Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENGARUH BUDAYA LUAR TERHADAP KEBUDAYAAN


INDONESIA

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Konsep Dasar IPS


Dosen pengampu :
Oleh:

Aprilian A40123034
Feybe M. M. Tonto’u A40123041
Gita Floresita Tetumba A40123010
Sri Bulan A40123012
Priskawati A40123024
Frestin Olivia Takapente A40123014

S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU,2023
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan petunjuk dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pengaruh
Budaya Luar terhadap Kebudayaan Indonesia”. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini,
yaitu untuk memenuhi salah satu tugas dari Mata Kuliah “ Konsep Dasar IPS”. Tentu saja
dalam penulisan makalah ini tidak lepas dari kekurangan-kekurangan, untuk itu kami
mengharapkan kritikan yang bersifat membangun dari semua pihak demi perbaikan makalah
ini ke depannya. Dan tidak lupa kami mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dan membimbing kami. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah
pengetahuan bagi semua pihak. Aamiin

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................................ 2


DAFTAR ISI ................................................................................................................................... 3
BAB I............................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang..................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................... 4
C. Tujuan .................................................................................................................................. 4
BAB II ............................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 5
A. Pengaruh Budaya Asing terhadap Budaya Indonesia ....................................................... 5
B. Dampak Masuknya Budaya Asing ke Indonesia............................................................... 6
C. Upaya Mengatasi Dampak Negatif Budaya Asing terhadap Budaya Indonesia ............. 9
BAB III .......................................................................................................................................... 11
PENUTUP ..................................................................................................................................... 11
A. KESIMPULAN ................................................................................................................. 11
B. SARAN-SARAN .............................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 12
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang berdasarkan pancasila. Pancasila dijadikan
sebagai pandangan hidup berbangsa dan bernegara sejak Proklamasi Kemerdekaan
pada tahun 1945. Sebagai suatu bentuk budaya yang luhur, Pancasila merupakan
gagasan atau ide yang ada dalam pikiran para pemilik budaya tersebut. Alam pikiran
itulah yang menentukan prilaku khas bangsa Indonesia atau disebut dengan budaya
Indonesia sehingga menjadikan jati diri bangsa Indonesia berbeda dengan bangsa-
bangsa lain. Akan tetapi pengaruh budaya asing yang bertentangan dengan nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila harus diwaspadai. Agar nilai-nilai atau budaya
