkat dielektriknya.
78
PERBAIKAN
FAKTOR DAYA
Cos
PERBAIKAN FAKTOR DAYA
(Cos )
1. Beban Resistif : adalah beban yang semata-mata terdiri dari
tahanan ohmic saja, seperti lampu-lampu pijar, pemanas dan lain-
lain. Beban ini mempunyai ciri-ciri bahwa daya yang dikonsumsinya
semata-mata daya Aktif.
Daya Reaktif
Dinyatakan dalam VAR atau KVAR
Daya Buta
Dinyatakan dalam VA atau KVA.
Semua kapasitas aparat-aparat listrik
seperti Generator, Transformator, Daya
PLN dan lain-lain dinyatakan dalam KVA.
Rasio antara Daya Aktif terhadap Daya
Buta disebut Faktor Daya
(Power Factor = Cos ).
Daya Aktif
Faktor Daya = ---------------- = Cos
Daya Buta
Contoh :
Pabrik dengan Genset 200 KVA, bila Faktor
Dayanya 0,5, maka Daya Aktifnya = 0,5 x 200
KVA = 100 KW.
Pabrik dengan Beban Total = 100 KW, bila Faktor Dayanya = 0,5 Maka dibutuhkan
Genset/Trafo dengan daya: 100
----- = 200 KVA
0,5
Maka kabel Distribusi Utama berpenampang 150 mm2.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa bila Faktor Daya rendah, maka
investasi modal untuk Genset/Trafo maupun kabel menjadi besar. Pada tabel 1
berikut ini dapat diperlihatkan keuntungan-keuntungan yang diperoleh bila Faktor
Daya ditingkatkan.Untuk Daya Aktif tertentu (KW tertentu, bila Faktor Daya renda,
maka dibutuhkan Arus Listrik yang lebih besar dalam menghantar Daya Listrik
pada sepanjang kabel instalasi maupun dalam Genset/Trafo. Akibatnya kehilangan
Enersi (Current Heat Losses) dan penurunan tegangan (Voltage Drop) yang besar
sepanjang kabel instalasi (lihat Tabel 1).
Tabel 1.
Kehilangan enersi dan penurunan tegangan yang besar
sepanjang kabel instalasi
kW HP 3000 No load u/min Full 1500 No load u/min Full 1000 No load u/min
kVAR load kVAR load kVAR Full load
kVAR kVAR kVAR
0,18 1/4 0,1 0,2 0,2 0,3 0,4 0,5
0,37 1/2 0,3 0,4 0,4 0,5 0,5 0,6
0,55 3/4 0,4 0,5 0,4 0,5 0,5 0,6
0,75 1 0,5 0,6 0,5 0,7 0,6 0,8
1,1 1,5 0,7 0,9 0,7 1 0,9 1,2
1,5 2 0,8 1 1 1,2 1,1 1,4
2,2 3 1,1 1,4 1,2 1,5 1,4 1,8
3 4 1,5 1,8 1,6 2 1,8 2,4
4 5,5 1,8 2,3 2 2,6 2,2 2,9
5,5 7,5 2,2 2,9 2,4 3,3 2,7 3,6
7,5 10 3,4 4,4 3,6 4,8 4,1 5,4
11 15 5 6,5 5,5 7,2 6 8
15 20 6,5 8,5 7 9,5 8 10
18,5 25 8 11 9 12 10 13
22 30 10 12,5 11 13,5 12 15
37 50 18 24 20 27 22 30
45 60 19 28 21 31 24 34
Bahaya Listrik (Electrical) merupakan salah satu dari banyak
bahaya
98
Bahaya listrik (Electrical Hazard):
1.Shock = tersengat listrik = kesetrum
4.Bahaya lainnya :
a.Bahaya Induksi Electromagnetic ketika sedang melakukan pekerjaan
pemeliharaan listrik
b.Bahaya radiasi ketika sedang melakukan pekerjaan pemeliharaan listrik
c.Bahaya terpeleset ketika sedang melakukan pekerjaan pemeliharaan
listrik
d.Bahaya jatuh dari ketinggian ketika sedang melakukan pekerjaan
pemeliharaan listrik
e.Bahaya tersentuh panas pada peralatan listrik ketika sedang melakukan
pekerjaan pemeliharaan listrik
f.Dan lain-lain
99
Electrical Hazards (Bahaya Listrik)
Electrical Safety Handbook- PUIL 2011
John Cadick, based on Page 5 : Page 6 - 8
NFPA70E, OSHA, NEC, NESC Pada Instalasi, ada bahaya : Proteksi untuk keselamatan :