Anda di halaman 1dari 21

PENGARUH MASUKNYA BUDAYA ASING

KE INDONESIA
Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu syarat
mengikuti mata kuliah Kewarganegaraan

Disusun Oleh:
Nama: Nurul Maulidia A.
NIM: 131061019

JURUSAN STATISTIKA
FAKULTAS SAINS TERAPAN
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
Tahun Akademik 2016/2017

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan nikmat yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Pengaruh Masuknya Budaya Asing ke
Indonesia makalah

ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah

Kewarganegaraan.
Dalam penyusunan dan penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada yang terhormat:
1. Drs. Untung Joko Basuki, M.Pd.I

sebagai dosen mata kuliah

Kewarganegaraan.
2. Bapak dan Ibu saya yang telah membantu baik moral maupun materi
3. Semua pihak yang telah membantu, baik secara langsung maupun tidak
langsung yang tidak sapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini belum mencapai
kesempurnaan, sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan dari berbagai pihak demi kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca semua.

Yogyakarta, Maret 2016

Nurul Maulidia A.

ii

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
D. Manfaat.........................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................4
PEMBAHASAN......................................................................................................4
A. Budaya, Kebudayaan dan Budaya Indonesia................................................4
1.

Definisi Budaya.........................................................................................4

2.

Pengertian Kebudayaan.............................................................................5

3.

Budaya Indonesia......................................................................................6

B. Pengaruh Budaya Asing di Indonesia...........................................................9


C. Kebudayaan Asing di Indonesia..................................................................10
D. Faktor Utama Penyebab Masuknya Budaya Asing ke Indonesia................11
E. Dampak Masuknya Budaya Asing ke Indonesia.........................................12
F.

Mempertahankan Kebudayaan Indonesia...................................................15

BAB III..................................................................................................................17
PENUTUP..............................................................................................................17
A. Kesimpulan.................................................................................................17
B. Saran............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................18

iii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan bangsa yang terkenal akan keanekaragaman
budaya serta terdiri dari berbagai suku dan juga bahasa yang meliputi
berbagai

ribuan

pulau.

Masing-masing

suku

bangsa

memiliki

keanekaragaman budaya tersendiri. Di setiap budaya tersebut terdapat nilainilai sosial dan seni yang tinggi. Pada kondisi saat ini kebudayaan mulai
ditinggalkan,

bahkan

sebagian

masyarakat

Indonesia

malu

akan

kebudayaannya sebagai jati diri sebuah bangsa. Hal ini mengakibatkan


hilangnya keanekaragaman budaya Indonesia secara perlahan-lahan, yang
tidak terlepas dari pengaruh budaya luar dan karakter mayarakat Indonesia
yang suka meniru.
Generasi muda termasuk mahasiswa di dalamnya, disadari atau tidak
memegang amanah dalam menjaga kelestarian keanekaragaman budaya yang
dimiliki oleh Indonesia. Dalam menjaga kelestarian budaya Indonesia
tersebut banyak cara yang dapat dilakukan sesuai dengan kemampuan dan
batasan-batasan yang ada.
Jangan sampai di saat budaya Indonesia diambil oleh bangsa lain, baru
menyadarinya betapa pentingnya nilai-nilai yang terkandung dalam budaya
Indonesia itu sendiri. Perkembangan zaman dan teknologi yang semakin lama
semakin canggih serta perdagangan bebas yang telah terjadi di dunia
khususnya Indonesia telah meracuni bangsa Indonesia terhadap moral akhlak
dan tatakrama pergaulan anak remaja, adat budaya Indonesia yang dulu
katanya Indonesia kaya akan budayanya kini terhapus semua oleh yang
namanya kemajuan zaman. Permasalahan ini sangat berdampak negatif bagi
masyarakat Indonesia, khususnya dikalangan para remaja. Dalam makalah
ini akan dijelaskan tentang pengaruh masuknya budaya asing ke Indonesia.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan permasalahan
yang akan dibahas:
1.
2.
3.
4.

Melalui media apakah budaya asing masuk ke Indonesia?


