Anda di halaman 1dari 17

WESTERNISASI BUDAYA

Oleh:
Decequen Putri Setiadi
Kelas

PEMERINTAH PROVINSI
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI
2018
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas taufik dan

rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam

senantiasa kita sanjungkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW,

keluarga, sahabat, serta semua umatnya hingga kini. Dan Semoga kita termasuk dari

golongan yang kelak mendapatkan syafaatnya.

Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang telah berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga selesainya

makalah ini. Harapan kami semoga makalah yang telah tersusun ini dapat

bermanfaat sebagai salah satu rujukan maupun pedoman bagi para pembaca,

menambah wawasan serta pengalaman, sehingga nantinya saya dapat memperbaiki

bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik lagi.

Kami sadar bahwa kami ini tentunya tidak lepas dari banyaknya kekurangan,

baik dari aspek kualitas maupun kuantitas dari bahan penelitian yang dipaparkan.

Semua ini murni didasari oleh keterbatasan yang dimiliki kami. Oleh sebab itu,

kami membutuhkan kritik dan saran kepada segenap pembaca yang bersifat

membangun untuk lebih meningkatkan kualitas di kemudian hari.

Jakarta, 17 Agustus 1945

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Westernisasi ........................................................................ 4

B. Faktor-faktor Timbulnya Westernisasi ................................................. 5

C. Pengaruh Westernisasi Terhadap Budaya ............................................. 7

D. Solusi Penyelesaian Westernisasi ......................................................... 11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................... 12

B. Saran ..................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan aspek sosial budaya

yang beragam banyaknya. Indonesia adalah Negara yang kaya raya dengan

sumber daya alam dan sumber daya budaya yang melimpah. Bangsa kita

merupakan bangsa yang serba multi , baik itu multi bahasa, multi budaya,

maupun multi agama. Semua itu telah dikelola dengan baik dapat dijadikan

sebagai potensi untuk kemakmuran rakyat dan memajukan bangsa kita. Namun

dengan seiring perkembangan zaman banyak kebudayaan asing (Westernisasi)

yang masuk ke Indonesia sehingga terjadi perubahan sosial budaya di dalam

masyarakat.

Perubahan sosial dapat diartikan perubahan yang terjadi akibat adanya

ketidaksesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda yang ada dalam

kehidupan sosial sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang tidak serasi

fungsinya bagi masyarakat yang bersangkutan. Sedangkan yang dimaksud

perubahan budaya adalah perubahan yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian

di antara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai

keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan. Westernisasi adalah

sebuah arus besar yang mempunyai jangkauan politik, sosial, budaya, dan

teknologi. Arus ini bertujuan mewarnai kehidupan sehari-hari bangsa-bangsa

dengan gaya Barat. Dengan banyak cara, westernisasi menggusur kepribadian

1
2

suatu bangsa yang merdeka dan memiliki karakteristik yang unik. Kemudian

bangsa tersebut dijadikan boneka yang meniru secara total peradaban Barat.

Westernisasi di Indonesia dalam hal ini merupakan suatu masalah yang

perlu dicermati bersama karena menyebabkan perubahan terhadap masyarakat

multi kultural Indonesia yang semakin lupa akan nilai luhur, budaya, norma,

adat istiadat yang sejujurnya merupakan warisan kepribadian bangsa Indonesia

asli berasal dari nenek moyang kita terdahulu. Dan apabila warisan kepribadian

bangsa tersebut dilestarikan maka sesungguhnya akan memberikan suatu nilai

lebih bagi kehidupan bangsa Indonesia dibandingkan dengan negara lain,

karena

Setiap bangsa memiliki kepribadian bangsa yang berbeda-beda.

Sekarang ini begitu banyak generasi bangsa Indonesia yang bersikap “kebarat-

baratan”, kini jati diri bangsa hanya tampak pada sebagian kecil kelompok

masyarakat. Generasi kita terlalu bangga dengan kebiasaan dan adat orang-

orang Barat, sementara dengan adat sendiri malu apabila menunjukkan adat

tersebut di depan umum. Hal ini diperparah dengan minimnya perhatian

pemerintah serta tersebar luasnya budaya Barat melalui media-media baik cetak

maupun elektronik yang menonjolkan budaya-budaya Barat.

