Anda di halaman 1dari 3

MULTIKULTURALISME

Di Dusun Oleh :

1. Modesta Lembu ( 22105063)


2. Patricia A Permata (221050
3. Maria L L Turu (22105061)

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA SANTU PAULUS RUTENG


A. Globalisasi dan budaya menjadi dua hal yang memiliki kaitan sangat erat. Perkembangan
globalisasi memengaruhi budaya lokal dalam sebuah negara, begitupun sebaliknya. Lalu, apa itu
budaya dan globalisa?

Budaya adalah cara hidup yang berkembang dalam berbagai lingkungan kehidupan dan
diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya dapat dikenal sebagai ciri khas dalam suatu
negara. Kebudayaan merupakan salah satu unsur penting untuk membentuk identitas bangsa.
Dalam kebudayaan, terdapat berbagai unsur, yaitu bahasa, sistem pengetahuan, sistem
organisasi sosial, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem ekonomi dan mata pencaharian
hidup, sistem religi, serta kesenian. Selain itu, budaya juga meliputi kebiasaan-kebiasaan, nilai-
nilai, dan norma-norma yang berlaku di masyarakat.

Gnlobalisasi adalah sebuah proses masuknya ilmu pengetahuan dan kebudayaan ke lingkugan
dunia. Dengan adanya globalisasi, dunia yang sangat luas tidak lagi menjadi penghalang untuk
negara saling berhubungan. Proses globalisasi sendiri didukung oleh kemajuan teknologi
informasi, komunikasi, dan transportasi. Dengan adanya kemajuan tersebut hubungan
antarmanusia menjadi lebih mudah. Kekayaan budaya Indonesia dikenal oleh masyarakat
dunia. Warisan budaya yang dimiliki Indonesia sudah mendunia. Beberapa budaya yang dimiliki
Indonesia telah diakui oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO),
seperti angklung, batik, wayang, tari saman, keris, dan lain-lain.

Kehadiran globalisasi memberikan dampak positif dalam perkembangan budaya lokal. Ilmu
pengetahuan dan teknologi menjadi semakin luas dan dapat mendorong masyarakat untuk
berpikir lebih maju. Globalisasi juga menghadirkan pertukaran budaya sehingga budaya asing
dapat masuk dengan mudah ke suatu negara. Dengan begitu, budaya suatu negara dapat
terserap dan dipelajari dengan mudah di negara lain.

Meskipun globalisasi memberikan pengaruh positif, tetap ada pula dampak negatifnya, antara
lain, terancam lunturnya nilai budaya lokal. Masyarakat lebih tertarik untuk menyerap budaya
asing yang masuk dan menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Budaya asing dianggap
lebih modern dan menyenangkan daripada budaya lokal. Dampak negatif lainnya adalah nilai
kebersamaan dalam gotongroyong dan musyawarah sudah mulai hilang. Masyarakat menjadi
lebih bersifat individualis sehingga rasa solidaritas dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar
menjadi berkurang.

Di Indonesia, terdapat masyarakat yang tertarik dengan perilaku hedonisme, konsumerisme,


dan materialisme sehingga masyarakat tidak memikirkan dan mengutamakan kepentingan
untuk kebutuhan yang akan datang. Tidak hanya itu, pergaulan bebas, foya-foya, dan bullying
juga terjadi akibat pengaruh dari arus globalisasi. Perilaku-perilaku tersebut tidak
menguntungkan karena memberikan dampak yang merugikan diri sendiri dan orang lain.

B. Peran Pemuda dan Pemudi

Generasi muda menjadi salah satu unsur masyarakat diharapkan mampu mempertahankan
budaya lokal di tengah perkembangan globalisasi. Sayangnya, generasi muda kurang
memahami pentingnya budaya lokal. Mereka kurang berminat untuk mempelajari kebudayaan
lokal. Selain itu, informasi mengenai kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia masih kurang.

Pola pikir generasi muda menganggap kebudayaan Indonesia kuno dan tidak mengikuti
perkembangan zaman. Pemikiran ini menyebabkan hilangnya rasa cinta dan bangga terhadap
kebudayaan lokal.Oleh karena itu, diperlukan pertahanan dalam bidang sosial budaya. Setiap
bangsa harus siap untuk terbuka dengan nilai-nilai budaya dari bangsa lain. Cara yang dapat
dilakukan adalah dengan menyaring budaya asing yang masuk ke Indonesia. Masyarakat harus
dapat menilai hal positif dan negatif dari masukny budaya asing.

Pengaruh positif dari budaya asing dapat diambil dan dipelajari untuk kehidupan sehari-hari.
Budaya asing yang memberikan pengaruh negatif sebaiknya tidak diikuti oleh masyarakat
Indonesia, karena dapat berpengaruh juga pada budaya lokal.

Anda mungkin juga menyukai