Anda di halaman 1dari 2

III.

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


Pengukuran mikrotremor di Kabupaten Banjarnegara dilakukan oleh
instansi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung,
sehingga penulis melakukan penelitian dengan mengolah data sekunder dari
instansi tersebut. Sebelum melakukan pengolahan data pengukuran
mikrotremor, telah dilakukan studi pustaka diskusi, dan pengonfirmasian
penelitian yang bekerjasama dengan pihak PVMBG pada bulan Juli 2018 sampai
dengan Desember 2018. Data mikrotremor yang diperoleh sebanyak 15 titik
pengukuran di Desa yang berbeda-beda pada lokasi penelitian yaitu Kabupaten
Banjarnegara. Pengolahan data pengukuran mikrotremor di lakukan di Fakultas
Sains dan Teknologi Universitas Jambi.

3.2 Alat dan Data yang Digunakan


Pada penelitian ini dibutuhkan peralatan yang digunakan pada saat
pengolahan data. Adapun alat yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Alat yang Digunakan pada saat Pengolahan Data

Nama Alat Fungsi/Kegunaan

Laptop/PC Tempat aplikasi pengolahan data

Microsoft Excel Pengolah data

Software Geopsy, Q-GIS, dan OpenQuake Pengolah data

Data miktrotremor Data penelitian

3.3 Metode Penelitian


Pada penelitian ini dilakukan dengan pengambilan data sekunder, dan
pengolahan data. Adapun alur penelitian secara umum dapat dilihat pada
Gambar 9.

Mulai

Persiapan Alat

Ke Lokasi
Pengambilan Data

Pengolahan Data

Interpretasi Data

Selesai

Gambar 9. Diagram Alir Penelitian

Pengambilan Data
Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan dengan pengambilan data
sekunder. Data sekunder yang akan digunakan yaitu data pengukuran
mikrotremor dengan format *SAF.

Pengolahan data
Prosedur pengolahan data pada Gambar 9 dimulai dengan menginput
data pengukuran mikrotremor yang didapat ke dalam software Geopsy. Hasil
pengolahan data dengan menggunakan software Geopsy akan digunakan untuk
pengolahan data menggunakan software OpenQuake dan hasil yang diperoleh
dari software OpenQuake akan dihasilkan nilai Peak Ground Acceleration (PGA)
sehingga nilai inilah yang akan diinterpretasikan menggunakan software Q-GIS.

3.4 Interpretasi Data


Pada tahap interpretasi data yang akan dilakukan adalah menjelaskan
nilai Peak Ground Acceleration (PGA) dari software OpenQuake. Nilai PGA dapat
digunakan sebagai suatu indikator intensitas gempabumi, serta pemetaan
tingkat resiko gempabumi. Melalui analisis nilai PGA maka dapat diketahui
tingkat resiko gempabumi di Daerah penelitian, dimana pada dasarnya semakin
tinggi nilai PGA yang diperoleh maka akan semakin besar tingkat resiko
gempabumi di daerah tersebut, begitu pula sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai