Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Etika Kepribadian
DISUSUN OLEH
Venanda
420100761
Yogyakarta
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat
dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Dampak
Westernisasi Pada Kebudayaan Masyarakat Indonesia” dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini disusun dalam rangka pemenuhan nilai salah satu tugas mata kuliah Etika
Kepribadian.
Penyusunan makalah ini tak lepas dari campur tangan berbagai pihak yang telah
berkontribusi secara maksimal. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Ibu Jumariah, Dra., M.Pd. yang telah membimbing saya.
Saya sebagai penulis menyadari betul bahwa ada banyak kekurangan pada
penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca agar saya dapat menyusun makalah dengan lebih baik lagi di
masa yang akan mendatang.
Demikian, besar harapan penulis agar makalah ini dapat menjadi salah satu media
pembelajaran dan referensi bagi para pembaca.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………….. 1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………......... 3
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………… 11
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………. 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini globalisasi berkembang begitu pesat. Dimana globalisasi ini merupakan
sebuah proses global yang mempengaruhi semua aspek kehidupan manusia. Globalisasi
membuat dunia seakan menyempit karena tidak ada lagi batasan-batasan antar negara, kecuali
batas wilayah. Dengan hilangnya batasan tersebut, tentunya mempermudah interaksi antar
negara dan pesebaran IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) di seluruh belahan dunia.
Sehingga, jika suatu negara tidak dapat mengikuti arus globalisasi, maka negara tersebut akan
mengalami keterpurukan akibat tertinggal dari negara lainnya. Hal ini dapat terjadi karena
kurangnya interaksi dengan pihak luar, sehingga berbagai informasi tentang IPTEK ikut
terhambat. Untuk itu seluruh negara di belahan dunia tidak bisa menghindar dari pengaruh
globalisasi, tak terkecuali negara Indonesia.
Globalisasi sangat memberikan pengaruh yang besar bagi negara Indonesia, baik
pengaruh positif maupun pengaruh negatif. Pengaruh positif yang ditimbulkan akibat
globalisasi adalah menyebabkan kemajuan negara Indonesia baik dalam bidang
perekonomian, pendidikan, maupun ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mudahnya
pengaksesan informasi tentang kondisi negara lain. Sedangkan pengaruh negatif dari
globalisasi adalah semakin luasnya akses masuk berbagai informasi dan budaya luar yang
tidak sesuai dengan kepribadian negara Indonesia. Salah satunya adalah “Westernisasi”.
Dengan banyak cara, westernisasi menggusur kepribadian suatu bangsa yang merdeka
dan memiliki karakteristik yang unik. Kemudian bangsa tersebut dijadikan boneka yang
meniru secara total peradaban barat. Westernisasi di Indonesia dalam hal ini merupakan suatu
masalah yang perlu dicermati bersama karena menyebabkan perubahan terhadap masyarakat
multi-kultural Indonesia yang semakin lupa akan nilai luhur, budaya, norma, adat istiadat
yang sejujurnya merupakan warisan kepribadian bangsa Indonesia asli berasal dari nenek
moyang kita terdahulu. Dan apabila warisan kepribadian bangsa tersebut dilestarikan maka
sesungguhnya akan memberikan suatu nilai lebih bagi kehidupan bangsa Indonesia
dibandingkan dengan negara lain, karena setiap bangsa memiliki kepribadian bangsa yang
berbeda-beda.
1
Sekarang ini begitu banyak generasi bangsa Indonesia yang bersikap “kebarat-
baratan”, kini jati diri bangsa hanya tampak pada sebagian kecil kelompok masyarakat.
Generasi kita terlalu bangga dengan kebiasaan dan adat orang-orang barat, sementara dengan
adat sendiri malu apabila menunjukkan adat tersebut di depan umum. Hal ini diperparah
dengan minimnya perhatian pemerintah serta tersebar luasnya budaya barat melalui media-
media baik cetak maupun elektronik yang menonjolkan budaya-budaya barat.
