Pendahuluan
Perubahan dirasakan oleh hampir semua manusia dalam masyarakat.
Perubahan dalam masyarakat tersebut wajar, mengingat manusia
memiliki kebutuhan yang tidak terbatas. Kalian akan dapat melihat
perubahan itu setelah membandingkan keadaan pada beberapa waktu
lalu dengan keadaan sekarang. Perubahan itu dapat terjadi di berbagai
aspek kehidupan, seperti peralatan dan perlengkapan hidup, mata
pencaharian, sistem kemasyarakatan, bahasa, kesenian, sistem
pengetahuan, serta religi/keyakinan.
Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan budaya. Perubahan
dalam kebudayaan mencakup semua bagian, yang meliputi kesenian, ilmu
pengetahuan, teknologi, filsafat dan lainnya. Akan tetapi perubahan
tersebut tidak mempengaruhi organisasi sosial masyarakatnya. Ruang
lingkup perubahan kebudayaan lebih luas dibandingkan perubahan sosial.
Namun demikian dalam prakteknya di lapangan kedua jenis perubahan
perubahan tersebut sangat sulit untuk dipisahkan (Soekanto, 1990).
Perubahan kebudayaan bertitik tolak dan timbul dari organisasi sosial.
Pendapat tersebut dikembalikan pada pengertian masyarakat dan
kebudayaan. Masyarakat adalah sistem hubungan dalam arti hubungan
antar organisasi dan bukan hubungan antar sel. Kebudayaan mencakup
segenap cara berfikir dan bertingkah laku, yang timbul karena interaksi
yang bersifat komunikatif seperti menyampaikan buah pikiran secara
simbolik dan bukan warisan karena keturunan (Davis, 1960). Apabila
diambil definisi kebudayaan menurut Taylor dalam Soekanto (1990),
kebudayaan merupakan kompleks yang mencakup pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum adat istiadat dan setiap
kemampuan serta kebiasaan manusia sebagai warga masyarakat, maka
perubahan kebudayaan dalah segala perubahan yang mencakup unsurunsur tersebut. Soemardjan (1982), mengemukakan bahwa perubahan
sosial dan perubahan kebudayaan mempunyai aspek yang sama yaitu
budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Budaya lokal
juga dapat di sesuaikan dengan perkembangan zaman, asalkan masih
tidak meningalkan cirri khas dari budaya tersebut.
Kemajuan pariwisata
Multikuturalisme
Kemajuan Teknologi
tiap satu minggu atau satu bulan sekali yang diadakan di aula Kertarajasa,
Museum Nasional.
Peran mahasiswa dalam kebudayaan
Kita sebagai seorang mahasiswa yang aktif dan kreatif tentunya tidak
ingin kebudayaan kita menjadi pudar bahkan lenyap karena pengaruh dari
budaya-budaya luar.Mahasiswa memiliki kedudukan dan peranan penting
dalam pelestarian seni dan budaya daerah. Hal ini didasari oleh asumsi
bahwa mahasiswa merupakan anak bangsa yang menjadi penerus
kelangsungan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
Indonesia. Sebagai intelektual muda yang kelak menjadi pemimpinpemimpin bangsa, pada mereka harus bersemayam suatu kesadaran
kultural sehingga keberlanjutan negara bangsa Indonesia dapat
dipertahankan. Pembentukan kesadaran kultural mahasiswa antara lain
dapat dilakukan dengan pengoptimalan peran mereka dalam pelestarian
seni dan budaya daerah.
Optimalisasi peran mahasiswa dalam pelestarian seni dan budaya daerah
dapat dilakukan melalui dua jalur, yaitu intrakurikuler dan ekstrakulikuler.
Jalur Intrakurikuler dilakukan dengan menjadikan seni dan budaya daerah
sebagai substansi mata kuliah; sedangkan jalur ekstrakurikuler dapat
dilakukan melalui pemanfaatan unit kegiatan mahasiswa (UKM) kesenian
dan keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan-kegiatan seni dan budaya
yang diselenggarakan oleh berbagai pihak untuk pelestarian seni dan
budaya daerah.
a.
Jalur Intrakurikuler
Untuk mengoptimalkan peran mahasiswa dalam pelestarian seni dan
budaya daerah diperlukan adanya pemahaman mahasiswa terhadap seni
dan budaya daerah. Tanpa adanya pemahaman yang baik terhadap hal
itu, mustahil mahasiswa dapat menjalankan peran itu dengan baik.
Peningkatan pemahaman mahasiswa terhadap seni dan budaya daerah
dapat dilakukan melalui jalur intrakurikuler; artinya seni dan budaya
daerah dijadikan sebagai salah satu substansi atau materi pembelajaran
dalam satu mata kuliah atau dijadikan sebagai mata kuliah. Kemungkinan
yang pertama dapat dilakukan melalui mata kuliah Ilmu Sosial dan
Budaya Dasar (ISBD) bagi mahasiswa program studi eksakta, dan Ilmu
Budaya Dasar dan Antropologi Budaya bagi mahasiswa program studi ilmu
sosial. Dalam dua mata kuliah itu terdapat beberapa pokok bahasan yang
dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa
terhadap seni dan budaya daerah yaitu tentang manusia dan kebudayaan,
manusia dan peradaban, dan manusia, sains teknologi, dan
sen.Kemungkinan yang kedua tampaknya telah diakomodasi dalam
kurikulum program studi-program studi yang termasuk dalam rumpun
ilmu budaya seperti program studi di lingkungan Fakultas Sastra atau
Fakultas Ilmu Budaya. Beberapa mata kuliah yang secara khusus dapat
digunakan untuk meningkatkan pemahaman terhadap seni dan budaya
daerah adalah Masyarakat dan Kesenian Indonesia, Manusia dan
Kebudayaan Indonesia, dan Masyarakat dan Kebudayaan Pesisir. Melalui
mata kuliah-mata kuliah itu, mahasiswa dapat diberi penugasan untuk
melihat, memahami, mengapresiasi, mendokumentasi, dan membahas
seni dan budaya daerah. Dengan kegiatan-kegiatan semacam itu
pemahaman mahasiswa terhadap seni dan budaya daearah akan
meningkat yang juga telah melakukan pelestarian.
Jalur intrakurikuler lainnya yang dapat digunakan untuk meningkatkan
pemahaman bahkan mengoptimalkan peran mahasiswa dalam pelestarian
seni dan budaya daerah adalah Kuliah Kerja Nyata (KKN). Mahasiswamahasiswa yang telah mendapatkan pemahaman yang mencukupi
terhadap seni dan budaya daerah dapat berkiprah langsung dalam
pelestarian dan pengembangan seni dan budaya daerah. Kuliah Kerja
Profesi (KKP) yang merupakan bentuk lain dari KKN di Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Diponegoro telah digunakan untuk berperan serta
dalam pelestarian dan pengembangan seni dan budaya daerah.
Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya, khususnya yang berasal dari program
studi Sejarah, dalam tiga tahun terakhir sebagian telah membantu
merevitalisasi seni budaya yang tumbuh dan berkembang di Semarang,
misalnya batik Semarang, arsitektur Semarang, dan membantu
mempromosikan perkumpulan Wayang Orang Ngesthi Pandhawa.
b.
Jalur Ekstrakurikuler
Pembentukan dan pemanfaatan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kesenian
Jawa (Daerah Lainnya) merupakan langkah lain yang dapat ditempuh
untuk mengoptimalkan peran mahasiswa dalam pelestarian seni dan
budaya daerah. Sehubungan dengan hal itu, pimpinan perguruan tinggi
perlu mendorong pembentukan UKM Kesenian Daerah. Lembaga
kemahasiswaan itu merupakan wahana yang sangat strategis untuk
upaya-upaya tersebut, karena mereka adalah mahasiswa yang benarbenar berminat dan berbakat dalam bidang seni tradisi. Latihan-latihan
secara rutin sebagai salah satu bentuk kegiatan UKM kesenian daerah
(Jawa misalnya) yang pada gilirannya akan berujung pada pementasan
atau pergelaran merupakan bentuk nyata dari pelestarian seni dan
budaya daerah.
Forum-forum festival seni mahasiswa semacam Pekan Seni Mahasiswa
Tingkat Nasional (Peksiminas) merupakan wahana yang lain untuk
pengoptimalan peran mahasiswa dalam pelestarian seni dan budaya
daerah.
Kesimpulan
Dari Penulisan Makalah ini saya dapat menyimpulkan Bahwa Perubahan
Dinamis dan arus Globalisasi yang tinggi menyebabkan Masyarakat kita
sebagai bangsa indonesia yang memiliki banyak dan beragam
kebudayaan kurang memiliki kesadaran akan pentingnya peranan budaya
lokal kita ini dalam memperkokoh ketahanan Budaya Bangsa. Padahal
sesungguhnya Budaya Lokal yang kita miliki ini dapat menjadikan kita
lebih bernilai dibandingkan bangsa lain karena betapa berharganya nilai
nilai budaya lokal yang ada di negara ini. Untuk itu seharusnya kita bisa
lebih tanggap dan peduli lagi terhadap semua kebudayaan yang ada di
indonesia ini. Selain itu kita harus memahami arti kebudayaan serta
menjadikan keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia sebagai
sumber kekuatan untuk ketahanan budaya bangsa.Agar budaya kita tetap
terjaga dan tidak diambil oleh bangsa lain. Karena kekayaan bangsa
Indonesia yang tidak ternilai harganya itu dan tidak pula dimiliki oleh
bangsa-bangsa asing. Oleh sebab itu, sebagai generasi muda, yang
merupakan pewaris budaya bangsa, hendaknya memelihara seni budaya
kita demi masa depan anak cucu.
Daftar pustaka
http://tiuii.ngeblogs.com/2009/10/23/peran-budaya-lokal-memperkokohketahanan-budaya-bangsa-2/
http://staff.undip.ac.id/sastra/dhanang/2009/07/23/peningkatan-kualitaspembelajaran-sejarah-dan/
http://rendhi.wordpress.com/makalah-pengaruh-globalisasi-terhadapeksistensi-kebudayaan-daerah/
http://isbdti.blog.uns.ac.id/2009/11/09/makalah-perubahan-kebudayaan-karenapengaruh-dari-luar/
Latar Belakang
Indonesia adalah bangsa yang majemuk, terkenal dengan keanekaragaman dan
keunikannya. Kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia merupakan kebudayaan
yang majemuk dan sangat kaya ragamnya. Perbedaan yang terjadi dalam kebudayaan
Indonesia dikarekan proses pertumbuhan yang berbeda dan pengaruh dari budaya lain yang
ikut bercampur di dalamnya. (Kong Fu Tse, 1970). Di setiap budaya tersebut terdapat nilainilai sosial dan seni yang tinggi. Seiring dengan masuknya era globalisasi saat ini, turut
mengiringi budaya-budaya asing yang masuk ke Indonesia.
Negara Indonesia mempunyai norma-norma yang harus dipatuhi oleh masyarakatnya.
Setiap butir norma memiliki peranan masing-masing dalam mengatur hidup manusia
(Soekamto, 1984). Norma merupakan suatu ketetapan yang ditetapkan oleh manusia dan
wajib dipatuhi oleh masyarakat dan memiliki manfaat positif bagi kelangsungan hidup
khalayak.
Pada kondisi saat ini, kebudayaan mulai ditinggalkan bahkan sebagian masyarakat
Indonesia malu akan kebudayaannya sebagai jati diri sebuah bangsa. Hal ini mengakibatkan
hilangnya keanekaragaman budaya Indonesia secara perlahan-lahan, yang tidak terlepas dari
pengaruh budaya.
Generasi muda termasuk mahasiswa di dalamnya, baik disadari atau tidak memegang
amanah dalam menjaga kelestarian keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh Indonesia.
Dalam menjaga kelestarian budaya Indonesia tersebut banyak cara yang dapat dilakukan
sesuai dengan kemampuan dan batasan-batasan yang ada.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana dampak kebudayaan yang ada di Indonesia baik secara negatif maupun positifnya
serta bagaimana perkembangan kebudayaan di Indonesia.
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Perkembangan Budaya Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perkembangan budaya Indonesia
menghilangkan
kebudayaan
yang
ada.
oleh
masyarakat
luar.
