Anda di halaman 1dari 5

5.

TATANAN KAWASAN INDUSTRI DAN PERKANTORAN SEHAT

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah segala upaya atau pemikiran yang
ditujukan untuk melindungi tenaga kerja dalam melakukan pekerjaan, menjamin keselamatan
setiap orang yang berada di tempat kerja serta agar sumber-sumber produksi dipelihara dan
dipergunakan secara aman dan efisien sehingga diharapkan dapat meningkatkan produksi
perusahaan yang berlandaskan meningkatnya produktivitas kerja.

Dengan demikian untuk meningkatkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada
industri dan perkantoran adalah dengan menciptakan lingkungan kerja yang sehat, aman, dan
nyaman melalui penyelenggaraan Program Kota Probolinggo Sehat.

Dalam penyelenggaraan Program Kota Sehat khususnya pada Tatanan Kawasan


Industri dan Perkantoran Sehat lebih menekankan pada beberapa aspek penting yaitu
lingkungan fisik industri dan perkantoran, penataan sektor informal, keselamatan dan
kesehatan kerja, sosial, ekonomi, budaya serta kesehatan yang bertujuan untuk menciptakan
lingkungan industri yang sehat dan bersih serta mencegah terjadinya pencemaran lingkungan
di sekitar kawasan industri.

Upaya konkret yang dapat dilakukan oleh perusahaan/pelaku industri dalam rangka
penyelenggaraan Program Kota Sehat yaitu dengan mencegah dan mengendalikan terhadap
sumber-sumber bahaya di tempat kerja. Pengendalian dan pencegahan sumber-sumber
bahaya ini harus dimulai sejak tahap perancangan dan pemilihan peralatan produksi, kegiatan
operasional sampai ketahap pengembangan usaha perusahaan. Dalam hal ini
perusahaan/pelaku industri harus berupaya dalam melaksanakan program-program
Keselamatan dan Kesehatan Kerja tersebut di segala sektor kegiatan operasionalnya sehingga
diharapkan tujuan perusahaan/industri akan dapat dicapai secara aman tanpa menyebabkan
waktu dan asset hilang (lost time) sehingga kondisi perusahaan/ industri dan kesejahteraan
karyawan/ tenaga kerja juga ikut meningkat. Selain itu dapat meningkatkan perekonomian
yang aman dan menguntungkan bagi masyarakat Kota Probolinggo sehingga secara tak
langsung dapat mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran di Kota Probolinggo.

Adapun yang menjadi lokasi unggulan/pilot project yang difokuskan pada Tatanan
Kawasan Industri dan Perkantoran Sehat pada tahun 2014 adalah PO. Akas N1, IKM Pradipta
Jaya Food, IKM Sam Brunaaang, Batik Manggur, dan PDAM Kota Probolinggo dimana hal
ini sesuai dengan Keputusan Walikota Probolinggo Nomor : 188.45/331/KEP/425.012/2014
tentang Penetapan Lokasi Binaan (Pilot Project) Pada Tatanan Kawasan Kota Probolinggo
Sehat Tahun 2014.

Kebijakan dan implementasinya dapat dijabarkan berdasarkan indikator sebagai berikut


:

1) Adanya Lokasi Khusus Kawasan Industri ;


2) Adanya Ruangan Khusus Merokok di Lingkungan Perkantoran ;
3) Adanya Jaminan Kesehatan Bagi Pekerja di Semua Industri ;
4) Industri Tidak Mencemari Lingkungan ;
5) Minimnya Keluhan Masyarakat Tentang Kasus Pencemaran Akibat Industri ;
6) Pemerintah Daerah Melakukan Pemantauan Udara Ambien di Kawasan Industri ;
7) Adanya Industri Proper (Program Peningkatan Kinerja Perusahaan) ;
8) Menurunnya Angka Kecelakaan Kerja ;
9) Angka Pengangguran ;
10) Adanya Aktifitas Pelatihan/ Pendidikan di Balai Latihan Kerja.
Dengan adanya Program Kota Sehat khususnya pada Tatanan Kawasan Industri dan
Perkantoran Sehat, diharapkan dapat memacu laju pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
industri berwawasan lingkungan di masa mendatang sehingga dapat mewujudkan Kota
Probolinggo yang sehat dan nyaman bagi masyarakat Kota Probolinggo.