tersebut tidak hilang atau tergerus oleh budaya asing.
Moderisasi dan Globalsasi melahirkan corak kehidupan yang sangat kompleks,
tetapi keadaan ini seharusnya tidak membuat bangsa Indonesia kehilangan
kepribadiannya sebagai bangsa yang besar dan kaya unsur budaya. Akan tetapi dengan
semakin derasnya arus budaya asing yang masuk ke Indonesia, mau tidak mau
kepribadian tersebut akan terpengaruh, atau mungkin bisa dikatakan ”tercemar”, oleh
corak budaya asing yang lebih mementingkan individualisme, formalitas, kontrak kerja
resmi, dan sebagainya. Sebagaimana dikatakan oleh ahli ilmu sosial Anthony Giddens,
bahwa dampak moderisasi itu ada yang positif dan ada yang negatif. memang masuknya
budaya asing ke Indonesia itu akan membawa perubahan-perubahan menuju suatu
kemajuan sekaligus juga dapat membawa perubahan-perubahan yang bersifat negatif,
seperti runtuhnya institusi sosial dan pudarnya budaya lokal. Globalisasi juga
berpengaruh terhadap masuknya budaya asing ke Indonesia. Globalisasi mempengaruhi
hampir semua aspek yang ada di masyarakat, termasuk diantaranya aspek budaya. Agar
kita tidak tergilas begitu saja oleh arus budaya asing, maka kita harus mempersiapkan
diri dengan sebaik-baiknya, misal saja dengan pengetahuan yang cukup akan pengaruh
kebudayaan asing, mampu memfilterisasi dampak masuknya budaya asing ke
Indonesia, serta norma dan ideologi yang kuat.
B. Rumusan Masalah
1. Babagaimana pengaruh budaya asing terhadap budaya Indonesia?
2. Bagaimana dampak masuknya budaya asing ke Idonesia?
3. Bagaimana upaya mengatasi dampak negative budaya asing terhadap budaya
Indonesia?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengaruh budaya asing terhadap budaya Indonesia.
2. Untuk mengetahui dampak-dampak yang akan ditimbulkan dari pengaruh budaya
asing.
3. Untuk mengetahui upaya mengatasi dampak negative budaya asing.
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengaruh Budaya Asing terhadap Budaya Indonesia
Hubungan atau kontak secara fisik antara satu budaya dengan budaya
lainnya cendrung dapat menyebabkan terjadinya saling mempengaruhi di antara
masing-masing budaya tersebut. Artinya suatu budaya itu bisa mempengaruhi
budaya lainnya, namun sekaligus juga dapat terkena ( mau menerima ) pengaruh
dari budaya lainnya itu. Namun apabila hubungan atau kontak tersebut
dilakukan secara tidak langsung, misalnya melalui alat-alat komunikasi massa
seperti radio, televisi, film, Koran dan lain-lain, maka komunikasinya
cenderung bersifat satu arah saja, yaitu dari masyarakat yang secara aktif
menggunakan alat-alat komunikasi tersebut, sedangkan pihak lain ( yakni
masyarakat penerima ) tidak memiliki kesempatan untuk memberikan
pengaruhnya. Apabila pengaruh tersebut diterima tidak karena paksaan dari
pihak yang mempengaruhi , maka hasilnya di dalam ilmu antropologi budaya
dinamakan akulturasi. Ada kalanya juga, bahwa dalam proses pertemuaan
budaya tersebut, tidak terjadi pengaruh sama sekali ( baik satu arah maupun dua
arah ). Pada pertemuan kedua budaya yang tarafnya seimbang misalnya, kadang
kala bisa saling menolak yang mungkin disebabkan karena pada masa lalunya
pernah saling terjadi perentangan fisik yang kemudian dilanjutkan dengan
