Anda di halaman 1dari 55

PROMODEL

STAT::FIT
Dalam ProModel 7.5 disediakan suatu fasilitas yang disebut dengan Stat::Fit. Stat::Fit
adalah suatu aplikasi statistik yang digunakan untuk menentukan model statistik yang akan
digunakan sebagai input simulasi menggunakan ProModel . Stat::fit memberikan kemudahan,
kecepatan dan keakuratan dalam pengolahan data yang dimiliki . Stat::Fit digunakan untuk
menguji distribusi suatu data dan pembangkitan bilangan random sesuai dengan distribusi
yang diinginkan pemodel.
Langkah-langkah penggunaan Stat::fit :
1. Jika data sudah tersedia dan ingin diketahui distribusi data tersebut :
a. Buka program ProModel , kemudian pilih pada toolbox ProModel : Tools Stat::Fit

b. Setelah fasilitas Stat::Fit tersedia, langkah selanjutnya pilih menu : File-New.


Kemudian akan tersedia lembar kerja baru.

c. Masukkan data yang akan dicari distribusinya baik secara langsung maupun melalui
Notepad atau Microsoft Excel
d. Untuk menentukan distribusi data yang kita miliki maka kita dapat menggunakan
perintah Auto::Fit , atau dengan memilih menu : Fit - Auto::Fit. Hasilnya dapat kita
lihat seperti gambar di bawah ini :

Semakin tinggi rangking, maka distribusi tersebut semakin baik dalam mewakili data
yang kita miliki.
2. Jika data belum tersedia dan diinginkan data dengan distribusi tertentu, maka langkah -
langkahnya adalah :
a. Buka program ProModel , kemudian pilih pada toolbox ProModel : Tools Stat::Fit

b. Setelah fasilitas Stat::Fit tersedia, langkah selanjutnya pilih menu : File-New.


Kemudian akan tersedia lembar kerja baru.

c. Pilih menu Input – Generate

d. Tentukan distribusi data yang diinginkan kemudian tentukan parameter estimasi dan
banyaknya data yang diinginkan, misal berdistribusi normal dengan rata -rata 0.6 dan
standart deviasi 1.7 banyaknya data 20.

e. Kemudian didapat data yang diinginkan.


3. Dengan menggunakan Stat::Fit kita juga dapat menganalisa statistik data, yaitu :
a. Scatter Plot
Untuk melihat diagram scatter dari data yang kita masukkkan. Pilih menu statistic –
Independence Test – Scatter Plot

b. Descriptive Statistics
Deskriptive Statistic adalah parameter dari suatu data yang meliputi banyaknya
jumlah data, nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata -rata dan lain-lain. Untuk
menampilkan pilih menu Statistic – Descriptive

c. Goodness of Fit Test


Merupakan uji statistik untuk menguji apakah distribusi probabilitas yang terpilih
dapat mewakili sampel data. Dalam Stat::Fit terdapat 3 uji yang disediakan, yaitu :
1. Chi-Square Test
2. Kolmogorov Smirnov Test
3. Anderson Darling Test
Untuk menampilkan hasil uji tersebut dilakukan dengan memilih menu : Fit –
Goodness of Fit, sehingga didapat tampilan seperti di bawah ini :

Transfer Distribusi ke ProModel :


1. Pilih distribusi dengan rangking paling tinggi sehingga akan keluar angka yang nantinya
akan digunakan pada ProModel .
2. Sebelum hasil distribusi digunakan, maka terlebih dahulu diexport, caranya klik atau klik
File- Export-Export Fit, sehingga akan tampil dialog box seperti di bawah ini :

Dalam kotak Output tedapat 2 pilihan yaitu :


a. Clipboard
Dimaksudkan setelah klik tombol OK, maka hasil distribusi akan tersimpan dalam
memori sementara yang mudah sekali hilang. Jika menggunakan ini sesegera untuk
di-paste ke tempat yang dituju.
b. File
Setelah klik tombol OK, maka akan muncul dialog box baru yang meminta
Anda untuk menentukan nama file text dan lokasi dimana akan disimpan. Cara ini
tergolong aman karena ProModel tersimpan secara permanen dalam disk drive.
3. Buka kembali ProModel dan paste distribusi tersebut

Beberapa distribusi probabilitas yang telah ada, diantaranya adalah :


1. Binomial
2. Poisson
3. Normal
4. Lognormal
5. Eksponensial
6. Gamma
7. Beta
8. Erlang
9. Diskrit atau kontinyu uniform
10. Triangular

Parameter estimasi
Penentuan parameter estimasi adalah setelah memilih jenis distribusi probabilitas.
Langkah pertama dalam penentuan parameter estimasi adalah menghitung rataan dan
variance dari data. Selanjutnya konversi parameter rataan dan variansi sesuai dengan
parameter distribusi, seperti pada tabel berikut :
Menu dalam ProModel
Menu File ProModel

Secara umum menu file digunakan untuk manajemen file, penggabungan model, dan model
packaging. Beberapa menu file terdiri dari :
New : Digunakan untuk menutup model yang sedang aktif dan
membangun model baru.
Open : Digunakan untuk membuka model yang sudah ada dan menghilangkan data
dari model sebelumnya.
Merge : Perintah untuk menggabungkan model atau submodel ke model yang telah
ada.
View Text : Perintah untuk melihat listing program dari model yang ada
Print Text : Perintah untuk mencetak listing program dari model yang ada.
Print Layout : Perintah untuk mencetak model yang ada di layout pada kertas.
Create Model Package : Digunakan untuk menyalin model yang sedang aktif di layout
beserta file-file pendukungya pada direktori tertentu atau disket
atau CD sebagai <model name>.PKG
Install Model Package : Digunakan untuk menyalin model dalam extensi *.PKG ke direktori
tujuan yang diinginkan

Menu Edit ProModel

Secara umum menu edit ini digunakan untuk meng -edit model yang sedang dibuat. Baik itu
menghapus, insert, append, move.

2.2.1 Menu View ProModel

Menu view digunakan untuk mengatur bagaimana model ditampilkan .

Menu Build ProModel

Menu build digunakan untuk membangun model simulasi. Dimana pada menu Build ini
terdapat empat komponen utama untuk membuat suatu model simulasi dengan menggunakan
ProModel , yaitu :
1. Location (lokasi), merupakan suatu tempat dalam sistem yang tidak bergerak dimana
entity akan menjalani proses, sebagai tempat penyimpanan atau tempat aktivitas
lainnya. Di dalam lokasi juga terdapat pilihan -pilihan untuk mengatur lokasi tersebut.
Dalam model yang dibuat, locations dapat berupa mesin –mesin atau stasiun-stasiun
kerja.

Data-data yang diperlukan dalam mendefinisikan locations adalah :


Name : Nama masing-masing locations
Capacity : Kapasitas yang dapat ditampung oleh locations dalam
memproses entity.
Unit : Jumlah entity yang memasuki locations
Downtimes(DTs) : Saat-saat locations tidak berfungsi, misalnya karena
kerusakan, setup, dll
Decision : Digunakan untuk merumuskan bagaimana aturan pemrosesan
bagi entity yang memasuki locations
Rules dan Notes : Digunakan untuk memasukkan catatan atau program lainnya.
2. Entities (entity), adalah segala sesuatu yang menjadi objek dari suatu proses.
Termasuk didalamnya dokumen, orang, bahan baku dll. Masing -masing entitas
mempunyai nama dan dapat direpresentasikan dengan satu atau lebih grafik.
Data-data yang digunakan untuk mendefinisikan entities adalah :
Name : Nama setiap entitas
Speed : Kecepatan entity bergerak atau berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain
Stats : Menyatakan level statistik dalam mengumpulkan hasil masing - masing jenis
entities. Dalam Stats terdapat beberapa pilihan, antara lain:
None : Tidak terdapat level statistik yang digunakan
Basic : Menyatakan informasi dari jumlah total entitas yang terdapat
dalam system
Time Series : Menyatakan terdapat sejumlah entitas dalam sistem, dimana
jumlahnya dapat di –plotkan dalam grafik
3. Arrivals (Kedatangan), menyatakan kedatangan entity dari luar ke dalam sistem yang
diamati untuk pertama kalinya.
Data-data yang diperlukan dalam mendefinisikan arrivals adalah :
Entity : Menunjukkan entity apa yang masuk ke dalam sistem yang diamati
Location : Menunjukkan lokasi pertama kali entity memasuki sistem
Quantity each : Jumlah entity yang datang setiap satu kali kedatangan
First Time : Waktu pertama kali entity masuk ke dalam sistem
Occurences : Banyaknya entity setiap satu kali kedatangan
Frequency : Selang waktu antar dua kedatangan yang berurutan
Logic : Digunakan untuk menyatakan logika-logika lain untuk
menyatakan kedatangan
Disable : Menyatakan apakah kedatangan entity yang bersangkutan ada atau
tidak
4. Processings (proses), merupakan segala proses yang terjadi didalam sistem dan
dilakukan pada lokasi dan antar lokasi. Proses merupakan kegiatan pengolahan input
yang dilakukan oleh setiap mesin sehingga menghasilkan output tertentu.

Data-data yang diperlukan dalam mendefinisikan processings adalah :


Entity : Menunjukkan entitas yang akan diproses
Location : Menunjukkan lokasi dimana operasi terjadi
Output : Menunjukkan entity yang menjadi output dari proses yang telah
dilaluinya.
Operation : Merupakan logic operasi yang dialami entitas ketika diproses pada
location tersebut.
Output : Menunjukkan entitas sebagai output dari proses yang terjadi
Block : Jalur yang ditempuh entitas
Destination : Menyatakan lokasi yang menjadi tujuan berikutnya yang akan
dilewati oleh entitas setelah selesai diproses.
Rule : Menyatakan aturan-aturan yang digunakan dalam proses
Move Logic : Digunakan untuk mendefinisikan metode pergerakan entitas, yaitu
dengan menempatkan waktu pergerakan atau dengan apa entitas
dipindahkan.
Menu yang lain dalam build adalah :
1. Shift, merupakan perintah yang berhubungan dengan penjadwalan sumber daya
(resource) dan lokasi (location). Terdiri dari :
- Define : perintah untuk mengatur penjadwalan
- Assign : perintah untuk menerapkan penjadwalan yang telah dibuat
pada perintah define pada lokasi dan sumber daya
2. More Element, merupakan perintah untuk menampilkan element tambahan pada
ProModel . More Element terdiri dari :
Attributes : Label numeric yang kita berikan pada entitas dan lokasi.
Variables : Menggambarkan perubahan dari nilai numerik
dalam sistem.
Array : Susunan tabel yang terdiri dari nilai real dan integer.
Macros : Tempat yang biasa digunakan untuk pernyataan, sejumlah
perintah dan fungsi.
Subroutines : Perintah yang dibuat oleh pengguna yang dapat melakukan
rangkaian logika dan menghasilkan nilai.
Arrival Cycles : Pola kedatangan dimana kedatangan diatas periode tertentu.
Table Function :Memberikan kemudahan dan ketepatan untuk mendapatkan
sebuah nilai berdasarkan nilai -nilai yang lain yang ditempatkan
pada tabel tersebut.
User Distributions :Memberikan akses kepada pengguna untuk menetapkan distribusi
dari sejumlah data
External Files : File yang digunakan selama simulasi untuk membaca data
pada simulasi atau menulis data sebagai hasil dari simulasi.
Streams : Serangkaian siklus untuk menghasilkan bilangan random
General Information : Merupakan perintah untuk menampilkan pilihan informasi
dasar untuk model yang sedang dibuat seperti nama model,
satuan waktu, satuan jarak dan grapic library -nya.
Cost : Merupakan perintah untuk menampilkan cost dialog box yang
digunakan untuk memasukkan input biaya.
Background Graphic : Merupakan perintah yang berhubungan dengan latar belakang
model. Terdiri atas :
Front of grid : Perintah untuk meletakkan background graphic didepan
grid.
Behind Grid : Perintah untuk meletakkan background graphic dibelakang
grid.

5. Menu General Information dari Menu Build

Menu General information ini terdiri atas :


Title : Nama dari model yang sedang dibuat.
Time units : Perintah untuk menentukan jenis satuan waktu. Dalam
menentukan time units terdapat pilihan beberapa satuan waktu yaitu
second (detik), minute (menit), hour (jam), dan day (hari).
Model Notes : Perintah untuk memasukkan keterangan dari model yang
akan dan sedang dikerjakan.
Graphic Library : Perintah untuk memilih file kumpulan graphic untuk
locations, entitases, dan resources sesuai dengan kebutuhan pemakai.
Initialization Logic : Perintah untuk menginisial arrays, variabel, dan elemen lainnya
pada awal simulasi dijalankan.

6. Menu Simulation ProModel

Menu Simulation digunakan untuk mengontrol jalannya model simulasi. Menu


simulation terdiri dari :
Run : perintah untuk menjalankan model simulasi.
Save and run : perintah untuk menyimpan dan menjalankan model simulasi.
Options : perintah untuk menampilkan pilihan dalam menjalankan
simulasi.
Model parameters : perintah untuk menampilkan parameter dialog box untuk
memodifikasi keadaan RTI (Run Time Interface) parameter
yang ditentukan pada modul macros.
Scenarios : perintah untuk menampilkan scenarios dialog box untuk
menentukan alternatif skenario untuk model.
SimRunner : perintah untuk menampilkan software pendukung SimRunner.

7. Menu Option dari Menu Simulation


Menu Option dari Menu Simulation terdiri dari pilihan -pilihan yang memungkinkan
anda mengatur keadaan ketika model dijalankan. Menu options terdiri atas :
Output path : Menunjukkan direktori tempat output report hasil dari
menjalankan model simulasi.
Define Run Length by Date : Apabila check box-nya diberi checklist maka akan
tampil dialog box yang berisi warm -up, Begin, dan
End.
- Warm-up : Menunjukkan tanggal dan jam dimulainya warm -up
- Begin :Menunjukkan tanggal dan jam mulai mengumpulkan
data statistik ketika model dijalankan.
- End : Menunjukkan tanggal dan jam pengumpulan data
statistik berhenti dilakukan.
Run Hour : Menunjukkan jumlah total waktu dimana data statistik akan
dikumpulkan.
Warm-up Hours : Menunjukkan jumlah total waktu sebelum data statistik
dikumpulkan. Ini biasanya dilakukan agar model mencapai keadaan
tetap (Steady-state)
Clock Precision : Menunjukkan ketelitian waktu dalam simulasi
Disable Animation : Pilihan ini digunakan untuk meningkatkan kecepatan
waktu simulasi dengan tidak menjalankan animasi model dengan
memberi tanda checklist.
Pause at start : Pilihan ini digunakan untuk menghentikan simulasi ketika simulasi
mulai dijalankan sampai menu resume dari simulation menu dipilih
dengan memberi tanda checklist.
Display Notes : Pilihan ini digunakan untuk menampilkan keterangan
atau catatan (notes) tentang model dari General Information.
Output Reporting : Perintah untuk menampilkan report dari hasil simulasi.
- Standart : Jika standart dipilih maka pengumpulan output
statistik dilakukan berdasarkan jumlah replikasi.
- Batch Mean : Cara untuk mengumpulkan independent samples
ketika melakukan simulasi pada Steady-state system
sebagai alternatif dari menggunakan multiple
replication.
- Periodic : Dipilih jika pemakai tertarik mangamati keadaan
sistem pada periode-periode yang berbeda.
Number of Replication : Jumlah replikasi yaitu jumlah pengulangan menjalankan
simulasi
Interval Length : Panjang waktu simulasi untuk tiap periode atau interval
waktu.

8. Menu Control Run Time Menu

Control : perintah untuk mengatur kecepatan jalannya simulasi


Simulation Clock : menunjukkan jam simulasi yaitu waktu simulasi dari model
yang sedang berjalan.
9. Menu Output
Menu output digunakan untuk melakukan pengujian statistik setelah model
dijalankan. Menu output terdiri dari :
View Statistic : Perintah untuk melaporkan laporan statistik (statistical report) dan
grafiknya merupakan hasil dari menjalankan model.
View Trace : Perintah untuk menampilkan langkah -langkah dalam proses simulasi
model.
10. Menu Option dari Menu Tools

Menu option terdiri dari pilihan -pilihan yang memungkinkan anda mengatur keadaan
dimana model dibuat. Menu option terdiri dari :
Models : menunjukkan direktori dimana model disimpan
Graphics Library : menunjukkan direktori dimana graphic library disimpan
Output Result : menunjukkan direktori dimana output report disimpan
Autosave : menunjukkan direktori dimana model autosave disimpan
Show shortcut panel : apabila diberi tanda cheklist maka akan tampil shortcut pada
Startup.
Long build : apabila diberi tanda checkl ist maka akan tampil menu build
yang panjang dimana menu atributes, variables, array, dan lain-
lain akan langsung tampil ketika menu build dipilih .
Confirm Record Deletion : apabila diberi tanda checklist maka akan tampil
konfirmasi ketika dilakukan penghapusan terhadap
input.
Recalculate path leght when adjusted : apabila diberi tanda checklist maka akan
dilakukan perhitungan panjang lintasan kerja
(path network) ketika dilakukan perubahan
terhadap lintasan kerja.
Time Between Autosaves : jumlah waktu yang dimasukkan menentukan
waktu antar autosave dilakukan.
11. Menu Window ProModel

Menu window digunakan untuk mengatur tampilan window pada layar monitor.
Menu window terdiri dari :
Tile : perintah untuk menampilkan seluruh window yang ada pada layar
monitor
Cascade : perintah untuk menampilkan salah satu window saja pada layar
monitor dengan window yang berada di bawah window yang aktif.
Arrange icons : perintah untuk mengatur seluruh icon dari aplikasi secara rapi pada
bagian bawah dari layar.

2.5.5 Interpretasi Output


Untuk melihat hasil output dari Basic Shop Floor yang telah anda dikerjakan adalah,
lihat pada menu bar pilih output, lalu view statistics, maka akan tampil seperti gambar di
bawah ini :

Gambar
tersebut

memberikan gambaran sesungguhnya sebagai hasil simulasi sistem.


Dari display di atas maka interpretasinya adalah:
1. General
Informasi umum dari yang anda kerjakan. Seperti waktu di jalankan, lokasi file dan
judul model yang dibuat.
2. Locations
Name : Nama-nama lokasi.
Scheduled time : Jumlah waktu yang telah di jadwalkan, tidak termasuk off-
shift dan jadwal downtimes.
Capacity : Kapasitas dari lokasi yang anda tentukan di awal.
Total Entries : Jumlah entitas yang masuk lokasi, tidak termasuk entitas yang
tiba untuk di gabung atau di isi.
Avg. time per entry : Rata-rata waktu yang dihabiskan oleh entitas di lokasi.
Avg. Contents : Jumlah rata-rata entitas di lokasi.
Maximum Contents : Jumlah maksimum entitas di lokasi.
Current Contents : Jumlah sisa entitas di lokasi saat simulasi berakhir.
% Utility : Persentase waktu, saat lokasi memproses entitas.

3. Location State Multi


Name : Nama lokasi.
Scheduled time : Jumlah waktu yang telah di jadwalkan, tidak termasuk off-
shift dan jadwal downtimes.
% Empty : Persentase waktu, saat entitas kosong di lokasi.
% Partially Occupied : Persentase waktu, saat di lokasi ada entitas tapi tidak penuh.
% Full : Persentase waktu, saat entitas di lokasi penuh.
% Down : Persentase waktu, saat entitas di lokasi down, off-shift, atau
istirahat.

4. Location State Single/ Tank


Name : Nama lokasi.
Scheduled time : Jumlah waktu yang telah di jadwalkan, tidak termasuk off-
shift dan jadwal downtimes.
% Operation : Persentase waktu, saat entitas di lokasi sedang di operasikan.
% Setup : Persentase waktu, untuk melakukan setup.
% Idle : Persentase waktu, saat tidak ada entitas dilokasi.
% Waiting : Persentase waktu, saat lokasi menunggu resources atau
entitas.
% Blocked : Persentase waktu, saat entitis menunggu tujuannya kosong.
% Down : Persentase waktu, saat lokasi down.

5. Failed Arrivals
Entity name : Nama entitas.
Location Name : Nama lokasi.
Total Failed : Jumlah entitas yang gagal tiba.

6. Entity Activity
Name : Nama entitas.
Total Exits : Jumlah entitas yang keluar dari sistem.
Current Qty in System : Jumlah entitas yang tersisa di sitem saat simulasi
berakhir.
Avg time In System : Rata-rata total waktu yang dihabiskan entitas saat di
sistem.
Avg time In Transit : Rata-rata waktu yang dihabiskan entitas saat
perjalanan ke lokasi lain.
Avg time in move logic : Rata-rata waktu entitas di dalam move logic.
Avg time Wait For Res. : Rata-rata waktu entitas menunggu resource.
Avg time In Operation : Rata-rata waktu entitas dioperasikan.
Avg time Blocked : Rata-rata waktu entitas menunggu tujuannya bebas.

7. Entity States
Name : Nama entitas.
% in move logic : Persentase waktu entitas di dalam move logic.
% Wait For Res. : Persentase waktu entitas menunggu resource.
% Operation : Persentase waktu entitas dioperasikan.
% Blocked : Persentase waktu entitas menunggu tujuannya bebas.

Membuat Conveyor.
Untuk menciptakan conveyor langkah-langkahnya adalah
1. Pilih icon conveyor dari Location Graphics Window.
2. Klik kiri pada lay out dimana conveyor akan ditempatkan.
3. Lalu gerakkan mouse untuk membuat bentuk conveyor.
4. Akhiri dengan klik kanan.

Dialog Box pada Conveyor


Untuk merubah tampilan, double klik pada conveyor atau klik kanan lalu Edit Graphic. Lalu
dialog boxnya akan muncul. Mengeset lebar,gunakan scroll bar untuk mengeset lebar dari
conveyor. Style, klik style dari conveyor (solid, roller atau line). Border, klik pada border
untuk mengganti border color. Fill color, klik untuk merubah fill color. Length, masukkan
jarak conveyor dengan satuan kaki atau meter.
Conveyor Option membantu kita untuk menentukan spesifikasi dari conveyor secara detail.
Invisible During Simulation, beri tanda cek jika menginginkan antrian tidak akan kelihatan
pada saat di-running.

Conveyor Option.
Memungkinkan kita untuk merubah spesifikasi dari conveyor seperti:
•Panjang
•Pengarahan dari pengangkutan entitas, di accumulate atau tidak
•Kecepatan conveyor.
Merubah Panjang Conveyor
1. Double klik pada conveyor
2. Pilih option
3. Masukkan panjangnya.
4. Klik OK.
Membuat panjang conveyor tidak berubah ketika lay outnya diubah.
Yaitu dengan cara klik Tools kemudian uncheck pada Recalculate path lengths when adjusted
option.
Kapasitas Conveyor.
Kapasitas dari conveyor dapat ditentukan sendiri. Bahkan dapat dipilih tak terbatas. Namun
pada kenyataannya, entitas yang ada dalam conveyor terbatas pada panjang conveyor itu
sendiri dibagi dengan panjang entitas yang masuk. Jika didalam conveyor masih penuh, maka
entitas berikutnya tidak akan masuk sebelum ada ruang kosong didalam conveyor tersebut
meskipun sudah kita tentukan kapasitas dari conveyor adalah tidak terbatas.
SPLITTER DAN BUFFER
Splitter dapat didefinisikan sebagai suatu proses untuk memperbanyak entitas yang
datang maupun memecah entitas menjadi lebih dari satu entitas (memotong). Di dalam
Promodel, proses splitter (jumlah yang dihasilkan setelah memperbanyak/memotong entitas)
nantinya didefinisikan pada bagian Processing di bagian Rule (Quantity).
Sedangkan Buffer adalah lokasi penampungan sementara entitas agar tidak terjadi
penumpukan/bottleneck pada stasiun kerja yang dituju. Buffer biasanya ditambahkan setelah
adanya proses splitter.

Assembly
Proses assembly didefinisikan sebagai proses penggabungan antara 2 entitas atau lebih
sehingga menghasilkan entitas baru ( berupa produk akhir atau produk yang dikehendaki).
Assembly disebut juga dengan perubahan identitas/karakteristik dari sebuah design
entity_type ke entitas berikutnya. Entitas dirakit dengan entitas yang lain sehingga masing-
masing entitas kehilangan identitasnya dan berubah menjadi entitas yang baru. Dalam hal ini
kita menggunakan JOIN untuk mensimulasikan komponen yang dirakit dan berubah menjadi
sebuah komponen utama / pokok. Dengan kata lain entitas harus di Route ke lokasi assembly
dengan menggunakan aturan (rule) JOIN. Misalnya pada assembly bagian part bingkai kayu
yang dirakit dengan kaca sehingga menghasilkan entitas baru yang disebut dengan cermin
yang berbingkai kayu.
Cara mendefinisikan Assembly Process :
1. Memilih perintah Processing dari menu Build

2. Rule pada Routing entitas pertama diganti dengan IF JOIN REQUEST


3. Operation entitas yang baru pada Processing diisi JOIN

Tampilan menu processing

Cara pengisian operation JOIN

Statement lain yang tersedia di Software ProModel yang secara umum mempunyai
kesamaan dengan JOIN adalah GROUP, COMBINE, LOAD, dan ACCUM (yang
biasa digunakan untuk memodelkan proses Batch Temporary).
Pada kasus ini, setelah kedua entitas tersebut digabung, maka hasil dari penggabungan
tersebut akan memproses nilai attribute dari entitas yang digabung tersebut

Peristiwa tersebut dapat digambarkan dalam bentuk diagram sebagai berikut :

Entitas A yang digabung dengan Entitas B

Interpretasi Output
Untuk melihat hasil output dari Basic Shop Floor yang telah anda dikerjakan adalah,
lihat pada menu bar pilih output, lalu view statistics, maka akan tampil seperti gambar di
bawah ini :
8. Locations
Name : Nama-nama lokasi.
Scheduled time : Jumlah waktu yang telah di jadwalkan, tidak termasuk off-
shift dan jadwal downtimes.
Capacity : Kapasitas dari lokasi yang anda tentukan di awal.
Total Entries : Jumlah entitas yang masuk lokasi, tidak termasuk entitas yang
tiba untuk di gabung atau di isi.
Avg. time per entry : Rata-rata waktu yang dihabiskan oleh entitas di lokasi.
Avg. Contents : Jumlah rata-rata entitas di lokasi.
Maximum Contents : Jumlah maksimum entitas di lokasi.
Current Contents : Jumlah sisa entitas di lokasi saat simulasi berakhir.
% Utility : Persentase waktu, saat lokasi memproses entitas.

Report lokasi
9. Location State Multi
Name : Nama lokasi.
Scheduled time : Jumlah waktu yang telah di jadwalkan, tidak termasuk off-
shift dan jadwal downtimes.
% Empty : Persentase waktu, saat entitas kosong di lokasi.
% Partially Occupied : Persentase waktu, saat di lokasi ada entitas tapi tidak penuh.
% Full : Persentase waktu, saat entitas di lokasi penuh.
% Down : Persentase waktu, saat entitas di lokasi down, off-shift, atau
istirahat.
Gambar 2.8 Report Location State Multi
10. Location State Single/ Tank
Name : Nama lokasi.
Scheduled time : Jumlah waktu yang telah di jadwalkan, tidak termasuk off-
shift dan jadwal downtimes.
% Operation : Persentase waktu, saat entitas di lokasi sedang di operasikan.
% Setup : Persentase waktu, untuk melakukan setup.
% Idle : Persentase waktu, saat tidak ada entitas dilokasi.
% Waiting : Persentase waktu, saat lokasi menunggu resources atau
entitas.
% Blocked : Persentase waktu, saat entitis menunggu tujuannya kosong.
% Down : Persentase waktu, saat lokasi down.

Gambar 2.9. report location states single/tank


11. Failed Arrivals
Entity name : Nama entitas.
Location Name : Nama lokasi.
Total Failed : Jumlah entitas yang gagal tiba.

Gambar 2.10 Report failed arrivals

12. Entity Activity


Name : Nama entitas.
Total Exits : Jumlah entitas yang keluar dari sistem.
Current Qty in System : Jumlah entitas yang tersisa di sitem saat simulasi
berakhir.
Avg time In System : Rata-rata total waktu yang dihabiskan entitas saat di
sistem.
Avg time In Transit : Rata-rata waktu yang dihabiskan entitas saat
perjalanan ke lokasi lain.
Avg time in move logic : Rata-rata waktu entitas di dalam move logic.
Avg time Wait For Res. : Rata-rata waktu entitas menunggu resource.
Avg time In Operation : Rata-rata waktu entitas dioperasikan.
Avg time Blocked : Rata-rata waktu entitas menunggu tujuannya bebas.

Gambar 2.11 Report Entity activity

13. Entity States


Name : Nama entitas.
% in move logic : Persentase waktu entitas di dalam move logic.
% Wait For Res. : Persentase waktu entitas menunggu resource.
% Operation : Persentase waktu entitas dioperasikan.
% Blocked : Persentase waktu entitas menunggu tujuannya bebas.

Gambar 2.12 Entity states


DECISION LOGIC (LOGIC BUILDER)
Suatu logika adalah suatu kumpulan pernyataan (perintah untuk menentukan action
atau logika operasi) yang lengkap yang akan dilaksanakan pada proses tertentu, downtime,
saat inisialisasi dan/atau terminating saat simulasi, dsb.
Logic Builder adalah suatu tool untuk memudahkan pemodel dalam menuliskan
pernyataan logika yang valid tanpa perlu mengingat keywords, syntax, argumen yang
diperlukan, atau nama elemen model. Pada Logic Builder terdapat syntax untuk setiap
pernyataan, fungsi dan subroutine, sehingga pemodel dapat mendefinisikan logika hanya
dengan mengisi bagian yang kosong.

- Komponen Logic Builder :


Bagian atas Logic Builder adalah tampilan (logic text box) statement / ekspresi yang
ingin dibangun yang akan terlihat setelah di-paste ke logic window. Uraian deskripsi dari
statement terpilih akan ditampilkan pada logic text box. Komponen lain dari Logic
Builder adalah sebagai berikut :
Parameter buttons Satu atau lebih tombol sebagai parameter kontrol dari
statement/ekspresi yang dimasukkan.
Parameter entry field Bagian untuk memasukkan atau mengubah parameter yang ada.
Keypad button Menampilkan tombol angka untuk memasukkan angka pada
parameter entry field tanpa menggunakan keyboard.
Logic buttons Untuk memasukkan logika atau tanda lain pada parameter entry
field.
Category Untuk memilih tipe dari statement yang tampak pada Statement
selection list
Build Expression button Untuk menuliskan ekspresi saja.
Statement selection list Memilih statement mana yang ingin digunakan.
Paste button Tombol untuk paste text dari logic text box ke logic window.
Clear button Untuk menghapus text yang telah di-paste dan kembali ke
Statement selection list.
Close button Menutup Logic Builder tanpa paste logic text box.
Help button Masuk ke sistem help untuk membantu pemodel saat
mengalami kesulitan.

logic text box


Parameter
buttons
Parameter
entry field

Statement
selection list

Gambar 3.1 Logic Builder


- Langkah- langkah membangun pernyataan (statement) atau ekspresi :
1. Klik kanan pada layar expression atau logic window untuk membuka Logic Builder.
Bisa juga dengan klik pada tombol Build pada toolbar logic window.

tombol Build

logic window

Gambar 3.2 Logic Window


2. Pilih statement / ekspresi yang ingin digunakan dari list box, atau klik pada Build
Expression jika ingin menulis ekspresi saja.
3. Masukkan parameter untuk statement / ekspresi. Dapat berupa ekspresi yang
digunakan pada elemen model dan/atau fungsi atau statement lain.Parameter dapat
diubah secara manual pada layar Parameter Entry.
4. Paste hasilnya pada pada logic window atau klik pada tombol Paste.

- Beberapa statement yang biasa digunakan :


Assignment Menandai nilai dari ekspresi numeric untuk mendesain variabel,
elemen array atau atribut.
Decrement (Dec) Mengurangi suatu variabel, elemen array atau atribut dengan
spesifikasi nilai pada ekspresi numeric.
Display Menampilkan message box yang berisi pesan dan nilai/keterangan
tertentu saat simulasi dijalankan.
Increment (Inc) Menjumlahkan suatu variabel, elemen array atau atribut dengan
spesifikasi nilai pada ekspresi numeric.
If-Then-Else Menjalankan sutu blok pernyataan jika suatu ekspresi benar dan ada
pernyataan alternatif yang lain.
Accum Menahan proses suatu tipe entitas hingga jumlah tertentu atau
akumulasi type pada lokasi yang sama. Setelah entitas terakumulasi
(jumlahnya) baruboleh dilanjutkan ke proses berikutnya.
Graphic Mengubah graphic yang ada ke graphic lain yang telah didefinisikan
untuk entitas.
Join Menggabungkan sejunlah tipe entitas dengan entitas lain.
Wait Menahan proses entitas sampai waktu tertentu dilalui.

4.3 RESOURCE
Untuk menampilkan dialog box resources pilih menu buildresources

Gambar 3.3 Dialog box Resources


Prompt :
Icon Gambar yang merepresentasikan resource
Name Nama untuk mengidentifikasikan resource
Unit Jumlah unit resource
DTs Untuk mengedit keadaan downtime resource
Stats Untuk menyeting level statistik yang akan digunakan untuk
mengumpulkan data statistik resource
None tidak ada pengumpulan data statistik
Summary rata-rata utilitas dan activity time dicatat secara kolektif
untuk semua unit dari resource
By Unit Statistik dicatat secara per unit
Specs Untuk mendefinisikan path network resource
Search
Logic untuk menentukan node logic resource
Pts untuk mendefinisikan posisi screen resource ketika datang ke
node
Notes untuk memberikan catatan.

PATH NETWORK
Path network merupakan jalur lintasan resource dan entitas antar location. Path
digunakan apabila didalam resource di dalam model bersifat dinamis. Suatu model dapat
terdiri dari beberapa path network. Entitas dan resource memungkinkan untuk bersama-sama
berpindah ke lokasi tujuan secara bersama-sama. Pergerakan di sepanjang path network
didefinisikan dalam satuan waktu atau dalam kecepatan dan jarak (speed and distance).
Path network terdiri dari node-node yang terhubung oleh path segment. Satu node dapat
mempunyai path segmen lebih dari satu dan membentuk suatu percabangan. Ketika
sebuah node mempunyai percabangan path segmen, resource akan memilih rute
terpendek untuk menuju lokasi tujuannya. Path dapat bersifat unidirectional atau
bidirectional. Untuk menghubungkan antara resource dengan location maka harus
didefinisikan interface dari node ke location.
Untuk membuat path network pilih menu build  path network. Path network dapat
ditampilkan atau dihilangkan ketika simulasi berjalan dengan mengubah setingan pada
menu option.

Gambar 3.4 Dialog box path network.


Prompts :
Graphic Untuk tampilan path network, select field ini untuk memilih warna
path segmen
Name Nama untuk mengidentifikasi path network.
Type Untuk menyeting jenis path network yaitu passing, non passing dan
crane.
Passing Memungkinkan resource untuk mendahului resource
yang lain.
Non Passing Resource tidak dapat mendahului resource yang lain.
Crane Apabila jenis path network adalah crane.
T/S Untuk mendefinisikan tipe pergerakan resource yaitu berdasarkan time
(waktu) atau speed and distance (kecepatan dan jarak).
Paths Untuk menentukan layout dari path network.
Interface Untuk membuat interface dari node ke location.
Mapping Untuk penugasan terhadap resource untuk segmen yang harus di lewati
apabila node mempunyai percabangan.
Node Node secara otomatis dibuat ketika membuat path segmen.

DOWNTIMES
Deskripsi
Downtimes disebabkan karena suatu lokasi atau sumber daya (resource) tidak
beroperasi sehingga menjadi tidak berfungsi walau sebenarnya bisa digunakan. Downtimes
dapat dijadwalkan seperti saat shift, istirahat atau jadwal set-up mesin ; downtimes juga bisa
tidak terjadwal misalnya ketika ada kerusakan mesin.
Downtimes terjadi pada 2 elemen, yaitu downtimes lokasi dan downtimes resource.
a. Downtimes lokasi (Location downtimes)
- Location Clock Downtime
Digunakan untuk menjadwalkan downtimes pada lokasi berdasarkan waktu yang
berlalu selama simulasi berjalan.
Prompt :
Frequency Waktu selama downtimes terjadi.
First Time Waktu pertama kali downtimes terjadi.
Priority Prioritas terjadinya downtime.
Scheduled Menentukan apakah downtimes akan ditetapkan sebagai
penjadwalan atau downtime (YES / NO).
Logic Beberapa pernyataan downtime yang akan diproses saat
downtime terjadi.
Disable Menentukan apakah downtime tidak berjalan pada sementara
waktu tanpa perlu menghapusnya (YES / NO).

Gambar 3.5 Dialog box Clock Downtime


- Location Entry Downtime
Entry downtimes digunakan pada model downtimes dimana suatu lokasi
membutuhkan penanganan (service) pada saat lokasi tersebut telah memproses
sejumlah entitas.
Prompt :
Frequency Nilai atau expression untuk jumlah masukan selama
downtimes terjadi.
First Occurrence Nilai atau expression yang telah diproses sebelum
downtime yang pertama.
Logic Memasukkan logika atau aturan downtime.
Disable Menentukan apakah downtime tidak akan terjadi saat
simulasi berjalan (YES/NO ).

Gambar 3.6 Dialog box Location Entry Downtimes

- Location Usage Downtime


Usage downtimes digunakan pada model downtimes yang terjadi setelah suatu
lokasi telah dioperasikan selama waktu tertentu, misalnya jika suatu mesin
membutuhkan penanganan setelah digunakan beberapa jam.
Prompt :
Frequency Waktu pemakaian selama downtimes terjadi.
First Time Waktu pertama kali downtimes terjadi.
Priority Prioritas terjadinya downtime.
Logic Beberapa pernyataan downtime yang akan diproses saat
downtime terjadi.
Disable Menentukan apakah downtime tidak berjalan pada sementara
waktu tanpa perlu menghapusnya (YES / NO).

Gambar 3.7 Dialog box Location Usage Downtimes


- Location Setup Downtime
Mendefinisikan downtimes pada lokasi berdasarkan masukan suatu tipe entitas
baru. Downtime terjadi setelah entitas masuk ke lokasi.
Prompt :
Entity Memasukkan entitas yang akan disetup. Masukkan ALL jika
semua tipe entitas punya waktu setup yang sama.
Prior entity Masukkan tipe entitas yang terdahulu dari tipe entitas sekarang
yang akan disetup.
Logic Beberapa pernyataan downtime yang akan diproses saat
downtime terjadi.
Disable Menentukan apakah downtime tidak akan terjadi saat simulasi
berjalan (YES/NO ).

