Anda di halaman 1dari 6

KERUMUNAN (CROWD)

KELOMPOK :
1. MAGHFIROH IFANI AULIA L. (25)
2. MOHAMAD RAZIF FATAHILAH (26)
3. MUHAMMAD HABIB MUNAWAR (27)
4. MUHAMMAD IQBAL AL MUZAKI (28)
Pengertian kerumunan menurut para ahli :
 Menurut Kornblum mendefinisikan sebagai sejumlah besar orang yang
berkumpul bersama dalam jarak waktu yang dekat.
 Menurut Giddens kerumunan adalah sekumpulan orang dalam jumlah
relatif besar yang langsung berinteraksi satu dengan yang lainnya
ditempat umum.
 Menurut Light Keller & Calhoun mendefinisikan kerumunan adalah
sekumpulan orang yang berkumpul disekitar seseorang atau suatu
kejadian, sadar akan kehadiran orang lain dan dipengaruhi orang lain.
 Menurut Yusron Razak kerumunan adalah kumpulan orang, yang bersifat
sementara dan yang memberikan reaksi secara bersama terhadap suatu
rangsangan.
 Crowd (Kerumunan) menurut Dmash Ivanov merupakan kumpulan orang
yang tidak teratur, terjadi secara spontan. Kerumunan merupakan suatu
kelompok sosial bersifat sementara. Kerumunan segera berakhir, setelah
orang-orang bubar. Kerumunan tersebut tidak terorganisasikan.
Macam – Macam Kerumunan
1. Formal Audiency, merupakan pendengar formal. Dalam formal audiency,
orang-orang mendengarkan informasi yang disampaikan orang lain secara
benar serta informasi tersebut memliki faedah yang banyak. Contohnya,
seperti jamaah mendengarkan khutbah Jumat. Khutbah Jumat tersebut
termasuk ceramah yang memiliki faedah yang amat besar. Maka dari itu,
jamaah adalah pendengar formal.

2. Spectator Causal Crowds, merupakan suatu kerumunan orang-orang atau


penonton yang ingin melihat suatu peristiwa tertentu. Dalam spectator causal
crowds, orang-orang atau penonton beramai-ramai untuk saling menyaksikan
apa yang dilihatnya. Baik itu peristiwa/kejadian yang sedang berlangsung,
atau suatu pertunjukkan serta pertandingan yang layak untuk di tonton oleh
banyak orang. Sehingga menyebabkan banyaknya kerumunan dari orang-
orang tersebut dikarenakan adanya rasa penasaran atau rasa skeptis
terhadap peristiwa yang ingin dilihatnya. Contohnya, seperti menyaksikan
pertandingan sepak bola secara langsung di stadion.
3. Immoral Lawless Crowds, merupakan suatu kerumunan yang tidak adanya
rasa moral atau tidak bermoral. Dalam immoral crowds, orang-orang yang
sedang berkumpul dianggap tidak bermoral dikarenakan perbuatan yang
dilakukan dapat merusak moral bangsa atau dianggap masyarakat sebagai
suatu perbuatan yang tidak ada faedahnya sama sekali baik masa sekarang
maupun masa mendatang. Contohnya, yaitu pesta miras. Pesta miras
dianggap tidak bermoral karena hal itu tidak baik atau tidak mencerminkan
rasa etis terhadap masyarakat atau bangsa. Dalam pesta miras, orang-orang
yang melakukan perbuatan tersebut mencerminkan rasa gaya hidup yang
prestise, serta lama kelamaan dapat menimbulkan sifat hedonisme yang
berlebihan atau bahkan lebih kacau lagi mungkin sifat sekularisme pun dapat
terjadi.

4. Panic Causal Crowds, merupakan suatu kerumunan orang-orang yang panik,


dan berusaha untuk menyelamatkan diri dari bahaya. Dalam panic causal
crowds, orang-orang bersifat tegang dan amat panik untuk menyelamatkan
dirinya dari musibah yang menimpanya. Contohnya, adalah saat terjadi
tsunami banyak orang yang berkeliaran dan berlari-larian untuk
menyelamatkan dirinya dari terjangan air tsunami tersebut. Serta, mencari
tempat yang lebih aman untuk dirinya dalam waktu sementara. Dalam
keadaan seperti itu, tidak hanya rasa panik yang timbul, rasa sedih pun dapat
terjadi dikarenakan adanya bencana tsunami.
5. Acting Lawless Crowds, merupakan kerumunan yang mempunyai
tujuan tertentu dengan menggunakan kekuatan fisik yang
berlawanan dengan norma-norma sosial, seperti supporter bola yang
sedang melakukan kerusuhan.
6. Planned Expressive Group, merupakan kerumunan yang tidak
begitu mementingkan pusat perhatian tetapi mempunyai persamaan
tujuan dan kepuasan yang dihasilkan. Contohnya adalah orang yang
berdansa dan berpesta.
7. Inconvenient Causal Crowds, merupakan kerumunan yang bersifat
sangat sementara karena ingin menggunakan fasilitas yang sama.
Contohnya adalah orang yang mengantre dan orang yang
menunggu kendaraan umum
Bentuk – Bentuk Kerumunan
Menurut Mayor Polak, menyebutkan kerumunan dapat dibedakan
menjadi dua.
1. Kerumunan yang menjadi aktif
Dalam kerumunan aktif memiliki karakteristik sebagai berikut.
 Muncul secara spontan.
 Bersifat emosional dan implusif.
 Tidak adanya pembagian kerja dan aturan.
2. Kerumunan yang tinggal ekspresif
Pada kerumunan ekspresif tidak mengenal pusat perhatian maupun
tujuan yang sama, melainkan hanya mengenal emosi saja tanpa tujuan
tertentu. Kerumunan ekspresif ini sifatnya tidak merusak, tetapi hanya
sekadar melepaskan ketegangan atau emosi saja. Misalnya menangis,
menyanyi, dsb.

Anda mungkin juga menyukai