Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH

PENGARUH KEBUDAYAAN ASING TERHADAP KEBUDAYAAN


INDONESIA DI KALANGAN REMAJA

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sosiologi

Dosen Pembimbing : Neti Sunarti, S.Pd.,S.IP,.M.Si.

Disusun oleh :

1. Agung Firdaus Fitriyana ( 3506220030 )


2. Paisal Topan Nugraha ( 3606220070 )
3. Sisi Kurli Oktrimayunda ( 3506220146 )
4. Dini Fauziyyah Azzahra ( 3506220104 )

PROGRAM STUDY ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS GALUH

2022
KATA PENGANTAR

Atas rahmat dan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa, dan kemauan yang keras
di sertai bantuan dari berbagai pihak maka dapatlah di susun Karya Tulis Ilmiah ini
dengan judul: “Pengaruh Kebudayaan Asing Terhadap Kebudayaan Indonesia Di
Kalangan Remaja” sebagai pemahaman tambahan.

Dan tak lupa kami hanturkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada para
pembimbing yang telah memberikan arahan serta bimbingan kepada penulis. Sudah
tentu hasil Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu penulis
sangat memohon saran yang sifatnya konstruktif untuk kesempurnaannya. Semoga apa
yang dipaparkan dapat memberikan manfaat bagi peningkatan kualitas pendidikan
pada khususnya. Dan dengan segala kritikan yang bertujuan untuk membangun dari
makalah ini penulis tetap sambut dengan hati yang ikhlas. Mudah-mudahan Tuhan
tetap memberkati kita semua, aamiin.

Ciamis, 21 November 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................
1.1 Latar Belakang........................................................................................
1.2 Perumusan Masalah.................................................................................
1.3 Manfaat dan Tujuan.................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................
2.1 Definisi Kebudayaan...............................................................................
2.2 Perkembangan Kebudayaan Asing di Indonesia.....................................
2.3 Pengaruh Kebudayaan Asing terhadap Kebudayaan Indonesia di
Kalangan Remaja ....................................................................................
2.4 Upaya Mengatasi Dampak Negatif Budaya Asing..................................
 Peranan Pemerintah.....................................................................
 Peranan Tokoh Agama dan Budaya............................................
 Peranan Orang Tua dan Keluarga................................................
BAB III PENUTUP.............................................................................................
3.1 Kesimpulan..............................................................................................
3.2 Saran........................................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah bangsa yang majemuk, terkenal dengan keanekaragaman dan


keunikannya. Kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia merupakan
kebudayaan yang majemuk pul dan sangat kaya ragamnya. Indonesia sendiri terdiri
dari berbagai suku bangsa, yang mendiami belasan ribu pulau. Masing-masing suku
bangsa memiliki keanekaragaman budaya tersendiri. Di setiap budaya tersebut
terdapat nilai-nilai sosial dan seni yang tinggi. Pada kondisi saat ini kebudayaan
mulai ditinggalkan, bahkan sebagian masyarakat Indonesia malu akan
kebudayaannya sebagai jati diri sebuah bangsa.
Perbedaan yang terjadi dalam kebudayaan Indonesia dikarenakan proses
pertumbuhan yang berbeda dan pengaruh dari budaya lain yang ikut bercampur di
dalamnya. Dilihat dari perkembangan zaman di era globalisasi sekarang amatlah
pesat karena penemuan-penemuan baru di segala bidang. Penemuan-penemuan baru
di dunia teknologi misalnya yang di dominasikan oleh negara-negara barat, membuat
kita takjub sehingga kita hanya dapat menggelengkan kepala serta dapat menikmati
dan memakainya sebagai bangsa Indonesia.
Selain penemuan-penemuan baru tersebut yang telah membudaya ada juga
fenomena lain di era globalisasi yang terjadi di Indonesia khususnya di kalangan
remaja, di mana para remaja cenderung meniru kebudayaan barat.Salah satu
contohnya adalah kebiasaan orang-orang barat yang biasa kita saksikan baik di media
elektronik, cetak maupun secara langsung seperti cara berpakaian dan mode yang
telah menjadi budaya masyarakat kita khusus kalangan remaja. Pengaruh ini dapat
merambat lebih cepat ke golongan bawah akibat artis-artis di jagad hiburan yang
memiliki tingkat moderenisasi yang lebih tinggi. Dari perilaku dan gayanya itulah di
lihat sebagai contoh dan layak di tiru karena di anggap lebih maju dan modern.
Umumnya kalangan remaja Indonesia berperilaku ikut-ikutan tanpa selektif
sesuai dengan nilai-nilai agama yang di anut dan adat kebiasaan yang mereka miliki.
Para remaja merasa gengsi kalau tidak mengikuti perkembangan zaman meskipun
bertentangan dengan nilai-nilai ajaran agama dan budayanya. Dan kini nilai-nilai
kebudayaan kita semakin terkikis karena di sebabkan oleh pengaruh budaya Asing
yang masuk ke Negara kita.

Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya genersi muda


tersebut? Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara
golongan muda. Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena
tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap
masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa.

Oleh karena itu, untuk meningkatkan ketahanan budaya bangsa,


maka Pembangunan Nasional perlu bertitik-tolak dari upaya-upaya pengem-bangan
kesenian yang mampu melahirkan “nilai-tambah kultural”. Seni-seni lokal dan
nasional perlu tetap dilanggengkan, karena berakar dalam budaya masyarakat.
Melalui sentuhan-sentuhan nilai-nilai dan nafas baru, akan mengundang apresiasi dan
menumbuhkan sikap posesif terhadap pembaharuan dan pengayaan karya-karya seni.
Di sinilah awal dari kesenian menjadi kekayaan budaya dan “modal sosial-kultural”
masyarakat

1.2 Rumusan Masalah

 Permasalahan yang akan di bahas dalam karya tulis ilmiah ini yaitu :
Dampak positif dan negatif serta akibat pengaruh masuknya budaya asing ke
Indonesia khusunya di kalangan remaja.
 Bagaimana cara untuk mengantisipasi dampak negatif masuknya budaya asing
ke Indonesia yang banyak merusak adat kebiasaan dan dapat menimbulkan
perilaku yang menyimpang dimasyarakat.
 Faktor-faktor utama penyebab masuknya budaya asing ke Indonesia.
 Pengaruh budaya asing terhadap eksistensi jati diri bangsa Indonesia

1.3 Manfaat dan Tujuan

Dalam karya tulis ini banyak sekali manfaat yang dapat diambil seperti
mengetahui hal-hal yang belum diketahui sebelumnya tentang pengaruh kebudayaan
Asing terhadap kebudayaan Indonesia di kalangan remaja. Serta bertujuan,
diantaranya untuk:

 Memberikan informasi kepada para remaja, tentang dampak masuknya


kebudayaan Asing di Indonesia.
 Menyadarkan para remaja akan bahaya yang mengancam negri kita dari dalam
maupun luar.
 Mengetahui cara penanggulangan dari masalah krisis budaya
 Memberikan gambaran kepada para remaja tentang pengaruh masuknya
kebudayaan Asing di Indonesia.a asing terhadap eksistensi jati diri bangsa
Indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN

Sadarkah kita bahwa Indonesia sedang di jajah oleh Bangsa Asing dan dikuasai
secara halus? Apalagi sasaran utamanya adalah Remaja Indonesia, yang nanti
menjadi penerus bangsa di masa depan. Apa yang akan terjadi dengan Indonesia
nantinya?

