Anda di halaman 1dari 84

PERSYARATAN K3 PENGOPERASIAN

DAN PEMELIHARAAN PEMBANGKIT


NASHRUDDIN ANWAR, ST
• Tempat, Tgl. Lahir : Semarang, 05 Mei 1979
• Alamat : Lemahireng Kec. Bawen Kab.
Semarang
• Pekerjaan : Pengawas Spesialis K3 Listrik Dinakertrans Prov.
Jawa Tengah

• Pengalaman Kerja : 1. Teknisi Listrik Hotel Puri Garden 2003


2. Leader PPIC PT. SAMI Semarang 2003 - 2005
3. Transmitter Engineer TRANS7 2005-2011
4. Pengawas KK Kab. Temanggung 2011-2016

• Riwatar Diklat : 1. Diklat Pengawas Ketenagakerjaan


2013
2. Diklat Pengawas Spesialis Listrik,
Petir dan Lift 2014
3. TOT KNK 2015
• No. HP : 0856 – 2775 – 534; WA 0821 3750 2789
Tujuan K3 Pengoperasian dan
Pemeliharaan di pembangkitan
1.Mendapatkan tingkat keselamatan dan keamanan
yang maksimal dalam produksi daya listrik
3. Mengetahui potensi bahaya pada kegiatan
pengoperasian dan pemeliharaan pembangkit
Apakah Generator itu ?

• Generator adalah
Mesin Listrik yang
mengubah energi
mekanik menjadi
energi listrik
Bagaimana Energi mekanik diubah
menjadi energi listrik ?
• Bila sebuah penghantar digerakkan tegak
lurus terhadap flux magnetik, maka pada
konduktor akan diinduksikan suatu
tegangan yang besarnya ;
• E(t) = B.l.v(t)

• E(t) : tegangan induksi yang dibangkitkan


• B : Rapat flux magnetik
• l : panjang penghantar yang berada
pada permukaan flux magnet
• v(t) : Kecepatan penghantar
Prinsip kerja Generator
6
Prinsip kerja Generator
7
BAGIAN GENERATOR
8
Terminal Komutator
Rangka stator
Ujung pelindung
Jangkar Komutator

Pemegang sikat dan


Sepatu Kutup sikat arang
Ujung pelindung Penggerakr
Tugino, ST MT
Kumparan Medan
Prinsip Pembangkitan Tegangan
pada Generator
9

Apabila didalam medan magnet terdapat 1 batang konduktor yang digerakkan


maka konduktotr tersebut terbangkit gaya gerak listrik
Prinsip kerja Generator AC

10
Prinsip kerja Generator DC

11
Jumlah Kutub & Putaran
12

• Jumlah kutub pada gen sinkron tergantung pada


kecepatan putaran dan frekuensi yang diinginkan.
Dimana :
f = frequency (Hz)
p = jumlah kutub pada rotor
n = kecepatan pada rotor (rpm)

n = (120f/p)
Generator Sinkron: Stator
13

• Stator dari gen sinkron identik dengan motor induksi


3-phase induction motor (cylindrical laminated core
containing slots carrying a 3-phase winding).
• Tegangan nominal tergantung pada rating kVA-
daya lebih besar, tegangan lebih besar.
• Tegangan nominal kadang-kadang melampaui
25kV, jika isolasi slot dinaikkan sehingga space
untuk konduktor tembaga yang cukup mahal.
Generator 3 fasa
• Bentuk gelombang sistem tiga fasa ditunjukkan pada
gambar berikut :
Generator 3 fasa
• Diagram Fasor tegangan ditunjukkan pada gb di bawah
Bagaimana hubungan kumparan
pada Fasa yang sama ?
Bagaimana hubungan masing-
masing belitan stator?
• Belitan stator dapat
dihubungkan bintang

• Belitan stator dapat


dihubungkan Segitiga
Apa perbedaan masing-masing
hubungan ?
• Pada hubungan bintang akan diperoleh sistem
empat kawat dengan dua macam tegangan, yaitu :
– Tegangan Fasa netral : VLN
– Tegangan Fasa-fasa (Tegangan Line) : VLL
– Besarnya tegangan Line : VLL = 1,73 x VLN
– Arus Line IL = Arus fasa If

• Pada hubungan segitiga akan diperoleh sistem tiga


kawat dengan satu macam tegangan, yaitu :
– Tegangan Fasa netral = Tegangan Fasa-fasa VLN = VLL
– Besarnya Arus Line : IL = 1,73 x If
Synchronous Generator:
19

