Anda di halaman 1dari 19

More Create Blog Sign In

Tutorial JASA OLAH DATA About Me Privacy Policy Sitemap

23 DESEMBER 2011 Pilih Bahasa


Diberdayakan oleh Terjemahan

Partial Least Square


MENGENAI SAYA
Partial Least Square (PLS) dikembangkan pertama kali oleh Herman Wold (1982). Ada beberapa metode yang
dikembangkan berkaitan dengan PLS yaitu model PLS Regression (PLS-R) dan PLS Path Modeling (PLS-PM ). PLS Path
Modeling dikembangkan sebagai alternatif pemodelan persamaan struktural ( SEM) yang dasar teorinya lemah. PLS-PM
berbasis varian berbeda dengan metode SEM dengan software AMOS, Lisrel, EQS menggunakan basis kovarian.
Ada beberapa hal yang membedakan analisis PLS dengan model analisis SEM yang lain : Suseno Bimo
Ikuti 101
1. Data tidak harus berdistribusi normal multivariate.
2. Dapat digunakan sampel kecil. Minimal sampel >30 dapat digunakan. Lihat profil lengkapku
3. PLS selain dapat digunakan unutk mengkonfirmasikan teori, dapat juga digunakan untuk menjelaskan ada atau
tidaknya hubungan antar variabel laten. ARSIP BLOG
4. PLS dapat menganalisis sekaligus konstruk yang dibentuk dengan indikator reflektif dan formatif ► 2009 ( 14 )
5. PLS mampu mengestimasi model yang besar dan kompleks dengan ratusan variabel laten dan ribuan indikator (Falk ► 2010 ( 10 )
and Miller, 1992)
▼ 2011 ( 22 )

Pemodelan dalam PLS-Path Modeling ada 2 model : ► Januari ( 1 )


► Februari ( 1 )
1. Model structural (Inner model) yaitu model struktural yang menghubungkan antar variabel laten.
► Maret ( 1 )
2. Model Measurement (Outer Model yaitu model pengukuran yang menghubungkan indikator dengan variabel latennya.
► April ( 1 )
► Juni ( 1 )
► Agustus ( 1 )
► Oktober ( 1 )
► November ( 7 )
▼ Desember ( 8 )
UJI MANN-
GOOGLE+ WHITNEY U
FOLLOWERS
ANALISIS
Suseno Bimo HIERARCHIC
+ ke lingkaran AL CLUSTER
UJI WILCOXON
Model Partial Least Square
PERANAN
MEDIATOR
DALAM PLS
Dalam PLS Path Modeling terdapat 2 model yaitu outer model dan Inner model. Kriteria uji dilakukan pada kedua model
MODEL
tersebut.
Measurement
of Agreement
Cohen's
Outer model (Model Measurement) kappa
Model ini menspesifikasi hubungan antar variabel laten dengan indikator-indikatornya. atau dapat dikatakan bahwa outer Analisis Varians
model mendefinisikan bagaimana setiap indikator berhubungan dengan variabel latennya. Uji yang dilakukan pada outer Dua Arah
model : (Two-Way
101 memiliki saya Lihat Anova)
di lingkaran semua
Convergent Validity. Nilai convergen validity adalah nilai loading faktor pada variabel laten dengan indikator- Analisis Regresi
indikatornya. Nilai yang diharapkan >0.7. Ordinal
Discriminant Validity. Nilai ini merupakan nilai cross loading faktor yang berguna untuk mengetahui apakah Partial Least
konstruk memiliki diskriminan yang memadai yaitu dengan cara membandingkan nilai loading pada konstruk Square
yang dituju harus lebih besar dibandingkan dengan nilai loading dengan konstruk yang lain.
► 2012 ( 8 )
Composite Reliability. Data yang memiliki composite reliability >0.8 mempunyi reliabilitas yang tinggi.
Average Variance Extracted (AVE). Nilai AVE yang diharapkan >0.5. ► 2013 ( 6 )

Cronbach Alpha. Uji reliabilitas diperkuat dengan Cronbach Alpha.Nilai diharapkan >0.6 untuk semua konstruk. ► 2015 ( 1 )
Free counters ► 2016 ( 1 )
Uji yang dilakukan diatas merupakan uji pada outer model untuk indikator reflektif. Untuk indikator formatif dilakukan
pengujian yang berbeda. Uji untuk indikator formatif yaitu : ► 2017 ( 7 )

Significance of weights. Nilai weight indikator formatif dengan konstruknya harus signifikan. ► 2018 ( 4 )

Multicolliniearity. Uji multicolliniearity dilakukan untuk mengetahui hubungan antar indikator. Untuk mengetahui
apakah indikator formatif mengalami multicolliniearity dengan mengetahui nilai VIF. Nilai VIF antara 5- 10 dapat
dikatakan bahwa indikator tersebut terjadi multicolliniearity.
Masih ada dua uji untuk indikator formatif yaitu nomological validity dan external validity.
FOLLOW BY EMAIL
Inner Model (Model Structural).
Uji pada model struktural dilakukan untuk menguji hubungan antara konstruk laten. Ada beberapa uji untuk model struktural Email ad Submit
yaitu :
R Square pada konstruk endogen. Nilai R Square adalah koefisien determinasi pada konstruk endogen. Menurut
Chin (1998), nilai R square sebesar 0.67 (kuat), 0.33 (moderat) dan 0.19 (lemah)
Estimate for Path Coefficients, merupakan nilai koefisen jalur atau besarnya hubungan/pengaruh konstruk laten.
Dilakukan dengan prosedur Bootrapping.
Effect Size (f square). Dilakukan untuk megetahui kebaikan model.
Prediction relevance (Q square) atau dikenal dengan Stone-Geisser's. Uji ini dilakukan untuk mengetahui
kapabilitas prediksi dengan prosedur blinfolding. Apabila nilai yang didapatkan 0.02 (kecil), 0.15 (sedang) dan
0.35 (besar). Hanya dapat dilakukan untuk konstruk endogen dengan indikator reflektif.
Dalam outer model terdapat dua tipe indikator yaitu indikator reflektif dan indikator formatif.

1. Indikator reflektif. Indikator ini mempunyai ciri-ciri : arah hubungan kausalitas dari variabel laten ke indikator, antar
indikator diharapkan saling berkorelasi (instrumen harus memiliki consistency reliability), menghilangkan satu
indikator, tidak akan merubah makna dan arti variabel yang diukur, dan kesalahan pengukuran (eror) pada tingkat
indikator. Sebagai contoh model indikator reflektif adalah variabel yang berkaitan dengan sikap (attitude) dan niat
membeli (purchase intention).
2. Indikator formatif. Ciri-ciri model indikator reflektif yaitu : arah hubungan kausalitas dari indikator ke variabel laten,
antar indikator diasumsikan tidak berkorelasi (tidak diperlukan uji reliabilitas konsistensi internal), menghilangkan satu
indikator berakibat merubah makna dari variabel laten., dan kesalahan pengukuran berada pada tingkat variabel laten.
Variabel laten dengan indikator formatif dapat berupa variabel komposit. Sebagai contoh variabel status sosial
ekonomi diukur dengan indikator yang saling mutual exclusive (pendidikan, pekerjaan, dan tempat tinggal). variabel
kualitas pelayanan dibentuk oleh 5 dimensi yaitu tangible, reliability, responsive, emphaty dan assurance.

Beberapa software PLS yang telah dikembangkan untuk analisis model Partial Least Square (PLS), antara lain :

1. LVPLS versi 1.8 (Latent Variable Partial Least Square). Ini merupakan software yang pertama kali dikembangkan
oleh Jan-Bernd Lohmoller (1984,1987,1989) under DOS, dapat didownload http://kiptron.psyc.virginia.edu/ .
Kemudian dikembangkan lagi oleh Wynne Chin (1998,1999,2001) menjadi under Windows dengan tampilan grafis
dan tambahan teknik validasi bootstrapping dan jacknifing. Software ini diberi nama PLS Graph versi 3.0. Untuk versi
student dapat didownload di http://www.bauer.uh.edu.
2. SmartPLS, software ini dikembangkan di University of Hamburg Jerman. Software ini dapat didownload di
www.smartpls.de.
3. Visual Partial Least Square (VPLS), dikembangkan oleh Jen Ruei Fu dari National Kaohsiung University Taiwan.
Software ini dapat didownload di http://www2.kuas.edu.tw
4. PLS-GUI, software ini dikembangkan oleh Yuan Li dari Management Science Department, The More School
Business, Universitas of South Carolina. Software ini dapat didownload di http://dmsweb.badm.sc.edu
5. WarpPLS, software ini dikembangkan oleh Ned Kock. Software ini merupakan alternatif path modeling linier dan
nonlinier. Dapat didownload di http://www.scriptwarp.com

Tutorial Partial Least Square Dengan SmartPLS [PDF]

Referensi :

1. Jorg Henseller,et.al. The Use of Partial Least Squares Path Modeling in International Marketing.
2. Michael, H., and Andreas, M.K (2004). A Beginner's Guide to Partial Least Square Analysis. Lawrence Erlbaum
Association, Inc.
3. Vincenzo et,.al. (2010). Handbook of Partial Least Square. Springer-Verlag Berlin Heidelberg.

Posting by : Suseno Bimo

komentar :

at 22.41

287 komentar:
1 – 200 dari 287 Lebih baru› Terbaru»
PLS Structural Equation Modeling (PLS-SEM) mengatakan...
Halo Pak Suseno numpang share ya:
Untuk referensi buku PLS bisa membaca tiga buku PLS dibawah ini:

1. Partial Least Squares: Konsep, Teknik dan Aplikasi dengan program SmartPLS 2.0 M3. 2012. Semarang:BP
UNDIP (Penulis: Hengky Latan dan Prof. Imam Ghozali).

2. Partial Least Squares: Konsep, Teknik dan Aplikasi WarpPLS 4.0 (2nd). 2014. Semarang: BP UNDIP (Penulis:
Hengky Latan dan Prof. Imam Ghozali).

3. Partial Least Squares: Konsep Aplikasi Path Modeling dengan XLSTST. 2013. Semarang: BP UNDIP (Penulis:
Hengky Latan dan Prof. Imam Ghozali).

