PENDAHULUAN
Dalam praktikum kali ini kita akan membahas tentang penjadwalan mesin
atau Job Scheduling dengan menggunakan prodak yang sudah kami buat pada
tugas pratikum sebelumnya yaitu pembuatan botol lastik. Semoga dengan laporan
tugas praktik ini dapat menambah pengetahun pembaca serta bermanfaat.
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, pada praktikum kali ini akan melakukan
proses peramalan dimasa yang akan datang dengan rumusan masalah sebagai
berikut:
Pembatasan masalah yang akan dibahas pada laporan praktikum ini adalah:
2
1.5 Tujuan dan Mandaat
3
BAB IV ANALISIS DATA
Berisi mengenai analisa – analisa yang didapat dari hasil pengolahan data
yang telah dilakukan dalam praktikum perencanaan agregat yang tertera sesuai
dengan hasil yang ada BAB III.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
5
umum dengan menggunakan aturan heuristik. Pekerjaan dalam job shop biasanya
memiliki operasi dan urutan yang berbeda dari mesin yang berbeda. Aturan
umum yang biasanya digunakan adalah SPT, LPT, RANDOM, FSFS, LCFS,
MWKR, EDD, SLACK, dan beberapa lainnya yang digunakan dalam program
untuk menyelesaikan masalah. Job shop disusun dari sekumpulan mesin atau
stasiun kerja. Penjadwalan yang feasible untuk satu set pekerjaan didefinisikan
sebagai penugasan dari operasi untuk mesin tanpa constrain kapasitas.
Tujuan dari job shop scheduling menurut Baker (1974) yaitu :
1. Meningkatkan produktifitas mesin, yaitu dengan mengurangi waktu
mesin mengaggur.
2. Mengurangi persedian barang setengah jadi dengan jalan mengurangi
jumlah rata-rata pekerjaan yang menunggu dalam antrian suatu mesin
karenaa mesin tersebut sibuk.
3. Mengurangi keterlambatan suatu pekerjaan yaitu, setiap perjaan
mempunyai bata waktu (due date) penyelesian, jika pekerjaan tersebut
diseleiskan melewati batas waktu yang ditentukan makan maka
pekerjaan tersebut dinyatakan terlambat. Dengan metode ini dapat
dikurangi baik waktu ataupun frekuensi.
6
MWKR (Most Work Remaining) : memilih operasi dengan pekerjaan
yang mempunyai pekerjaan sisa yang paling banyak yang dikerjakan
terlebih dahulu.
EDD (Earliest Due Date) : memilih pekerjaan dengan due date yang
yang paling awal.
Dan bebrapa aturan lain yang dapat dilihat pada fasilitas Help pada
program.
7
BAB III
PENGOLAHAN DATA
Operasi
Job
1 2 3 4
1 Botol Platik 3 2 4 6
2 Tutup 2 1 2 1
3 Botol 4 3 5 4
4 Label 1 4 3 1
Operasi
Job
1 2 3 4
1 Botol Platik 4 1 2 3
2 Tutup 2 3 4 1
3 Botol 1 2 3 4
4 Label 3 4 1 2
Prioritas
Job Due date Weigh (t)
index
1 15 1 1
2 10 3 2
3 20 2 3
4 17 4 4
8
3.2 Job Shop Scheduling Menggunakan Program WinQSB
Langkah 2, Pilih atau Klik New Problem pada menu File. Kemudian, masukkan
informasi pada problem spesifikasi untuk menentukan permasalahan seperti
gambar berikut
9
Gambar 2 menunjukkan masukkan waktu proses operasi, mesin yang digunakan,
dan due date dari job, weight,dan priority index.
1. Pilih “ select solve the problem “ dari “ menu solve and analyze “ untuk
metode penyelesaian. Gambar 3 menunjukkan pilihannya. Asumsikan
bahwa aturan heuristik dispatching dipilih. Kemudian pilih primary
heuristik rule, yang adalah SPT (gambar 3), dan aturan heuristik yang
kedua (tie-breaker), adalah random (acak). Dikarenakan random dipilih
anda dapat menentukan random seet untuk random-number generation.
Perhatikan bahwa random seed yang sama akan menggenerasikan urutan
angka random yang sama.
10
2. Pilih “ solve the problem “ dari menu “ solve and analyze “ untuk
menyelesaikan masalah. Kemudian klik OK dan program akan melakukan
running.
