Anda di halaman 1dari 14

MACAM MACAM TARIAN TRADISIONAL DI

MINANGKABAU
Tarian merupakan salah satu contoh dari kekayaan budaya
Indonesia, karena setiap daerah mempunyai tarian tradisional yang
berbeda. Salah satunya sumatera barat mempunyai bermacam
bermacam tari tradisional sebagai brkt:

1. Tari Alang Babega Minangkabau

Tari yang berasal dari kata “tuturan alang bebaga” merupakan tarian
tradisional Sumatera Barat Khas minangkabau yang dipengaruhi oleh
suku Mentawai. Tarian ini melambangkan burung elang yang hidup di
pohon lalu terbang tinggi menaungi langit dengan mengepakkan
sayapnya untuk mencari mangsa, kemudian menukik tajam, dan
membunuh mangsa.
2. Tari Ambek-Ambek Koto Anau

Tari Ambek-Ambek koto anau adalah tari yang berasal dari daerah Koto
Anau, Lembang Jaya, Solok, Sumatera Barat. Tarian tersebut
merupakan mimik dari anak-anak ketika mereka bermain, bergelut atau
bercanda, pura-pura berkelahi. Tarian dilengkapi dengan menggunakan
gerakan pencak silat, atau merupakan olah gerak dan rasa sebagai satu
bentuk materi permainan anak nagari minang.

1
3. Tari Barabah

Merupakan tarian tradisional Sumatera Barat yang menggunakan


gerakan pencak silat dengan iringan drum atau talempong. Tari barabah
minimal dilakukan oleh dua orang yaitu laki-laki dan perempuan.
Peralatan yang diperlukan untuk tari barabah adalah pakaian adat dan
belati.
Artikel terkait:

4. Tari Galombang

Tarian yang dilakukan oleh kelompok laki-laki Minang pada upacara


penyambutan tamu khusus seperti Ketua adat atau Penghulu, Guru
Silat, dan Penganten.Dalam bentuk dua baris vertikal, tarian dilakukan
oleh puluhan lelaki. Posisi tarian ada yang menghadap kepada tamu
saja, dan ada pula yang dua arah. Tari Gelombong mempunyai
beberapa istilah seperti:

 Bagalombang (menarikan galombang),
 galombang duo baleh (Tari yang dilakukan 12 orang),
 galombang manyongsong (satu arah menghadap tamu),
 dan galombang balawanan (posisi hadap dua arah, dari pihak tuan
rumah dan dari pihak tetamu).

2
Tarian diawali dari aktivitas silat yang terbentuk dari variasi gerakan silat
yang membentuk wujud gelombang laut. Lalu dengan memanfaatkan
ritme musik, ruang, dan tenaga, maka terbentuklah pergerakan tari
gelombang yang baik. Keindahannya akan sempurna jika semua penari
bergerak secara bersamaan berdiri tinggi kemudian merendah, bergerak
maju dan mundur dengan perlahan, seperti gelombang air laut.

5. Tari Indang badindin minangkabau

Tarian Indang Badindin atau disebut Indang Minangkabau dipercaya


sudah ada sejak abad ke 14 pada jaman penyebaran agama Islam di
Sumatera Barat. Gerakan para penari dengan membungkukkan badan
sambil berlutut bersamaan menjadi ciri khas tari Indang. Tari Indang
Badindin dilakukan sebagai penghormatan kepada Allah dan terkenal di
daerah Padang Pariama.

Tarian tradisional ini menggunakan rebana sebagai alat musik


pengiringnya.Tari Indang umumnya dimainkan oleh 14 orang, 13 penari
dan 1 orang sebagai tukang dzikir. Tujuh penari diantaranya adalah laki-
laki, yang kemudian disebut sebagai ‘anak indang‘. Anak indang akan
dibimbing oleh guru yang disebut tukang dzikir sebelumnya. Tari Indang
berdurasi cukup pendek yaitu sekitar 30 menit.

6. Tari Kain Paisia Selatan / Selendang Minang

3
Nama tari Kain Paisia Selatan berasal dari nama lokasi tari tersebut
yaitu di Salido Ketek, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Sebenarnya asal usul asli dari tari ini adalah dari daerah Darek, namun
lebih populer di pesisir selatan. Tari ini dapat dilakukan oleh dua orang,
yaitu penari dan pemusik. Tarian tradisional sumatera barat ini diiringi
oleh musik gendang. Alat yang digunakan adalah kain khusus yang
berbentuk seperti selendang. Penari menggunakan kain tersebut dan
memainkannya selama menari.

7. Tari  Kiek Gadih Minang

Merupakan kreasi dari tarian tradisional sumatera barat yang


mengangkat unsur-unsur gerakan tarian tradisi Minang lainnya. Tarian
yang dilakukan kelompok ini menceritakan akan kesibukkan gadis-gadis
Minang pada waktu pagi hari ketika bersiap-siap melakukan aktifitas dan
menuju masjid.

8. Tari Lilin

4
Tari lilin merupakan sebuah tarian dimana penari membawa lilin lalu
menari dengan iringan musik yang diberikan oleh pemusik. Tarian
ini sangat identik dengan cerita rakyat Minang yang menjadi asal usul
dari tari lilin. Ceritanya mengisahkan seorang gadis yang mengalami
permasalahan ketik ditinggal oleh kekasihnya, ia kehilangan cincin
tunangannya. Gadis tersebut menggunakan lilin yang ditempatkan pada
piring untuk mencari cincin tersebut. Gerakannya yang gemulai dan
indah ketika mencari cincin menjadi sumber asal-usul tari lilin.

Gerakan 

Gerakan tari lilin sangat bervariasi dan dapat disesuaikan dengan irama
musik. Bagian terpenting adalah untuk menjaga lilin tidak jatuh dan tetap
menyala. Berikut beberapa gerakannya:

 Gerakan Tari lilin mencakup berbagai gerakan yaitu:


 Gerakan tangan memutarkan lilin diatas kepala
 Bernari berputar dan membentuk lingkaran
 Berlutut dan membungkukan badan serta memutarkan lilin diatas
kepala
 Mengadah seperti berdoa dan seperti memberikan lilin

Ajang Internasional 

Tari lilin menjadi tarian yang dilakukan oleh mahasiswa Australia loh!
Mahasiswa-mahasiswi yang berasal dari University of Technology
Australia, Queensland menarikan tari lilin di Universitas Surabaya
beberapa bulan lalu. Mereka hanya berlatih selama 2 jam dan dapat
melakukan dengan baik menurut pelatih di Universitas Surabaya.

9. Tari Panen

5
Tarian yang dilakukan masyarakat Minang untuk menyambut panen
padi. Gerakan-gerakan dalam tarian ini adalah gerakan yang dilakukan
para petani ketka mereka mencangkul, membajak dan memanen padi
mereka.

10. Tari Pasambahan Minang

Tarian tradisional ini dilakukan khusus sebagai suatu acara


penyambutan kepada tamu yang penting yang berasal dari jauh. Contoh
situasi lainnya dimana tari dilakukan adalah ketika pengantin pria datang
ke rumah pengantin wanita. Keunikan dari tarian tradisional
pasambahan adalah alat yang digunakan dalam tariannya. Alat
beranama Carano adalah alat yang terbuat dari tembaga yang dibentuk
menyerepuai sebuah mangkuk. Carano akan menampung berbagai
macam sesajian. Contohnya adalah sirih, rokok, dan barang lainnya
yang akan diberikan kepada tamu, yaitu pengantin pria dan
keluarganya.
Tarian tradisional pasambahan tidak hanya dilakukan untuk menyambut
tamu, tapi juga ditampilkan pada ajang seperti petas seni.

11. Tari Payung

6
Tarian tradisional dari Sumatera Barat yang dilakukan sebagai
ungkapan kasih sayang kepada seorang kekasih. Payung dalam tari
payung menjad lambang perlindungan terhadap kekasihnya. Tari
payung sering dilakukan secara berpasang-pasangan karena unsurnya
yang romantis. Alat lain selain payung adalah selendang yang dapat
dipakai wanita, sedangkan payung dipakai pria.

Tari payung pada umumnya dibawakan dengan musik dinamis


untuk memeriahkan acara seperti pesta, pameran, dan lain
sebagainya.Tari payung mempunyai pola irama 1-2-3-4. Pola tersebut
dijadikan dasar dari gerakan tarian. Gerakan tari payung pada umumnya
terbagi atas 4 tahap:

 Gerakan 1

1. Tangan kanan memegang payung dan tangan kiri di pinggang,


2. payung diayun ke kiri pada hitungan ganjil,
3. payung diayun ke kanan pada hitungan genap,
4. kaki melangkah maju hitungan 1 sampai 4,
5. kaki melangkah mundur hitungan 5 sampai 8.

 Gerakan 2

1. Tangan kiri memegang payung dan tangan kanan di pinggang


2. Payung diayun ke kiri pada hitungan ganjil
3. Payung diayun ke kanan pada hitungan genap
4. Kaki melangkah maju melingkar hitungan 1 sampai 4

 Gerakan 3

1. Payung diletakan di samping


2. Tangan diayun kebawah pada hitungan ganjil
3. Tangan diayun kesamping pada hitungan genap
4. Kaki melangkah maju melingkar hitungan 1 sampai 4

 Gerakan 4
7
1. Tangan kanan memegang payung dan tangan kiri di pinggang,
2. Payung diayun ke kiri pada hitungan ganjil,
3. Payung diayun ke kanan pada hitungan genap,
4. Kaki melangkah maju keluar pentas hitungan 1 sampai 4.