Untuk memesan tiga buku PLS diatas dapat menghubungi:


ghozali_imam@yahoo.com atau latan_hengky@yahoo.com

Untuk referensi buku CB-SEM dapat membaca tiga buku dibawah ini:
4. Structural Equation Modeling: Teori dan Implementasi AMOS 21.0. 2013. Bandung:Alfabeta (Penulis: Hengky
Latan).

5. SEM dengan LISREL. 2012. Bandung: Alfabeta (Penulis: Hengky Latan).

6. SEM dengan STATA. 2014 (in Press) Penulis Hengky Latan.

Untuk memesan buku diatas dapat menghubungi latan_hengky@yahoo.com

Untuk referensi GSCA (jenis SEM ketiga selain PLS dan CB-SEM) dapat membaca buku dibawah ini:

7. Generalized Structured Component Analysis: Teori, Konsep dan Aplikasi dengan program GeSCA. 2014.
Bandung: Satunusa (Penulis Hengky Latan).

Untuk memesan buku diatas dapat menghubungi latan_hengky@yahoo.com

Untuk referensi buku TETRAD (program SEM untuk mencari hubungan kausalitas) dapat membaca buku dubawah
ini:

8. Structural Equation Modeling: Aplikasi software TETRAD IV. Yogyakarta: BPFE ( Penulis Hengky Latan dan Prof.
Gudono)
Untuk memesan buku diatas hubungi latan_hengky@yahoo.com

Untuk referensi buku statistik multivariat baca dua buku dibawah ini.

9. APLIKASI ANALISIS DATA STATISTIK UNTUK ILMU SOSIAL SAINS DENGAN STATA. 2014. BANDUNG, ALFABETA
(Penulis: Hengky Latan). In Press (to be published Mei 2014).
10. APLIKASI ANALISIS DATA STATISTIK UNTUK ILMU SOSIAL SAINS DENGAN IBM SPSS. BANDUNG, ALFABETA (
Penulis: Hengky Latan) in Press (ti be published Juni 2014).

Best Regards,
Hengky Latan
10 April 2014 03.59

aulia rahma fitria mengatakan...


salam kenal pak, saya aulia. dalam artikel bapak, disebutkan bahwa jumlah sampel minimal untuk PLS yaitu 30
sampel. untuk PLS apakah ada jumlah sampel maksimal pak?terimakasih
16 Desember 2014 11.54

Suseno Bimo mengatakan...


Saudara Aulia,
Memang benar sampel minimum dalam model PLS adalah 30, dan tidak ada batasan sampel maksimum. Semakin
banyak jumlah sampel akan lebih baik. Karena dalam PLS termasuk dalam nonpsrametrik,untuk uji signifikansi
koefisien pengaruh konstrak laten yaitu bootstrap dan jackknife. Sampel dapat ditarik sebanyak mungkin dari
sampel awal (case), bisa 400, 500 atau 1000.
17 Desember 2014 21.47

Nugroho Dwi Prasetyo mengatakan...


selamat malam pak,
kenapa sample yg kita input ke dalam smartpls jumlahnya hanya bisa 9 baris ke bawah aja? bagaimana nambah
data tsb.
24 Desember 2014 19.44

Suseno Bimo mengatakan...


malam.. saudara Nugroho,
Smartpls yang saudara gunakan versi berap? kalau Smartpls 2 tidak ada batasan jumlah indikator maupun jumlah
sampel. Sedangkan smartpls 3 ada 2 versi yaitu student dan Profesional. Jelasnya versi student tentunya ada
batasan seperti indikator, sampel, output dll dibandingkan versi pro.
25 Desember 2014 20.05

bengkelsuryadi mengatakan...
pagi pak..numpang tanya..saya pernah membaca artikel bahwa untuk menguji convergent validity konstruk formatif
dalam smartPLS 2.0 itu menggunakan redundancy analysis..mohon dijelaskan lagi pak..saya buntu..terima kasih..
20 Januari 2015 02.10

liza mengatakan...
salam kenal pak. saya mau tanya tentang penggunaan jumlah resampling dengan menggunakan bootrap. idealnya
berapa? dalam program ditentukan 100 s/d 1000. kapan kita menggunakan jumlah resampling 100 , 200 dst nya.
mohon penjelasannya ya pak. tks (Liza Nora)
31 Januari 2015 05.44

Suseno Bimo mengatakan...


Liza Nora:Metode bootstrap pada PLS idealnya >400 karena kalo di atas 400 nilai hasil uji lebih stabil dibandingkan
dengan <400.
1 Februari 2015 13.24

bibin yk mengatakan...
assalamualaikum pak,
saya menggunakan variable attitude tapi menggunakan formatif, bukan reflektif. dampaknya apa ya pak?
kalo boleh minta di balas melalui fb saya pak. binarin tirto andika/binarinta@gmail.com

terimakasih
25 Maret 2015 01.35

utari fauziah mengatakan...


Selamat malam pak. Salam kenal. Saya utari, ingin bertanya. Apakah dengan metode PLS ini kita bisa melihat
hubungan antara variabel dependen dan independen secara parsial maupun secara simultan ?terimakasih.
23 April 2015 21.31

Suseno Bimo mengatakan...


Utari :Metode PLS dapat menguji hubungan parsial (uji t) maupun simultan (uji F). Uji parsial langsung dapat
diketahui dari outputnya. Namun untuk Uji simultan menggunakan perhitungan manual (rumus uji F)yaitu dengan
melihat nilai R-square,k jumlah variabel independen, n jumlah sampel.
25 April 2015 00.01

Anonim mengatakan...
assalamualaikum pak, saya hasan
mau bertanya untuk melihat berpengaruh tidaknya variabel independen terhadap variavel dependen dengan
melihat apanya?
7 Mei 2015 08.10

Suseno Bimo mengatakan...


Wa'alaikum.. wr.wb
Hasan :uji pengaruh signifikan atau tidak dapat dilihat pada tabel Path Coefficients setelah dilakukan Bootstrap.
Lihat nilai T-statistics jika > 1,96 pada taraf kesalahan 5%.
11 Mei 2015 01.38

Anonim mengatakan...
Slmt pg pak, sy mengambil jdl penelitian korelasi antr kinerja penyuluh thd kemandirian petani dlm berusahatani.
Tetapi dlm kerangka berpikir & hub antar variabel mjd lbh luas/bnyk variabel lainnya. Dosen menyarankan
menggunakan analisis data dg SEM dg software Smart Pls.Yg ingin sy tnyakan apakah utk uji validitas & reabilitas
dpt langsung dg sofware smart Pls? Atau pk SPSS jg? Tks
14 Mei 2015 01.39

Suseno Bimo mengatakan...


Uji validitas dan reliabilitas dapat dilakukan dengan SmartPLS
15 Mei 2015 00.15

kautsar mengatakan...
Assalamualaykum,
pak saya ingin menanyakan untuk nilai R-square, ada 2 pendapat menurut Chain 1998 dan Hair et al 2010, dimana
chain menyatakan nilai 0,67 (kuat), 0,33 (moderat), 0,19 (lemah), sedangkan pada Hair et al menyatakan 0,75
(kuat), 0,5 (kuat), 0,25 (lemah). dari situ yang mana yang harus saya pilih? apakah ada kriteria tertentu dalam
menentukannya?
mohon pencerahannya, terimakasih
15 Juni 2015 17.50

Suseno Bimo mengatakan...


Kautsar: Gunakan salah satu saja sebagai referensinya.
15 Juni 2015 21.41

teresa putri mengatakan...


selamat malam pak.
saya ingin bertanya mengenai SmartPls 3 versi student, sepertinya dalam smartPls 3 ada batasan jumlah
responden atau sampel. apakah responden dgn jumlah 105 tidak bisa dihitung dengan smartPls 3 ver student?
16 Juni 2015 22.28

Suseno Bimo mengatakan...


Teresia: Smartpls 3 versi student pasti memiliki batasan dibanding Smartpls versi prof. Smartpls Versi student
terbatas hnya maksimal 100 sampel, jumlah indikator dan fitur-fitur lainnya.
17 Juni 2015 23.02

Nurul Shoefi Marifat mengatakan...


Selamat siang pak.
saya ingin bertanya mengenai teori pengukuran. bagaimana apalagi responden itu hanya 1 orang ? dan apakah
ada teknik perhitungan data wawancara ?
18 Juni 2015 13.58

I WAYAN BAYU DIATMIKA mengatakan...


Salam sejahtera pak,
Saya mau melakukan pengujian dengan menggunakan sampel sebanyak 216. Untuk melakukan bootstraping, di
dalam aplikasi SmartPLS versi 2, saya menemukan terdapat kolom "Case" dan "Sample". Pertanyaan saya,
1. Apakah itu?
2. Berapa angka yang saya masukkan ke dalam kolom "case" dan "samples" tersebut? Apakah 216, sesuai dengan
jumlah sampel yang saya akan uji atau bagaimana?
Mohon dibagi ilmunya Pak. Salam
24 Juni 2015 18.54

Suseno Bimo mengatakan...


I Wayan Bayu Diatmika:Salam sejahtera Pak. Untuk CASE isi sesuai dengan jumlah sampel penelitian yaitu 216
sedangkan SAMPLES isi dengan jumlah sampel yang akan dilakukan bootstraping (bisa 300, 400 dan 500 atau
lebih) direkomendasikan di atas 500 karena hasilnya akan lebih stabil. Metode bootstrap artinya dari jumlah sampel
(case) 216 yang ada, akan dilakukan secara berulang-ulang/dibangkitkan lagi (pensampelan kembali)sebanyak
samples boostrap (Jika 500) maka dari 216 sampel tersebut akan diulang menjadi 500 (sampel menjadi 500.
24 Juni 2015 23.05

eprie valent mengatakan...


Salam Hormat,

Sedikit pertanyaan ttg software WarpPLS 4 dan 5 itu perbedaanya dalam hasil itu apa saja ya?

Thk sebelumnya
30 Juni 2015 10.19

vii mengatakan...
Selamat pagi pak, saya novi
saya akan melakukab penelitian pengaruh x terhadap y dengan z ebagai variabel intervening. Variabel x terdiri dari
3 indikator, y satu indikator dan var z terdiri dari 3 indikator. Sampel 25 perusahaan 5tahun..
Apakah saya bisa mengunakan smartpls2?
saya sudah coba untuk memasukkan data, tapi saya bingung, tidak tahu coding datanya
Terima kasih pak
10 Juli 2015 09.09
Suseno Bimo mengatakan...
Novi : Bisa gunakan SmartPLS 2. Untuk Data, simpan dahulu dalam dalam format CSV (comma delimited) atau text
(tab delimited).
11 Juli 2015 18.57

Eko Supriyanto mengatakan...


pa kalo melihat nilai t-statistik di smartpls 2 dengan Pls algoritm dimana ya?
5 Agustus 2015 15.30

Suseno Bimo mengatakan...


