Anda di halaman 1dari 62

MATRIKULASI METODOLOGI PENELITIAN

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


Oleh:
Dr. Mohamad Dimyati, SE.,M.Si.
2018
Arti : Penelitian
O Proses yang sistematis untuk menemukan / mendapatkan
pengetahuan ilmiah baru
O Sistematis : bersistem, dgn sistematika tertentu
 Penelitian adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
untuk mendapatkan pemahaman baru yang lebih
kompleks, lebih mendetil, dan lebih komprehensif dari
suatu hal yang diteliti
 Metodologi penelitian adalah adalah serangkaian
hukum, aturan, dan tatacara tertentu yang diatur dan
ditentukan berdasarkan kaidah ilmiah dalam
menyelenggarakan suatu penelitian dalam koridor
keilmuan tertentu yang hasilya dapat dipertanggung
jawabkan secara ilmiah
O Pengetahuan ilmiah / ilmu pengetahuan / sains:
pengetahuan dengan ciri utama logis dan empiris
O Logis : dapat dinalar, masuk akal, dapat dijelaskan
O Empiris : berdasarkan fakta, ada dalam dunia nyata
3
PENGERTIAN METODE PENELITIAN
METODE PENELITIAN ?
METODE PENELITIAN PADA DASARNYA MERUPAKAN
CARA ILMIAH UNTUK MENDAPATKAN INFORMASI
DENGAN TUJUAN DAN KEGUNAAN TERTENTU
CARA ILMIAH DIDASARKAN PADA CIRI-CIRI KEILMUAN:
ORASIONAL
OEMPIRIS
OSISTEMATIS
4
JENIS-JENIS PENELITIAN
PENELITIAN MENURUT TUJUANNYA
O PENELITIAN MURNI
Peneltian untuk memahami permasalahan secara lebih
mendalam atau untuk mengembangkan teori yang sudah
ada.
O PENELITIAN TERAPAN
Penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan informasi
yang digunakan untuk memecahkan masalah.

5
MENURUT TINGKAT EKSPLANASI
O PENELITIAN DESKRIPTIF
O PENELITIAN KOMPARATIF
O PENELITIAN ASOSIATIF
 Korelasional
 Kausal

MENURUT ANALISIS DATA


 PENELITIAN KUANTITATIF
 PENELITIAN KUALITATIF
 PENELITIAN CAMPURAN

6
MENURUT PENDEKATAN/RANCANGAN
PENELITIAN

O PENELITIAN KUANTITATIF
O PENELITIAN KUALITATIF

7
Dari mana kita dapat mengembangkan
model ?
(Pendekatan Kuantitatif )
O Gap Teori (Penelitian Murni)
O Gap Research (Penelitian Murni)
O Permasalahan Dalam Kehidupan Sehari-Hari (penelitian
Aplikasi)

8
Langkah Utama (Umum) Terdapat
dalam Penelitian Kualitatif
1. Pose a question (pertanyaan yang muncul di benak
peneliti)
2. Collect data to answer the qoestion (mengupulkan
data dengan cara yang tepat
3. Present an answer (analisis data yang akurat
memberikan hasil yang akurat dapat menjawab
pertanyaan awal
(Creswell, 2015)

9
Tujuan Riset

1. Penemuan
2. Pembuktian
3. Pengembangan

10
Proses Riset Bisnis
Pendekatan Kuantitatif
Populasi
dan
sampel

Pendefinisian Kesimpulan
Studi Perumusan Pengumpulan Analisis
dan Perumusan dan
Pendahuluan Hipotesis Data Data
Masalah Rekomendasi