Mengapa budaya asing dapat dengan mudah masuk ke Indonesia?
Apa faktor utama penyebab masuknya budaya asing ke indonesia?
Apa dampak masuknya budaya asing tersebut bagi masyarakat

Indonesia?
5. Apa yang harus dilakukan agar kita tidak terpengaruh budaya asing
yang bertentangan dengan nilai-nilai budaya Indonesia?
C. Tujuan
Dalam penulisan makalah ini memiliki tujuan, antara lain sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui melalui media apakah budaya asing masuk ke
Indonesia
2. Untuk mengetahui mengapa budaya asing dapat dengan mudah masuk
ke Indonesia
3. Untuk apa faktor utama penyebab masuknya budaya asing ke indonesia
4. Untuk apa dampak masuknya budaya asing tersebut bagi masyarakat
Indonesia
5. Untuk mengetahui apa yang harus dilakukan agar kita tidak terpengaruh
budaya asing yang bertentangan dengan nilai-nilai budaya Indonesia
D. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini sebagai berikut:
1. Bagi penulis
Penelititan sebagai sarana untuk menerapkan ilmu yang sudah
diperoleh

selama

kewargaegaraan,

di
serta

bangku

perkuliahan

menambah

wawasan

khususnya

dibidang

mengenai

pengaruh

masuknya budaya asing ke Indonesia.


2. Bagi pembaca
Makalah ini dapat digunakan sebagai bahan bacaan yang
bermanfaat dalam menambah wawasan dan sumbangan pemikiran untuk
memperkaya informasi pengetahuaan bagi para pembaca.
2

BAB II
PEMBAHASAN
A. Budaya, Kebudayaan dan Budaya Indonesia
1. Definisi Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki
bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke
generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk
sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian,
bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan
bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang
cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang
3

berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan


menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu
dipelajari.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika
berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi
budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang
dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas
keistimewaannya sendiri. Citra yang memaksa itu mengambil bentukbentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti individualisme kasar di
Amerika, keselarasan individu dengan alam di Jepang dan kepatuhan
kolektif di Cina. Citra budaya yang brsifat memaksa tersebut membekali
anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan
menetapkan dunia, makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggotaanggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat
dan pertalian dengan hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka
yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan
memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
2. Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville
J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala
sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan
yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu
adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun
temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut
sebagai

superorganic.

Menurut

Andreas

Eppink,

kebudayaan

mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu


pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-

lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang


menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan
yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain
yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Menurut Selo
Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil
karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai
kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan
dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran
manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat
abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang
diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa
perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola
perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lainlain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam
melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

3. Budaya Indonesia
Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan
lokal, maupun kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia
sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945.
a. Kebudayaan nasional
Kebudayaan

nasional

secara

mudah

dimengerti

sebagai

kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional. Definisi


kebudayaan nasional menurut TAP MPR No.II tahun 1998, yakni
Kebudayaan

nasional

yang

berlandaskan

Pancasila

adalah

perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan


keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan
5

harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk


memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional
dalam segenap bidang kehidupan bangsa. Dengan demikian
Pembangunan Nasional merupakan pembangunan yang berbudaya.
Kebudayaan nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara
adalah

puncak-puncak

dari

kebudayaan

daerah.

Kutipan

pernyataan ini merujuk pada paham kesatuan makin dimantapkan,


sehingga

ketunggalikaan

makin

lebih

dirasakan

daripada

kebhinekaan. Wujudnya berupa negara kesatuan, ekonomi nasional,


hukum nasional, serta bahasa nasional. Definisi yang diberikan oleh
Koentjaraningrat dapat dilihat dari peryataannya: yang khas dan
bermutu

