Anda di halaman 1dari 103

SMK3

Sistem Manajemen Keselamatan dan


Kesehatan Kerja

Drs. Agus Sunaryo, M.M.


31/07/2023
Dasar Hukum
UUD 1945

Undang-undang 13
Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan
Pasal 86 Pasal 87

UU No.1/1970 PP 50 Tahun 2012 ttg


Penerapan SMK3
Tentang Keselamatan
Kerja
Sanksi

Peraturan Permenaker 26/2014


Pelaksanaan Penyelenggaraan audit
SMK3
Pasal 86 - UU No 13 Tahun 2003
1

1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh


perlindungan atas :
a. keselamatan dan kesehatan kerja;
b. moral dan kesusilaan; dan
c. perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia
serta nilai-nilai agama.
2) Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan
produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan
dan kesehatan kerja.
3) Perlindungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2)
dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang
berlaku.
Pasal 87 – UU No 13 Tahun 2003

1) Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem


manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang
terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan.

2) Ketentuan mengenai penerapan sistem manajemen


keselamatan dan kesehatan kerja sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) diatur dengan Peraturan
Pemerintah.
REGULASI K3
P2K3
Auditor SMK3
PJK3
Ahli K3 Umum Pesawat Tenaga Produksi
Ahli K3 Kimia
Kelemba DK3
Pesawat Angkat Angkut
Ahli K3 Listrik gaan Pesawat Uap / Boiler
Ahli K3 Konstruksi Esakalator
Ahli K3 P Kebakaran Mesin/pe Elevator
Personil Bejana Tekanan
Ahli K3 PAA ralatan
Ahli K3 PUBT Instalasi Listrik
Teknisi Lift Regulasi Instalasi Penyalur Petir
Teknisi Listrik K3 Instalasi Penang. Kebakaran
Petugas P3K
Petugas K3 Kimia
Kesehatan
Operator K3 Lingku
TKBT Kerja
ngan
Petugas Peran Kebakaran
Regu Penang. Kebakaran Kerja Sistem
Koordinator Penang. Kebakran Sistem Manajemen K3
Kepmenaker
No.1135/MEN/187
tentang Bendera K3
HARI K3
NASIONAL
Kepmenaker No.
245/MEN/1990 tentang
Hari K3 Nasional
Definisi
• Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3) adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan
secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko
yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya
tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.

• Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah segala


kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan
dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

• Tenaga Kerja adalah setiap orang yang mampu


melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang
dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun untuk masyarakat
Definisi
• Audit SMK3 adalah pemeriksaan secara sistematis dan
independen terhadap pemenuhan kriteria yang telah
ditetapkan untuk mengukur suatu hasil kegiatan yang
telah direncanakan dan dilaksanakan dalam penerapan
SMK3 di perusahaan.

• Menteri adalah Menteri yang menyelenggarakan urusan


pemerintahan di bidang ketenagakerjaan.

• Penilaian Penerapan SMK3 (Audit SMK3) ialah pemeriksaan


secara sistematis dan independen terhadap pemenuhan
kriteria yang telah ditetapkan untuk mengukur suatu hasil
kegiatan yang telah direncanakan dan dilaksanakan
dalam penerapan SMK3 di perusahaan.
Definisi
• Auditor SMK3 ialah tenaga teknis yang berkeahlian khusus
dan independen untuk melaksanakan audit SMK3 yang
ditunjuk oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk

• Lembaga Audit SMK3 adalah badan hukum yang ditunjuk


oleh Menteri untuk melaksanakan audit eksternal SMK3.

• Audit Eksternal SMK3 adalah audit SMK3 yang


diselenggarakan oleh Lembaga Audit dalam rangka
penilaian penerapan SMK3 di perusahaan.

• Pengawas Ketenagakerjaan adalah pegawai negeri sipil


yang diangkat dan ditugaskan dalam jabatan fungsional
pengawas ketenagakerjaan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Definsi
• Penghargaan K3 adalah tanda penghargaan keselamatan
dan kesehatan kerja yang diberikan pemerintah kepada
Perusahaan, Bupati/Walikota, Gubernur dan Pemerduli K3
yang telah berhasil dalam melaksanakan program
keselamatan dan kesehatan kerja.

• Penghargaan kecelakaan nihil adalah tanda penghargaan


keselamatan dan kesehatan kerja yang diberikan
pemerintah kepada manajemen perusahaan yang telah
berhasil dalam melaksanakan program keselamatan dan
kesehatan kerja sehingga mencapai nihil kecelakaan kerja
pada jangka waktu tertentu.
Definisi
• Penghargaan SMK3 adalah tanda penghargaan sistem
manajemen kesemalatan dan kesehatan kerja yang
diberikan pemerintah kepada manajemen perusahaan
yang telah berhasil dalam melaksanakan sistem
keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi
dengan sistem manajemen perusahaan pada jangka
waktu tertentu.

• Penghargaan pembina K3 adalah tanda penghargaan


keselamatan dan kesehatan kerja yang diberikan
pemerintah kepada Gubemur, Bupati/Walikota yang telah
berhasil melaksanakan program pembina K3 kepada
perusahaan.
Definsi
• Penghargaan pemerduli K3 adalah tanda penghargaan keselamatan
dan kesehatan kerja yang diberikan pemerintah kepada tenaga kerja
yang telah mempunyai prestasi dalam bidang K3 yang dapat
meningkatkan penerapan K3 dan mampu secara signifikan dalam
mendorong pelaksanaan K3 sehingga perusahaan yang bersangkutan
mendapatkan penghargaan tingkat nasional, dan atau seseorang
yang mempunyai kepedulian, jasa dan prestasi yang dapat
menggerakkan masyarakat untuk meningkatkan penerapan K3.

• Kecelakaan nihil adalah suatu kondisi tidak terjadi kecelakaan di


tempat kerja yang mengakibatkan pekerja sementara tidak mampu
bekerja (STMB) selama 2 x 24 jam dan atau menyebabkan terhentinya
proses dan atau rusaknya peralatan tanpa korban jiwa di mana
kehilangan waktu kerja tidak melebihi shift berikutnya pada kurun
waktu tertentu dan jumlah jam kerja orang tertentu.
Bab I- Ketentuan Umum: pasal 1-3
Bab II
- SMK3: 12 pasal
o Bagian Kesatu: Umum – pasal 4-6
o Bagian Kedua: Penetapan Kebijakan


