Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGARUH WESTERNISASI TERHADAP NORMA DI INDONESIA

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewarganegaraan

Dosen Pengampu:

Siti Hatia Adzannya Basuki, S. H

Disusun oleh:

Devi Kania R 240231211


Dini 240231211
Siti Hopifah Dzikra M 240231211
Siti Aisyah Nursyifa A 240231211
Brilianti Insani 240231211
Siti Danisha Salzabilla 24023121198

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GARUT

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, yang atas rahmat dan karunianya kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari makalah ini adalah
“Wawasan Kebangsaan”.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen mata
kuliah Kewarganegaraan yang telah memberikan tugas terhadap kami. Kami juga ingin
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah
ini.

Kami jauh dari sempurna, serta ini merupakan Langkah yang baik dari studi yang sesungguhnya.
Oleh karena itu, daripada keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik serta saran yang
membangun senantiasa kami harapkan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna, bagi
kami pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Garut, 23 Mei 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Di zaman sekarang, teknologi semakin canggih sehingga masyarakat dituntut lebih untuk
mempelajari hal tersebut. Dampak dari kemajuan teknologi tersebut ialah banyak dari kita
sebagai masyarakat mampu mendapatkan informasi mengenai banyak hal dari teknologi
termasuk eksplorasi mengenai budaya lain, salah satunya yaitu Westernisasi.
Secara garis besar, Westernisasi merupakan perilaku masyarakat yang digambarkan
fanatic terhadap budaya barat. Dalam praktiknya Westernisasi banyak berkembang dalam hal
seni, seperti music, tarian, gaya berpakaian, dll. Tidak hanya itu, Westernisasi juga
berkecambah dalam hal Teknologi dan Pendidikan.
Seiring berkembangnya zaman, Westernisasi terus merambah membuat perubahan-
perubahan dalam pola kehidupan masyarakat. Sehingga tidak dipungkiri, banyak dampak
yang dihasilkan dari Westernisasi tersebut.
Tidak sedikit masyarakat yang mempunyai persepsi negative terhadap adanya
Westernisasi ini, terlebih Indonesia sendiri merupakan negara multicultural yang mempunyai
lebih dari seribu budaya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu Westernisasi?
2. Bagaimana awal mula adanya Westernisasi?
3. Apa saja faktor-faktor Westernisasi?
4. Bagaimana dampak Westernisasi di Indonesia?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui pengertian Westernisasi
2. Mengetahui sejarah Westernisasi
3. Mengetahui penyebab dari Westernisasi
4. Mengetahui dampak dari Westernisasi

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi Westernisasi

Westernisasi berasal dari Bahasa Barat yaitu westernize yang berarti penyebaran atau
perambahan budaya barat. Adapun menurut sumber lain, Westernisasi merupakan pemujaan
terhadap barat yang berlebihan.

Selain dari dua definisi diatas, terdapat juga pendapat beberapa ahli mengenai
Westernisasi:

1. Menurut Soejono Soekanto, Westernisasi merupakan proses kehidupan yang


mengedepankan pada industrialisasi serta sistem ekonomi kapitalis sehingga kehidupan
di dalamnya meniru atau sama persis dengan kehidupan masyarakat yang ada di dunia
barat.
2. Menurut Wajewasoto, Westernisasi adalah serangkaian perbuatan yang tercermin melalui
pemujaan berlebihan terhadap barat dengan cara mengadopsi secara keseluruhan pola
kehidupan yang dilakukan, tanpa adanya penyaringan.
3. Menurut Keontjaraningrat, Westernisasi ialah proses meniru orang barat yang dilakukan
masyarakat. Dengan cara berlebihan di dalam suatu kebiasaan, gaya hidup, gaya
pergaulan dan masih banyak lagi.
4. Menurut Wajewasoto, Westernisasi adalah bentuk tindakan sosial yang dilakukan
seseorang dengan membaratkan serta mengikuti segala hal yang ada di dalam
berkebudayaan barat.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa definisi Westernisasi adalah
peniruan berlebihan terhadap budaya barat serta tidak sesuai dengan budaya Indonesia.
Westernisasi sendiri sangat bertentang dengan nilai-nilai yang ada di Indonesia. Budaya yang
kental dengan budaya membuat westernisasi tidak bisa berjalan seiring dengan budaya
Indonesia.