Stator
Rotor Tugino, ST MT
Persyaratan K3 Pembangkit:
Kondisi generator layak operasi, kondisi
stator dan rotor (isolasi, kumparan, inti,
terminasi),
Instalasi listrik memenuhi syarat (penghantar,
peralatan proteksi, sistem grounding,
pemasangan rele proteksi),
Adanya jadwal maintenance (PM, PdM dan
CM),
Adanya petunjuk pengoperasian (SOP dan
Instruksi Kerja)
Adanya lembar pemeliharaan
Pemeliharaan Listrik/mesin terdiri dari :
1.Preventive Maintenance (PM) = Overhaul
= Service = Shutdown
= Turn Around (TA), dll.
Ciri-cirinya :
- Off line (equipment dalam keadaan dimatikan)
- Terjadwal (Scheduled):
- Berdasarkan kalender : mingguan, bulanan, tahunan,
3 tahunan, 5 tahunan, dlsb.
- Berdasarkan “running hours”: setiap 10.000 jam, dlsb
- Berdasarkan “running distances”: setiap 5.000 km,dll

2.Predictive Maintenance (PdM) = Condition Monitoring


Ciri-cirinya :
- On line (equipment dalam keadaan hidup), atau Off line
- Contoh : Vibration Monitor, Thermography,On line Partial
Discharge,dll

3.Corrective Maintenance (CM)  terencana


≈ Breakdown Maintenance  tidak terencana = Fix it when it broke
= Repair = Perbaikan
22
-Bisa Off line line, maupun On line.
1. Preventive Maintenance
(Time Base Maintenance) adalah kegiatan pemeliharaan
yang dilaksanakan untuk mencegah terjadinya kerusakan
peralatan secara tiba-tiba dan untuk mempertahankan unjuk
kerja peralatan yang optimum sesuai umur teknisnya.

2. Predictive Maintenance (Conditional


Maintenance) adalah pemeliharaan
yang dilakukan dengan cara memprediksi kondisi suatu
peralatan listrik, apakah dan kapan kemungkinannya
peralatan listrik tersebut menuju kegagalan.

3. Corective Maintenance adalah pemeliharaan


yang dilakukan secara terencana ketika peralatan listrik
mengalami kelainan atau unjuk kerja rendah pada saat
menjalankan fungsinya dengan tujuan untuk mengembalikan
pada kondisi semula disertai perbaikan dan penyempurnaan
instalasi.
Pemeliharaan ini disebut juga Curative Maintenance, yang bisa
berupa Trouble Shooting atau penggantian part/bagian yang
rusak atau kurang berfungsi yang dilaksanakan dengan
terencana.
Konstruksi generator
GANGGUAN-GANGGUAN PADA GENSET
1. Start pertama mesin sulit
* Sistem bahan kemasukan angin, kerena ada selang bahan bakar
yang bocor.
* Kompresi mesin terlalu rendah <30 atm
* Nozzel tidak mengabut lagi
* Kesalahan memasang roda timing

2. Warna gas buang amat pekat


* Disebabkan filter udara mampet/ kotor sehingga konsumsi udara
kurang = filter di buka serta dibersikan dan lebih baik diganti.
* Fuel Injector Pump mensupply bahan bakar terlalu banyak dibanding
udara sehingga kelebihan bahan bakar = Fuel Injection Pump harus di
kalibrasi kembali.
* Nozzel tdk mengabutkan bahan bakar tetapi menyemprotkan solar
dalam bentuk cairan.
* Tekanan penyemprotan nozzel terlalu rendah Nozel, depak (mata
rata) 110- 115 Atm dan nozzel cembung 170-185 Atm.
* Tekanan kompressi turun
3.Mesin pincang
* Tekanan nozzle antara piston satu dengan yang lain
berbeda
* Setelan bahan bakar dari setiap plunyer tidak sama
/ berbeda.
* Kompresi antara piston yang satu dengan yang lain
berbeda = ring seker aus, klep aus

4. Suara ketukan
* Metalan / bantalan aus
* Metalan bagus tetapi oli habis / kurang
5. Rpm tidak terkendali
Governor macet / tidak normal = bongkar
dan kalibrasi

6. Asap putih dan pedas


Kesalahan penyetelan timing pembakaran. =
menyetel fuel injection pump

Anda mungkin juga menyukai