Kebudayaan pernah didefinisikan sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan
hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat. Dalam pengertian tersebut,
kebudayaan mencakup segala hal yang merupakan keseluruhan cipta, rasa, dan karsa
manusia, termasuk di dalamnya benda-benda hasil kreativitas dan ciptaan manusia. Seperti
halnya: tari daerah, lagu daerah, dan kesenian daerah lainnya. Tetapi kebudayaan sering
didefinisikan sebagai suatu sistem simbol dan makna dalam sebuah masyarakat manusia yang
di dalamnya terdapat norma-norma dan nilai-nilai tentang hubungan sosial dan perilaku yang
menjadi identitas dari masyarakat bersangkutan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Faktor Penyebab Timbulnya Westernisasi di Indonesia
Ada berbagai faktor yang dapat menimbulkan westernisasi di antaranya adalah sebagai
berikut :
a. Kurang penguasaan atas perkembangan IPTEK
Di zaman globalisasi dan kemajuan zaman ini kita dituntut untuk mengikuti
perkembangannya jika kita tidak mampu menyesuaikan diri dan beradaptasi pada
kemajuan zaman maka kita akan ketinggalan zaman dan kurang pengetahuan dan
teknologi atau sering disebut gaptek (gagap teknologi) sehingga kita dapat mudah
terpengaruh oleh paham-paham bangsa barat yang tidak sesuai karena kita tidak
memahami dan memiliki pengetahuan yang luas. Sehingga tidak mampu
membedakan mana yang perlu diambil dan apa yang tidak perlu diambil. Dapat
dikatakan bahwa perkembangan IPTEK ini disalahgunakan.
b. Masyarakat yang bersifat konsumtif terhadap barang-barang luar negeri
Saat ini telah ada perdagangan bebas sehingga para produsen asing dapat mudah
memasukkan barang-barang produksinya ke negara-negara lain. Hal ini dapat
menyebabkan masyarakat cenderung konsumtif dan lebih menyukai produk asing
daripada produk dalam negeri sehingga hal ini dapat menyebabkan westernisasi
mudah berkembang.
c. Masuknya budaya barat dan akulturasi budaya
Saat ini banyak bangsa asing yang masuk ke negara Indonesia baik tinggal di
Indonesia maupun hanya berwisata, mereka masuk ke Indonesia dengan membawa
budaya mereka yang tak sedikit dari budaya mereka itu ditiru dan diserap oleh bangsa
lokal. Dan terkadang budaya yang ditiru itu justru budaya yang tidak sesuai dengan
budaya lokal sehingga budaya westernisasilah yang berkembang yang dapat
menghancurkan budaya lokal.
d. Kurangnya kesadaran masyarakat akan memilah budaya yang baik atau buruk
Masyarakat tak jarang yang meniru budaya asing tanpa melihat sisi baik maupun sisi
buruknya, mereka hanya berpikir bahwa mereka akan terlihat keren dan dianggap
modern jika mengikuti budaya bangsa asing.
e. Munculnya keinginan untuk mencari kebebasan
Negara-negara asing (negara-negara barat) memiliki keinginan untuk menguasai
dunia sehingga mereka mengirimkan paham-paham yang mereka anut ke berbagai
negara terutama negara berkembang.
4
f. Meniru gaya berbusana, rambut serta gaya hidup kebarat-baratan
Masyarakat terutama para pemuda mudah sekali terpengaruh oleh gaya-gaya hidup
orang-orang barat, mereka sering kali meniru para artis-artis luar negeri yang mereka
sukai, yang justru itu membuat mereka menjadi bergaya hidup yang tak wajar,
pakaian seksi dan ketat, rambut acak-acakan tidak rapi, serta gaya hidup yang tidak
sesuai dengan budaya lokal.
Jadi, proses westernisasi tidak terjadi begitu saja. Ada banyak media dan pola
penyebarannya, misalnya melalui media pemegang kekuasaan suatu negara, majalah, televisi,
wisata, teknologi, dan lain sebagainya. Salah satu yang paling mempengaruhi penyebaran
westernisasi adalah teknologi informasi, misalnya internet, gadget, televisi, radio, dan lain-
lain. Proses transfer budaya Barat ke Indonesia terjadi melalui berbagai media teknologi
tersebut sehingga tanpa disadari sebagian besar masyarakat kita akan terpengaruh oleh
westernisasi. Selain teknologi, proses westernisasi juga dapat terjadi secara besar-besaran
ketika pemerintah suatu negara mengeluarkan kebijakan yang berisi doktrin mendukung
westernisasi. Hal tersebut terjadi di negara Jepang, yaitu pada masa kekaisaran Meiji dimana
Pangeran Yorihito Higashifushimi yang merupakan salah satu pemimpin Jepang pada waktu
itu melakukan westernisasi melalui gaya berpakaian.
b. Dampak Negatif
Westernisasi melahirkan sekularisasi
Sekularisasi adalah mengasingkan agama dari kehidupan bermasyarakat dan
bernegara. Dengan ide ini masyarakat dicegah untuk melibatkan peran dan
fungsi agama dalam mengatur urusan-urusan politik.