2.2. Sejarah Westernisasi


Sejak adanya imperialisme serta kolonialisme di Indonesia dengan jangka waktu yang
panjang, memberi dampak yang besar bagi kehidupan masyarakat. Diantara dampak itu yaitu
Westernisasi bagi Indonesia. (Suharni, 2005)

Diambil dari persepsi Islam, imperialisme serta kolonialisme dimulai pada akhir abad ke-
18 sampai awal abad ke-19 masehi. Pada awalnya, Islam ingin memperkuat pasukan tentaranya
sehingga mereka yang mempunyai padangan ketimuran mulai mengirim pasukan tentara dengan
cara mengirim para kadernya ke berbagai penjuru Eropa, serta dengan mendatangkan ahli-ahli
dari Barat dalam rangka menghadapi orang-orang Barat untuk memperluas kolonialisme mereka.

Dalam perjalanannya, Westernisasi ditemukan ketika mereka memulai aktifitasnya di


Libanon melalui para zending Kristen pada tahun 1860 M. Setelah dari Libanon, Westernisasi
merambat ke Mesir ketika pemerintahan Khudaiwi Ismail yang mempunyai gagasan untuk
menjadikan Mesir sebagai bagian dari Eropa. Westernisasi semakin maju serta berkembang pesat
setelah orang-orang Ittihad (Persatuan) menguasai pemerintahan Turki Utsman pada saat
lengsernya Sultan Abdul Hamid pada tahun 1924 M dengan dilanjutkan pada tahun 1924 M saat
pemerintahan Turki dibawah naungan Kamal Ataturk menghapus sistem khilafah Utsmaniyyah.
Sehingga Turki jatuh dalam gerakan Westernisasi. Hal itu membuat dampak terhadap negara-
negara lainnnya termasuk Indonesia, terlebih dengan adanya proses imperialisme serta
kolonialisme di Indonesia.

2.4. Faktor-Faktor Terjadinya Westernisasi

Dalam penyebarannya, banyak sekali penyebab Westernisasi merambah semakin cepat,


diantarannya:

1. Kurangnya edukasi dalam menyikapi perkembangan IPTEK


Sejak memasuki era revolusi 4.0, kemajuan IPTEK semakin melesat. Kemajuan IPTEK
yang semakin melesat menimbulkan beberapa dampak yang cukup signifikan bagi
masyarakat. Diantarannya yaitu, mengetahui banyak informasi dari penjuru dunia baik
hal yang positif maupun negatif.
Bagi sebagian orang yang awam terhadap hal berbau teknologi, mereka akan menyerap
informasi secara mentah-mentah tanpa ada penyaringan terlebih dahulu sehingga banyak
dari mereka yang terkena dampak dari kemajuan IPTEK tersendiri salah satunya
Westernisasi.
2. Konsumtif terhadap barang dari luar negeri
Salah satu hal kecil dengan pengaruh besar yaitu membeli produk luar negeri secara
berkala. Mempunyai kebiasaan konsumtif terhadap barang-barang dari luar negeri,
menumbuhkan gaya hidup Westernisasi. Karena, mereka secara tidak sadar berpikir
bahwa barang import mempunyai kualitas lebih baik dibandingkan produk lokal.
3. Mempunyai keinginan untuk mendapatkan kebebasan layaknya negara-negara barat
Banyaknya norma di negara Indonesia, membuat sebagian orang menginginkan
kebebasan layaknya negara barat yang menganut paham liberalisme. Terlebih setelah
melihat fenomena-fenomena sosial seperti kesenjangan serta kebebasan hak setiap
individu.
4. Adanya akulturasi budaya barat serta budaya lokal
Faktor dari akulturasi kebudayaan yaitu adanya komunikasi antara satu budaya dengan
budaya lain. Diantara banyaknya akulturasi budaya, salah satu contoh nya adalah seni
musik. Di era sekarang, banyaknya akulturasi antara musik tradisional serta modern,
sebagai contoh lagu “Lathi” yang dibawakan oleh Weird Genius dengan lirik lagu
berbahasa asing dengan diiringi oleh instrumen tradisional.
5. Menjadikan budaya barat sebagai trend-center.
Sejak jaman dahulu, budaya barat merupakan trend-center bagi para kaum muda.
Terutama dalam hal berbau musik mereka sangat menyukai lagu-lagu dari barat itu
sendiri. Contohnya untuk tahun 80an yaitu The Beatles, Queen, Nirvana, Metalica, dll.
Hal tersebut, terus menerus dilakukan sampai sekarang oleh generasi muda, terlebih
sekarang dengan adanya berbagai media sosial masyarakat bisa bebas dalam melakukan
eksplorasi.
Faktor-faktor diatas merupakan hal penting yang menyebabkan Westernisasi.