Eko : untuk mengetahui nilai t-statistik harus dilakukan (run) Bootstrap dengan memasukkan pada "case" (jumlah
observasi) dan "sample" (jumlah re-sampling).
7 Agustus 2015 21.29

ressa puspita mengatakan...


Salam..pak saya ressa,, mau tanya pak, sebenarnya kalo penggunaan PLS itu syarat nya apa yaa??terus apa
benar dalam pembuatan kuesioner, jika menggunakan PLS harus pake skala likert?
tolong pencerahannya ya pak. terimkasih.
12 Agustus 2015 15.32

Suseno Bimo mengatakan...


Ressa: Penggunaan PLS tidak harus kuesioner dengan skala likert. Skala dapat menggunakan kategori, ordinal,
interval dan rasio
19 Agustus 2015 00.21

Jamal Maulana Hudin mengatakan...


Assalamualaikum , pak, saya mau bertanya.. perhitungan outter dan inner loading di smartPLS apa ada hitungan
manualnya menggunakan excel??
25 Agustus 2015 16.13

Jamal Maulana Hudin mengatakan...


Selamat siang pak, apakah hasil perhitungan smart PLS ada perhitungan manualnya di Excel? soalnya saya tidak
tau dari mana nilai outer dan inner modelnya berasal..terima kasih banyak
25 Agustus 2015 16.15

Suseno Bimo mengatakan...


Jamal: untuk perhitungan manual dengan Excel setahu saya belum ada.Kalau Software PLS yang terintegrasi
dengan MS.Excel sudah ada seperti XLSTAT
27 Agustus 2015 21.20

Anonim mengatakan...
Selamat sore Pak, saya ingin bertanya,
Penelitian saya ini, 4 variabel. 2 variabel saya ukur formatif, 2 variabel saya ukur reflektif. Menggunakan WarpPLS
5.0.
Pada evaluasi convergent validity, memang untuk 2 var. formatif tadi ada yang tidak valid, namun indikatornya
sudah saya hapus.
Untuk 2 variabel reflektif sudah Valid semua.
Sudah evaluasi discriminant validity juga. hasilnya Valid semua.
Namun saat evaluasi reliability, kan dinilai dari nilai CR dan CA harus > 0,7 utk.

Nah untuk nilai CR (composite reliability), semua variabel CR > 0,7. Tapi untuk nilai Cronbach Alpha (CA) ada 1
variabel saya yg nilai CA (Cronbach Alpha) nya 0,5xxx.

APakah ada yang salah? Bagaimana bila demikian keadaannya, apa variabel tadi bisa dikatakan reliable atau
harus dihapus?
Terima kasih
1 September 2015 16.08

Anonim mengatakan...
paks suseno apakah SmartPls m2 bisa melakukan uji secara simultan ?
2 September 2015 02.21

Evans Sembada mengatakan...


Selamat malam pak, saya sedang menulis tesis dan akan menggunakan software pls, yang ingin saya tanyakan,
apabila dalam 1 variabel hanya ada 1 indikator saja, apakah bisa dijalankan dengan menggunakan pls?
jadi pada kusioner saya hanya menyediakan jawaban ya = 1, dan tidak = 0
angka tersebut saya masukkan ke dalam excel, yang kemudian saya olah.
pertanyaan saya apakah bisa menggunakan smart PLS dengan variabel seperti itu?
2 September 2015 18.19

Suseno Bimo mengatakan...


Evans :SmartPLS 2 bisa dilakukan dengan 1 variabel/indikator (menggunakan pendekatan regresi) tetapi belum
bisa dengan skala dummy (ya:1 dan tidak:0). Saran saya kuesioner di ubah menjadi skala nominal saja.
3 September 2015 22.26

Suseno Bimo mengatakan...


Anomim: uji indikator formatif tidak dengan convergen validity tetapi dengan nilai sig.nilai weight(bobot). Jika nilai
CR>0.7 dan CA hanya >0.5XX konstrak sudah reliabel karena uji CR lebih kuat dibandingkan dengan CA.
3 September 2015 23.26

Talent nia mengatakan...


Selamat malam, perkenalkan nama saya Talent dari surabaya. Saya ingin menanyakan apakah ada perbedaan
mendasarkan menganalisis partial least square menggunakan software smart dan warp? Terima kasih atas
responnya
14 September 2015 06.43

Anonim mengatakan...
pak saya menggunakan second order cfa, kalau hasil faktor loading di first order bagus tapi di second order minus
itu artinya apa? dan harus di drop ya?
23 September 2015 01.56

Anonim mengatakan...
oia pak kalau nilai yg menempel dipanah antara variabel x ke indikator, atau nilai dimensi ke indikator itu arti dan
fungsinya apa ya pak? utk first order dan second order fungsinya sama juga pak? trims
23 September 2015 02.10

Unknown mengatakan...
salam bahagia pak suseno,,saya sedang menyusun skripsi dengan satu variabel independent terhadap 3 variabel
dependent,,,bagaimana cara pengukurannya Pak..mohon pencerahannya..
8 Oktober 2015 19.49

sriwulanwr mengatakan...
Assalamualaikum.. sy bu Wulan, pak Suseno terima kasih telah berbagi ilmu dgn kami.
bahkan sy belajar dr pertanyaan teman teman dan jawaban pak Suseno.. Barokallohufiikum pak..

Pak sy mau bertanya :


1. Adakah cara cepat menyimpulkan apakah model yg diuji FIT dgn menggunakan SMARTPLS?(seperti pada
AMOS hanya melihat nilai CMIN/DF, RMSEA, AGFI, GFI dst pada output Model Fit)
2. Model yg sama saya coba uji dengan AMOS, hasil nya Goodness of fit nya diantara saturated model dan
independence model.. tapi dicoba pakai PLS model tersebut fit. Mohon penjelasan bapak atas fenomena seperti itu
terkait model penelitian saya.

Hatur nuhun pak..


15 Oktober 2015 23.04

sandjaya Betta mengatakan...


assalamualaikum.. saya belum paham dgn pls ini dan saya mau tanya di smartpls itu di outer modelnya yang di
analisis indikator atau dimensi ya ?
karena dalam skripsi saya 1 variabel harus dijabarkan dimensi dan dari dimensi harus ditarik indikatornya, 1
indikator bisa terdiri dari 3 butir kuisioner.
19 Oktober 2015 14.47

Suseno Bimo mengatakan...


Sriwulanr: Assalamualalikum,
1. Pada PLS berbeda dengan AMOS berbasis kovarian. Untuk menyimpulkan model fit dari PLS secara
keseluruhan menggunakan goodness of Fit (GoF) absolute. Nilai ini dihitung secara manual dari nilai rata2
Communalities kali rata2 R-square kemudian diakarkan.
2. Memang berbeda antara PLS (basic varian) dengan AMOS (basic kovarian). PLS termasuk dalam soft model
karena kriteria uji lebih mudah sedangkan AMOS masuk hard model dengan kriteria uji lebih banyak namun model
yang dihasilkan lebih kuat. Sebuah model jika dianalisis dengan AMOS memiliki kriteria model fit, kemudian
dianalisis dengan PLS akan fit juga.
25 Oktober 2015 16.12

Suseno Bimo mengatakan...


sandjaya Betta : Assalamualaikum,
outer model dilakukan pada indikator dalam membentuk konstraknya.Jika model terdapat variabel dimensi gunakan
model repeated indikator approach atau hierarchical component model.
25 Oktober 2015 16.24

Nadya mengatakan...
apakah pls bisa menguji secara simultan? jika bisa, mohon sertakan sumber ahlinya nya yg mengatakan bahwa pls
bisa menguji secara simultan
26 Oktober 2015 07.49

Anonim mengatakan...
selamat malam, bapak
saya ezra, dalam menggunakan PLS diharuskan menggunakan 30 sampel, apabila sampel yg saya miliki hanya 16
sampel, sebaiknya saya menggunakan apa ya, pak??

Terima Kasih
6 November 2015 19.50

Sarry Irawati Putri mengatakan...


Malam pak, saya mau bertanya. Dalam pls apakah variabel nya harus berbentuk konstruk laten? Bagaimana jika
variabel dependennya laten, sedangkan independennya bukan laten. Apakah bisa menggunakan pls? Terimakasih
14 November 2015 21.54
kurniasari novihardanti mengatakan...
Selamat siang Pak.
Saya ingin mengolah data menggunakan PLS. Namun jumlah sampel saya lebih dari 100. Padahal saya
menggunakan SmartPLS Versi 3. Untuk download PLS Versi 2 ada dimana ya PAk? Terima kasih.
25 November 2015 13.05

Mirza abdul malik mengatakan...


pagi pak suseno

saya pakai Warp PLS 3.0


tapi belum dapat t-statsitiknya untuk uji hipotesis

bagaimana cara cari t-statistiknya dari nilai Path Coefisient

mohon info nya


dan email ke mirzamalik88@gmail.com
26 November 2015 10.13

Selly Tanbrin mengatakan...


Haiii Pak Suseno,,

Saya boleh minta kontak bapak gk ?


Kalau tidak bs di share disini bisa dibls lewat email saya selly_luween@yahoo.com

Terima Kasih...

Ohh iya pak saya mau tanya,


Menentukan jumlah sampel dalam SEM PLS brapa ya ?
Trus Tingkat Keyakinan untuk metode SEM PLS ada syaratnya tidak ?
Perbedaan antara SEM PLS dengan menggunakan SmartPLs dan WarpPls apa ya ?

Sekali lagi Thank You....


4 Desember 2015 17.17

Era Ladyna mengatakan...


Saya era.. mohon penjelasannya pak. Untuk melihat pengaruh secara simultan, menggunakan rumus uji F secara
manual, apakah ada referensinya pak? Kalo boleh tahu dari buku apa? Atau apakah karena ada regresi dalam
SEM maka digunakan uji F tersebut?

Terkait uji asumsi klasik pada SEM, apakah yang mendasari tidak dilakukannya uji asumsi tersebut? Apakah
datanya otomatis dinormalkan atau seperti apa? Tidakkah ini menunjukkan analisis regresi lebih baik daripada sem
karena datanya telah teruji..
17 Januari 2016 22.49

Faridatuz Zakiyah mengatakan...


Assalamualaikum
maz, kalau smartPLS kan gak bisa digunakan untuk nguji data dengan skala nominal, dan skala saya sudah
terlanjur nominal nih dan mau pakai PLS...kira-kira menurut maz gimana baiknya?
dan kalau smartPLS bisa dipakai analisis demografi responden gak?
syukran jaziilan.

22 Januari 2016 11.02

Tiarli Sinaga mengatakan...


Halo pak. saya ingin bertanya. Apakah dengan metode PLS ini kita bisa melihat hubungan antara variabel
dependen dan independen secara parsial maupun secara simultan? jika dengan simulatan, bagaimana caranya ya
pak?
Jika bapak tidak keberatan, mohon dibalas ke email saya di : tiarli.s.ekon@gmail.com ya pak. Terimakasih.
22 Februari 2016 13.03

Harfit mengatakan...
Assalamualaikum, saya Harfit, salam kenal Pak Suseno
saya ada masalah dengan discriminat validity, hasil crossloading saya sudah bagus, tetapi jika melihat Fornell-
Larcker Criterion ada satu variabel yang nilainya kurang dari korelasi dengan variabel lain. apakah hal tersebut
akan mengganggu penelitian saya?
bagaimana cara mengatasinya?

Terima kasih sebelumnya


23 Februari 2016 23.02

Evans Sembada mengatakan...


Selamat malam pak Suseno,
Saya ingin menanyakan tentang kelayakan model. penelitian saya nilai Gofnya 0,23. menurut Tenenhau (2004)
nilai tersebut diantara lemah = 0,1 dan medium = 0,25. Pertanyaan saya apakah model penelitian saya sudah
layak?apakah model penelitian ini bisa saya lanjutkan untuk pengujian hipotesis?

Terima kasih
15 Maret 2016 20.12

Unknown mengatakan...
Selamat malam pak, apakah variabel yg pengukurannya menggunakan var.dummy bisa menggunakan PLS?
16 Maret 2016 21.39

Unknown mengatakan...
Pak Suseno, saya rani, saya sedang melakukan penelitian dengan menggunakan GeSCA...apakah ada asumsi
asumsi yang harus dipenuhi terkait GeSCA ini pak?
17 Maret 2016 04.55

Febby Priscilla mengatakan...


selamat malam pak.
saya sedang membuat penelitian dengan menggunakan warp-pls 3.0. penelitian tsb membandingkan hasil PLS
multiple group dalam bentuk experience. yang saya ingin tanyakan, bagaimana saya membandingkan hasil multiple
group tsb? bagaimana mensetting range restrictionnya agar dapat memabandingkan multiple group tsb? karna
ketika saya mensetting range restrictionnya menjadi unstandardized dan memilih menjadi pertanyaan indikator
"experience", hasil tidak mau keluar di step 5 terimakasih pak
17 Maret 2016 23.37

Ellya Roswita mengatakan...


Ass. Pak saya mau tanya. Skripsi saya datanya data sekunder, lebih baik pakai warppls atau smart pls ya pak?
Makasih sebelumnya.
22 Maret 2016 15.36

Sukma Listari mengatakan...


assalammualaiku pak suseno, saya memiliki 4 variabel, variabel pertama dengan 26 indikator, variabel kedua
dengan 6 indikator, variabel ketiga dengan 10 indikator dan variabel ke 4 dengan 12 variabel. Saya mau membuat
gambar model, tapi ketika diubah ke CSV, Datanya tidak terbaca di program PLS (TANDA TANYA MERAH)...

HATUR NUHUN, terima kasih


2 April 2016 22.21

alma herawati mengatakan...


Pak, kalau sem pls ini apakah semua variabel skalanya harus sama? Misal semua harus nominal atau ordinal.
Apabila beragam ada yg rasio, nominal, ordinal bagaimana pak? Karena skala data untuk penelitian sy beragan,
dan hasil running nya banyak yg aneh dan tidak signifikan. Terimakasih
14 April 2016 09.15

rio emperror mengatakan...


assalamualaikum, salam kenal bapak suseno, saya mau bertanya pak tentang skripsi saya yang menggunakan
smartPLS 3 student. saya menggunakan 2 indikator reflektif dan 1 indikator formatif, saya mendapat masalah pada
formatif maksud di penjelasan bapak di atas yang "Nilai weight indikator formatif dengan konstruknya harus
signifikan" angka minimal signifikan indikator formatif agar dikatakan valid itu berapa ya pak? mohon maaf kalau
saya ada salah kata pak, saya baru tahap awal tetapi sdh banyak kesalahanan, terimakasih wassalamualaikum.
16 April 2016 07.55

Fiqih Nur Aminah mengatakan...


Selamat siang Pak. Saya ingin bertanya jika nilai AVE dan composite reilability yang dihasilkan sebesar 0 dan
bahkan tidak muncul angkanya di matriks, langkah apa yang harus dilakukan? Terima kasih
2 Mei 2016 10.46

Suseno Bimo mengatakan...


Tambah jumlah sampel supaya bisa menggunakan analisis PLS
2 Mei 2016 21.22

Suseno Bimo mengatakan...


Sarry :Untuk variabel independen yang bukan variabel laten dalam hal ini hanya ada 1 indikator sebagai
pengukurnya.Dalam analisis PLS tetap digambar variabel laten dan memiliki 1 indikator, tetapi indikator tersebut
harus formatif (arah panah dari indikator ke variabel laten.
2 Mei 2016 21.31

Suseno Bimo mengatakan...


Kurniasari: Kunjungi : https://www.smartpls.com/#downloads
2 Mei 2016 21.36

Suseno Bimo mengatakan...


Mirza Abdul malik : untuk nilai t-statistik dari path coffecient pada WarpPLS 3.0 tidak ditampilkan. Tapi nilai uji
koefisien dapat diketahui dari nilai p-value. untuk mendapatkan nilai t-statistik dapat dihitung dari nilai path
coefficient dibagi nilai errornya.
2 Mei 2016 21.57

Suseno Bimo mengatakan...


Alma herawati :Skala dalam PLS tidak semua harus sama.Skala bisa rasio, ordinal maupun nominal. Lakukan
running Algorithm terlebih dahulu untuk uji outer model. seperti konvergen validity, discriminant validity,
AVE,Reliability. Indikator-indikator yang tidak memenuhi krteria uji outer model, keluarkan dari model dan lakukan
running algorithm lagi.
2 Mei 2016 22.04

Suseno Bimo mengatakan...


rio emperor : Wa'alaikum salam, angka minimal weight indikator sebesar 0.2.
2 Mei 2016 22.10

Suseno Bimo mengatakan...


evans sembada : Penelitian bisa dilanjutkan untuk uji hipotesis,setelah uji outer model sudah memenuhi krietria.
Nilai GoF hanya uji kelayakan model.
2 Mei 2016 22.20

Suseno Bimo mengatakan...


Ellya Roswita : Bisa gunakan SmartPLS maupun WarpPLS
2 Mei 2016 22.31

Suseno Bimo mengatakan...


Sukma Listari : Sebelum transfrormasi dalam bentuk csv,terlebih dahulu data dalam bentuk Ms.Excel (xlx). jika data
kontinyu,gunakan (.) titik bukan koma.
2 Mei 2016 22.47

Suseno Bimo mengatakan...


Fikih Nur Aminah : tidak muncul AVE dan Composite Relaibility 0 dapat dikarenakan korelasi yang rendah antar
indikator atau bahkan tidak terjadi korelasi. Bisa menambahkan lebih banyak sampelnya.
2 Mei 2016 22.54

Fiqih Nur Aminah mengatakan...


Kalau untuk menambah sampel tidak bisa, karena data yang tersedia hanya itu. Jika ada beberapa data yang
missing, apakah masih bisa dilakukan analisis? Jika pun demikian, apakah tidak ada masalah jika nilai AVE dan CR
nya 0? Apakah masih bisa dilakukan analisis lebih lanjut dengan mengabaikan nilaiu tersebut? Terima kasih
7 Mei 2016 18.53

Fiqih Nur Aminah mengatakan...


Jumlah sampel saya tidak dapat ditambah Pak, dikarenakan minimnya informasi yang tersedia. Jika mengabaikan
nilai AVE dan Composite Reliability 0 apakah diperbolehkan? Jika terdapat nilai missing langkah apa yang harus
dilakukan, Pak? Terima kasih
10 Mei 2016 19.11

Ida Purnasih mengatakan...


Assalamualaikum..
Saya ingin bertanya, apakah pada smartPLS 3 ada batasan jumlah minimum sample? Jika ada brp sample?
Terima kasih..
11 Mei 2016 22.03

Ida Purnasih mengatakan...


Assalamualaikum Pak.
Saya ingin bertanya, untuk smartPLS 3.0 apakah ada syarat minimum sample/datanya? Jika ada brp jumlahnya?
Terima kasih.
12 Mei 2016 20.09

AGUS HERLAMBANG mengatakan...


aslm pak, saya agus saya mhs S1 sednag melakukan penelitian tapi saya masih berkutat pada BAB 3 di
metodoloogi, pak sy mau tanya untuk membuat model sy masih bingung, apakah di dalam model yang
menggunakan PLS harus sudah ada data wawancara kuisioner.?

16 Mei 2016 23.23

Suseno Bimo mengatakan...


Fiqih :
Kalau ada beberapa data yang missing masih bisa dilanjutkan.
Kalau AVE 0 dan Composite reliability 0 terjadi pada indikator indikator formatif bukan reflektif. uji Outer model
untuk indikator formatif berbeda dengan reflektif. indikator formatif ujinya : nilai weight dan multikolinieritas dapat
dilihat pada nilai Variance Inflation Factor (VIF).
18 Mei 2016 22.06

Suseno Bimo mengatakan...


Ida : wa'alaikumussalam,..syarat minimum sampel dalam SmartPLS 30 sampel
18 Mei 2016 22.20

Suseno Bimo mengatakan...


Agus H : Wa'alaikumussalam, model dibuat sebelum ada data hasil kuesioner.
18 Mei 2016 22.24

Fiqih Nur Aminah mengatakan...


Saya menggunakan model indikator formatif, Pak. Sebagian besar variabel laten yang saya gunakan melibatkan
sati indikator termasuk variabel endogen. Ketika saya lihat pada hasil outer weight, nilai t pada indikator tersebut
tidak keluar, karena nilai standar error nya 0. Apakah hal tersebut tidak masalah jika tetap dimasukkan dalam
analisis? Terima kasih
18 Mei 2016 22.26

Suseno Bimo mengatakan...


Fiqih : untuk indikator tunggal (1) tidak perlu uji outer model. Karena nilai loading adalah 1, jadi tidak ada masalah.
18 Mei 2016 22.38
Fiqih Nur Aminah mengatakan...
Assalamualaikum, Pak. Saya ingin bertanya apakah proses outer model dengan inner model merupakan proses
yang berhubungan? Artinya jika ada beberapa indikator yang harus dibuang pada saat proses outer model,
apakah pada proses inner model menggunakan indikator yang masuk dalam outer model atau semua indikator
digunakan sama seperti awal analisis.
Terima kasih
19 Mei 2016 08.05

Anonim mengatakan...
Assalamualaikum Pak. saya baru menggunakan smartpls, boleh dijelaskan dari hasil kuisioner yang didapat, lalu
yang dimasukkan dalam smartpls itu apanya?
terima kasih pak
19 Mei 2016 15.16

Suseno Bimo mengatakan...


Fiqih : Wa'alaikumussalam. Ya ada hubungannya. Sebelum melakukan bootstrap (uji inner model. indikator-
indikator yang dipakai hanya yang masuk kriteria uji outer model.
19 Mei 2016 22.57

Suseno Bimo mengatakan...


Anonim : Wa'alaikumussalam.yang dimasukkan dalam SmartPLS adalah rekap data kuesioner dalam format csv
atau txt.
19 Mei 2016 23.00

Widiyanti mengatakan...
Assalamualaikum Pak, saya ingin bertanya. Untuk menghitung pengaruh mediasi dalam smartPLS bagaimana
perhitungannya atau rumusnya Pak? Terima kasih, wassalamualaikum
20 Mei 2016 14.05

Septia Dwi Aryani mengatakan...


Assalamu'alaikum pak,
Saya sedang proses pembuatan kuesioner untuk skripsi saya dan saya ingin menggunakan PLS untuk mengolah
datanya. Data yang saya gunakan dalam kuesioner ada 2, yaitu ordinal dan interval. Dari pernyataan bapak
sebelumnya, PLS dapat mengolah data interval, lalu apakah input yang harus ditulis dalam excel harus berupa
interval (misal 80 - 200 menit) atau harus diranking kembali seperti likert 1,2,3,4,5 atau dalam PLS ada pengaturan
input data yang digunakan adalah interval. Mohon penjelasannya pak karena saya baru pertama kali mengolah
data interval.
Terima kasih,Wassalamu'alaikum..
22 Mei 2016 13.15

Yeni Yuniarti mengatakan...


assalamualaikum pak...
setelah menyebarkan angket apakah saya harus lakukan uji validasi dan reabilitas instrumen dengan SPSS ?, atau
saya langsung lakukan uji validitas dan reabilitas pada SmartPLS ?
24 Mei 2016 17.47

Suseno Bimo mengatakan...


widiyanti : untuk menghitung pengaruh mediasi menggunakan sobel test
26 Mei 2016 22.00

Suseno Bimo mengatakan...


Septi D.A : Wa'alaikumussalam,untuk data interval tetap dalam bentuk interval
26 Mei 2016 22.06

Suseno Bimo mengatakan...


Yeni Yuniarti : Wa'alaikumussalam, ya perlu uji validitas dan reliabilitas instrumen lebih dahulu
26 Mei 2016 22.09

Anonim mengatakan...
Pak saya mau tanya, penelitian saya ini pengaruh x1 dan x2 terhadap y, dengan x1 dan x2 yang saling
mempengaruhi. Lalu garis penghubung yang digunakan kan berarti x1 ke x2 dan x2 ke x1, garisnya tetap merah
pak, itu salahnya dimana ya pak? Terus saya kan penelitiannya kuesioner, ada 1 indikator yg mencakup 2
pertanyaan. Untuk di model diagram smart pls tsb apakah outlinenya disesuaikan dengan jumlah pertanyaan atau
tetap menyesuaikan dg indikatornya saja? Terimakasih pak.
27 Mei 2016 04.57

Anonim mengatakan...
Assalamualaikum pak saya mau tanya. Saya sudah uji outer dan innernya lalu saat bootstrap ada tulisan "an error
occured during the outside estimation for latent variable" dan stlh saya klik 2x katanya error nya di measurement
weights. Saya harus bagaimana ya pak supaya bisa di bootstrap? Terimakasih pak..
30 Mei 2016 19.05

Suseno Bimo mengatakan...


Untuk model SEM-PLS tidak mendukung pengaruh bolak-balik (non recursive) X1 ke X2 dan sebaliknya. Gunakan
arah panah menuju satu arah pengaruh (recursive) dari X1 ke X2 atau X2 ke X1. Sebaiknya indikator dalam model
merupakan item pertanyaan dalam kuesioner.
30 Mei 2016 22.57
Suseno Bimo mengatakan...
Anonim : Wa'alaikum salam. Uji Inner model diperoleh dari langkah bootstrap. Bisa cek lagi dari awal setting
bootstrapnya. Saudara menggunakan SmartPLS 2 atau SmartPLS 3?
30 Mei 2016 23.08

Anonim mengatakan...
Assalam wrwb...saya baru belajar PLS mo nanya.Klo 3 variable depanden, 2 variabel independen, 1 varabel
intervaning apa bisa menggunakan PLS? trus versi apa?
terima kasih.Wassalam

31 Mei 2016 01.42

fianti2 mengatakan...
Permisi pak saya mau tanya apakah dengan smartpls 3.0, sebuah variabel moderate harus memiliki indikator.
Misalnya variabel moderatenya gender lalu indikatornya harus seperti apa ya?
31 Mei 2016 19.29

Nisa Fitriani mengatakan...


Salam,
Saya sudah instal smartpls2, tp knp prosedur create moderating effect tdk dpt diaktifkan? Mohon bantuannyj
3 Juni 2016 13.04

Sabrina Ayunani mengatakan...


asalamualaikum pak. kalau composite reabolity diatas 0,7 sedangkan cornbarch alpha ada yang dibawah 0.6
bisakah saya pakai salah satunya saja?
3 Juni 2016 20.24

Anonim mengatakan...
Assalamualaikum pak saya mau tanya. Hipotesis saya itu besar pengaruh variabel x1 thd y, x2 thd y, x2 thd x1 dan
x1, x2 thd y. Untuk besar pengaruh parsial bisa dilihat dr r-squarenya kan pak? Kalau untuk simultan bagaimana?
Saya baca sebelumnya ada rumusnya dan apakah memang kita hrs menghitung manual? Dan bagaimana
rumusnya pak? Terimakasih pak wass.
6 Juni 2016 19.23

Suseno Bimo mengatakan...


Bisa gunakan SmartPLS 3.0 atau 2.0
7 Juni 2016 16.55

Suseno Bimo mengatakan...


Nisa Fitriani : Prosedur Moderating Effect dilakukan dengan cara, klik kanan konstrak endogen pilih "create
Moderating effect". Akan ada menu moderator variable, predictor variable dan menu interaction effect.
7 Juni 2016 17.02

Anonim mengatakan...
mohon bantu penjelasannya.
PRODUK (X1) berpengaruh Non Signifikan terhadap KEPUASAN PELANGGAN (Y)dengan
koefisien path sebesar 0,1505, dimana nilai T-Statistic = 1,4621 lebih kecil dari
nilai Z α = 0,10 (10%) = 1,645
maksud dari hasil berpengaruh Non Signifikan itu bagaimana ya??
terima kasih
8 Juni 2016 14.43

Suseno Bimo mengatakan...


Fianti2: Untuk variabel Moderator harus memiliki indikator. Karena akan dibuat variabel baru dengan nama variabel
interaksi yaitu perkalian antara variabel moderator dengan variabel independen
9 Juni 2016 22.34

Suseno Bimo mengatakan...


Sabrina ayunani : Dapat menggunakan composite reliability saja karena lebih konsisten sebagai ukuran internal
consistency dibandingkan alpha cronbach's. Alpha cronbach's mengasumsikan tiap indikator diberi bobot yang
sama sehingga cenderung lower estimate. Sedangkan composite reliability adalah closer approximation sehingga
estimasi parameter lebih akurat.
9 Juni 2016 22.46

Hadi S mengatakan...
pak Suseno Bimo,

Apakah kita bisa menulis persamaan regresi dari model PLS-SEM yang dibuat dg misalnya software SmartPLS ?
Mohon contohnya.

Wasalam,

Hadi S
13 Juni 2016 09.07

Fiqih Nur Aminah mengatakan...


Assalamualaikum, Pak. Variabel laten yang memiliki satu indikator akan menghasilkan nilai loading faktor 1.
Mengapa tidak perlu dilakukan pengujian? Terima kasih
14 Juni 2016 05.57

Suseno Bimo mengatakan...


Anonim : Tidak signifikan artinya jika Produk (X1) meningkat, tidak mampu untuk meningkatkan Kepuasan
pelanggan (Y).
15 Juni 2016 20.12

Ueir mengatakan...
Pak saya ingin bertanya jika hasil inner odel dr pLS itu dilihat dr R-square nilai utk variabel interveningnya hanya
0,04 apakah itu bisa dilakukan utk uji hipotesis? Dan maksud hipotesis yg hasilnya berpengaruh negatif signifikan
itu apa ?
18 Juni 2016 20.47

Suseno Bimo mengatakan...


Hadi S : untuk persamaan regresi pada model PLS-SEM, masukkan nilai koefisien (B)konstrak independennya ke
dalam persaman regresi tanpa nilai konstanta dan eror. Misal Koefisien X1 0.30 dan koefisien X2 0.45. Maka
persamaan regresinya:

Y = B1*X1 + B2*X2
Y = 0.30*X1 + 0.45*X2
18 Juni 2016 22.45

Suseno Bimo mengatakan...


Fiqih Nur Aminah : Ya, variabel laten dengan 1 indikator memiliki nilai loading sebesar 1 maka tidak perlu diuji. Hal
ini karena dalam PLS tidak dapat mengestimasi langsung dari indikator sebagai variabel manifest seperti halnya
SEM covariance based (AMOS, Lisrel). Variabel laten tersebut hanya sebagai pengganti dari indikatornya.
18 Juni 2016 22.53

Suseno Bimo mengatakan...


Ueir : Lakukan uji hipotesis terlebih dulu pengaruh dari variabel independen ke variabel intervening dan dari
intervening ke dependennya. Apakah berpengaruh signifikan atau tidak. Jika keduanya signifikan berpengaruh
langsung, kemudian lakukan uji sobel test. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel intervening signifikan
memediasi hubungan pengaruh dari variabel independen terhadap dependennya.
18 Juni 2016 23.02

Ueir mengatakan...
Maaf pak sebelumnya saya sudah melakukan uji hipotesis dr 5 variabel independen ada 3 yg berpengaruh
signifikan ke interveningnya, dr intervening ke dependen menunjukkan hasil berpengaruh negatif signifikan, nah
nilai R-square nya itu 0,04 utk intervening dan 0,85 utk dependennya, gmn yah pak itu maksudnya ? Terus saya jg
mau tanya uji Sobel test itu apa dlm PLS ?
19 Juni 2016 08.18

Suseno Bimo mengatakan...


Pilih jalur yang signifikan berpengaruh positif yang akan diuji sobel test.
20 Juni 2016 23.41

evi apriyanti mengatakan...


Pak, apakah jika nilai original sampel 0.051 dan t statistiknya 0.436 dapat dikatakan signifikan?
22 Juni 2016 02.24

Suseno Bimo mengatakan...


Evi apriyanti : nilai t-statistik 0.436 menunjukkan hasil tidak signifikan. Hasil signifikan jika nilai t-statistik > 1.96
22 Juni 2016 19.01

Achmad NAZUMAH ARIF mengatakan...


Assalamualaikum. Sya mau tanya bagaimana caranya uji validitas dan reliabilitas kuesioner denganenggunakan
smartpls?
28 Juni 2016 19.24

Suseno Bimo mengatakan...


Wa'alaikumsalam,
Achmad : uji validitas dan reliabilitas dengan SmartPLS dapat dilakukan dengan model Second order contruct
29 Juni 2016 22.42

dewi pertiwi mengatakan...


Assalamualaikum, pak.
saya mau tanya, untuk menentukan indikator dari variabel saya itu refleksi atau formatif, bagaimmana ya?

terima kasih
Wassalam.
8 Juli 2016 01.09

Suseno Bimo mengatakan...


Dewi pertiwi:wa'alaikumsalam wr.wb. Untuk menentukan apakah indikator reflektif atau formatif paling mudah
dengan menggunakan pertanyaan:
Misalkan.
kasus pertama : variabel laten "sakit" dengan indikator "suhu badan".
Apakah sakit menyebabkan perubahan suhu badan seseorang atau suhu badan menyebabkan sakit seseorang?
Secara logis sakit akan mempengaruhi perubahan suhu badan seseorang bukan suhu badan mempengaruhi sakit
seseorang. Karena sakit akan berpengaruh terhadap suhu badan maka indikator tersebut dinamakan reflektif.
kasus kedua : variabel laten "sakit" dengan indikator "perilaku makan".
Apakah sakit menyebabkan perilaku makan berubah atau perubahan perilaku makan menyebabkan sakitnya
seseorang? secara logis bahwa perilaku makan yang tidak teratur akan menyebabkab seseorang menjadi sakit.
Maka indikator tersebut adalah formatif.
meskipun masih ada faktor-faktor lain untuk menentukan indikator reflektif ataupun formatif.
8 Juli 2016 20.59

dewi pertiwi mengatakan...


betulkah kalau saya artikan, indikator reflektif itu indikator yang menggambarkan variabelnya. sedangkan indikator
formatif adalah indikator yang mempengaruhi variabelnya?
10 Juli 2016 20.43

Fiqih Nur Aminah mengatakan...


Assalamualaikum, Pak. Jika pada model reflektif dihasilkan nilai loading faktor di > 0,4 tetapi < 0,7 apakah indikator
tersebut dihapus atau tetap dimasukkan?
Apa perbedaan outer weight dengan outer loading? Pada kondisi yang bagaimana menggunakan kedua outer
tersebut?
Terima kasih
12 Juli 2016 07.53

Wiwik Anggraini mengatakan...


Permisi mas, saya mau nanya jika penelitian saya variabel dependen ada 3, independen ada 2 dan moderating ada
2, apakah bisa menggunakan PLS? PLS apa yang paling tepat? apakah ada PLS jenis random atau PLS apa
selain OLS?
28 Juli 2016 18.24

nindy widiyanti mengatakan...


Assalamualaikum pak , disini saya ingin menanyakan sampel yg saya gunakan ada 161 menggunakan PLS ,
apakah tidak apa"/ apakah ada batas maksimum nyaa dlm PLS pak terimakasi
31 Juli 2016 09.39

nindy widiyanti mengatakan...


Sayaa ingin menanyak jumalah sampel yg saya ambil sebanyak 161 dengan menggunakan PLs , apakah
menggunakan PLs ada batasan maksmalnya pak terimakasi
31 Juli 2016 09.40

Zahir Syah mengatakan...


salam pak suseno

pak bagaimana menganalisis model path dengan adanya variabel dimensi (laten<--Dimensi-->indikator)
apakah sama di calculate juga ada ada perhitungannya tersendiri

terima kasih bapak


3 Agustus 2016 12.47

Suseno Bimo mengatakan...


Fiqih Nur Aminah : nilai loading > 0.7 sangat ideal (valid, jika masih > 0.6 masih cukup valid diterima. Kalau < 0.6
lebih baik didrop (tidak dimasukkan ke model). Outer weight merupakan nilai bobot tiap indikator, nilai weight untuk
uji indikator formatif. Sedang outer loading untuk uji indikator reflektif.
4 Agustus 2016 21.03

Suseno Bimo mengatakan...


Wiwik Anggraini: Bisa gunakan WarpPLS, SmartPLS maupun VPLS
4 Agustus 2016 21.05

Suseno Bimo mengatakan...


nindy widiyanti: Untuk analisis PLS, sampel tidak ada batasan maksimal. Hanya minimal 30 sampel.
4 Agustus 2016 21.10

Suseno Bimo mengatakan...


Zahir syah : Gunakan model second order factor. Sudah ada artikel yang saya posting.
4 Agustus 2016 21.13

StarBlue mengatakan...
selamat malam pak
saya mau bertanya apakah bisa uji valid dan relia di PLS?
Apa perbedaan uji validitas dan reliabilitas pada PLS dan SPSS karena dosen saya menganjurkan memakai SPSS
dan PLS??
Terima Kasih
6 Agustus 2016 22.55

Namaqu Adi mengatakan...


Selamat siang.
pada output smart pls stlh proses bootstrapping, keluar hasil tabel dg keterangan original sample (o) dan sample
mean (m) itu maksudnya bgmn ya? Apa hasil dr sampel awalnya
7 Agustus 2016 13.07

rere mengatakan...
selamat malam pak. sya masih bingung untuk menentukan bagaimana menentukan variabel penelitian termasuk
konstruk reflektif atau formatif. apakah bisa dilakukan tes awal dlu untuk menentukan konstruknya?

terima kasih
11 Agustus 2016 22.28

Hesty Theresia Salle mengatakan...


Selamat malam pak..
Maaf, saya mau tanya apa untuk mengetahui variabel penelitian termasuk konstruk reflektif atau formatif bisa
dilakukan tes awal?
mohon penjelasannya. terima kasih
11 Agustus 2016 23.55

ieykhaa_rosyada mengatakan...
Pak, saya sedang menyusun tesis dengan analisis pls. Data saya data sekunder, formatif, 1 indikator untuk 1
variabel laten. Oleh pembimbing saya, diminta untuk melakukan uji goodness of fit model sebelum uji hipotesis. Dari
beberapa referensi saya belum menemukan contoh untuk itu, adanya untuk data primer (validitas, reliabilitas) serta
data sekunder tetapi banyak indikator dalam 1 variabel dengan menghitung nilai outer weight.
Mohon saran untuk data saya, apa yang harus saya lakukan untuk uji fit model.
Terima kasih
21 Agustus 2016 12.35

Suara Pembebasan mengatakan...


Mlm pak,,saya menggunkn pls versi student dgn 100 sampel dan 20 indikator observednya,,ketika di klik menu start
caltulation nya tdk mau muncul dan tertulis "calculation (errors occured)" kira2 apa problemnya pak? Thanks
25 Agustus 2016 04.00

Suseno Bimo mengatakan...


StarBlue : ya PLS dapat digunakan untuk uji Validitas dan relaibilitas. Uji validitas dan Reliabilitas pada PLS
berdasarkan varian dari indikator-indikatornya sedangkan SPSS menggunakan nilai korelasi dalam membentuk
konstrak/variabel laten.
30 Agustus 2016 23.33

Suseno Bimo mengatakan...


Adi :original sample (o) dan sample mean (m)merupakan besarnya nilai koefisien pengaruh dari konstrak
independen terhadap dependen.Original sample berasal dari perhitungan nilai awal (sample awal) sedangkan
sample mean hasil perhitungan sampel bootstrap.
30 Agustus 2016 23.40

Suseno Bimo mengatakan...


Rere :tidak ada tes awal untuk menentukan reflektif atau formatif. Ada beberapa kondisi jika konstruk formtif :
1.Indikator mendefinisikan kontruk
2.Jika ada perubahan pada indikator menyebabkan perubahan pada konstruk
3.perubahan pada konstruk tidak diharapkan menyebabkan perubahan pada indikator
4. perubahan pada indikator tidak harus berhubungan dengan perubahan indikator lainnya.

Jika kondisi berlaku sebaliknya maka termasuk indikator reflektif.


30 Agustus 2016 23.52

Theodora Sitepu mengatakan...


Pak saya melakukan Bootstraping tp kok bisa ya? Trus ada muncul tulisan "Singular Matrix Problem". saya harus
gimana ya pak supaya bisa melakukan Bootstraping? Terimakasih
7 September 2016 00.59

megania kharisma mengatakan...


Assalamualaikum pak, saya ingin bertanya
1. apakah dalam PLS ini membutuhkan regresi berganda?
2. apakah ada ketentuan dalam menguji outer maupun inner dalam PLS?
3. sebaiknya uji apa saja yang memang diwajibkan dalam PLS terutama ada variabel interveningnya?
terima kasih
8 September 2016 00.30

Anonim mengatakan...
Assalamu'alaikum, wr.wb..

Saya mau menanyakan apabila memakai second order yang dilihat apakah dia valid atau tidaknya itu dari mana ya
Pak?
Kemudian jika pada first order ada nilai yang tidak valid namun pada second order dia valid itu bagaimana ya Pak?
Apakah ada persyaratan khusus untuk second order apabila ada item yg tidak valid?

Trima kasih..
19 September 2016 15.47

bunda iwi mengatakan...


Saya menggunakan smartpls 2.0, apakah diperlukan dimensi untuk pengujian atau bisa langsung indikator?
25 September 2016 09.40
aulia mengatakan...
assalamualaikum pak suseno, saya ingin bertanya, saya sedang menulis tesis dengan jumlah variabel eksogen 3
dan variabel endogen 2. Utk X1,X2,X3 dan Y1 menggunakan data kuisioner skala likert sedangkan Y2
menggunakan data sekunder dgn skala rasio.
1. Apakah bisa menggunakan PLS?
2. Jika pakai PLS, apakah data rasio tersebut bs langsung diolah dengan data interval atau harus diseragamkan
dulu datanya?bagaimana caranya?
4 Oktober 2016 08.08

unknown mengatakan...
Assalamualaikum pak..
saya ingin bertanya, kalau nilai loading factor pada cross loading lebih tinggi dari konstruk yang lain, namun nilai
AVE yang didapat < 0,50 sedangkan nilai CR dan cronbach alpa ny > 0,7 dan > 0,6. kalau seperti itu maksudnya
bagaimana ya pak?
apa ada faktor yang mempengaruhi nilai AVE pak?
mohon penjelasannya untuk penyelesaian tugas akhir saya pak. Terima kasih
7 Oktober 2016 11.57

Rahma yani mengatakan...


Mau nanya pak, kenapa nilai pada path coeffiencient selalu berubah ketika saya menutup aplikasi PLS dan begitu
masuk lagi repot bosstrapingnya akan berubah nilai t nya?
10 Oktober 2016 08.00

Anni Muslimah Purnamawati mengatakan...


Salam, pak suseno. Dalam pnelitian saya ada var.intervening dan juga ada var.moderat. Apa boleh spt itu pak jika
menggunakan pls? Saya bingung bagaimana meletakkan connect dari variabel moderat tsb. Mohon pncerahannya
pak. Trmakasih.
12 Oktober 2016 11.36

Anni Muslimah Purnamawati mengatakan...


Pak suseno, bagaimana melihat hasil model intervening dan model moderating di pls pak? Trmakasih
12 Oktober 2016 12.59

Anonim mengatakan...
Ass Pak mau tanya kan laporan saya menguji ada multikol gak diantara var laten dan diantara var indkator..nah
pas mgggunakan smpel 250 dr outputan samrtpls nilai VIF nya kluar dan gk ad multikol...trs sya bmbingan k dsen
dan kta dosen sya cba kamu uji klo smpleny 200 dan 300... Dr dta asli yg 250 td tak bootsrapinh Pak tp outputan
VIF nya gak ada, bgaiman cara agar outputan VIF dr data bootsrap itu mncul ya Pak, mhon saranya Pak��
18 Oktober 2016 13.58

Yeyen Komalasari mengatakan...


selamat malam pak, saya yeyen dari Bali saya ingin menanyakan apakan nilai AVE sama dengan nilai communality
???
karena saya mencoba dengan PLS 3 versi student, yang keluar hasil output AVE saja sedangkan nilai communality
utk menghitung GoF tidak ada di hasil outputnya
mohon komentarnya
terimakasih
18 Oktober 2016 19.39

Suseno Bimo mengatakan...


ieykhaa_rosyada :Jika menggunakan WarpPLS ukuran goodness of fit model antara lain : average path coefficient
(APC), average R-square (ARS), average block variance inflation factor (AVIF), average full collinearity VIF
(AFVIF), tetnhaus GoF (Gof), Simson's paradox ratio, (SPR) dll. Kalau dalam SmartPLS ukuran fit model gunakan
Global of Fit (GoF) Index.
24 Oktober 2016 21.22

Suseno Bimo mengatakan...


Suara pembebasan :untuk smartPLS versi student maksimal sampel 99.
24 Oktober 2016 21.25

Suseno Bimo mengatakan...


theodora sitepu : periksa kembali data input ada kemungkinan banyak nilai indikator yang nilainya sama.
24 Oktober 2016 21.28

Suseno Bimo mengatakan...


Anonim : indikator first order harus valid
24 Oktober 2016 21.33

Suseno Bimo mengatakan...


megania kharisma :
1. dari hasil uji inner model , koefisien konstrak eksogen terhadap endogen dalam dibuat persamaan regresi.

2. ada kriteria uji outer model validitas konvergen, validitas diskriminan, AVE, alpha, reliabilitas, cronbach, demikian
juga inner modelnya
24 Oktober 2016 21.46

Suseno Bimo mengatakan...


Aulia :
1. Bisa gunakan PLS
2. untuk data ordinal (likert) dan skala rasio bisa langsung diolah tanpa diseragamkan terlebih dahulu
24 Oktober 2016 21.49

Suseno Bimo mengatakan...


Unknown : Hilangkan indikator yang nilai loading rendah dan cross loading lebih tinggi ke konstrak lain. yang
mempengaruhi nilai AVE rendah yaitu nilai loading indikator rendah (<0.5 atau <0.6). Jadi hilangkan indikator yang
nilai loading rendah pada konstrak dengan AVE <0.5. Nanti AVE akan naik (>0.5)
24 Oktober 2016 21.56

Suseno Bimo mengatakan...


Rahma yani : Memang software SmartPLS tidak stabil untuk hasil bootsraping, supaya lebih stabil disarankan
menggunakan sampel 400 - 500 saat bootstrap.
24 Oktober 2016 21.59

Suseno Bimo mengatakan...


Anni Muslimah : Jika dalam model ada variabel intervening dan moderating itu bisa dilakukan di PLS.
24 Oktober 2016 22.06

Suseno Bimo mengatakan...


Anonim :Uji VIF ada di output PLS Algorithm bukan output bootstraping
24 Oktober 2016 22.08

Suseno Bimo mengatakan...


Yeyen Komalasari :ya nilai AVE sama dengan Communality
24 Oktober 2016 22.09

alwi - mengatakan...
Selamat siang pak,
mohon bantuannya saya memakai aplikasi smartPLS2 M3, setelah saya masukan data banyak yang terdapat
angka 1,xxx.apakah masih bisa digunakan apa gak, soalnya semua data yang saya lihat di internet menunjukan
angka 0,xxx gak ada yang 1,xxx. apakah ada yang salah dengan data kuisioner yang saya masukan atau gi mana,
trima kasih.
28 Oktober 2016 13.00

alwi - mengatakan...
Selamat siang pak,
mohon bantuannya saya memakai aplikasi smartPLS2 M3, setelah saya masukan data banyak yang terdapat
angka 1,xxx.apakah masih bisa digunakan apa gak, soalnya semua data yang saya lihat di internet menunjukan
angka 0,xxx gak ada yang 1,xxx. apakah ada yang salah dengan data kuisioner yang saya masukan atau gi mana,
trima kasih.
28 Oktober 2016 13.00

Yeyen Komalasari mengatakan...


Maaf saya bertanya lagi, untuk menghitung GoF utk nilai communality adalah menggunakan nilai rata-rata dari akar
AVE ya?
terimakasih
30 Oktober 2016 20.20

Unknown mengatakan...
Terimakasih atas artikelnya pak suseno sangat bermanfaat sekali. Saya mw tanya apakah PLS ini hanya bisa
menganalisis variabel latent saja? apakah kerangka penelitian yang menggunakan kombinasi variabel manifest dan
variabel laten (sebagian menggunakan data sekunder dan sebagian menggunakan kuesioner) bisa dioleh pake
PLS pak?? terimakasih banyak
2 November 2016 07.10

Erlinda Prasista mengatakan...


selamat pagi pak. saya melakukan analisis dengan pls v3 dengan standard error 5%. pada tahap bothstreping
dengan two tilled, apakah pada tahap tersebut kita masukkan 0.05 atau 0.05/2 dulu atau gimana. mohon solusinya
2 November 2016 08.10

Kartika Ismail mengatakan...


Mau tanya, kalau saat run pls algoritm kan ada maximum interaction, dan defaultnya 300, apaka itu perlu diganti
dgn jumlah responden? Atau default saja 300.
Dan saat akan uji bootraping ada cases dan sample, apakah keduany diganti jadi jumlah responden atau
bagaimana, terimakasih
2 November 2016 12.53

DwR mengatakan...
malam pak Suseno, dosen saya menginformasikan bahwa perlu diperhatikan sample means dalam uji hipotesis,
mohon pencerahan maksudnya apa ya pak? untuk koefisien jalur parameter yang menentukan besaran
korelasi/faktor yang lebih dominan dilihat dari original sample nya kan pak? Mohon konfirmasi. Terima kasih, pak.
12 November 2016 19.09

Anonim mengatakan...
selamat siang pak
saya ingin bertanya smartpls yang saya gunakan adalah 3.0 student version , pada saat saya melakukan koneksi 2
variabel x dengan 1 variabel y kenapa error ya pak ? muncul kata2 "Singular Matrix Problem"
dan apakah smartpls bisa menghitung validitas dan reabilitas?
22 November 2016 10.41

Unknown mengatakan...
assalamualaikum,saya mau nnya, apabila nilai ave saya sudah > 0,5 sedangkan nilai cross loading dan fornell lebih
kecil dari konstruk lainnya, bagaimana ya supaya cross loading, fornell dan ave valid semua? Terimakasih
30 November 2016 00.29

Rismasari Diah Nurani Risma mengatakan...


