Anda di halaman 1dari 59

METODOLOGI PENELITIAN

Dr. Elfi Susanti VH, MSi


METODOLOGI PENELITIAN

Konsep dasar
1 5 Hipotesis Penelitian
penelitian

2 Jenis penelitian 6 Desain Penelitian

Teknik penyusunan Tinjauan


3 Perumusan masalah 7 pustaka, dan Penulisan daftar
pustaka

Perumusan Tujuan
4 8 Teknik Sampling
Penelitian
METODOLOGI
PENELITIAN

merupakan cara ilmiah untuk CARA ILMIAH


mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu.
DATA

TUJUAN KEGUNAAN
Penelitian sebagai
suatu proses

Salah satu ciri khas penelitian adalah : proses


yang berjalan secara terus menerus

hasil penelitian tidak akan pernah merupakan


hasil yang bersifat final

Hasil penelitian seseorang harus tunduk


pada penelitian orang lain yang datang
belakangan

penelitian dari awal sampai akhir


merupakan proses
CARA ILMIAH

KEGIATAN
PENELITIAN

Ciri-ciri keilmuan

Rasional Sistematis Empiris

LOGIS
Data Penelitian

DATA EMPIRIS

VALID

Derajat Ketepatan

Reliabilitas Obyektivitas
TUJUAN
PENELITIAN

PENEMUAN PEMBUKTIAN PENGEMBANGAN

Memperdalam &
Data untuk
Memperluas
Data Baru membuktikan
Pengetahuan
keragu-raguan
yang ada
KEGUNAAN
PENELITIAN

MEMAHAMI MEMECAHKAN MENGANTISIPASI

MASALAH
KRITERIA METODE
ILMIAH

Bebas dari
Berdasarkan fakta
prasangka

Menggunakan Menggunakan
prinsip analisis hipotesis

Menggunakan Menggunakan
ukuran obyektif teknik kuantifikasi
LANGKAH DALAM METODE ILMIAH

1
• Merumuskan serta mendefiniskan masalah

2
• Mengadakan studi kepustakaan.

3
• Menentukan model untuk menguji Hipotesis

4
• Mengumpulkan data.

5
• Menyusun, menganalisis, dan memberikan interpretasi

6
• Membuat generalisasi dan kesimpulan
ASUMSI & BATASAN
DALAM METODE ILMIAH

1.Terdapatnya keteraturan (regularity) dan urutan


(order)

Terjadinya suatu kejadian selalu ada kaitannya dengan


dan tergantung dan kejadian lain yang mendahuluinya

Adanya kontinuitas dalam proses penelitian

Pengetahuan yang didapat dari penelitian harus dapat


dikomunikasikan
Pendekatan ilmiah dan
non ilmiah

Hasrat Ingin Tahu

Pertanyaan

Pengetahuan yang Benar


/ KEBENARAN

PENDEKATAN PENDEKATAN
ILMIAH NON ILMIAH
PENDEKATAN ILMIAH

 Dituntut dilakukan dengan cara & tata urutan tertentu sehingga


diperoleh pengetahuan yang benar/logis

 Cara ilmiah ini harus dapat diterima oleh akal dengan berpikir
ilmiah.
BERPIKIR ILMIAH

Berpikir ilmiah yaitu bersikap SKEPTIK, ANALITIK DAN KRITIK

 Berpikir skeptik : selalu menanyakan bukti & fakta yg


mendukung pertanyaan
 Berpikir analitik : selalu menganalisis setiap pertanyaan atau
persoalan
 Berpikir Kritik : selalu mendasarkan pikiran atau pendapat pada
logika & mampu menimbang berbagai hal secara obyektif
berdasarkan data, dan analisis akal sehat
PENELITIAN ILMIAH

 Penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah untuk memperoleh


pengetahuan yang benar mengenai suatu masalah, dapat
berupa fakta, konsep, generalisasi dan teori

 Penelitian ilmiah adalah rangkaian pengamatan yang


sambung bersambung, berakumulasi dan melahirkan teori-
teori yang mampu menjelaskan dan meramalkan fenomena-
fenomena
FUNGSI PENELITIAN
ILMIAH

1. Menemukan suatu pengetahuan baru


2. Menguji kembali pengetahuan atau hasil penelitian yang ditemukan
sebelumnya (mengadakan verifikasi)
3. Mengembangkan pengetahuan (hasil penelitian) yang telah teruji
kebenarannya
4. Mencari hubungan antara pengetahuan yang baru ditemukan
dengan pengetahuan yang lain
5. Mengadakan ramalan (prediksi) dengan ditemukan hubungan
(hubungan sebab akibat) dengan pengetahuan-pengetahuan yang
mendahuluinya
JENIS-JENIS
PENELITIAN

