Pertemuan : 2
FASILITAS (PTLF)
PERANAN PERANCANGAN TATA LETAK
FASILITAS (PABRIK)
Kegiatan perancangan tata letak fasilitas (pabrik) dan pemindahan
bahan (material handling) merupakan salah satu kegiatan
rekayasawan industri yang tertua.
Fasilitas (Heragu, 2007):
Tempat dimana faktor-faktor produksi seperti sumber daya
manusia, bahan dan mesin secara bersama-sama berinteraksi
untuk suatu tujuan tertentu (biaya rendah, kualitas lebih tinggi,
penggunaan sumber daya alam sedikit) membuat suatu produk
atau menyediakan jasa
Pabrik:
Tempat dimana faktor-faktor produksi seperti : tanah, pekerja,
modal, dan perusahaan berkumpul bersama untuk membuat
suatu barang atau jasa
Perencanaan produksi:
Formulasi rencana secara lengkap untuk membuat barang atau
jasa mencakup menentukan : proses produksi, persiapan fisik,
perlengkapan untuk personil (pegawai), kantor, dan semua
fungsi yang memungkinkan untuk penyempurnaan barang-
barang tersebut.
Tata letak fasilitas :
1. Merupakan penggambaran hasil perancangan susunan unsur
fisik suatu kegiatan yang berhubungan erat dengan industri
manufaktur.
2. Analisis dan pengajuan untuk persiapan secara fisik dari
fasilitas setelah keputusan untuk membangun, proses
produksi, dan peralatan dibuat.
Rekayasawan “Rancang-Fasilitas” Tidak “Merancang
bangunan”, karena Merancang Bangunan merupakan
bagian dari profesi Rekayasawan Arsitek.
q Adam (1989)
Perancangan tata letak didefinisikan sebagai
perancangan lokasi dan konfigurasi departemen-
departemen, stasiun kerja, dan semua peralatan yang
terlibat dalam proses konversi bahan baku menjadi
barang jadi.
q James M Apple
Perancangan tata letak pabrik sebagai perencanaan dan
integrasi aliran komponen-komponen suatu produk untuk
mendapatkan interelasi yang paling efektif dan efisien antar
operator, peralatan, dan proses transformasi material dari
bagian penerimaan sampai ke bagian pengiriman produk jadi.
DEFINISI PERANCANGAN FASILITAS
q Richard Muther
Adalah penyelesaian tentang fasilitas-fasilitas pabrik
dimana tercakup semua fasilitas pabrik.
KLASIFIKASIJENIS-JENIS INDUSTRI (Wigjosoebroto) :
Berdasarkan pada aktifitas-aktifitas umum yang dilaksanakan :
1. Industri penghasil bahan baku (the primaryrow-material industries),
Industri yang aktifitas produksinya mengolah sumber daya alam guna
menghasilkan bahan baku maupun bahan tambahan lainnya yang
dibutuhkan oleh industri penghasil produk atau jasa. Industri tipe ini umum
dikenal sebagai “ekstrative/primary industry”. Contoh: industri perminyakan,
industri pengolah bijih besi, dan lain-lain.
2. Tata Letak:
Mencakup semua peralatan dan mesin-mesin yang berada dalam
struktur, meliputi:
1. Pengangkutan 10. Pergudangan
2. Penerimaan 11. Pengiriman
3. Gudang bahan baku 12. Perkantoran
4. Produksi 13. Fasilitas luar (penunjang)
5. Perakitan 14. Bangunan
6. Pengemasan dan pengepakan 15. Lahan
7. Pemindahan barang 16. Lokasi
8. Pelayanan pegawai 17. Keamanan
9. Kegiatan produksi penunjang 18. Buangan
RUANG LINGKUP RANCANG FASILITAS :
Rumah Sakit
1. Input : Pasien, obat-obatan dan bahan penunjang
2. Proces : Pelayanan yang dibutuhkn pasien
3. Output : Pasien yang terawat
Gudang Barang
1. Input : sejumlah besar barang dagangan
2. Proces : Penyimpanan dan penyediaan barang
3. Output : Barang pesanan pedagang
Dalam rancang fasilitas → Membawa masukan (input) melalui setiap fasilitas
dalam waktu singkat dan biaya yang wajar.
Dengan kata lain, Makin singkat sepotong bahan berada dalam pabrik, makin kecil
keharusan pabrik menanggung beban buruh dan ongkos tak langsung.
2. The difference in the planning horizon for each of the different levels of analysis
used in the production process listed in next table (Perbedaan horison perencanaan
untuk masing-masing tingkat yang berbeda dari analisis yang digunakan dalam proses
produksi, seperti yang tercantum dalam tabel berikut).
HORISON PERENCANAAN-VS-LEVEL ANALISIS
1. Departemen harus berada di lokasi yang berdekatan untuk alasan keamanan, terlepas dari
volume aliran material di antara keduanya.
Contoh proses penempaan dengan mesin pemanas. Karena bahaya kebakaran, kedua
stasiun ini harus bersebelahan meskipun jumlah material yang melewati sangat sedikit
2. Departemen harus dijauhkan walaupun jumlah material yang dikiriimkan cukup besar.
Contoh departemen pengelasan menghasilkan percikan api yang mungkin bisa memicu
pelarut yang mudah terbakar di departemen pencetakan, sehingga kedua departemen
harus dijauhkan, meskipun banyak interaksi di antara keduanya.
BATASAN YANG HARUS DIPERHATIKAN PADA SAAT
MERANCANG FASILITAS :
Contoh tata letak untuk pelayanan adalah : tata letak area resepsionis, ruang
makan, dapur, lounge koktail di restoran berlisensi, kantor asuransi, kantor
registrasi di sebuah universitas, landasan pacu di bandara; fasilitas darurat di
rumah sakit; kantor pemerintah dan perpustakaan umum