Westernisasi memunculkan demokratisasi dan liberalisasi
Kedua paham tersebut berasal dari dunia barat, dengan adanya westernisasi
secara tidak langsung paham tersebut mempengaruhi pola dan pikiran kita
dalam dunia pemerintahan maupun perekonomian.
Hilangnya tradisi dan budaya asli
6
Dengan adanya westernisasi orang lebih banyak menghambakan
kebudayaan-kebudayaan asing daripada kebudayaan sendiri.Dapat
mengakibatkan turunnya moral penduduk suatu negara yang terkena dampak
westernisasi. Misalnya, dunia malam membuat bangsa indonesia terjebak
dalam hal-hal yang bersifat negatif dan tidak sesuai dengan etika negara
indonesia.
Keteraturan Sosial Terancam
Berkembangnya westernisasi dalam masyarakat akan menjadi kerusakan
dalam keteraturan sosial, kondisiini sangat dipengaruhi pada keadaan yang
berbeda dalam kehidupan masyarakat. Banyak penyimpangan yang tidak
sesuai pada akhirnya akan menjadikan keteraturan sosial terancam.
Pola interaksi sosial berubah
Selain dalam merusak keteraturan sosial dalam masyarakat, westernisasi
juga akan mempercepat pola interaksi sosial yang ada. Interaksi sosial akan
bergerak searah dengan perkembangan dan kemajuan akibat westernisasi,
akibatnya norma serta nilai yang dijalankan tidak sesuai dengan
hakekathidup masyarakat Indonesia.
Globalisasi menjadi tidak aman
Terjadi proses globalisasi yang tidak aman. Hal ini di dasari pada pengertian
globalisasi itu sendiri yang aka nada dalam kehidupan masyarakat sebagai
proses ekonomi dan sosial. Keadaan ini tentu saja akibat westernisasi bentuk
akulturasiserta asimilasi akan sulit di kendalikan
2. Cara berpakaian
Westernisasi juga mempengaruhi cara berpakaian masyarakat Indonesia.
Masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda zaman sekarang (milenial –
alpha). Mereka cenderung mengenakan pakaian-pakaian bergaya barat yang
cenderung mengekspos bagian tubuh (pakaian mini), yang tidak sesuai dengan nilai
dan norma di Indonesia. Hal ini dikarenakan pakaian-pakaian bergaya barat
tersebut dianggap keren dan modern, sedangkan pakaian tradisional Indonesia
dianggap kuno dan membosankan. Pemikiran ini dapat timbul karena mereka
sudah terlalu mencintai berbagai hal dan budaya barat. Dengan begitu, generasi
muda yang diharapkan untuk mengembangkan kebudayaan bangsa dan negara
serta memajukan Indonesia malah mencintai negara lain ketimbang negara sendiri.
8
3. Pergaulan remaja
Generasi muda adalah tulang punggung bangsa, yang diharapkan di masa
depan mampu meneruskan tongkat estafet kepemimpinan bangsa ini agar lebih
baik. Dalam mempersiapkan generasi muda juga sangat tergantung kepada
kesiapan masyarakat yakni dengan keberadaan budayanya. Termasuk di dalamnya
tentang pentingnya memberikan filter tentang perilaku-perilaku yang negatif, yang
antara lain: minuman keras, mengonsumsi obat terlarang, sex bebas, dan lain-lain
yang dapat menyebabkan terjangkitnya penyakit HIV/AIDS.