7-8 pasal
o Bagian Ketiga: Perencanaan K3 –
pasal 9
o Bagian Keempat: Pelaksanaan
PP No.50/2012 Perencanaan K3 – pasal 10-13
o Bagian Kelima: Pemantauan dan
TENTANG Evaluasi Kinerja K3 – pasal 14
S M
ISTEM ANAJENEN o Bagian Keenam: Peninjauan dan
K K K
ESELAMATAN DAN ESEHATAN Peningkatan
ERJA Kinerja K3 – pasal 15
V1 Bab Bab III - Penilaian SMK3: pasal 16-17
6 Bagian Bab IV - Pengawasan: pasal 18-20
22 Pasal Bab V - Ketentuan Peraliahan: pasal 21
3 Lampiran Bab VI - Ketentuan Penutup: pasal 22
2 Tabel
▪ Lampiran I : Pedoman Penerapan SMK3
▪ Lampiran II : Pedoman Penilaian Penerapan SMK3
▪ Tabel 1 : Kriteria Pada Tingkat Penerapan SMK3
▪ Tabel 2 : Penilaian Tingkat Penerapan SMK3
▪ Lampiran III : Formulir Laporan
PERTIMBANGAN
HUKUM
Pasal 4 UU KK No. 1
Tahun 1970 Ayat (2) Ayat (3)
kumpulan ketentuan – rincian dapat dirubah
Ayat (1) yang mencakup: dengan peraturan
▪ Bidang konstruksi perundangan
syarat KK dalam :
▪ Bahan _ kewajiban yang harus
▪ Perencanaan
▪ Pengolahan memenuhi & mentaati
▪ Pembuatan
▪ Pembuatan syarat tsb
▪ Pengangkutan
▪ Perlengkapan alat-
▪ Peredaran
alat perlindungan
▪ Perdagangan
▪ Pengujian da
▪ Pemasangan
pengesahan
▪ Pemakaian
▪ Pengepakan atau
▪ Penggunaan
pembungkusan
▪ Pemeliharaan
▪ Pemberian tanda
▪ Penyimpanan bahan,
pengenal atas :
barang, produk tehnis,
bahan, barang,
aparat prod. yang
produk tehnis, aparat
dapat menimbulkan
prod. Guna menjamin
bahaya kec.
kes. Barang sendiri,
kes. Tenaga kerja
yang melakukan dan
kes. umum
PERTIMBANGAN DASAR HUKUM
HUKUM SMK3
Pasal 87 Paragraf 5
PP No.50/2012 Keselamatan dan
Bahwa untuk Kesehatan Kerja
melaksanakan Pasal UU No.13/2003
87 ayat (2) UU No.13 (1) Setiap perusahaan wajib
Tahun 2003 tentang menerapkan sistem
manajemen keselamatan
Ketetangakerjaan, dan kesehatan kerja yang
perlu menetapkan terintegrasi dengan sistem
Peraturan Pemerintah manajemen perusahaan
tentang Penerapan
(2) Ketentuan mengenai
Sistem Manajemen penerapan sistem
Keselamatan dan manajemen keselamatan
Kesehatan Kerja dan kesehatan kerja
sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diatur dengan
Peraturan Pemerintah
SANGSI
Pasal 190 BAB XVI (2) Sanksi administratif
Bagiaan Kedua sebagaimana dimaksud pada ayat
Sangsi (1) berupa:
Administratif a. teguran;
UU No.13/2003 b. peringatan tertulis;
(1) Menteri atau pejabat yang c. pembatasan kegiatan usaha;
ditunjuk mengenai sanksi d. pembekuan kegiatan usaha;
administratif atas pelanggar an e. pembatalan persetujuan;
ketentuan-ketentuan f. pembatalan pendaftaran;
sebagaimana diatur dalam Pasal g. penghentian sementara
5, Pasal 6, Pasal 15, Pasal 25, sebagian atau seluruh alat
Pasal 38 ayat (2), Pasal 45 ayat produksi;
(1), pasal 47 ayat (1), Pasal 48, h. pencabutan ijin.
Pasal 87, Pasal 106, Pasal 126
ayat (3), dan Pasal 160 ayat (1) (3) Ketentuan mengenai sanksi
dan ayat (2) Undang-undang ini administratif sebagaimana
serta peraturan dimaksud ayat (1) dan ayat (2)
pelaksanaannya. diatur lebih lanjut oleh Menteri
LOGO SMK3
SISTEM

Pendekatan sistem:
Connectedness and wholeness
LUDWIG VON BERTAFANFFY
MANAJEMEN
Manajemen didifinisikan sebagai kemampuan
atau ketrampilan untuk memperoleh hasil dalam
rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan
orang lain.
Sondang P. Siagian. 1933

Henry Fayol, 1841-1925 dan Frederick W. Taylor,


1856-1916
Mendifinisikan manajemen dalam 5 unsur (elemen), yaitu:
▪ Merencanakan
▪ Mengorganisasikan
▪ Memimpin
▪ Mengkoordinasikan
▪ Mengawasi
Pelopor manajemen ilmiah yang berorietasi kpd efisiensi
dan produktivitas kerja yang menyoroti unsur manusia
dalam organisasi
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
KETENTUAN UMUM yang selanjutnya disingkat
BAB I , PASAL 1
PP NO.50/2012
K3 adalah segala kegiatan
untuk menjamin dan
melindungi keselamat an
dan kesehatan tenaga kerja
melalui upaya pencegahan
kecelakaan dan penyakit
akibat kerja (PAK).
➢ Internasional
(Konvensi ILO)
MENAKERTRANS SKEMA SMK3
➢ Nasional (UU 1/1970, KEBIJAKAN NASIONAL SMK3
UU 13/2003)
• (
➢ ILO’s OSHMS

SEKTORAL PENERAPAN SMK3

• Peraturan
• Pedoman 5 PRINSIP SMK3:
• Standar 1. Penetapan Kebijakan K3
- Depnakertrans 2. Perencanaan K3
BADAN - Sektor terkait 3. Pelaksanaan K3
AKREDITASI - Asosiasi auditor 4. Evaluasi & Pengukuran
- APINDO 5. Peninjauan SMK3
- SP/SB

PENYELENGGARA
AUDIT SMK3
AUDIT

(-) HASIL AUDIT SMK3


PEMBINAAN
- Pengawas (+)
Ketenagakerjaan PENGHARGAAN SMK3
- Ahli K3 (Sektoral)
SISTEM MANAJEMEN yang selanjutnya
disingkat SMK3 adalah
MATAN DAN KESEHATAN KERJA bagian dari sistem
KETENTUAN UMUM, manajemen prsh secara
BAB I, PASAL 1 PP NO.50/2012 keseluruhan dalam
rangka pengendalian
risiko yang berkaitan
dengan kegiatan kerja
guna terciptanya tempat
kerja yang aman, efisien
dan produktif
DEFINISI SMK3 adalah bagian dari sistem
manajamen perusahaan secara
keseluruhan yang meliputi
struktur organisasi,
Penjelasan Pasal 87
perencanaan,
UU Ketenagakerjaanpelaksanaan,
tanggung jawab,
No.13/2003 prosedur,
proses, dan
sumber daya yang dibutuhkan bagi :
pengembangan,
penerapan,
pencapaian,
pengkajian dan
pemeliharaan kebijakan K3
dalam rangka pengendalian resiko yang
berkaitan dengan kegiatan kerja guna
terciptanya tempat kerja yang aman,
sehat, efisien dan produktif
SMK3 ▪ Struktur organisasi
▪ Perencanaan
▪ Tanggung jawab
DALAM PENDEKATAN ▪ Pelaksanaan
▪ Prosedur
MANAJEMEN PROSES ▪ Proses
▪ Sumber daya

❖ Pengembangan
❖ Penerapan
❖ Pencapaian AUDIT
❖ Pengkajian
❖ Pemeliharaan kebijakan K3

Tempat kerja aman,


sehat, efisien, produktif
PENERAPANAN TUJUAN
SMK3 SMK3
KETENTUAN UMUM KETENTUAN UMUM
BAB I, PASAL 3 BAB I, PASAL 2
PP NO.50/2012 PP NO.50/2012
(1) Penerapan SMK3 dilakukan a. Meningkatkan efektifitas
perlindungan K3 yang
berdasarkan kebijakan terencana, terukur,
terstuktur, dan
nasional tentang SMK3 terintegrasi;
(2) Kebijakan nasional tentang b. Mencegah dan mengurangi
SMK3 sebagaimana dimaksud kecelakaan kerja dan PAK
dgn melibatkan unsur
pada ayat (1) tertuang dalam manajemen, pekerja/
Lampiran I, Lampiran II buruh, dan/atau serikat
pekerja/serikat buruh;
dan Lampiran III sebagai c. Terciptanya tempat kerja
bagian yang tidak terpisahkan yang aman, efisien dan
produktif
dari Peraturan Pemerintah ini
BAGIAN KRITERIA
KESATU P ERUSAHAAN
UMUM
SMK3
SMK3, BAB II, PASAL 4
SMK3, BAB II, PASAL 5
PP NO.50/2012
PP NO.50/2012 (1) Setiap perusahaan wajib menerapkan
(1) Kebijakan nasional tentang SMK3 di perusahaannya;
SMK3 sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3, sebagai (2) Kewajiban sebagaimana dimaksud
pedomanan prsh dalam pada ayat (1) berlaku bagi perusahaan:
a. Memperkerjakan pekerja/buruh
menerapkan SMK3;
paling sedikit 100 orang; atau
b. Mempunyai tingkat potensi bahaya
(2) Instansi pembina sektor tinggi.
usaha dapat
mengembangkan pedoman (3) ......
penerapan SMK3
sebagaimana dimaksud pada Tingkat potensi bahaya tinggi adalah
ayat (1) sesuai dengan perusahaan yang memiliki potensi bahaya
kebutuhan berdasarkan yang dapat mengakibatkan kecelakaan
ketentuan peraturan yang merugikan jiwa manusia,
perundang-undangan terganggunya proses produksi dan
pencemaran lingkungan kerja.
SMK3, BAB II, PASAL 5
PP NO.50/2012
(2)
(3) Ketentuan mengenai tingkat potensi
bahaya tinggi sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) huruf b sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangan.
(4) Pengusaha dalam menerapkan SMK3
wajib berpedoman pada Peraturan
Pemerintah ini dan ketentuan
peraturan perundang-undangan serta
dapat memperhatikan konvensi atau
standar internasional
SMK3, BAB II, PASAL 6
PP NO.50/2012
(1) SMK3 sebagaimana dimaksud Pasal
3 ayat (1) meliputi:
a. penetapan kebijakan K3;
b. perencanaan K3;
c. pelaksanaan rencana K3;
d. pemantauan dan evaluasi
kinerja K3; dan
e. peninjauan dan peningkatan
kinerja SMK3.
(2) Penerapan SMK3 sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tertuang
dalam pedoman yang tercantum
dalam lampiran I sebagai bagian
yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Pemerintah ini.
Dalam menerapkan SMK3, setiap perusahaan wajib melaksanakan:

Peningkatan
berkelanjutan Penetapan
kebijakan K3
Peninjauan
Peninjauan dan
Ulang&
peningkatan
Peningkatan
kinerja SMK3
oleh manajemen
√ Perencanaan
K3

Pemantauan
evaluasi kinerja
dan
K3 Pelaksanaan
rencana K3

KETENTUAN UMUM, BAB I, PASAL 6 PP NO.50/2012


Perencanaan K3 :
1. Rencana K3
Pelaksanaan
Penetapan berdasarkan:
▪ Hasil penelaahan awal
rencana K3: Pemantauan dan
kebijakan K3: 1. Penyediaan SDM
▪ Risk mgt evaluasi kinerja:
1.Penyusunan 2. Penyediaan sarana &
▪ Peraturan per-uu-an 1.Pemeriksaan,
Kebijakan K3: ▪ SDA yg ada
prasarana
▪ Tinjauan awal 3. Prosedur & Instruksi Pengujian dan
▪ Konsutasi bipartit 2. Rencana K3 memuat: Kerja Pengukuran
2.Penetapan Kebijakan: ▪ Tujuan & sasaran 4. Penyerahan Sbgn Pel. a. Personil yg kompeten
▪ Disahkan pimpinan ▪ Skala prioritas Pek b. Catatan pemerisaan,
▪ Tertuis, tanggal, ▪ Upaya pengendalian 5. Peembelian/Pengadaa pengujian &
tanda tangan bahaya n Barang dan Jasa pengukuran
▪ Tujuan & sasaran ▪ Penetapan sumber 6. Produk Akhir c. Perlatan dan metode
▪ Dijeaskan dan daya 7. Keadaan Darurat Kec. pengujian
disebarkan Dan Bencana Industri d. Tindkan perbaikan
▪ Jangka waktu pel.
▪ Terdokumentasi
▪ Indikator pencapaian 8. Rencana & Pemulihan e. Penyelidikan yg
▪ Dinamis
Keadaan Darurat memadai
▪ Ditinjau berkala ▪ Sistim pertanggung
jawaban f. Hasil temuan
3.Pelaksanaan No.2
2.Audit Internal SMK3
diatas harus:
▪ organisasi K3
▪ SDA
▪ menetapkan personil
▪ perencanaan K3 Peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3
▪ penilaian kinerja & 1. Tinjauan ulang secara berkala, meliputi:
tindak lanjut a. Evaluasi thd kebiakan K3
4.Peninjauan ulang b. Tujuan. Sasaran & kinerja K3
c. Hasil temuan audit
5.Komitmen tingkatan
pimpinan d. Evaluasi efektifitas penerapan SMK3 dan kebutuhan
pengembangan
6.Peran serta pekerja & 2. Dapat mengatasi implikasi K3
orang lain di tempat
BAGIAN
KEDUA 2. Perbandingan penerapan K3
PENETAPAN dengan perusahaan dan sektor lain
yang lebih baik;
K EBIJAKAN K3
SMK3, BAB II, PASAL 7
3. peninjauan sebab akibat kejadian
yang membahaya kan;
PP NO.50/2012 4. Kompensasi dan gangguan serta
hasil penilaian sebelumnya yang
berkaitan dengan keselamatan;
(1) Penetapan kebijakan K3 dan
sebagaimana dimaksud Pasal 5. Penilaian efisiensi dan efektivitas
6 ayat (1) huruf a sumber daya yang disediakan.
dilaksanakan oleh pengusaha. b. memperhatikan peningkatan
(2) Dalam menyusun kebijakan kinerja manajemen K3 secara
sebagaimana dimaksud pada terus-menerus; dan
ayat (1), pengusaha paling c. Memperhatikan masukan dari
sedikit harus: pekerja/ buruh dan/atau serikat
a. melakukan tinjauan awal pekerja/serikat buruh.
kondisi K3 yang meliputi: (3) Kebijakan K3 sebagaimana dimaksud
1. identifikasi potensi pada ayat (1) paling sedikit memuat:
bahaya, penilaian dan
a. visi;
pengendalian risiko
2. b. ...
PENETAPAN
KEBIJAKAN K3
SMK3, BAB II, PASAL 7
PP NO.50/2012
a. visi;
b. tujuan perusahaan;
c. komitmen dan tekad
melaksanakan kebijakan
dan
d. kerangka dan program
kerja yang mencakup
kegiatan perusahaan
secara menyeluruh yang
bersifat umum dan/atau
operasional.
PENETAPAN
KEBIJAKAN K3
SMK3, BAB II, PASAL 8
PP NO.50/2012
Pengusaha harus P ENJELASAN
Penyebarluasan
menyebarluaskan kebijakan kebijakan K3 dapat
K3 yang telah ditetap kan dilakukan melalui media
kepada pekerja/buruh, orang a.l: papan pengumum an,
brosur, verbal dalam
lain selain pekerja/buruh briefing/apel, dan/ atau
yang berada di perusahaan, media elektronik lainnya.
dan pihak lain yang terkait. Yang dimaksud dengan
pihak lain a.l:
subkontraktor, penyewa,
tamu, pelanggan,
pemasok.
TUGAS
1. Lembar Kerja 1, 2 dan 3
2. Pembuatan dokumen kebijakan
3. Membuat cara dan mekanisme
penyebarluasan Kebijakan MAT
RIKS
BAGIAN SMK3, BAB II, PASAL 9,
KETIGA PP NO.50/2012
PERENCANAAN K3 (1) Perencanaan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 6 ayat (1) huruf b dilakukan
untuk menghasilkan rencana K3.
P
Penelaahan awalENJELASAN
adalah
(2) Rencana K3 disusun dan ditetapkan oleh
pengusaha dengan mengacu pada
kegiatan yang dilakukan kebijakan K3 yang telah ditetapkan
pengusaha untuk mengetahui sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7
posisi/tingkat pelaksanaan K3 di ayat (1).
prsh thd penerapan peraturan (3) Dalam menyusun rencana K3
per-uu-an K3. Kegiatannya sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
mencakup evaluasi thd kebijakan pengusaha harus empertimbangkan:
K3 yg ada, partisipasi a. hasil penelahaan awal;
pekerja/buruh dan/atau serikat b. identifikasi potensi bahaya,
pekerja/serikat buruh, tanggung penilaian, dan pengendalian risiko;
jawab pimpininan unit kerja, c. peraturan perundang-undangan dan
analisa dan statistik kecelakaan, persyaratan lainnya; dan
dan PAK, serta upaya d. Sumber daya yang dimiliki.
pengendalian yg sudah (4) Pengusaha dalam menyusun...
dilakukan.
P ENJELASAN
Pasal 9 Ayat (3) Huruf b Pasal 9 Ayat (3) Huruf d
Identifikasi bahaya, Sumber daya adalah
penilaian dan pengendali personil yang memiliki
an risiko dilakukan kualifikasi dan kompetensi
terhadap mesin-mesin, K3, sarana K3, APD, alat
pesawat-pesawat, alat pengaman dan anggaran
kerja, peralatan lainnya, yang dialokasikan untuk
bahan-bahan, lingkungan program K3.
kerja, sifat pekerjaan, cara
kerja, proses produksi,
dsb.

