MANUFACTURING
PRACTICES
(GMP)
ASYSYIFA RIANA,S.GZ.,MT.,AIFO
FOR :
Online Training ISS Awareness
“Nutrition Care Process and GMP”
TUJUAN PELATIHAN
Dokumen GMP
Keamanan pangan
Aman dikonsumsi
Bermutu
Halal
Pangan Aman : Harus bebas dari 3 bahaya
Bahaya
Kimia
Bahaya
Pangan
Bahaya Bahaya
Fisik Biologis
DEFINISI
2. Proses manufaktur dikendalikan, dan setiap perubahan pada proses dievaluasi. Perubahan yang
berdampak pada kualitas produk divalidasi sebagaimana diperlukan.
3. Instruksi dan prosedur ditulis dalam bahasa yang jelas dan tidak ambigu, sebagai bentuk Praktek
Dokumentasi Baik.
Cara penanganan
Cara pengengkutan bahan baku dan cara
Cara pengemasan
ke tempat konsumen pengolahan menjadi
produk pangan
Cara pengendalian
Cara penyimpanan Cara distribusi
kondisi lingkungan
RUANG LINGKUP CPPOB
NO ELEMEN NO ELEMEN
1. Lokasi 10. Pengemas
2. Bangunan 11. Label dan Keterangan Produk
3. Fasilitas Sanitasi 12. Penyimpanan
4. Mesin/Peralatan 13. Pemeliharaan dan Program Sanitasi
5. Bahan 14. Pengangkutan
6. Pengawasan Proses 15. Dokumentasi dan Pencatatan
7. Produk Akhir 16. Pelatihan
8. Laboratorium 17. Penarikan Produk
9. Karyawan
PERATURAN
KEPALA
BADAN
PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR: HK.03.1.23.04.12.2206
TAHUN 2012
TANGGAL 5 APRIL 2012
TENTANG CARA PRODUKSI
PANGAN YANG BAIK UNTUK
INDUSTRI RUMAH TANGGA
(CPPB-IRT)
PERATURAN BADAN
PENGAWAS OBAT DAN
MAKANAN
NOMOR 22 TAHUN 2018
TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN
SERTIFIKAT PRODUKSI PANGAN
INDUSTRI RUMAH TANGGA
PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR: 75/M-IND/PER/7/2010
TAHUN 2010
PEDOMAN CARA PRODUKSI PANGAN
OLAHAN YANG BAIK
(GOOD MANUFACTURING PRACTICES)
ELEMEN/RUANG LINGKUP/PARAMETER CPPOB
NO ELEMEN NO ELEMEN
1. Lokasi & Lingkungan Produksi 8. Penyimpanan
2. Bangunan & Fasilitas 9. Pengendalian Proses
3. Peralatan Produksi 10. Pelabelan Pangan
4. Suplai Air/Sarana Penyediaan Air 11. Pengawasan oleh
Penanggung Jawab
5. Fasilitas & Kegiatan Higiene 12. Penarikan Produk
Sanitasi
6. Kesehatan & Higiene Karyawan 13. Pencatatan dan
Dokumentasi
7. Pemeliharaan dan Program 14. Pelatihan Karyawan
Higiene Sanitasi
LEVEL PERSYARATAN
Yang Perlu
Diperhatikan
Dijaga tetap
bersih, bebas
Pertimbangan
sampah, bau,
Penetapan Lokasi Peluang asap, kotoran,
Pencemaran & debu. Tempat
Produksi
Tindakan sampah tertutup
Pencegahan
Jalan tidak
berdebu
Selokan berfungsi
baik
LOKASI PRODUKSI
Lokasi Produksi
Sumber cemaran
Jauh dari
Tempat sampah
berpenutup
Selokan
berfungsi baik
Lingkungan
Bersih, tidak berdebu
2. Bangunan dan Fasilitas
2. BANGUNAN DAN FASILITAS
berpenutup
b. Fasilitas :
Kelengkapan
ruang Tempat
produksi penyimpanan
3. FASILITAS SANITASI
Sarana
Sarana Higiene Sarana Cuci
Pembersihan/
Karyawan Tangan
pencucian
Sarana
Sarana Toilet /
pembuangan
Jamban
airdan limbah
Tata Letak
Persyaratan bahan
Peralatan
peralatan produksi
Produksi
PERMUKAAN DINDING
JENDELA
licin dan mudah
dilengkapi
dibersihkan kawat kasa
LANTAI
Kedap Air Mudah Dibersihkan Tidak Licin
Fasilitas R u a n g
Produksi
Tempat
Perpipaan
Sumber Air Penampungan
Pembawa
Air
Peralatan
Hasil analisa air
Pengelolaan Air
secara berkala
(Treatment)
6. PENGAWASAN PROSES
Pengendalian
Untuk mengurangi terjadinya produk yang Proses merupakan
tidak memenuhi syarat mutu dan bagian terpenting
keamanan, perlu tindakan pencegahan dalam produksi
melalui pengawasan proses.
a. Penetapan :
Persyaratan/ Komposisi,
Persyaratan
spesifikasi formulasi
air
bahan baku bahan
Jenis, ukuran
Deskripsi
dan spesifikasi
produk
kemasan
b. Perlu diperhatikan :
Kecukupan waktu
penggorengan/
Ketepatan penimbangan
Prosedur tertulis pemanggangan sehingga
BTP
dipastikan bagian dalam
produk matang
Prosedur penanganan
Tidak terkontaminasi
Pengawasan dan bila terjadi
dengan bahan tidak
pemantauan proses penyimpangan produk
halal dan najis
selama diproduksi
SPESIFIKASI Bahan
Catatan Baku, BTP, Bahan Penolong
CEK PELABELAN
Keterangan
Persyaratan
Produk
(lengkap) Bahan PENTING !!
DOKUMENTASI
Jenis,
ukuran, Persyaratan Dokumen
SPESIFIKASI kemasan Air ANALISA AIR
Bahan
Kemasan
Cara Komposisi
Produksi &
Baku Formulasi
Catatan
Catatan
FORMULA BAKU
PROSES PRODUKSI
Pengawasan oleh Penanggung Jawab
Seorang PJ diperlukan untuk mengawasi seluruh tahap proses produksi serta
pengendaliannya untuk menjamin dihasilkannya produk pangan yang
bermutu dan aman.
Menerapkan
Cara Berlaboratorium yang Baik (Good Laboratory Practices)
9. KARYAWAN
Kesehatan dan higiene karyawan yang baik dapat menjamin bahwa karyawan yang
kontak langsung maupun tidak langsung dengan pangan tidak menjadi sumber
pencemaran.
Fokus perhatian
Kesehatan karyawan Kebersihan karyawan Perilaku karyawan
FLU TIFUS
PERLUNYA
PEMERIKSAAN RUTIN KARYAWAN
Perilaku Karyawan
YES NO
Bercakap-cakap Bersin
Pakaian kerja lengkap &
dipakai dengan benar
Makan/minum
Sarana Sarana
Pembersihan / pencucian Higiene
Karyawan
Sarana
Sarana Cuci Sarana Toilet /
pembuangan
Tangan Jamban
air dan limbah
Pencegahan Tikus,
Serangga
PERHATIKAN:
- Jangan meletakkan insektisida/
pestisida dekat pangan
- Jangan semprot saat ada proses
produksi
14. Pengangkutan
Pemilik/penanggung
jawab harus mengikuti
pelatihan (PKP
untuk IRTP atau
CPPOB)
Pemilik/penanggung
jawab menerapkan
dan mengajarkannya
kepada karyawan
17. PENARIKAN PRODUK
Penarikan produk pangan : Tindakan menghentikan peredaran pangan
karena diduga sebagai penyebab timbulnya penyakit/keracunan pangan atau
karena tidak memenuhi persyaratan/ peraturan perundang-undangan di bidang
pangan.
Tujuan : mencegah timbulnya korban yang lebih banyak
karena mengonsumsi pangan yang membahayakan
kesehatan dan/atau melindungi masyarakat dari produk
pangan yang tidak memenuhi persyaratan keamanan
pangan.
Menarik produk lain
Menarik produknya Menghentikan yang kondisinya sama
dari peredaran produksinya dengan produk
penyebab bahaya
Pemilik IRTP harus :
Melaporkannya ke Memusnahkan Penanggung jawab
Pemerintah produknya jika mempersiapkan
Kabupaten/ Kota dan terbukti berbahaya prosedur penarikan
BB/Balai POM bagi konsumen yang produk pangan
setempat disaksikan DFI/FI.
KUK 1.2. Mengidentifikasi/ Mengkaji Metode dan
persyaratan teknologi proses pengolahan pangan.
Tujuan :
Meningkatkan
eating quality (rasa, Memudahkan
Layak dikonsumsi
tekstur, warna) dan penanganan dan
manusia
keamanan pangan distribusi
Dapat
Variasi jenis olahan Meningkatkan nilai
mengawetkan (tidak
pangan ekonomis
semua)
Pengolahan dengan suhu tinggi :
Pengisian
Blansir Pasteurisasi dalam kondisi Ekstrusi
panas
Fermentasi
Manisan
Penggaraman Pengasapan
EK 2. Menetapkan dan Mendokumentasi Penerapan
Persyaratan Umum Penerapan CPPOB / GMP
Keputusan Keputusan
Tim Manajemen
Multi Bagian
Multi Disiplin
Terlatih/ Kompeten
Ditetapkan oleh Pemimpin Puncak
CONTOH:
MEMBUAT DESKRIPSI PRODUK PANGAN
KUK 2.3. Membuat Diskripsi Produk : Bahan Baku dan Produk Akhir
Deskripsi Bahan Baku meliputi : Deskripsi Produk Akhir meliputi :
1. Nama Produk Akhir
1. Nama Bahan Baku
2. Komposisi
2. Komposisi (jika formulasi)
3. Pengemasan 3. Perlakuan Microcidal/Static (heat
4. Masa Kedaluwarsa dalam treatment, freezing, brining,
penyimpanan suhu kamar smoking, etc)
4. Cara Penyiapan dan Penyajian
5. Cara Transportasi 5. Tipe Pengemasan
6. Cara Penyimpanan 6. Masa Simpan dan Kondisi
7. Persyaratan SNI/Regulasi Penyimpanan
8. Persyaratan yang ditetapkan 7. Sasaran Konsumen yang Akan
Dicapai
8. Metode Distribusi
9. Standar Mutu Produk
Bahan Baku: bahan dasar yang dapat berupa pangan segar dan pangan
olahan yang dapat digunakan untuk memproduksi pangan.
Material kemasan
Gelas/beling
(glass) Plastik
Karton/Kertas Kaleng
Lain-lain
(misal:daun,
Aluminium foil
batang bambu,
batok)
KEMASAN PANGAN
Potensi bahaya:
Mikrobiologi: Salmonella, E.coli, Staphilococcus aureus,
Clostridium, dll
Kimia: borax, pewarna buatan yang dilarang, formalin, dll.
Fisik: rambut, kotoran, bangkai, batu, isi steples dll
Memungkinkan analisa
bahaya pada setiap langkah,
Dapat menggunakan simbol dan
nomor
SIMBOL-SIMBOL UMUM :
PENYIMPANAN
LANGKAH
KEGIATAN YANG
INSPEKSI MENGAMBIL
KEPUTUSAN
TRANSPOR KEGIATAN +
INSPEKSI
Gudang
To i l e t
To i l e t
R. ADM pengem
as
PENYIMPANAN
Penerimaan
bahan baku
i
PENGOLAHAN III
PENGEPAKA N
s
PENGOLAHAN II
PENGOLAHAN I
PROSES
a
PROSES
PROSES
t
r
o
S
Pastikan !!!
Setiap tahapan dalam diagram alir proses produksi, terpetakan dalam denah/ layout ruang.
CONTOH :
membuat layout
ruangan pengolahan
MEMBUAT PROSEDUR PENARIKAN
PRODUK
Aristotle
Thank
you