Dr. Elfi Susanti VH, MSi


JENIS-JENIS
PENELITIAN

Penelitian Kasus
Penelitian
1 4 dan Penelitian
Historis
Lapangan
Penelitian Penelitian
2 5
Deskriptif Korelasional

Penelitian Penelitian
3 6
Perkembangan Eksperimental

Penelitian
7
Tindakan
1. Penelitian
Historis
Tujuan
• Untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif, dengan
cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi, serta mensintesakan
• bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat

Ciri-ciri
• Data yang diolah biasanya data yang diobservasi orang lain (data sekunder)
sehingga keaslian, ketepatan dan sumber data perlu diperhatikan.
• Dimungkinkan pula adanya data primer. Bila ada, harus diberikan prioritas.
• Untuk memeriksa bobot data dilakukan dengan kritik Internal dan Eksternal
• Kritik internal : menguji motif, kejujuran dan keterbatasan peneliti dalam
pengumpulan data
• Kritik eksternal : relevansi, keaslian dan akurasi data
1. Penelitian
Historis
Langkah-langkah Pokok
• Definisikan masalah
• Rumuskan tujuan penelitian dan hipotesis (jika mungkin)
• Kumpulkan data (primer maupun sekunder)
• Evaluasi data (kritik internal dan eksternal)
• Tuliskan laporan

Contoh Penelitian Historis


• Studi mengenai praktek “ijon” petani cengkih di daerah pedesaan Jawa Tengah
• Untuk memahami dasar-dasarnya diwaktu lampau
• Menguji apakah sistem ijon masih relevan di masa sekarang
• Menguji apakah nilai-nilai sosial tertentu serta solidaritas memainkan peranan penting
dalam berbagai kegiatan ekonomi pedesaan
Penelitian
Deskriptif

Salah satu jenis metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan


menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya.

Menjawab pertanyaan : siapa, apa, kapan, di mana dan bagaimana


(who, what, when, where, how).

Data yang disajikan berdasarkan fakta, akurat dan sistematik


namun tidak dapat menjelaskan penyebab (why), tidak dapat menerangkan
hubungan sebab akibat (satu variabel mempengaruhi variabel lain)
Penelitian
Deskriptif

 Untuk membuat pencandraan/gambaran secara sistematis, faktual


Tujuan dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat pada suatu obyek
penelitian tertentu

 Tidak ada : pengujian hipotesis, peramalan, pencarian implikasi


hubungan antar variabel penelitian (korelasional)
Ciri-ciri  Memerlukan data yang benar-benar representatif/mewakili obyek
penelitian
 Proses pengambilan sampel penelitian harus hati-hati

 Penelitian Deskriptif sering disebut dengan Penelitian Survei


Penelitian
Deskriptif

 Definisikan tujuan secara jelas dan spesifik


 Rancang metode pendekatannya :
 Data apa yang akan dikumpulkan ? Bagaimana cara
pengumpulannya ?
Langkah-
langkah Pokok  Alat apa yang digunakan untuk pengumpulan data ? Siapa sumber
datanya ?
 Siapa yang bertugas mengumpulkan data ?
 Kumpulkan data
 Tuliskan laporan

 Studi mengenai kebutuhan tenaga kerja dalam bidang komputer


Contoh Penelitian tahun 2000
Deskriptif  Survei mengenai pendapat umum mahasiswa untuk menilai sikap
pada mahasiswa terhadap rencana perubahan kurikulum
MENGAPA PENELITIAN
DESKRIPTIF ?

• Pengamatan empiris menunjukkan bahwa sebagian besar laporan penelitian dilakukan


dalam bentuk deskriptif.
1

• Metode deskriptif sangat berguna untuk mendapatkan variasi permasalahan yang


berkaitan dengan bidang pendidikan maupun tingkah laku manusia
2

•Penelitian deskriptif pada umumnya menarik bagi para peneliti muda, karena bentuknya
sangat sederhana dengan mudah dipahami tanpa perlu memerlukan teknik statiska yang
3 kompleks.

• Dapat menggambarkan subjek atau objek yang diteliti mendekati kebenaranya.