Kebudayaan pernah didefinisikan sebagai keseluruhan sistem gagasan,

tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat. Dalam

pengertian tersebut, kebudayaan mencakup segala hal yang merupakan

keseluruhan cipta, rasa, dan karsa manusia, termasuk di dalamnya benda-benda

hasil kreativitas dan ciptaan manusia. Seperti halnya: tari daerah, lagu daerah,

dan kesenian daerah lainnya. Tetapi kebudayaan sering didefinisikan sebagai


3

suatu sistem simbol dan makna dalam sebuah masyarakat manusia yang di

dalamnya terdapat norma-norma dan nilai-nilai tentang hubungan sosial dan

perilaku yang menjadi identitas dari masyarakat bersangkutan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penyusun merumuskan masalah

yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai berikut:

1. Apa pengertian westernisasi?

2. Apa saja faktor-faktor timbulnya westernisasi?

3. Bagaimana pengaruh westernisasi terhadap budaya?

4. Bagaimana solusi penyelesaian westernisasi?


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Westernisasi

Westernisasi berasal dari kata west yang dalam bahasa inggris yang

berarti barat jadi westernisasi itu berarti kebarat-baratan. Westernisasi

merupakan gaya atau tingkah laku seseorang yang mengikuti gaya perilaku dan

gaya hidup bangsa asing yaitu bangsa-bangsa barat. Di mana seseorang atau

sekelompok itu mengikuti tingkah laku, cara berpakaian atau berpenampilan

dan bahkan juga mengikuti budaya bangsa-bangsa barat seperti inggris dan

negara-negara dibenua Eropa dan Amerika lainnya.

Menurut Samuel P. Huntington dalam bukunya yang berjudul “The

Clash of Civilization” Westernisasi adalah Proses yang mengikuti segala bentuk

gaya hidup bangsa barat. Adapun pengertian lain, westernisasi adalah suatu

perbuatan seseorang yang mulai kehilangan jiwa nasionalisme yang meniru atau

melakukan aktivitas bersifat kebarat-baratan.

Westernisasi sekarang ini sangat terlihat dan mempengaruhi kehidupan

masyarakat Indonesia tanpa kita sadari, dilihat dari gaya hidup yang bermewah-

mewahan, gaya rambut kepirang-pirangan dan sifat konsumerisme dan

glamorisme yang mulai timbul pada tiap diri masyarakat.

Westernisasi sudah berkembang di masyarakat luas. Dan hal ini

menuntut kita untuk mewaspadai manakah yang bisa diterima dan mana yang

tidak perlu diikuti. Pemikiran Westernisasi adalah sebuah arus besar yang

mempunyai jangkauan politik sosial kultural dan teknologi. Arus ini bertujuan

4
5

mewarnai kehidupan bangsa-bangsa terutama kaum muslimin dengan gaya

Barat. Dengan banyak cara, westernisasi menggusur kepribadian suatu bangsa

yang merdeka dan memiliki karakteristik yang unik. Kemudian bangsa tersebut

dijadikan boneka yang meniru secara total peradaban Barat.

Westernisasi di Indonesia menurut kami merupakan suatu masalah yang

perlu dicermati bersama karena menyebabkan perubahan terhadap masyarakat

multi kultural Indonesia yang semakin lupa akan nilai luhur, budaya, norma,

adat istiadat yang sejujurnya merupakan warisan kepribadian bangsa Indonesia

asli berasal dari nenek moyang kita terdahulu. Dan apabila warisan kepribadian

bangsa tersebut dilestarikan maka sesungguhnya akan memberikan suatu nilai

lebih bagi kehidupan bangsa Indonesia dibandingkan dengan negara lain,

karena setiap bangsa memiliki kepribadian bangsa yang berbeda-beda. Scholte

menyatakan menyebarnya pikiran Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu

bentuk dari universalisasi dengan semakin dan budaya dari barat sehingga

mengglobal.

B. Faktor-faktor Timbulnya Westernisasi

Ada berbagai faktor yang dapat menimbulkan westernisasi di antaranya

adalah sebagai berikut:

1. Kurang penguasaan atas perkembangan IPTEK

Di zaman globalisasi dan kemajuan zaman ini kita dituntut untuk

mengikuti perkembangannya jika kita tidak mampu menyesuaikan diri dan

beradaptasi pada kemajuan zaman maka kita akan ketinggalan zaman dan

kurang pengetahuan dan teknologi atau sering disebut gaptek (gagap


6

teknologi) sehingga kita dapat mudah terpengaruh oleh paham-paham

bangsa barat yang tidak sesuai karena kita tidak memahami dan memiliki

pengetahuan yang luas. Sehingga tidak mampu membedakan mana yang

perlu diambil dan apa yang tidak perlu diambil.

