Anda di halaman 1dari 21

KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH BUDAYA-BUDAYA ASING TERHADAP


PRILAKU REMAJA DI INDONESIA

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia


Dosen Pengampu:

Lela Nurfarida, M. Pd.

Di Susun Oleh:
Ratri Agung Nugroho (2286170015)

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah meilmpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini
dengan judul “Pengaruh Budaya Asing Terhadap Prilaku Remaja Di Indonesia”.

Karya tulis ilmiah ini penulis susun sebagai salah satu tugas dari mata kuliah
Bahasa Indonesia di Semester 1 program studi Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Dalam penulisan karya tulis
ilmiah ini penulis menyadari bahwa penyusunan karya tulis ilmiah ini tidak lepas dari
dukungan dari berbagai pihak. Maka dari itu penulis menyampaikan rasa terima kasih
kepada Ibu Lela Nurfarida sebagai dosen mata kuliah Bahasa Indonesia, dan juga
teman-teman yang telah memberi saran dan kritik

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini masih
banyak kekurangan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun untuk penyempurnaan karya tulis ilmiah ini. Semoga karya tulis ini tidak
hanya berfungsi sebagai tugas, tetapi juga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan bagi pembaca sekalian

Serang, Desember 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Penulisan 2

1.4 Manfaat Penulisan 3

BAB II KAJIAN PUTAKA

2.1 Budaya dan Kebudayaan 4

2.2 Karakter 4

2.3 Kerangka Berfikir 5

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian 6

3.2 Teknik Penelitian 6

3.2.1 Teknik Pengambilan Data 6

3.2.2 Teknik Analisis Data 6

3.3 Sumber Data Penelitian 7

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengertian Budaya dan Kebudayaan 8

4.2 Pengertian Remaja 9

ii
4.3 Faktor-Faktor Penyebab Masuknya Budaya Asing ke Indonesia 9

4.4 Perkembangan Kebudayaan Asing di Indonesia 10

4.5 Perubahan Sosial Budaya 11

4.6 Pengaruh Budaya Asing Terhadap Remaja 12

4.7 Cara Mengatasi Dampak Negatif Dari Masuknya


Budaya Asing ke Indonesia 14

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan 16

5.2 Saran 16

DAFTAR PUSTAKA 17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia adalah bangsa yang majemuk dan terkenal dengan keanekaragaman


dan keunikannya. Indonesia sendiri terdiri dari berbagai suku bangsa, yang mendiami
belasan ribu pulau. Masing-masing suku bangsa memiliki keanekaragaman budaya
tersendiri. Di setiap budaya tersebut terdapat nilai-nilai social dan seni yang tinggi.
Namun, dengan masuknya era globalisai saat ini, menyebabkan masuknya era
globalisasi saat ini, menyebabkan budaya;budaya asing masuk ke Indonesia. Di
zaman yang serba canggih ini, perkembangan kemutahiran teknologi tidak dibarengi
dengan budaya-budaya asing positif yang masuk. Budaya asing masuk ke negeri kita
secara bebas tanpa ada filterisasi. Pada umumnya masyarakat Indonesia terbuka
dengan inovasi-inovasi yang hadir dalam kehidupannya, tetapi mereka belum bisa
menyeleksi budaya yang sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku dan budaya
yang tidak sesuai dengan aturan serta norma yang berlaku di Negara Kesatuan
Repulik Indonesi.

Negara Indonesia mempunyai norma-norma yang harus dipatuhi oleh


masyarakatnya, norma tersebut meliputi norma agama, norma hukum, norma sosial,
norma kesopanan. Setiap butir norma memliki peranan masing-masing dalam
mengatur hidup manusia. Norma merupakan suatu ketetapan yang ditetakan oleh
manusia dan wajib dipatuhi oleh masyarakat dan memiliki manfaat positif bagi
kelangsungan hidup orang banhak. Setiap norma yang ada di Indonesia, pasti ada
sanksi bagi yang melanggarnya.