Pasal 9 Huruf c
Persyaratan lainnya
adalah standar, pedoman,
dan peraturan perusahaan.
TUGAS
1. Lembar Kerja 6
2. Membentuk kelompok kerja
3. Membuat dokumen kepengurusan P2K3
4. Membuat dokumen laporan kegiatan
5. Membuat uraian tugas dengan
mencantumkan tanggung jawab K3
MAT
RIKS
BAGIAN (3) Sumber daya manusia sebagaimana
KE EMPAT dimaksud pada ayat (2) harus
PELAKSANAAN
memilki:
a. komptensi kerja yang dibuktikan
RENCANA K3 dengan seritifikat; dan
b. kewenangan di bidang K3 yang
SMK3, BAB II, PASAL 10 dibuktikan dengan surat izin
kerja/operasi dan/atau surat
PP NO.50/2012 penunjukan dari instansi yang
(1) Pelaksanaan rencana K3 berwenang.
dilakukan oleh pengusaha (4) Prasarana dan sarana sebagaimana
berdasarkan rencana K3 dimaksud pada ayat (2) paling sedikit
sebagaimana dimaksud dalam terdiri dari:
Pasal 6 ayat (1) huruf c dan Pasal a. organisasi/unit yang
9. bertanggung jawab di bidang
(2) Pengusaha dalam melaksanakan K3;
rencana K3 didukung oleh b. anggaran yang memadai;
sumber daya manusia di bidang
K3, prasarana, dan sarana. c. prosedur operasi/kerja,
informasi, dan pelaporan serta
(3) Sumber daya manusia pendokumentasi an; dan
sebagaimana .......
d. instruksi kerja.
P ENJELASAN
Pasal 10 Ayat (3) Huruf a
Kompetensi kerja adalah
kemampuan setiap
individu yang mencakup
aspek pengetahuan,
ketrampilan, dan sikap
kerja yang sesuai dengan
standar yang ditetapkan.

Huruf b
Instansi yang
berwenang a.l:
kementerian kesehatan
PELAKSANAAN
RENCANA K3
SMK3, BAB II, PASAL 11 e. pembelian/pengadaan
PP NO.50/2012 barang dan jasa;
f. produk akhir;
(1) Pengusaha dalam melaksana kan
g. upaya menghadapi
rencana K3 harus melaku kan
keadaan darurat
kegiatan dalam pemenuh an
kecelakaan dan bencana
persyaratan K3.
industri; dan
h. rencana dan
(2) Kegiatan sebagaimana dimaksud
pemulaihan keadaan
pada ayat (1) paling sedikit
darurat.
meliputi:
a. tindakan pengendalian;
(3) Kegiatan sebagaimana dimaksud
b. perancangan (design) dan
pada ayat (2) huruf a sampai
rekayasa;
dengan huruf f, dilaksanakan
c. prosedur dan instruksi kerja;
berdasarkan identifikasi bahaya,
d. penyerahan sebagian
penilaian, dan pengendalian risiko.
pelaksanaan pekerjaaan;
PENJELASAN Ayat (2) Huruf b
SMK3, BAB II, Pasal 11 Perancangan (design) dan
PP No.50/2012 rekayasa meliputi
pengembangan, verifikasi,
Ayat (2) Huruf a tinjauan ulang, validasi dan
penyesuaian berdasar kan
Tindakan pengendalian identifikasi sumber bahaya,
meliputi pengendalian thd penilaian dan pengendalian
kegiatan, produk barang dan risiko kecelakaan dan PAK.
jasa yg dapat menimbulkan
risiko kecelakaan dan PAK
sekurang-kurangnya Ayat (2) Huruf c
mencakup pegendalian thd Penyusunan prosedur dan
bahan, peralatan, lingkungan instruksi kerja memperhatikan
kerja, cara kerja, sifat syarat-syarat K3 dan ditinjau
pekerjaan, dan proses kerja. ulang apabila terjadi kecelakaan,
perubahan peralatan, perubahan
proses dan/atau perubahan
bahan baku serta ditinjau ulang
secara berkala.
P ENJELASAN
SMK3, BAB II, Pasal 11
PP No.50/2012