2. Masyarakat yang bersifat konsumtif terhadap barang-barang luar negeri

Saat ini telah ada perdagangan bebas sehingga para produsen asing

dapat mudah memasukkan barang-barang produksinya ke negara-negara

lain. Hal ini dapat menyebabkan masyarakat cenderung konsumtif dan lebih

menyukai produk asing daripada produk dalam negeri sehingga hal ini dapat

menyebabkan westernisasi mudah berkembang.

3. Masuknya budaya barat dan akulturasi budaya

Saat ini banyak bangsa asing yang masuk ke negara Indonesia baik

tinggal di Indonesia maupun hanya berwisata, mereka masuk ke Indonesia

dengan membawa budaya mereka yang tak sedikit dari budaya mereka itu

ditiru dan diserap oleh bangsa lokal. Dan terkadang budaya yang ditiru itu

justru budaya yang tidak sesuai dengan budaya lokal sehingga budaya

westernisasilah yang berkembang yang dapat menghancurkan budaya lokal.

4. Kurangnya kesadaran masyarakat akan memilah budaya yang baik atau

buruk

Masyarakat tak jarang yang meniru budaya asing tanpa melihat sisi

baik maupun sisi buruknya, mereka hanya berpikir bahwa mereka akan

terlihat keren dan dianggap modern jika mengikuti budaya bangsa asing.
7

5. Munculnya keinginan untuk mencari kebebasan

Negara-negara asing (negara-negara barat) memiliki keinginan

untuk menguasai dunia sehingga mereka mengirimkan paham-paham yang

mereka anut ke berbagai negara terutama negara berkembang.

6. Meniru gaya berbusana, rambut serta gaya hidup kebarat-baratan

Masyarakat terutama para pemuda mudah sekali terpengaruh oleh

gaya-gaya hidup orang-orang barat, mereka sering kali meniru para artis-

artis luar negeri yang mereka sukai, yang justru itu membuat mereka

menjadi bergaya hidup yang tak wajar, pakaian seksi dan ketat, rambut

acak-acakan tidak rapi, serta gaya hidup yang tidak sesuai dengan budaya

lokal.

C. Pengaruh Westernisasi Terhadap Budaya

Perubahan sosial dapat diartikan perubahan yang terjadi akibat adanya

ketidaksesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda yang ada dalam

kehidupan sosial sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang tidak serasi

fungsinya bagi masyarakat yang bersangkutan. Sedangkan yang dimaksud

perubahan budaya adalah perubahan yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian

di antara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai

keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan. Westernisasi adalah

sebuah arus besar yang mempunyai jangkauan politik, sosial, budaya, dan

teknologi. Arus ini bertujuan mewarnai kehidupan sehari-hari bangsa-bangsa

dengan gaya Barat. Dengan banyak cara, westernisasi menggusur kepribadian

suatu bangsa yang merdeka dan memiliki karakteristik yang unik. Kemudian
8

bangsa tersebut dijadikan boneka yang meniru secara total peradaban Barat.

Beberapa akibat yang sudah mulai dirasakan antara lain:

1. Gaya Hidup

Banyak sekali aspek yang sudah mulai digerogoti dengan

berkembangnya westernisasi. Gaya hidup orang sekarang yang lebih

mementingkan gengsi dan kepraktisan tanpa mengetahui dampak buruk

yang akan dirasakan selanjutnya. Misalnya, sekarang orang lebih memilih

makanan cepat saji atau istilahnya adalah fast food seperti: dessert yang

manis, burger, fried chicken, minuman kaleng dan sebagainya. Snack,

biskuit dan kue kue manis, mengandung terlalu banyak gula dan sedikit

vitamin-mineral.

Makanan di atas merupakan salah satu makanan dengan kategori

junk food. Junk food adalah kata ‘slang’ untuk makanan dengan kandungan

nutrisi yang rendah. Biasanya junk food ini mengandung kadar garam, gula,

lemak atau kalori yang tinggi, tetapi renda nutrisinya rendah vitamin,

mineral dan juga serat). Harganya biasanya lebih murah daripada makanan

yang sehat, dan rasanya lebih enak (tetapi tidak sehat). Beberapa akibat

apabila seseorang terlalu sering mengonsumsi junk food antara lain junk

food yang mengandung banyak gula, dapat merusak gigi dan menyebabkan

terjadinya kavitas (gigi berlubang).