Pertama-tama perlu saya jelaskan bahwa masih banyak di antara masyarakat


awam kita yang mengartikan “kebudayaan” sebagai “kesenian”, meskipun
sebenarnya kita semua memahami bahwa kesenian hanyalah sebagian dari
kebudayaan. Hal ini tentulah karena kesenian memiliki bobot besar dalam
kebudayaan, kesenian syarat dengan kandungan nilai-nilai budaya, bahkan menjadi
wujud dan ekspresi yang menonjol dari nilai-nilai budaya. Di tengah maraknya arus
globalisasi yang masuk ke Indonesia ini, melalui cara-cara tertentu membuat dampak
positif dan dampak negatifnya sendiri bagi Bangsa Indonesia terutama bagi kalangan
remaja Indonesia di bidang kebudayaan. Karena semakin terkikisnya nilai – nilai
budaya kita oleh pengaruh budaya asing yang masuk ke negara kita dan sudah
menghilang sedikit demi sedikit.

Seiring berkembangnya zaman, menimbulkan perubahan pola hidup masyakat


yang lebih modern. Akibatnya, masyarakat lebih memilih kebudayaan baru yang
mungkin dinilai lebih praktis dibandingkan dengan budaya lokal. Budaya asing
masuk ke Indonesia membawa berbagai macam pengaruh, yaitu pengaruh positif dan
pengaruh negatif. Salah satu contoh yang dapat dilihat dari sisi negative kebudayaan
asing yang datang ke Indonesia adalah gaya hidup orang asing, mulai dari cara
berpakaian kurang sopan yang seharusnya tidak digunakan sampai dengan cara
bergaul mereka. Dulunya dalam budaya kita sangatlah mementingkan tata cara
berpakaian yang sopan dan tertutup. Akan tetapi akibat masuknya budaya luar
mengakibatkan budaya tersebut berubah.Sekarang berpakaian yang membuka aurat
serasa sudah menjadi kebiasaan yang sudah melekat erat didalam masyarakat kita.
Sehingga melupakan pakaian yang seharusnya dipakai oleh bangsa Indonesia.

Masih banyak lagi sisi negatif yang dimiliki yaitu, cara bergaul mereka yang
terlalu bebas yang di adopsi remaja kita menyebabkan banyak sekali penyimpangan
norma di Indonesia. Contoh lainnya jenis-jenis makanan yang kita konsumsi juga
mulai terpengaruh budaya luar. Masyarakat sekarang lebih memilih makanan-
makanan yang berasal dari luar seperti KFC, steak, burger, danlain-lain.

Masyarakat menganggap makanan tersebut hieginis,modern,dan praktis.Tanpa


kita sadari makanan-makanan tersebut juga telah menjadi menu keseharian dalam
kehidupan kita. Hal ini mengakibatkan makin langkanya berbagai jenis makanan
tradisional. Jika hal ini terus terjadi maka tak dapat dihindarkan bahwa anak cucu kita
kelak tidak tahu akan jenis-jenis makanan tradisional yang berasal dari daerah asal
mereka. Penampilan orang asing yang berambut pirang, bola matanya dengan warna
yang tidak biasa bagi orang Indonesia, postur tinggi, hal tersebut sebenarnya gen
yang dimiliki oleh orang asing dan orang Indonesia berbeda, orang Indonesia
menganggap itu semua sebagai suatu keindahan dan orang Indonesia meniru itu
semua. Hal tersebut juga tidak baik karena akan membuat kita tidak bersyukur
dengan apa yang telahdiberikan Tuhan pada kita.

Selain dilihat dari sisi negatif, namun ada pula contoh yang dilihat dari sisi
positif,yaitu teknologi yangdimiliki orang asing lebih maju daripada orang Indonesia.
Mereka memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi yang lebih maju dari bangsa
Indonesia. Dengan adanya orang asing di Indonesia kita bisa mendapatkan informasi
tentang teknologi dan kita bisa belajar lebih jauh, walaupun orang Indonesia memang
masih tertinggal jauh dalam teknologi. Jadi dengan datangnya orang asing ke
Indonesia mempunyai dampak negatif dan dampak positif. Oleh karena itu kita
khususnya remaja harus bisa memilih budaya yang seperti apa yang seharusnya kita
contoh dan budaya yang bagaimana yang memang harus di tinggalkan.

Perubahan dirasakan oleh hampir semua manusia dalam masyarakat.


Perubahan itu dapat terjadi di berbagai aspek kehidupan, seperti peralatan dan
perlengkapan hidup, mata pencaharian, sistem kemasyarakatan, bahasa, kesenian,
sistem pengetahuan, serta religi/keyakinan. Salah satunya juga karena kurangnya
kesadaran bagi masyarakat remaja terhadap budayanya sendiri, Minimnya
komunikasi budaya, kurangnya pembelajaran budaya, akibat daerah jajahan, dibawa
oleh kaum pendatang dan komunikasi, kunjungan ke luar negeri, dan pengaruh media
cetak . Kita sebagai seorang remaja yang aktif dan kreatif tentunya tidak ingin
kebudayaan kita menjadi pudar bahkan lenyap karena pengaruh dari budaya-budaya
luar. Remaja memiliki kedudukan dan peranan penting dalam pelestarian seni dan
budaya daerah. Hal ini didasari oleh asumsi bahwa remaja merupakan anak bangsa
yang menjadi penerus kelangsungan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara Indonesia. Sebagai intelektual muda yang kelak menjadi pemimpin-
pemimpin bangsa, mereka harus bersemayam suatu kesadaran kultural sehingga
keberlanjutan negara bangsa Indonesia dapat dipertahankan.Selain itu siswa juga bisa
memanfaatkan fasilitas internet seperti Facebook, Twitter, My space atau Blog untuk
mengenalkan budaya kita kepada dunia luar.