Ayat (2) Huruf d Ayat (2) Huruf f


Dalam kontrak penyerahan
Produk akhir dilengkapi
sebagian pelaksanaan
dengan petunjuk
pekerjaan, memuat jaminan
pengoperasian, pesifikasi
kemampuan perusahaan
teknis, lembar data
penerima pekerjaan dalam
keselamatan bahan, label
memenuhi persyaratan K3.
dan/atau informasi K3
lainnya.
Ayat (2) Huruf e
Dalam pembelian/pengada
an barang dan jasa perlu
memperhatikan spesifikasi
teknis dan aspek K3 serta
kelengkapan lembar data
keselamatan bahan.
PELAKSANAAN
PENJELASAN
RENCANA K3 Pasal 11 Ayat (4)
SMK3, BAB II, PASAL 11
PP NO.50/2012 Potensi bahaya adalah
kondisi atau keadaan baik
pada orang, peralatan,
(4) Kegiatan sebagaimana dimaksud mesin, pesawat, instalasi,
pada ayat (2) huruf g dan huruf h bahan, cara kerja, sifat
dilaksanakan berdasarkan kerja, proses produksi dan
potensi bahaya, investigasi, dan lingkungan yang berpotensi
analisa kecelakaan. menimbulkan gangguan,
kerusakan, kerugian,
kecelakaan, kebakaran,
peledakan, pencemaran,
dan PAK.
PENJELASAN
Pasal 11 Ayat (4)
Investigasi adalah serangkaian Analisa kecelakaan adalah
kegiatan untuk mengumpulkan serangkaian kegiatan untuk
keterangan/data atas rangkaian mengadakan analisa dan
temuan kejadian gangguan, penyelidikan untuk
kerusakan, kerugian, mengetahui/membuktikan
kecelakaan, kebakaran, kebenaran atau kesalahan
peledakan, pencemaran, dan sebuah fakta yang kemudian
PAK. menyajikan kesimpulan atas
kejadian kecelakaan, kebakar
an, peledakan, pencemaran,
dan PAK yang merupakan
bagian penting program
pencegahan kecelakaan
PELAKSANAAN
RENCANA K3
SMK3, BAB II, PASAL 12
PP NO.50/2012
(1) Pengusaha dalam melaksana kan
kegiatan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 11 harus:
a. menunjuk sumber daya d. membuat prosedur informasi;
menuasia yang mempunyai e. membuat prosedur pelaporan; dan
kompetensi kerja dan f. mendokumentasikan seluruh
kewenangan di bidang K3; kegiatan.
b. melibatkan seluruh
pekerja/buruh; (2) Pelaksanaan kegiatan sebagaimana
c. membuat petunjuk K3 yang dimaksud pada ayat (1) harus
harus diipatuhi oleh seluruh diintergrasi kan dengan kegiatan
pekerja/buruh, orang lain selain manajemen perusahaan.
pekerja/buruh yang berada di
perusahaan, dan pihak lain yang
terkait;
PELAKSANAAN (1) Prosedur informasi
sebagaimana dalam Pasal 12
RENCANA K3 ayat (1) huruf d harus
memberikan jaminan bahwa
SMK3, BAB II, PASAL 13 informasi K3 dikomunikasikan
PP NO.50/2012 kepada semua pihak dalam
perusahaan dan pihak terkait
di luar perusahaan
(2) Prosedur pelaporan
sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 12 huruf e terdiri atas
pelaporan:
a. terjadinya kecelakaan di
tempat kerja;
SMK3, BAB II, PASAL 13 a. terjadinya kecelakaan di
PP NO.50/2012 tempat kerja;
b. ketidak sesuaian terhadap
peraturan perundang-
undangan dan/atau
standar;
c. kinerja K3;
d. identifikasi sumber bahaya;
dan
e. yang diwajibkan
berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-
undangan.
SMK3, BAB II, PASAL 13 (3) Pendokumentasian sebagai
PP NO.50/2012 mana dalam Pasal 12 ayat (1)
huruf f paling sedikit dilakukan
terhadap:
a. peraturan perundang-
undangan di bidang K3 dan
standar di bidang K3;
b. indikator kinerja K3;
c. izin kerja;
d. hasil identifikasi, penilaian,
dan pengendalian risiko;
e. kegiatan pelatihan;
f. kegiatan inspeksi, kalibrasi
dan pemeliharaan;
SMK3, BAB II, PASAL 13 g. catatan pemantauan data;
PP NO.50/2012 h. hasil pengkajian kecelakaan
di temoat kerja dan tindak
lanjut;
i. identifikasi produk
termasuk komposisinya;
j. informasi mengenai
pemasok dan kontraktor;
dan
k. audit dan peninjauan ulang.
BAGIAN (1) Pengusaha wajib melakukan
KELIMA pemantauan dan evaluasi kinerja K3.
(2) Pemantauan dan evaluasi kinerja K3
PEMANTAUAN sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) melalui pemeriksaan, pengujian,
DAN EVALUASI dan audit internal SMK3 dilakukan
KINERJA K3 oleh sumber daya manusia yang
kompeten.
SMK3, BAB II, PASAL 14
(3) Dalam hal perusahaan tidak
PP NO.50/2012 memiliki sumber daya untuk
melakukan pemantauan dan
evaluasi keinerja K3 sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dapat
menggunakan jasa pihak lain.
SMK3, BAB II, PASAL 14 (4) Hasil pematauan dan evaluasi
PP NO.50/2012 kinerja K3 sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dilaporkan kepada
pengusaha.
(5) Hasil emantauan dan evauasi
kinerja K3 sebagaimana dimaksud
ayat (2) digunakan untuk
melakukan tindakan perbaikan.
(6) Pelaksanaan pemantauan dan
evaluasi kinerja K3 sebagaimana
dimaksud ayat (2) dilakukan sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan/atau
standar.
BAGIAN (1) Untuk menjamin kesesuaian dan
KEENAM efektivitas penerapan SMK3,
pengusaha wajib melakukan
PENINJAUAN DAN peninjauan.
PENINGKATAN (2) Peninjauan sebagaiman
dimaksud pada ayat (1)
KINERJA SMK3 dilakukan terhadap kebijakan,
perencanaan, pelaksanaan,
SMK3, BAB II, PASAL 15 pemantauan, dan evaluasi.
PP NO.50/2012 (3) Hasil peninjauan sebagaimana
dimakasud ayat (2) digunakan
untuk melakukan perbaikan dan
peningkatan kinerja.
(4)
SMK3, BAB II, PASAL 15 (4) Perbaikan dan peningkatan
PP NO.50/2012 kinerja sebagaimana
dimakasud pada ayat (3) dapat
dilaksanakan dalam hal:
a. terjadi perubahan
peraturan perundang-
undangan;
b. adanya tuntutan dari pihak
yang terkait dan pasar;
c. adanya perubahan produk
dan kegiatan perusahaan;
d. terjadi perubahan struktur
organisasi perusahaan;
e.
SMK3, BAB II, PASAL 15 e. adanya perkembangan ilmu
PP NO.50/2012 pengetahuan dan teknologi,
termasuk epidemiologi;
f. adnya hasil kajian
kecelakaan di tempat kerja;
g. adanya pelaporan;
dan/atau
h. adanya masukan dari
pekerja/buruh.
BAB III (1) Penilaian penerapan SMK3 dilakukan
PENILAIAN oleh lembaga audit independen
yang ditunjuk oleh Menteri atas
SMK3 permohonan perusahaan.

SMK3, BAB II, PASAL 16 (2) Untuk perusahaan yang memiliki


PP NO.50/2012 potensi bahaya tinggi wajib
PENJELASAN melakukan penilaian penerapan
Yang dimaksud SMK3 sesuai dengan ketentuan
dengan perusahaan peraturan perundang-undangan.
yang memiliki
potensi bahaya tinggi (3) Penilaian sebagaimana dimaksud
antara lain pada ayat (1) dilakukan melalui audit
perusahaan yang SMK3 yang meliptui:
bergerak di bidang a. pembangunan dan ...
pertambangan,
minyak dan gas bumi.
SMK3, BAB II, PASAL 16 a. pembangunan dan terjaminnya
PP NO.50/2012 pelaksanaan komitmen;
b. pembuatan dan pemdoku-
mentasian recana K3;
c. pengendalian perancangan dan
peninjauan kontrak;
d. pengendalian dokumen;
e. pembelian dan pengendali an
produk;
f. keamanan bekerja berdasarkan
SMK3;
g. standar pemantauan;
h. pelaporan dan perbaikan
kekeurangan;
i.
SMK3, BAB II, PASAL 16 i. pengelolaan material dan
PP NO.50/2012 perpindahannya;
j. Pengumpulan dan penggunaan
data;
k. Pemeriksaan SMK3; dan
l. Pengembangan keterampilan dan
kemampuan.

(4) Penilaian penerapan SMK3


sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
tertuang dalam pedomanan yang
tercantum dalam Lampiran II sebagai
bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Pemerintah ini.

AUDIT
SMK3
AUDIT adalah pemeriksaan
secara sistematis dan
SMK3 independen terhadap
pemenuhan kriteria yang
telah ditetapkan untuk
mengukur suatu hasil
kegiatan yang telah
direncanakan dan
dilaksanakan dalam
penerapan SMK3 di
perusahaan
AUDIT SMK3

BAB II
Bagian ke V SMK3
Pasal 14 (2)
AUDIT INTERNAL DIAUDIT OLEH
LEMBAGA AUDIT

BAB III
Pasal 16
▪ 12 UNSUR/ELEMEN AUDIT
▪ 166 KRITERIA
AUDIT EKSTERNAL
PERUBAHAN ATAU PENAMBAHAN
SESUAI PERKEMBANGAN OLEH
MENTERI
TEKNIS AUDIT SMK3
SESUAI LAMP. II
PEDOMAN
PRINSIP PENERAPAN
DASAR 12 ELEMEN
AUDIT
PEDOMAN
PRINSIP PENERAPAN
DASAR ELEMEN
AUDIT
1.Penetapan
Kebijakan K3
2.Perencanaan
Penerapan
K3
3.Penerapan
K3
4.Pengukuran,
Pemantauan,
dan Evaluasi
Kinerja K3
5.Peninjauan
secara
teratur untuk
meningkatka
n kinerja K3
secara
berkesinam-
bungan
PEDOMAN
PRINSIP PENERAPAN
DASAR ELEMEN
Perencanaa: AUDIT
1. Rencana K3
1.Penetapan Penetapan
berdasarka:
Kebijakan K3 Kebijakan
K3: 2.Rencana K3
2.Perencanaan memuat:
Penerapan 1. Penyusunan
Kebijakan
K3 Pelaksnaan
K3:
3.Penerapan 2.Penetapan
Renacana K3:
K3 Kebijakan: 1. Penyediaan SDM
4.Pengukuran, 2. Penyediaan sarana
3.Pelaksanaan
& prasarana
Pemantauan, No.2 diatas
3. Prosedur & Instruksi
dan Evaluasi harus:
4.Peninjauan
Kerja Pemantauan
Kinerja K3 4. Penyerahan Sbgn dan Evaliasi
ulang Pel. Pek
5.Peninjauan Kinerja:
5.Komitmen 5. Peembelian/Pengad
secara tingkatan 1. Pemeriksaan,
aan Barang dan Jasa
teratur untuk pimpinan 6. Produk Akhir
Pengujian
meningkatka 6.Peran serta 7. Keadaan Darurat
dan
n kinerja K3 pekerja & Kec. Dan Bencana
Pengukuran
secara orang lain Industri 2. Audit
berkesinam- di tempat 8. Rencana & Internal
Pemulihan Keadaan SMK3
bungan
Darurat