Instrumen
Penyusunan
Penelitian
Laporan Hasil
Penelitian

Pengujian
Validitas
dan
Reliabilitas 11
Skema Langkah-langkah Penelitian

12
Langkah-langkah Penelitian Kualitatif
Researcher Develops a Theory

Researcher Looks for Relations


Between Categories

Siklus Empiris: Induktif


Researcher Create Categories

Researcher Ask Qestion

Researcher is Gathering Data 13


Format Penulisan
Penelitian Kualitatif
Oleh;
Dr. Mohamad Dimyati, SE.,M.Si.
Format Penulisan
Penelitian Kualitatif
Bab 1. PENDAHULUAN
a. Konteks Penelitian:
O Berisi tentang fenomena yang akan
diangkat dalam penelitian
O Alasan mengapa penelitian tersebut layak
dilakukan disertai keunikan/kekhasan
kasus atau fenomena yang diangkat
O Jika diperlukan dapat ditambahkan hasil
studi pre-elementary terkait fenomena
yang dteliti atau studi literature yag dapat
memperkuat keunikan dari fenomena tsb
Format Penulisan
Penelitian Kualitatif
Bab 1. PENDAHULUAN
b. Fokus Kajian:
Berisi tentang fokus kajian dari fenomena yang akan
diteliti (central phenomenon) disertai dengan keterangan
yang lebih spesifik mengenai batasan-batasan central
fenomenon tsb
c. Tujuan Penelitian:
Berisi tetang tujuan penelitian yang akan dicapai melalui
penelitian yang dilakukan
d. Manfaat Penelitian:
Berisi tetang manfaat yang akan diperoleh dari hasil
penelitian yang akan didapat
Format Penulisan
Penelitian Kualitatif
Bab 2. PERSPEKTIF TEORITIS
a. Kajian Pustaka:
Berisi tentang definisi dan tinjauan secara teoritis terkait
central phenomenon yang diteliti
b. Pertanyaan Penelitian:
Berisi tetang pertanyaan penelitian yang diajukan dan
akan dicari Jawabannya melalui penelitian yang akan
dilakukan
Format Penulisan
Penelitian Kualitatif
Bab 3. METODE PENELITIAN
a. Metode Pendekatan Masalah:
Berisi tentang metode penelitian yang digunakan, alasan
penggunaan metode penelitian kualitatif tersebut, model
kualitatif yang digunakan beserta alasannya
Format Penulisan
Penelitian Kualitatif
Bab 3. METODE PENELITIAN
b. Unit Analisis:
1. Subyek Penelitian:
O Berisi ttg informasi subyek penelitian yang terlibat
O Teknik Sampling/ Teknik yang digunakan dalam
menentukan subyek penelitian disertai alasan
memilih subyek penelitian tsb
O informasi informan sedetail mugkin dengan tetap
mengedepankan konfidensialitas (identitas
subyek tetap disembuyikan/disamarkan)
O mencantumkan bagaimana peneliti dapat
mengenali subyek penelitian dengan baik
Format Penulisan
Penelitian Kualitatif
Bab 3. METODE PENELITIAN
b. Unit Analisis:
2. Informan Penelitian:
O Berisi ttg informasi informan penelitian
O Keterkaitan antara informan penelitian dengan
subyek penelitian dan seberapa dalam informan
penelitian mengenal subyek penelitian dengan
baik
O Teknik sampling/Teknik dalam menemukan
informan penelitian dengan tetap memperhatikan
prinsip kofidensialitas tetap diberlakukan pada
informan penelitian
Format Penulisan
Penelitian Kualitatif
Bab 3. METODE PENELITIAN
