Anda di halaman 1dari 20

PENGARUH BUDAYA ASING TERHADAP BUDAYA

INDONESIA DITINJAU DARI ASPEK SOSIOLOGIS DAN


ANTROPOLOGIS

MAKALAH
Disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Sosiologi Antropologi Pendidikan

Dosen Pengampu: Drs. Suharno, M.H

Oleh

Nama : DWI SUCIPTO M.P


NIM : 140141293
Semester : 1 / C
Prodi : PGSD

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


MUHAMMADIYAH BANGKA BELITUNG
(STKIP MBB)
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan petunjuk dan

hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pengaruh

Budaya Asing terhadap Budaya Indonesia Ditinjau dari Aspek Sosiologis dan Antropologis”.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu untuk memenuhi salah satu tugas dari mata

kuliah Sosiologi Antropologi Pendidikan. Tentu saja dalam penulisan makalah ini tidak lepas

dari kekurangan-kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritikan yang bersifat membangun

dari semua pihak demi perbaikan makalah ini ke depannya.

Dan tidak lupa penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dan membimbing penulis, yaitu :

1.        Bapak Dr. Asyraf Suryadin, M.Pd selaku Ketua Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Muhammadiyah Bangka Belitung.

2.        Ibu Pratiwi Amelia, M.Pd.B.I selaku Kepala Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

3.        Bapak Drs. Suharno, M.H selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Sosiologi Antropologi

Pendidikan.

4.        Orang tua yang senantiasa memberi dukungan dan motivasi kepada penulis.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi semua pihak. Amin

Pangkalpinang, 30 Oktober 2014

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................i

DAFTAR ISI ..............................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah.........................................................................1

B.     Rumusan Masalah ..................................................................................2

C.     Tujuan Penelitian ..................................................................................2

D.    Kegunaan Penelitian ..............................................................................3

BAB II PENGARUH BUDAYA ASING TERHADAP BUDAYA


INDONESIA DITINJAU DARI ASPEK SOSIOLOGIS DAN ANTROPOLOGIS

A.    Pengaruh Budaya Asing terhadap Budaya Indonesia Ditinjau dari Aspek Sosiologis dan

Antropologis...................................................... 4

B.     Dampak Masuknya Budaya Asing ke Indonesia ..................................7

C.     Upaya Mengatasi Dampak Negatif Budaya Asing terhadap Budaya Indonesia

............................................................................................13

BAB III PENUTUP

A.    Kesimpulan .........................................................................................18

B.     Saran-saran ..........................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................20

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Indonesia merupakan negara yang berdasarkan pancasila. Pancasila dijadikan sebagai

pandangan hidup berbangsa dan bernegara sejak Proklamasi Kemerdekaan pada tahun 1945.

Sebagai suatu bentuk budaya yang luhur, Pancasila merupakan gagasan atau ide yang ada

dalam pikiran para pemilik budaya tersebut.1[1] Alam pikiran itulah yang menentukan prilaku

khas bangsa Indonesia atau disebut dengan budaya Indonesia sehingga menjadikan jati diri

bangsa Indonesia berbeda dengan bangsa-bangsa lain. Akan tetapi pengaruh budaya asing

yang bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila harus diwaspadai.

Agar nilai-nilai atau budaya tersebut tidak hilang atau tergerus oleh budaya asing.

Moderisasi dan Globalsasi melahirkan corak kehidupan yang sangat kompleks, tetapi

keadaan ini seharusnya tidak membuat bangsa Indonesia kehilangan kepribadiannya sebagai

bangsa yang besar dan kaya unsur budaya. Akan tetapi dengan semakin derasnya arus

budaya asing yang masuk ke Indonesia, mau tidak mau kepribadian tersebut akan

terpengaruh, atau mungkin bisa dikatakan ”tercemar”, oleh corak budaya asing yang lebih

mementingkan individualisme, formalitas, kontrak kerja resmi, dan sebagainya. 2[2]

Sebagaimana dikatakan oleh ahli ilmu sosial Anthony Giddens,3[3] bahwa dampak moderisasi

itu ada yang positif dan ada yang negatif. memang masuknya budaya asing ke Indonesia itu

akan membawa perubahan-perubahan menuju suatu kemajuan sekaligus juga dapat

membawa perubahan-perubahan yang bersifat negatif, seperti runtuhnya institusi sosial dan

pudarnya budaya lokal. Globalisasi juga berpengaruh terhadap masuknya budaya asing ke

Indonesia. Globalisasi mempengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat, termasuk

diantaranya aspek budaya.4[4]

1[1] Idianto Muin, Sosiologi, ( Jakarta: Erlangga, 2006 ), hlm. 29 .