Peninjauan dan Peningkatan


Kinerja K3
1. Tinjauan ulang secara berkala, meliputi:
2. Dapat mengatasi implikasi K3
PEDOMAN
PRINSIP PENERAPAN
DASAR ELEMEN
Perencanaa: AUDIT
1. Rencana K3
1.Penetapan Penetapan
berdasarka: 1. Pembangunan dan
Kebijakan K3 Kebijakan
2.Rencana K3 Pemeliharaan
2.Perencanaan K3:
memuat: Komitmen
Penerapan 1. Penyusunan
Kebijakan
2. Strategi
K3 Pelaksnaan Pendokumentasian
K3:
3.Penerapan 2.Penetapan
Renacana K3: 3. Peninjauan Ulang
K3 Kebijakan: 1. Penyediaan SDM Desain dan Kontrak
4.Pengukuran, 3.Pelaksanaan 2. Penyediaan sarana 4. Pengendalian
& prasarana Dokumen
Pemantauan, No.2 diatas
3. Prosedur & Instruksi
dan Evaluasi harus: 5. Pembelian
4.Peninjauan
Kerja Pemantauan 6. Keamanan Bekerja
Kinerja K3 4. Penyerahan Sbgn dan Evaliasi
ulang Pel. Pek Berdasarkan SMK3
5.Peninjauan Kinerja:
5.Komitmen 5. Peembelian/Pengad 7. Standar Pemantauan
secara tingkatan 1. Pemeriksaan,
aan Barang dan Jasa 8. Pelaporan dan
teratur untuk pimpinan Pengujian
6. Produk Akhir Perbaikan
meningkatka 6.Peran serta 7. Keadaan Darurat
dan
Pengukuran 9. Pengelolaan material
n kinerja K3 pekerja & Kec. Dan Bencana
2. Audit dan perpindahannya
secara orang lain Industri
di tempat Internal 10. Pengumpulan dan
berkesinam- 8. Rencana &
Pemulihan Keadaan SMK3 penggunaan data
bungan
Darurat 11. Audit SMK3
Peninjauan dan Peningkatan 12. Pengembangan
Kinerja K3 Ketrampilan dan
1. Tinjauan ulang secara berkala, meliputi: Kemampuan
2. Dapat mengatasi implikasi K3
NO
ELEMEN ,
ELEMEN
S UB ELEMEN DAN KRITERIA SMK3
SUB ELEMEN KRITERIA
1. Pembangunan dan pemeliharaan 4 26
komitmen
2. Strategi Pendokumentasian 4 14
3. Peninjauan ulang perancangan (Design) 2 8
dan Kontrak
4. Pengendalian Dokumen 2 7
5. Pembelian 4 9
6. Keamanan bekerja berdasarkan SMK3 9 41
7. Standar Pementauan 4 17
8. Pelaporan dan Perbaikan Kekurangan 4 9
9. Pengelolaan Material dan 3 12
Perpindahannya
10. Pengumpulan dan Penggunaan Data 2 6
11. Audit SMK3 1 3
12. Pengembangan Keterampilan dan 5 14
Kemampuan.
12 ELEMEN 44 166
ELEMEN, SUB ELEMEN DAN KRITERIA SMK3
PP 50/2012
NO ELEMEN SUB
KRITERIA
ELEMEN
1. Pembangunan dan 4 26
Pemeliharaan Komitmen
2. Rencana dan 4 14
Pendokumentasian
3. Pengendalian Perancangan 2 8
dan Peninjauan Kontrak
4. Pengendalian Dokumen 2 7
5. Pembelian dan Pengendalian 4 9
Produk
6. Keamanan Bekerja 9 41
Berdasarkan SMK3
7. Standar Pemantauan 4 17
ELEMEN, SUB ELEMEN DAN KRITERIA SMK3
PP 50/2012
NO ELEMEN SUB
KRITERIA
ELEMEN
8. Pelaporan dan Perbaikan 4 9
Kekurangan
9. Pengelolaan Material dan 3 12
Perpindahannya
10. Pengumpulan dan 2 6
Penggunaan Data
11. Pemeriksaan SMK3 1 3
12. Pengembangan Keterampilan 5 14
dan Kemampuan.
12 ELEMEN 44 166
ELEMEN, SUB ELEMEN DAN KRITERIA SMK3
PP 50/2012
NO ELEMEN
SUB ELEMEN ∑ krit

1. Pembangunan 1.1 Kebijakan K3; (5)


dan 1.2 Tanggungjawab dan (7)
Pemeliharaan Wewenang Untuk Bertindak;
Komitmen 1.3 Tinjauan dan Evaluasi;
1.4 Keterlibatan dan Konsultasi (3)
dengan Tenaga Kerja.
(11)

2. Pembuatan dan 2.1 Rencana Strategi K3; (6)


Pendoku 2.2 Manual SMK3;
mentasian 2.3 Peraturan Perundangan dan (3)
Rencana Persyaratan lain di Bidang K3. (4)
2.4 Informasi K3 (1)
ELEMEN, SUB ELEMEN DAN KRITERIA SMK3
PP 50/2012
NO ELEMEN
SUB ELEMEN ∑ krit
3. Pengedalian 3.1 Pengendalian Perancangan; (5)
Perancangan dan 3.2 Peninjauan Kontrak.
Peninjauan Kontrak (9)

4. Pengendalian 4.1 Persetujuan, Pengeluaran dan (5)


Dokumen Pengendalian Dokumen;
4.2 Perubahan dan Modifikasi (3)
Dokumen
ELEMEN, SUB ELEMEN DAN KRITERIA SMK3
PP 50/2012
NO ELEMEN
SUB ELEMEN ∑ krit
5. Pembelian dan 5.1 Spesifikasi Pembelian Barang (5)
Penendalian Produk dan Jasa;
5.2 Sistem Verifikasi Barang dan (1)
Jasa Yang Telah Dibeli
5.3 Pengedalian Barang dan Jasa (1)
Yang Dipasok Pelanggan;
5.4 Kemampuan Telusur Produk (2)
ELEMEN, SUB ELEMEN DAN KRITERIA SMK3
PP 50/2012
NO ELEMEN ∑ krit
SUB ELEMEN
6. Keamanan Bekerja 6.1 Sistem Kerja; (8)
Berdasarkan SMK3 6.2 Pengawasan; (5)
6.3 Seleksi dan Penempatan (2)
Personil;
6.4 Area Terbatas; (4)
6.5 Pemeliharaan, Perbaikan dan (10)
Perubahan Sarana Produksi;
6.6 Pelayanan; (2)
6.7 Kesiapan Untuk Menangani (7)
Keadaan
Darurat; (2)
6.8 Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan; (1)
6.9 Rencana dan Pemulihan
Keadaan Darurat
ELEMEN, SUB ELEMEN DAN KRITERIA SMK3
PP 50/2012
NO ELEMEN
SUB ELEMEN ∑ krit
7. Standar 7.1 Pemeriksaan Bahaya; (7)
Pementauan 7.2 Pemantauan/ Pengukuran (3)
Lingkungan Kerja;
7.3 Peralatan Pemeriksaan/ (2)
Inspeksi, Pengukuran dan
Pengujian;
7.4 Pemantauan Kesehatan (5)
Tenaga Kerja
ELEMEN, SUB ELEMEN DAN KRITERIA SMK3
PP 50/2012
NO ELEMEN
SUB ELEMEN ∑ krit
8. Pelaporan dan 8.1 Pelaporan Bahaya; (1)
Perbaikan 8.2 Pelaporan Kecelakaan; (1)
Kekurangan 8.3 Pemeriksaan dan Pengkajian
Kecelakaan; (6)
8.4 Penanganan Masalah; (1)