2.5. Contoh dari perilaku Westernisasi


1. Melakukan kehidupan bebas seperti meminum minuman keras, berpesta, dll.
2. Melakukan waste money atau hidup konsumtif terhadap luxury brand.
3. Mengonsumsi obat-obatan terlarang, seperti narkotika dan zat aktif lainnya.
4. Maraknya penyebaran video porno melalui situs illegal
5. Adanya hubungan sesama jenis yang melanggar aturan di Indonesia
6. Adanya perubahan dalam cara berpakaian, serta kehidupan sosial menjadi
individual seperti kebiasaan negara-negara barat.

2..6. Dampak dari Westernisasi


2.6.1. Dampak Positif
1. Adanya kemajuan dalam hal IPTEK
Disisi lain dampak negatif IPTEK, dengan adanya Westernisasi, menjadikan
banyaknya masyarakat yang menjadi melek teknologi.
2. Westernisasi akan menjadikan masyarakat menemukan kebudayaan baru untuk
membantu masyarakat dalam permasalahan sosial jika disaring dengan baik.
3. Penggunaan bahasa-bahasa lain dalam melakukan komunikasi akan meningkatkan
kualitas wawasan serta ilmu pengetahuan.
4. Pendidikan yang berkualitas di negara-negara barat sedikit demi sedikit merambah ke
negara Indonesia. Seperti, belajar menekuni satu bidang keahlian saja, dalam hal
break class, pekerjaan rumah, serta pelajaran sensorik dan motorik.

2.6.2. Dampak Negatif

1. Mundurnya eksistensi kebudayaan serta tradisi lokal


Westernisasi menjadikan banyak masyarakat berkiblat pada budaya asing daripada
budaya lokal. Sehingga terjadi perubahan dalam pola masyarakat yang tidak selaras
dengan nilai-nilai kebudayaan lokal. Sebagai contoh, meminum minuman keras
merupakan tindakan tidak sesuai dengan etika di negara Indonesia.
2. Melahirkan paham sekular
Sebagai negara beragama dan menganut ideologi Pancasila, sudah semestinya
masyarakat bersikap sesuai kaidah agamanya masing-masing. Namun nyatanya,
dampak Westernisasi ini menjadikan seseorang mengasingkan aturan agamanya
tersebut.
3. Melahirkan demokratisasi serta liberalisasi
Westernisasi melahirkan paham demokratisasi serta liberalisasi yang mempengaruhi
pola serta pemikiran seseorang dalam bertindak di segala bidang.

4. Pola interaksi sosial masyarakat berubah


Westernisasi akan memeberikan dampak dalam kecepatan pola interaksi sosial yang
ada. Interaksi sosial akan mengikuti perkembangan dari Westernisasi. Sehingga,
norma yang dipraktikan tidak sesuai dengan hakikat kehidupan bermasyarakat di
Indonesia.

2.7. Pengaruh Westernisasi terhadap norma di Indonesia

Norma merupakan pedoman yang dibenarkan oleh suatu organisasi, untuk menjalankan
kehidupan sosial. Norma berkembang turun-temurun dalam masyarakat, sehingga menjadikan
aturan ini mengikat dan wajib untuk ditaati. Seseorang akan dihukum jika melanggar norma.

Dalam konotasinya, Westernisasi lebih banyak memberikan dampak negatif


dibandingkan dengan positifnya. Sehingga, banyak dari masyarakat yang melanggar norma
diakibatkan oleh Westernisasi.

Di Indonesia norma dibagi menjadi empat jenis, yaitu:

1. Norma Agama
Norma agama didasari oleh akidah atau aturan yang berada dalam agama itu sendiri.
Norma agama ini bersifat mutlak, yang artinya para penganutya wajib menaati aturan di
dalam agama tersebut.
Dengan menaati norma agama maka dipercaya akan memberikan keselamatan di dunia
serta akhirat. Sebaliknya, jika dilanggar maka akan mendapatkan hukuman di akhirat.
Contoh norma agama yaitu beribadah dengan keyakinan, berdoa, serta melakukan hal
yang positif.
Adapun dampak Westernisasi yang dianggap melanggar Norma Agama ialah paham
agnostik yang dilahirkan. Paham ini, sudah banyak tersebar di negara-negara barat yang
bisa saja sewaktu-waktu merambah seiring perkembangan Westernisasi di Indonesia.
Paham agnostik sendiri yaitu ketidakpercayaan seseorang terhadap agama, sehingga
dengan jelas bahwa paham ini melanggar salah satu norma di Indonesia yaitu norma
agama.
2. Norma Kesusilaan
Norma kesusilaan ini berdasarkan akhlak manusia yang bersifat umum. Norma
Kesusilaan berkaitan dengan nilai kemanusiaan. Akan ada hukuman serta sanksi jika
melanggar.
Contoh kasus melanggar norma kesusilaan adalah pelecehan seksual.
Westernisasi memberikan dampak buruk terlebih dengan kehidupan bebasnya. Maraknya
film porno illegal dari negara barat sehingga melahirkan imajinasi yang negatif.
Sehingga, tidak sedikit dari kalangan remaja yang melakukan pelecehan seksual akibat
dari film porno tersebut.
Seseorang yang melakukan pelecehan seksual bisa dihukum, sebagaimana diatur dalam
Pasal 294 ayat (2) KUHP Indonesia.
3. Norma Kesopanan
Norma kesopanan ini bersifat relatif, Tetapi, di Indonesia kesopanan merupakan hal yang
sakral untuk dipatuhi.
Contoh dari norma kesopanan yaitu memberi salam serta tidak memanggil dengan
sebutan nama kepada orang yang lebih tua.
Di negara barat hal tersebut merupakan hal yang awam dilakukan, karena mereka
memiliki kebiasaan dengan memanggil dengan sebutan nama kepada orang yang lebih
tua. Hal ini tidak berkonotasi negatif, tetapi dengan Westernisasi hal tersebut dicontoh
oleh masyarakat di Indonesia terutama remaja, yang tentu saja itu melanggar norma
kesopanan di Indonesia.
4. Norma Kebiasaan
Norma kebiasaan merupakan hal yang dilakukan secara berkala, sehingga menjadi
kebiasaan. Norma ini tidak mempunyai aturan tertentu yang wajib dilakukan karena jika
dilanggar hanya akan menjadikan sosial memiliki perspektif beda terhadap seseorang.
Contoh dari Norma Kebiasaan ini adalah Mudik di hari raya, memberikan doa untuk anak
yang baru lahir, dll.
5. Norma Hukum
Norma hukum mempunyai tugas untuk mengatur tata tertib dalam suatu negara.
Masyarakat yang melanggar akan mendapatkan sanksi jika melanggar aturan yang sudah
ditetapkan. Sanksi ini ditetapkan oleh lembaga instansi resmi.
Contoh norma hukum yaitu tidak melakukan tindak kriminial seperti menipu, merampok,
dll.
Salah satu contoh dari dampak negatif Westernisasi terhadap norma Hukum ini adalah
menipu. Banyak akhir-akhir ini penipuan-penipuan yang dilakukan di media sosial, yang
dimana pelakunya menggunakan uang tersebut untuk membeli barang mewah serta
diakibatkan oleh gaya hidup yang konsumtif.
Pasal mengenai penipuan diatur dalam Pasal 378 KUHP.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas, bisa digarisbawahi, bahwa Westernisasi merupakan


penyebaran budaya asing yang memberikan banyak dampak terhadap masyarakat. Westernisasi
juga memberikan pengaruh terhadap norma-norma di Indonesia, selain dari itu Westernisasi juga
bisa memberikan dampak positif sebagai mana kita menyikapinnya. Tidak semua budaya asing
yang disebarkan berkonotasi negatif,

Di jaman sekarang, Westernisasi semakin besar perkembangannya terutama dengan


banyaknya platform online yang menyediakan wadah bagi masyarakat untuk berinteraksi dengan
manusia di seluruh dunia sehingga menicptakan akulturasi budaya.

3.2. Saran

Dalam menyikapi perkembangan Westernisasi ini, kita harus melakukan penyaringan


serta beberapa cara lainnya. Diantarannya:

1. Peranan Pemerintah
Pemerintah bisa mengambil kebijakan melalui penataan sistem pendidikan terutama
mengenai peraturan-peraturan kurikulum, dengan menambahkan nilai-nilai agama dalam
setiap pelajarannya.
2. Peran orang tua serta keluarga
Keluarga merupakan lingkungan yang penting dalam perkembangan tiap-tiap manusia.
Keluarga sangat berkontribusi banyak dalam membimbing, sehingga pentingnya saling
mengingatkan, serta memberikan edukasi terhadap hal-hal yang mungkin saja akan
dihadapi ataupun sedang terjadi.
3. Memberikan edukasi
Memberikan edukasi kepada generasi penerus bangsa tentang pentingnya mengetahui
serta mentaati norma-norma dalam budaya sendiri, sehingga para generasi penerus
bangsa bisa memperluas budaya lokal. Serta memberikan edukasi terhadap menyikapi
arus budaya luar yang masuk.
4. Menerapkan karakter serta nilai-nilai positif terhadap masyarakat
Masyarakat harus tetap diberikan edukasi tentang bagaimana menumbuhkan karakter
serta nilai-nilai positif sehingga mereka tidak daoat terpengaruh dampak negatif dari
budaya asing.

Anda mungkin juga menyukai