Pada umumnya masyarakat Indonesia Indonesia sekarang seakan tidak


menghiraukan lagi norma-norma yang ditetapkan. Terbukti dengan banyaknya
penyimpangan prilaku yang dilakukan oleh banyak orang, seperti misalnya perbuatan
korupsi, mencuri, menistakan agama, dan sebagainya. Kasus-kasus seperi itu

1
menandakan mental bangsa ini. Sehingga generasi muda yang mendatang bisa
diperkirakan dapat lebih buruk dari masa sekarang. Hal tersebut sudah mulai terjadi
sekarang, kenyataan yang terjadi saat ini banyak remaja yang melalukan
penyimpangan-penyimpangan yang sudah tidak sesuai dengan norma-norma yang
ada. Kemudahan mengakses budaya asing serta kemudahan masuknya budaya asing
tanpa ada filterisasi membuat remaja rawan tergoda dengan hal-hal yang negartif dan
hal-hal yang membahayakan dirinya. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis
membuat karya tulis ilmiah ini berjudul “Pengaruh Budaya Asing Terhadap Prilaku
Remaja Di Indonesia”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka rumusan masalah dari
karya tulis ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari masuknya budaya asing ke


Indonesia?
2. Bagaimana pengaruh budaya asing terhadap gaya hidup remaja Indonesia?
3. Bagaimana cara mengatasi dampak negatif dari masuknya budaya asing ke
Indonesia?

1.3 Tujuan Penulisan

Dalam penulisan karya tulis ini ada beberapa tujuan yang ingin di dapat antara
lain :

1. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari masuknya budaya asing ke


Indonesia
2. Untuk mengehatui pengaruh budaya asing terhadap gaya hidup dan prilaku
remaja Indonesia
3. Untuk mengetahui cara mengatasi dampak negatif dari masuknya budaya
asing ke Indonesia

2
1.4 Manfaat Penulisan

Dalam penulisan karya tulis ini ada beberapa manfaat yang ingin di dapat
antara lain :

1. Pembaca dapat mengetahui dampak yang ditimbulkan dari masuknya


budaya asing ke Indonesia
2. Pembaca dapat mengehatui pengaruh budaya asing terhadap gaya hidup
dan prilaku remaja Indonesia
3. Pembaca dapat mengetahui cara mengatasi dampak negatif dari masuknya
budaya asing ke Indonesia

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Budaya dan Kebudayaan

Kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta “Buddhayah” yang merupakan


bentuk jamak dari kata ‘’Buddhi’’ yang berarti budi atau akal. Dengan demikian
kebudayaan dapat diartikan sebagai ‘’hal-hal yang bersangkutan dengan budhi
atau akal’’. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun-
menurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai
superorganic, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai,
norma,ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur sosial, religius dan lain-lain.

Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau
tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang luas lagi yang
mencangkup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock,1992).
Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk
golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Seperti yang
dikemukakan oleh Calon [dalam Monks dkk1994] bahwa masa remaja
menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum
memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak.

2.2 Karakter

Karakater berasal berasal dari nilai tentang suatu. Suatu nilai yang
diwujudkan dalam bentuk prilaku anak itulah yang disebut karakter. Jadi suatu
karakter melekat dengan nilai dari prilaku tersebut. Karenanya tidak ada prilaku
anak yang tidak bebas dari nilai. Hanya barangkali sejauh mana kita memahami
nilai-nilai yang terkandung di dalam prilaku seorang anak atau sekelompok

4
anak memungkinkan berada dalam kondisi tidak jelas. Dalam arti bahwa apa
iali dari suatu prilaku amat sulit dipahami oleh orang lain daripada oleh dirinya
sendiri.

Dalam kehidupan manusia, begitu banyak nilai yang ada di dunia ini,
sejak dahulu sampai saat ini. Beberapa nilai dapat kita identifikasikan sebagai
nilai yang penting bagi kehidupan anak baik saat ini maupun untuk kebaikan
lingkungan hidup di mana anak hidup saat ini dan di masa yang akan datang.

2.3 Kerangka Berfikir

Penelitian ini membahas tentang dampak dari budaya asing yang masuk
ke Indoneisa dan cara mengatasi nya. penelitian ini sementara dilakukan dengan
cara pengamatan penulis, kemudian mencari sumber penelitian seperti jurnal,
buku, artikel dan lain sebagainya yang diambil dari data kualitatif.

5
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini penulis menggunakan metode studi
pustaka. Data pada karya tulis ilmiah ini berasal dari informasi dari hasil telaah
dokumen kepustkaan, seperti halnya buku, jurnal, artikel, dan lain sebagainya.
Bahwa data-data tersebut berisi pembahasan, data dan materi tentang mengatasi
dampak negatif budaya asing terdahap remaja di Indonesia

3.2 Teknik Penngumpulan Data

Dalam teknik pengumpulan data , kali ini penulis menggunakan teknik


penelitian studi dokumen untuk mendapatkan informasi.

3.2.1 Teknik Pengambilan Data

Pada penulisan karya tulis ilmiah ini penulis menggunakan metode studi
dokumen. Dimana jenis pengumpulan data yang meneliti berbagai macam
dokumen yang berguna untuk bahan analisis, dokumen yang digunakan dalam
pengumpulan data kali ini yaitu dokumen primer, berupa dokumen yang ditulis
oleh orang-orang yang mengalami suatu peristiwa atua meneliti masalah tersebut.

3.2.2 Teknik Analisis Data

6
Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis menggunakan metode analisis
data kualitatif. Mulai dari sistemasika penelitian dan seterusnya.

3.3 Sumber Data Penelitian

Sumber data yang penulis gunakan dalam karya tulis ilmiah ini adalah
menggunakan sumber data sekunder, yakni hasil penelitian-penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh lembaga-lembaga atau organisasi maupun
individu.

Dan berdasarkan tipe penelitiannya penulis menggunakan data kualitatif,


dimana data yang mencakup hampir semua data non- numrik. Data ini
mengguakan kata-kata untuk menggambarkan fakta dan fenomena yang diamati.

7
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengertian Budaya dan Kebudayaan

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama
oleh sebuah kelompok ornag dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama, politik, adat
istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Sedangkan
kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan
meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga
dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.

Kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta “Buddhayah” yang merupakan


bentuk jamak dari kata ‘’Buddhi’’ yang berarti budi atau akal. Dengan demikian
kebudayaan dapat diartikan sebagai ‘’hal-hal yang bersangkutan dengan budhi
atau akal’’. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun-
menurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai
superorganic, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai,
norma,ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur sosial, religius dan lain-lain.

Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau
tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang luas lagi yang
mencangkup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock,1992).

8
Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk
golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Seperti yang
dikemukakan oleh Calon [dalam Monks dkk1994] bahwa masa remaja
menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum
memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak.

4.2 Pengertian Remaja

Remaja berasal dari kata latin adolensence, yang berarti tumbuh atua
tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi
yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992).
Pada masa ini sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak
termasuk golongan anak tetapi juga golongan dewasa atau tua.

Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, skk 1994) bahwa
masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transaksi atau peralihan karena
remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak.
Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi
wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan pengertian
remaja menurut Zakiah Darajat (1990:23) adalah:

“Masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini
aanak mangalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun
perkembangan bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang”.

4.3 Faktor-Faktor Penyebab Masuknya Budaya Asing ke Indonesia

1. Faktor-faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri meliputi


hal-hal berikut :

a. Penemuan baru

9
b. Bertambah atau berkurangnya penduduk
c. Terjadinya pemberontakan atau revolusi
d. Pertentangan masyarakat
e. Gaya hidup yang berkiblat pada gaya orang barat
f. Penyalahgunaan teknologi

2. Faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat itu sendiri meliputi hal-
hal berikut:

a. Bencana alam seperti gempa bumi, angin topan dan banjir


b. Perubahan sosial yang terjadi karena kebudayaan dari masyarakat
lain melancakan pengaruhnya
c. Peperangan dengan negara lain juga dapat terjadinya perubahan

4.4 Perkembangan Kebudayaan Asing di Indonesia

Budaya Indonesia telah berakulturasi dengan berbagai kebudayaan


dalam waktu yang lama. Letak strategis Indonesia yang berada pada jalur pusat
perdagangan internasional pada masa lampau, sehingga salah satunya
menyebabkan budaya India dan China memberi pengaruh besar terhadap
kebudayaan pribumi. Dengan terjadinya percampuran anra dua budaya tersebut
maka mengembangkan kebudayaan asli setempat.
Selain dari pengaruh budaya asing pada masa lampau, perkembangan
pesat era globalisasi saat ini semakin menekan proses akulturasi budaya
terutama pengaruh budaya barat. Dengan kemajuan teknologi modern
mempercepat akses pengetahuan tentangbudaya lain. Membawa perubahan
sampai ke tingkat dasar kehidupan manusia di Indonesia. Pertumbuhan
penduduk yang semakin meningkat di negara ini, di tambah dengan masalah
persediaan bahan pangan, bahan energi, dan bahan industri strategis yang kian
langka, serta kesenjangan penguasaan teknologi semakin lebar berisiko pada

10
pergesran perbedaan dan kepentingan di masyarakat. Lebih dari itu, kehadiran
budaya barat semakin mendominasi dan selalu menjadi cermin modern. Hal ini
jelas mengikis prilaku dan tindakan seseorang. Hembusan pengaruh barat,
dianggap sebagai ciri khas kemajuan dalam ekspresi kebudayaan kekinian.
Padahal belum tentu sesuai dengan kebutuhan situasi dan kondisi masyarakat itu
sendiri. Keadaan ini terus mengikis budaya dan kearifan lokal yang menjadi
warisan terjadi kebudayaan masyarakat nusantara. Dari sinilah juga nilai
tradisional secara perlahan mengalami kepunahan karena tidak mampu bersaing
dengan budaya modern dalam bentuk pergaulan masyarakat. Pada awalnya
pintu masuk kebudayaan asing di Indonesia adalah melalui kegiatan penjajahan
para orang asing di Indonesia. Tidak hanya mengambil hasil rempah-rempah
dan menjajah pada umumnya tetapi mereka juga menanamkan budaya dan
moral meraka untuk mencampuri kebudayaan Indonesia.
Berbeda dengan masa penjajahan pada zaman sekarang pintu masuk
kebudayaan asing itu melalui kemajuan teknologi dan informasi. Siauddin
Sardar mengatakan bahwa masa kini sebagai terjadinya revolusi informasi
seperti diulas dalam buku tantangan Dunia Islam di abad 21. Dalam revolusi
informasi tersebut, intervensi informasi sulit dibendung oleh karena arusnya
tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Setiap saat informasi sudah dapat
memasuki setiap kantor dan rumah tangga sekalipun melalui media massa cetak
dan elektronik seperti surat kabar, televisi, dan internet. Revolusi informasi
salah satu cirinya adalah keterbukaan dan kebebasan informasi sungguh sesuatu
sulit dielakkan, karena selaun memberikan dampak positif seperti adanya
informasi perkembangan ilmu pengetahuan danteknologi, tapi sekaliugs dampak
negatidf seperti pergaulan bebas, pakaian yang memperlihatkan aurat, pola
hidup individual dan hedonis.

4.5 Perubahan Sosial Budaya

11
Perubahan sosial budaya dapat terjadi bila sebuah kebudayaan
melakukan kontak dengan kebudayaan asing. Perubahan sosial budaya adalah
sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu
masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi
sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Terdapat tiga faktor yang
mempengaruhi perubahan sosial, antara lain:
1. Tekanan kerja dalam masyarakat
2. Keefektifan komunikasi
3. Perubahan lingkungan alam
Kebuddayaan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem
ide atau gagasa terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan
kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai
makhluk yang berbudaya, berupa prilaku dan benda-benda yang bersifat nyata,
misalnya pola-pola prilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-
pola prilaku, bahsa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain,
yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusi dalam melangsungkan
kehidupan bermasyarakat.

4.6 Pengaruh Budaya Asing Terhadap Remaja


Budaya asing masuk ke Indonesia membawa berbagai macam pengaruh,
yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Salah satu contoh yang dapat
dilihat dari sisi negatif kebudayaan asing yang datang ke Indonesia adalah gaya
hidup orang asing ,mulai dari cara berpakaian sampai cara bergaul mereka.
Namun ada pula contoh yang dilihat dari sisi positif,yaitu teknologi yang
dimiliki orang asing lebih maju daripada orang indonesia. Sering dan banyak
sekali orang asing datang ke Indonesia karena ingin melihat keindahan alam
yang dimiliki oleh Indonesia tapi secara tidak langsung mereka membawa
kebiasaan yang dimiliki oleh orang asing,seperti pakaian yang mereka pakai.

12
Orang indonesia sekarang ini telah mengikuti cara berpakaian orang asing yang
kurang sopan dan tidak seharusnya digunakan. Sehingga melupakan pakaian
yang seharusnya dipakai oleh bangsa Indonesia. Hal itu berpengaruh dan
berdampak buruk bagi orang Indonesia. Masih banyak lagi sisi negatif yang
dimiliki yaitu, cara bergaul mereka yang terlalu bebas yang menyebabkan
penyimpangan norma di Indonesia.

