Program Studi Arab, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok,
16424, Indonesia
m.irfan91@ui.ac.id
Abstrak
Jurnal ini membahas tentang perbedaan budaya dan bahasa antara Tenaga Kerja
Indonesia dengan masyarakat Arab Saudi. Dengan bekal pengetahuan yang ada, mereka
mencoba mencari keberuntungan di Arab Saudi. Tidak jarang kita melihat Tenaga
Kerja Indonesia yang disiksa di Arab Saudi. Banyak faktor yang menyebabkan
terjadinya permasalahan pada TKI. Akan tetapi, kita tidak bisa langsung menyalahkan
pihak penerima TKI, yaitu Arab Saudi. Karena seperti yang kita tahu, bahwa setiap
negara di dunia memiliki hukum dan budaya yang harus dipatuhi. Penelitian ini
bertujuan untuk menjelaskan perbedaan budaya, dan bahasa yang menjadi penyebab
dari kekerasan yang dialami oleh TKI. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
dengan pendekatan studi pustaka. Analisis data dalam penelitian ini diperoleh dari
sumber-sumber buku, wawancara, dan internet. Kesimpulan dari penelitian ini adalah
TKI yang mendapatkan kekerasan dari masyarakat Arab disebabkan karena kurangnya
pemahaman tentang budaya, dan bahasa masyarakat Arab. Solusi untuk meminimalisir
permasalahan TKI di Arab Saudi, seharusnya mereka mendapatkan pendidikan,
pemahaman, dan pengenalan tentang budaya, bahasa, dan hukum negara tujuan mereka
secara matang.
Universitas Indonesia
This journal discuss about the cultural and language differences between the Indonesian
Labor and Saudi Arabian society. Armed with the knowledge that existing, they try to
seek their fortune in Saudi Arabia. Often we see the Indonesian labor who was tortured
in Saudi Arabia. Many factors that cause problems for Indonesian Labor. However, we
can not directly blame the receiving party of Indonesian Labor, namely Saudi Arabia.
Because as we know, that every country in the world has laws and culture that must be
obeyed. This study aims to explain the cultural and language differences is the cause of
the violence experienced by Indonesian Labor. This study used a qualitative method
with the literature review. Analysis of the data in this study is obtained from sources of
books, interviews, and internet. The conclusion from this study is the Indonesian Labor
who get violent from Arab society due to a lack understanding of the culture, and the
language of Arab society. Solutions to minimize the problems of Indonesian Labor in
Saudi Arabia, they supposed to get an education, understanding, and introduction about
the culture, language, and laws of their destination countries thoroughly.
Universitas Indonesia
Pendahuluan
Universitas Indonesia
Melihat latar belakang permasalahan yang terfokus pada aspek sosial dan
budaya, ada empat pokok masalah yang dapat dirumuskan, yaitu :
1. Faktor sosial dan budaya apa saja yang menyebabkan Tenaga Kerja Indonesia
lebih memilih Timur Tengah sebagai tujuan bekerja dibandingkan dengan
negara lain ?
2. Faktor sosial dan budaya apa saja yang disukai oleh masyarakat Arab Saudi
sehingga permintaan terhadap Tenaga Kerja Indonesia sangat tinggi
dibandingkan dengan negara lain ?
3. Perbedaan budaya dan karakter apa saja yang menjadi penyebab ketegangan
antara Indonesia dan Arab Saudi apabila terjadi masalah antara majikan dengan
Tenaga Kerja Indonesia ?