pertentangan non fisik antara kedua masyarakat pendukung masing-masing
kebudayaan itu. Keadadaan semacam itu dalam sosiologi antropologi
dinamakan Cultural Animosity. Seiring dengan masuknya era globalisasi saat
ini, turut mengiringi budaya-budaya asing yang masuk ke Indonesia. Dizaman
yang serba canggih ini, perkembangan kemutahiran teknologi tidak dibarengi
dengan budaya-budaya asing positif yang masuk. Budaya asing masuk ke negri
kita secara bebas tanpa ada filterisasi. Pada umumnya masyarakat Indonesia
terbuka dengan inovasi-inovasi yang hadir dalam kehidupannya, tetapi mereka
belum bisa memilih dan memilah mana yang sesuai dengan aturan serta norma
yang berlaku di Negara Republik Indonesia. Negara Indonesia mempunyai
norma-norma yang harus dipatuhi oleh masyarakatnya, norma tersebut meliputi
norma agama, norma hukum, norma sosial, dan norma kesopanan. Setiap butir
norma memiliki peranan masing-masing dalam mengatur hidup manusia.
Norma merupakan suatu ketetapan yang ditetapkan oleh manusia dan wajib
dipatuhi oleh masyarakat dan memiliki manfaat positif bagi kelangsungan hidup
khalayak. Setiap peraturan yang telah ditetapkan pasti ada sanksi yang
melanggar, hal itu serupa dengan norma, apapun jenis norma ada di Indonesia,
pasti ada sanksi bagi yang melanggarnya.Pengaruh budaya Asing terhadap
budaya Indonesia juga telah banyak merubah Indonesia dari segi pembangunan.
Pembangunan yang terus berkembang di Indonesia dapat merubah
perekonomian indonesia dan mencapai tatanan kehidupan bermasyarakat yang
adil, maju, dan makmur.
B. Dampak Masuknya Budaya Asing ke Indonesia
Masuknya budaya asing ke indonesia disebabkan salah satunya karena
adanya krisis globalisasi yang meracuni indonesia. Pengaruh tersebut berjalan
sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh
tersebut akan menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem budaya
masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh budaya asing tersebut menyebabkan
terjadinya goncangan budaya ( culture shock ), yaitu suatu keadaan dimana
masyarakat tidak mamapu menahan berbagai pengaruh budaya yang datang dari
luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang
bersangkutan.
Adanya penyerapan unsur budaya asing yang dilakukan secara cepat dan
tidak melalui suatu proses internalisasi yang mendalam dapat menyebabkan
terjadinya ketimpangan antara wujud yang ditampilkan dan nilai-nilai yang
menjadi landasannya atau yang biasa disebut ketimpangan budaya.
Teknologi yang berkembang pada era globasisasi ini mempengaruhi
karakter sosial dan budaya dari lingkungan sosial.
Globalisasi sebagai salah satu factor penyebab masuknya budaya asing
ke Indonesia, akan menimbulkan dampak-dampak terhadap budaya Indonesia.
Dampak-dampak tersebut tidak semuanya baik dan cocok bagi budaya
Indonesia, tetapi akan menimbulkan berbagai dampakyaitu positif dan negatif.
Dampak positif antara lain adalah ilmu pengetahuan, cara berfikir kritis,
rasional dan menghargai waktu dari budaya asing dan akibat dari pertukaran
unsur positif anatarnegara dapat melengkapi dan memperkaya bangsa
Indonesia. Sedangkan dampak negatif dari pengaruh budaya luar adalah
bergesernya norma dan nilai moral masyarakat.

Selain dampak positif dan negatif diatas, dampak positif dan negatif
lainnya dari budaya asing adalah sebagai berikut
a. Dampak positif
1. Perbaikan di bidang pendidikan
2. Perubahan di bidang teknologi
3. Perubahan di bidang industrialisasi
b. Dampak negatif
1. Kondisi disintegratif struktur masyarakat
2. Kerusuhan-kerusuhan daerah
3. Kenakalan remaja
4. Kriminalitas

Menurut Soerjono Soekanto masuknya budaya asing ke Indonesia


mempunyai pengaruh yang sangat peka serta memiliki dampak positif dan
negatif.
1. Dampak Positif
Modernisasi yang terjadi di Indonesia yaitu pembangunan yang terus
berkembang di ndonesia dapat merubah perekonomian indonesia dan mencapai
tatanan kehidupan bermasyarakat yang adil, maju, dan makmur. Hal tersebut
dihaarapkan akan mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera baik
batin, jasmani dan rohani.
2. Dampak Negatif
Budaya yang masuk ke Indonesia seperti cara berpakaian, etika, pergaulan
dan yang lainnya sering menimbulkan berbagai masalah sosial diantaranya;
kesenjangan sosial ekonomi, kerusakan lingkungan hidup, kriminalitas, dan
kenakalan remaja.
a. Kesenjangan Sosial Ekonomi
Kesenjangan sosial ekonomi adalah suatu keadaan yang tidak seimbang di
bidang sosial dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat. Artinya ada jurang
pemisah yang lebar antara si kaya dan si miskin, akibat tidak meratanya
pembangunan. Apabila jurang pemisah ini tidak segera ditanggulangi maka
dapat menimbulkan kecemburuan masyarakat sosial yang dapat menyebabkan
keresahan dalam masyarakat. Kesenjangan sosial itu sendiri akan
mengakibatkan hal- hal seperti lahirnya kelompok-kelompok sosial tertentu
seperti adanya pengamen yang banyak berkeliaran di jalanan yang
menyebabkan masyarakat terganggu dan keberadaan pengamen tersebut sering
menimbulkan masalah yang dapat meresahkan masyarakat sekitar. Di samping
itu juga terdapat kelompok pengangguran yang semakin hari semakin
meningkat jumlahnya dan jika tidak ditanggulangi secara cepat maka akan
menimbulkan kasus atau kriminalitas.
b. Kerusakan Lingkungan Hidup
Pencemaran yang terjadi di lingkungan masyarakat menimbulkan dampak
sebagai berikut:
1. Polusi udara, menyebabkan sesak nafas, mata pedih, dan pandangan
mata kabur.
2. Polusi tanah, menyebabkan lahan pertanian menjadi rusak.
3. Polusi air, menyebabkan air tidak bersih dan tidak sehat.
c. Masalah Kriminalitas
Kriminalitas adalah perbuatan yang melanggar hukum atau hal- hal yang
bersifat kejahatan, seperti korupsi, pencurian, perkelahian, pembunuhan,
pemerkosaan dan lainnya. Dalam kriminologi kejahatan disebabkan karena
adanya kondisi dan proses-proses sosial yang sama yang menghasilkan perilaku
sosial lainnya. Artinya, terdapat hubungan antara variasi angka kejahatan dan
variasi organisasi-organisasi sosial dimana kejahatan tersebut terjadi.
Sebagaimana dikatakan oleh E.H.Sutherland bahwa kriminalitas atau perilaku
jahat merupakan proses asosiasi diferensial, karena apa yang dipelajari dalam
proses tersebut sebagai akibat interaksi dalam pola dan perilaku yang jahat.
Faktor penyebab terjadinya kriminalitas adalah sebagai berikut:
1. Faktor kemiskinan, bagi orang miskin, salah satu pilihan yang paling
memungkinkan untuk memperoleh kesempatan hidup yang lebih baik yaitu
melakukan kejahatan, misalnya menipu, mencuri, merampok.
2. Faktor kesempatan, kejahatan tidak semata-mata akibat adanya niatan burk dari
si pelaku, tetapi lebih disebabkan oleh terbukanya kesempatan atau peluang
terjadinya kejahatan.
3. Faktor psikologis, orang yang mengalami kekecewaan dan frustasi
berkepanjangan, sering berbuat nekat melakukan perbuatan yang melawan
hukum. Perbuatan itu ia lakukan sebagai jalan keluar atau konpensasi dari
kekecewaannya.

d. Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja adalah penyimpangan perilaku yang dilakukan generasi
muda ( sekelompok remaja ). Misalnya tawuran, perusakan barang milik
masyarakat, penyimpangan seksual, dan penyalahgunaan narkotika serta obat-
obatan terlarang. Kenakalan remaja dapat disebabkan oleh beberapa faktor,
yaitu faktor internal dan eksternal.
1. Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari remaja atau keadaan pribadi
remaja itu sendiri. Misalnya, pembawaan sikap negatif dan tidak bisa
dikendalikan yang juga mengarah pada perbuatan nakal. Selain itu, kenakalan
remaja dapat disebabkan karena adanya pemenuhan kebutuhan pokok yang
tidak seimbang dengan keinginan remaja sehingga menimbulkan konflik pada
dirinya dan kurang mampunya si remaja itu menyesuaikan diri dengan
lingkungan.
2. Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri remaja itu artinya,
berasal dari lingkungan hidup remaja tersebut. Misalnya kehidupan keluarga,
pendidikan di sekolah, pergaulan, dan media massa. Seseorang yang hidup
dalam keluarga yang tidak harmonis cenderung akan mempunyai perilaku yang
kurang baik dan menyimpang dari norma dan nilai yang berada pada
masyarakat. Misalnya seorang anak yang sering melihat orang tuanya
bertengkar dapat melarikan diri pada obat-obatan karena ia tidak tahan melihat
pertengkaran orang tuanya.
Selain faktor-faktor diatas, faktor lain yang mempengaruhi kenakalan
remaja adalah faktor psikologis, fisik, dan faktor lingkungan keluarga.
1. Faktor Psikologis, yaitu masa remaja biasa disebut masa pubertas, yaitu masa
peralihan antara masa anak-anak dan masa kedewasaan. Seorang remaja pada
dasarnya belum memiliki kepribadian dan identitas yang mapan. Oleh sebab itu, ia
menghadapi masa keritis, masa yang penuh tantangan dan pengaruh lingkungan
sekitarnya.
2. Faktor Fisik, yaitu kondisi fisik yang tidak normal seperti cacat tubuh, ukuran tubuh
yang kurang ideal, paras muka atau penampilan yang kurang harmonis
menyebabkan seseorang remaja kecewa dan frustasi. Ia menjadi seorang yang
pendiam, penyendiri dan kurang percaya diri. Oleh karena kondisi fisik yang tidak
normal tersebut, maka akan membuat remaja itu berprilaku ekstrem seperti ugal-
ugalan, agresif, dan kasar, dalam rangka menutupi kekurangan itu. Apabila kurang
pembinaan, remaja yang kondisi yang tidak normal ini akan sangat mengganggu
ketertiban social. Dampak lebih jauh lagi yaitu remaja tersebut akan berprilaku
menyimpang.
3. Faktor Lingkungan Keluarga, merupaka awal an dasar proses sosialisasi pada anak.
Itulah sebabnya baik atau buruknya lingkungan keluarga, akan berdampak kepada
baik atau buruknya kepribadan dan prilaku seorang anak.
Selain dampak di atas, dampak masuknya budaya asing ke Indonesia salah
satunya juga adalah kondisi disintegratif struktur masyarakat, maksudnya yaitu
keadaan struktur masyarakat yang tidak bersatu padu, terpecah belah, atau
terjadi perpecahan pada msyarakat.
Kondisi seperti ini biasanya disebabkan oleh beberapa hal, yaitu sebagai
berikut:
1. Pengaruh perubahan social yang terlalu cepat
2. Tidak berfungsinya lembaga-lembaga pemerintah
3. Kesenjangan dalam pelaksanaan industrialisasi.
C. Upaya Mengatasi Dampak Negatif Budaya Asing terhadap Budaya Indonesia
Untuk mengatasi pengaruh budaya Asing terhadap budaya Indonesia,
khususnya untuk membentengi kalangan remaja dari pengaruh negatif
diperlukan keterlibatan semua pihak terutama pemerintah dan tokoh- tokoh
masyarakat seperti, para ulama budayawan serta keterlibatan orang tua di
rumah.
1) Peranan Pemerintah
Pemerintah hendaknya dapat mengambil kebijakan strategis melalui
penataan ulang sistem pendidikan terutama mengenai pengaturan kurikulum.
Umumnya di setiap sekolah menerapkan sistem pengajaran pengetahuan
mengenai ilmu keagamaan kepada para remaja sekolah dengan waktu yang
berjalan selama dua jam dalam seminggu saja. Tentu saja ini kurang memadai
waktunya untuk mengharapkan sebuah perubahan prilaku siswa sehingga
memerlukan penambahan jam pelajaran atau kreatifitas guru bidang studi
tersebut dalam bentuk kegiatan keagamaan di lingkungan sekolah seperti
kegiatan pengajian atau kajian-kajian tematik menurut pandangan agama.
Sebaiknya pemerintah menata ulang sistem pendidikan dan mendorong
kreatifitas guru bidang studi. Mengenai pelajaran dan pemahaman keagamaan
sesungguhnya tidak hanya terpaku pada bidang study agama yang dinilai
waktunya kurang memadai tersebut tetap, setiap guru mata pelajaran umum
juga dapat memasukan nilai-nilai agama ketika mengajar di hadapan siswanya.
Misalnya, mata pelajaran geografi, guru dapat menjelaskan kekuasaan Tuhan
menciptakan langit dan bumi, sejarah perjuangan nasional yang dipelopori atau
dipimpin oleh ulama atau pejuang Islam seperti Pengeran Diponegoro, Sultan
Hasanuddin dan lainnya. Tokoh-tokoh pejuang tersebut sekaligus merupakan
bentuk perlawan terhadap penjajahan negara asing yang ingin menguasai
wilayah dan sumber daya ekonomi Indonesia juga sekaligus menyebarkan
budayanya.
2) Peranan Tokoh Agama dan Budaya
Peranan para ulama dan budayawan melalui program kerja organisasi
keaagamaan dan sanggar-sanggar budaya sangat strategis untuk menangkal
masuknya budaya asing dalam masyarakat khususnya kalangan generasi muda.
Keterlibatan para tokoh agama dan budaya melalui program kerja organisasi
keagamaan seperti Nahdatul Ulama ( NU ), Muhammadiyah dan yang lainnya
dapat diarahkan pada pembinaan remaja agar memiliki ketahanan budaya yang
berbasis agama. Begitu juga peranan para budayawan dan seniman melalui
organisasi atau sanggar seni dapat merancang program kerja yang diminati oleh
kalangan remaja sehingga mereka tidak tertarik dengan budaya hura-hura yang
datang dari budaya asing. Kalau hal ini dapat diperankan secara maksimal oleh
para tokoh agama dan budayawan, maka pola pembinaan generasi muda dapat
diarahkan kepada penanaman nilai-nilai Pancasila dan ajaran agama yang lebih
terarah dan terukur, baik dari kegiatan-kegiatan internal sekolah seperti pada
proses belajar-mengajar maupun di luar sekolah seperti remaja masjid, kesenian
dan budaya. Dengan adanya kebijakan ini remaja juga dapat berinteraksi sosial
secara langsung dengan masyarakat sebagai pelaku sosial.
3) Peranan Orang Tua dan Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan anak yang paling banyak waktunya.
Orang tua adalah figur utama dalam keluarga yang paling bertanggung jawab
terhadap masa depan anak-anak dan anggota keluarga lainnya. Oleh karena itu,
lingkungan keluarga sangat berkontribusi terhadap kualitas prilaku atau akhlak
anggota keluarga terutama anak-anaknya. Lingkungan keluarga dan lingkungan
sosial harus tetap beriklim positif dalam artian orang-orang yang ada dalam
sekitar kita harus orang-orang yang “tidak membawa kita kedalam kesesatan”.
Orang tua harus bisa mengambil porsi lebih banyak diantara porsi yang lainnya.
Peran orang tua sangat dibutuhkan, selain mengawasi anak-anak dan dengan
siapa dia bergaul, tetapi sesekali orang tua harus turun langsung mengawasi
anak-anaknya agar jangan sampai anak-anaknya bisa salah gaul. Pada
masyarakat modern, seorang remaja sangat tergantung pada cara orang tua atau
keluarga mendidiknya. Melalui interaksi dalam keluarga, remaja akan
mempelajari pola perilaku, sikap, keyakinan dan cita-cita serta nilai dalam
keluarga dan masyarakat.
Selain peranan-peranan dari pihak tertentu, upaya untuk mencegah atau
menghilangkan dampak negatif dari budaya asing juga dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia ( SDM ) Bangsa Indonesia.
2. Memperkuat nasionalisme ( kesadaran nasional ).
3. Berpegang teguh pada norma-norma nosial.
4. Menjunjung nilai-nilai budaya bangsa Indonesia.

Masuknya budaya asing ke Indonesia akan menimbulkan dampak seperti


perubahan social. Untuk mengatasi memudarnya jati diri bangsa akibat
perubahan social, antara lain sebagai berikut:
1. Menyosialisasikan jati diri bangsa dan budaya nasional
Jati diri atau kepribadian bangsa Indonesia yang dicita-citakan itu dapat
dimanisfestasikan dalam bentuk karakter nasional, seperti cinta tanah air,
bersifat toleransi, suka menolong religius, demokratis, harmonis, integritas,
moralitas, patriotic dan nasionalis, berjiwa etis dan estetis, serta bertanggung
jawab. Pelaksanaan sosialisasi dapat diintralisasikan melalui sarana sosialisasi
seperti lebaga keluarga, lembaga pendidikan, organisasi politik kenegaraan,
asosiasi ekonomi, keagamaan, keolahragaaan, dan kesenian.
2. Memiliki loyalitas terhadap NKRI
Keutuhan dan kedaulatan NKRI pada saat ini masih mendapatkan berbagai
ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan, baik yang berasal dari dalam
maupun dari luar NKRI. Untuk menghadapi hal tersebut tidak ada jalan lain
kecuali harus kembali kepada eksistensi cita-cita proklamasi kemerdekaan
republik Indonesia 17 Agustus 1945 dan menggalang kesepakatan bersama,
yaitu loyalitas terhadap Negara Kesauan Republik Indonesia ( NKRI ).
3. Memiliki komitmen tinggi untuk pelestarian unsur dan nilai sosial budaya.
Teradisi dan budaya lokal dapat hilang secara perlahan-lahan karena
ditinggalkan oleh masyarakatnya sendiri. Perubahan social telah menimbulkan
dampak pada pola-pola hubungan social antarwarga masyarakat dan pola-pola
perilaku gaya hidup. Sebagaimana kita ketahui bahwa gaya hidup bebas atau
liberal telah berkembang dalam masyarakat sehingga sangat mempengaruhi jati
diri manusia, bangsa dan Negara Indonesia. Oleh karena itu, harus ada respon
atau seleksi sosial budaya yang berkembang dalam masyarakat.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Pengaruh budaya asing terhadap budaya Indonesia ditinjau dari aspek
sosiologis dan antropologis adalah telah membuat mental masyarakat
Indonesia khususnya kalangan remaja menjadi rendah, yang disebabkan
oleh tidak dihiraukannya lagi norma-norma yang berlaku. Selain itu
masuknya budaya asing ke Indonesia telah berpengaruh terhadap
pembangunan Indonesia. Pembangunan yang terus berkembang di
Indonesia dapat merubah perekonomian indonesia dan mencapai tatanan
kehidupan bermasyarakat yang adil, maju, dan makmur.
2. Dampak masuknya budaya asing ke Indonesia dapat menimbulkan dampak
positif dan dampak negatif. Dampak positifnya yaitu cara berfikir kritis,
rasional, menghargai waktu. Sedangkan dampak negatifnya dapat
menimbulkan berbagai masalah sosial diantaranya kesenjangan sosial
ekonomi, kerusakan lingkungan hidup, kriminalitas, dan kenakalan remaja.
3. Upaya mengatasi dampak negatif budaya asing terhadap budaya Indonesia
diperlukan keterlibatan semua pihak terutama pemerintah, tokoh agama,
tokoh budaya, orang tua serta keluarga. Selain itu kualitas SDM,
nasionalisme juga harus ditingkatkan, berpegang teguh pada norma-norma
sosial serta menjunjung nilai-nilai budaya bangsa.

B. SARAN-SARAN
1. Masyarakat Indonesia hendaknya mengetahui pengaruh-pengaruh
budaya asing terhadap budaya Indonesia dan hendaknya masyarakat
Indonesia mentaati norma-norma yang berlaku guna mengantisipasi
akan pengaruh budaya asing yang merusak mental bangsa.
2. Masyarakat Indonesia hendaknya berprilaku selektif terhadap dampak
yang ditimbulkan budaya asing guna mengambil dampak positifnya dan
membuang dampak negatif dari budaya asing. kepada kalangan remaja
dan masyarakat Indonesia hendaknya menjunjung
3. Pihak keluarga, tokoh agama, dan pemerintah hendaknya berperan lebih
dalam mengantisipasi dampak negatif dari budaya asing khususnya
tinggi budaya Indonesia dimata dunia.
DAFTAR PUSTAKA

http://duniabaca.com/definisi-budaya-pengertian-kebudayaan.html
http://www.abdulrahmansaleh.com/2011/06/pengertian-kebudayan.html
http://www.tumblr.com/post/5411641895/pengaruh-budaya-asing-bagi-
kebudayaan-
indonesia.html

Anda mungkin juga menyukai