Muncul
trend
ini
dan
peradaban
memang
merupakan
dua
aspek
dalam
kehidupan
manusia,
ada
suatu
bangsa
yang
kompleks,
meliputi
(kebiasaan),
dan
pembawaan
lainnya
yang
dari
kata
kebudayaan
berasal
kata
Latin colereyang
berarti
mengolah,
Adapun
istilah
peradaban
dapat
kita
sejajarkan
halus
dan
indah,
seperti
kesenian,
ilmu
atau sedang terjadi. Nilai-nilai budaya akan tampak pada simbol-simbol, slogan, moto, visi
misi, atau sesuatu yang nampak sebagai acuan pokok moto suatu lingkungan atau organisasi.
Ada tiga hal yang terkait dengan nilai-nilai budaya ini yaitu :
1.
Simbol-simbol, slogan atau yang lainnya yang kelihatan kasat mata (jelas)
2.
Sikap, tindak laku, gerak gerik yang muncul akibat slogan, moto tersebut
3.
Kepercayaan yang tertanam (believe system) yang mengakar dan menjadi kerangka
yang
memberi
arah
dan
orientasi
kepada
kehidupan
para
warga
Dapat kita klasifikasikan dalam dua kelompok besar. Yaitu Kebudayaan Indonesia
Klasik dan Kebudayaan Indonesia Modern. Para ahli kebudayaan telah mengkaji dengan
sangat cermat akan kebudayaan klasik ini. Mereka memulai dengan pengkajian kebudayaan
yang telah ditelurkan oleh kerajaan-kerajaan di Indonesia.
Sebagai layaknya seorang pengkaji yang obyektif, mereka mengkaji dengan tanpa
melihat dimensi-dimensi yang ada dalam kerajaan tersebut. Mereka mempelajari semua
dimensi tanpa ada yang dikesampingkan. Adapun dimensi yang sering ada adalah seperti
agama, tarian, nyanyian, wayang kulit, lukisan, patung, seni ukir, dan hasil cipta lainnya.
Seorang pengamat memberikan argumennya tentang kebudayaan Indonesia modern.
Dia mengatakan bahwa kebudayaan Indonesia modern dimulai ketika bangsa Indonesia
merdeka. Bentuk dari deklarasi ini menjadikan bangsa Indonesia tidak dalam kekangan dan
tekanan. Dari sini bangsa Indonesia mampu menciptakan rasa dan karsa yang lebih sempurna.
Kebudayaan Indonesia yang multikultur seperti itu, ketika dikaji dari sisi dimensi waktu,
dapat dibagi pula pengertiannya :
a) Pertama, kebudayaan (Indonesia) adalah kebudayaan yang sudah terbentuk. Definisi ini
mengarah kepada pengertian bahwa kebudayaan Indonesia adalah keseluruhan pengetahuan
yang tersosialisasi/internalisasi dari generasi-generasi sebelumnya, yang kemudian digunakan
oleh umumnya masyarakat Indonesia sebagai pedoman hidup. Jika dilacak, kebudayaan ini
terdokumentasi dalam artefak/atau teks. Melihat kebudayaan dari sisi ini, kita akan mudah
terjebak kepada apa yang sudah ada itu diterima sebagai sesuatu yang sudah baik bahkan
paripurna. Ungkapan seperti kebudayaan Jawa adalah kebudayaan yang adiluhung,
merupakan contoh terbaiknya. Di sini, apa yang disebut kebudayaan adalah dokumen teks
(Jawa termasuk sastra-sastra lisan) yang harus dijadikan pedoman kalau kita tidak ingin
kehilangan ke-jawa-annya. Ungkapan: ora Jawa atau durung Jawa adalah ungkapan
untuk menilai laku (orang Jawa) yang sudah bergeser dari teks tersebut.
b) Kedua, kebudayaan (Indonesia) adalah kebudayaan yang sedang membentuk. Pada definisi
kedua ini menjelaskan adanya kesadaran bahwa sebetulnya, tidak pernah ada masyarakat
manapun di dunia ini yang tidak bersentuhan dengan kebudayaan dan peradaban lain,
termasuk kebudayaan Indonesia atau kebudayaan Jawa. Hanya saja ada pertanyaan serius
untuk memilih definisi kedua ini, yaitu bagaimana lalu kebudayaan kita berdiri tegak untuk
mampu menyortir berbagai elemen kebudayaan asing yang cenderung bersifat kapitalisme?
Pada saat yang sama, kebudayaan global yang kapitalistik itu, telah masuk ke berbagai
relung-relung kehidupan masyarakat tanpa bisa dicegah. Kalau begitu, pertanyaannya
ialah: membatasi, menolak, atau mengambil alih nilai-nilai positif yang ditawarkan.
c) Ketiga, adalah kebudayaan (Indonesia) adalah kebudayaan yang direncanakan untuk dibentuk.
Ini adalah definisi yang futuristik, yang perlu hadir dan dihadirkan oleh warga bangsa yang
menginginkan Indonesia ke depan harus lebih baik. Inilah yang seharusnya menjadi fokus
kajian serius bagi pemerhati Indonesia, khususnya para mahasiswa dan pemerhati budaya.
2. Kondisi sosial budaya Indonesia saat ini adalah sebagai berikut :
a) Bahasa, sampai saat Indonesia masih konsisten dalam bahasa yaitu bahasa Indonesia.
Sedangkan bahasa-bahasa daerah merupakan kekayaan plural yang dimiliki bangsa Indonesia
sejak jaman nenek moyang kita. Bahasa asing (Inggris) belum terlihat populer dalam
penggunaan sehari-hari, hanya pada saat seminar, atau kegiatan ceramah formal diselingi
dengan bahasa Inggris sekedar untuk menyampaikan kepada audien kalau penceramah
mengerti akan bahasa Inggris.
b) Sistem teknologi, perkembangan yang sangat mencolok adalah teknologi informatika. Dengan
perkembangan teknologi ini tidak ada lagi batas waktu dan negara pada saat ini, apapun
kejadiannya di satu negara dapat langsung dilihat di negara lain melalui televisi, internet atau
sarana lain dalam bidang informatika.
c) Sistem mata pencarian hidup/ekonomi. Kondisi perekonomian Indonesia saat ini masih dalam
situasi krisis, yang diakibatkan oleh tidak kuatnya fundamental ekonomi pada era orde baru.
Kemajuan perekonomian pada waktu itu hanya merupakan fatamorgana, karena adanya utang
jangka pendek dari investor asing yang menopang perekonomian Indonesia.
d) Organisasi Sosial. Bermunculannya organisasi sosial yang berkedok pada agama (FPI, JI,
MMI, Organisasi Aliran Islam/Mahdi), Etnis (FBR, Laskar Melayu) dan Ras.
e) Sistem Pengetahuan. Dengan adanya LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) diharapkan
perkembangan pengetahuan Indonesia akan terus berkembang sejalan dengan era globalisasi.
f) Religi. Munculnya aliran-aliran lain dari satu agama yang menurut pandangan umum
bertentangan dengan agama aslinya. Misalnya : aliran Ahmadiyah, aliran yang berkembang di
Sulawesi Tengah (Mahdi), NTB dan lain-lain.
g) Kesenian. Dominasi kesenian saat ini adalah seni suara dan seni akting (film, sinetron). Seni
tari yang dulu hampir setiap hari dapat kita saksikan sekarang sudah mulai pudar, apalagi seni
yang berbau kedaerahan. Kejayaan kembali wayang kulit pada tahun 1995 1996 yang dapat
kita nikmati setiap malam minggu, sekarang sudah tidak ada lagi. Seni lawak model Srimulat
sudah tergeser dengan model Extravaganza. Untuk kesenian nampaknya paling dinamis
perkembangannya.
h) Sedang menghadapi suatu pergeseran-pergeseran budaya. Hal ini mungkin dapat dipahami
mengingat derasnya arus globalisasi yang membawa berbagai budaya baru serta
ketidakmampuan kita dalam membendung serangan itu dan mempertahankan budaya dasar
kita. Kebudayaan Indonesia adalah serangkaian gagasan dan pengetahuan yang telah diterima
oleh masyarakat-masyarakat Indonesia (yang multi etnis) itu sebagai pedoman bertingkah
laku dan menghasilkan produk-produk kebudayaan itu sendiri. Hanya persoalannya, ide-ide
dan pengetahuan masyarakat-masyarakat Indonesia juga mengalami perubahan-perubahan,
baik karena faktor internal maupun eksternal.
3. Berikut dampak kebudayaan Indonesia bagi masyarakat, antara lain, pengaruh positif dapat
berupa :
a) Peningkatan dalam bidang sistem teknologi, ilmu pengetahuan, dan ekonomi.
b) Terjadinya pergeseran struktur kekuasaan dari otokrasi menjadi oligarki
c) Mempercepat terwujudnya pemerintahan yang demokratis dan masyarakat madani dalam
skala global.
d) Tidak mengurangi ruang gerak pemerintah dalam kebijakan ekonomi guna mendukung
pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
e) Tidak berseberangan dengan desentralisasi.
f)
yang hanya layak disimpan dalam etalase sejarah untuk dikenang (dekonstruksi tradisi /
disconnecting of culture).
c) Sebagai sarana kompetisi yang menghancurkan. Proses globalisasi tidak hanya
memperlemah posisi negara melainkan juga akan mengakibatkan kompetisi yang saling
menghancurkan.
d) Sebagai pembunuh pekerjaan. Sebagai akibat kemajuan teknologi dan pengurangan biaya per
unit produksi, maka output mengalami peningkatan drastis sedangkan jumlah pekerjaan
berkurang secara tajam.
e) Sebagai imperialisme budaya. Proses globalisasi membawa serta budaya barat, serta
kecenderungan melecehkan nilai-nilai budaya tradisional.
f)
g) Malu menggunakan budaya asli Indonesia karena telah maraknya budaya asing yang berada
di wilayah Indonesia.
Cara Berpakaian
Sekarang ini masyarakat Indonesia lebih menyukai
berpakaian yang lebih terbuka seperti bangsa barat yang
sebenarnya tidak sesuai dengan adat ketimuran bangsa
Alat Musik
Perkembangan alat musik saat ini juga dibanjiri dengan
masuknya budaya asing, kita dapat mengambil contoh dari
kebudayaan asli betawi di Jakarta, pada saat ini sudah
tidak ada lagi terdengar alat musik Tanjidor musik khas dari
tanah Betawi, saat ini yang sering kita dengar adalah alatalat musik modern yang biasanya menggunakan tenaga
listrik.
c) Permainan Tradisional
Bahkan masuknya budaya asing juga mempengaruhi
permainan tradisional, seperti permainan gangsing atau
mobil-mobilan yang terbuat dari kayu, pada saat ini sudah
jarang kita temukan, yang saat ini kita temukan adalah
produk-produk permainan yang berasal dari Cina, seperti
mainan mobil remote control yang berbahan baku besi
atau plastic.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ada kondisi saat ini, kebudayaan mulai ditinggalkan bahkan sebagian masyarakat
Indonesia malu akan kebudayaannya sebagai jati diri sebuah bangsa. Hal ini mengakibatkan
hilangnya keanekaragaman budaya Indonesia secara perlahan-lahan, yang tidak terlepas dari
pengaruh budaya luar. Generasi muda termasuk mahasiswa di dalamnya harus menjaga
kelestarian keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh Indonesia. Jangan sampai di saat
budaya kita diambil bangsa lain, baru kita menyadari betapa bagusnya nilai-nilai yang
terkandung dalam budaya kita itu sendiri. Perkembangan zaman dan teknologi yang semakin
lama semakin canggih serta perdagangan bebas yang telah terjadi di dunia khususnya
Indonesia telah meracuni bangsa Indonesia terhadap moral akhlak dan tatakrama pergaulan
anak remaja, adat budaya Indonesia yang dulu katanya Indonesia kaya akan budayanya kini
terhapus semua oleh yang namanya kemajuan zaman.
Pada kondisi saat ini, kebudayaan mulai ditinggalkan bahkan sebagian masyarakat Indonesia
malu akan kebudayaannya sebagai jati diri sebuah bangsa. Hal ini mengakibatkan hilangnya
keanekaragaman budaya Indonesia secara perlahan-lahan, yang tidak terlepas dari pengaruh
budaya luar dan karakter mayarakat Indonesia yang suka meniru. Generasi muda termasuk
mahasiswa di dalamnya, baik disadari atau tidak memegang amanah dalam menjaga
kelestarian keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh Indonesia. Dalam menjaga kelestarian
budaya Indonesia tersebut banyak cara yang dapat dilakukan sesuai dengan kemampuan dan
batasan-batasan yang ada.