dari

suku

bangsa

mana

pun

asalnya,

asal

bisa

mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga, itulah


kebudayaan nasional. Pernyataan ini merujuk pada puncak-puncak
kebudayaan daerah dan kebudayaan suku bangsa yang bisa
menimbulkan rasa bangga bagi orang Indonesia jika ditampilkan
untuk mewakili identitas bersama.
b. Kebudayaan daerah
Seluruh kebudayaan daerah yang berasal dari kebudayaan
beraneka ragam suku-suku di Indonesia merupakan bagian integral
daripada kebudayaan Indonesia. Kebudayaan Indonesia walau
beraneka ragam, namun pada dasarnya terbentuk dan dipengaruhi
oleh kebudayaan besar lainnya seperti kebudayaan Tionghoa,
kebudayaan India dan kebudayaan Arab. Kebudayaan India terutama
masuk dari penyebaran agama Hindu dan Buddha di Nusantara jauh
sebelum Indonesia terbentuk. Kerajaan-kerajaan yang bernafaskan
agama Hindu dan Budha sempat mendominasi Nusantara pada abad
ke-5 Masehi ditandai dengan berdirinya kerajaan tertua di Nusantara
yaitu Kutai sampai pada penghujung abad ke-15 Masehi.
Kebudayaan Tionghoa masuk dan mempengaruhi kebudayaan
Indonesia karena interaksi perdagangan yang intensif antara
6

pedagang-pedagang Tionghoa dan Nusantara. Selain itu, banyak pula


yang masuk bersama perantau-perantau Tionghoa yang datang dari
daerah selatan Tiongkok dan menetap di Nusantara. Mereka menetap
dan menikahi penduduk lokal menghasilkan perpaduan kebudayaan
Tionghoa dan lokal yang unik. Kebudayaan seperti inilah yang
kemudian menjadi salah satu akar daripada kebudayaan lokal
modern di Indonesia semisal kebudayaan Jawa dan Betawi.
Kebudayaan Arab masuk bersama dengan penyebaran agama
Islam oleh pedagang-pedagang Arab yang singgah di Nusantara
dalam perjalanan mereka menuju Tiongkok. Kedatangan penjelajah
dari Eropa sejak abad ke-16 ke Nusantara, dan penjajahan yang
berlangsung selanjutnya, membawa berbagai bentuk kebudayaan
Barat dan membentuk kebudayaan Indonesia modern sebagaimana
yang dapat dijumpai sekarang. Teknologi, sistem organisasi dan
politik, sistem sosial, berbagai elemen budaya seperti boga, busana,
perekonomian, dan sebagainya, banyak mengadopsi kebudayaan
Barat yang lambat-laun terintegrasi dalam masyarakat.
Wujud kebudayaan daerah di Indonesia
Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan
masyarakat di seluruh daerah di Indonesia. Setiap daerah memilki
ciri khas kebudayaan yang berbeda.
Misalkan pada rumah adat di Indonesia:
a) Sumatera Barat: Rumah Gadang
b) Sumatera Selatan: Rumah Limas
c) Jawa: Joglo
d) Papua: Honai
e) Sulawesi Tenggara: Istana buton
f) Nusa Tenggara Timur: Lopo
g) Dll.
Selain rumah adat terdapat juga tarian-tarian dari Indonesia,
antara lain:
7

a) Jawa: Bedaya, Kuda Lumping, Reog.


b) Bali: Kecak, Barong/ Barongan, Pendet.
c) Maluku: Cakalele, Orlapei, Katreji
d) Aceh: Saman, Seudati.
e) Minangkabau: Tari Piring, Tari Payung, Tari Indang, Tari
Randai, Tari Lilin
f) Betawi: Yapong
g) Sunda: Jaipong, Reog, Tari Topeng
h) Dll.
Yang terakhir beberapa contoh lagu-lagu daerah dari Indonesia,
yaitu:
a) Jakarta: Kicir-kicir, Jali-jali, Lenggang Kangkung.
b) Kalimantan Selatan: Ampar-Ampar Pisang
c) Nusa Tenggara Timur: Anak Kambing Saya
d) Sumatera Selatan: Cuk Mak Ilang
e) Sumatera Utara: Dago Inang Sarge
f) Jawa Barat: Es Lilin
g) Jawa Tengah: Gambang Suling, Bapak Pucung
h) Papua: Yamko Rambe Yamko
i) Dll.
B. Pengaruh Budaya Asing di Indonesia
Dari sekian banyak budaya asing yang masuk ke Indonesia, diantaranya
adalah

budaya

barat.