4
3. Penelitian
Perkembangan

Tujuan

Untuk menyelidiki pola dan perurutan pertumbuhan atau perubahan


suatu obyek atau gejala sebagai fungsi waktu

Ciri-ciri

 Penelitian ini menuntut pengamatan yang berkelanjutan (kontinu)


 Dapat dilakukan secara longitudinal (fungsi waktu) maupun cross-
sectional
3. Penelitian
Perkembangan

1. Definisikan masalah dan rumuskan tujuan


2. Lakukan telaah pustaka
Langkah-langkah Pokok 3. Rancang metode pendekatannya
4. Kumpulkan data
5. Evaluasi data
6. Susun laporan hasil evaluasi

Contoh Penelitian Perkembangan

 Studi mengenai perkembangan tingkah laku anak umur 0 - 10 tahun


 Studi mengenai pengaruh bantuan dana IDT pada peningkatan perekonomian
pedesaan
 Penelitian mengenai pengaruh kepesertaan program KB terhadap penekanan angka
kematian
dan Penelitian
Lapangan

TUJUAN
• Untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang dan
interaksi lingkungan suatu unit sosial : individu, kelompok, lembaga atau masyarakat

CIRI-CIRI
Obyek penelitian berupa unit sosial tertentu
Sampel sedikit tetapi variabel pengamatan banyak
Kesimpulannya terbatas pada unit sampel tertentu dan tidak dapat digeneralisasi pada
tingkat populasinya (cenderung subyektif)
4. Penelitian Kasus dan
Penelitian Lapangan

Langkah-langkah Pokok

1. Rumuskan tujuan yang akan dicapai


2. Rancang metode pendekatannya
3. Kumpulkan data
4. Organisasikan data dan informasi menjadi sebuah rekonstruksi yang terpadu
5. Susun laporan dan diskusikan hasilnya

Contoh Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan

• Studi lapangan mengenai kebudayaan petani nelayan di wilayah pesisir


• Studi kasus mengenai kehidupan anak-anak jalanan di kota Semarang
• Penelitian tentang tipologi pedagang kaki lima di seputar simpang lima
5. Penelitian
Korelasional

Tujuan
Untuk mengetahui hubungan (korelasional) antara variabel-variabel penelitian

Ciri-ciri

 Cocok digunakan jika variabel yang diteliti rumit dan tidak dapat diteliti dengan metode
eksperimen (tidak dapat dimanipulasi/dikontrol)
 Memungkinkan pengukuran beberapa variabel dan saling hubungannya secara
serentak dalam keadaan realistisnya
 Output dari penelitian ini adalah taraf/tinggi rendahnya hubungan dan bukan ada atau
tidaknya adanya saling hubungan secara kausal
 Pola hubungan sering tidak menentu dan kabur
 Sering memasukkan berbagai data tanpa pilih-pilih (dipaksakan)
 Dapat digunakan untuk meramalkan variabel tertentu berdasarkan variabel bebas
5. Penelitian
Korelasional

1. Definisikan masalah
2. Lakukan telaah pustaka
Langkah-langkah Pokok 3. Rancang cara pendekatannya
4. Kumpulkan data
5. Analisis data dan buat interpretasinya
6. Susun laporan

Contoh Penelitian Korelasional

• Studi analisis faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa


• Hubungan antara skor test masuk perguruan tinggi dengan indeks prestasi
• Peramalan tingkat permintaan barang berdasarkan tingkat harga barang
6. Penelitian
Eksperimental

◦ Peneliti dengan sengaja memberi intervensi (perlakuan) kepada subjek.


◦ Pengamatan dilakukan terhadap efek perlakuan.
◦ Perbedaan hasil pengamatan sebelum dan sesudah atau antar kelompok
dianggap sebagai efek perlakuan.

K. Perlakuan : O1 O2

K. Kontrol : O3 O4

Efek perlakuan : O1/O2 atau O2/O4


6. Penelitian
Eksperimental

 Untuk menyelidiki hubungan sebab akibat dengan cara mengenakan


kepada satu atau lebih kelompok eksperimental suatu
Tujuan kondisi/perlakuan dan membandingkannya dengan kelompok
eksperimental yang tidak dikenai kondisi/perlakuan

 Menuntut pengaturan variabel dan kondisi/perlakuan eksperimen


 Menggunakan kelompok kontrol dan kelompok eksperimental
Ciri-ciri  Menggunakan hipotesis tertutama tentang akibat perbedaan
perlakuan
6. Penelitian
Eksperimental