Universitas Indonesia
Tujuan dari penelitian ini untuk menjelaskan seberapa besar peranan aspek
sosial dan budaya dalam permasalahan yang dialami oleh Tenaga Kerja Indonesia di
Arab Saudi. Penjelasan tersebut terfokus pada beberapa hal berikut ini :
1. Perbedaan sosial dan budaya antara masyarakat Indonesia dan Arab Saudi.
Dalam penulisan jurnal ini digunakan metode penelitian kualitatif dengan tipe
penelitian studi kepustakaan. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan
untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian (Moleong,
2005, hlm.6). Ada 11 ciri dalam karakteristik penelitian kualitatif, yaitu : latar alamiah,
manusia sebagai alat, metode kualitatif ( pengamatan, wawancara atau penelaahan
dokumen ), analisis data secara induktif, teori dari dasar, deskriptif, sistematis,
pembatasan yang jelas / fokus penelitian, kriteria keabsahan data, desain yang bersifat
sementara, serta hasil penelitian yang disepakati dan dirundingkan secara bersama (
Moleong, 2005, hlm.8 ). Studi pustaka dilakukan untuk mendapatkan data dan
informasi yang bersifat teoretis. Data yang digunakan diperoleh dari berbagai sumber.
Baik itu buku, wawancara, maupun sumber-sumber dari internet yang terkait dengan
tema yang akan dibahas. Data-data tersebut dikumpulkan dan dikategorikan kemudian
dianalisis menggunakan teori yang sesuai dengan tema penelitian.
Rancangan sistematika penelitian ini terdiri atas beberapa bab yang akan dirinci
sebagai berikut:
Universitas Indonesia
BAB III : Merupakan bagian akhir dari penelitian ini dalam bentuk hasil
kesimpulan dan saran dari penelitian.
Universitas Indonesia
Perbedaan Budaya dan Bahasa Penyebab dari Permasalahan TKI di Arab Saudi
Pada zaman pasca penjajahan, Indonesia sebagai salah satu Negara dengan
populasi terbesar di dunia telah menghadapi berbagai masalah pendidikan, kesehatan,
dan pengangguran. Pada tahun 1966 – 1998 pemerintahan Orde Baru mensosialisasikan
program transmigrasi sebagai salah satu kebijakan penting pemerintah. Pada awal tahun
1980-an, pemerintah Indonesia telah memperluas sebuah program transmigrasi.
Program transmigrasi tersebut diintegrasikan menjadi program migrasi massal untuk
memenuhi kebutuhan tenaga kerja murah di negara – negara yang lebih makmur.
Pemerintah mulai mengirim pekerja migran ke berbagai negara tujuan seperti Timur
Tengah, termasuk negara-negara Teluk, dan negara di Asia Timur seperti Jepang,
Taiwan dan Hong Kong, serta Asia Tenggara, seperti Singapura, Malaysia, dan Brunei
Darussalam ( Misra & Rosenberg, 2003, hlm.41 ).
Universitas Indonesia
2. Syarat yang relatif ringan : majikan di negara Timur Tengah lebih memilih TKI yang
sudah berpengalaman. Mereka tidak memberikan standarisasi pendidikan kepada para
TKI. Bahkan lulusan SD pun sudah dapat bekerja di Timur Tengah. Mereka tidak
memikirkan status pendidikan para TKI, yang terpenting bagi mereka adalah TKI dapat
bekerja dengan baik. Demikian halnya untuk penempatan TKI di Taiwan dan Hongkong
kecuali Malaysia dan Singapura.
3. Proses pelatihan TKI untuk penempatan di negara-negara Arab relatif ringan. Bahkan
khusus penempatan Qatar, Oman dan Uni Emirat Arab usai pelatihan dan bila belum
mendapatkan visa, calon TKI bisa menunggu di rumah. Untuk penempatan Hongkong,
Taiwan dan Singapura tidak ada istilah pulang dan menunggu di rumah.
4. Khusus penempatan di Arab Saudi proses pemberangkatan lebih cepat. Visa Arab
Saudi sudah tersedia. Begitu pelatihan usai dan paspor selesai diurus, pemberangkatan
Universitas Indonesia
TKI diminati oleh majikan Arab Saudi karena warga Indonesia memiliki akar
budaya yang sama, dan kedekatan emosional dengan penduduk Arab Saudi. Memiliki
latar belakang budaya yang sama, dan sama-sama memeluk agama Islam dan gampang
beradaptasi dibandingkan pekerja asal India yang beragama Hindu. Alasan lain TKI
lebih diminati adalah dari penampilan. Dibandingkan pekerja asal negara lain, pekerja
Indonesia pintar menjaga penampilan. Pekerja-pekerja yang bersih inilah yang menjadi
keunggulan Indonesia dibandingkan dengan negara lain. Selain itu, pekerja Indonesia
rajin-rajin, mereka juga penurut. Hal ini disampaikan oleh Duta Besar Indonesia untuk
Arab Saudi, Gatot Abdullah Mansyur.