Barat,

sesuai

namanya,

merupakan

produk

perkembangan di bilangan barat dunia yang menekankan individualitas dan


kebebasan. Sementara Indonesia merupakan bagian bangsa timur yang
menghendaki harmoni, komando, dan kolektivitas. Bangsa Barat yang
memberikan pengaruh cukup membekas adalah Portugis dan Belanda.
Terutama Belanda, budaya bangsa-bangsa ini sebagiannya telah terserap dan
masuk ke dalam struktur budaya bangsa Indonesia.

Sesungguhnya, terdapat sejumlah pengaruh Barat yang hingga kini


terus membekas di dalam struktur kebudayaan Indonesia. Utamanya di dalam
sistem pendidikan Indonesia. Pendidikan merupakan salah satu komponen
nonmaterial kebudayaan yang punya peran signifikan dalam melestarikan
suatu budaya. Selain pendidikan, mekanisme administratif pemerintahan
negara barat yang pernah menjajah Indonesia, yaitu Belanda juga punya
pengaruh tersendiri dalam pembentukan sistem sosial (politik) Indonesia.
Tidak hanya Negara barat saja yang mempengaruhi, tetapi negaranegara Timur seperti Cina dan Jepang pun memberikan derajat pengaruh
tertentu bagi perkembangan sistem sosial dan budaya Indonesia. Jepang tentu
saja, memberikan pengaruh , yaitu lewat penjajahan singkat mereka atas
Indonesia. Sementara Cina, yang telah punya hubungan dengan kepulauan
nusantara jauh sebelum Islam menyentuh Indonesia, dan telah membentuk
derajat pengaruh tersendiri.
Sedangkan sekarang ini, kebiasaan-kebiasaan orang barat yang telah
membudaya hampir dapat kita saksikan setiap hari melalui media elektronik
dan cetak yang celakanya kebudayaan orang-orang barat tersebut yang
sifatnya negatif dan cenderung merusak serta melanggar norma-norma kita.
Sehingga ditonton dan ditiru oleh orang-orang kita terutama para remaja yang
menginginkan kebebasan seperti orang-rang barat. Contoh kebudayaankebudayaan barat tersebut dapat kita lihat dari cara mereka berpakaian dan
mode, film, sampai pada pergaulan dengan lawan jenis.
C. Kebudayaan Asing di Indonesia
Bangsa Indonesia dalam mengikuti arus globalisasi terkadang dapat
melunturkan jati diri bangsa yang begitu kental dengan kesopanan dan
budaya timur. Dimata dunia Indonesia dikenal sebagai bangsa yang
menjunjung adab ketimuran yang sangat baik. Tapi bangsa Indonesia tidak
menutup diri bagi budaya asing yang ingin masuk ke Indonesia tanpa
melunturkan jati diri dan kepribadian bangsa Indonesia. Karena terkadang

globalisasi dapat menjadikan bangsa semakin kreatif tanpa meninggalkan


adab bangsanya.
Kebudayaan asing yang masuk akibat era globalisasi (perluasan caracara sosial antar benua), ke Indonesia turut mengubah perilaku dan
kebudayaan Indonesia, baik itu kebudayaan nasional maupun kebudayaan
murni yang ada di setiap daerah di Indonesia. Dalam hal ini sering terlihat
ketidakmampuan manusia di Indonesia untuk beradaptasi dengan baik
terhadap kebudayaan asing sehingga melahirkan perilaku yang cenderung ke
barat-baratan (westernisasi).
Hal tersebut terlihat dengan seringnya orang-orang terutama remaja
Indonesia keluar-masuk pub, diskotik dan tempat hiburan malam lainnya,
dengan berbagai perilaku menyimpang yang menyertainya dan sering
melahirkan

komunitas

tersendiri

terutama

di

kota-kota

besar

dan

metropolitan. Dalam hal ini terjadinya berbagai kasus penyimpangan seperti


penyalah gunaan zat adiktif, berbagai bentuk pelanggaran susila dan lain
sebagainya. Ini merupakan ketidakmampuan masyarakat Indonesia dalam
beradaptasi dan menyeleksi pengaruh asing sehingga masih bersikap latah
terhadap kebudayaan asing.

D. Faktor Utama Penyebab Masuknya Budaya Asing ke Indonesia


Seiring dengan kemajuan zaman serta teknologi yang canggih,
Indonesia bangkit menjadi negara berkembang yang semakin lama semakin
tumbuh menjadi negara maju dan ini merupakan salah satu perkembangan
zaman yang sangat cepat. Hilangnya budaya indonesia secara bertahap di
akibatkan karena adanya perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat,
faktor yang terjadi dalam masyarakat maupun luar masyarakat itu sendiri.
Faktor-faktor yang berasal dari dalam masyarakat dapat berupa
penemuan baru, atau pertentangan dari masyarakat itu sendiri. Faktor yang
berasal dari luar masyarakat dapat berupa adanya pengaruh budaya dari
masyarakat lainnya.
10

Menurut Soejono Soekanto (1990: 326-328) perubahan sosial yang


terjadi dalam masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain
sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.

Sistem pendidikan formal yang maju.


Sikap menghargai hasil karya orang lain dan berkeinginan untuk maju.
Sistem yang terbuka dalam lapisan masyarakat.
Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang.
Ketidak puasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu

yang terjadi dalam waktu yang lama akan menyebabkan kejenuhan.


6. Penduduk yang heterogen adalah masyaarakat yang terdiri atas
kelompok- kelompok sosial yang mempunyai latar kebudayaan yang
berbeda-beda dan ideologi yang berbeda pula.
7. Orientasi ke masa depan yang lebih baik.
8. Adanya kontak dengan masyarakat luar yang menyebabkan terjadinya
percampuran budaya.
Perubahan sosial dapat dibedakan dengan perubahan budaya. Menurut
E.B. Taylor dalam buku perubahan sosial di Yogyakarta karya Selo
Soemardjan (1986) kebudayaan adalah keseluruhan kompleks yang
mencakup ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat, dan
tiap kemampuan serta kebiasaan lainnya yang didapatkan oleh manusia
sebagai anggota masyarakat.oleh karena itu apa bila terjadi perubahan pada
salah satu bagian dari keseluruhan kompleks itu, dikatakan sebagai perubahan
budaya.
Perubahan sosial juga memiliki persamaan terhadap perubahan budaya,
menurut Selo Soemardjan (1986) perubahan sosial dangan perubahan budaya
memiliki satu segi kesamaan, yaitu kedua-duanya menyangkut suatu adaptasi
atau perbaikan dalam cara masyarakat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya
berdasarkan penggunaan konsep-konsep sosial dan budaya tersebut.
Namun dalam keadaan seperti ini masyarakat indonesia malu akan
budaya sendiri, mereka menganggap bahwa budaya indonesia ketinggalan
zaman ini merupakan salah satu penyebab terjadi masuknya budaya asing ke
indonesia dengan mudahnya, adapun faktor yang mendukung masuknya
budaya asing ke Indonesia diantaranya yaitu kemajuan teknologi yang sedikit
11

demi sedikit dapat mempengaruhi kebudayaan nasional. kemudian dari


situlah masyarakat Indonesia mulai terkena virus-virus kebudayaan asing
yang perbedaan budayanya sangat jauh dengan budaya Indonesia.
E. Dampak Masuknya Budaya Asing ke Indonesia
Masuknya budaya asing ke Indonesia disebabkan salah satunya karena
adanya krisis globalisasi yang meracuni Indonesia. Pengaruh tersebut berjalan
sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja
pengaruh tersebut akan menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem
kebudayaan masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh budaya asing tersebut
menyebabkan terjadinya goncangan budaya (culture shock), yaitu suatu
keadaan dimana masyarakat tidak mamapu menahan berbagai pengaruh
kebudayaan yang datang dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam
kehidupan masyarakat yang bersangkutan.
Adanya penyerapan unsur budaya luar yang di lakukan secara cepat dan
tidak melalui suatu proses internalisasi yang mendalam dapat menyebabkan
terjadinya ketimpangan antara wujud yang di tampilkan dan nilai-nilai yang
menjadi landasannya atau yang biasa disebut ketimpangan budaya.
Teknologi yang berkembang pada era globasisasi ini mempengaruhi
karakter sosial dan budaya dari lingkungan sosial . Menurut Soerjono
Soekanto (1990) masuknya budaya asing ke indonesia mempunyai pengaruh
yang sangat peka serta memiliki dampak positif dan negatif.
1. Dampak Positif
a. Perubahan Tata Nilai dan Sikap
Adanya modernisasi dan