2[2] Ibid, hlm. 31.

3[3] Yad Mulyadi, dkk, Panduan Sosiologi, ( Jakarta: Yudistira, 2012 ), hlm. 23.

4[4]Sudjoko, dkk, Pendidikan Lingkungan Hidup, ( Jakarta: Universitas Terbuka, 2008 ), hlm.
9.8.
Agar kita tidak tergilas begitu saja oleh arus budaya asing, maka kita harus

mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, misal saja dengan pengetahuan yang cukup akan

pengaruh kebudayaan asing, mampu memfilterisasi dampak masuknya budaya asing ke

Indonesia, serta norma dan ideologi yang kuat.5[5]

B. Rumusan Masalah

1.         Bagaimana pengaruh budaya asing terhadap budaya Indonesia ditinjau dari aspek sosiologis

dan antropologis?

2.         Bagaimana dampak masuknya budaya asing ke Indonesia?

3.         Bagaimana upaya mengatasi dampak negatif budaya asing terhadap budaya indonesia?

C. Tujuan Penelitian

1.         Untuk mengetahui pengaruh budaya asing terhadap budaya Indonesia ditinjau dari aspek

sosiologis dan antropologis .

2.         Untuk mengetahui dampak-dampak yang akan ditimbulkan dari pengaruh budaya asing

terhadap budaya Indonesia.

3.         Untuk mengetahui upaya mengatasi dampak negatif budaya asing terhadap budaya

Indonesia.

D. Kegunaan Penelitian

Kegunaan hasil penelitian ini dapat diklasifikasikan menjadi:

a)         Teoritis

Berguna untuk pengembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan pengaruh budaya

asing terhadap budaya Indonesia ditinjau dari aspek sosiologis dan antropologis.

b)        Praktis

5[5]Atik Catur Budiati, Sosiologi Kontektual, ( Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen


Pendidikan Nasional, 2009 ), hlm. 52.
Berguna bagi masyarakat Indonesia untuk memperbaiki pola tingkah laku yang sudah mulai

mengikuti budaya asing dan meninggalkan budaya Indonesia yang sesungguhnya, terutama

bagi kalangan remaja Indonesia.

BAB II
PENGARUH BUDAYA ASING TERHADAP BUDAYA INDONESIA DITINJAU
DARI ASPEK SOSIOLOGIS DAN ANTROPOLOGIS

A. Pengaruh Budaya Asing terhadap Budaya Indonesia Ditinjau dari Aspek

Sosiologis dan Antropologis

Hubungan atau kontak secara fisik antara satu budaya dengan budaya lainnya cendrung

dapat menyebabkan terjadinya saling mempengaruhi di antara masing-masing budaya

tersebut. Artinya suatu budaya itu bisa mempengaruhi budaya lainnya, namun sekaligus juga

dapat terkena ( mau menerima ) pengaruh dari budaya lainnya itu. Namun apabila hubungan

atau kontak tersebut dilakukan secara tidak langsung, misalnya melalui alat-alat komunikasi
massa seperti radio, televisi, film, Koran dan lain-lain, maka komunikasinya cenderung

bersifat satu arah saja, yaitu dari masyarakat yang secara aktif menggunakan alat-alat

komunikasi tersebut, sedangkan pihak lain ( yakni masyarakat penerima ) tidak memiliki

kesempatan untuk memberikan pengaruhnya. Apabila pengaruh tersebut diterima tidak

karena paksaan dari pihak yang mempengaruhi , maka hasilnya di dalam ilmu antropologi

budaya dinamakan akulturasi.

Ada kalanya juga, bahwa dalam proses pertemuaan budaya tersebut, tidak terjadi pengaruh

sama sekali ( baik satu arah maupun dua arah ). Pada pertemuan kedua budaya yang tarafnya

seimbang misalnya, kadang kala bisa saling menolak yang mungkin disebabkan karena pada

masa lalunya pernah saling terjadi perentangan fisik yang kemudian dilanjutkan dengan

pertentangan non fisik antara kedua masyarakat pendukung masing-masing kebudayaan itu.

Keadadaan semacam itu dalam sosiologi antropologi dinamakan Cultural Animosity.

Adanya pengaruh dari budaya lain juga dapat menyebabkan terjadinya proses imitasi,

yaitu tindakan seseorang untuk meniru orang lain melalui sikap, penampakan, gaya hidupnya

atau apa saja yang dimilikinya. Biasanya yang lemah cendrung meniru yang dominan. Proses

perubahan secara imitasi, misalnya dapat terjadi apabila ada dua budaya yang saling

bertemu, sedangkan salah satu dari budaya tersebut memiliki unsur-unsur yang lebih tinggi

misalnya dalam aspek teknologinya, maka ada kemungkinan terjadi proses imitasi

( peniruan ) dari para pendukung budaya yang masih rendah taraf teknologinya. Adapun

prosesnya, mula-mula unsur-unsur tesebut ditambahkan pada budayanya, akan tetapi lambat

laun unsur-unsur budaya mereka yang dirubah akan terganti dengan unsur budaya asing

tersebut. Misalnya pada saat ini orang-orang Indonesia cendrung memakai pakaiaan yang

bercorak barat, karena dianggap lebih mudah dan praktis. Sedangkan memakai pakaiaan

tradisionalnya jarang sekali, kecuali pada kesempatan-kesempatan tertentu misalnya pada

saat upacara-upacara resmi seperti resepsi perkawinan, khinatan, dan lain-lain.


Seiring dengan masuknya era globalisasi saat ini, turut mengiringi budaya-budaya asing

yang masuk ke Indonesia. Dizaman yang serba canggih ini, perkembangan kemutahiran

teknologi tidak dibarengi dengan budaya-budaya asing positif yang masuk. Budaya asing

masuk ke negri kita secara bebas tanpa ada filterisasi. Pada umumnya masyarakat Indonesia

terbuka dengan inovasi-inovasi yang hadir dalam kehidupannya, tetapi mereka belum bisa

memilih dan memilah mana yang sesuai dengan aturan serta norma yang berlaku di Negara

Republik Indonesia.

Negara Indonesia mempunyai norma-norma yang harus dipatuhi oleh masyarakatnya,

norma tersebut meliputi norma agama, norma hukum, norma sosial, dan norma kesopanan.

Setiap butir norma memiliki peranan masing-masing dalam mengatur hidup manusia. Norma

merupakan suatu ketetapan yang ditetapkan oleh manusia dan wajib dipatuhi oleh masyarakat

dan memiliki manfaat positif bagi kelangsungan hidup khalayak. Setiap peraturan yang telah

ditetapkan pasti ada sanksi yang melanggar, hal itu serupa dengan norma, apapun jenis norma

ada di Indonesia, pasti ada sanksi bagi yang melanggarnya.

Pada umumnya masyarakat Indonesia sekarang seakan tidak menghiraukan lagi norma-

norma yang telah ditetapkan. Terbukti dengan bayaknya penyimpangan prilaku yang

dilakukan oleh banyak orang, seperti perbuatan korupsi, mencuri, mendustakan agama dan

sebagainya.6[6] Kasus-kasus tersebut menandakan buruk atau rendahnya mental bangsa ini.

Sehingga generasi muda yang mendaang bisa diperkirakan dapat lebih buruk dari masa

sekarang jika mental mundur tersebut masih ditularkan pada kaum remaja saat ini. Hal

tersebut sudah mulai terjadi sekarang, kenyataan yang terjadi sekarang ini banyak remaja

yang melakukan penyimpangan-penyimpangan yang sudah tidak sesuai dengan norma-norma

yang berlaku di Indonesia. Mereka tidak menghiraukan lagi norma-norma yang ada.

Kemudahan mengakses internet serta kemudahan masuknya budaya asing tanpa ada

filterisasi membuat usia muda rawan tergoda dengan hal-hal yang membahayakan dirinya.
6[6] www.tumblr.com
Seperti banyaknya blue film yang masuk ke Indonesia, pemasalahan ini sangat berdampak

negatif bagi masyarakat khususnya kalangan remaja. Banyak blue film atau adegan porno

lainnya yang dapat diakses dengan mudah melalui internet. Para remaja bebas mengakses dan

menonton film tersebut tanpa pengawasan dari pihak orang tua mereka. Hal tersebut

menimbulkan dampak yang kurang baik bagi psikis si remaja itu sendiri, dengan menonton

film porno si remaja tersebut menjadi termotivasi ingin melakukan hal-hal yang ia tonton dan

ada sesuatu yang baru yang tidak seharusnya dicoba jadi ingin dicoba. Semua hal tersebut

merupakan pengaruh budaya asing terhadap budaya Indonesia yang ditinjau dari aspek

sosiologis maupun antropologis.

Pengaruh budaya Asing terhadap budaya Indonesia juga telah banyak merubah Indonesia

dari segi pembangunan. Pembangunan yang terus berkembang di Indonesia dapat merubah

perekonomian indonesia dan mencapai tatanan kehidupan bermasyarakat yang adil, maju, dan

makmur.

B. Dampak Masuknya Budaya Asing ke Indonesia

Masuknya budaya asing ke indonesia disebabkan salah satunya karena adanya krisis

globalisasi yang meracuni indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan

menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan menghasilkan

dampak yang sangat luas pada sistem budaya masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh budaya

asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan budaya ( culture shock ), yaitu suatu

keadaan dimana masyarakat tidak mamapu menahan berbagai pengaruh  budaya yang datang

dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang

bersangkutan.

Adanya penyerapan unsur budaya asing yang dilakukan secara cepat dan tidak melalui

suatu proses internalisasi yang mendalam dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan antara

wujud yang ditampilkan dan nilai-nilai yang menjadi landasannya atau yang biasa disebut
ketimpangan budaya.

Teknologi yang berkembang pada era globasisasi ini mempengaruhi karakter sosial dan

budaya dari lingkungan sosial.7[7]

Globalisasi sebagai salah satu factor penyebab masuknya budaya asing ke Indonesia, akan

menimbulkan dampak-dampak terhadap budaya Indonesia. Dampak-dampak tersebut tidak

semuanya baik dan cocok bagi budaya Indonesia, tetapi akan menimbulkan berbagai dampak

yaitu positif dan negatif.

Dampak positif antara lain adalah ilmu pengetahuan, cara berfikir kritis, rasional dan
menghargai waktu dari budaya asing dan akibat dari pertukaran unsur positif anatarnegara
dapat melengkapi dan memperkaya bangsa Indonesia. Sedangkan dampak negatif dari
pengaruh budaya luar adalah bergesernya norma dan nilai moral masyarakat.8[8]

Selain dampak positif dan negatif diatas, dampak positif dan negatif lainnya dari budaya

asing adalah sebagai berikut:9[9]

a.       Dampak positif


1.      Perbaikan di bidang pendidikan
2.      Perubahan di bidang teknologi
3.      Perubahan di bidang industrialisasi
b.      Dampak negatif
1.      Kondisi disintegratif struktur masyarakat
2.      Kerusuhan-kerusuhan daerah
3.      Kenakalan remaja
4.      Kriminalitas

Menurut Soerjono Soekanto  masuknya budaya asing ke Indonesia mempunyai pengaruh

yang sangat peka serta memiliki dampak  positif dan negatif.10[10]

1. Dampak Positif

Modernisasi yang terjadi di Indonesia yaitu pembangunan yang terus berkembang di

Indonesia dapat merubah perekonomian indonesia dan mencapai tatanan kehidupan

7[7] www.duniabaca.com

8[8]Idianto Muin, Op. Cit., hlm. 26.

9[9]Yad Mulyadi, dkk, Op. Cit., hlm. 12.

10[10]www.abdulrahamansaleh.com
bermasyarakat yang adil, maju, dan makmur. Hal tersebut dihaarapkan akan mewujudkan

kehidupan masyarakat yang sejahtera baik batin, jasmani dan rohani.

2. Dampak Negatif

Budaya yang masuk ke Indonesia seperti cara berpakaian, etika, pergaulan dan yang

lainnya sering menimbulkan berbagai masalah sosial diantaranya;  kesenjangan sosial

ekonomi, kerusakan lingkungan hidup, kriminalitas, dan kenakalan remaja.

a. Kesenjangan Sosial Ekonomi

Kesenjangan sosial ekonomi adalah suatu keadaan yang tidak seimbang di bidang sosial

dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat. Artinya ada jurang pemisah yang lebar antara si

kaya dan si miskin, akibat tidak meratanya pembangunan.  Apabila jurang pemisah ini tidak

segera ditanggulangi maka dapat menimbulkan kecemburuan masyarakat sosial yang dapat

menyebabkan keresahan dalam masyarakat. Kesenjangan sosial itu sendiri akan

mengakibatkan hal- hal seperti lahirnya kelompok-kelompok sosial tertentu seperti adanya

pengamen yang banyak berkeliaran di jalanan yang menyebabkan masyarakat terganggu dan

keberadaan pengamen tersebut sering menimbulkan masalah yang dapat meresahkan

masyarakat sekitar. Di samping itu juga     terdapat kelompok pengangguran yang semakin

hari semakin meningkat jumlahnya dan jika tidak ditanggulangi secara cepat maka akan

menimbulkan kasus atau kriminalitas.

b. Kerusakan Lingkungan Hidup

Pencemaran yang terjadi di lingkungan masyarakat menimbulkan dampak  sebagai

berikut:

1.      Polusi udara, menyebabkan sesak nafas, mata pedih, dan pandangan mata kabur.

2.      Polusi tanah, menyebabkan lahan pertanian menjadi rusak.

3.      Polusi air, menyebabkan air tidak bersih dan tidak sehat.

c. Masalah Kriminalitas
Kriminalitas adalah perbuatan yang melanggar hukum atau hal- hal yang bersifat

kejahatan, seperti korupsi, pencurian, perkelahian, pembunuhan, pemerkosaan dan lainnya.

Dalam kriminologi kejahatan disebabkan karena adanya kondisi dan proses-proses sosial

yang sama yang menghasilkan perilaku sosial lainnya. Artinya, terdapat hubungan antara

variasi angka kejahatan dan variasi organisasi-organisasi sosial dimana kejahatan tersebut

terjadi. Sebagaimana dikatakan oleh E.H.Sutherland bahwa kriminalitas atau perilaku jahat

merupakan proses asosiasi diferensial, karena apa yang dipelajari dalam proses tersebut

sebagai akibat interaksi dalam pola dan perilaku yang jahat. Faktor penyebab terjadinya

kriminalitas adalah sebagai berikut:11[11]

1.      Faktor kemiskinan, bagi orang miskin, salah satu pilihan yang paling memungkinkan untuk
memperoleh kesempatan hidup yang lebih baik yaitu melakukan kejahatan, misalnya menipu,
mencuri, merampok.
2.      Faktor kesempatan, kejahatan tidak semata-mata akibat adanya niatan burk dari si pelaku,
tetapi lebih disebabkan oleh terbukanya kesempatan atau peluang terjadinya kejahatan.
3.      Faktor psikologis, orang yang mengalami kekecewaan dan frustasi berkepanjangan, sering
berbuat nekat melakukan perbuatan yang melawan hukum. Perbuatan itu ia lakukan sebagai
jalan keluar atau konpensasi dari kekecewaannya.

d. Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja adalah penyimpangan perilaku yang dilakukan generasi muda (

sekelompok remaja ). Misalnya tawuran, perusakan barang milik masyarakat, penyimpangan

seksual, dan penyalahgunaan narkotika serta obat-obatan terlarang. Kenakalan remaja dapat

disebabkan  oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal dan eksternal.

1.      Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari remaja atau keadaan pribadi remaja itu sendiri.

Misalnya, pembawaan sikap negatif dan tidak bisa dikendalikan yang juga mengarah pada

perbuatan nakal. Selain itu,  kenakalan remaja dapat disebabkan karena adanya pemenuhan

kebutuhan pokok yang tidak seimbang dengan keinginan remaja sehingga menimbulkan

konflik pada dirinya dan kurang mampunya si remaja itu menyesuaikan diri dengan

lingkungan.

11[11] www.abdulrahmansaleh.com
2.      Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri remaja itu artinya, berasal dari

lingkungan hidup remaja tersebut. Misalnya kehidupan keluarga, pendidikan di sekolah,

pergaulan, dan media massa. Seseorang yang hidup dalam keluarga yang tidak harmonis

cenderung akan mempunyai perilaku yang kurang baik dan menyimpang dari norma dan nilai

yang berada pada masyarakat. Misalnya seorang anak yang sering melihat orang

tuanya bertengkar dapat melarikan diri pada obat-obatan karena ia tidak tahan melihat

pertengkaran orang tuanya.

Selain faktor-faktor diatas, faktor lain yang mempengaruhi kenakalan remaja adalah

faktor psikologis, fisik, dan faktor lingkungan keluarga.12[12]

1.      Faktor Psikologis, yaitu masa remaja biasa disebut masa pubertas, yaitu masa peralihan

antara masa anak-anak dan masa kedewasaan. Seorang remaja pada dasarnya belum memiliki

kepribadian dan identitas yang mapan. Oleh sebab itu, ia menghadapi masa keritis, masa yang

penuh tantangan dan pengaruh lingkungan sekitarnya.

2.      Faktor Fisik, yaitu kondisi fisik yang tidak normal seperti cacat tubuh, ukuran tubuh yang

kurang ideal, paras muka atau penampilan yang kurang harmonis menyebabkan seseorang

remaja kecewa dan frustasi. Ia menjadi seorang yang pendiam, penyendiri dan kurang

percaya diri. Oleh karena kondisi fisik yang tidak normal tersebut, maka akan membuat

remaja itu berprilaku ekstrem seperti ugal-ugalan, agresif, dan kasar, dalam rangka menutupi

kekurangan itu. Apabila kurang pembinaan, remaja yang kondisi yang tidak normal ini akan

sangat mengganggu ketertiban social. Dampak lebih jauh lagi yaitu remaja tersebut akan

berprilaku menyimpang.

3.      Faktor Lingkungan Keluarga, merupaka awal an dasar proses sosialisasi pada anak. Itulah

sebabnya baik atau buruknya lingkungan keluarga, akan berdampak kepada baik atau

buruknya kepribadan dan prilaku seorang anak.

12[12]www.abdulrahmansaleh.com
Selain dampak di atas, dampak masuknya budaya asing ke Indonesia salah satunya juga

adalah kondisi disintegratif struktur masyarakat, maksudnya yaitu keadaan struktur

masyarakat yang tidak bersatu padu, terpecah belah, atau terjadi perpecahan pada msyarakat.

Kondisi seperti ini biasanya disebabkan oleh beberapa hal, yaitu sebagai berikut:13[13]

1.      Pengaruh perubahan social yang terlalu cepat

2.      Tidak berfungsinya lembaga-lembaga pemerintah

3.      Kesenjangan dalam pelaksanaan industrialisasi.

C. Upaya Mengatasi Dampak Negatif Budaya Asing terhadap Budaya

Indonesia

Untuk mengatasi pengaruh budaya Asing terhadap budaya Indonesia, khususnya untuk

membentengi kalangan remaja dari pengaruh negatif diperlukan keterlibatan semua pihak

terutama pemerintah dan tokoh- tokoh masyarakat seperti, para ulama budayawan serta

keterlibatan orang tua di rumah. 14[14]

1)      Peranan Pemerintah

Pemerintah hendaknya dapat mengambil kebijakan strategis melalui penataan ulang

sistem pendidikan terutama mengenai pengaturan kurikulum. Umumnya di setiap sekolah

menerapkan sistem pengajaran pengetahuan mengenai ilmu keagamaan kepada para remaja

sekolah dengan waktu yang berjalan selama dua jam dalam seminggu saja. Tentu saja ini

kurang memadai waktunya untuk mengharapkan sebuah perubahan prilaku siswa sehingga

memerlukan penambahan jam pelajaran atau kreatifitas guru bidang studi tersebut dalam

bentuk kegiatan keagamaan di lingkungan sekolah seperti kegiatan pengajian atau kajian-

kajian tematik menurut pandangan agama. Sebaiknya pemerintah menata ulang sistem

13[13]Yad Mulyadi , Loc. Cit.

14[14] Putu Sadhvi Sita ,Pengaruh Kebudayaan Asing Terhadap Kebudayaan Indonesia di
Kalangan Remaja, ( Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, 2013 ), hlm. 16.
pendidikan dan mendorong kreatifitas guru bidang studi. Mengenai pelajaran dan

pemahaman keagamaan sesungguhnya tidak hanya terpaku pada bidang study agama yang

dinilai waktunya kurang memadai tersebut tetap, setiap guru mata pelajaran umum juga dapat

memasukan nilai-nilai agama ketika mengajar di hadapan siswanya. Misalnya, mata pelajaran

geografi, guru dapat menjelaskan kekuasaan Tuhan menciptakan langit dan bumi, sejarah

perjuangan nasional yang dipelopori atau dipimpin oleh ulama atau pejuang Islam seperti

Pengeran Diponegoro, Sultan Hasanuddin dan lainnya. Tokoh-tokoh pejuang tersebut

sekaligus merupakan bentuk perlawan terhadap penjajahan negara asing yang ingin

menguasai wilayah dan sumber daya ekonomi Indonesia juga sekaligus menyebarkan

budayanya.

2)      Peranan Tokoh Agama dan Budaya

Peranan para ulama dan budayawan melalui program kerja organisasi keaagamaan dan

sanggar-sanggar budaya sangat strategis untuk menangkal masuknya budaya asing dalam

masyarakat khususnya kalangan generasi muda. Keterlibatan para tokoh agama dan budaya

melalui program kerja organisasi keagamaan seperti Nahdatul Ulama ( NU ),

Muhammadiyah dan yang lainnya dapat diarahkan pada pembinaan remaja agar memiliki

ketahanan budaya yang berbasis agama. Begitu juga peranan para budayawan dan seniman

melalui organisasi atau sanggar seni dapat merancang program kerja yang diminati oleh

kalangan remaja sehingga mereka tidak tertarik dengan budaya hura-hura yang datang dari

budaya asing. Kalau hal ini dapat diperankan secara maksimal oleh para tokoh agama dan

budayawan, maka pola pembinaan generasi muda dapat diarahkan kepada penanaman nilai-

nilai Pancasila dan ajaran agama yang lebih terarah dan terukur, baik dari kegiatan-kegiatan

internal sekolah seperti pada proses belajar-mengajar maupun di luar sekolah seperti remaja

masjid, kesenian dan budaya. Dengan adanya kebijakan ini remaja juga dapat berinterksi

sosial secara langsung dengan masyarakat sebagai pelaku sosial.


3)      Peranan Orang Tua dan Keluarga

Keluarga merupakan lingkungan anak yang paling banyak waktunya. Orang tua adalah

figur utama dalam keluarga yang paling bertanggung jawab terhadap masa depan anak-anak

dan anggota keluarga lainnya. Oleh karena itu, lingkungan keluarga sangat berkontribusi

terhadap kualitas prilaku atau akhlak anggota keluarga terutama anak-anaknya. Lingkungan

keluarga dan lingkungan sosial harus tetap beriklim positif dalam artian orang-orang yang

ada dalam sekitar kita harus orang-orang yang “tidak membawa kita kedalam kesesatan”.

Orang tua harus bisa mengambil porsi lebih banyak diantara porsi yang lainnya. Peran orang

tua sangat dibutuhkan, selain mengawasi anak-anak dan dengan siapa dia bergaul, tetapi

sesekali orang tua harus turun langsung mengawasi anak-anaknya agar jangan sampai anak-

anaknya bisa salah gaul. Pada masyarakat modern, seorang remaja sangat tergantung pada

cara orang tua atau keluarga mendidiknya. Melalui interaksi dalam keluarga, remaja akan

mempelajari pola perilaku, sikap, keyakinan dan cita-cita serta nilai dalam keluarga dan

masyarakat.

Selain peranan-peranan dari pihak tertentu, upaya untuk mencegah atau menghilangkan

dampak negatif dari budaya asing juga dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:15[15]

1.      Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia ( SDM ) Bangsa Indonesia.

2.     B Memperkuat nasionalisme ( kesadaran nasional ).

3.      Berpegang teguh pada norma-norma nosial.

4.      Menjunjung nilai-nilai budaya bangsa Indonesia.

Masuknya budaya asing ke Indonesia akan menimbulkan dampak seperti perubahan social.

Untuk mengatasi memudarnya jati diri bangsa akibat perubahan social, antara lain sebagai

berikut:16[16]

1)      Menyosialisasikan jati diri bangsa dan budaya nasional

15[15]Atik Catur Budiati, Op. Cit., hlm. 49.

16[16]www.duniabaca.com
Jati diri atau kepribadian bangsa Indonesia yang dicita-citakan itu dapat dimanisfestasikan

dalam bentuk karakter nasional, seperti cinta tanah air, bersifat toleransi, suka menolong

religius, demokratis, harmonis, integritas, moralitas, patriotic dan nasionalis, berjiwa etis dan

estetis, serta bertanggung jawab. Pelaksanaan sosialisasi dapat diintralisasikan melalui sarana

sosialisasi seperti lebaga keluarga, lembaga pendidikan, organisasi politik kenegaraan,

asosiasi ekonomi, keagamaan, keolahragaaan, dan kesenian.

2)      Memiliki loyalitas terhadap NKRI

Keutuhan dan kedaulatan NKRI pada saat ini masih mendapatkan berbagai ancaman,

tantangan, hambatan, dan gangguan, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar NKRI.

Untuk menghadapi hal tersebut tidak ada jalan lain kecuali harus kembali kepada eksistensi

cita-cita proklamasi kemerdekaan republik Indonesia 17 Agustus 1945 dan menggalang

kesepakatan bersama, yaitu loyalitas terhadap Negara Kesauan Republik Indonesia ( NKRI ).

3)      Memiliki komitmen tinggi untuk pelestarian unsur dan nilai sosial budaya.

Teradisi dan budaya lokal dapat hilang secara perlahan-lahan karena ditinggalkan oleh

masyarakatnya sendiri. Perubahan social telah menimbulkan dampak pada pola-pola

hubungan social antarwarga masyarakat dan pola-pola perilaku gaya hidup. Sebagaimana kita

ketahui bahwa gaya hidup bebas atau liberal telah berkembang dalam masyarakat sehingga

sangat mempengaruhi jati diri manusia, bangsa dan Negara Indonesia. Oleh karena itu, harus

ada respon atau seleksi sosial budaya yang berkembang dalam masyarakat.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa:

1.       Pengaruh budaya asing terhadap budaya Indonesia ditinjau dari aspek sosiologis dan

antropologis adalah telah membuat mental masyarakat Indonesia khususnya kalangan remaja

menjadi rendah, yang disebabkan oleh tidak dihiraukannya lagi norma-norma yang berlaku.

Selain itu masuknya budaya asing ke Indonesia telah berpengaruh terhadap pembangunan

Indonesia. Pembangunan yang terus berkembang di Indonesia dapat merubah perekonomian

indonesia dan mencapai tatanan kehidupan bermasyarakat yang adil, maju, dan makmur.

2.       Dampak masuknya budaya asing ke Indonesia dapat menimbulkan dampak positif dan

dampak negatif. Dampak positifnya yaitu cara berfikir kritis, rasional, menghargai waktu.

Sedangkan dampak negatifnya dapat menimbulkan berbagai masalah sosial diantaranya 

kesenjangan sosial ekonomi, kerusakan lingkungan hidup, kriminalitas, dan kenakalan

remaja.

3.       Upaya mengatasi dampak negatif budaya asing terhadap budaya Indonesia diperlukan

keterlibatan semua pihak terutama pemerintah, tokoh agama, tokoh budaya, orang tua serta

keluarga. Selain itu kualitas SDM, nasionalisme juga harus ditingkatkan, berpegang teguh

pada norma-norma sosial serta menjunjung nilai-nilai budaya bangsa.


B. SARAN-SARAN

1.         Masyarakat Indonesia hendaknya mengetahui pengaruh-pengaruh budaya asing terhadap

budaya Indonesia dan hendaknya masyarakat Indonesia mentaati norma-norma yang berlaku

guna mengantisipasi akan pengaruh budaya asing yang merusak mental bangsa.

2.         Masyarakat Indonesia hendaknya berprilaku selektif terhadap dampak yang ditimbulkan

budaya asing guna mengambil dampak positifnya dan membuang dampak negatif dari

budaya asing. kepada kalangan remaja dan masyarakat Indonesia hendaknya menjunjung

3.         Pihak keluarga, tokoh agama, dan pemerintah hendaknya berperan lebih dalam

mengantisipasi dampak negatif dari budaya asing khususnya tinggi budaya Indonesia dimata

dunia.

DAFTAR PUSTAKA

A. BUKU-BUKU

Budiati, Atik Catur, Sosiologi Kontektual, ( Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional, 2009 )

Muin, Idianto, Sosiologi, ( Jakarta: Erlangga, 2006 )


Mulyadi, Yad, dkk, Panduan Sosiologi, ( Jakarta: Yudistira, 2012 )

Sudjoko, dkk, Pendidikan Lingkungan Hidup, ( Jakarta: Universitas Terbuka, 2008 )


B. KARYA TULIS ILMIAH

Sita, Putu sadhvi, Pengaruh Kebudayaan Asing Terhadap Kebudayaan Indonesia Di


Kalangan Remaja, ( Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, 2013 )

C. INTERNET

http://duniabaca.com/definisi-budaya-pengertian-kebudayaan.html 

http://www.abdulrahmansaleh.com/2011/06/pengertian-kebudayan.html

http://www.tumblr.com/post/5411641895/pengaruh-budaya-asing-bagi-kebudayaan-
indonesia.html

Anda mungkin juga menyukai