Terlalu sering makan makanan yang banyak gula, membuat kadar

insulin dalam tubuh tidak stabil, dan memicu terjadinya penyakit diabetes

melitus/kencing manis di kemudian hari. Junk food menyebabkan terjadinya

obesitas (kegemukan) karena nilai kalori yang tinggi. Obesitas akan


9

meningkatkan risiko terjadinya penyakit diabetes melitus/ kencing manis,

penyakit jantung, pembuluh darah, stroke dan menyebabkan masalah sosial-

psikologis.

2. Cara Berpakaian

Misalnya tanktop yang di luar negeri digunakan pada musim panas,

akan tetapi di Indonesia malah digunakan untuk bergaya di depan umum.

Hal ini terjadi karena masyarakat Indonesia latah terhadap perubahan.

Mereka menganggap pakaian produksi negara Barat tersebut sesuai dengan

budaya Timur yang dianut oleh bangsa kita Indonesia.

3. Pergaulan Remaja

Generasi muda adalah tulang punggung bangsa, yang diharapkan di

masa depan mampu meneruskan tongkat estafet kepemimpinan bangsa ini

agar lebih baik. Dalam mempersiapkan generasi muda juga sangat

tergantung kepada kesiapan masyarakat yakni dengan keberadaan

budayanya. Termasuk di dalamnya tentang pentingnya memberikan filter

tentang perilaku-perilaku yang negatif, yang antara lain: minuman keras,

mengonsumsi obat terlarang, sex bebas, dan lain-lain yang dapat

menyebabkan terjangkitnya penyakit HIV/AIDS.

Pada saat ini, kebebasan bergaul sudah sampai pada tingkat yang

mengawatirkan. Para remaja dengan bebas dapat bergaul antar jenis. Tidak

jarang dijumpai pemandangan di tempat-tempat umum, para remaja saling

berangkulan mesra tanpa memedulikan masyarakat sekitarnya. Mereka

sudah mengenal istilah pacaran sejak awal masa remaja. Pacar, bagi mereka,

merupakan salah satu bentuk gengsi yang membanggakan. Akibatnya, di


10

kalangan remaja kemudian terjadi persaingan untuk mendapatkan pacar.

Pengertian pacaran dalam era globalisasi informasi ini sudah sangat berbeda

dengan pengertian pacaran 15 tahun yang lalu. Akibatnya, di jaman ini

banyak remaja yang putus sekolah karena hamil.

Oleh karena itu, dalam masa pacaran, anak hendaknya diberi

pengarahan tentang idealisme dan kenyataan. Anak hendaknya

ditumbuhkan kesadaran bahwa kenyataan sering tidak seperti harapan kita,

sebaliknya harapan tidak selalu menjadi kenyataan. Demikian pula dengan

pacaran. Keindahan dan kehangatan masa pacaran sesungguhnya tidak akan

terus berlangsung selamanya.

4. Lunturnya nilai luhur budaya daerah di Indonesia

Indonesia memiliki beraneka ragam seni dan budaya. Dari Sabang

sampai Merauke memiliki keunikannya masing-masing, seharusnya kita

patut bangga dengan keanekaragaman ini. Terutama budaya Indonesia yang

memiliki coraknya masing-masing sesuai dengan daerahnya. Seperti halnya

tarian, lagu, baju adat dan bahasa daerah. Akan tetapi dengan

berkembangnya jaman, budaya tradisi daerah yang mulai luntur nilai dan

makna.

Generasi muda saat ini lebih memilih untuk mengikuti tren yang ada.

Seolah-olah sudah tidak ada lagi gereget untuk melestarikan budaya luhur.

Mereka lebih memilih tarian modern seperti break dance daripada tarian-

tarian tradisional seperti tari kuda lumping, tari bedoyo dan sebagainya.

Selain itu mereka lebih senang menyanyikan lagu dengan aliran pop, rock,

metal daripada lagu-lagu tradisional Indonesia ataupun aliran seperti


11

keroncong, campursari dan sebagainya. Dengan alasan sudah kuno dan gak

njamani itulah yang membuat budaya Indonesia semakin luntur nilainya.

Akibatnya adalah beberapa budaya kita berhasil di klaim oleh negara

tetangga Malaysia sebagai miliknya, seperti reog dan batik. Keadaan

Indonesia seperti inilah yang menyebabkan banyak sekali oknum yang

memanfaatkan sifat acuh tak acuh anak bangsa terhadap budayanya sendiri.

D. Solusi Penyelesaian Westernisasi

Untuk mengurangi dan menghindari perkembangan westernisasi di

Indonesia semakin meningkat ada beberapa solusi yang dapat dilakukan di

antaranya adalah:

1. Memberikan pemahaman kepada masyarakat terutama para pemuda akan

arti penting nasionalisme.

2. Mengenalkan budaya-budaya asli Indonesia dan mengajarkan atau melatih

para pemuda untuk mencintai dan melestarikan budaya Indonesia.

3. Melakukan penyaringan-penyaringan terhadap budaya asing yang masuk di

Indonesia, manakah yang dapat diambil dan manakah yang tidak boleh

diambil.

4. Memberikan pembekalan keimanan kepada masyarakat terutama pemuda

agar tidak terpengaruh oleh budaya atau gaya hidup yang tidak sesuai..
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Westernisasi merupakan gaya atau tingkah laku seseorang yang

mengikuti gaya perilaku dan gaya hidup bangsa asing yaitu bangsa-bangsa

barat. Di mana seseorang atau sekelompok itu mengikuti tingkah laku, cara

berpakaian atau berpenampilan dan bahkan juga mengikuti budaya bangsa-

bangsa barat seperti inggris dan negara-negara dibenua Eropa dan Amerika

lainnya.

Westernisasi saat ini sangatlah mudah berkembang di Indonesia hal ini

disebabkan karena kurangnya pengetahuan tentang IPTEK, mudahnya budaya

asing masuk ke Indonesia dan tidak adanya penyaringan terhadap budaya-

budaya yang masuk ke Indonesia sehingga westernisasi mudah berkembang

dengan mudah di Indonesia.

Westernisasi yang berkembang di Indonesia memberikan dampak, baik

berupa dampak positif maupun dampak negatif. dampak positifnya yaitu

perkembangan IPTEK semakin luas dan masuknya ide-ide baru yang membuat

masyarakat Indonesia terutama pengusaha dan pemuda memiliki motivasi

melakukan inovatif. Dan dampak negatifnya yaitu lunturnya jiwa nasionalisme

dan munculnya sikap hedonisme, sekularisme dan konsumtif. Meski banyak

dampak positif yang ditimbulkan tetap saja westernisasi itu sangat

membahayakan nasionalisme bangsa dan negara serta hilangnya kebudayaan

bangsa dan identitas bangsa.

12
13

Solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi perkembangan

westernisasi salah satunya adalah memberikan pemahaman yang mendalam

tentang arti penting nasionalisme dan melakukan penyaringan atau pemilahan

budaya atau pengaruh yang masuk di Indonesia.

B. Saran

Agar kebudayaan Indonesia dan kebudayaan asing dapat

berkesinambungan dengan baik, yakni tanpa merusak nilai-nilai kebudayaan

Indonesia, maka bangsa Indonesia sendiri harus benar-benar pintar dalam

menyikapi dan menyeleksi budaya asing yang masuk ke Indonesia.

Sebagai warga negara Indonesia hendaknya kita tidak melupakan

budaya asli kita walaupun kita menyukai atau merasa budaya barat lebih

modern, budaya Indonesia juga tidak kalah dengan budaya barat. Indonesia

memiliki banyak hasil karya seperti batik, lagu-lagu daerah, bahasa daerah dan

lain-lain. Kita juga perlu menerapkan upaya-upaya pencegahan dari dampak

negatif westernisasi supaya tidak ada penyesalan di kemudian hari.


DAFTAR PUSTAKA

http://mithaandhiyana2.wordpress.com/2012/01/25/westernisasi/.

http://chokyboel.blogspot.com/2011/07/makalah-pengaruh-budaya-asing-di.html

http://blog.re.or.id/westernisasi.htm

http://dumorafatma.blogspot.com/2012/03/westernisasi.html

http://sosbud.kompasiana.com/2010/10/31/westernisasi-309558.html

http://id.scribd.com/doc/81451983/Makalah-Modernisasi-Dan-Westernisasi

http://rachmipertiwi.blogspot.com/2013/07/karya-ilmiah-by-rachmi-pertiwi.html.

Anda mungkin juga menyukai