Penampilan orang asing yang berambut pirang, bola mata dengan warna
yang tidak biasa bagi orang Indonesia, postur tinggi, hal tersebut sebenarnya
gen yang dimiliki oleh orang asingdan orang Indonesia berbeda, orang
Indonesia menganggap itu semua sebagai suatu keindahan dan orang Indonesia
meniru itu semua. Hal tersebut juga tidak baik karena, hal tersebut membuat
kita tidak bersyukur dengan apa yang telah diberikan Tuhan pada kita. Selain
dilihat dari sisi negatif ada pula sisi positifnya, yaitu teknologi yang dimiliki
oleh orang asing. Mereka memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi yang lebih
maju dari bangsa Indonesia.

Teknologi yang berkembang pada era globalisasi ini memperngaruhi


karakter sosial dan budaya dari lingkungan sosial menurut Soerjono Soekanto
(1990) masuknya budaya asing ke Indonesia mempunyai pengaruh yang sangat
peka serta memiliki dampak positif dan negatif.

1. Dampak Positif
Modernisasi yang terjadi di Indoneis yaitu pembangunan yang terus
berkemang di Indonesia dapat mengubah perekonomian indonesia dan
mencapai tatanan kehidupan masyarakat yang adil, maju, dan makmur. Hal
tersebut diharapkan akan mewujudkan kehidupan masyarakat yang
sejahtera baik batin jasmani dan rohani.
2. Dampak Negatif

13
Budaya yang masuk ke Indonesia seperti cara berpakaian, etika,
pergaulan dan yang lainnya sering menimbulkan berbagai masalah sosial
diantaranya: kesenjangan sosial ekonomi, kerusakan lingkungan hidup
kriminalitas , dan kenakalan remaja.
a. Kesenjangan Sosial Ekonomi
b. Kerusakan Lingkungan Hidup
c. Masalah Kriminalitas
d. Kenakalan Remaja

Dengan adanya orang asing di Indonesia , masyarakat mendapakan


informasi tentang teknologi dan kita bisa belajar lebih jauh, walaupun orang
Indonesia memang masih tertinggal jauh dalam teknologi. Jadi dengan
datangnya orang asing ke Indonesia mempunyai dampak negatif dan dampak
positif.

Oleh karena itu khususnya remaja harus bisa memilih ,budaya yang
seperti apa yang patut kita contoh dan budaya yang bagaimana yang sepatutnya
kita tinggalkan.

4.7 Cara Mengatasi Dampak Negatif Dari Masuknya Budaya Asing ke


Indonesia

Untuk mengatasi pengaruh kebudayaan asing terhadap kebudayaan


Indonesia, khususnya untuk membentengi kalangan remaja dari pengaruh negatif
diperlukan perlibatan semua pihak terutama pemerintah dan tokoh-tokoh
masyarakat seperti, para ulama, budayawan dan keterlibatan dari pihak internal
yaitu keluarga.

1. Peranan Pemerintah
Pemerintah hendaknya dapat mengambil kebijakan strategis melalui
penataan ulang sistem pendidikan, terutama mengenai pengaturan kurikulum.
Umumnya di setiap sekolah menerapkan sistem pengajaran pengetahuan

14
mengenai ilmu keagamaan kepada pada remaja sekolah dengan waktu yang
berjalan hanya dua jam saja. Tentu ini kurang memadai waktunya untuk
mengaharapkan sebuah perubahan prilaku siswa sehingga memerlukan
penambahan pada jam pelajaran atau kraetifitas para guru pada bidang studi
tersebut dalam bentuk keagamaan di lingkungan sekolah seperti pengjian atau
kajian-kajian tematik menurut pandangan agama. Selain dalam bidang studi
keagamaan, para siswa juga diberikan materi tentang prilaku yang sesuai
dengan pancasila pada bidang studi Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan
supaya para siswa bisa menjadi generasi muda yang memiliki rasa
nasionalisme atau rasa cinta tanah air.
2. Peranan Tokoh Agama dan Budaya
Peranan para ulama dan budayawan melalui program kerja organiasasi
kerja organisasi keagamaan dan sanggar-sangar budaya sangat strategis untuk
menangkal masuknya budaya asing dalam masyarakat, khususnya kalangan
generasi muda. Keterlibatan para tokoh agama dan budaya melalui program
kerja organiasi keagamaan seperti Nahdhatul Ulama (NU), Mhammadiyah,
dan lainnya dapat diarahkan pada penumbuhan remaja adar memiliki
ketahananbudaya yang berbasis tiang agam. Begitu juga peran para
budayawan dan seniman melalui organinasi atau sanggar seni dapat
merancang program kerja yang diminati oleh kalangan remaja shingga mereka
tidak tertarik dengan budaya hura-hura yang datang dari budaya asing.kalau
hal ini dapat diperankan secara maksimal oleh para tokohagama dan
budayawan, maka pola pembinaan generasi muda dapat diarahkan kepada
penanaman nilai-nilai Pancasila dan ajaran agama yang lebih terarah dan
terstruktur, baik dari kegiatan-kegiatan belajar diluar sekolah juga dapat
membuat remaja berintraksi sosial secara langsung dengan masyarakat.
3. Peranan Orang Tua dan Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan anak yang paling banyak waktunya.
Orang tua adalah figur utama dalam keluarga yang paling bertanggungjawab

