PENDAHULUAN
1
2
3
4
Difusi
WA. Haviland (dalam Sutardi, 2007:14) menyatakan bahwa difusi
adalah perubahan budaya dikarenakan adanya penyebaran kebiasaan atau
istiadat dari kebudayaan yang satu kepada kebudayaan yang lain. Prosesnya
berlangsung menggunakan teknik meniru. Contohnya adalah cara makan
orang eropa yang menggunakan sendok, ditiru oleh orang Indonesia.
Akulturasi
Koentjaraningrat (2009:203-204) menyatakan bahwa akulturasi
adalah pencampuran kebudayaan yang ditimbulkan adanya pengaruh dari
budaya lain. Hal tersebut dikarenakan masyarakat berhadapan langsung
dengan unsur kebudayaan lain dalam kehidupan sosialnya. Seiring
berjalannya waktu, kebudayaan asing yang masuk akan diterima oleh
masyarakat setempat.
Asimilasi
Menurut Koentjaraningrat (2009:209) asimilasi atau pembauran
adalah pencampuran antara kebudayaan setempat dan kebudayaan asing yang
disebabkan adanya interaksi sosial, sehingga membentuk budaya yang terdiri
dari campuran budaya asli dan budaya asing.
2.3 Globalisasi Budaya
Globalisasi mempunyai berbagai dampak tehadap aspek kehidupan. Salah
satunya membuat adanya kecenderungan homogenisasi budaya. Globalisasi budaya
merupakan penyebaran budaya dari luar yang menjadikan keseragaman diseluruh
negara. Globalisasi budaya itu kian mudah dijalankan seiring dengan perkembangan
pesat teknologi komunikasi dan informasi (Safril, 2015: 50). Globalisasi budaya
dalam prosesnya dibantu oleh internet, media budaya masyarakat dan perjalanan luar
negeri. Globalisasi budaya menyebabkan konsumsi budaya yang menyebabkan
pertukaran barang dan kolonisasi ke seluruh dunia. Selain itu gaya hidup, norma dan
nilai, adat dan kebiasaan, keyakinan agama, pola kehidupan keluarga, cara produksi
dan konsumsi masyarakat pribumi rusak akibat penetrasi kultur barat modern itu
(Sztompka, 2007: 108). Penyebaran suatu budaya akan sangat berdampak pada
kehidupan sosial di masyarakat. Betapa cepat perubahan budaya masyarakat yang
disebabkan oleh konsumsi budaya secara intens karena globalisasi. Pengaruh budaya
bisa terlihat dari prilaku, norma dan juga nilai-nilai budaya yang tampak.
5
8
9
Kesenjangan Sosial
Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa
individu yang dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan
memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lain yang
stagnan. Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial. Kesenjangan social
menyebabkan adanya jarak antara si kaya dan si miskin sehingga sangat
mungkin bias merusak kebhinekaan dan ketunggalikaan Bangsa Indonesia.
4.1 Simpulan
Dari pembahasan diatas kita dapat mengambil simpulan bahwa:
Proses filtrasi perlu dilakukan supaya kebudayaan barat yang masuk ke
Indonesia tidak akan merusak identitas kebudayaan nasional bangsa kita.
Semua dampak positif dan dampak negatif masuknya budaya asing di
Indonesia tergantung bagaimana kita menyeleksi budaya asing tersebut.
Pentingnya peran masyarakat dan pemerintah dalam mempertahankan nilai-
nilai budaya Indonesia agar tidak terpengaruh oleh budaya asing yang sifatnya
negatif.
4.2 Saran
Saran yang dapat penyusun sampaikan yaitu agar kebudayaan Indonesia dan
kebudayaan asing dapat berkesinambungan dengan baik, yakni tanpa merusak nilai-
nilai kebudayaan Indonesia, maka bangsa Indonesia sendiri harus benar-benar pintar
dalam menyikapi dan menyeleksi budaya asing yang masuk ke Indonesia.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://chokyboel.blogspot.co.id/2011/07/makalah-pengaruh-budaya-asing.html,
diakses pada Rabu, 24 Juni 2020 pukul 20:40
Zianuddin Sardar, Tantangan Dunia Islam Abad 21. Bandung: Mizan, 1988.
Kun Maryati, Juju Suryawati, Sosiologi untuk SMA dan MA kelas X.Jakarta :
Erlangga, 2001.
http://sosbud.kompasiana.com/2011/08/09/dampak-masuknya-budaya-asing-barat-
terhadap-budaya-bangsa-indonesia.html, diakses pada Rabu, 24 Juni 2020 pukul
20:40
http://jo-ardianto.blogspot.com/2010/05/pengaruh-kebudayaan-asing-terhadap.html,
diakses pada Rabu, 24 Juni 2020 pukul 20:40
http://nahdatunnisaa.blogspot.com/2013/04/contoh-karya-tulis-ilmiah-pengaruh.html,
diakses pada Rabu, 24 Juni 2020 pukul 20:40
13