VIII INDUSTRI dan PERKANTORAN SEHAT


1. Pendahuluan
Perilaku hidup bersih dan sehat merupakn upaya untuk memberikan pengalaman belajar
atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan
membuka jalan komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap dan perilaku.
Berbagai upaya pendekatan dan pemberdayaan masyarakat penting untuk dilakukan sebagai
suatu upaya untuk membantu masyarakat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri dalam
tatanan masing-masing, agar dapat menerapkan cara-cara dan pola hidup sehat untuk menjaga,
memelihara dan meningkatkan kesehatan.
Upaya penyadaran kesehatan perlu dibiasakan dengan hal-hal kecil namun berdampak
besar, seperti membuang sampah pada tempatnya, tidak mencemari sungai, membersihkan bak
mandi. Hal yang paling penting menjadi prinsip sebetulnya adalah menggalakkan masyarakat dalam
gotong royong sebagai sebuah warisan nilai budaya sosial yang perlu dikembangkan.
Sosialisasi yang berkesinambungan akan menghasilkan kesadaran yang kuat bagi masyarakat
akan pentingnya lingkungan bersih. Kegiatan lingkungan bersih bisa dilakukan mulai dari diri
sendiri, kemudian keluarga, lalu masyarakat. Kesadaran setiap individu untuk memulai hidup bersih
akan memunculkan individu-individu lain untuk mencontoh dan melakukan hal yang serupa.
Dalam penyelenggaraan program kota sehat di kota mataram khususnya tatanan kawasan
industri dan perkantoran sehat lebih menekankan pada beberapa aspek penting yaitu lingkungan
fisik industri dan perkantoran, penataan sektor informal, keselamatan dan kesehatan kerja, sosial,
ekonomi, budaya serta kesehatan yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan
bersih serta mencegah terjadinya pencemaran lingkungan di sekitar kawasan industri dan
perkantoran.
Sejak tahun 2010, forum kota sehat bersama pemerintah kota mataram telah
memprogramkan tatanan industri dan perkantoran sehat. Adapun lokasi binaan yang difokuskan
pada tatanan ini adalah lingkungan perkantoran di semua kantor SKPD, Kantor Camat hingga kantor
puskesmas.
Sedangkan untuk industri dilakukan pendampingan dan penilaian di beberapa home industri
kerajinan tahu tempe kekalik, abian tubuh dan tempit, kemudian pengrajin kompos serta pengrajin
kue tradisional. Untuk sementara di mataram belum terdapat pabrik-pabrik industri berskala besar,
sehingga pendampingan masih dilakukan di sentra produksi berskala rumah tangga.
Adapun lokasi yang difokuskan untuk kawasan industri dan perkantoran sehat di kota
mataram dapat dilihat pada kelurahan getap, kelurahan sayang-sayang, komplek kantor walikota
mataram serta komplek perkantoran di lingkar utara dan lingkar selatan.

2. Indikator Tatanan Kawasan Industri dan Perkantoran Sehat


Menurut buku pedoman kota sehat (2005) indikator penting dalam melaksanakan tatanan
kawasan industri dan perkantoran sehat mencakup beberapa aspek penting, yaitu lingkungan fisik
industri, lingkungan fisik kantor dan perdagangan, penataan sektor informal, keselamatan dan
kesehatan kerja dan pencegahan kecelakaan serta kesehatan masyarakat.
Kebijakan dan implementasi pengembangan kota sehat tatanan kawasan industri dan
perkantoran sehat di kota mataram dapat dijabarkan berdasarkan indikator sebagai berikut :
a. Adanya Kawasan Industri
Untuk mendukung keberadaan industri yang sehat, perlu adanya lingkungan industri yang
sehat pula. Pemerintah kota mataram dalam hal ini Dinas Kesehatan dan instansi terkait lainnya
perlu melakukan suatu kegiatan KIRLI yaitu Kawasan Industri Ramah Lingkungan, sehingga dapat
menciptakan kondisi kawasan industri yang sehat dan ramah lingkungan.
Selain itu telah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Mataram dimana pembangunan
kawasan industri diarahkan pada kawasan utara dan barat Kota Mataram serta letak/lokasi yang
jauh dari kawasan pemukiman untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan pada kawasan
tersebut.

b. Adanya Upaya Kawasan Bebas Merokok


Sebagai perwujudan menciptakan udara yang bersih dan sehat maka sejak tahun 2012 ini
sedang dipersiapkan perda untuk kawasan tanpa rokok dan kawasan terbatas merokok terutama di
rumah sakit, puskesmas, sekolah, kantor pemerintah dan fasilitas publik lainnya.
Kawasan bebas rokok sudah mulai banyak diterapkan terutama di lingkungan pendidikan
dan beberapa instansi yang diawali dengan sosialisasi, pemasangan stiker, poster tentang himbauan
untuk tidak merokok pada beberapa lokasi di lingkungan perkantoran.