3. Setelah masalah diselesaikan pilih “ Result “ lalu pilih “ show mesin
schedule “ untuk memperlihatkan solusi permasalahan. Gambar 5
menunjukkan job schedule dan gambar 6 menunjukkan mesin schedule.
11
Gambar 3.6 Mesin schedule
4. Anda juga dapat memilih “ Result “ lalu pilih “ show ghant chart for job “
untuk melihat hasil ghant chartnya. Gambar 6 menunjukkan ghant chart
for job. Perhatikan bahwa pada layar tersebut lebih dari satu monitor,
gunakan arah untuk pindah kelayar yang tidak terlihat.
12
Gambar 3.7 Ghant chart for Machine
5. Anda juga dapat menyelesaikan masalah dengan seluruh heuristik atau dengan
random generation. Bagaimanapun juga untuk mencapai solusi yang terbaik,
anda perlu untuk menentukan kriteria tujuannya (pada gambar 3.10).
13
Perhatikan bahwa ketika memilih kriteria objektif, juga menentukan apakah
untuk meminimalkan atau memaximalkan tujuannya.
6. Pengoperasian selanjutnya sama dengan procedure yang telah disebutkan.
14
Gambar 3.11 Job Shop Solution
15
BAB IV
ANALISIS DATA
4.1 Analisis
Dari hasil data diatas dapat diambil kesimpulan untuk data Job schedule for
Botol Plastik dengan Cmax (waktu siklus maksimum), MC (bobot rata-rata waktu
penyelesaiaan) adalah 18 menit, Wmax (waktu menunggu maksimum) 4 menit, MW
(bobot rata-rata waktu menunggu) 2.1 menit, Fmax (waktu aliran maksimum) 18 menit,
MF (bobot rata-rata waktu alir) 13,2 menit, Lmax (kelambatan maksimum) 3 menit, ML
(bobot rata-rata kelambatan) 3,1 menit, Emax (maksimum batas waktu penyerlsaiaan) 4
menit, ME (bobor rata-rata batas waktu penyerlsaiaan) 3,4 menit, Tmax (maksimum
kelambatan) 3 menit, MT (bobot rata-rata kelambatan) 0,3 menit, NT (nomber
pengerjaan terlambat) 1 menit, WIP (rata-rata kerja dalam proses) 3 menit, MU (rata-
rata utilitas mesin) 0,6389 menit, TJC (biaya total pekerjaan) 0 menit, TMC (biaya total
mesin) 0 menit, TC (biaya total) 0 menit.
Machine schedule for Botol plastik adalah Cmax (waktu siklus maksimum), MC
(bobot rata-rata waktu penyelesaiaan) adalah 18 menit, Wmax (waktu menunggu
maksimum) 4 menit, MW (bobot rata-rata waktu menunggu) 2.1 menit, Fmax (waktu
aliran maksimum) 18 menit, MF (bobot rata-rata waktu alir) 13,2 menit, Lmax
(kelambatan maksimum) 3 menit, ML (bobot rata-rata kelambatan) 3,1 menit, Emax
(maksimum batas waktu penyerlsaiaan) 4 menit, ME (bobor rata-rata batas waktu
penyerlsaiaan) 3,4 menit, Tmax (maksimum kelambatan) 3 menit, MT (bobot rata-rata
kelambatan) 0,3 menit, NT (nomber pengerjaan terlambat) 1 menit, WIP (rata-rata kerja
dalam proses) 3 menit, MU (rata-rata utilitas mesin) 0,6389 menit, TJC (biaya total
pekerjaan) 89 menit, TMC (biaya total mesin) 0 menit, TC (biaya total) 89 menit. Dilihat
dari grafik komponen yang paling lama waktu menunggunya yaitu tutp, kedua laberl
dan yang paling stabil dalam pengerjaan yang saling berantai ada pada komponen boto.
Biaya terbesar yaitu untuk Botol platik karen sudah menjadi prodak jadi, komponen
paling mahan ke 1 boto, ke-2 Laber dan ke-3 tutup.
16
BAB V
5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan dan hasil praktikum yang sudah dipaparkan diatas maka
dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut:
5.2 Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
Teknik Industri, Penjadwalan “scheduling” (job shop & Flow shoft) Mata kuliah
PPIC.oleh Fidel Laoli.
18