Universitas Indonesia
2) Sistem Pengetahuan
3) Organisasi Sosial
6) Sistem Religi
7) Kesenian
Arab Saudi adalah negara yang terletak di Jazirah Arab. Arab Saudi
menggunakan sistem kerajaan atau monarki, hukum yang digunakan adalah hukum
Syariat Islam pada pengamalan ajaran Islam berdasarkan pemahaman sahabat Nabi
terhadap Al Qur'an dan Hadits. Arab Saudi dan Indonesia memiliki banyak perbedaan
budaya yang menyebabkan terjadinya kesalahpahaman satu sama lain. Selain itu,
perbedaan budaya atau kebiasaan antara Indonesia dan Arab Saudi dapat menjadi
pemicu terjadinya kekerasan terhadap para TKI. Berikut ini adalah beberapa perbedaan
budaya yang terdapat di Arab Saudi dan Indonesia :
Universitas Indonesia
2. Gaya Komunikasi
3. Nada Bicara
Sejak kecil orang Arab Saudi telah diajarkan untuk mengekspresikan perasaan
mereka apa adanya, misalnya dengan menangis atau berteriak. Orang Arab terbiasa
bersuara keras untuk mengekspresikan kekuatan dan ketulusan, apalagi kepada orang
yang mereka sukai. Bagi orang Arab suara lemah dianggap sebagai kelemahan atau tipu
daya, tetapi suara keras mereka bisa dianggap sebagai kemarahan oleh orang yang tidak
terbiasa mendengar suara keras mereka. Maka akan banyak yang mengira kalau
Universitas Indonesia
4. Sopan Santun
Orang Arab Saudi apabila bertemu dengan teman dekatnya, mereka akan saling
berpelukan sambil mencium pipi temannya dengan bibir, namun hal ini hanya berlaku
untuk teman dengan sesama jenis ( sesama pria atau wanita ). Mungkin ini suatu
perilaku yang dianggap aneh oleh orang lain umumnya, mungkin juga oleh orang
Indonesia. Orang lain yang tidak memahami budaya Arab akan menganggap perilaku
tersebut sebagai perilaku homoseksual. Akibatnya, jika kita bersama orang Arab kita
harus tahan berdekatan dengan mereka. Bila kita menjauh, orang Arab bisa jadi akan
tersinggung karena kita menyangka bahwa kehadiran fisiknya menjijikkan atau kita
dianggap orang yang dingin dan tidak berperasaan. Selain itu orang Arab memiliki
kebiasaan apabila menginginkan atau meminta sesuatu kepada orang lain, agar
diberikan sesuatu yang diinginkannya mereka merayu dengan cara mengusap-usap
janggut orang yang dimintainya. Orang Arab akan marah kalau dipegang atau ditepuk
pantatnya dan tidak marah kalau dipegang kepalanya. Orang Arab juga memiliki
kebiasaan memuji dan mendoakan yang baik terhadap sesama saudaranya.
5. Senyuman
Universitas Indonesia
Waktu istirahat orang Arab berbeda dengan orang Indonesia. Jika orang
Indonesia beraktifitas pada pagi hingga sore hari dan beristirahat pada malam hari,
tetapi bagi orang Arab sebaliknya, malam hari digunakan untuk bersantai dengan
keluarga, berkunjung ke rumah sahabat. Untuk aktifitas pekerjaan dan sebagainya akan
dimulai ketika menjelang sore hari. Perbedaan waktu ini dikarenakan oleh faktor cuaca.
