Anda di halaman 1dari 6

Tarian Tradisional Riau

Kita perlu membekali anak-cucu kita dengan pengetahuan tentang Seni Tari
Tradisional sebagai salah satu cara untuk melestarikan Budaya Seni Tari Tradisional,
sekaligus sebagai cara agar mereka mencintai negeri nya sendiri. Tak kenal maka tak
sayang. Indonesia sangat kaya dengan Seni Tari Tradisional, mungkin tidak ada
duanya di dunia.

Baik Riau daratan maupun Riau kepulauan, mempunyai latar belakang sejarah yang
cukup panjang. Berbagai tinggalan budaya masa lampau banyak ditemukan di wilayah
provinsi itu.

Seni Tari adalah gerak indah dan berirama yang mengandung dua unsur penting:
gerak dan irama. Gerak merupakan gejala primer dan juga bentuk spontan dari
kehendak yang terdapat di dalam jiwa; sementara irama adalah bunyi teratur yang
mengiringi gerak tersebut. Gerak tarian biasanya diinspirasikan dari pengalaman
hidup sehari-hari.

Tari Makan Sirih (Tari Persembahan)

Tari Makan Sirih (Tari Persembahan)

Tari Makan Sirih, biasanya disebut tari persembahan yang biasanya digunakan untuk
menyambut tamu atau pembukaan acara-acara tertentu. Tarian ini menggambarkan
bahwa orang melayu Riau menghargai hubungan persahabatan dan kekerabatan.

Tari Melemang
Tari Melemang

Tari melemang diperkirakan sudah ada sejak abad 12 dan awalnya dikenal sebagai
tarian istana Kerajaan Bentan. Tarian yang memadukan unsur tari, musik, dan
menyanyi ini mengisahkan tentang kehidupan kerajaan dan dipentaskan oleh 14 orang
yang masing-masing memainkan peran. Kata melemang sendiri berarti berdiri sambil
membongkokkan badan ke belakang dan hal ini memang tampak pada kecakapan
serta kegesitan para penari dalam mengambil sesuatu, misalnya uang receh atau sapu
tangan. Kini, tari Melemang sudah menjadi pertunjukan hiburan rakyat dengan durasi
sekitar satu jam.

Tari Makyong

Tari Makyong

Tarian ini adalah jenis dramatari yang sangat dipengaruhi oleh budaya
Melayu.Makyong diperkirakan telah ada di Riau hampir seabad yang lalu dan sering
kali dipentaskan di pematang sawah selepas memanen padi. Tarian tersebut
dipentaskan oleh penari-penari topeng dan diiringi alat musik seperti rebab, gendang,
dan tetawak.

Tari Zapin
Tari Zapin

Tari zapin telah lama berkembang di banyak daerah di Indonesia dan salah satunya di
Kepulauan Riau. Tari ini banyak dipengaruhi oleh budaya Arab dan sarat kandungan
agama dan tata nilai. Tarian ini mempertontonkan gerakan kaki cepat mengikuti
pukulan gendang (marwas). Zapin awalnya hanya dilakukan penari lelaki namun kini
penari perempuan juga ditampilkan.

Tari Zapin Maharani

Tari Zapin Maharani

Tari Zapin Maharani adalah tarian yang berasal dari Kecamatan Pelalawan Kabupaten
Pelalawan. Tarian ini mengisahkan sebuah kisah cinta sepasang muda mudi di Desa
Kuala Tolam. Mereka kemudian menikah, dan mereka hidup sangat bahagia, tetapi
kebahagiaan mereka hanya sementara.

Di Kampung, mereka hidup sangat susah sehingga sang suami pergilah merantau ke
Malaka untuk mencari pekerjaan. Dan sang istri dengan sangat berat melepas
kepergian Suami tercinta ke Malaka. Dengan berkayuh sampan Sang suami berangkat
ke Malaka, dari Kuala Tolam ia mengkayuhkan sampan ke Teluk Meranti hingga
akhirnya sampai di Malaka. Di Malaka ia berhasil dan sukses hingga akhirnya ia
kembali ke Kuala Tolam untuk menjumpai sang istri tercinta.

Tari Joged Lambak


Tari Lambak

Tari Joged Lambak adalah tarian yang kental dengan budaya Melayu. Gerak tariannya
cenderung lemah gemulai sementara lagu-lagu yang ditarikan adalah lagu atau irama
joget seperti Serampang Laut, Tanjung Katung, dan Anak Kala. Alat musik yang
digunakan antara lain gendang, gong atau tetawak.

Tari Tandak Sedati

Tari Tandak

Tari tandak Sedati dikenal sebagai tari pergaulan yang digemari masyarakat setempat
dan menjadi media silaturahmi tempat bertemunya antara pemuda dan pemudi antar
kampung. Tarian ini adalah gabungan antara seni tari dan sastra dan dipentaskan oleh
laki-laki dan perempuan pada malam hari.

Tari Suku Melaut Teluk Meranti


Tarian yang berpijak pada tradisi masyarakat di Kabupaten Pelalawan, khususnya
Suku Laut di Kecamatan Teluk Meranti yang biasa menggunakan Ambong sebagai
alat untuk mengumpulkan dan membawa Niau (Kelapa). Pada garapan tari ini
digambarkan bahwa ambong sebagai properti tari dapat dimainkan juga sesuai dengan
kebiasaan masyarakat memperlakukan ambong itu. Ambong dipikul, ambong
dijunjung, ambong dihentak, ambong digoyang, ambong digegar, ambong ditungkup.

Tari Manggar

Tari Manggar menceritakan mengenai Sejarah Kota Pekanbaru, yaitu ditemukannya


sebuah Kota yang bernama Sena yang kini dikenal dengan nama Senapelan.

Tari Gamelan

Tari Gamelan

Tarian klasik ini mula di kesan di empayar Riau dan Lingga dalam kurun ke-17.Ia
mula di persembahkan buat pertama kali di khalayak ramai di Pekan Pahang dalam
tahun 1811 dalam upacara persandingan Tengku Hussain, putera kepada Sultan Abdul
Rahman yang memerintah Lingga, dengan Wan Esah yakni adik perempuan kepada
Bendahara Ali dari Pahang. Ianya mula di perkenalkan di Terengganu selepas Tengku
Mariam iaitu seorang puteri di Pahang, mengahwini Tengku Sulaiman yakni putera
kepada Tengku Zainal Abidin dari Terengganu.

Tarian ini yang mana di persembahkan secara eksklusif oleh penari wanita boleh di
pentaskan secara dalaman ataupun persembahan terbuka.Elemen Jawa boleh di lihat
dari segi seni tarian tersebut. Secara estetikanya, tarian ini adalah sangat cantik dan
merupakan bentuk tarian yang paling kaya dari segi jenisnya dalam kebanyakan
kostum tarian Melayu.

Anda mungkin juga menyukai