Tari payung yang dilakukan oleh dua orang sering disebut dengan tari
payung duo minang.
12.Tari piring

Tarian yang paling sering dijumpai di pentas bertaraf nasional dan


internasional ini berasal dari budaya Minangkabau. Eksis dari sekitar
800 tahun yang lalu, tari ini terus berkembang hingga sekarang. Tari
Piring pada awalnya dilakukan dengan tujuan sebagai ungkapan rasa
syukur rakyat kepada dewa-dewa dengan hidangan berupa makanan
lezat yang diberikan oleh gadis-gadis cantik. Setelah berkembangnya
jaman, Tari Piring lebih sering digunakan untuk sebagai sambutan
kepada petinggi atau pejabat dan acara pelaminan.

Tahap pelaksanaan tari piring 

1. Melakukan persiapan – Piring yang digunakan harus dalam keadaan


baik, tidak boleh ada yang retak atau sumbing sama sekali. Jumlah
piring juga diatur sesuai dengan jumlah penari. Penari menggunakan
dua cincin khusus yang dikarungkan di jari tangan kanan dan kiri.
2. Memulai tarian – Diawali dengan musik yaitu rebana dan gong,
penari akan membungkuk sebanyak tiga kali pada pengantin sebagai
tanda hormat.
3. Menari – Penari meraih piring dan menyusunnya diatas tangan
masing-masing lalu memijak piring yang telah disusun pada persiapan
awal dan menuju kepada pengantin. Setelah selesai mengahampiri
pengantin, Penari mundur dengan memijak piring yang sebelumnya.
Sambil berjalan, penari tidak boleh membelakangi pengantin. Penari
juga mengetukan cincin yang sudah dipasang sebelumnya ke bagian
bawah piring sambil mengaunkan piring. Sesekali tangan penari

8
membuat putaran dari atas ke bawah dan sebaliknya untuk
memperlihatkan ilusi piring seolah-olah berputar diatas kepala.
4. Bagian Akhir – Penari menutup sajiannya dengan melakukan hormat
penutup sekali lagi kepada pengantin. Langkah selanjutnya adalah
dengan memberikan salam kepada tangan sebelah kanan pengantin,
lalu tangan sebelah kiri, dan kedua tangan berhadapan.

Ajang Internasional 

Tari piring sering dilakukan di negara tetangga Indonesia, seperti


contohnya Malaysia. Sebagai contoh lainnya, tarian tersebut juga
dijadikan ditampilkan perwakilan Indonesia dalam Kompetisi tari Costa
Brava Folk Dance Competition di Spanyol.

13. Tari Piring Kubu Durian Padang

Tari piring kubu durian padang mempunyai sedikit perbedaan dengan


tari piring pada umumnya. Tari piring kubu durian padang berasal dari
padang, Sumatera Barat. Tarian ini diiringi oleh alat musik khas
yaitu Talempong, sebuah alat musik mirip gong.
Perbedaan Talempong dan Gong adalah ukurannya yang kecil dan
diletakan diatas wadahnya.

14. Tari Rantak Minangkabau

9
Tari rantak ini merupakan tarian yang bersal dari Minangkabau yang
memiliki gerakan dangat dinamis, dan gerakanya juga terinspirasi dari
Pencak Silat. Tarian ini merupakan salah satu tarian yang
mengedepankan dan menegaskan ketajaman gerakan si penari,
keindahan Tarian inni bukan hanya terdapat pada gerakanya saja,
Namun juga pada kerentaka penari yang menimbulkan bunyi dari
hentakan kaki yang selaras dengan ketegasan gerakan.

Tari rantak ini biasanya ditarikan oleh beberapa orang laki-laki dan
perempuan dengan menggunakan pakaian yang berwarna merah serat
emas, dengan dikombinasikan dengan pakaian yang warnanya cerah,
musik yang dinamis serta gerakan yang kuat dan tajam ditambah
dengan hentakan kaki, Tari Rantak ini akan menghipnotis mata para
penonton yang melihatnya.