Pada saat ini, kebebasan bergaul sudah sampai pada tingkat yang
mengawatirkan. Para remaja dengan bebas dapat bergaul antar jenis. Tidak jarang
dijumpai pemandangan di tempat-tempat umum, para remaja saling berangkulan
mesra tanpa memedulikan masyarakat sekitarnya. Mereka sudah mengenal istilah
pacaran sejak awal masa remaja. Pacar, bagi mereka, merupakan salah satu bentuk
gengsi yang membanggakan. Akibatnya, di kalangan remaja kemudian terjadi
persaingan untuk mendapatkan pacar. Pengertian pacaran dalam era globalisasi
informasi ini sudah sangat berbeda dengan pengertian pacaran 15 tahun yang lalu.
Akibatnya, di jaman ini banyak remaja yang putus sekolah karena hamil.
Hal tersebut terjadi karena mereka para generasi muda tidak lagi menerapkan
budaya Indonesia itu sendiri, mereka lebih cenderung mengaggung-agungkan
budaya barat. Mereka tidak malu dan tidak sadar akan perilaku melenceng yang
dilakukan, karena telah tertanam dalam pikiran mereka bahwa hal tersebut
merupakan sesuatu yang biasa dilakukan di zaman sekarang. Separah itulah
pergaulan remaja akibat westernisasi yang tidak terkendali.
1. Memberikan pemahaman kepada masyarakat terutama para pemuda akan arti penting
nasionalisme.
2. Mengenalkan budaya-budaya asli Indonesia dan mengajarkan atau melatih para pemuda
untuk mencintai dan melestarikan budaya Indonesia.
3. Melakukan penyaringan-penyaringan terhadap budaya asing yang masuk di Indonesia,
manakah yang dapat diambil dan manakah yang tidak boleh diambil.
4. Memberikan pembekalan keimanan kepada masyarakat terutama pemuda agar tidak
terpengaruh oleh budaya atau gaya hidup yang tidak sesuai.
5. Remaja seharusnya dapat memilah dan menyaring perkembangan budaya saat ini, jangan
menganggap semua pengaruh yang berkembang saat ini semuanya baik, karena belum
pasti budaya barat tersebut diterima dan dianggap baik oleh Budaya Timur kita.
6. Para Orangtua sebaiknya lebih mendekatkan diri kepada anaknya, dan berusaha menjadi
teman untuk anaknya sehingga dapat memberikan saran kepada anak, dan anak pasti akan
merasa lebih dekat kepada Orangtua dan akan mengingat saran dari Orangtuanya tersebut.
7. Pemerintah lebih tegas terhadap peraturan, khususnya penyimpangan perilaku akibat
pengaruh budaya asing.
8. Masyarakat hendaknya membantu pemerintah, dalam menanggulangi perkembangan
budaya Barat yang bersifat negatif.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Di era globalisasi ini, penyebaran informasi antar satu negara ke negara lainnya semkain
bebas dan tak terkendali. Hal ini tentunya mempermudah negara-negara di belahan dunia
untuk saling berinteraksi dan menjalin hubungan diplomasi termasuk negara Indonesia.
Selain itu, penyebaran informasi tersebut membawa angin segar bagi negara Indonesia untuk
mengembangkan IPTEK. Namun dibalik keuntungan yang didapatkan, terdapat juga kerugian
yang diterima akibat adanya globalisasi ini, salah satunya adalah westernisasi. Singkatnya
westernisasi merupakan keadaan atau perilaku meniru-niru kebudayaan barat. Westernisasi
inilah yang menyebabkan lunturnya kebudayaan lokal Indonesia akibat dari kecintaan dan
pola pikir masyarakat terhadap berbagai hal yang berbau kebarat-baratan. Akan tetapi, ada
juga dampak positif yang timbul akibat westernisasi ini. Oleh karena itu, westernisasi
bukanlah suatu hal yang sepenuhnya buruk. Semua itu tergantung dari cara masyarakat
Indonesia dalam memanfaatkannya. Tentunya didukung oleh pihak pemerintah juga,
sehingga akan terbentuk keseimbangan.
11
DAFTAR PUSTAKA
Kurniawan, Andre. 2021. “Westernisasi adalah Pengadopsian Budaya Barat oleh Masyarakat,
Ketahui Dampaknya”,
https://www.kompas.com/skola/read/2021/01/02/191038469/cara-membuat-daftar-
pustaka?page=all, diakses pada 18 Mei 2021 pukul 15.11 WIB.
12