Gambar 3.8 Dialog box Location Setup Downtimes

b. Downtimes sumber daya (Resources downtimes)


- Resource Clock Downtime
Digunakan untuk mendefinisikan downtimes pada resources berdasarkan waktu
yang berlalu selama simulasi berjalan.
Prompt :
Frequency Waktu selama downtimes terjadi.
First Time Waktu pertama kali downtimes terjadi.
Priority Prioritas (0-999) untuk terjadinya downtimes.
Scheduled... Pilih YES jika downtime dihitung sebagai downtime terjadwal.
Pilih NO jika downtime dihitung sebagai downtime tidak
terjadwal.
List Menentukan unit resource yang spesifik yang dipengaruhi
downtime.
Node Titik untuk menempatkan resource ketika terjadi downtime.
Logic Beberapa pernyataan downtime yang akan diproses saat
downtime terjadi.
Disable Menentukan apakah downtime tidak berjalan pada sementara
waktu tanpa perlu menghapusnya (YES / NO).

Gambar 3.9 Dialog box Resource Clock Downtimes


- Resource Usage Downtime
Digunakan untuk mendefinisikan downtimes pada resources berdasarkan waktu
penggunaan resource. Waktu penggunaan meliputi waktu saat resource
memindahkan entitas, digunakan oleh entitas pada suatu lokasi, atau downtime
untuk pemeliharaan dan perbaikan resource.
Prompt :
Frequency Waktu selama downtimes terjadi.
First Time Waktu pertama kali downtimes terjadi.
Priority Prioritas (0-999) untuk terjadinya downtimes.
Scheduled... Pilih YES jika downtime dihitung sebagai downtime terjadwal.
Pilih NO jika downtime dihitung sebagai downtime tidak
terjadwal.
List Menentukan unit resource yang spesifik yang dipengaruhi
downtime.
Node Titik untuk menempatkan resource ketika terjadi downtime.
Logic Beberapa pernyataan downtime yang akan diproses saat
downtime terjadi.
Disable Menentukan apakah downtime tidak berjalan pada sementara
waktu tanpa perlu menghapusnya (YES / NO).

Gambar 3.10 Dialog box Resource Usage Downtimes


4.6 Interpretasi Output
Untuk melihat hasil output dari Basic Shop Floor yang telah anda dikerjakan adalah,
lihat pada menu bar pilih output, lalu view statistics, maka akan tampil seperti gambar di
bawah ini :
1. Resources
Name : Nama operator
Units : Jumlah operator
Scheduled time : Jumlah waktu yang telah di jadwalkan, tidak termasuk
off-shift dan jadwal downtimes.
Number of Times Used : Jumlah waktu yang digunakan operator
Avg time per Usage : Rata-rata waktu pemakaian operator.
Avg time Travel to Use : Rata-rata waktu perjalanan yang dipakai operator
dalam melakukan tugasnya.
Average time Travel to Park : Rata-rata waktu yang dipakai untuk menuju Home saat
Idle.
% Blocked in Travel : Persentase waktu, saat operator tidak bisa bergerak.
% Utility : Persentase waktu, saat operator di gunakan.

Gambar 3.11 Report Resource

2. Resources States
Name : Nama resources.
Scheduled time : Jumlah waktu yang telah di jadwalkan, tidak termasuk
off-shift dan jadwal downtimes.
% In Use : Persentase waktu, saat operator di gunakan.
% Travel to Use : Persentase waktu, saat operator di gunakan dalam
perjalanan.
% Travel to Park : Persentase waktu, saat operator di posisi Home.
% Idle : Persentase waktu, saat operator bebas tapi tidak
dipergunakan.
% Down : Persentase waktu, saat operator tidak dipergunakan.

Gambar 3.12 Report Resource states

3. Node entries
Path name : Nama jalur.
Node Name : Nama node.
Total entries : Jumlah masukan.
Blocked entries :Jumlah entries yang ditahan.

Gambar 3.13 Report Node Entris

Modul - Modul Basic Shop-Floor III pada Promodel


5.2.1. Fungsi tambahan pada Basic Shop-floor III
a. Attributes
Deskripsi :
Elemen Attributes berfungsi untuk memberikan label numeric pada suatu entitas dan
lokasi. Sehingga atribut dibagi menjadi 2 tipe :
- Atribut entitas
Suatu entitas memiliki atribut hanya saat entitas berada dalam sistem dan pada
konteks yang berkaitan dengan entitas seperti : logika kedatangan entitas, logika
operasi/proses, logika entitas meninggalkan lokasi, pengaturan jumlah rute yang
dilalui, proritas rute, dsb.
- Atribut Lokasi
Atribut lokasi adalah atribut yang berkaitan dengan lokasi tertentu. Atribut lokasi
hanya dihubungkan dengan entitas atau downtimes pada lokasi yang ditentukan.
Prompt :
ID Nama yang digunakan untuk mengidentifikasi atribut.
Type Menentukan tipe bilangan / angka ( Real atau Integer ) pada atribut.
Classification Mengidentifikasi kaitan atribut ( dengan suatu lokasi atau suatu entitas
).
Notes Memasukkan beberapa catatan yang diinginkan pemodel yang
menyangkut dengan atribut.
Gambar. 4.1 Dialog box attribute
Keterangan : dalam menulis ID atribut, diawali dengan huruf “a” untuk menandai
atribut.

b. Variable
Deskripsi
Variable merupakan karakteristik yang terdapat pada suatu system. Dalam Promodel
ada 2 jenis variable, yaitu;
1. Global Variable, adalah penanganan variabel yang didefinisikan oleh perubahan
nilai numeric pada model selama simulasi dijalankan.
2. Local Variable, adalah penanganan variabel yang terdapat hanya didalam logic
yang didefinisikan oleh pemodel dan tidak didefinisikan pada dialog box
variabel.

Global Variabel
Bagian-bagian pada modul variable (Global variable) ;
Prompt
Icon : Pada icon akan menjadi “Yes” jika variable ditampilkan dilayout dan
“No” jika sebaliknya. Caranya dengan langsung mengklik pada
layout.
ID : ID digunakan untuk memberi nama variabelnya.
Type : Type variable ada 2, yaitu;
1. Integer, maka outputnya secara otomatis akan di roundup.
Contohnya untuk produk dengan satuan unit.
2. Real, maka outputnya akan sesuai dengan keadaan real/tanpa
roundup. Contohnya untuk satuan waktu dan costing.
Initial Value : Initial value variable digunakan untuk menandai pada awal simulasi.
Pada default akan bernilai 0 tapi dapat diubah pada edit table dengan
nilai sesuai keinginan pemodel.
Stat : ProModel mengumpulkan statistic untuk tiap-tiap variabel dalam 3
level yaitu; None, Basic, Time Series.
• None, tidak ada pengumpulan statistic pada variable selama
simulasi berjalan.
• Basic, mengumpulkan basic statistic seperti; Total change, average
value, dan current value.
• Time Series, mengumpulkan semua basic statistic dan nilai historis
berdasarkan pada waktu atau observasi.
• Time-weighted, mengumpulkan informasi dalam presentasesari
waktu variable yang memiiki nilai spesifik.
• Observation-base, mengumpulkan informasi dalam jumlah dari
waktu variable yang dirubah ke nilai spesifik.
Note : untuk mencantumkan note yang menggambarkan tentang
variabelnya.
Elemen yang digunakan
- Variabel (global)
Contoh pengerjaan
Variable yang akan di definisikan secara global di model;
• vReject
- Jumlah barang yang reject.

• vTotal_Finished
- Jumlah produk yang dibuat.

• vWIP
- Jumlah bahan setengah jadi.
Langkah pengerjaannya;

Gambar 4.2. Menu build proModel


Identifikasi Variabel
Gambar 4.3 Dialog box Variabel
Keterangan : dalam menulis ID variabel, diawali dengan huruf “v” untuk menandai
variabel.

Local Variable
Fungsi local variable seperti yang telah didefinisikan oleh temporary attributes dalam
specific logic section yang hilang ketika logic section selesai dieksekusi.
Elemen yang digunakan
- process
- operation
- logic building
Contoh pengerjaan

Gambar 4.4 Dialog box processing

Increment (INC)
Deskripsi
Increments sebuah variable, elemen acak atau attribute dinilai dari ekspresi numerik
yang spesifik. Increments digunakan untuk menjumlahkan variable secara kumulatif
(menghitung total part variable).
Elemen yang digunakan
- Process
- Logic builder/ Move logic
- INC
Contoh pengerjaan
Gambar 4.5 dialog box routing

Decrement (DEC)
Deskripsi
Decrements sebuah variable, elemen acak atau attribute dinilai dari ekspresi numerik
yang spesifik. Untuk decrement sebuah variable, attribute, atau array element ketika
entitas yang didefinisikan keluar dari lokasi, gunakan DEC dalam move logic.
Decrements digunakan untuk mengurangi jumlah variable secara kumulatif.
Elemen yang digunakan
- Process
- Logic builder/ Move logic
- DEC
Contoh pengerjaan

Gambar 4.6. dialog box operation

5.3 Konsep Inspection

5.3.2 Cara mendefinisikan Inspection Proses


1. Membuat Location
Pada location, selain location – location untuk stasiun kerja lainnya, kita juga
harus menentukan location untuk menentukan tempat penanda produk cacat. Hal
ini akan membantu seorang analist untuk menganalisa system yang berjalan di
shop-floor, khususnya pada bagian Inspection.
Gambar 4.7 mengeluarkan modul location

Gambar 4.8 location untuk penanda produk gagal

Icon : symbol yang kita gunakan untuk lokasi yang akan kita buat
Name : Nama dari lokasi yang kita buat
Cap : Kapasitas maksimal dari lokasi yang kita buat.
Units : jumlah jenis unit pada lokasi ini.
DTs : Down time, atau waktu yang dibutuhkan untuk menghentikan segala
operasi dikarenakan suatu hal (misal perawatan mesin produksi)
Stats : menunjukkan variable statistic yang akan digunakan. Baik berupa itu
berupa basic statistic ataupun tidak menggunakan variable statistic
sama sekali.
Rules : mendefinisikan pengambilan keputusan tentang bagaimana proses
yang terjadi pada lokasi tersebut.