b. Unit Analisis:
3. Lokasi Penelitian:
O Berisi ttg lokasii-lokasi penelitian yang akan atau telah
dilakukan pengambilan data sertakan juga alasan
mengapa memilih lokasi tersebut
Format Penulisan
Penelitian Kualitatif
Bab 3. METODE PENELITIAN
c. Metode Pengumpulan Data:
O Metode-metode pengumpulan data yang dipilih dusertai alasan
mengapa memilih metode tersebut
O Teknik penggunaan metode tersebut
O Informasi alat yang digunakan dalam pengumpulan data (tape
recorder, kamera , alat tulis, dsb)
d. Teknik Analisis Data:
O Berisi teknik analisis data yang digunakan berdasarkan data
yang diperoleh dan berdasarkan tujuan penelitian
O Penjelasan secara terpetinci tahapan-tahapan dari analisis data
tsb. Apa saja yang dilakukan di tiap-tiap tahapan tsb.
O Mencantumkan validitas dan reabilitas dari data yang diperoleh
Format Penulisan
Penelitian Kualitatif
Bab 4. HASIL PENELITIAN DAN DISKUSI
a. Tahapan penelitian:
O Tahapan-tahapan penelitian dari awal hingga akhir
O Bagaimana peneliti mempersiakan diri dalam kancah penelitian
O Bagaimana peneliti mengenal subyek penelitian dengan baik,
sehingga data yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan
O Cantumkan kegiatan pengambilan data (jadwal wawancara dan
observasi yang sudah dilakukan dan yang akan dilakukan)
sajikan dalam bentuk tabel
b. Hasil Penelitian:
O Berisi hasil penelitian yang dikaitkan dengan temuan di
lapangan dan pertanyaan penelitian yang diajukan pada awal
bab.
Format Penulisan
Penelitian Kualitatif
Bab 4. HASIL PENELITIAN DAN DISKUSI
c. Pembahasan dan Diskusi:
O Berisi tentang pembahasan atau diskusi mengenai hasil
penelitian yang diperoleh.
O Bagaimana keterkaitan penelitian dengan teori yang sudah ada
O Serta bagaimana peneliti menjelaskan hasil temuan
berdasarkan sudut pandang subyek yang disandingkan dengan
sudut pandang teoritis
Format Penulisan
Penelitian Kualitatif
Bab 5. KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan
O Berisi kesimpulan yang didapat berdasarkan hasil penelitian dan
diskusi
b. Saran
O Berisi saran yang dikemukakan oleh peneliti berdasarkan hasil
penelitian dan diskusi
Daftar Pustaka
Lampiran
Tahapan yang harus dilakukan
dalam Penelitian Kualitatif
1. Mengangkat permasalahan: unik
2. Memunculkan pertanyaan penelitian:
menentukan aras penelitian, penelitian
selesai ketika pertanyaan penelitian sudah
terjawab
3. Mengumpulkan data yang relavan: berupa
kata, kalimat, pernyataan, uraian
4. Melakukan analisis data: bergantung pada
model penelitian
5. Menjawab pertanyaan penelitian
Metode Sampling
Pobability Sampling
1. Simple Random Samling: Undian Berhadian,
pengundian pemenang arisan
2. Systematic Randam Sampling: berdasarkan urutan
ke X. Urutan Ke 1 ditentukan secara random dan
urutan ke xsecara sistematis (loncatan sistematis)
3. Stratifed Random Sampling
4. Cluster Randomsampling
5. Multi –stage Sampling: teknim random sampling
bertingkat.
Metode Sampling