Di Arab Saudi cuaca di siang hari sangat panas sehingga mereka lebih memilih
menghabiskan waktu siang untuk tidur dan pada malam hari cuaca sangat bagus,
sehingga mereka lebih memilih beraktifitas pada malam hari. Salah seorang TKW
mengatakan ,’’ Orang Arab itu suka engga kira-kira kalau nyuruh kerja. Kita baru
tidur jam satu, udah bangun lagi jam lima” ( Sulistyowati Irianto, 2011, hlm.102 ).
Mungkin, yang seharusnya pada malam hari para TKW melayani dan melakukan
tugasnya tetapi ia beristirahat karena pada siang harinya mereka melakukan tugasnya
sehingga kelelahan. Tentu saja para TKW yang tidak terbiasa akan hal ini sering
menerima tindak kekerasan dari majikannya.
Bahasa yang digunakan pada setiap bangsa berbeda-beda, begitu pula antara
bahasa di Arab Saudi dan Indonesia yang memiliki perbedaan yang sangat jauh, baik
dari segi huruf maupun pengucapannya. Bahasa memiliki peran penting yang berfungsi
untuk mengungkapkan perasaan, pendapat, informasi, maupun pikiran seseorang.
Seseorang akan kesulitan apabila berkomunikasi dengan seseorang yang berbeda bahasa
dengannya, maka perasaan, pikiran, maupun pendapat akan sulit diungkapkan. Bahasa
Arab termasuk dalam bahasa klasik yang paling luas penggunaannya di dunia ini dari
pada bahasa-bahasa klasik lainnya, seperti bahasa Latin, bahasa Sansekerta, bahasa
Ibrani dan bahasa lainnya. Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa bernilai tinggi
yang tetap terjaga sampai sekarang. Di dalamnya terdapat bermacam-macam dialek
yang berbeda di antara kabilah-kabilah Arab. Secara umum bahasa Arab terbagi
menjadi dua bentuk :
Universitas Indonesia
Bahasa Arab fusha adalah bahasa yang digunakan dalam al Qur-an, situasi-
situasi resmi, penggubahan puisi, penulisan prosa dan juga ungkapan-ungkapan
pemikiran ( tulisan-tulisan ilmiah ). Bahasa Arab fusha harus memakai ilmu tata bahasa
Arab ( ilmu nahwu dan ilmu sharaf ). Oleh karena itu, bahasa ini adalah bahasa yang
menunjukkan ilmu dan adab. Bahasa Arab standar ini merupakan bahasa yang berlaku
di semua negara yang berpenduduk mayoritas Arab dan Muslim. Bahasa ini juga
merupakan pemersatu diantara dialek-dialek bahasa Arab yang berbeda-beda. Secara
umum bahasa ini dapat diklasifikasikan dalam dua tingkatan, yaitu Bahasa Arab Klasik
yang digunakan dalam bahasa al Qur-an dan Bahasa Arab Standar Modern yang
digunakan dalam bahasa ilmiah.
Bahasa Arab memiliki beberapa huruf yang sepintas terdengar sama, namun
artinya berbeda. Seperti contoh berikut :
Dua kata diatas merupakan kata kerja perintah. Dua kata tersebut kalau
didengarkan sekilas sama, akan tetapi memiliki arti yang berbeda. Misalkan saja
seorang majikan dari Arab menyuruh TKI untuk makan, makanlah ! , tetapi TKI
mengira disuruh untuk berbicara. Tentu saja majikan akan merasa kesal dengan
pembantunya yang tidak memahami perintah darinya.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
a. Kesimpulan
b. Saran
Universitas Indonesia
Beamer, Linda & Iris Varner. 2008. Interculture Communication in the Global
Workplace. Singapore : Mc. Graw Hill.
Irianto, Sulistyowati. 2011. Akses Keadilan dan Migrasi Global: Kisah Perempuan
Indonesia Pekerja Domestik di Uni Emirat Arab. Jakarta : Yayasan Pustaka Obor
Indonesia.
http://www.depnakertrans.go.id/litbang.html,52,naker.
Universitas Indonesia