2. Membuat entitas penanda produk cacat yang akan melalui inspector


Entitas baru ditambahkan untuk menandai produk cacat yang akan kita dapat pada
proses inspeksi.

Gambar 4.9 mengeluarkan modul Entities

Gambar 4.10 tampilan modul entities


Gamabr 4.11 Menampilkan entitas yang berbeda untuk entity type yang sama

Icon : gambar atau symbol yang kita ingin tampilkan sebagai penanda
entitas
Name : Nama dari entitas tersebut
Speed : kecepatan dari entitas
Stats : menunjukkan variable statistic yang akan digunakan. Baik berupa
itu berupa basic statistic ataupun tidak menggunakan variable
statistic sama sekali.

3. Mendefinisikan resource yang akan menginspeksi produk – produk tersebut


Pada promodel terdapat 2 macam resource, yaitu moving resource dan static
resource. Pada proses inspeksi, resource yang biasa digunakan adalah static
resource.

Gambar 4.12 mengeluarkan modul Resource

Gambar 4.13 tampilan modul Resource

Icon : gambar atau symbol yang kita ingin tampilkan sebagai penanda
resource
Name : Nama dari resource tersebut
Units : Jumlah unit yang ditangani resource tersebut.
DTs : Down time, atau waktu yang dibutuhkan untuk menghentikan
segala operasi dikarenakan suatu hal (missal : perawatan mesin
produksi)
Stats : menunjukkan variable statistic yang akan digunakan. Baik itu
berupa basic statistic ataupun tidak menggunakan variable statistic
sama sekali.
Specs : mendefinisikan karakteristik operasi masing – masing resource
pada suatu system.
Search : mendefinisikan pilihan penugasan yang akan dikerjakan.
Logic : menentukan logic dari resource yang akan diproses oleh resource
tersebut.
PTs : menentukan posisi resource saat resource memasuki node masing –
masing.

4. Mendefinisikan Arrival dari penanda produk cacat


Pada proses inspeksi dengan Promodel, diperlukan suatu penanda untuk menandai
produk yang kita inspek, baik produk gagal ataupun produk jadi. Hal itu dilakukan
untuk membedakan output dari produk yang diinspeksi.

Gambar 4.14 mengeluarkan modul Arrival

Gambar 4.15 tampilan modul Arrival

Entity : entitas yang didefinisikan pada modul arrival


Location : lokasi dari entitas tersebut
Qty Each : jumlah entitas yang dating setiap kali kedatangan
First Time : waktu kedatangan pertama dari entitas.
Occurrences : jumlah kedatangan maksimal pada satu kali replikasi.
Frequency : waktu antar kedatangan tiap lot entitas
Logic : mendefinisikan logic dari kedatangan entitas.
Disable : digunakan untuk memutuskan digunakannya atau tidak arrival
yang sudah di setting sebelumnya.

5. Mendefinisikan Processing dan Routing


Pada modul processing, tidak banyak hal baru yang digunakan. Hanya saja
digunakan fungsi baru seperti INC dan DEC. Sedangkan pada routing kita
menggunakan fungsi JOIN untuk melakukan proses Assembly.
5.3.3. Interpretasi Output
5.3.3.1 Display Output
14. Variables
Name : Nama variabel.
Total Changes : Jumlah berapakali nilai variabel berubah selama simulasi.
Avg time Per Change : Rata-rata waktu saat variabel mendapatkan tambahan nilai.
Minimum Value : Nilai variabel terkecil selama simulasi.
Maximum Value : Nilai variabel terbesar selama simulasi.
Current Value : Nilai akhir variabel saat simulasi berakhir.
Avg Value : Rata-rata nilai variabel selama simulasi.

Gambar 4.16. Report variabel

6.3 Arrival Cycle


6.3.1 Pengertian Arrival Cycle
Arrival Cycle adalah pola dari kedatangan yang terjadi pada jumlah dan periode waktu
tertentu. Contoh penggunaan dari perintah Arrival Cycle yang menunjukkan pola siklus
kedatangan adalah kedatangan bahan baku yang dijadwalkan datang lebih dari satu kali dan
dalam jumlah yang berbeda-beda. Total kuantitas selama kedatangan sangat mungkin
berubah, tetapi pola (distribusi) dari masing-masing kedatangan tersebut diasumsikan sama
(uniform). Dengan syarat data dari kedatangan bahan baku tersebut masih masuk dalam range
interval.

6.3.2 Cara mendefinisikan Arrival Cycle :


1. Klik menu Build kemudian cari More Element dan pilih Arrival Cycle
Gambar 5.1 Cara menampilkan Arrival Cycle

2. Memilih Arrival Cycle, kemudian mendefinisikan table dengan mengisikan data


kedatangan ke dalam Cycle Edit Tabel.

Gambar 5.2 Dialog Box Arrival Cycle

Gambar 5.3 Dialog Box Table Arrival Cycle


Prompt :
ID Nama Cycle
Quantity / % Memilih antara percent atau quantity sesuai dengan jenis tipe
dari jumlah total kedatangan dari tiap siklus kedatangan yang
terjadi.
Cumulative Memilih Yes untuk spesifikasi % atau nilai quantity untuk
format kumulatif.
Memilih No untuk nilai quantity memilih format yang non
kumulatif.
Table Klik pada tombol ini (atau double klik pada field ini) untuk
membuka edit Tabel dan mendefinisikan waktu siklus serta
jumlah kedatangan.

Contoh Study kasus Arrival Cycle


Misalkan kita akan memodelkan sistem operasi sebuah bank, maka kita harus
menspesifikasikan pola dari kedatangan konsumen tersebut. Dari data masa lalu, kita
mengetahui bahwa kedatangan customer terjadi mulai jam 09.00 AM – 05.00 PM
Dijadwalkan ada beberapa kedatangan seperti terlihat sebagai berikut (dalam Procent):

Time (Hours) Qty / %


09.00 AM – 10.30 AM 10%
10.30 AM – 11.30 AM 15%
11.30 AM – 01.00 PM 25%
01.00 PM – 04.00 PM 55%
04.00 PM – 05.00 PM 70%

Penyelesaian Kasus:
Arrival Cycle diberi nama Bank_Arrival pada Arrival Cycle Edit Tabel.

Gambar 5.4 Dialog Box Arrival Cycle

Kemudian kita meng-klik pada tabel untuk membuka Edit Tabel dan mengisikan data
siklus. Pada contoh ini, prosentase dari jumlah konsumen yang datang tidak dikumulatifkan,
tetapi waktu kedatangannya harus kumulatif. Oleh karena itu, pengisian Tabelnya adalah
sebagai berikut :
10 % kedatangan customer pada 1,5 jam pertama
15 % kedatangan customer antara jam ke 1,5 sampai jam ke 2,5. dst.

Gambar 5.5 Dialog Box Pengisian Table Arrival Cycle


NOTE : Distribusi kedatangan Random mengikuti distribusi Uniform selama tiap-tiap
kedatangan masih berada dalam interval.

6.4 SHIFT & BREAK


Adalah fasilitas untuk mendefinisikan Shift kerja dan waktu istirahat/libur (shift &
break) mingguan pada location dan resource menggunakan Shift Editor dan mungkin
dimulai dan diakhiri pada menit kapanpun Shift & break didefinisikan dengan memilih blok
pada grid yang dibagi dalam hari dan jam. Ketika kita sudah mendefinisikan jadwal shift &
break dalam 1 minggu, maka dapat disimpan dalam shift file dengan ekstensi SFT.

Gambar 5.6 Cara menampilkan shift

6.4.1 DEFINE (SHIFT EDITOR)


Windows Shift Editor terdiri dari menu bar, tombol shift & break, tombol kontrol waktu, dan
grid yang menggambarkan waktu selama satu minggu.

Gambar 5.7 Tampilan Shift Editor


Hal lain pada bagian ini, menggambarkan menu shift editor dan langkah-langkah berikut ini :
1. Menggambar satu blok waktu Shift or Break
2. Memilih satu Block
3. Mengatur ulang Blok
4. Mengubah waktu awal atau akhir
5. Menghapus satu Block
6. Menduplikasi shift hari tertentu
7. Kustomisasi warna shift atau break.

Shift Editor Menus


Menu-menu yang digunakan pada Shift editor dapat diakses dari menu bar diatas editor dan
terdiri dari :
File Untuk membuka dan menyimpan shift files.
Edit Untuk menghapus shift dan break yang tidak diinginkan. Kita juga bias
menghapus/menduplikasi shift pada hari tertentu.
Options Untuk kustomisasi warna pada shifts dan break

Menggambar suatu Blok (Shift Editor)


Ketika menggambar suatu blok shift atau break, Anda harus mengikuti aturan sbb :
- suatu Blok shift mungkin tidak sama dengan blok shift lainnya
- blok Break hanya bisa digambar diatas blok shift
- blok Break mungkin tidak sama atau berdekatan dengan blok break lainnya.
Untuk menggambar suatu blok :
1. Klik pada tombol Shift/Break untuk merancang tipe blok
2. Mulai men-drag mouse ditempat dimana blok ingin di kamu mulai.
3. Lepaskan mouse ditempat dimana blok ingin di kamu akhiri.
Catatan : Jika blok yang kamu gambar benar, akan terlihat pada grid waktu, jika sebaliknya
maka akan terhapus. Jika ingin menyetting waktu shift/break lebih seksama/tepat dari grid
yang ada, lihat Editing the Begin or End Time.

Memilih suatu Blok (Shift Editor)


Untuk memilih suatu blok yang telah dibuat :
- Klik disamping blok
Suatu pembatas akan terlihat untuk menampilkan bahwa blok telah dipilih. Untuk
membatalkan memilih suatu blok, klik kembali disamping blok atau klik pada area putih di
layar.

Meng-copy Blok (Shift Editor)


Untuk menggandakan suatu blok shift dari sau hari ke lainnya:
1. Pilih segmen shift atau break pada hari yang ingin digandakan.
2. Pilih menu Duplicate from the Edit. Nama item pada menu akan menampilkan hari
yang telah dipilih (misal, jika memilih blok shift pada hari Selasa, item menu Edit
akan membaca "Duplicate Selasa").
3. Pada jadwal shift, klik mouse pada hari dimana Anda ingin meng-copi shift.