Langkah-langkah Pokok 1. Lakukan survei kepustakaan/studi pustaka


2. Identifikasi dan definisikan masalah
3. Rumuskan hipotesis berdasarkan studi pustaka
4. Definisikan pengertian-pengertian dasar dan variabel utama
5. Susun rancangan penelitian
6. Laksanakan eksperimen
7. Organisasikan data hasil eksperimen
8. Analisis data dan lakukan pengujian hipotesis
9. Interpretasi hasil analisis, diskusikan dan susun laporan

Contoh Penelitian Eksperimental


• Pengaruh penambahan dosis pupuk A terhadap peningkatan hasil panen padi
• Pengaruh model pembelaran kooperatif terhadap peningkatan prestasi belajar siswa pada materi
laju reaksi
SIFAT PENELITIAN
EKSPERIMEN

Intervensi

Observasi terhadap efek perlakuan

Pengendalian variabel luar/ non eksperimen

Kelompok Kontrol/ pembanding


6. Penelitian
Eksperimental

Variabel Luar Yang


Upaya Pengendalian
Harus Dikendalikan

Kondisi Internal Subjek 1.Pembatasan Kriteria


subjek (Inkulsi/ eksklusi)

Kondisi lingkungan 1.Randomisasi kelompok


subjek subjek/ matching

Bias pengukuran 1.Uji validitas/ reliabilitas


alat ukur

Subjektivitas Peneliti 1.Pengukuran tersamar


(blinded) tunggal, ganda
JENIS RANCANGAN EKSPERIMEN

Eksperimen Murni
• pengedalian terhadap variabel luar sangat ketat (Randomisasi
Kelompok, homogenisasi subjek, atau penggunaan kelompok kontrol)

Eksperimen Kuasi (Semu)


• Pengendalian terhadap variabel luar tidak sekuat eksperimen murni
tetapi mendekati situasi eksperimen murni
Penelitian
Eksperimental-Murni

Tujuan:
untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab-akibat dengan cara menggunakan
satu atau lebih perlakuan kepada satu atau lebih kelompok eksperimental dan
membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenakan
kondisi perlakuan

Contoh-contoh

Penelitian untuk menyelidiki efek program pencegahan penyalahgunaan obat terhadap sikap
mahasiswa, dengan menggunakan kelompok eksperimen (yang diperkenalkan dengan program itu),
dan kelompok kontrol (yang tidak diperkenalkan dengan program itu),

Penelitian untuk menyelidiki efek pemberian tambahan makanan di sekolah kepada murid-murid SD di
suatu daerah dengan memperhatikan keadaan sosial-ekonomi orang tua dan taraf intelegensi
CIRI-CIRI EKSPERIMEN MURNI

• Menuntut penggunaan variabel-variabel dan kondisi-kondisi eksperimental


secara tertib-ketat, baik dengan kontrol atau dengan manipulasi langsung
1 maupun dengan randomisasi (pengaturan secara acak).

• Secara khas menggunakan kelompok kontrol sebagai “garis-dasar” untuk


dibandingkan dengan kelompok eksperimental yang dikenakan perlakuan.
2

• Memusatkan usaha pada pengontrolan varians


3
CIRI-CIRI EKSPERIMEN MURNI

• Internal validity, pertanyaan yang perlu dijawab adalah: Apakah manipulasi


eksperimental pada studi ini memang benar-benar menimbulkan perbedaan?
4

• External validity, yang menanyakan persoalan: seberapa representatifkah


penemuan-penemuan penelitian ini dan seberapa jauh hasil-hasilnya dapat
5 digeneralisasikan kepada subyek-subyek atau kondisi-kondisi yang sama?

• Dalam rancangan eksperimental yang klasik, semua variabel lain diusahakan


agar konstan kecuali variabel perlakuan yang secara sengaja dimanipulasikan
6 atau dibiarkan bervariasi
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN
EKSPERIMEN MURNI

Keunggulan :
◦ Pengendalian terhadap variabel luar dapat secara maksimal
◦ Timbulnya efek semata-mata karena perlakuan

Kelemahan
◦ Pengendalian berlebihan terhadap kondisi penelitia berlebihan
sehingga tidak sesuai dengan situasi riil populasi.
◦ Hambatan Etis : sengaja membiarkan kelompok kontrol tidak
mendapatkan perlakuan yang optimal
Langkah-langkah pokok
EKSPERIMEN MURNI