globalisasi

dalam

budaya

menyebabkan pergesran nilai dan sikap masyarakat yang semula


irasional menjadi rasional.
b. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
masyarakat

menjadi

lebih

mudah

mendorong untuk berpikir lebih maju.


c. Tingkat Kehidupan yang lebih Baik

12

dalam

beraktivitas

dan

Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat komunikasi


dan transportasi yang canggih merupakan salah satu usaha
mengurangi

penggangguran

dan meningkatkan

taraf

hidup

masyarakat.
2. Dampak Negatif
a. Pola Hidup Konsumtif
Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan
barang

kebutuhan

masyarakat

melimpah.

Dengan

begitu

masyarakat mudah tertarik untuk mengonsumsi barang dengan


banyak pilihan yang ada.
b. Sikap Individualistik
Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju
membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam
beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah
makhluk sosial.
c. Gaya Hidup Kebarat-baratan
Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di
Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli
adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas
remaja, remaja lebih menyukai dance dan lagu barat dibandingkan
tarian dari Indonesia dan lagu-lagu Indonesia, dan lainnya. Hal ini
terjadi karena kita sebagai penerus bangsa tidak bangga terhadap
sesuatu milik bangsa.
d. Kesenjangan Sosial
Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada
beberapa individu yang dapat mengikuti arus modernisasi dan
globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara
individu dengan individu lain yang stagnan. Hal ini menimbulkan
kesenjangan sosial. Kesenjangan social menyebabkan adanya jarak
antara si kaya dan si miskin sehingga sangat mungkin bisa merusak
kebhinekaan dan ketunggalikaan Bangsa Indonesia.
e. Masalah Kriminalitas
Kriminalitas adalah perbuatan yang melanggar hukum atau
hal- hal yang bersifat kejahatan, seperti korupsi, pencurian,
perkelahian, pembunuhan, pemerkosaan dan lainnya. Dalam
13

kriminologi kejahatan disebabkan karena adanya kondisi dan


proses- proses sosial yang sama yang menghasilkan perilaku sosial
lainnya. Artinya, terdapat hubungan antara variasi angka kejahatan
dan variasi organisasi organisasi sosial dimana kejahatan tersebut
terjadi.sebagaimana dikatakan E.H. Sutherland (dalam Soejono
Soekamto, 1990: 367) kriminalitas (perilaku jahat) merupakan
proses asosiasi diferensial, karena apa yang dipelajari dalam proses
tersebut sebagai akibat interaksi dalam pola dan perilaku yang
jahat.
f. Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja adalah penyimpangan perilaku yang
dilakukan generasi muda (sekelompok remaja). Misalnya tawuran,
perusakan barang milik masyarakat, penyimpangan seksual, dan
penyalahgunaan narkotika serta obat-obatan terlarang.
Kenakalan remaja dapat disebabkan oleh beberapa faktor,
yaitu faktor eksternal dan internal.
1) Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari remaja atau
keadaan pribadi remaja itu sendiri. Misalnya, pembawaan
sikap negatif dan suka dikendalikan yang juga mengarah pada
perbuatan nakal. Selain itu, kenakalan remaja dapat disebabkan
karena adanya pemenuhan kebutuhan pokok yang tidak
seimbang dengan keinginan remaja sehingga menimbulkan
konflik pada dirinya dan kurang mampunya si remaja itu
menyesuaikan diri dengan lingkungan.
2) Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri remaja
itu artinya, berasal dari lingkungan hidup remaja tersebut.
Misalnya

kehidupan

keluarga,

pendidikan

di

sekolah,

pergaulan, dan media massa. Seseorangyang hidup dalam


keluarga yang tidak harmonis cenderung akan memepnyai
perilaku yang kurang baik dan menyimpang dari norma dan
nilai yang berada pada masyarakat. Misalnya seorang anak
yang sering melihat orang tuanya bertengkar dapat melarikan

14

diri

pada

obat-obatan

karena

ia

idak

tahan

melihat

pertengkaran orang tuanya.