Mengatur ulang Blok (Shift Editor)


Mengatur ulang blok shift/break sama aturannya dengan menggambar blok. Untuk mengatur
ulang blok:
1. Pilih blok (lihat Memilih suatu blok).
2. Mulai men-drag mouse ke batas kanan atau kiri disekitar blok yang dipilih.
3. Lepaskan mouse ketika ukuran blok sesuai yang diharapkan.

Menghapus Blok (Shift Editor)


Ada tiga cara untukmenghapus blok:
- Pilih suatu blok dan pilih option delete pada menu Edit.
- Pilih suatu blok dan tekan tombol delete pada keyboard.
- Pilih suatu blok dan tarik kebawah sampai blok tersebut terhapus.
Customize warna Shift dan Break (Shift Editor)
Shift Editor memungkinkan Anda untuk mengubah warna yang digunakan untuk meampilkan
shift dan break.
Untuk mengubah warna shift dan break.
1. Pilih Colors pada menu Options Shift Editor.
2. Klik pada Shift atau Break
3. Pilih warna yang ingin digunakan.

6.4.2 ASSIGN (SHIFT ASSIGNMENTS)


Assigning Shifts
Promodel memungkinkan pemodel untuk memilih banyak lokasi dan resource dan
menandainya pada 1 shift dalam 1 catatan/file. Selain itu :
• Menandai 1 lokasi/resource dalam banyak file shift dengan waktu mulai yang sama
untuk masing-masing shift.
• Mendefinisikan off-shift dan break priorities, dan
• Membuat off-shift and break logic.
Modul Shift Assignments memungkinkan pemodel untuk menjadwalkan resource dan lokasi
berdasarkan shift & waktu istirahat kerja yang didefinisikan pada shift editor. Ketika 1
lokasi/resource sedang diluar jam kerja (off-shift) /istirahat (break), maka termasuk
menganggur dan dicatat dalam output statistic sebagai waktu yang tidak dijadwalkan, sama
halnya dengan downtime. Logic off-shift dan break adalah optional dan kita bias mengontrol
kapan waktu tepatnya, kapan resource/lokasi off-shift, break dan berapa lama waktu yang
dibutuhkan untuk itu. Ketika memilih Shift dari menu Build, ada 2 option : Define dan
Assign. Pemodel harus mendefinisikan shift (define) sebelum menandainya shift tersebut
pada lokasi/resource.

Langkah-langkah Assign Lokasi dan Resource pada Shift


1. Pilih Shift dari menu Build dan klik Assign. Promodel akan menampilkan window Shift
Assignment, seperti ini:

Gambar 5.8 Tampilan Shifft Assignment

2. Pilih Lokasi. Klik pada lokasi untuk menampilkan dialog Select lokasi (seperti gambar
dibawah ini). Klik pada lokasi dan gunakan tombol untuk memilih/menghapusnya dari
list Shift Locations. Double klik juga bisa digunakan untuk memilih/menghapus. Klik
OK.
Gambar 5.9 Tampilan untuk memilih lokasi yang dikenai shift

3. Pilih Resource. Klik pada resource untuk menampilkan dialog Select resource (seperti
gambar dibawah ini). Klik pada resource dan gunakan tombol untuk
memilih/menghapusnya dari list Shift Resource . Double klik juga bisa digunakan
untuk memilih/menghapus. Klik OK.

Gambar 5.10 Tampilan untuk memilih resource yang dikenai shift

4. Units. Masukkan unit tertentu dari resource yang dipilih diatas. Pemodel bisa menandai
1, beberapa atau semua unit resource pada satu shift. Dapat juga menggunakan macro
untuk jumlah unit tertentu. Jika dikosongkan, Promodel akan memasukkan nilai
defaultnya, yaitu semua unit pada shift.

5. Memilih File Shift- Klik pada tombol Shift File untuk menampilkan dialog Select Shift
File (seperti gambar berikut). Klik tombol Add untuk menampilkan dialog Open File
dan memilih file shift yang ingin digunakan dalam model.

Gambar 5.11 Memilih file dari shift editor yang ingin digunakan

6. Definisikan waktu mulai- Masukkan waktu mulai untuk masing-masing file shift yang
terpilih. Unit waktu akan diinterpretasikan sesuai dengan General Information. Dapat
juga menggunakan macro untuk menentukan waktu mulai. Jika waktu mulai dikosongi,
shift akan mulai jalan pada awal simulasi.
7. Definisikan Prioritas – Klik pada tombol prioritas, untuk menentukan prioritas adanya
break atau berhentinya shift. Dapat juga menggunakan macro untuk menentukan
prioritas.

Gambar 5.12 Menentukan prioritas

Jenis Prioritas
1. Priority for Ending Shift
Prioritas untuk mulai mengakhiri shift secara rutin
2. Off Shift Priority
Prioritas pada location/resource untuk tetap berhenti dari shift kerja
3. Priority for Starting Break
Prioritas untuk mulai beristirahat
4. Break Priority
Prioritas untuk tetap istirahat selama waktu istirahat

6.4 KONSEP COSTING


6.5.1 Membangun Model dengan Fungsi Costing
Penggunaan fungsi costing dalam Promodel relatif mudah. Ketika kita
membangun sebuah model yang menggunakan costing, yang harus dilakukan pertama
kali adalah menentukan locations, resources dan entities yang ingin digunakan dalam
model. Setiap Anda menentukan komponen di dalam model, Anda bisa mendapatkan
informasi mengenai Costing dalam option Cost di menu Build. Secara default, nilai
cost adalah nol. ProModel tidak mengaktifkan fungsi costing. Untuk
mengaktifkannya, pilih toolbar Options dari menu Simulation, dan hilangkan tanda (
√ ) pada opsi Disable Cost.

Gambar 5.13 Cara memunculkan Simulation Options


Gambar 5.14 Tampilan menu Simulation Options

6.5.2 Dialog Box Costing


Dalam kotak dialog ini, Kita dapat menentukan nilai cost untuk setiap tipe objek yang
berupa Locations, Entities, dan Resources.

6.5.2.1 Cara mendefinisikan Cost :


1. Cari menu Build pada pull-down Menu, pilih Cost.

Gambar 5.15 Cara memunculkan perintah Cost

2. Akan muncul dialog box Cost seperti gambar di bawah ini :


Gambar 5.16 Dialog Box Cost

Pilih tipe objek yang diinginkan, terdiri atas locations, resources and entities.
a. Locations

Gambar 5.17 Cara memilih tipe objek Locations Cost

Isikan biaya sesuai nilai yang diinginkan pada kolom Operation Rate.
Operation Rate : merupakan biaya proses dari setiap entitas yang ada di dalam
model.
Per : adalah tingkat satuan waktu dari biaya yang harus
dikeluarkan. Biaya dapat ditentukan dalam satuan detik,
menit, jam dan hari.

b. Resouces

Gambar 5.18 Cara memilih tipe objek Resource Cost


Regular Rate : merupakan biaya resources yang telah ditetapkan yang
digunakan dalam model.
Per : merupakan menu pull down untuk mengeset waktu unit
yang mana Regular Rate akan digunakan. Satuannya dalam
detik, menit, jam atau hari.
Cost Per Use : merupakan menu untuk menetapkan biaya per use untuk
setiap waktu yang digunakan oleh resource.
c. Entities

Gambar 5.19 Cara memilih tipe objek Entities Cost

Initial Cost : merupakan menu untuk mendefinisikan inisial biaya entitas


yang datang ke sistem.

6.5.2.2 Costing Statistics


ProModel menghitung statistik biaya hanya jika kita tidak men-checklist option
Disable Cost pada menu Options Simulation. Secara umum Statistics Report memasukan
costing statistics.

Locations Biaya Operasional = (Active Operation Time * Rate) + (any IncLocCost)


% Operational Cost adalah prosentase biaya operasi locations dari keseluruhan
biaya operasi locations.
Resource Cost = (Utilization * Rate) + (Times Used * Cost per use)
Utilization and Times Used adalah kegunaan resource saat berada di location
dan waktu yang dibutuhkan. Ini berlaku hanya saat resource melakukan
operation logic.
Total Cost = (Operation Cost + Resource Cost)

Resources NonUse Cost = (1-% Utilization) * Scheduled Time * Rate


Usage Cost = (% Utilization * Scheduled Time * Rate) + (Times Used * Cost
per use)

Entities Total Cost = Kumulatif dari biaya entitas, atau jumlah biaya yang didatangkan
dari semua location ketika entitas tersebut melaluinya + jumlah total dari
keseluruhan biaya yang disebabkan karena terdapat resource + initial cost +
any IncEntCost

Pada perhitungan di atas, dapat didefinisikan nilai (per hari, jam, menit, dan
detik) mengkorvesikan ke waktu default time units yang dapat diatur pada
dialog General Information.
6.6 Interpretasi Output
1. Location Costing
Name : Nama-nama lokasi.
Operation cost dollars : Biaya operasi dalam satuan mata uang dollar.
% Operation cost : Persentase biaya operasi.
Resource cost dollars : Biaya operator dalam satuan mata uang dollar.
% Resource cost : Persentase biaya operator.
Total cost dollars : Jumlah biaya seluruhnya.
% Total cost : Persentase biaya keseluruhan.

Gambar 5.20 report Location Costing

2. Resource Costing
Name : Nama resources.
Units : Jumlah operator.
Non use cost dollars : Biaya operator saat tidak digunakan.
% Non use cost : Persentase biaya operator saat tidak digunakan.
Usage cost dollars : Biaya operator saat digunakan.
% Usage cost : Persentase biaya operator saat digunakan.
Total cost dollars : Total biaya dalam dollar.
% Total cost : Persentase total biaya dalam dollar.