1) Lakukan survei kepustakaan yang relevan bagi masalah yang akan digarap.
2) Identifikasi dan definisikan masalah.
3) Rumuskan hipotesis-hipotesis berdasarkan atas penelaahan kepustakaan.
4) Definisikan pengertian-pengertian dasar dan variabel-variabel utama.
5) Susun rencana eksperimen:
6) Laksanakan eksperimen.
7) Aturlah data kasar itu dalam cara yang mempermudah analisis selanjutnya; tempatkan
dalam rancangan yang memungkinkan memperhitungkan efek yang diperkirakan akan
ada.
8) Terapkan test/uji signifikansi untuk menentukan taraf signifikansi hasilnya.
9) Buatlah interpretasi mengenai hasil testing, berikan diskusi seperlunya, dan tuliskan
laporannya
Contoh-contoh
 Penelitian tentang perbedaan penerapan sikap kerja ergonomis sebelum adanya
penyuluhan dan sesudah adanya penyuluhan.
 Berbagai penelitian mengenai berbagai problem sosial seperti kenakalan remaja,
keresahan, merokok, dan sebagainya, yang didalamnya kontrol dan manipulasi tidak selalu
dapat dilakukan.
 Penelitian pendidikan yang menggunakan pretest-postest yang didalamnya variabel-varibel
seperti kematangan, efek testing, regresi statistik, atrisi selektif dan adaptasi tidak dapat
dihindari atau bahkan terlewat dari penelitian
CIRI-CIRI EKSPERIMEN KUASI

 Penelitian eksperimental-semu secara khas mengenai keadaan praktis, yang


didalamnya adalah tidak mungkin untuk mengontrol semua variabel yang relevan
kecuali beberapa dari variabel-variabel tersebut.

 Peneliti mengusahakan untuk sampai sedekat mungkin dengan ketertiban


penelitian eksperimental yang sebenarnya, dengan hati-hati menunjukkan
perkecualian dan keterbatasannya.

 Karenanya, penelitian ini ditandai oleh metode kontrol parsial berdasar atas
identifikasi secara hati-hati mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi internal
validity dan external validity.
CIRI-CIRI EKSPERIMEN KUASI

 Perbedaan antara penelitian eksperimental-sungguhan dengan


eksperimental-semu adalah kecil, terutama kalau yang dipergunakan
sebagai subyek adalah manusia, misalnya sosial, ekonomi, dan psikologi.

 Walaupun penelitian tindakan dapat mempunyai status eksperimental-


semu, namun seringkali penelitian tersebut sangat tidak formal, sehingga
perlu diberi kategori tersendiri. Sekali rencana penelitian telah dengan
sistematis menguji masalah validitas, bergerak menjauhi alam intuitif dan
penjelajahan maka permulaan metode eksperimental telah terwujud
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN
RANCANGAN EKSPERIMEN KUASI

Keunggulan
Lebih mudah diterapkan daripada eksp. Murni

Kelemahan
Pengendalian terhadap Variabel luar tidak sekuat eksp. murni
Langkah-langkah pokok dalam melaksanakan penelitian
eksperimental-semu adalah sama dengan langkah-langkah dalam
penelitian eksperimental-sungguhan, dengan pengakuan secara teliti
terhadap masing-masing keterbatasan dalam hal validitas intenal dan
eksternal
Penelitian Tindakan
Kelas

Proses Untuk Perbaikan, Peningkatan Dan Perubahan Pembelajaran Ke Arah


Yang Lebih Baik, Agar Tujuan Pembelajaran Dapat Tercapai Secara Optimal

Bentuk Kajian Yang Reflektif Oleh Pelaku Tindakan Untuk


Meningkatkan Kemampuan Rasional Dari Tindakan-tindakan Yang
Dilakukannya, Untuk Memperbaiki Kondisi-kondisi Praktik
Pembelajaran
(T. RAKA JONI 1998)
Penelitian Tindakan (Action
Research)

Memperbaiki dan meningkatkan kualitas isi, masukan, proses dan hasil


pembelajaran

Menumbuh-kembangkan budaya meneliti para pendidik agar lebih


proaktif mencari solusi terhadap permasalahan pembelajaran
TUJUA
N Menumbuhkan dan meningkatkan produktivitas meneliti para pendidik,
khususnya dalam mencari solusi masalah-masalah pembelajaran

