Anda di halaman 1dari 2

Menurut John Creswell (2015) terdapat lima macam strategi pendekatan metode kualitatif

yang memiliki perbedaan pada fokusnya. Kelima jenis tersebut adalah:

1. Fenomenologi
Penelitian ini mengkhususkan pada fenomena dan realitas yang tampak untuk
mengkaji penjelasan di dalamnya. Tujuan dari metode ini adalah menangkap arti
pengalaman manusia tentang suatu gejala. Fenomenologi akan menggali data untuk
menemukan makna dari hal-hal mendasar dan esensia dari fenomena, realitas, atau
pengalaman yang dialami oleh objek penelitian. Penelitian fenomenologi dapat
dimulai dengan memperhatikan dan menelaah focus fenomena yang hendak diteliti,
yang melihat berbagai aspek subjektif dari perilaku objek. Kemudian, peneliti
melakukan penggalian data berupa bagaimana pemaknaan objek dalam memberikan
arti terhadap fenomena terkait. Penggalian data dilakukan dengan cara wawancara
kepada objek atau informan dan juga melakukan observasi langsung mengenai
bagaimana objek penelitian menginterpretasikan pengalamannya kepada orang lain.
2. Studi Naratif
studi naratif adalah studi yang menyajikan cerita atau pengalaman hidup seseorang
atau bisa juga dimaknai sebagai studi terhadap suatu fenomena. studi naratif
merupakan studi tentang suatu kejadian atau rangkaian kegiatan atau kronologi
kejadian. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa studi naratif adalah studi yang
menceritkan tentang pengalaman hidup seseorang ataupun kronologi suatu kejadian
yang unik.
3. Etnografi
Etnografi mengkaji fenomena keunikan dalam konteks individu dan komunitas social
masyarakat yang terkait satu sama lain dalam bentuk pola yang sama (Creswell,
2013). Metode ini berangkat dari dasar ilmu antropologi. Metode etnografi biasanya
digunakan untuk berfokus pada kegiatan atau ritual tertentu dalam masyarakat,
Bahasa, kepercayaan, cara hidup, dan lain-lain.
4. Grounded Theory
Merupakan metode kualitatif yang bertujuan menemukan teori baru atau menguatkan
teori yang ada. Dasar dari metode ini adalah ilmu-ilmu sosial dan metodologi.
Pengumpulan data dari metode ini dilakukan dengan studi lapangan, observasi,
pembandingan antar kategori, fenomena, dan situasi berdasarkan berbagai penilaian,
seperti kajian induktif, deduktif, dan verifikasi. Metode ini digunakan untuk
menggambarkan beragam proses manusia di area di mana metode kuantitatif tidak
dapat menerangkannya secara meyakinkan.
5. Studi kasus
Studi kasus adalah sebuah pendekatan metode penelitian yang digunakan untuk
mengkaji sebuah fenomena unik individu, organisasi, social dan politik. Metode studi
kasus merupakan metode yang menjawab kelemahan pendekatan positivistic murni
yang melihat secara parsial sebuah objek yang diteliti. Dalam pendekatan studi kasus,
peneliti dimungkinkan untuk mempertahakan karakter holistic dan makna dalam
peristiwa-peristiwa kehidupan nyata. Dengan menggunakan studi kasus, “analisa”
(intepretasi) menjadi mata pisau dalam mengamati fenomena yang terjadi. Studi kasus
merupakan kritik dari postivistik yang melihat bahwa objektifitas dalam penelitian
postivistik masih banyak kelemahan. Maka diperulakan pendekatan intepretif yang
melihat dari sudut pandang yang lain. studi kasus juga mampu menjawab konteks
hubungan dari sebuah peristiwa melalui pendekatan analisa (feneomena multikasus).
Studi kasus membutuhkan data, dokumen, wawancara serta observasi yang
mendalam, supaya mendapatkan objektiftas yang diinginkan.

Studi naratif berfokus pada eksplorasi kehidupan individu yang secara subyek
penelitiannya hampir sama dengan fenomenologi. Namun, fenomenologi menekankan
pada esensi pengalaman seseorang. Grounded Theory berfokus pada membangun sebuah
teori, dimana teori ini disusun berdasarkan hasil data lapangan yang ada, sedangkan jika
etnografi berfokus pada deskripsi dan tafsiran kelompok-kelompok dengan budaya yang
sama. Studi kasus berfokus tidak hanya mendeskripsikan sebuah kasus tapi juga
menganalisa secara mendalam baik itu kasus tunggal atau majemuk.

Anda mungkin juga menyukai