Anda di halaman 1dari 2

Nama : Elizeba Fhritzy Cheria

NIM : 012111026

Prodi : S1 Keperawatan

Essay identitas Nasional

A. Issue/Peristiwa
Hilangnya rasa rasionalisme pada era globalisasi khususnya bagi kaum milenial yang lebih
mencintai budaya asing.

B. Ulas Peristiwa/Issue

Globalisasi merupakan suatu kecenderungan masyarakat terutama di kota-kota besar untuk


menyatu dengan dunia dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, pariwisata, dan media
komunikasi massa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBHI), globalisasi didefinisikan sebagai
fenomena atau gejala yang menjadikan dunia menjadi lebih kecil dari segi hubungan manusia. Hal ini
didasarkan pada perkembangan teknologi yang terjadi begitu pesat pada era globalisasi.

Kehadiran globalisasi tentunya membawa dampak bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia.
Dampak tersebut meliputi dua sisi yaitu dampak positif dan dampak negatif, kedua hal ini yang juga
akan berdampak kepada perilaku generasi milenial terutama remaja yang rasa keingintahuan dan
coba coba nya sangat besar

Di satu sisi globalisasi memiliki hal yang positif, tetapi disisi lain ia juga memiliki hal yang negative.
Dari beberapa hal positif tersebut tentunya ada hal negatifnya,khusunya hilangnya rasa nasionalisme
terhadap negaraindonesia yaitu dapat berupa masuknya budaya barat yang tidak sesuai dengan
budaya di suatu negara tertentu seperti asia, memudarnya norma-norma yang berlaku di suatu
wilayah, memperlemah atau bahkan dapat menghilangkan demokrasi, sebab demokrasi tersebut
akan tergantikan oleh liberalisasi, membuat manusia menjadi serakah, tidak peduli dengan
lingkungan sekitarnya, dan lain-lain.

Selain itu,masih banyak dampak negatif dari globalisasi ini. Berikut adalah dampak negatif dari
globalisasi, antara lain :

1. Pola hidup konsumtif, dengan adanya perkembangan industri dan teknologi yang pesat
membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah dan mudah. Dan timbulnya
rasa ketertarikan yang besar terhadap suatu barang karena banyak pilihan dan mudah
didapat.
2. Sikap individualisme, lagi lagi karena dengan adanya perkembangan teknologi. Generasi
milenial merasa dimudahkan dengan teknologi yang menyediakan alat apapun yang
menunjang kebutuhan sehari-harinya, yang menyebabkan mereka merasa tidak lagi
memerlukan bantuan orang lain, bahkan sebagian dari mereka sudah lupa bahwa mereka
adalah mahkluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lainnya.
3. Gaya hidup kebarat-baratan, tidak semua budaya barat baik dan cocok dengan norma dan
kebudayaan yang diterapkan di Indonesia, budaya tersebut mulai menggeser nilai-nilai dari
kebudayaan asli Indonesia. Lebih mencintai budaya asing dan mengabaikan budaya sendiri
dan mencintai produk asing sehinga produk buatan local tidak diminati.
4. Kesenjangan sosial, apabila salah satu individu di dalam suatu kelompok generasi milenial
tidak dapat mengikuti arus globalisasi yang semakin deras ini maka akan membuat salah satu
individu tersebut merasa tesingkirkan dan menjadi terpisahkan karena ia tidak dapat
mengikuti tren atau arus globalisasi ini dan hal tersebut yang menjadi alasan kuat
terciptanya kesenjangan sosial.

C. Tanggapan peristiwa

Hal ini merupakan tantangan besar dalam hal berbangsa dan bernegara. Derasnya
gempuran kebudayaan asing yang terfasilitasi dengan media dan teknologi internet
dapat secara bebas leluasa hadir di tengah-tengah masyarakat kita dan berpotensi
mendominasi serta mempengaruhi kebudayaan lokal.

Ditambah lagi dengan permasalahan-permasalahan negara lainnya yang mengancam


kedaulatan bangsa, khususnya pasca 1998, seperti bermunculannya ideologi yang
berseberangan dengan ideologi negara, terorisme, radikalisme, serta konflik sosial
berbasis suku, ras dan agama. Singkatnya, sekelumit permasalahan bangsa di atas
sedikit banyak menjelaskan bahwa Indonesia sedang menghadapi tantangan serius
terkait dengan nasionalisme.

Menurunnya nilai-nilai nasionalisme di kalangan masyarakat sebetulnya bukan perkara


baru, melainkan permasalahan klasik yang terus dialami bangsa ini sejak Indonesia
merdeka dari penjajahan kolonial hingga saat ini.

Menurut saya, solusi atas pemasalahan ini adalah perlunya kesadaran berbangsa dan
bernegara yang harus kita bekali untuk menumbuhkan rasa nasionalisme yang tinggi
untuk melindungi negara kita dari ancaman era globalisasi. Pentingnya berfikir secara
kritis terhadap derasnya arus modernisasi dan berfikir secara selektif terhadap
perkembangan jaman pada masa ini, bisa menyaring mana yang baik dan mana yang
buruk . Hita harus menjunjung tinggi harkat dan martabat bangsa, mencintai budaya dan
produk local bangsa Indonesia yang sangat beranekaragam jenisnya. Melestarikan
kebudayaan daerah nusantara, karena bangsa Indonesia kaya akan budaya dan
keanekaragaman dari sabang sampai Merauke, jangan sampai rasa nasionalisme dan
patriotism kita hilang karena pengaruh budaya asing. NKRI harga mati.

Anda mungkin juga menyukai