Gambar 5.21 report Resource Costing

3. Entity Costing
Name : Nama entitas
Explicit Exits : Jumlah entitis yang keluar.
Total cost dollars : Jumlah biaya keseluruhan untuk entitis.
% Total cost : Persentase Jumlah biaya keseluruhan untuk entitis.

Gambar 5.22 report Entity Costing


4. Logs
Nama : Nama log.
Number of Observations : Jumlah masuk log yang terjadi selama simulasi.
Minimum Value : Nilai minimum masukan log selama simulasi.
Maximum Value : Nilai maksimum masukan log selama simulasi.
Avg Value : Rata-rata nilai masukan log selama simulasi.

Gambar 5.23 Logs

6.7 VALIDASI MODEL


Validasi merupakan langkah untuk meyakinkan bahwa model berkelakuan/bersifat
seperti sistem nyatanya. Dan suatu pendekatan paling nyata dalam suatu validasi adalah
membandingkan model dengan output dari sistem nyatanya.
Dua tujuan umum dalam validasi :
1. Menghasilkan suatu model yang representatif terhadap prilaku sistem nyatanya sedekat
mungkin untuk dapat digunakan sebagai subtitusi dari sistem nyata dalam melakukan
eksperimen tanpa mengganggu jalannya sistem.
2. Meningkatkan kredibilitas model, sehingga model dapat digunakan oleh para manajer dan
para pengambil keputusan lainnya.

Tipe validasi model :


1. Validasi asumsi
model asumsi ini dibagi kedalam dua kelas, yaitu asumsi struktural dan asumsi data.
- Asumsi struktural meliputi pertanyaan-pertanyaan bagaimana sistem beroperasi dan
asumsi ini juga melibatkan penyederhanaan dan penggambaran kenyaataan dari
sistem. Sebagaian penulis memisahkan asumsi ini kedalam validasi proses.
Contoh :
• Jumlah operator pada setiap stasiun kerja, bisa tetap bisa variabel.
• Melakukan diskusi dengan orang yang paham betul dengan proses yang diamati,
seperti para manajer.
- Asumsi data harus didasarkan pada pengumpulan data yang reliabel/data terpercaya
dan analisa statistik yang tepat dari suatu data.
Contoh :
• Jumlah output yang dihasilkan, termasuk produk yang baik maupun yang tidak
cacat.

2. Validasi Output
Cara yang paling mudah untuk melakukan validasi ini adalah dengan pendekatan visual.
Beberapa orang ahli mengamati dan membandingkan antara output model terhadap sistem
riil. Metode lain yang sering digunakan adalah dengan pendekatan statisik.

Teknik Validasi
Untuk melakukan validasi model apakah sesuai dengan sistem nyatanya dapat dilakukan
dengan :
Keseragaman Data Hasil Simulasi
Uji keseragaman data digunakan untuk menentukan bahwa data setiap data simulasi
memiliki deviasi yang normal atau tidak terlalu berbeda dari nilai rata-ratanya. Hal ini
dimaksudkan untuk mengetahui bahwa perilaku model sistem berada pada kondisi yang
relatif tidak begitu memiliki fluktuasi. Bila perilaku model sangat fluktuatif, maka akan sulit
bagi peneliti untuk menarik konklusi akan perilaku model sistem yang diamati. Rumus yang
digunakan untuk penentuan batas kontrol :

1. Batas atas = BKA = X + k .SD


2. Batas Bawah = BKB = X − k .SD

Setelah diketahui sebaran dan hasil simulasi, maka dapat ditentukan interval
kepercayaan untuk output hasil simulasi. Hal itu ditunjukkan oleh persamaan :
Y ± (t1−α .( N −1) s ) = 1 − α , dimana
2 N
Y = Nilai Rata – Rata Parameter dari R kali Replikasi
s = Nilai Standar Deviasi dari sampel nilai Parameter dari N kali replikasi
1-α = Uinterval Konvidensi (95%)
t1−α .( N −1) = Nilai fungsi dari distribusi student t dengan tingkat signifikansi α dan derajat
2
bebas N – 1. Kita gunakan pendekatan Distribusi Studen t jika yang diambil adalah
kumpulan sampel sehingga variansi populasi tidak diketahui. (jika variansi populasi tidak
diketahui digunakan pendekatan distribusi student t..)

Uji Kesamaan Dua Rata-Rata

Uji kesamaan ini dimaksudkan untuk mengetahui perbandingan performansi antara sistem riil
dengan model simulasi yang diterjemahkan dalam nilai jumlah rata-rata output dari dua
populasi tersebut. Jika dalam uji didapat hasil bahwa kedua nilai rata-rata tidak berbeda
secara signifikan, maka dapat disimpulkan bahwa model memiliki validitas yang cukup untuk
parameter output rata – rata..
Karena yang akan diuji adalah kesamaan dua populasi, maka uji yang akan dilakukan
adalah uji dua sisi.. dengan :
H0 : μ1 = μ2
: Rata-rata output sistem riil = rata-rata output model Simulasi
H1 : μ1 ≠ μ2
: Rata-rata output sistem riil ≠ Rata-rata output model Simulasi
Untuk mencari t hitung digunakan rumus sebagai berikut :

Rumus t hitung :
N
1
X =
N
∑X
1=1
i
Xm −Xr
th = 0.5
 S m2 Sm 
 + r 
 N −1 N −1

∑(X i − X )2
S2 = i =1

N −1

t hitung kemudian dibandingkan dengan t tabel


(tα , N −1 )
N -1 adalah Derajat kebebasan 2
α adalah tingkat kepercayaan

Uji Kesamaan Dua Variansi


Dalam melakukan proses pengujian selisih maupun kesamaan dua rata-rata, selalu
diasumsikam bahwa kedua populasi memiliki variansi yang sama. Agar hasil uji kesamaan
dua rata rata yang dilakukan diatas benar, maka diperlukan sebuah kepastian bahwa asumsi
tentang persamaam dua variansi terpenuhi. Misalnya kita mempunyai dua populasi normal
dengan variansi σ12 dan σ22. Akan diuji dua pihak dalam kesamaannya, maka hipotesis
ujinya adalah :
H0 : σ12 = σ22
H1 : σ12 ≠ σ22
Berdasarkan sampel acak yang independen maka diperoleh populasi satu dengan ukuran n1
dan variansi s12 sedangkan populasi dua dengan ukuran n2 dan variansi s22, maka untuk
2
s
menguji hipotesisnya digunakan statistik uji : F = 1 2 . Kriteria pengujian adalah menerima
s2
H0 jika F1 –0.5 α (n1 – 1, n2 - 1) < F < F0,5 α (n1 –1 , n2 – 1).
R

∑ (x
i =1
ij − X j )2
s2 j = ,
( R − 1)
Dengan demikian F hitung berada dalam daerah penerimaan sebagaimana terlihat dalam
gambar dibawah ini :

2.1
f - Hitung

rletak Daerah Penerimaan


kritis

0
Daerah Penolakan Daerah Penolakan

Daerah Penerimaan uji Kesamaan Variansi Sistem riil dan Model


Simulasi

Uji Kecocokan Model Simulasi (Chi Square Test)


Proses Validasi yang terakhir adalah menguji bahan antara hasil model simulasi
memiliki kecocokan dengan dengan sistem riil yang diamati. Metode yang digunakan adalah
uji Chi-Kuadrat. Disebut juga uji kecocokan atau disebut uji kompatibilitas, memiliki tujuan
adalah menguji apakah frekuensi yang diobservasikan (dihasilkan) melalui model simulasi
memang konsisten dengan frekuensi teoritisnya (sistem riil). Rumus yang digunakan adalah:
(ο i − Ε i ) 2
χ =∑
2

Ei
0I = frekuensi observasi (hasil simulasi) dan
EI = frekuensi teoritis atau sistem riil dengan derajat bebas = n-1
χ2 merupakan ukuran perbedaan antara frekuensi observasi dengan frekuensi teoritis.
Apabila tidak ada perbedaan antar frekuensi observasi dengan frekuensi teoritis, maka χ2
akan semakin besar pula.
Contoh :
Hasil simulasi ( OI ) dan riil produksi yang ( EI ) selama 7 bulan produksi suatu
industri adalah sebagai berikut :
Xi 1 2 3 4 5 6 7
Oi 120 125 115 130 110 115 125
Ei 120 120 120 120 120 120 120
langkah-langkah :
1) Menentukan hipotesis :
H0 : probabilitas semua kejadian sama ( hasil simulasi sesuai dengan sistem nyata ),
H1 : hasil simulasi tidak sesuai dengan hasil riil produksi.
2) Taraf nyata ( α ) = 0,05
3) Statistik uji :
(Oi − Ei )2
χ =∑
2

Ei
Dengan derajat bebas = 7 - 1 = 6
4) Daerah penolakan dengan α = 0,05 menjadi :
χ 2 > χ 2 (0,05;6 ) = 12,592 ( dari tabel chi kuadrat )
Hitungan :

χ 2
=
(120 − 120 )
2
+
(125 − 120 )
2
+ ... +
(125 − 120 )
= 2,500
2

120 120 120


5) Karena 2,500 < 12,592 maka H0 diterima
Dengan kata lain, data hasil simulasi dapat diterima atau sesuai dengan hasil dari sistem
nyata.

Adapun langkah- langkah validasi output pada Promodel :


1. Setelah membuat model sesuai sistem nyata, sebelum dijalankan masukkan jumlah
replikasi sesuai yang ditentukan pada menu Simulation  Options
replikasi

Gambar
5.24
Tampila
n Simulation Options

2. Jalankan model. Lalu akan tampil dialog box seperti berikut ini :

Gambar 5.25 Tampilan Report Selection


Pada bagian Replication, pilih All untuk menampilkan output keseluruhan.
3. Pada bagian Entity Activity terdapat nilai total exit sejumlah replikasi yang
dijalankan. Data tersebut nantinya akan diuji validasinya apakah sesuai dengan data
historisnya atau tidak.
4. Uji validasi dilakukan dengan Chi Square Test.

Anda mungkin juga menyukai