F. Mempertahankan Kebudayaan Indonesia
Nilai kebudayaan yang menjadi karakteristik bangsa Indonesia, sperti
gotong royong, silahturahmi, ramah tamah dalam

masyarakat menjadi

keistimewaan dasar yang dapat menjadikan individu-individu masyarakat


Indonesia untuk mencintai dan melestarikan kebudayaan bangsa sendiri.
Tapi karakteristik masyarakat Indonesia yang dikenal sebagai
masyarakat yang ramah dan sopan santun kini mulai pudar sejak masuknya
budaya asing ke Indonesia yang tidak bisa diseleksi dengan baik oleh
masyarakat Indonesia.
Maka, dalam hal ini pemerintah memiliki peranan penting untuk
mempertahankan

nilai-nilai

kebudayaan

Indonesia

dalam

kehidupan

masyarakatnya karena nilai-nilai kebudayaan dari leluluhur merupakan


filosofi hidup pada tiap daerahnya meskipun tanpa bantuan teknologi. Nilainilai budaya tersebut bukan berarti mengharuskan kita untuk bersikap tertutup
terhadap budaya asing, namun nilai dan makna filosofi kebudayaan Indonesia
harus dijadikan sebagai sumber inspirasi dan kreatifitas.
Berikut ini adalah beberapa cara mempertahankan kebudayaan
Indonesia agar tidak terpengaruh oleh kebudayaan asing yang bersifat negatif:
1. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat
mencintai produk dan kebudayaan dalam negeri.
2. Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan sebaikbaiknya.
3. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
4. Selektif terhadap kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia.
5. Memperkuat dan mempertahankan jatidiri bangsa agar tidak luntur.
Dengan

begitu

masyarakat

dapat

bertindak

bijaksana

dalam

menentukan sikap agar jatidiri serta kepribadian bangsa tidak luntur karena
adanya budaya asing yang masuk ke Indonesia khususnya.

15

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari semua isi makalah yang telah diuraikan, maka dapat kita
disimpulkan bahwa :
1. Proses filtrasi perlu dilakukan supaya kebudayaan barat yang masuk ke
Indonesia tidak akan merusak identitas kebudayaan nasional bangsa
kita.
2. Semua dampak positif dan dampak negatif masuknya budaya asing di
Indonesia tergantung bagaimana kita menyeleksi budaya asing tersebut.
3. Pentingnya peran masyarakat dan pemerintah dalam mempertahankan
nilai-nilai budaya Indonesia agar tidak terpengaruh oleh budaya asing
yang sifatnya negatif.
B. Saran
Agar

kebudayaan

Indonesia

dan

kebudayaan

asing

dapat

berkesinambungan dengan baik, yakni tanpa merusak nilai-nilai kebudayaan


Indonesia, maka bangsa Indonesia sendiri harus benara-benar pintar dalam
menyikapi dan menyeleksi budaya asing yang masuk ke Indonesia.

16

DAFTAR PUSTAKA
http://akmalozan-gundar.blogspot.co.id/2010/04/macam-macam-kebudayaanindonesia.html, diakses tanggal 18 Maret 2016, pukul 16.25 WIB.
http://chokyboel.blogspot.co.id/2011/07/makalah-pengaruh-budaya-asing-di.html,
diakses tanggal 18 Maret 2016, pukul 16.25 WIB.
http://dokumen.tips/documents/pengaruh-budaya-asing-terhadap-budayalokal.html, diakses tanggal 18 Maret 2016, pukul 16.25 WIB.
http://duniabaca.com/definisi- budaya- pengertian-kebudayaan.html, diakses
tanggal 18 Maret 2016, pukul 16.25 WIB.
http://endra-tugasiswa.blogspot.co.id/2011/03/makalah-pengaruh-budayaasing.html, diakses tanggal 18 Maret 2016, pukul 16.25 WIB.

17

18

Anda mungkin juga menyukai