9. Pengelolaan 9.1 Penanganan Secara Manual


Material dan dan (4)
Perpindahannya Mekanis;
9.2 Sistem Pengangkutan, (3)
Penyimpanan dan
Pembuangan;
9.3 Pengendaliian Bahan Kimia (5)
Berbahaya;
ELEMEN, SUB ELEMEN DAN KRITERIA SMK3
PP 50/2012

NO ELEMEN ∑ krit
SUB ELEMEN

10. Pengumpul an dan 10.1 Catatan K3; (4)


Penggunaan Data 10.2 Data dan Laporan K3. (2)

11. Pemeriksaan 11.1 Audit Internal SMK3. (3)


SMK3
ELEMEN, SUB ELEMEN DAN KRITERIA SMK3
PP 50/2012
NO ELEMEN
SUB ELEMEN ∑ krit
12. Pengembangan 12.1 Strategi Pelatihan; (7)
Keterampilan dan 12.2 Pelatihan Bagi Manajemen (2)
Kemampuan dan
Penyelia;
12.3 Pelatihan Bagi Tenaga Kerja; (3)
12.4 Pelatihan Pengenalan dan (1)
Pelatihan Untuk Pengunjung
dan Kontraktor;
12.5 Pelatihan Keahlian Khusus. (1)
MEKANISME AUDIT SMK3
SMK3
Bagi perusahaan :
- Mempekerjakan Pekerja/buruh lebih dari 100 org
- < 100 org dgn potensi bahaya tinggi
Penerpanannya dibuktikan dgn
Pengawasan oleh Instansi Audit
Ketenagakerjaan pada
Pem.Prop, Pem.Kab/Kota

Eksternal Internal
(3 th sekali)

Badan Audit Pengusaha/


(Auditor) Pengurus
MEKANISME RENCANA TAHUNAN AUDIT – RTA
MENTERI cq
DIRJEN
Evaluasi &
Penilaian Ajukan Tetapkan
RTA RTA
BADAN DINAS KETENAGAKERJAAN PADA
Laporan
AUDIT PEM PROV
Audit
Permohonan
u/ di Audit (sukarela) DINAS KETENAGAKERJAAN PADA BADAN
PEM KAB/KOTA AUDIT
 Sertifikat
 Tindakan
hukum
Permohona Audit
Audit
PERUSAHAAN
Eksternal
PARAMETER
PENEREPAN
SMK3
KRITERIA
PENILAIAN TINGKAT PENERAPAN SMK3
Tabel 2
TINGKAT KATAGORI PERUSAHAAN
PENCAPAIAN TINGKAT AWAL TINGKAT TRANSISI TINGKAT LANJUTAN
PENERAPAN (64 KRITERIA) (122 KRITERIA) (166 KRITERIA)

0 –59 % Kurang Kurang Kurang

60 – 84 % Baik Baik baik

85 – 100 % Memuaskan Memuaskan Memuaskan

Lampiran II PP No.50 Tahun 2012

KEBERHASILAN = TC – TNC X 100 %


TC
KETENTUAN PENILAIAN HASIL AUDIT
1. KATAGORI KRITIKAL
PENILAIAN HASIL Temuan yg mengakibatkan fatlity/kematian
AUDIT SMK3
2. KATAGORI MAYOR
BERDASARKAN a) tidak memenuhi ketentuan peraturan per-
KRITERIA uu-an
MENURUT b) Tidak melaksanakan salah satu prinsip
SMk3; dan
SIFATNYA TERDIRI
c) Terdapat temuan minor untuk 1kriteria
DARI 3 KATAGORI audit di beberapa lokasi
3. KATAGORI MINOR
Ketidak konsistenan dlm pemenuhan
persyaratan per. per-uu-an, standar,
pedoman, dan acuhan lainnya.

Dalam hal penilaian termasuk kategori


kritikal atu mayor, dinilai balum berhasil
menerapkan SMK3 dan panilaian tidak
mengacu tabel 2
SERTIFIKAT
SMK3

▪Ditanda tangani
Menteri
▪Berlaku 3 th

Dimensi/ukuran
sertifikat didesign
u/ menghindari
pemalsuan

LAPORAN

AUDIT
SMK3
FORMULIR LAPORAN AUDIT

LAPORAN AUDIT
SISTEM MANAJAMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
(SMK3)

<NAMA PERUSAHAAN >


< UNIT KERJA>
<NAMA TEMPAT KERJA YANG DIAUDIT>
<LOKASI>

TINGKAT AUDIT : <AWAL/TRANSISI/LANJUTAN>


Nomor: <No. Laporan>

< NAMA PENYELENGGARA AUDIT INDEPENDEN >

DISTRIBUSI LAPORAN :
1. <NAMA TEMPAT KERJA YANG DIAUDIT >
2. <KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I >
3. <NAMA PENYELENGGARA AUDIT INDEPENDEN>
4. <DINAS YANG MEMBIDANGI KETENAGAKERJAAN>
LAPORAN AUDIT
SISTEM MANAJAMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
(SMK3)

< PERUSAHAAN PERDAGANGAN OTOMOTIF PT. MENARA TIGGI >


< Jalan Jenderal Gatot Subroto No.12 Jakarta Selatan >

TINGKAT PENCAPAIAN: < LANJUTAN>


Nomor: < No. SMK3/o1-15/03/VI/2010 >

< PT. JATIM ASPEK NUSANTARA >

DISTRIBUSI LAPORAN :
1. < Dirut PT. Menara Tinggi >
2. < MEN. NAKERTRANS cq. Dirjen BINWASNAKER >
3. < Dirut PT. Jatim Aspek Nusantara >
4. < KADISNAKER KABUPATEN/KOTA..........>
<No.Halaman>
No. Laporan <No.Laporan> Laporan Audit Halaman dari<Total
SMK3 Halaman>
<Nama
Audit ke/ <No.Distribusi>
Tgl. Laporan <Tgl. Laporan> Perusahaan>
Distribusi Dari 3
No. Pekerjaan <No.Pekerjaan> Ringkasan Auditor Ketua Tim Auditor

1. PERUSAHAAN YANG DIAUDIT :


Nama perusahaan : ………………………………………………………………………
Jenis Usaha : ................................................................

2. LINGKUP AUDIT
Ruang lingkup pelaksanaan audit eksternal SMK3 <nama tempat kerja> meliputi:
a. <unit kerja proses/bagian tempat kerja> <lokasi>
b. dan seterusnya

3. PELAKSANAAN AUDIT
Tanggal: <dari s.d pelaksanaan audit>
Temoat: <alamat>

4. TUJUAN AUIDT
Untuk membuktikan tingkat pencapaian penerapan dan pengembangan dan kinerja K3 pada <nama
tempat kerja> sesuai dengan SMK3 dan ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia.