16. Tari Randai

Menurut Yoyok RM dan Siswandi, Randai mempunyai beberapa


asal usul. Ada yang berpendapat bahwa Randai berasal dari bahasa
Arab rayan-li-da’i (berasal dari kata da’i), sebutan untuk pendakwah
tarikat Na’sabandiyah. Pendapat lain adalah Randai berasal dari
10
kata handai yang berarti keakraban, keintiman, dan keramahan dalam
bahasa Minangkabau.
Randai merupakan hasil perpaduan Kaba dan Silek yang dipersatukan
dengan gerakan dan syair gurindam yang
indah. Kaba dan Silek merupakan bahasa Minangkabau. Kaba berarti
kabar atau berita yang disampaikan oleh para pengelana, kaba dapat
mencakup berita mengenai ilmu, moral, dan agama. Silek berhubungan
erat dengan keahlian seseorang dalam silat dan bela diri.
Karim Halim, penulis literatur, mengutarakan bahwa Randai lebih
diutamakan untuk pesan moral daripada hiburan. Menurut penelitiannya,
dokumentasi Randai ditemukan pertama kali pada tahun 1930an. Karim
Halim menuliskan di artikelnya “Sandiwara Randai (Randai Theatre)”
bahwa Randai dilakukan secara langsung di pedesaan dimana suasana
sangat tenang dan diiringi musik seperti keroncong.
Gerakan 

Gerakan dalam tari randai adalah gerakan menari secara melingkar dan
melakukan silat secara serempak dengan irama musik. Durasi
penampilan randai cukup lama, satu penampilan cerita dalam Randai
bisa memakan waktu 1 jam hingga 5 jam atau lebih, tergantung dari isi
cerita dan penyampaiannya. Durasi panjang tersebut mengakibatkan
butuhnya sosok pemimpin dalam Randai yaitu tukang goreh. Ia bertugas
untuk mengeluarkan teriakan khas contohnya “hep tah ti hai” untuk
menentukan tempo gerakan Randai. Jumlah tukang goreh bisa lebih
dari satu, tujuannya untuk berjaga-jaga jika tukang goreh mengalami hal
yang tidak diinginkan.
Ajang Internasional :

Berdasarkan pengamatan Barker dan Trussler, penampilan Randai tidak


hanya terkenal di dalam negara Indonesia, tetapi juga internasional.
Indija Noesbar Mahjoeddin, seorang Australia yang mempunyai darah
keturunan Minang, menaruh minatnya pada Randai.
Menggabungkannya dengan ilmu seni tari kontemporer dan desain
pencahayaan, Indija membuat grup bernama “MusiK KabaU”. Karya
Indija yang terkenal diantara lain adalah The Horned Matriarch: The
Story of Reno Nilam (1998) dan The Butterfly Seer (2000).

Randai juga tampil dalam ajang internasional sampai sekarang, contoh


terdekatnya yaitu pada ajang Indonesian Contemporary Art & Design
(ICAD) 2016. Tari Randai dibawakan oleh grup penari profesional  Nan
Jombang Dance Company yang berasal dari Sumatera Barat.
Pertunjukan yang mereka lakukan menggabungkan tari Randai dengan
gerakan silat lainnya.

11
17. Tari Sabalah Sumatera Barat

Tari Sabalah merupakan tarian tradisional Sumatera Barat


menggambarkan kehidupan dan martabat perempuan di Minang
Sumatera Barat. Selain itu tari sabalah juga sebagai rasa syukur ketika
hujan turun membasahi semua ladang sebagai berkah untuk
manusia. Sabalah berarti sebelah, karena hanya menggunakan piring di
sebelah tangan saja. Gerakan tari sabalah dinamis dan lincah dan
dilakukan oleh wanita yang anggun dan gagah.

18. Tari Sinar Riau

Tari Sinar Riau adalah tarian tradisional Sumatera Barat. Cipt. Ajis St.
Sati. Tari sinar riau tidak menggunakan alat khusus untuk tariannya,
selain pakaian adat. Gerakan umumnya gemulai dan diiringi dengan
musik yang dinamis.

19. Tari Tempurung

12
Tari Tempurung adalah tarian yang menggunakan tempurung sebagai
properti tariannya. Tarian tradisional Sumatera Barat ini diperkenalkan
oleh Ali Muhammad sekitar tahun 1952. Popularitas tari tempurung
berkembang sampai ke Nagari Ayei Dingin Padang Sibusuk tahun 1970
hingga 1980. Perkembangan tersebut menurun pada tahun 1990
sampai sekarang, masyarakat di Kanagarian Batu Manjulur tidak lagi
menarikan tarian tersebut.

Tari tempurung pada umumnya ditujukan sebagai hiburan dan media


komunikasi bagi masyarakat Batu Manjulur. Tari Tempurung
menggunakan busana khas Minangkabau berwarna hitam.
Kurang minatnya generasi muda untuk mempelajari tari
tradisional membuat Tari Tempurung saat ini kurang eksis di
masyarakat Kanagarian Batu Manjulur.

20. Tari Tudung Saji Minangkabau

Tarian tradisional Sumatera Barat ini menggunakan tudung saji


sebagai alat utama dalam tariannya. Musik pengiringnya
adalah musik melayu yang khas. Tari tudung saji minangkabau
pernah masuk ke ajang internasional yaitu Pasar Malam Asia
Eindhoven pada 6 Juli 2008.

13
14

Anda mungkin juga menyukai