Berdasarkan pernyataan diatas Bahwa Perubahan Dinamis dan arus Globalisasi


yang tinggi menyebabkan masyarakat kita sebagai bangsa indonesia yang memiliki
banyak dan beragam kebudayaan kurang memiliki kesadaran akan pentingnya
peranan budaya lokal kita ini dalam memperkokoh ketahanan Budaya Bangsa.
Padahal sesungguhnya Budaya Lokal yang kita miliki ini dapat menjadikan kita lebih
bernilai dibandingkan bangsa lain karena betapa berharganya nilai–nilai budaya lokal
yang ada di negara ini. Untuk itu seharusnya kita bisa lebih tanggap dan peduli lagi
terhadap semua kebudayaan yang ada di indonesia ini, agar budaya kita tetap terjaga
dan tidak diambil oleh bangsa lain. Oleh sebab itu,kita sebagai generasi muda yang
merupakan pewaris budaya bangsa hendaknya memelihara seni budaya kita demi
masa depan. Salah satunya untuk meningkatkan ketahanan budaya bangsa, maka
Pembangunan Nasional perlu bertitik-tolak dari upaya-upaya pengembangan
kesenian yang mampu melahirkan nilaitambah kultural. Pakem-pakem seni (lokal dan
nasional) perlu tetap dijalankan, karena berakar dalam budaya masyarakat. Melalui
sentuhan nilai-nilai dan nafas baru, akan mengundang apresiasi dan menumbuhkan
sikap posesif terhadap pembaharuan dan pengayaan karya-karya seni. Di sinilah
awal dari kesenian menjadi kekayaan budaya dan modal sosialkultural masyarakat.

2.1 Definisi Kebudayaan

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut
culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa
diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang
diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk
dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat,
bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.[1] Bahasa, sebagaimana juga
budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang
cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha
berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan
perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Budaya adalah
suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak
aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini
tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi
dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: “Budaya adalah
suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang
mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri.”
"Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai
budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan
alam" d Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Cina.
Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggotaanggotanya
dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan
nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk
memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.

Kebudayaan & Ragamnya 1

Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren


untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan
perilaku orang lain.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan
Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam
masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu
sendiri.Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Herskovits
memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke
generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.

Menurut Andreas Eppink, kebudayaan


mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma
sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-
struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi
segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi
ciri khas suatu masyarakat.Menurut Edward Burnett
Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang
kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang
sebagai anggota masyarakat. Menurut Selo Soemardjan
dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta
masyarakat. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah
sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai


kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan
meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga
dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan
kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang
berbudaya, berupa perilaku dan bendabenda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola
perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang
kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.

2.2 Perkembangan Kebudayaan Asing di Indonesia

Indonesia telah berakulturasi dengan berbagai kebudayaan dalam waktu yang


lama. Letak strategis Indonesia yang berada pasa jalur 2 pusat perdagangan
internasional pada masa lampau, India dan Cina, memberi pengaruh besar
kebudayaan pribumi. Dengan terjadinya pencampuran antara dua budaya tersebut
maka mengembangkan kebudayaan asli setempat.

Selain dari pengaruh budaya asing pada masa lampau, perkembangan pesat era
globalisasi saat ini semakin menekan proses akulturasi budaya terutatama pengaruh
budaya Barat.

Akulturasi Budaya Indonesia 1


Dengan kemajuan teknologi modern mempercepat akses pengetahuan tentang
budaya lain. Membawa perubahan sampai ke tigkat dasar kehidupan manusia di
Indonesia. Pengaruh interaksi dengan budaya Barat mewarnai kehidupan masyarakat
Indonesia. Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat di negara ini, di tambah
dengan masalah persediaan bahan pangan, bahan energi, dan bahan industri strategis
yang kian langka, serta kesenjangan penguasaan teknologi semakin lebar berisiko
pada pergeseran perbedaan dan kepentingan di masyarakat. Lebih dari itu, kehadiran
budaya Barat seakan mendominasi dan selalu menjadi trend-centre masyarakat.
Kebiasaan dan pola hidup orang barat seakan menjadi cermin moderen. Hal ini jelas
mengikis perilaku dan tindakan seseorang.

Akulturasi Budaya Indonesia 2

Hembusan pengaruh Barat, di anggap sebagai ciri khas kemajuan dalam


ekspresi kebudayaan kekinian. Padahal belum tentu sesuai dengan kebutuhan situasi
dan kondisi masyarakat sendiri. Keadaan ini terus mengikis budaya dan kearifan
lokal yang menjadi warisan terjadi kebudayaan masyarakat nusantara. Dari sinilah
juga nilai tradisional secara perlahan mengalami kepunahan karena tidak mampu
bersaing dengan budaya moden dalam bentuk pergaulan masyarakat.
Pada awalnya pintu masuk kebudayaan Asing di Indonesia adalah melalui
kegiatan penjajahan para orang Asing di Indonesia. Tidak hanya mengambil hasil
rempah-rempah dan menjajah pada umunya tetapi mereka juga menanamkan budaya
mereka untuk mencampuri kebudayaan Indonesia. Berbeda dengan masa penjajahan,
pada zaman sekarang pintu masuk kebudayaan Asing itu melalui kemajuan teknologi
dan informasi. Oleh Siauddin Sardar menyebut masa kini sebagai terjadinya revolusi
informasi seperti diulas dalam bukunya Tantangan Dunia Islam di abad 21. Dalam
revolusi informasi tersebut, intervensi informasi sulit dibendung oleh karena arusnya
tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Setiap saat informasuk sudah dapat memasuki
setiap kantor dan rumah tangga sekalipun melalui media massa cetak dan elektronik
seperti surat kabar, televisi dan internet.

Revolusi informasi salah satu cirinya adalah keterbukaan dan kebebasan


informasi sungguh sesuatu sulit dielakkan karena selain memberikan dampak positif
seperti adanya informasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tapi
sekaligus dampak negatif seperti pergaulan bebas, pakaian yang memperlihatkan
aurat, pola hidup individual dan hedonis.

Julukan yang sering dipakai untuk menggambarkan peradaban Barat dam


masyarakat-masyarakat komponen nya dewasa ini adalah peradaban “teknologis”.
Gambaran-gambaran optimistik tentang teknologi informasi dan perananya yang
bermanfaat, memajukan gagasan bahwa komputer tidak pernah salah; ia bisa
menyelesaikan semua problem masyrakat; ia bahkan dianggap sebagai “jampi-jampi
ajaib” yang bisa menyediakan informasi bag isemua orang. Kebanyakan para remaja
di negri ini telah dibodohi oleh gambaran indah dan berlebihan tentang teknologi dan
komunikasi ini.

Sejumlah kecil negara sekarang dipandang sudah sampai ke tingkat modern,


sedangkan jumlah besarnya masih dalam proses ke arah itu. Moderenisasi kini telah
bergema di dunia. Negara-negara modern merasa bangga karena modernisasinya
telah berhasil, sedangkan negara-negara yang sedang berkembang dengan penuh
gairah menyertai gerak modernisasi itu. Meskipun demikian, perkembangan
teknologi di bidang informasi tersebut, selain memberikan kebebasan untuk
mengakses informasi sebanyakbanyaknya akan tetapi tetap ada ruang bagi
masyarakat untuk melakukan pilihan-pilihan secara selektif sesuai kepentingan,
kebutuhan masyarakat. Disinilah peran semua pihak untuk terlibat dalam
pemberdayaan masyarakat agar mampu memilih dan memilah informasi siaran
televisi atau konten informasi di internet agar tidak terjebak dengan informasi
kebudayaan asing yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan ajaran agama
yang dianutnya.

2.3 Pengaruh Kebudayaan Asing terhadap Kebudayaan Indonesia di


kalangan remaja.

Indonesia di kenal sebagai negara multi etnis dan agama, dari situlah Indonesia
memiliki ragam Budaya yang berbeda-beda. Di setiap budaya tersebut terdapat nilai-
nilai sosial dan seni yang tinggi. Pada kondisi saat ini kebudayaan Indonesia kini kian
memudar secara perlahan. Hal ini dikarenakan semakin berkembangnya teknologi
yang akhirnya dapat memberikan dampak negatif terhadap kebudayaan asli
Indonesia. Dengan banyak berkembangnya media elektronik, kebudayaan barat dapat
dengan mudah masuk ke Indonesia,sehingga mulai mengubah pola pikir dan prilaku
masyarakat Indonesia. Kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia sebenarnya
memiliki dampak positif dan negatif bagi masyarakat Indonesia. Dampak positif
misalnya, kreatifitas, inovasi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, hidup
disiplin dan profesionalitas dalan lain-lain. Nasmun dalam karya tulis lebih fokus
pada dampak negatif kebudayaan asing terhadap kebudayaan Indonesia khususnya di
kalangan remaja.

Akulturasi Budaya Indonesia 3


Dampak negatifnya kebudayaan asing atau barat terhadap masyarakat
Indonesia khususnya kalangan remaja sudah sampai tahap memprihatinkan karena
ada kecenderungan para remaja sudah melupakan kebudayaan bangsanya sendiri.
Budaya ikut-ikutan atau latah terhadap cara berpakaian misalnya. Para remaja tidak
ingin ingin dikatakan kuno, kampungan kalau tidak mengikuti cara berpakaian ala
barat karena dinilai modern, tren dan mengikuti perkembangan zaman meski
memperlihatkan auratnya yang dilarangan oleh ajaran agama maupun bertentangan
dengan adat istiadat masyarakat secara turun temurun.
Selain cara berpakaian dan mode, pergaulan bebas dan cara berhurahura di
kalangan remaja yang di lihat sebagi prilaku yang menyimpang baik secara agama
maupun sosial juga menjadi masalah bagi kebudayaan di Indonesia. Umumnya
kalangan remaja Indonesia berperilaku ikut-ikutan tanpa selektif sesuai dengan nilai-
nilai agama yang di anut dan adat kebiasaan yang mereka miliki.
Para remaja juga merasa bahwa kebudayaan di negerinya sendiri terkesan jauh
dari moderenisasi. Sehingga para remaja merasa gengsi kalau tidak mengikuti
perkembangan zaman meskipun bertentangan dengan nilainilai ajaran agama dan
budayanya. Sehingga pada akhirnya para remaja lebih menyukai kebudayaan barat,
dibandingkan dengan kebudayaan kita sendiri.

2.4 Upaya Mengatasi Dampak Negatif Budaya Asing


Terhadap penjajahan negara asing yang inin menguasai wilayah dan sumber
daya ekonomi Indonesia juga sekaligus menyebarkan kebuadyaannya. Untuk
mengatasi pengaruh kebudayaan Asing terhadap kebudayaan Indonesia, khususnya
untuk membentengi kalangan remaja dari pengaruh negatif diperlukan pelibatan
semua pihak terutama pemerintah dan tokohtokoh masyarakat seperti, para ulama
budayawan serta keterlibatan orang tua di rumah.

 Peranan Pemerintah.
Pemerintah hendaknya dapat mengambil kebijakan strategis melalui penataan
ulang sistem pendidikan terutama mengenai pengaturan kurikulum. Umumnya di
setiap sekolah menerapkan sistem pengajaran pengetahuan mengenai ilmu
keagamaan kepada para remaja sekolah dengan waktu yang berjalan selama dua jam
dalam se-minggu saja. Tentu saja ini kurang memadai waktunya untuk mengharapkan
sebuah perubahan prilaku siswa sehingga memerluikan penambahan jam pelajaran
atau kreatifitas guru bidang studi tersebut dalam bentuk kegiatan keagamaan di
lingkungan sekolah seperti kegiatan pengajian atau kajian-kajian tematik menurut
pandangan agama.
Sebaiknya pemerintah menata ulang sistem pendidikan dan mendorong
kreatifitas guru bidang studi. Mengenai pelajaran dan pemahaman keagamaan
sesungguhnya tidak hanya terpaku pada bidang study agama yang dinilai waktunya
kurang memadai tersebut tetap setiap guru mata pelajaran umum juga dapat
memasukkan nilai-nilai agama ketika mengajar di hadapan siswanya. Misalnya, mata
pelajaran geografi, guru dapat menjelaskan kekuasaan Tuhan menciptakan langit dan
bumi, sejarah perjuangan nasional yang dipelopori atau dimpin oleh ulama atau
pejuang Islam seperti Pengeran Diponegoro, Sultan Hasanuddin dan lainnya. Tokoh-
tokoh pejuang tersebut sekaligus merupakan bentuk perlawan terhadap penjajahan
negara asing yang inin menguasai wilayah dan sumber daya ekonomi Indonesia juga
sekaligus menyebarkan kebuadyaannya.

 Peranan Tokoh Agama dan Budaya.


Peranan para ulama dan budayawan melalui program kerja organisasi
keaagamaan dan sanggar-sanggar budaya sangat strategis untuk menangkal
masuknya budaya asing dalam masyarakat khususnya kalangan generasi muda.
Keterlibatan para tokoh agama dan budaya melalui program kerja organisasi
keagamaan seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah dan yang lainnya dapat
diarahkan pada pembuinaan remaja agar memiliki ketahanan budaya yang berbasis
agama.
Begitu juga peranan para budayawan dan seniman melalui organisasi atau
sanggar seni dapat merancang program kerja yang diminati oleh kalangan remaja
sehingga mereka tidak tertarik dengan budaya hura-hura yang datang dari budaya
asing.
Kalau hal ini dapat diperankan secara maksimal oleh para tokoh agama dan
budayawan, maka pola pembinaan generasi muda dapat diarahkan kepada penanaman
nilai-nilai Pancasila dan ajaran agama yang lebih terarah dan terukur, baik dari
kegiatan-kegiatan internal sekolah seperti pada proses belajar-mengajar maupun di
luar sekolah seperti remaja masjid, kesenian dan budaya. Dengan adanya kebijakan
ini remaja juga dapat berinterksi sosial secara langsung dengan masyarakat sebagai
pelaku sosial.

 Peranan orang tua dan keluarga.


Keluarga merupakan lingkungan anak yang paling banyak waktunya. Orang
tua adalah figur utama dalam keluarga yang paling bertanggujawab terhadap masa
depan anak-anak dan anggota keluaraga lainnya. Oleh karena itu, lingkungan
keluarga sangat berkontribusi terhadap kualitas prilaku atau akhlak anggota keluarga
terutama anakanaknya. Lingkungan keluarga dan lingkungan sosial harus tetap
beriklim positif dalam artian orang-orang yang ada dalam sekitar kita harus orang-
orang yang “tidak membawa kita kedalam kesesatan”. Orangtua harus bisa
mengambil porsi lebih banyak diantara porsi yang lainnya.
Peran orang tua sangat amat dibutuhkan, selain mengawasi anak-anak dan
dengan siapa dia bergaul, tetapi sesekali orang tua harus turun langsung mengawasi
anak-anaknya agar jangan sampai anak-anaknya bisa salah gaul. Pada masyarakat
modern, seorang remaja sangat tergantung pada cara orang tua atau keluarga
mendidiknya. Melalu interaksi dalam keluarga, remaja akan mempelajari pola
perilaku, sikap, keyakinan dan cita-cita dan nilai dalam keluarga dan masyarakat.

Selain peranan-peranan dari pihak tertentu, upaya untuk mencegah atau


menghilangkan dampak negatif dari budaya asing juga dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut:

a. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia ( SDM ) Bangsa


Indonesia yaitu : Peningkatan kapasitas dan kualitas suatu bangsa
melalui pembangunan SDM yang unggul merupakan tugas bersama
dalam menciptakan bangsa yang kuat dan negara yang makmur. Melalui
SDM yang unggul, tangguh dan berkualitas baik secara fisik dan mental
akan berdampak positif tidak hanya terhadap peningkatan daya saing dan
kemandirian bangsa, namun juga dalam mendukung pembangunan
nasional. Dalam kaitan ini, terdapat beberapa hal yang harus menjadi
prioritas utama dalam pembangunan kualitas SDM antara lain, pertama,
adalah sistem pendidikan yang baik dan bermutu. Untuk mencapai hal
tersebut, maka diperlukan penataan terhadap sistem pendidikan secara
menyeluruh, terutama berkaitan dengan kualitas pendidikan, serta
relevansinya dengan kebutuhan masyarakat dan dunia kerja. Pemerintah
dalam hal ini memiliki peran penting dalam penyelenggaraan sistem
pendidikan yang efektif dan efisien, berorientasikan pada penguasaan
IPTEK serta merata di seluruh pelosok tanah air.
b. Memperkuat nasionalisme ( kesadaran nasional ). Nasionlisme sangat
diperlukan dalam kelangsungan suatu negara, dengan harapan
memunculkan rasa persatuan di dalam negara tersebut. Bagaimana
dengan kondisi sekarang? Dizaman serba teknologi yaitu era globalisasi
seperti ini, rasa nasionalisme mulai berkurung, terutama dikalangan
pelajar. Budaya dan teknologi dari luar mulai menghiasi kebiasaan
pelajar saat ini. Kebiasaan yang sesuai dengan kebudayaan kita, tidaklah
akan menjadi masalah. Namun kebiasaan yang bertentangan dengan
kebudayaan kita tentunya akan memunculkan beberapa masalah yang
nantinya juga berpengaruh dalam tingkat nasionalisme terhadap bangsa.
Generasi muda Indonesia adalah generasi penerus bangsa ini. Bangsa
akan menjadi maju bila para pemudanya memiliki sikap nasionalisme
yang tinggi. Namun dengan perkembangan zaman yang semakin maju,
malah menyebabkan semakin memudarnya rasa nasionalisme
dikarenakan adanya pengaruh barat yang sedang melanda generasi muda
di Indonesia. Nasionalisme sangat penting terhadap kehidupan
berbangsa dan bernegara karena merupakan wujud kecintaan dan
kehormatan terhadap bangsa sendiri. Dengan hal itu, pemuda dapat
melakukan sesuatu yang terbaik bagi bangsanya, menjaga keutuhan
persatuan bangsa, dan meningkatkan martabat bangsa dihadapan dunia.
Namun, dengan memudarnya rasa nasionalisme dapat mengancam dan
menghancurkan bangsa Indonesia. Hal itu terjadi karena ketahanan
nasional akan menjadi lemah dan dapat dengan mudah ditembus oleh
pihak luar. Dengan kata lain, Bangsa Indonesia telah dijajah oleh
generasi mudanya dengan semakin memudarnya rasa nasionalisme
terhadap bangsa Indonesia. Bukan dijajah dalam arti fisik, melainkan
dijajah secara mental dan ideologinya.
c. Berpegang teguh pada norma-norma nosial. Diperlukan sumber daya
manusia yang berkualitas untuk menghadapi tantangan globalisasi.
Sumber daya manusia berkualitas tidak hanya dalam aspek
intelektualitas, tetapi juga aspek kepribadian dan spiritualitas. Dengan
berpegang teguh pada norma-norma sosial, masyarakat dapat terhindar
dari berbagai dampak negatif globalisasi salah satunya adalah pengaruh
dari kebudayaan asing. Adapun norma-norma sosial dalam masyarakat,
antara lain norma agama, kesopanan, kesusilaan, hukum, dan adat
istiadat.
d. Menjunjung nilai-nilai budaya bangsa Indonesia. Menjungjung tinggi
budaya Indonesia memiliki arti yaitu bangga dengan budaya yang
dimiliki oleh Indonesia dan menjadikannya sebagai sebuah identitas di
manapun berada. Dengan demikian, jawabannya adalah bangga dengan
budaya yang dimiliki oleh Indonesia dan menjadikannya sebagai sebuah
identitas di manapun berada.

Masuknya budaya asing ke Indonesia akan menimbulkan dampak seperti


perubahan social. Untuk mengatasi memudarnya jati diri bangsa akibat perubahan
social, antara lain sebagai berikut:

1) Menyosialisasikan jati diri bangsa dan budaya nasional


Jati diri atau kepribadian bangsa Indonesia yang dicita-citakan itu dapat
dimanisfestasikan dalam bentuk karakter nasional, seperti cinta tanah air, bersifat
toleransi, suka menolong religius, demokratis, harmonis, integritas, moralitas,
patriotic dan nasionalis, berjiwa etis dan estetis, serta bertanggung jawab.
Pelaksanaan sosialisasi dapat diintralisasikan melalui sarana sosialisasi seperti lebaga
keluarga, lembaga pendidikan, organisasi politik kenegaraan, asosiasi ekonomi,
keagamaan, keolahragaaan, dan kesenian.

2) Memiliki loyalitas terhadap NKRI

Keutuhan dan kedaulatan NKRI pada saat ini masih mendapatkan berbagai
ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan, baik yang berasal dari dalam maupun
dari luar NKRI. Untuk menghadapi hal tersebut tidak ada jalan lain kecuali harus
kembali kepada eksistensi cita-cita proklamasi kemerdekaan republik Indonesia 17
Agustus 1945 dan menggalang kesepakatan bersama, yaitu loyalitas terhadap Negara
Kesauan Republik Indonesia ( NKRI ).
Teradisi dan budaya lokal dapat hilang secara perlahan-lahan karena
ditinggalkan oleh masyarakatnya sendiri. Perubahan social telah menimbulkan
dampak pada pola-pola hubungan social antarwarga masyarakat dan pola-pola
perilaku gaya hidup. Sebagaimana kita ketahui bahwa gaya hidup bebas atau liberal
telah berkembang dalam masyarakat sehingga sangat mempengaruhi jati diri
manusia, bangsa dan Negara Indonesia. Oleh karena itu, harus ada respon atau seleksi
sosial budaya yang berkembang dalam masyarakat.

3) Meluasnya Budaya Asing Yang Tersebar Di Indonesia

Indonesia di kenal sebagai negara berbagai budaya dan agama, dari situlah
Indonesia memiliki ragam Budaya yang berbeda-beda. Di setiap budaya tersebut
terdapat nilai-nilai sosial dan seni yang tinggi. Pada kondisi saat ini kebudayaan
Indonesia kini kian berkurang secara perlahan. Hal ini dikarenakan semakin
berkembangnya teknologi yang akhirnya dapat memberikan dampak negatif terhadap
kebudayaan asli Indonesia.
Dengan banyak berkembangnya media elektronik, kebudayaan barat dapat
dengan mudah masuk ke Indonesia sehingga mulai merubah perilaku masyarakat
Indonesia. Kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia sebenarnya memiliki dampak
positif dan negatif bagi masyarakat Indonesia. Dampak positif misalnya, kreatifitas,
inovasi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, hidup disiplin dan
profesionalitas dalan lain-lain.

Namun dalam artikel ini lebih fokus pada dampak negatif kebudayaan asing
terhadap kebudayaan Indonesia khususnya di kalangan remaja. Dampak negatifnya
kebudayaan asing atau barat terhadap masyarakat Indonesia khususnya kalangan
remaja sudah sampai tahap memprihatinkan karena ada kecenderungan para remaja
sudah melupakan kebudayaan bangsanya sendiri.

Budaya ikut-ikutan atau latah terhadap cara berpakaian misalnya. Para remaja
tidak ingin ingin dikatakan kampungan kalau tidak mengikuti cara berpakaian seperti
orang-orang barat karena dinilai modern dan mengikuti perkembangan zaman meski
memperlihatkan auratnya yang dilarangan oleh ajaran agama maupun bertentangan
dengan adat istiadat masyarakat secara turun temurun.

Selain cara berpakaian, pergaulan bebas di kalangan remaja yang di lihat


sebagi perilaku yang menyimpang baik secara agama maupun sosial juga menjadi
masalah bagi kebudayaan di Indonesia. Umumnya kalangan remaja Indonesia
berperilaku ikut-ikutan tanpa selektif sesuai dengan nilai-nilai agama yang di anut
dan adat kebiasaan yang mereka miliki.

Para remaja juga merasa bahwa kebudayaan di indonesia sendiri terkesan jauh
dari kata moderen. Sehingga para remaja merasa gengsi apabila tidak mengikuti
perkembangan zaman meskipun bertentangan dengan nilai-nilai ajaran agama dan
budayanya. Sehingga pada akhirnya para remaja lebih menyukai kebudayaan barat,
dibandingkan dengan kebudayaan kita sendiri.

4) Pengaruh Budaya Asing Terhadap Gaya Hidup Remaja Indonesia


Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.Budaya terbentuk
dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat,
bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Sedangkan kebudayaan adalah
sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau
gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak.

5) Faktor-Faktor Penyebab Masuknya Budaya Asing ke Indonesia

Penemuan baru sebagai sebab terjadinya perubahan dapat terwujud dalam


bentuk penemuan unsur kebudayaan yang baru. Bertambah atau berkurangnya
penduduk Dengan bertambahnya penduduk masyarakat mulai mengenal hak
milik seorang atas tanah, sewa tanah, gadai tanah, atau adanya sistem bagi
hasil. Hal ini terjadi karena adanya perubahan dalam struktur masyarakat
terutama lembaga kemasyarakatan berkurangnya penduduk karena
perpindahan kedaerah lain menyebabkan kekosongan.

Terjadinya pemberontakan atau revolusi Hal ini dapat mendorong


terjadinya perubahan besar mulai dari bentuk negara, lembaga masyarakat
sampai pada keluarga yang mendiami negara tersebut.

Pertentangan masyarakat Pertentangan masyarakat yang terjadi diantara


individu dapat menyebabkan perubahan sosial.

Lifestyle yang berkiblat pada gaya orang barat Saat ini banyak
masyarakat Indonesia yang meniru gaya hidup atau lifestyle orang-orang bule
atau lebih berkiblat kebarat-baratan, yakni melakukan sex bebas, berpakaian
mini, gaya hidup bebas tanpa ikatan atau biasa sering kita sebut dengan
kumpul kebo. Istilah ini digunakan kepada pasangan yang bukan muhrimnya
tetapi tinggal seatap tidak dalam tali pernikahan. Di Indonesia gaya hidup ini
tidak dibenarkan karena menyalahi beberapa norma yakni norma agama,
norma kesusilaan, norma kesopanan. Sanksi yang diberikan bagi yang
melanggar juga cukup berat terutama pada lingkungan sekitarnya. Orang-orang
yang melakukan “kumpul kebo” atau tinggal serumah tanpa ikatan pernikahan
ini akan dipandang kurang pantas oleh warga sekitar. Sanksi yang diberikan
masyarakat tidak berat tetapi cukup menyakitkan karena bisa-bisa akan
mengucilkan orang yang melakukan kegiatan ini.

Penyalahgunaan teknologi Seperti sempat kita bahas diatas bahwa


pemanfaatan tekhnologi yang salah dapat mempermudah arus budaya asinya
negatif yang masuk. Seperti Internet sekarang ini internet banyak
disalahgunakan untuk hal-hal negatif, seperti ada situs porno, melakukan hal
penipuan, dll. Orang-orang menyalahgunakan pemanfaatan tekhnologi ini
denga cara yang tidak benar. Orang-orang bisa mengakses dengan mudah
situs-situs porno yang mereka inginkan. Hal ini membawa dampak buruk bagi
yang menikmatinya. Dampak yang Ditimbulkan dari Masuknya Budaya Asing
ke Indonesia

Masuknya budaya asing ke indonesia salah satunya disebabkan karena


adanya krisis globalisasi yang meracuni indonesia. Pengaruh tersebut berjalan
sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh
tersebut akan menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem kebudayaan
masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh budaya asing tersebut menyebabkan
terjadinya goncangan budaya (culture shock), yaitu: suatu keadaan dimana
masyarakat tidak mamapu menahan berbagai pengaruh kebudayaan yang
datang dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan
masyarakat yang bersangkutan.

Adanya penyerapan unsur budaya luar yang di lakukan secara cepat dan
tidak melalui suatu proses internalisasi yang mendalam dapat menyebabkan
terjadinya ketimpangan antara wujud yang ditampilkan dan nilai-nilai yang
menjadi landasannya atau yang biasa disebut ketimpangan budaya. Teknologi
yang berkembang pada era globasisasi ini mempengaruhi karakter sosial dan
budaya dari lingkungan sosial. Pengaruh Budaya Asing terhadap Gaya Hidup
Remaja Indonesia

Indonesia dikenal sebagai negara multi etnis dan agama yang memiliki
ragam Budaya yang berbeda-beda. Di setiap budaya tersebut terdapat nilai-
nilai sosial dan seni yang tinggi. Pada kondisi saat ini kebudayaan Indonesia
kini semakin memudar secara perlahan. Hal ini dikarenakan semakin
berkembangnya teknologi yang akhirnya dapat memberikan dampak negatif
terhadap kebudayaan asli Indonesia. Dengan banyak berkembangnya media
elektronik, kebudayaan barat dapat dengan mudah masuk ke Indonesia,
sehingga mulai mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat Indonesia.

Seperti telah dibahas diatas bahwa budaya asing bebas masuk begitu
saja, tanpa ada filterisasi. Seperti yang kita ketahui bahwa para remaja sifatnya
terbuka terhadap informasi yang datang dari luar, dan mereka juga suka
meniru. Para remaja juga merasa bahwa kebudayaan di negerinya sendiri
terkesan jauh dari moderenisasi. Sehingga para remaja merasa gengsi kalau
tidak mengikuti perkembangan zaman meskipun bertentangan dengan nilai-
nilai ajaran agama dan budayanya. Sehingga pada akhirnya para remaja lebih
menyukai kebudayaan barat, dibandingkan dengan kebudayaan negaranya
sendiri. Budaya-budaya tersebut dapat masuk dengan mudah melalui apa saja,
misalnya televisi dengan bentuk film, video klip, internet, dan macam-macam
alat tekhnologi lainnya. Sehingga para remaja mengubah gaya hidup mereka,
dimana mereka terbiasa dengan kehidupan malam, pergaulan bebas, narkotika
dan sebagainya. Secara otomatis, hal itu dapat menghilangkan norma
kesopanan dalam diri remaja indonesia yang seharusnya ada pada mereka
sebagai ciri khas masyarakat indonesia yang berbudi pekerti. Yang lebih
parahnya lagi, gaya hidup seks bebas yang sepertinya sudah lazim dikalangan
para remaja. Awalnya, mereka hanya menonton film porno yang didapat dari
internet, kemudian timbul rasa mereka ingin mencoba hal itu dan akhirnya
terjadi berbagai kemungkinan yang berbahaya, diantaranya: pelecehan seksual,
hamil diluar nikah, dan tertularnya virus HIV/AIDS.

Usia muda diibaratkan bagai bunga yang baru mekar, sehingga pikiran
mereka masih labil. Mereka hanya memikirkan nafsu sementara saja tanpa
memikirkan apa yang akan terjadi nantinya. Pengaruh negatif dari budaya
asing ini sangat merugikan dan meresahkan, karena dapat merusak moral
bangsa. Namun, disamping budaya asing membawa pengaruh negatif terhadap
moral remaja indonesia, kita sebenarnya juga dapat meniru hal yang positif
dari Bangsa asing. Pengaruh positif yang dapat kita ambil dari bangsa asing,
yaitu: kegigihan, kedisiplinan, kemajuan, dan perkembangan negara barat yang
menjadikan mereka maju dalam bidang perekonomian. Kita bangsa indonesia
jauh tertinggal dari bangsa barat dalam segi perekonomian dan politik. Hal itu
bisa kita contoh dan kita pelajari dari bangsa barat sehingga kita bisa selangkah
lebih maju dibandingkan sekarang.

6) Cara Mengatasi Dampak Negatif Dari Masuknya Budaya Asing ke


Indonesia

Untuk mengatasi pengaruh kebudayaan Asing terhadap kebudayaan


Indonesia, khususnya untuk membentengi kalangan remaja dari pengaruh
negatif diperlukan pelibatan semua pihak terutama pemerintah dan tokoh-
tokoh masyarakat seperti, para ulama, budayawan, dan keterlibatan orang tua
di rumah.

Peranan Pemerintah Pemerintah hendaknya dapat mengambil kebijakan


strategis melalui penataan ulang sistem pendidikan terutama mengenai
pengaturan kurikulum. Umumnya di setiap sekolah menerapkan sistem
pengajaran pengetahuan mengenai ilmu keagamaan kepada para remaja
sekolah dengan waktu yang berjalan selama dua jam dalam se- minggu saja.
Tentu saja ini kurang memadai waktunya untuk mengharapkan sebuah
perubahan prilaku siswa sehingga memerlukan penambahan jam pelajaran atau
kreatifitas guru bidang studi tersebut dalam bentuk kegiatan keagamaan di
lingkungan sekolah seperti kegiatan pengajian atau kajian-kajian tematik
menurut pandangan agama. Sebaiknya pemerintah menata ulang sistem
pendidikan dan mendorong kreatifitas guru bidang studi.

Mengenai pelajaran dan pemahaman keagamaan sesungguhnya tidak hanya


terpaku pada bidang studi agama yang dinilai waktunya kurang memadai tersebut
tetap setiap guru mata pelajaran umum juga dapat memasukkan nilai-nilai agama
ketika mengajar di hadapan siswanya. Misalnya, mata pelajaran geografi, guru dapat
menjelaskan kekuasaan Tuhan menciptakan langit dan bumi, sejarah perjuangan
nasional yang dipelopori atau dimpin oleh ulama atau pejuang Islam seperti Pengeran
Diponegoro, Sultan Hasanuddin dan lainnya. Tokoh- tokoh pejuang tersebut
sekaligus merupakan bentuk perlawan terhadap penjajahan negara asing yang inin
menguasai wilayah dan sumber daya ekonomi Indonesia juga sekaligus menyebarkan
kebuadayaannya.

Peranan Tokoh Agama dan Budaya Peranan para ulama dan budayawan
melalui program kerja organisasi keaagamaan dan sanggar-sanggar budaya sangat
strategis untuk menangkal masuknya budaya asing dalam masyarakat khususnya
kalangan generasi muda. Keterlibatan para tokoh agama dan budaya melalui program
kerja organisasi keagamaan seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah dan yang
lainnya dapat diarahkan pada pembuinaan remaja agar memiliki ketahanan budaya
yang berbasis agama.

Begitu juga peranan para budayawan dan seniman melalui organisasi atau
sanggar seni dapat merancang program kerja yang diminati oleh kalangan remaja
sehingga mereka tidak tertarik dengan budaya hura-hura yang datang dari budaya
asing. Kalau hal ini dapat diperankan secara maksimal oleh para tokoh agama dan
budayawan, maka pola pembinaan generasi muda dapat diarahkan kepada penanaman
nilai-nilai Pancasila dan ajaran agama yang lebih terarah dan terukur, baik dari
kegiatan-kegiatan internal sekolah seperti pada proses belajar-mengajar maupun di
luar sekolah seperti remaja masjid, kesenian dan budaya. Dengan adanya kebijakan
ini remaja juga dapat berinterksi sosial secara langsung dengan masyarakat sebagai
pelaku sosial.

Peranan orang tua dan keluarga Keluarga merupakan lingkungan anak yang
paling banyak waktunya. Orang tua adalah figur utama dalam keluarga yang paling
bertanggujawab terhadap masa depan anak-anak dan anggota keluarga lainnya. Oleh
karena itu, lingkungan keluarga sangat berkontribusi terhadap kualitas prilaku atau
akhlak anggota keluarga terutama anak- anaknya. Lingkungan keluarga dan
lingkungan sosial harus tetap beriklim positif dalam artian orang-orang yang ada
dalam sekitar kita harus orang-orang yang “tidak membawa kita kedalam kesesatan”.
Orangtua harus bisa mengambil porsi lebih banyak diantara porsi yang lainnya. Peran
orang tua sangat amat dibutuhkan, selain mengawasi anak-anak dan dengan siapa dia
bergaul, tetapi sesekali orang tua harus turun langsung mengawasi anak-anaknya agar
jangan sampai anak-anaknya bisa salah gaul.

Pada masyarakat modern, seorang remaja sangat tergantung pada cara orang
tua atau keluarga mendidiknya. Melalu interaksi dalam keluarga, remaja akan
mempelajari pola perilaku, sikap, keyakinan dan cita-cita dan nilai dalam keluarga
dan masyarakat. Selain itu, terdapat beberapa tindakan antisipasi yang perlu
dilakukan oleh generasi muda terhadap pengaruh asing yang sifatnya negatif,
diantaranya:

Bersikap Kritis dan Teliti Sebagai penerus bangsa,kita harus bersikap kritis dan
teliti terhadap hal-hal yang baru didatangkan dari luar, bagaimana kita bisa memfilter
apakah hal ini bisa membawa dampak baik atau buruk bagi kita. Bersikaplah kritis
terhadap sesuatu yang baru, banyak bertanya pada orang-orang yang berkompeten
dibidangnya dan teliti apakah inovasi tersebut bisa sesuai dengan iklim indonesia dan
pastikan tidak melanggar norma-norma yang berlaku di Indonesia.
Berilmu Pengetahuan Luas (IPTEK) Sebelum budaya asing itu masuk
sebaiknya kita telah mengetahui apa inovasi- inovasi yang masuk itu secara jelas dan
rinci. Kita bisa mengetahui keguanaan hal itu secara keilmuannya, seperti situs
jaringan facebook. Facebook saat ini sedang menjamur dikalangan masyarakat, dari
berbagai usia semua menggunakan situs ini untuk menjalin tali silaturahmi yang telah
lama terputus. Tetapi ada beberapa orang yang menyalahgunakan facebook sebagai
ajang caci maki dan hina dina. Jika kita mengetahui fungsi awal facebook itu sendiri
adalah untuk menjalin tali silaturahmi, kita tidak akan menyalahgunakan situs ini
untuk berbuat yang tidak-tidak. Sehingga kita harus mengetahui terlebih dahulu
fungsinya untuk apa dan manfaatnya seperti apa.

Harus sesuai dengan Norma-norma yang berlaku di Indonesia Pengaruh


budaya asing yang masuk terkadang tidak sesuai dengan noram-norma yang berlaku
di Indonesia. Jika kita menyaksikan film-film luar, mereka menganut gaya hidup
yang bebas dan jika diterapkan disini melanggar beberapa norma yang ada di
Indonesia. Misalnya saja berciuman dimuka umum. Kita sering menyaksikan film-
film barat yang melakukan adegan-adegan mesra di muka umum, hal itu tidak bisa
diterapkan di Indonesia karena melanggar norma kesopanan.

Biasanya di film-film barat, wanitanya berpesta dengan menggunakan pakaian


mini sambil bermabuk- mabukan jika hal itu diterapkan di Indonesia, adat seperti itu
tetntu tidak sesuai jika kita terapkan di Indonesia. Indonesia masih memegang adat
ketimuran yang sangat kental sehingga masyarakat di sini hidup dengan aturan-aturan
yang berlaku dan tentunya pantas sesuai dengan adat kesopanan. Walaupun Indonesia
memiliki beriburibu pulau tetapi adat istiadat mereka selalu mengajarkan kebaikan
dan tidak menganjurkan perbuatan buruk untuk dilakukan.

Tanamkan “Aku Cinta Indonesia” Maksud dari simbol ini adalah bahwa adat
istiadat yang ditularkan oleh nenek moyang kita adalah benar adanya dan dapat
membawa manfaat yang baik bagi diri kita sendiri untuk masa kini dan kedepannya.
Sehingga kita tidak mudah terbawa arus budaya asing yang membawa kita kepada
dampak yang negatif.

Meningkatkan Keimanan dan Ketakwaan Seperti telah kita bahas bahwa


agama merupakan pondasi utama dalam diri yang bisa mengontrol diri kita kepada
hawa napsu yang akan mengganggu kita kedalam jurang kenistaan. Agama sangat
penting bagi kelangsungan umatnya. Generasi muda yang pintar pasti bisa memilih
mana sesuatu yang baik bagi dirinya mana yang tidak baik bagi dirinya. Terlihat
didalam lingkungan sosialnya, keika ia terjun didalam lingkungan sosialnya ia
menjadi individu yang bebas dan hanya dia yang bisa memilih ia ingin bergaul
dengan siapa. Pribadi yang supel akan bisa membawa dirinya kepada siapa saja tetapi
perlu diingat menyeleksi teman itu harus, karena pengaruh negatif dari pihak asing
bisa datang dari siapa saja, baik dari teman, tekhnologi canggih ataupun apa saja.

Demikian ulasan tentang Pengaruh Budaya Asing Terhadap Gaya Hidup


Remaja Indonesia semoga dapat menjadi referensi bagi anda, dan jika artikel ini
dirasa bermanfaat bagi anda silahkan bagikan artikel ini. Terima kasih telah
berkunjung.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pengaruh-


pengaruh kebudayaan asing turut dalam perkembangan budaya Indonesia khususnya
terhadap kehidupan, kebudayaan dan alam fikiran di kalangan remaja yang dapat
merusak ekosistem generasi muda ke depannya.

3.2 Saran

Sebagai generasi muda hendaknya dapat berperilaku yang selektif terhadap


pengaruh globalisasi sesuai dengan nilai-nilai agama yang di anut dan adat kebiasaan
di negrinya. Serta menanamkan nilai-nilai pancasila dan melaksanakan ajaran Agama
dengan sebaik-baiknya. Dan jangan lupa memiliki semangat nasionalisme yang
tangguh, seperti mencintai produk dalam negeri.

Anda mungkin juga menyukai