5. TIM AUDITOR
No. Laporan <No.Laporan> Laporan Audit Halaman <1 >
SMK3 Audit I (PERTAMA)
Tgl. Laporan <..............> <.................> Audit ke/Distribusi:
No. 1 dari 3
Auditor:
Ketua Tim Auditr
No. Pekerjaan <No.:...........> Ringkasan 1. Agus.S
Pungky.W
2. M.Eep
5. TIM AUDITOR
Tim auditor (NAMA PENYELENGGARA AUDIT INDEPENDEN) terdiri dari:
1. <NAMA> Auditor senior
2. <NAMA> Auditor junior

6. GAMBARAN UMUM TEMPAT KERJA


a. <Proses produksi>
b. <Penerapan K3>

7. JADWAL AUDIT

NO. KEGIATAN WAKTU KETERANGAN PENGHUBUNG

1 PERTEMUAN AWAL

2 PEMERIKSAAN DAN
PENILAIAN KRITERIA
3 PERTEMUAN AKHIR
Laporan Audit <No.Halaman>
No. Laporan <No.Laporan> SMK3 Halaman dari <Total
Haaman>
<Nama Audit ke/ <No.Distribusi>
Tgl. Laporan <Tgl. Laporan> Perusahaan> Distribusi Dari 3
No. Pekerjaan <No.Pekerjaan> LAPORAN UTAMA Auditor Ketua Tim Auditor

8. DAFTAR KRITERIA AUDIT DAN PEMENUHANNYA

PEMENUAHAN
No. NO. KRITERIA TIDAK BERLAKU
KETIDAK SESUAIAN
KESESUAIAN
MAYOR MINOR
Laporan Audit <No.Halaman>
No. Laporan <No.Laporan> SMK3 Halaman dari <Total
Haaman>
<Nama Audit ke/ <No.Distribusi>
Tgl. Laporan <Tgl. Laporan> Perusahaan> Distribusi dari 3
No. Pekerjaan <No.Pekerjaan> LAPORAN UTAMA Auditor Ketua Tim Auditor

9. PENJELASAN TENTANG KRITERIA TIDAK BERLAKU


<elemen/kriteria yang tidak bisa diterapkan>

10. URAIAN TEMUAN KETIDAK SESUAIAN


<uraian mengenai temuan yang tidak sesuai mayor/minor>

11. TINDAK LANJUT


<saran perbaikan ketidak sesuaian>

10. URAIAN TEMUAN KETIDAK SESUAIAN


11. TINDAK LANJUT
NO.
KRITERIA BUKTI OBJEKTIF KATEGORI
KRITERIA
Laporan Audit <No.Halaman>
No. Laporan <No.Laporan> SMK3 Halaman dari <Total
Haaman>
<Nama Audit ke/ <No.Distribusi>
Tgl. Laporan <Tgl. Laporan> Perusahaan> Distribusi dari 3
No. Pekerjaan <No.Pekerjaan> LAPORAN UTAMA Auditor Ketua Tim Auditor

12. HASIL AUDIT


<kesimpulan prosentase perolehan hasil audit>

13. DATA PENDUKUNG LAPORAN AUDIT


a. Daftar hadir pertemuan perusahaan yang diauidt; dan
b. Respon perusahaan terhadap tindak lanjut temuan ketidak sesuaian
CONTOH PENGUNAAN DAFTAR NO.8 (DAFTAR KRITERIA AUDIT DAN PEMENUHANNYA)
PEMENUHANNYA
NO. TIDAK
NO KRITERIA BERLAKU KETIDAK SESUAIAN
KRITERIA KESESUAIAN
MAYOR MINOR
1 1.1.1 Adanya kebijakan K3 yang tertulis, bertanggal,
dan secara jelas menyatakan tujuan-tujuan K3 ✓
dan komitmen perusahaan dalam memperbaiki
kinerja K3

2 1.1.2 Kebijakan yang ditanda tangani oleh pengusaha


dan atau pengurus ✓

dst

166 12.5.1 Perusahaan mempunyai sistem untuk


menjamin kepatuhan thd persyaratan lisensi ✓
atau kualifikasi sesuai dg per-uu-an unuk
melaksanakan tugas khusus, melaksanakan pek,
atau mengoperasikan peralatan.
CONTOH PENGGUNAAN DAFTAR NO.10 (URAIAN TEMUAN KETIDAKSESUAIAN)

NO NO.
KRITERIA BUKTI OBJEKTIF KATEGORI
. KRITERIA

1 1.4.7 P2K3 mengadakan P2K3 belum Minor


pertemuan secara mengadakan
teratur dan hasilnya di pertemuan secara
sebarluaskan di tempat teratur
kerja
2 1.4.8 P2K3 melaporkan P2K3 belum Minor
kegiatannya secara melaporkan
teratur sesuai dengan kegiatannya secara
peraturan perundangan teratur, tidak sesuai
peraturan perundangan
3 dst Mayor

PENYELENGGARA Badan hukum
yang ditunjuk
AUDIT SMK3 oleh Menteri
untuk melaku
PER. MENAKERTRANS kan audit
NO.PER-18/MEN/XI/2008 eksternal SMK3
SYARAT a. Badan hukum
b. SIUP
PENYELENGGARA c. NPWP
d. Kantor pusat dg cabang di
AUDIT SMK3 Ind. Barat, Tengah, Timur
e. Bukti Wajib Lapor
PASAL 3 Ketenagakerjaan di tkt
PER. MENAKERTRANS pusat dan cabang
NO.PER-18/MEN/XI/2008
f. 4 auditor eksternal senior
+ 8 yunior yang ditunjuk
g. Program kerja rencana
pelaksanaan
AUDITOR Adalah tenaga teknis
yang mempunyai
kompetensi untuk
melaksanakan audit
SMK3 SMK3 yang ditunjuk
oleh Menteri Tenaga
Kerja dan Transmigrasi
PASAL 1 atau pejabat yang
PER. MENAKERTRANS ditunjuk
NO.PER-18/MEN/XI/2008
KUALIFIKASI ▩Auditor Internal
SMK3
AUDITOR
▩Auditor Eksternal
SMK3 Junior SMK3
KEP. DIRJEN ▩Auditor Eksternal
BINWASNAKER
NO. KEP.24/DJPPK/V/2006 Senior SMK3
AUDITOR SMK3
PERSYARATAN AUDITOR INTERNAL
1. Pendidikan D3 dengan pengalaman 2 th
2. Sertifikat Ahli K3
3. Lulus pendidikan auditor SMK3

Permohonan SKP
tertulis SKP (berlaku 3 th)

MENTERI
DIREKTUR JENDERAL Evaluasi
(1 kali dlm 1 th)
AUDITOR SMK3
PERSYARATAN AUDITOR EKSTERNAL JUNIOR
1. Pendidikan D3 dengan pengalaman bid K3 min. 4 th
Pendidkan S1 dengan pengalaman K3 minimal 2 th
2. Pengalaman sebagai auditor internal min. 5x audit penuh
3. Pengalaman audit eksternal sebagai peninjau min. 5x audit
penuh min.8 jam setiap kali audit
4. Pengalaman sbg asisten audit (trainee auditor) eksternal min.
5x audit penuh min.8 jam setiap audit dan dinyatakan
mampu oleh Auditor Eksternal Senior

SKP
Permohonan
(berlaku 3 th)
tertulis SKP
MENTERI
DIREKTUR JENDERAL Evaluasi
(1 kali dlm 1 th)
AUDITOR SMK3
PERSYARATAN AUDITOR EKSTERNAL SENIOR
1. Pengalaman sebagai Auditor Eksternal Yunior minimal 1 th
2. Telah melaksanakan Audit Eksternal SMK3 minimal 10 x
audit penuh min. 8 jam setiap kali audit dalam 1 th.
3. Telah mengikuti pengembangan kemampuan bid. K3 min.
30 jam dalam waktu 2 th dg ketetapan sesuai TABEL

Permohonan SKP
tertulis SKP (berlaku 3 th)

MENTERI
DIREKTUR JENDERAL Evaluasi
(1 kali dlm 1 th)
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN DI BIDANG K3
MAKSIMUM JAM YG
KEGIATAN BOLEH DITENTUKAN PER
KEGIATAN
Mengikuti pendidikan dan pelatihan, workshop, Sesuai dengan jumlah
seminar atau lokakrya di bidang K3 jam kegiatan
Kunjungan kelapangan yang terorganisasi dalam 2
bidang K3
Kepesertaan dlm organisasi dan grup kerja yg 10
berkaitan di bidang K3
Menulis makalah di bidang K3 yg diseminarkan 10

Menulis artikel di bidang K3 yg dipublikasikan 5

Mengajar kursus/pendidikan untuk setiap materi 20


yg berbeda dan pertama kali di bidang K3
Menyusun meteri yg dipergunakan dlm 20
pendidikan dan pelatihan di bidang K3

KEP. DIRJEN BINWASNAKER NO. KEP.24/DJPPK/V/2006


SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai