Anda di halaman 1dari 13

Pengaruh globalisasi

terhadap budaya
Indonesia

Nama penyusun : Muzdholiifah


Kelas: x.f
Bab 1
Pendahuluan
A. Latar belakang masalah

Zaman sekarang ini, sebagai warga negara yang demokratis


serta bertanggung jawab mendapat tantangan globalisasi. Era
globalisasi merupakan suatu era dimana komunikasi antar bangsa
terjadi secara meluas tanpa batas, seolah-olah tidak ada batas antara
Negara. Era globalisasi memang membawa banyak keuntungan, antara
lain terbukanya komunikasi antarbangsa dan terbentuknya peluang
kegiatan ekonomi. Dibalik itu semua ada ancaman yang menjadi
tantangan besar, terutama bagi Indonesia, antara lain terkikisnya jati diri
bangsa khususnya struktur budaya lokal.Proses ini harus diantisipasi
sejak dini dengan cara melakukan revitalisasi struktur budaya lokal dan
nasional.
Akibat dari pengaruh globalisasi tersebut banyak dampak positif
maupun negatif yang ditimbulkan. Dampak positif dari pengaruh
globalisasi sudah bisa kita rasakan sendiri, yaitu teknologi yang semakin
canggih kemajuan alat transportasi dan ilmu pengetahuan lebih luas.
Tetapi dalam sisi negatifnya, karena pengaruh dari Globalisasi ini,
banyak budaya barat yang juga ikut masuk di negara kita. Akibat
pengaruh budaya tersebut, banyak generasi muda yang lebih memilih
budaya barat dari pada budaya tradisionalnya. Itu dikarenakan pola pikir
mereka yang menganggap jika budaya barat itu lebih modern dan lebih
populer, sehingga kesadaran mereka dalam melestarikan budaya
tradisional menurun. Berbicara mengenai budaya local, terkait dengan
norma social yang berfungsi sebagai pedoman atau patokan perilaku
dalam masyarakat, merupakan wujud konkret dari nilai-nilai yang ada di
masyarakat dan sebagai sebuah standar atau skala dari berbagai
kategori tingkah laku suatu masyarakat. Bagian dari norma social adalah
norma adat. Adat merupakan norma yang tidak tertulis, namun sangat
kuat mengikat sehingga anggota masyarakat yang melanggar adat
istiadat akan menderita karena sanksi keras yang kadang-kadang
secara tidak langsung dikenakan.
Berdasarkan fenomena yang terjadi di lingkungan sosial dalam hal
ini budaya local atau adat tradisional yang ada di Indonesia mulai
bergeser dan fungsinya berkurang dengan adanya moderenisasi. Hal
inilah yang merupakan pijakan dasar peneliti untuk mengkaji
mengenai “Pengaruh Globalisasi Terhadap Budaya Lokal Masyarakat
Indonesia”.

B. Rumusan masalah
Dalam perkembangannya globalisasi menimbulkan berbagai masalah
dalam bidang kebudayaan,misalnya :

a. Hilangnya budayasuatu negara

b. Terjadinya erosi nilai-nilai budaya,

c. Menurunnya rasa nasionalisme dan patriotisme

d. Hilangnya sifat kekeluargaan dan gotong royong - kehilangan


kepercayaan diri

e. Gaya hidup kebarat-baratan

C. Tujuan penelitian

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :


1. Mengetahui pengaruh globalisasi terhadap eksistensi kebudayaan
daerah

2. Untuk mengetahui pengaruh globalisasi terhadap remaja


Indonesia

D. Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang
dampak apa saja yang dihasilkan oleh globalisasi terhadap budaya lokal
Indonesia.
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan
kepada masyarakat Indonesia khususnya para remaja penerus bangsa
tentang arti pentingnya melestarikan kebudayaan yang sudah ada
semenjak dahulu hingga sekarang.
Masyarakat juga diharapkan agar tidak menyepelekan tentang
dampak globalisasi terhadap kebudayaan Indonesia.

Bab ll
Kajian pustaka

A.Kajian teori dan penelitian relavan

Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya


tertentu ke seluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world
culture) telah terlihat semenjak lama. perkembangan globalisasi
kebudayaan secara intensif terjadi pada awal abad ke-20 dengan
berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media
menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi
antarbangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antarbangsa
lebih mudah dilakukan. .
Namun saat ini dengan masuknya budaya asing ke Indonesia
sebagai akibat derasnya arus globalisasi sedikit banyak mengancam
eksistensi kebudayaan daerah di Indonesia. Pengaruh tersebut berjalan
sangat cepat dan berdampak sangat luas pada sistem budaya
masyarakat.
Adapun dampak yang ditimbulkan dengan adanya globalisasi
budaya ini, dapat berupa dampak positif maupun dampak negatif.
● Dampak positif dari globalisasi budaya tersebut diantaranya
adalah: perubahan tata nilai dan sikap masyarakat yang semula
irasional menjadi rasional; berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
beraktivitas; dan mendorong untuk berpikir lebih maju dan tingkat
kehidupan yang lebih baik.
● Adapun dampak negatif dari globalisasi budaya diantaranya
adalah berkembangnya sifat individualis karena masyarakat
merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka
merasa tidak lagi membutuhkan orang lain; meningkatnya sifat
materialistis karena
masyarakat memandang segalanya dari segi materi; meningkatnya sifat
konsumerisme yaitu proses konsumsi atau pemakaian barang-barang
hasil produksi secara berlebihan atau tidak sepantasnya secara
berkelanjutan dan hedonism yaitu pandangan hidup yang menganggap
bahwa orang akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan
sebanyak mungkin dan sedapat mungkin menghindari
perasaan-perasaan yang menyakitkan.Begitu cepatnya pengaruh
budaya asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan budaya
(culture shock), yaitu suatu keadaan dimana masyarakat tidak mampu
menahan berbagai pengaruh budaya yang datang dari luar
sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang
bersangkutan. Adapun faktor-faktor yang mengancam eksistensi budaya
daerah dikarenakan masuknya budaya
asing, diantaranya,

A. Kurangnya kesadaran masyarakat.

Kesadaran masyarakat untuk


menjaga budaya daerah sekarang ini minim. Masyarakat lebih memilih
budaya asing yang lebih praktis dan sesuai dengan perkembangan
zaman.

B. Minimnya komunikasi budaya.


Kemampuan untuk berkomunikasi sangat penting agar tidak terjadi
salah pahaman tentang budaya yang dianut. Minimnya komunikasi
budaya ini sering menimbulkan perselisihan antarsuku yang akan
berdampak turunnya ketahanan budaya bangsa.

C. Kurangnya pembelajaran budaya.


Pembelajaran tentang budaya,
harus ditanamkan sejak dini. Namun Sekarang ini banyak yang sudah
tidak menganggap penting mempelajari budaya daerah. .Jika kita
melihat beberapa faktor tersebut yang disertai banyaknya serangan
berupa masuknya budaya asing sangat dikhawatirkan dan menjadi
ancaman tersendiri bagi eksistensi kebudayaan Indonesia. Apalagi
ketika Indonesia tidak berhasil menjaga eksistensi budaya-budaya yang
nyaris punah hingga akhirnya kebudayaan tersebut dicuri, dipatenkan
ataupun dieksploitasi dalam rangka komersial, bahkan diklaim
kepemilikannya oleh oknum-oknum atau korporasi dari negara asing.

B. Kerangka berpikir
C. Hipotesis

(Ada)
Para remaja saat ini cenderung berlomba-lomba mengikuti gaya
budaya luar dibandingkan budaya sendiri.
Bab lll
Metodologi penelitian

A. Tempat dan waktu

Penelitian ini dilaksanakan di Indonesia.


Penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu 2 minggu, yakni:
20-27 Oktober, 2023.

B. Variabel penelitian

dalam kehidupan sehari-hari untuk melakukan upaya-upaya


pelestarian budaya tradisi diera globalisasi saat ini memang menemukan
banyak kendala. Faktor-faktor penghambat dalam upaya pelestarian
budaya daerah, yaitu:

1. faktor internal yaitu sikap


nasionalisme individu untuk lebih
mencintai budaya asli Indonesia
yang masih rendah. Terkadang pola hidup individualisme menjadi faktor
penyebab minimnya kesadaran untuk memiliki sesuatu secara
bersama-sama.

2. Faktor eksternal yaitu kurangnya sosialisasi dan mediasi baik itu dari
pihak yang bertanggung jawab menangani masalah tersebut maupun
media sebagai sarana public relations yang menjembatani informasi
kepada masyarakat. Selain itu, peran masyarakat juga cukup penting
untuk mengajarkan pada generasi muda agar memiliki keahlian untuk
melestarikan budaya yang dimilikinya. Namun, realisasi di lapangan hal
tersebut tidak terlaksana sehingga generasi muda tidak peduli dengan
eksistensi budayanya sendiri. Sebagai contoh generasi muda mungkin
tidak mengetahui lagu-lagu dan tarian dari daerah mereka sendiri tetapi
mereka bisa dengan mudahnya menarikan tarian modern atau balet dan
menyanyikan lagu-lagu anak sekarang.
Oleh karenanya, tantangan era globalisasi yang bisa mengancam
eksistensi budaya dan kepribadian
bangsa Indonesia seperti sekarang ini harus ditangkap melalui
implementasi nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila yang
merupakan falsafah hidup bangsa Indonesia. Meskipun Zaman
berkembang dengan sangat cepat, tetapi perlu diingat bahwa bangsa
dan negara Indonesia tidak harus kehilangan jati dirinya sebagai bangsa
yang memiliki nilai-nilai peradaban, kebudayaan, dan keluhuran budi
yang sebenarnya sudah jelas tergambar dari nilai-nilai luhur Pancasila.
Jadi, tantangan yang sebenarnya dihadapi oleh bangsa Indonesia dalam
era globalisasi ini adalah menyiapkan secara matang generasi muda
penerus bangsa dengan semangat nasionalisme yang tinggi dalam
menjaga eksistensi budaya daerahnya. Adapun upaya Yang dapat
dilakukan untuk menjaga eksistensi kebudayaan daerah dapat dilakukan
dengan berbagai cara diantaranya upaya untuk mempelajari
kebudayaan tradisi oleh setiap individu, mengkaji nilai-nilai yang
terkandung dalam budaya tradisi, menambah wawasan dengan cara
mempelajari budaya dari daerah lain, menanamkan nilai kepada
generasi muda agar bangga dengan budaya tradisi nusantara, serta
membuat wadah atau lembaga untuk menyalurkan bakat dan kreativitas
generasi muda dalam hal kebudayaan.

C. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam


penyusunan makalah ini adalah metode Studi Kepustakaan baik dari
buku, jurnal, ataupun referensi lain yang mendukung
penelitian.

D. Populasi dan sampel


Populasi penelitian adalah
keseluruhan dari objek penelitian yang akan diteliti. Sampel adalah
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Kali ini saya memakai: - Teknik Sampling = voluntry sampling teknik
mencari sampel yang mau diteliti secara sukarela

Populasi Penelitian = remaja di Indonesia (±65,52 juta jiwa)

Sampel Penelitian = remaja yang mengisi angket google from (±200


jiwa)

E. Teknik pengumpulan data

teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara interview


(wawancara), kuesioner (angket), Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner.
angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan
atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.
Kuesioner atau angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah
jenis kuesioner atau angket tertutup, karena responden hanya tinggal
memberikan tanda pada salah satu jawaban yang dianggap benar.
Pertanyaan:

1. Apakah anda mempunyai kecenderungan untuk meniru budaya


luar?
Pernyataan:
● Iya, hampir semua aspek kehidupan saya meniru budaya
luar.
● Iya tapi tidak semua, beberapa masih dalam batas wajar
(73%)
● Saya termasuk orang yang menolak westernisasi (13,3%)
● Bahasa
2. Pilih yang paling sering anda tonton atau paling menarik!
pernyataan:
● Film modern yang tayang di bioskop (84,6%)
● Teater tradisional, Lubruk.(15,4%)

3. pilih yang paling menarik dan lebih sering kalian gunakan


Pernyataan:
● Kemeja batik(7,7%)
● Kemeja flanel(92,3%)

F. Teknik Analisis Data


Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini akan dianalisis secara
kualitatif. Analisis kualitatif adalah memberikan gambaran informasi
masalah
secara jelas dan mendalam untuk menghasilkan data kualitatif yang
baru. Hasil
dari gambaran informasi akan diinterpretasikan sesuai dari hasil
penelitian yang
dilakukan berdasarkan dukungan teori yang berkaitan dengan objek
penelitian.
Teknis ini menurut Miles dan Hubermen diterapkan melalui tiga alur
yaitu:
1. Data Reduction /Reduksi Data
Yaitu merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan terhadap
pada hal-hal yang penting. Dengan demikian data yang telah direduksi
akan memberi gambaran yag lebih jelas dan akan mempermudah
peneliti untuk melakukan pengumpulan data.
2. Data Display /Data Penyajian
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dilakukan dalam bentuk
uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya. Yang
paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian
kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.
3. Verification/Penarikan Simpulan Langkah terakhir adalah pengambilan
kesimpulan, dimana kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat
semantara dan akan berubah bila di temukan bukti-bukti yang valid dan
konsisten saat peneliti kembali dari lapangan.

Anda mungkin juga menyukai