Remaja Indonesia
A. Pengertian Remaja
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi
dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan
mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Pasa masa ini sebenarnya tidak
mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga
golongan dewasa atau tua. Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994)
bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja
belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak. Masa remaja
berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai
dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan pengertian remaja menurut Zakiah Darajat (1990: 23)
adalah: “Masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak
mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan
psikologinya.
1. Faktor-faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri meliputi hal-hal
berikut:
a. Penemuan baru sebagai sebab terjadinya perubahan dapat terwujud dalam bentuk
penemuan unsur kebudayaan yang baru. Bertambah atau berkurangnya penduduk Dengan
bertambahnya penduduk masyarakat mulai mengenal hak milik seorang atas tanah, sewa
tanah, gadai tanah, atau adanya sistem bagi hasil. Hal ini terjadi karena adanya perubahan
dalam struktur masyarakat terutama lembaga kemasyarakatan berkurangnya penduduk karena
perpindahan kedaerah lain menyebabkan kekosongan.
b. Terjadinya pemberontakan atau revolusi Hal ini dapat mendorong terjadinya perubahan
besar mulai dari bentuk negara, lembaga masyarakat sampai pada keluarga yang mendiami
negara tersebut.
d. Lifestyle yang berkiblat pada gaya orang barat Saat ini banyak masyarakat Indonesia yang
meniru gaya hidup atau lifestyle orang-orang bule atau lebih berkiblat kebarat-baratan, yakni
melakukan sex bebas, berpakaian mini, gaya hidup bebas tanpa ikatan atau biasa sering kita
sebut dengan kumpul kebo. Istilah ini digunakan kepada pasangan yang bukan muhrimnya
tetapi tinggal seatap tidak dalam tali pernikahan. Di Indonesia gaya hidup ini tidak
dibenarkan karena menyalahi beberapa norma yakni norma agama, norma kesusilaan, norma
kesopanan. Sanksi yang diberikan bagi yang melanggar juga cukup berat terutama pada
lingkungan sekitarnya. Orang-orang yang melakukan “kumpul kebo” atau tinggal serumah
tanpa ikatan pernikahan ini akan dipandang kurang pantas oleh warga sekitar. Sanksi yang
diberikan masyarakat tidak berat tetapi cukup menyakitkan karena bisa-bisa akan
mengucilkan orang yang melakukan kegiatan ini.
e. Penyalahgunaan teknologi Seperti sempat kita bahas diatas bahwa pemanfaatan tekhnologi
yang salah dapat mempermudah arus budaya asinya negatif yang masuk. Seperti Internet
sekarang ini internet banyak disalahgunakan untuk hal-hal negatif, seperti ada situs porno,
melakukan hal penipuan, dll. Orang-orang menyalahgunakan pemanfaatan tekhnologi ini
denga cara yang tidak benar. Orang-orang bisa mengakses dengan mudah situs-situs porno
yang mereka inginkan. Hal ini membawa dampak buruk bagi yang menikmatinya.
a. Bencana alam seperti gempa bumi, angin topan dan banjir Perubahan sosial yang terjadi
karena kebudayaan dari masyarakat lain melancarkan pengaruhnya.
Perubahan sosial budaya dapat terjadi bila sebuah kebudayaan melakukan kontak
dengan kebudayaan asing. Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur
sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala
umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai
dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman
mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.
Terdapat tiga faktor yang dapat mempengaruhi perubahan sosial, antara lain: 1. Tekanan
kerja dalam masyarakat 2. Keefektifan komunikasi 3. Perubahan lingkungan alam. Perubahan
budaya juga dapat timbul akibat timbulnya perubahan lingkungan masyarakat, penemuan
baru, dan kontak dengan kebudayaan lain.
D. Dampak yang Ditimbulkan dari Masuknya Budaya Asing ke
Indonesia
Masuknya budaya asing ke indonesia salah satunya disebabkan karena adanya krisis
globalisasi yang meracuni indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan
menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan menghasilkan
dampak yang sangat luas pada sistem kebudayaan masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh
budaya asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan budaya (culture shock), yaitu:
suatu keadaan dimana masyarakat tidak mamapu menahan berbagai pengaruh kebudayaan
yang datang dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang
bersangkutan. Adanya penyerapan unsur budaya luar yang di lakukan secara cepat dan tidak
melalui suatu proses internalisasi yang mendalam dapat menyebabkan terjadinya
ketimpangan antara wujud yang ditampilkan dan nilai-nilai yang menjadi landasannya atau
yang biasa disebut ketimpangan budaya. Teknologi yang berkembang pada era globasisasi ini
mempengaruhi karakter sosial dan budaya dari lingkungan sosial. Pengaruh Budaya Asing
terhadap Gaya Hidup Remaja Indonesia
Indonesia dikenal sebagai negara multi etnis dan agama yang memiliki ragam Budaya
yang berbeda-beda. Di setiap budaya tersebut terdapat nilai-nilai sosial dan seni yang tinggi.
Pada kondisi saat ini kebudayaan Indonesia kini semakin memudar secara perlahan. Hal ini
dikarenakan semakin berkembangnya teknologi yang akhirnya dapat memberikan dampak
negatif terhadap kebudayaan asli Indonesia. Dengan banyak berkembangnya media
elektronik, kebudayaan barat dapat dengan mudah masuk ke Indonesia, sehingga mulai
mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat Indonesia. Seperti telah dibahas diatas bahwa
budaya asing bebas masuk begitu saja, tanpa ada filterisasi. Seperti yang kita ketahui bahwa
para remaja sifatnya terbuka terhadap informasi yang datang dari luar, dan mereka juga suka
meniru. Para remaja juga merasa bahwa kebudayaan di negerinya sendiri terkesan jauh dari
moderenisasi. Sehingga para remaja merasa gengsi kalau tidak mengikuti perkembangan
zaman meskipun bertentangan dengan nilai- nilai ajaran agama dan budayanya. Sehingga
pada akhirnya para remaja lebih menyukai kebudayaan barat, dibandingkan dengan
kebudayaan negaranya sendiri. Budaya-budaya tersebut dapat masuk dengan mudah melalui
apa saja, misalnya televisi dengan bentuk film, video klip, internet, dan macam-macam alat
tekhnologi lainnya. Sehingga para remaja mengubah gaya hidup mereka, dimana mereka
terbiasa dengan kehidupan malam, pergaulan bebas, narkotika dan sebagainya. Secara
otomatis, hal itu dapat menghilangkan norma kesopanan dalam diri remaja indonesia yang
seharusnya ada pada mereka sebagai ciri khas masyarakat indonesia yang berbudi pekerti.
Yang lebih parahnya lagi, gaya hidup seks bebas yang sepertinya sudah lazim dikalangan
para remaja. Awalnya, mereka hanya menonton film porno yang didapat dari internet,
kemudian timbul rasa mereka ingin mencoba hal itu dan akhirnya terjadi berbagai
kemungkinan yang berbahaya, diantaranya: pelecehan seksual, hamil diluar nikah, dan
tertularnya virus HIV/AIDS. Usia muda diibaratkan bagai bunga yang baru mekar, sehingga
pikiran mereka masih labil. Mereka hanya memikirkan nafsu sementara saja tanpa
memikirkan apa yang akan terjadi nantinya. Pengaruh negatif dari budaya asing ini sangat
merugikan dan meresahkan, karena dapat merusak moral bangsa. Namun, disamping budaya
asing membawa pengaruh negatif terhadap moral remaja indonesia, kita sebenarnya juga
dapat meniru hal yang positif dari Bangsa asing. Pengaruh positif yang dapat kita ambil dari
bangsa asing, yaitu: kegigihan, kedisiplinan, kemajuan, dan perkembangan negara barat yang
menjadikan mereka maju dalam bidang perekonomian. Kita bangsa indonesia jauh tertinggal
dari bangsa barat dalam segi perekonomian dan politik. Hal itu bisa kita contoh dan kita
pelajari dari bangsa barat sehingga kita bisa selangkah lebih maju dibandingkan sekarang.
E. Cara Mengatasi Dampak Negatif Dari Masuknya Budaya Asing ke
Indonesia
2. Peranan Tokoh Agama dan Budaya Peranan para ulama dan budayawan melalui program
kerja organisasi keaagamaan dan sanggar-sanggar budaya sangat strategis untuk menangkal
masuknya budaya asing dalam masyarakat khususnya kalangan generasi muda. Keterlibatan
para tokoh agama dan budaya melalui program kerja organisasi keagamaan seperti Nahdlatul
Ulama (NU), Muhammadiyah dan yang lainnya dapat diarahkan pada pembuinaan remaja
agar memiliki ketahanan budaya yang berbasis agama. Begitu juga peranan para budayawan
dan seniman melalui organisasi atau sanggar seni dapat merancang program kerja yang
diminati oleh kalangan remaja sehingga mereka tidak tertarik dengan budaya hura-hura yang
datang dari budaya asing. Kalau hal ini dapat diperankan secara maksimal oleh para tokoh
agama dan budayawan, maka pola pembinaan generasi muda dapat diarahkan kepada
penanaman nilai-nilai Pancasila dan ajaran agama yang lebih terarah dan terukur, baik dari
kegiatan-kegiatan internal sekolah seperti pada proses belajar-mengajar maupun di luar
sekolah seperti remaja masjid, kesenian dan budaya. Dengan adanya kebijakan ini remaja
juga dapat berinterksi sosial secara langsung dengan masyarakat sebagai pelaku sosial.
3. Peranan orang tua dan keluarga Keluarga merupakan lingkungan anak yang paling banyak
waktunya. Orang tua adalah figur utama dalam keluarga yang paling bertanggujawab
terhadap masa depan anak-anak dan anggota keluarga lainnya. Oleh karena itu, lingkungan
keluarga sangat berkontribusi terhadap kualitas prilaku atau akhlak anggota keluarga
terutama anak- anaknya. Lingkungan keluarga dan lingkungan sosial harus tetap beriklim
positif dalam artian orang-orang yang ada dalam sekitar kita harus orang-orang yang “tidak
membawa kita kedalam kesesatan”. Orangtua harus bisa mengambil porsi lebih banyak
diantara porsi yang lainnya. Peran orang tua sangat amat dibutuhkan, selain mengawasi anak-
anak dan dengan siapa dia bergaul, tetapi sesekali orang tua harus turun langsung mengawasi
anak-anaknya agar jangan sampai anak-anaknya bisa salah gaul. Pada masyarakat modern,
seorang remaja sangat tergantung pada cara orang tua atau keluarga mendidiknya. Melalu
interaksi dalam keluarga, remaja akan mempelajari pola perilaku, sikap, keyakinan dan cita-
cita dan nilai dalam keluarga dan masyarakat. Selain itu, terdapat beberapa tindakan
antisipasi yang perlu dilakukan oleh generasi muda terhadap pengaruh asing yang sifatnya
negatif, diantaranya:
1. Bersikap Kritis dan Teliti Sebagai penerus bangsa,kita harus bersikap kritis dan teliti
terhadap hal-hal yang baru didatangkan dari luar, bagaimana kita bisa memfilter apakah hal
ini bisa membawa dampak baik atau buruk bagi kita. Bersikaplah kritis terhadap sesuatu yang
baru, banyak bertanya pada orang-orang yang berkompeten dibidangnya dan teliti apakah
inovasi tersebut bisa sesuai dengan iklim indonesia dan pastikan tidak melanggar norma-
norma yang berlaku di Indonesia.
2. Berilmu Pengetahuan Luas (IPTEK) Sebelum budaya asing itu masuk sebaiknya kita telah
mengetahui apa inovasi- inovasi yang masuk itu secara jelas dan rinci. Kita bisa mengetahui
keguanaan hal itu secara keilmuannya, seperti situs jaringan facebook. Facebook saat ini
sedang menjamur dikalangan masyarakat, dari berbagai usia semua menggunakan situs ini
untuk menjalin tali silaturahmi yang telah lama terputus. Tetapi ada beberapa orang yang
menyalahgunakan facebook sebagai ajang caci maki dan hina dina. Jika kita mengetahui
fungsi awal facebook itu sendiri adalah untuk menjalin tali silaturahmi, kita tidak akan
menyalahgunakan situs ini untuk berbuat yang tidak-tidak. Sehingga kita harus mengetahui
terlebih dahulu fungsinya untuk apa dan manfaatnya seperti apa.
3. Harus sesuai dengan Norma-norma yang berlaku di Indonesia Pengaruh budaya asing yang
masuk terkadang tidak sesuai dengan noram-norma yang berlaku di Indonesia. Jika kita
menyaksikan film-film luar, mereka menganut gaya hidup yang bebas dan jika diterapkan
disini melanggar beberapa norma yang ada di Indonesia. Misalnya saja berciuman dimuka
umum. Kita sering menyaksikan film- film barat yang melakukan adegan-adegan mesra di
muka umum, hal itu tidak bisa diterapkan di Indonesia karena melanggar norma kesopanan.
Biasanya di film-film barat, wanitanya berpesta dengan menggunakan pakaian mini sambil
bermabuk- mabukan jika hal itu diterapkan di Indonesia, adat seperti itu tetntu tidak sesuai
jika kita terapkan di Indonesia. Indonesia masih memegang adat ketimuran yang sangat
kental sehingga masyarakat di sini hidup dengan aturan-aturan yang berlaku dan tentunya
pantas sesuai dengan adat kesopanan. Walaupun Indonesia memiliki beriburibu pulau tetapi
adat istiadat mereka selalu mengajarkan kebaikan dan tidak menganjurkan perbuatan buruk
untuk dilakukan.
5. Meningkatkan Keimanan dan Ketakwaan Seperti telah kita bahas bahwa agama merupakan
pondasi utama dalam diri yang bisa mengontrol diri kita kepada hawa napsu yang akan
mengganggu kita kedalam jurang kenistaan. Agama sangat penting bagi kelangsungan
umatnya. Generasi muda yang pintar pasti bisa memilih mana sesuatu yang baik bagi dirinya
mana yang tidak baik bagi dirinya. Terlihat didalam lingkungan sosialnya, keika ia terjun
didalam lingkungan sosialnya ia menjadi individu yang bebas dan hanya dia yang bisa
memilih ia ingin bergaul dengan siapa. Pribadi yang supel akan bisa membawa dirinya
kepada siapa saja tetapi perlu diingat menyeleksi teman itu harus, karena pengaruh negatif
dari pihak asing bisa datang dari siapa saja, baik dari teman, tekhnologi canggih ataupun apa
saja.
Sumber : Kompasiana
A. Bagaimana jalannya/kronologi permasalah tersebut?
Budaya barat merupakan budaya yang paling dominan dan paling menguasai budaya
timur, dengan memiliki teknologi yang lebih canggih dari teknologi budaya timur. Sehingga
mudah untuk mempengaruhi budaya timur seperti di Indonesia sudah banyak budaya-
budayanya orang barat masuk ke Indonesia dan ditirukan oleh orang Indonesia.
Hal yang berdampak negatif dengan masuknya budaya barat di Indonesia yaitu gaya
hidup seperti kebarat-baratan misalnya dengan menggunakan pakaian seperti gayanya orang
barat, gaya hidup seperti orang barat, pesta pora, sikap menjadi inividualistis, materialistis,
kesenjangan sosial, pola hidup yang konsumtif, dan jiwa nasionalisme menjadi memudar
Hal tersebut terlihat dengan seringnya orang-orang Indonesia terutama para remaja di
Indonesia sering sekali keluar masuk ke tempat club ataupun hiburan malam lainnya,
nongkrong-nongkrong du cafe sampai larut malam, biasanya hal ini terjadi di Indonesia
berada di kota-kota besar karena di dikota-kota besar sangat mudah untuk dipengaruhi oleh
budaya barat aksesnya sangat mudah.
Dengan nilai-nilai budaya tersebut bukan berarti kita harus tertutup dengan budaya
barat tetapi kita harus bisa mengambil dari nilai positifnya dan makna filosofi kebudayaan
Indonesia yang harus dijadikan sebagai sumber insprirasi dan kreativitas bagi orang-orang
Indonesia bukan mengambil dari sisi yang tidak baiknya. Kita sebagai orang Indonesia harus
memiliki sikap dan kesadaran diri untuk mempertahankan budaya kita sendiri agar tidak
terpengaruh oleh budaya barat yang bersifat hal yang negatif. Dengan seperti itu kebudayaan
Indonesia dengan kebudayaan barat dapat berkesinambungan dengan baik tanpa merusak
nilai-nilai kebudayaan Indonesia dan tanpa merusak moral-moral yang ada Indonesia.
Sebagai masayarakat Indonesia kita harus pintar-pintar dalam menyikapi budaya barat yang
masuk ke Indonesia.
B. Bagaimana dampaknya masalah tersebut pada bangsa dan negara?
Dampak yang ditimbulkan akibat masuknya budaya asing di Indonesia yaitu
1. Terjadinya goncangan budaya (culture shock) yaitu suatu keadaan dimana masyarakat
tidak mamapu menahan berbagai pengaruh kebudayaan yang datang dari luar sehingga terjadi
ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan.
2. Para remaja merasa bahwa kebudayaan di negerinya sendiri terkesan jauh dari
moderenisasi sehingga merasa gengsi kalau tidak mengikuti perkembangan zaman meskipun
bertentangan dengan nilai- nilai ajaran agama dan budayanya.
3. Mengubah gaya hidul para remaja, dimana mereka terbiasa dengan kehidupan malam,
pergaulan bebas, narkotika dan sebagainya. Secara otomatis, hal itu dapat menghilangkan
norma kesopanan dalam diri remaja indonesia yang seharusnya ada pada mereka sebagai ciri
khas masyarakat indonesia yang berbudi pekerti.
4. Dapat merusak moral bangsa dari hal-hal yang ditiru melalui vidio klip, internet, atau
melalui sumber lainnya yang mulanya hanya menonton atau melihat, lama kelamaan
membuat mereka ingin mencobanya. Hal itu menyebabkan terjadinya pelecehan seksual,
hamil diluar nikah, dan tertularnya virus HIV/AIDS
1. Bersikap Kritis dan Teliti. Sebagai penerus bangsa, kita harus bersikap kritis dan teliti
terhadap hal-hal yang baru didatangkan dari luar, bagaimana kita bisa memfilter apakah hal
ini bisa membawa dampak baik atau buruk bagi kita.
2. Tanamkan “Aku Cinta Indonesia” Maksud dari simbol ini adalah bahwa adat istiadat yang
ditularkan oleh nenek moyang kita adalah benar adanya dan dapat membawa manfaat yang
baik bagi diri kita sendiri untuk masa kini dan kedepannya.
3. Meningkatkan Keimanan dan Ketakwaan. Agama merupakan pondasi utama dalam diri
yang bisa mengontrol diri kita kepada hawa napsu yang akan mengganggu kita kedalam
jurang kenistaan.