15
terhadap masa depan anak-anak dan anggota keluarga lainnya. Oleh karena
itu, lingkungan keluarga sangatlah berkontribusi terhadap kualitas prilaku atau
akhlak anggota keluarga terutama anak-anaknya.Orang tua harusbisa
mengambil porsi lebih banyak diantara porsi lainnya. Peran orang tua sangat
amat dibutuhkan, selain mengawasi anak-anak dan dengan siapa dia bergaul,
tetapi sesekali orang tua harus turun langsung mengawasi anak-anaknya agar
jangan sampai anak-anaknya bisa salah pergaulan. Melalui interaksi dalam
keluarga, remaja akan mempelajari pola prilaku sikap, keyakinan, cita-cita,
dan nilai dalam keluarga dan masyarakat

BAB III
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas, budaya asing semakin mudah masuk ke


Indonesia tanpa adanya filterisasi. Budaya asing mempunyai pengaruh positif
dan negatif bagi bangsa Indonesia, namun kebanyakan masyarakat Indonesia
lebih terpengaruh pada hal-hal negatif dari kebudayaan asing. Khususnya para
remaja yang masih sangat bersifat terbuka pada sesuatu yang baru. Sehingga
saat ini terjadinya perubahan gaya hidup di kalangan remaja dan perubahan
gaya hiudp ini membawa para remaja melakukan penyimpangan-penyimpangan
bukan malah membawa remaja di Indonesia ke arah yang lebih baik.
Untuk itu, sebaiknya remaja sebagai generasi muda penerus bangsa
hendaknya dapat berprilaku yang selektif terhadap pengaruh globalisasi sesuai
dengan ilai-nilai agama yang diyakini dan adat kebiasaan di negerinya. Serta
menanamkan nilai-nilai Pancasila dan melaksanakan ajaran agama dengan
sebaik-baiknya. Dan jangan lupa memiliki semangat nasionalisme yang
tangguh, untuk kedepannya bisa menjadi lebih baik.

16
5.2 Saran

Agar kita tidak terjerumus dalam pengaruh atau dampak negatif dari
budaya asing sebaiknya kita mencermati terlebih dahulu budaya tersebut,
apakah sesuai dengan budaya kita atau tidak, serta kita juga harus pandai
memilih teman dan memilih budaya asing yang pantas untuk dicontoh.

DAFTAR PUSTAKA

Haryanto, 2010. Pengertian Remaja Menurut Para Ahli. (http://belajar


psikologi.com/pengertian-remaja)

Maulida, Ratih Juniarti. 2014. Pengaruh Budaya Asing terhadap Gaya Hidup
Remaja. (http://www.slidehare.net/ratihjuniartimaulida/bindo-ix-karya-
tulis-pengaruh-budaya-asing-terhadap-gaya-hidup-remaja)

Mahardika, Ersa. 2012. Dampak Masuknya Budaya Asing ke Indonesia.


(http://ersamahardika.blogspot.com/2012/03/normal-0-false-false-false-in-
x-none-x.html)

Sati Putu Sadhvi. 2013. Pengaruh Kebudayaan Asing terhadap Kebudayaan


Indonesia. (http://sadhvisita.files.wordpress.com/2013/12/pengaruh-
kebudayaan-asing-terhadap-kebudayaan-indonesia-di-kalangan-
remaja.pdf+&cd=4&hl=id&ct=clnk)

Kesuma, Dharma dkk. 2011.Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di


Sekolah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

17

Anda mungkin juga menyukai