Pobability Sampling
1. Accidental Sampling :
kebetulan/ketidaksengajaan
2. Quota Sampling: penentuan kuota
berdasarkan peneliti saja
3. Purposeful sampling: Ciri-ciri subyek yang
sesuai dengan tujuan penelitian: paling
sering digunakan dalam penelitian kualitatif
Purposeful Sampling

O Peneliti memilih subyek penelitian dan


lokasi penelitian dengan tujuan untuk
mempelajari /memahami permasalahan
pokok yang akan diteliti
O Subyek dan lokasi penelitian dipilih
disesuaikan dengan tujuan penelitian
O Penelitian kualitatif jika akan menggunakan
teknik ini, terlebih dahulu harus
mengidentifikan strategi sampling apa yang
akan digunakan
Strategi Sampling
Cresweii (2008) terdapat 9 strategi sampling untuk teknik
Purposeful Sampling:
1. Sampling dengan variasi maksimal (maximal variation
sampling)
2. Sampling dengan kasus ekstrem (extrame case sampling)
3. Sampling bersifat tipikal (typical sampling)
4. Sampling suatu teori atau konsep (theory or concept sampling
5. Sampling yang bersifat homogen (homogeneous sampling)
6. Sampling yang bersifat kritis (critical sampling)
7. Sampling yang bersifat oportunis (opportunistic samling)
8. Sampling bola salju (snowball sampling)
9. Sampling yang bersifat kuat atau lemah (conforming and
disconfirming sampling)
Strategi Sampling
Pemilihan kesembilan strategi sampling tersebut
berdasarkaj pertimbangan:
O Waktu pengambilan sampel dilakukan , apakah
sebelum pengumpulan data atau setelah
pengumpulan data
O Permasalahan yang diangkat dan pertanyaan yang
akan dijawab
Sampling dengan Variasi Maksimal
O Ketika peneliti mencari sampel kasus atau individu
yang memiliki perbedaan dalam karakteristik atau
siaft-sifat yang dimiliki oleh kasus atau individu.
O Akan diperoleh beragam perspektif yang akan
memperkaya hasil dari fenomena yang diteliti
O Dilakukan sebelum pengumpulan data
O Langkah-langkah:
1. peneliti terlebh dahulu mngidentifkasi
karakteristik yang dinginkan
2. Kemudian peneliti mencari individu atau subyek
penelitian atau lokasi yang akan memberikan
perspektif atau dimensi-dimensi yang berbeda
dari karakteristik tersebut
Sampling dengan Variasi Maksimal
O Contoh:
O penelitian mengenai stres kerja pada pekerja sektor
transportasi umum
O Langkah-langkah sampling:
1. Peneliti melakukan indentifikasi karakteristik
pekerta transportasi umum
2. Kemudian melakukan teknik purposeful terhadap
tiga jenis transportasiumum, seperti sopir bus
antarkota, masinis, dan nahkoda yang dapat
memberikan perspektif yang berbeda mengenai
stres kerja
Sampling dengan Kasus Ekstrem
O Digunakan untuk kasus yang bersifat sangat unik atau
ekstrem, luar biasa atau tidak umum ditemukan (outlier-cases
karena sifatnya berbeda dg kasus umumnya)
O Kejahatan super yang dilakukan oleh seseorang, capain
keberhasilan luar biasa seseorang
O Peneliti melakukanidentifikasi kasus ekstrem tersebut dengan
cara terjun langsung dan bergabung menjadi bagian individu
yang diteliti atau organisasi yang diteliti
O Contoh: Kasus Ponari yang berawal dari tragedi disambar petir
ponari memiliki kekuatan dan kemamoan untuk mengobati
dan menyembuhkan sebala macam penyakit melalui media
batu. Ribuan orang berbondong bondong berobat. Untuk
kasus tsb peneliti harus terjun langsung dan bergabung
menjadi satu bagian dari individu tsb dengan tinggal bersama
keluarga dan menjadi bagian keseharian Ponari untuk
mendapatkan perspektrif yang tepat dan akurat
Sampling yang Bersifat Tipikal
O Digunakan untuk kasus yang bersifat unik
atau individu yang memiliki karakteristik
unik (tidak familier atau tidak biasa tetapi
tidak ekstrem.
O Identifikasi yang dapat dilakukan peneliti
adalah dengan bertanya langsung kepada
individu yang bersangkutan atau dengan
menggunakan data demografis atau data
survei, tergantung dari kasus yang akan
diteliti
Sampling Suatu Teori atau Konsep
O Meneliti individu atau suatu lokasi tertentu
dengan tujuan untuk membantu
memberikan pemahaman lebih terhadap
suatu konsep atau teori,
O karena subyek atau lokasi tersebut dapat
membantu peneliti dalam memberikan
pemahaman atau membantu menemukan
konsep yang bersifat spesifik ataupun
menghasilkan teori baru
O Identifikasi dapat dilakukan dengan cara
peneliti harus benar-benar memahami
konsep atau teori yang akan diteliti
Sampling Suatu Teori atau Konsep
O Contoh:
O Seorang peneliti hendak meneliti kekuatan otak
manusia dengan cara membuang suatu bagian otak
tertentu yang ada pada hemifer sebelah kanan.
O Jika ini dilakukan langsung pada manusia sangat
beresiko.
O Untyk itu dilakukan pembedahan terhadap seekor
simpanseyang secara struktur otak memiliki
kemiripan dengan otak manusia.
O Hasilpenelitian dapat diprediksikan bahwa hal
tersebut dapat digeneralisasikan pada manusia
O Dari hasil penelitian tersebut akan melahirkan suatu
konsep atau suatu teori baru yang validitas dan
reliabilitasnya dapat dipertanggung jawabkan
Sampling yang Bersifat Homogen
O Peneliti memilih subyek penelitian atau
lokasi penelitian atas dasar kesamaan sifat
atau karakteristik dari kelompok atau
populasi
O Identifikasi dapat dilakukan dengan peneliti
harus melakukan identifikasi terhadap
karakteristik homogen yang dimiliki,
kemudian mencari dan menemukan subyek
ataupun lokasi penelitian yang memiliki
karakteristik tersebut
Sampling yang Bersifat Kritis
O Dilakukan setelah proses pengambilan data
dilakukan
O Strategi tambahan dari strategi sampling
lainnya sebelum proses pengambilan data
O Dilakukan untuk memperkaya temuan hasil
penelitian dan kompleksitas penelitian
dengan memanfaatkan momentum yang
terjadi pada saat penelitian berlangsung.
O Momentum yang terjadi umumnya bersifat
aksidental dan bergantung pada situai dan
kondisi yang ada
Sampling yang Bersifat Kritis
O Contoh:
O Penelitia terhadap Mahasiswa yang kuliah sambil bekerja
paruh waktu.
O Pada awal penelitian menggunakan sampling variasi
maksimal untuk menentukan subyek penelitian yang akan
dipilih.
O Sete;ah penelitian berlangsung dan proses pengambilan
data selesai dilakukan, tiba-tiba ditemukan beberapa
subyek penelitian yang hamil, sehingga subyek tersebut
harus membagi waktu untuk kuliah, bekerja paruh waktu,
dan menjaga kehamilan.
O Adanya kehamilan tersebut menarik perhatian untuk diteliti
lebih lanjut dan mengangkatnya menjadi temuan yang
lebih kompleks.
O Hal inilah yang dimaksud dengan opportunistic sampling
Sampling Bersifat
Memperkuat atau Memperlemah
O Dilakukan untuk kepentingan cross -ceck data sebelumnya
yang telah diperoleh penelitian
O Cross-ceck dilakukan dengan bantuan informan dari
subyek penerlitian yang dipilih.
O Informan yang dipilih harus memiliki syarat merupakan
orang yang mengenal subyek dengan baik dan mengetahui
karakteristik yang diteliti dari subyek penelitian
Sampling Bola Salju
O Termasuk strategi sampling setelah pengambilan sampel
dilakukan.
O Fenomena yang diteliti dapat berkembang menjadi lebih
dalam atau lebih luas dari yang ditentukan sebelumnya.
Yang
O Pada situasi tertentu, jumlah subyek penelitian yang
terlibat menjadi bertambah karena subyek yang telah
ditemukan sebelumnya kurang memberikan informasi yang
mendalam atau situasi-situasi tertentu tidak
memungkinkan peneliti untuk mendapatkan askes kepada
sumber, lokasi, atau subyek yang hendak diteliti
O Dalam situasi demikian diperlukan penelusuran lebih
lanjut menuju sasaran yang henda diteliti
O Penelusuran ini biasanya bersifat sambung menyambung
hingga sampai kepada sasaran (bola salju)
Strategi Sampling Teknik Purposeful Sampling
Waktu pengambilan Sampel

Sebelum Pengambilan Data

Tujuan Sampling

Maksimal Variasi Sampling: untuk Homogeneous Sampling: untuk


mengembangkan serangkaian menggambarkan beberapa sub
perspekrif kelompok secara mendalam

Typical Sampling: untuk


Critical Sampling: untuk suatu kasus
menggambarkan kasus yang
yang diilustrasikan secara dramatis
bersifat khas dan tidak familier

Extreme Sampling: untuk


Theory of Concept Sampling: untuk
menggambarkan kasus yang bersifat
memahami suatu konsep atau teori
ekstrem atau sangat unik
Strategi Sampling Teknik Purposeful Sampling
Waktu pengambilan Sampel

Setelah Pengambilan Data

Tujuan Sampling

Opportunistis Sampling: untuk


memanfaatkan momentum yang terjadi

Confirming/Disconfirming Sampling:
untuk memperkuat atau memperlemah
data sebelumnya
Snowball Sampling: untuk
menggambarkan kasus
secaramendalam dengan subyek yang
representatif
Bagian Utama
Penelitian Kualitatif
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang (Konteks Penelitian)
• Alur pemikiran bersifat induktif
• Berisi tentang fenomena yang diangkat dalam penelitian , alasan mengapa
penelitian tersebut layak dilakukan
• Umumnya disertakan mengenai keunikan /kekhasan kasus atau fenomena
yang akan diangkat
• Jika diperlukan dapat ditambahkan hasil studi pre eliminary terkait
fenomena yang diteliti atau studi literature yang dapat memperkuat
keunikan/kekhasan dari fenomena tsb atu untuk menyakinkan pembaca
bahwa kasus yang diangkat memang ada atau sudah terjadi
• Esensi penelitian kualitatif menyajikan suatu fakta berdasarkan sudut
pandang pelaku/subyek.
• Esensi penelitian kuantitatif bertujuan untuk membuktikan atau menguji
hipotesis yang diajukan dari variabel atau fenomena yang terjadi, shg
hipotesis atau fenomena yang terjadi masih dimungkinkan untuk terbukti
atau tidak terbukti
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang (Konteks Penelitian)
• Seorang peneliti kualitatif sudah memikiki keharussan
bahwa fenomena yang diangkat mamang ada atau
sudah terjadi
• Hal ini dibuktikan di pendahuluan dengan hasil studi pre
eliminary
• Langkah selanjutnya ketika kasus atau fenomena yang
diangkat sudah terbukti adanya, maka peneliti
melanjutkan dengan menggali data dan informasi yang
kemudian menyajikannya dalam bentuk laporan hasil
penelitian berdasarkan sudut pandang pelaku/subyek.
1. PENDAHULUAN
1.2 Rumusan Masalah (Fokus Kajian)
• Berisi tentang fokus dari fenomena yang akan diteliti (central
phenomenon) disertai dengan keterangan yang lebih spesifik mengenai
batasan-batasan phenomenon tersebut
• Identifikasi permasalahan (Creswell: 2008):
• peneliti kualitatif harus menekankan kepada eksplorasi dari masalah
yang diangkat dengan cara menjelaskan secara mendalam central
phenomenon (konsep utama yang diteliti)
• Sedangkan dalam penelitian kuantitatif peneliti lebih menekankan
kepada diskripsi atau penjelasan dari keterhubungan antara variabel
yang diteliti
• Peneliti kualitatif umumnya hanya sedikit tentang fenomena yang diteliti
• Penelitian kualitatif tidak terlalu terikat pada teori, sehingga dalam
memahami permasalahan atau fenomena yang diangkat dalam penelitian
harus melakui eksplorasi yang mendalam dengan melakukan interaksi
yang intens dengan subyeki penelitian
• Dari eksploarasi tsb peneliti kualitatif dapat memahami fenomena yang
diteliti secara lebih detail
1. PENDAHULUAN
1.2 Rumusan Masalah (Fokus Kajian)
• Sedangkan penelitian dalam kuantitatif, peneliti harus
tahu benar segala hal yang berkaitan dengan variabel
yang diangkat dan dituntut untuk memberikan
penjelasan bagaimana sebuah variabel mempengaruhi
variabel lainnya
• Lima model besar penelitian kualitatif: studi biografi,
fenomenologi, grounded theory, studi etnografi, dan
studi kasus
1. PENDAHULUAN
1.2 Rumusan Masalah (Fokus Kajian)
• Fokus studi biografi: melakukan eksplorasi thd kehidupan
individu yang dianggap unik dan khas..
• Permasalahan dalam studi ini adalah aakan memberikan
gambaran mengenai keunikan dan kekhasan kehidupan
individu tersebut dan memaparkan alasan mengapa individu
tsb penting untuk diteliti
• Fokus Studi Fenomenologi: memahami inti dari pengalaman
individu yang berkaitan dengan suatu fenomena tetrtentu.
• Permasalahan dalam studi ini adalah peneliti harus
memaparkan suatu pengalaman unik dan khas yang dialami
individu atau sekelompok individu yang berkaitan dengan
suatu fenomena tertentu dan arti yang diperoleh dari
pengalaman tersebut berdasarkan sudut pandang subyek
1. PENDAHULUAN
1.2 Rumusan Masalah (Fokus Kajian)
• Fokus studi Grounded Theory: menemukan suatu teori
berdasarkan data yang diperoleh langsung di lapangan.
• Permasalahan dalam studi grounded theory adalah
bagaimana peneliti merumuskan dan memodifikasi
teori dan apakah nantinya teori tsb dapat digunakan
pada tataran populasi atau hanya individual saja.
• Fokus Studi Etnografi: memberikan ganbaran dan
melakukan interpretasi dari suatu budaya dankelompok
sosial tertentu.
• Permasalahan dalam studi ini adalah alasan si peneliti
mengapa perilaku berbudaya dari suatu kelompok perlu
digambar dan diinterpretasikan.
1. PENDAHULUAN
1.2 Rumusan Masalah (Fokus Kajian)
• Fokus studi kasus: mengembangkan analisis yang
mendalam dari suatu kasus tunggal atau kasus jamak.
• Permasalahan dalam studi ini peneliti harus
memfokuskan diri pada suatu kasus atau fenomena,
bagaimana prosesnya (dijabarkan ketika kita hendak
melakukan suatu program tertentua)
• Dalam rumusan masalah, Jika diperlukan dapat
ditambahkan gambaran mengenai kasus yang akan
diteliti guna membantu memberikan detail dari kasus
yang tidak tertuliskan
1. PENDAHULUAN
1.3 Tujuan Penelitian
• Berisi tentang tujuan penelitian yang akan dicapai melalui
penelitian yang dilakukan
• Tujuan penelitian kualitatif mengindikasikan latar belakang
untuk apa penelitian tersebut dilakukan atau untuk tujuan
apa peneliti memahami central phenomenon dengan subyek
dan lokasi penelitin yang spesifik
• Model penelitian kualitatif yang dipilih juga mempengaruhi
penulisan tujuan penelitiannya
• Tujuan penelitin lebih bersifat terbuka
• Peneliti melakukan pengumpulan data dengan bertanya atau
melakukan wawancara dengan pertanyaan terbuka dan
bervariasi agar kompleksitas dan keutuhan data dapat
diperoleh secara lebih optimal
1. PENDAHULUAN
1.3 Tujuan Penelitian
• Data berupa pengalaman subyektif atau sudut pandang
subyek digali sedalam-dalamnya dan sebanyak yang dapat
diperoleh hingga pada inti dari central phenomenon yang
diteliti
• Esensi tujuan penelitian kualitatif adalah untuk memahami
yang dapat diartikan memahami pengalaman subyektif atau
sudut pandang subyek peneliti terhadap suatu fenomena
hingga kepada inti fenomena tersebut
• Creswell (2008): Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk
eksplorasi/menemukan/memahami/menggambarkan
central phenomenon terhadap subyek penelitian pada lokasi
penelitian
1. PENDAHULUAN
1.3 Tujuan Penelitian
• Komponen penyusun tujuan penelitian kualitatif :
1. tujuan utama: untuk apa penelitian dilakukan (eksplorasi,
menemukan, memahami, menggambarkan)
2. central phenomenon: merupakan suatu konsep fokus kajian
yang dipakahmi adan diteliti secara mendalam
3. Subyek penelitian yang akan diteliti dan dipahami sudut
pandangnya
4. Lokasi penelitian yang merupakan tempat dilakukannya
penelitian
1. PENDAHULUAN
1.3 Tujuan Penelitian
Contoh: Penelitian Fenomena kasus kekerasan thd mahassiswa baru
Universitas ABC
• Tujuan utama: untuk memahami dan melakukan eksplorasi
• Central phenomenon: perilaku kekerasan (latar belakang kasus, alasan
mengapa kasus tersebut muncul) strategi coping yang dilakukan
• Subyek penelitian: mahasiswa baru korban perilaku kekerasan
• Lokasi penelitiannya: universitas ABC.
Rumusan tujuan penelitiannya:
1. untuk memahami dan melakukan eksplorasi terhadap latar belakang
munculnya kasus kekerasan terhadap mahasiswa baru di Universitas ABC
2. Mengapa kasus tersebut sering kali terjadi
3. Bagaimana strategi coping-nya yang dilakukan oleh mahasiswa baru
korban kekerasan di Universitas ABC
1. PENDAHULUAN
1.4 Manfaat Penelitian
• Berisi tentabg bmanfaat yang akan diperoleh dari hasil penelitian yang
akan didapat
2. PERSPEKTIF TEORITIS (TINJAUAN PUSTAKA)
2.1 Kajian Pustaka
• Berisi tentang definisi dan tinjauan secara teoritis terkait central
phenomenon yang diteliti
• Keterlibatan teori dalam penelitian kualitatif sangat minim atau setidaknya
tidak sedalam penelitian kuantitatif terutama pada awal penelitian
kualitatif
• Creswell (2008): keterlibatan teori atau literarture dalam penelitian
kualitatif hanya sebatas permasalahan penelitian saja, tetapi tidak
berfungsi sebagai identifikasi dari arah penelitian, tujuan penelitian,
ataupun pertanyaan penelitian yang dikemukakan
• Alasan mengapa keterlibatan teori dan literature sangat minim dalam
penelitian kualitatif adalah karena yang digunakan sebagai dasar pijakan
dari penelitian kualitatif adalah sudut pandang subyek penelitian dalam
memandang suatu fenomena atau memaknai suatu pengalaman
subyektifnya.
• Sementara dasar pijakan penelitian kuantitatif adalah teori atau literature,
sehingga arah penelitian, tujuan penelitisn, dan hipotesis pun harus
didasarkan pada teori
2. PERSPEKTIF TEORITIS (TINJAUAN PUSTAKA)
2.2 Pertanyaan Penelitian
• Berisi tentang pertanyaan penelitian yang diajukan dan akan
dicari jawabannya melalui penelitian yang dilakukan
• Pertanyaan penelitian sama pentingnya dengan hipotesis
dalam penelitian kuantitatif
• Peneliti akan memunculkan pertanyaan penelitiain yang akan
dicari jawabannya berdasarkan data yang diperoleh di
lapangan
• Penelitian kualitatif selelsai jika semua pertanyaan penelitian
yang diajukan oleh peneliti sudah terjawab sepenuhnya secara
menyeluruh dan mendalam hingga kepada esensi dari
fenomena yang diteliti
• Sedangkan akhir penelitian kuantitatif adalah pakah hipotetis
penelitian terbukti/tidak terbutki
2. PERSPEKTIF TEORITIS (TINJAUAN PUSTAKA)
2.2 Pertanyaan Penelitian
• Pertanyaan penelitian berfungsi untuk membantu peneliti
dalam memfokuskan tujuan penelitian ke dalam bentuk
pertanyaan yang spesifik
• Pertanyaan penelitian juga berfungsi sebagai dasar pemikiran,
arah pemimkiran, dan sekaligus sebagai penentu berakhirnya
penelitian yang dilakukan
• Fungsi pertanyaan penelitian dalam penelitian kualitatif
sebagai jantung pennelitian
2. PERSPEKTIF TEORITIS (TINJAUAN PUSTAKA)
2.2 Pertanyaan Penelitian
• Kaidah-kaidah membuat pertanyaan penelitian
1. Pertanyaan penelitian yang dibuat harus mampu merefleksikan sudut
pandang subyek penelitian dari central phenomenon yang diangkat
dalam penelitian
2. Pertanyaan penelitian sebaiknya bersifat umum
• Creswell (2008) menyarankan 5 buah pertanyaan penelitian yang
diajukan.
• Hal yang lebih penting dalam pertanyaan penelitian adalah hendaknya
pertanyaan penelitian yang dibuat sebaiknya lebih ditekankan pada
informasi berdasarkan sudut pandang subyek penelitian daripada
keinginan peneliti
• Heriansyah (2009) : umumnya jumlah pertanyaan penelitian lebih dari
satu butir pertanyaan
2. PERSPEKTIF TEORITIS (TINJAUAN PUSTAKA)
2.2 Pertanyaan Penelitian
• Kaidah-kaidah membuat pertanyaan penelitian
3. Pertanyaan penelitian yang diajukan harus bersifat netral, tetapi
mampu mengeksplorasi secara mendalam
4. Pertanyaan penelitian yang dibuat sebaiknya terdiri atas dua bagian,
yaitu pertanyaan inti dan pertanyaan tambahan

Anda mungkin juga menyukai