c. Adanya Penataan Khusus Untuk Sektor Informal


Keberadaan sektor informal sangat diperlukan dalam rangka penyerapan tenaga kerja dan
menggerakkan perekonomian masyarakat. Keberadaan sektor informal terkadang dapat
mengganggu kebersihan dan keindahan kota. Untuk itu perlu adanya penataan guna menertibkan
pedagang kaki lima/asongan (sektor informal) untuk mewujudkan kota yang sehat.
Untuk penataan pedagang kaki lima masih dalam tahap persiapan untuk dibuatkan
peraturan daerah, yang secara khusus akan mengatur tentang regulasi PKL. Karena berdasarkan
data Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKLI) Kota Mataram menunjukkan bahwa PKL seharusnya
ditangani secara profesional, mulai dari penataan dan juga manejemenya. Kondisi yang ada saat ini
masih bersifat tradinional dan mengalir begitu saja secara alami tumbuh dan berkembang seiring
kebutuhan.
APKLI selaku wadah payung dari PKL di kota mataram telah mampu memberikan kontribusi
positif dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat, terbukti dengan banyaknya bidang
usaha terutama sekali usaha kuliner yang mampu dilahirkan dengan kondisi perkembangan kota
mataram sebagai pusat jasa.
Hal terpenting yang perlu dilakukan adalah melakukan penataan dan penertiban PKL di
beberapa tempat yang tumbuh secara tradisional semi permanen di beberapa ruas jalan. Diperlukan
juga komitmen setiap pedagang untuk selalu menjaga kebersihan di sekitar tempat jualan sehingga
kebersihan dan keindahan tetap terjaga dengan baik.

d. Pentingya partisipasi masyarakat


Pada dasarnya, lingkungan yang kotor bisa disebabkan oleh dua hal yaitu kurangnya
kesadaran masyarakat akan pentingnya arti sehat bagi kehidupan, dan kurangnya pasilitas yang
pendukung terbentuknya lingkungan yang bersih.
Sebab yang pertama terjadi adalah karena kurangnya sosialisasi kebersihan lingkungan,
minimnya pengetahuan tentang hal tersebut, dan menurunnya budaya gotong royong di masyarakat.
Sebab yang kedua terjadi karena kurangnya dana untuk membeli fasilitas yang mendukung
kebersihan semacam kloset, bak sampah atau peralatan lain yang menunjang.
Penyebab tersebut akan bisa teratasi apabila semua elemen dalam masyarakat ikut
berpartisipasi untuk bergerak, menyatu, dan saling bahu membahu dalam menciptakan lingkungan
yg bersih, meskipun mungkin masalah dana tetap menjadi masalah klasik yang masih
diperhitungkan. Elemen yang dimaksud adalah pemerintah, warga masyarakat, pemuda, LSM, dan
tokoh agama.
1. Penutup
Dengan adanya Program Kota Sehat khususnya pada Tatanan Kawasan Industri dan
Perkantoran Sehat diharapkan dapat memacu laju pertumbuhan ekonomi dan pembangunan industri
yang berwawasan lingkungan di masa mendatang sehingga dapat mewujudkan Kota yang sehat.
Industri di kota mataram sebagian besar berupa industri kecil dan industri rumah tangga.
Dalam 10 tahun terakhir jumlah industri mengalami peningkatan demikian juga dengan nilai
investasi dan jumlah tenaga kerja yang terserap. Perkembangan sektor industri ini sebagai salah
satu penunjang kegiatan pariwisata yang dibingkai dalam upaya pengembangan ekonomi lokal yang
berbasis masyarakat.
Pembangunan koperasi dan usaha kecil menengah menunjukkan kemajuan yang cukup
berarti. Meningkatnya jumlah koperasi, anggota, asset dan volume usaha. Hal tersebut disebabkan
karena keseriusan pemerintah dalam mengembangkan UKM melalui keterpaduan program antara
lain melalui pendidikan dan pelatihan, pengembangan kelembagaan, dan bantuan permodalan.
Kesadaran akan pentingnya budaya lingkungan bersih menuju hidup sehat harus terus
dikembangkan oleh semua elemen masyarakat termasuk di lingkungan industri dan juga
perkantoran.
Untuk mengukur tingkat capaian keberhasilan program pada tatanan industri dan
perkantoran sehat melalui adanya penataan lingkungan fisik industri, penataan lingkungan fisik

kantor dan perdagangan, adanya penataan pedagang kaki lima .

Anda mungkin juga menyukai