Meningkatkan kolaborasi antar pendidik dalam memecahkan masalah


pembelajaran
KARAKTERISTIK PTK

SELF-
SITUASIONAL KONTEKSTUAL KOLABORATIF REFLECTIVE &
SELF- FLEKSIBEL
EVALUATIVE

UPAYA
PEMECAHAN TINDAKAN & PELAKU
TINDAKAN MEMBERI
PERMASALAHAN YG BERUPA UPAYA KELONGGARAN
KONKRET YANG MODEL DAN PERBAIKAN MELAKUKAN
DALAM PELAKSANA
DIHADAPI GURU PROSEDUR DILAKUKAN REFLEKSI
AN TANPA
DAN SISWA DI TINDAKAN SECARA DAN MELANGGAR
KELAS SESUAI BERSAMA- EVALUASI KAIDAH
KONTEKS SAMA DOSEN DIRI THD METODOLOGI
PEMBELA- MAHASISWA KEMAJUAN ILMIAH
JARAN YG DICAPAI
Perbedaan PTK & Penelitian
Konvensional

Aspek Penelitian Tindakan Kelas Penelitian Biasa


Masalah Masalah Dirasakan Dan Dihadapi Peneliti Masalah Dan Hasil Pengamatan Orang
Lain

Tujuan Peningkatan, Perbaikan Dan Atau Menguji Hipotesis


Perubahan Ke Arah Lebih Baik Membuat Generalisasi
Mencari Eksplanasi

Manfaat / Kegunaan Langsung Terlihat Dan Bermanfaat Bagi Tidak Langsung Terlihat Dan Dipakai
Pelanggan Dan Obyek Penelitian Sebagai Saran-saran

Teori Dipakai Sebagai Dasar Memilih Dan Dipakai Sebagai Dasar Perumusan
Menentukan Aksi Atau Solusi Tindakan Hipotesis/Pertanyaan Penelitian

Metodologi/ Desain Fleksibel Sesuai Konteks, Langkah Kerja- Paradigma Penelitian Jelas, Linear,
siklus- Setiap Siklus 4 Tahap, Analisis Setiap Penelitian Kuantitatif: Analisis Setelah Data
Tahap Terkumpul
CIRI-CIRI PENELITIAN
TINDAKAN KELAS

1.Merupakan Kegiatan Nyata, Untuk Meningkatkan Mutu PBM

1.Merupakan Tindakan oleh Guru kepada Siswa

1.Tindakan Harus Berbeda Dari kegiatan Biasanya

4.Terjadi Dalam Siklus Berkesinambungan; Minimum Dua Siklus

4.Ada Pedoman Yang Jelas Secara Tertulis, bagi Siswa untuk


dapat Mengikuti Tahap Demi Tahap.
CIRI-CIRI PENELITIAN
TINDAKAN KELAS

1.Ada Unjuk Kerja Siswa Sesuai Pedoman Tertulis dari Guru

1.Ada Penelusuran Terhadap Proses, Dengan Pedoman


Pengamatan

1.Ada Evaluasi Terhadap Hasil Dengan Instrumen Yang


Relevan

4.Keberhasilan Tindakan Dilakukan Dalam Bentuk Refleksi,


Melibatkan Siswa Yang Dikenai Tindakan

4.Hasil Refleksi Harus Terlihat Dalam Perencanaan Siklus


Berikutnya
Langkah 1 Siklus

(2) Tindakan

(1) Rencana
(3) Pengamatan,
Analisis Hasil

(4) Refleksi
Evaluasi
MODEL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Perencanaan

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

Pengamatan

?
Identifikasi Perumusan Tujuan/ Kajian
Indikator Teori dan
Masalah Masalah Keberhasilan.
(Refleksi Awal) Empiris

Perencanaan Hipotesis
Tindakan Tindakan

Pelaksanaan
Analisis Data
Tindakan
dan Observasi

Indikator Keberhasilan
Belum
Tercapai Tercapai
STOP
Refleksi atau
Pemantapan

PENELITIAN TINDAKAN KELAS


Berapa Siklus????
 Tergantung kepuasan peneliti
 Disarankan tidak kurang dari 2 siklus
 PTK umumnya 3-5 siklus
PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN
KELAS

1. Identifikasi Masalah Pembelajaran


2. Menganalisis dan merumuskan masalah pembelajaran
3. Merencanakan Tindakan
4. Melaksanakan Tindakan, Observasi, dan Assesment
5. Menganalisis data hasil observasi dan assesment serta
interpretasi
6. Melakukan Refleksi dan merencanakan Tindak Lanjut
untuk siklus berikutnya.
Komponen-komponen refleksi digambarkan sebagai berikut

PEMAKNAAN

Pemantapan ANALISIS PENJELASAN

TINDAK LANJUT

PENYIMPULAN
Siklus Pemanfaatan
berikutnya

Anda mungkin juga menyukai