Assalamulaikum, saya mau nnya nilai ave saya sudah > 0,5 tetapi cross loading dan fornell nya lebih kecil dari
konstruk lainnya, bagaimana caranya supaya ave, cross loading dan fornell semuanya valid, terimkasih
30 November 2016 00.31

Anonim mengatakan...
saya mau nanya pak,,kalau nilai original sampel estimate 0.303 analisis nya berarti variabel A memiliki hubungan
positif sebesar 0.303...ttp pada saat saya seminar dosen saya menanyakan bahasa statistiknya seperti apa dan itu
kata nya belum lengkap penjelasan...mohon jawaban nya
2 Desember 2016 14.45

Suseno Bimo mengatakan...


alwi : untuk data continum tetap bisa digunakan dalam PLS
3 Desember 2016 17.36

Anggi Trisna Riani mengatakan...


selamat siang pak. saya ingin menanyakan bagaimana menggunakan AMOS dalam penelitian perbandingan? jika
aplikasi SPSS menggunakan Uji Paired Sample T-Test bagaimana dengan AMOS ya pak? contohnya jika peneliti
bermaksud menguji perbandingan sebelum dan sesudah suatu variabel. terimakasih pak
10 Desember 2016 14.57

Suseno Bimo mengatakan...


Yeyen : nilai Coomunality sama dengan nilai AVE, untuk menghitung GoF bukan dari rata-rata akar AVE tapi rata-
rata AVE.
24 Desember 2016 22.26

Suseno Bimo mengatakan...


Unknown : untuk variabel manifaest bisa dilakukan dengan PLS tetapi dalam model tetap menggunakan variabel
laten sebagai pengganti variabel manifest.
24 Desember 2016 22.29

Suseno Bimo mengatakan...


Erlinda :Masukkan angka 0.05
24 Desember 2016 22.38

Suseno Bimo mengatakan...


kartika ; untuk case,isi : jumlah sampel dari kuesioner. Sedangkan sample : isi banyaknya sample yang akan
dibootstraping/dibangkitkan, misal 300. 400 atau 500.
24 Desember 2016 23.07

Suseno Bimo mengatakan...


DwR : original sample berbeda dengan sample mean. sample mean dihasilkan dari langkah bootstraping dan
langkah ini juga menghasilkan standard deviasi yang dijadikan sebagai standard error. Dari hasil inilah kemudian
perhitungan nilai t-statistik diperoleh yaitu nilai original sample dibagi dengan nilai standard errornya.
24 Desember 2016 23.40

Suseno Bimo mengatakan...


Rismasari :Wa'alaikum salam :untuk nilai AVE dan fornell lackher akan valid dengan mengeluarkan indikator yang
nilai loading <0.05, jika masih belum valid keluarkan nilai loading <0.7. sedangkan cross laoding valid, dengan
mengeluarkan nilai loading yang masih memiliki loading tinggi ke konstrak yang tidak dituju/ke blok lain.
24 Desember 2016 23.45

Iqbal Putranda mengatakan...


assalamualaikum pak suseno, apakah bermasalah jika jumlah sampel saya hanya 27 untuk olah data
menggunakan smartpls 2.0?
bagaimana menentukan signifikan atau tidaknya variabel setelah dilakukan bootstrapping? apakah
membandingkan nilai t-statistic dengan t-tabel?
trimakasih pak
3 Januari 2017 08.36

fakhruddin bgeng mengatakan...


ass... pak saya mau bertanya kalau kita mnggunakan indikator daummy untuk mengukur variabel endogennya
apakah boleh pak? terimakash, dan kalau boleh mungkin saya bisa melihat rujuk annya dimana pak? terimakasih
pak.
8 Januari 2017 10.16
Suseno Bimo mengatakan...
Anggi : Untuk membandingkan gunakan 2 sampel (sebelum dan sesudah) sebagai 2 grup, kemudian hasilnya
dibandingkan
9 Januari 2017 22.20

Elyka Annelies S mengatakan...


Salam sejahtera pak.

Saya ingin bertanya apakah metode pengukuran LPS ini boleh digunakan untuk mengukur rasio?

Jadi, Variabel dependen saya menggungakan Rasio Eva Momentum. Apakah bisa digunakan LPS atau hanya
bisanya menggunakan SPSS? Mohon bantuannya, Terima Kasih
18 Januari 2017 07.23

Rina mengatakan...
Salam kenal Pak
Nama saya Rina, saya mencoba menggunakan SmartPLS untuk mengolah data dalam thesis saya.

Saya memiliki beberapa pertanyaan mengenai SmartPLS :


1. Apakah boleh menghapus indikator (x1) pada Second Order Factor yang memiliki nilai loading <0.6 sedangkan
nilai loading untuk indikator (x1) tersebut pada First Order Factor > 0.6?
2. Apabila nilai outer weight indikator (z1) pada Latent variabel bersifat formatif < 1.96 untuk sig 0.05, apa yang
harus dilakukan terhadap indikator tersebut?
3. Apabila nilai outer weight indikator pada suatu LV Formatif tidak ada yang signifikan, apa yang harus dilakukan
terhadap LV tersebut?

Terima kasih atas jawaban yang diberikan.


18 Januari 2017 11.28

Suseno Bimo mengatakan...


Iqbal Putranda : SmartPLS sampel yang digunakan minimal 30, lebih baik ditambah sampelnya. dari hasil
bootstraping akan mendapatkan nilai t-statistik kemudian dibandingkan dengan t-tabel 1,96 pada tingkat kesalahan
5%.
18 Januari 2017 23.10

Suseno Bimo mengatakan...


Elyka Annelies:PLS bisa digunakan dengan indikator dengan skala rasio.
18 Januari 2017 23.12

Suseno Bimo mengatakan...


Rina :
1. ya boleh
2. Pertahankan indikator tersebut.Evaluasi indikator formatif tidak hanya nilai outer weight, tetapi ada collinearity
(nilai VIF),content spesification dan spesification indicator.
3. Kaji ulang indikator-indikator pada LV tersebut, apakah sudah benar spesifikasi isi dari LV tersebut.
18 Januari 2017 23.34

Anonim mengatakan...
Assalamualaikum ww, salam kenal Pak Suseno, kenalkan saya Ad, maaf Pak saya mau tanya, saya baru
menggunakan SMART PLS,apakah indikator yang skala numerik (misal indikator lama perjalanan)dapat dianalisis
dengan data skala ordinal, data skala interval dalam satu model secara bersamaan, terimakasih sebelumnya Pak
25 Januari 2017 14.51

Herlin Resika mengatakan...


selamat siang.... pak saya ingin menannyakan apak benar nilai COMMUNALITY utk rumus yang ada di gof itu di
ambil dari nilai composite reabilyty pada bagian mean nya kah ??????
mohon bantuannya untuk skripsi

terimakasih sebelumnya
26 Januari 2017 15.47

Herlin Resika mengatakan...


selamat sore pak Suseno
pak saya ingin bertanya apakah benar nilai COMMUNALITY dari rumus GOF itu di ambil dari nilai composite
reability pada bagian mean nya ???

terimakasih sebelumnya
26 Januari 2017 15.48

Suseno Bimo mengatakan...


Anonim : ya Bisa
31 Januari 2017 22.19

Suseno Bimo mengatakan...


Herlin : nilai Communality sama dengan nilai AVE, nilai ini untuk perhitungan nilai GoF.
31 Januari 2017 22.22

Asih Triastuti mengatakan...


Salam bapak.
Saya ingin membandingkan 4 grup pelakuan yang masing-masing berisi 3 sampel dengan analisis per sampel lebih
dari 1000 komponen. Saya ingin membandingkan kadar dari >1000 komponen ini (datanya berupa intensitas/
AUC). Analisis statistik dan visualisasi data yang seperti apa yang sesuai untuk data saya tersebut? Terima kasih.
1 Februari 2017 22.13

omegakomputer mengatakan...
Pak, bagaimana cara menghitung indikator komposite di PLS (semula banyak indikator menjadi indikator tunggal)?
13 Februari 2017 20.33

dede setiawan mengatakan...


Pagi Pak Suseno, kalau untuk persamaan yang dihasilkan dari di Variabel X, Y, dan Z seperti apa contohnya, mhn
informasinya pak, Terimakasih
18 Februari 2017 10.20

dede setiawan mengatakan...


Pagi Pak Suseno, kalo persamaan yang dihasilkan oleh 3 variabel seperi apa bentuknya
Terimakasih
18 Februari 2017 10.21

Posting Komentar 1 – 200 dari 287 Lebih baru› Terbaru»

Links to this post


Buat sebuah Link

Posting Lebih Baru Beranda Posting Lama

Langganan: Posting Komentar (Atom)

ARTIKEL POPULER

Partial Least Square


Partial Least Square (PLS) dikembangkan pertama kali oleh Herman Wold (1982). Ada beberapa metode yang dikembangkan berkaitan dengan PLS y...

Analisis Chi Square


Uji Chi-square atau qai-kuadrat digunakan untuk melihat ketergantungan antara variabel bebas dan variabel tergantung berskala nominal atau ...

ANALISIS PERBANDINGAN
Analisis perbandingan digunakan untuk membandingkan rata-rata antara dua atau lebih kelompok sampel data. asumsi mendasar dalam analisis pe...

KORELASI RANK SPEARMAN & KENDALL'S TAU


" Spearman's correlation coeffcient, r, is a nonparametric statistic and so can be used when data have violated parametric assump...

UJI RUNS TEST


Analisis Run Test termasuk dalam statistik nonparametrik. Uji ini digunakan untuk menguji pada kasus satu sampel. Sampel yang diambil dari...

Uji mediasi dengan Sobel Test


Sobel test merupakan uji untuk mengetahui apakah hubungan yang melalui sebuah variabel mediasi secara signifikan mampu sebagai medi...

UJI WILCOXON
Uji Wilcoxon termasuk dalam pengujian nonparametrik. Pengujian ini dilakukan untuk membandingkan antara dua kelompok data yang saling berhu...

UJI FRIEDMAN
Pengujian dengan uji Friedman sama sepertidalam uji analisis dua arah dalam statistik parametrik. Uji ini diperkenalkan oleh Milton Friedma...

Langkah Analisis Regresi Logistik


Setelah mengetahui dan memahami bagaimana Analisis Regresi Logisitik digunakan, kali ini akan dilakukan langkah analisis regresi logistik...

Analisis Regresi Ordinal


Metode regresi ordinal digunakan untuk memodelkan hubungan antara variabel dependen yang berskala ordinal, misalnya perbedaan kepuasan mah...

Suseno 2017. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai