a) Konflik
Konflik merupakan proses sosial disosiatif yang memecahkan
kesatuan dalam masyarakat. Meskipun demikian, tak selamanya konflik
itu negatif. Misalnya konflik tentang perbedaan pendapat dalam diskusi.
Dari konflik tersebut dapaat memperjelas hal-hal yang sebelumnya tidak
jelas. Berdasarkan jenisnya, konflik terbagi atas tiga, yaitu konflik rasial,
antarsuku dan antaragama.
b) Integrasi
Integrasi adalah saling ketergantungan yang lebih rapat dan erat
antar bagian dalam organisme hidup atau antar anggota dalam masyarakat
sehingga penyatuan hubungan dianggap harmonis.
c) Disintegrasi
Merupakan suatu keadaan yang tidak serasi pada setiap bagian dari
suatu kesatuan. Agar masyarakat dapat berfungsi sebagai organisasi harus
ada keserasian antar bagian-bagiannya.
d) Reintegrasi
Reintegrasi dapat dilaksanakan apabila norma-norma dan nilai-nilai
baru telah melembaga dalam diri warga masyarakat.
6. Manfaat keberagaman budaya
Kebudayaan masyarakat indonesia sangat beranekaragam karena
terdiri atas bermacam-macam suku bangsa, ras, agama, bahasa, adat istiadat,
golongan politik dsb. Keberagaman kebudayaan inilah yang menyebabkan
masyarakat di Indonesia menjadi unik dan berbeda dengan masyarakat
lainnya di dunia.
Namun keberagaman budaya juga menyebabkan kehidupan
masyarakat indonesia menjadi rawan konflik. Kebesaran kebudayaan suatu
masyarakat atau bangsa terletak pada kemampuannya untuk menampung
berbagai perbedaan dan keberagaman dalam suatu ikatan yang berdasarkan
prinsip-prinsip hak asasi manusia dan demokrasi. Manfaat keberagaman
budaya suku-suku bangsa adalah sarana untuk menengahi setiap ada isu
konflik separatis dan dis integrasi sosial.
7. Potensi keberagaman budaya
Walaupun Indonesia menurut Van Volenholen terdiri dari 19 hukum
adat, tetapi pada dasarnya Indonesia terdiri dari ratusan suku bangsa yang
bermukim di wilayah yang tersebar dalam ratusan pulau yang ada di
Inonesia. Tiap suku bangsa ini memiliki ciri fisik, bahasa, kesenian, adat
memperoleh
pendidikan
atau
mata
pencaharian
yang
selama
masa
tidak
mendapatkan
hak-haknya
yang
penuh
sebagai
sejumlah
kerajaan
Hindu-Buddha
seperti
Kutai,
telah
dibangun
sekitar
periode
yang
sama.
Seperti
yang
berdagang
rempah-rempah. Agama
Katolik mulai
maka
perlu
menetapkan
Pemberdayaan,
Pelestarian,
dan
Simbol
presentasional,
adalah
simbol
yang
secara
spontan
menghadirkan apa yang dikandungnya. Nisalnya : lukisan, arca, taritarian dan sebagainya.
Simbol diskursif/naratif adalah simbol yang secara tidak spontan
mengungkapkan apa yang mau diungkapkannya,cara pengutarannya
dengan cerita. Misalnya: bahasa.
b) Simbol menurut cara penggunaannya. Misalnya: mitos, ritus, musik dan
sebagainya.
Cassirer menyatakan bahwa proses kelahiran simbol melibatkan tiga
elemen dasar yaitu:
a) Unsur manusia dengan kemampuan intelektualnya
b) Realitas diluar manusia sebagai obyek simbolisasi
c) Serta unsur interkomunikasi (untuk memberi arti simbolisasi)
Ketiga unsur akan membentuk sistem, yaitu sistem simbolik. Jadi
menurut Cassirer, seluruh jenis mahluk didalam kegka realitas, dilandasi
oleh dua sistem yaitu sistem oenerima dan sistem pemberi (penghasil).
L.White ingin meyakinkan kita bahwa seluruh peradaban umat
manusia dihasilakan dan selanjutnya dilestarikan hanya melalui penggunaan
simbol simbol. Kalau pada Cassirer ucapannya yang menarik adalah
animal symbolicum, sedangkan pada L. White yang perlu direnungkan
adalah ucapan Human behaviour is symbolic behaviour, symbolic
behaviour is human behaviour.
Dengan belajar lewat simbol-simbol kebudayaan dapat diwariskan
dari generasi yang satu ke generasi berikutnya dan jadilah kebudayaan milik
suatu masyarakat. Walaupun kebudayaan diperoleh lewat proses belajar
tidak berarti bahwa kebudayaan adalah tingkah laku. Kebudayaan bukan
tingkah laku tetapi terwujud dalam tingkah laku.
Prof. Koentjaraningrat menyebutkan kebudayaan mempunyai 3
wujud:
a) Wujud ideal (cultural system) adalah suatu kompleks dari ide-ide
(termasuk gagasan, cita-cita dan pandangan hidup), nilai-nilai budaya,
norma-norma, dan hukum.
b) Wujud aktifitas (social system), Sistem sosial ini terdiri dari aktifitasaktifitas manusia yang berinteraksi.
c) Wujud fisik yang terdiri dari keseluruhan total hasil dari aktifitas atau
karya semua manusia dalam masyarakat, yang sifatnya paling konkrit
dan berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat dan
difoto.
Ketiga wujud terurai dalam kenyataan kehidupan masyarakat tentu tak
terpisah satu dengan yang lainnya. Kebudayan ideal atau adat mengatur dan
memberi arah kepada tindakan dan karya dari manusia. Sebaliknya
kebudayaan fisik membentuk suatu lingkungan hidup.
Tampaklah sudah bahwa adat adalah bagian dari kebudayaan yaitu
yang berwujud ideal. Adat atau sistem budaya ini adalah yang memberikan
pedoman, arah serta menjiwai masyarakat pendukung kebudayaan. Telah
disebutkan bahwa adat itu terdiri dari unsur-unsur :
a)
Cita-cita yaitu gagasan atau ide-ide tentang sesuatu yang akan
dituju atau dicapai karena dalam anggapannya merupakan sesutau yang
bernilai.
b)
Pandangan hidup (filsafat hidup) atau life view adalah konsepsikonsepsi dari orang biasa atau orang cerdik pandai untuk membuat
hidup sedapat mungkin dapat dipahami dan mengandung makna.
c)
Nilai-nilai budaya adalah konsep-konsep mengenai apa yang hidup
dalam alam pikiran sebagian besar dari warga besar dari warga
masyrakat mengenai apa yang mereka anggap bernilai, berharga dan
penting dalam hidup. Dan hubungannya dengan nilai-nilai religius
dimana religi sebagai salah satu unsur kebudayaan universal. Jadi harus
ditambah dengan masalah mengenai hakekat dari hubungan manusia
dengan Tuhan (alam gaib).
d)
Norma (kaidah) adalah aturan untuk bertindak atau pedoman untuk
berperikelakuan atau bersikap tindak atau dapat juga dikatakan sebagai
patokan tentang perikelakuan yang pantas. Norma-norma dapat
digolongkan sebagai berikut :
1) Menurut pranata-pranata (lembaga-lembaga) yang ada.
2) Menurut kekuatan sanksinya :
Norma kebiasaan yang disebut usage. Istilah usage berarti :
kebiasaan, adat dan pemakaian. Oleh karena itulah dalam
kaitannya dengan norma atau aturan istilah usage diartikan :
aturan kebiasaan/adat, aturan pemakaian. Dalam istilah Indonesia
disebut cara. Sanksinya misalnya berupa celaan.
dapat
berupa
hukuman
yang
diberikan
oleh
masyarakat.
Norma yang disebut custom. Norma ini sering diartikan sebagai
adat istiadat yang dibagi menjadi : adat dalam arti luas (sebagai
wujud ideal kebudayaan), dan adat dalam arti sempit (merupakan
bagian dari wujud ideal dari kebudayaan) yang mencakup norma
yang disebut custom. Sanksinya misalnya dikeluarkan dari
masyarakat.
Norma hukum adalah norma yang sanksinya paling kuat dan
tegas, dan norma hukum ini biasanya dibedakan antara norma
hukum yang tertulis dan tidak tertulis (hukum adat). Sanksinya
adalah dapat berupa pemulihan berupa keadaan dan hukuman.
3) Menurut hubungan pribadi yang diaturnya dapat dibedakan:
Norma yang termasuk golongan aspek hidup pribadi yang
mencakup norma kepercayaan dan norma kesusilaan.
Norma yang termasuk golongan aspek hidup antar pribadi yang
e)
mempelajari
volusinya,
fungsinya,
peranan
agama
panndangan-pandangan
serta
hukum-hukum
yang
dalam
Disamping
keterkaitannya
dengan
agama
masih
ada
yang
mempengaruhi adat yaitu tradisi dari masyarakat mana adat itu tumbuh.
Tradisi disini yang dimaksudkan adalah unsur asli yang dimiliki masyarakat
yang diwariskan secara turun temurun.
Oleh karena itu sekarang dapat dikatakan bahwa agama dan tradisi
adalah dua unsur yang mempengaruhi adat istiadat.