Jangan sampai di saat budaya kita diambil bangsa lain, baru kita menyadari betapa bagusnya
nilai-nilai yang terkandung dalam budaya kita itu sendiri. Perkembangan zaman dan
teknologi yang semakin lama semakin canggih serta perdagangan bebas yang telah terjadi di
dunia khususnya Indonesia telah meracuni bangsa Indonesia terhadap moral akhlak dan
tatakrama pergaulan anak remaja, adat budaya Indonesia yang dulu katanya Indonesia kaya
akan budayanya kini terhapus semua oleh yang namanya kemajuan zaman
B. Saran
Setelah diamati dampak dari masuknya unsur-unsur budaya asing ke Indonesia, penulis
memberikan saran kepada para pembaca karya tulis ini umumnya dan para generasi penerus
bangsa indonesia khususnya, agar mengantisipasi terhadap budaya asing yang yang masuk ke
indonesia karena budaya tersebut tidak sesuai dengan norma-norma kebudayaan kita dan
akan berdampak sangat buruk terhadap eksistensi budaya ini.
Karena budaya asing banyak terdapat penyimpangan yang dilakukan oleh segelintir
masyarakat Indonesia khususnya, kaum para pemuda-pemudi yang mengadopsi cara hidup
mereka dari berbagai budaya asing yang masuk ke Indonesia, seperti pergaulan bebas, live
style, sex bebas, dan lainnya. Dan saran ini ditujukan kepada pemerintah agar lebih teliti lagi
menyaring budaya asing yang masuk karena akan mempengaruhi generasi yang akan datang.
KEMAJUAN
TEKNOLOGI
Author: DESTY ADRIANI | Filed under: Uncategorized
Oleh
Desty
Umayah
Adrian
(11/31855/SA/16051)
Fakultas
Ilmu
Budaya
Sastra
Asia
Barat
KATA
PENGANTAR
Segala puji bagi Allahu Subhanahu Wataala yang telah memberikan rahmat-Nya kepada
kami, sehingga terlaksananya pembuatan makalah ini dengan judul PERGESERAN BUDAYA
SEBAGAI DAMPAK KEMAJUAN TEKNOLOGI . Karya sederhana ini kami susun untuk
memenuhi
Adapun
tugas
mid
makalah
menjadikan
ini
semester
disusun
dalam
agar
mahasiswa
mata
kuliah
mahasiswa
mandiri
dapat
Dasar-Dasar
memperluas
dalam
Ilmu
Budaya.
wawasannya
menyelesaikan
dan
tugas.
Kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pembaca demi perbaikan tugas kami .
Penulis,
Desty
Umayah
Adrian
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB
1.1.
Latar
1.2.
PENDAHULUAN
Belakang
Rumusan
Masalah
1.3.
Tujuan
1.4.
.Pembatasan
1.5.
Masalah
Kegunaan
BAB
II
2.1.
2.2.
PEMBAHASAN
Pembahasan
Teknologi
Dampak
2.2.1
dan
Pergeseran
Budaya
Positif4
Pengaruh
BAB
Budaya3
Pengaruh
2.2.2
Negatif
III
PENUTUP
4
5
3.1.
Kesimpulan
3.2.
Saran
DAFTAR PUSTAKA 6
BAB
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
yang
bersifat
statis
(tidak
mengalami
perubahan).
kemasyarakatan dan organisasi social, sistem ilmi pengetahuan, sistem kesenian, dan sistem
kepercayaan. Faktor yang bisa menyebabkan terjadinya proses perubahan sosialisasi
kebudayaan ialah perubahan jumlah penduduk, penemuan-penemuan baru, pertentangan
masyarakat, pemberontakan dan reformasi. Modernisasi bisa merubah dari masa pra modern
menuju masa modern. Modernisasi mencakup proses sosial budaya yang ruang lingkupnya
sangat luas sehingga batas-batasnya tidak bisa ditetapkan secara mutlak (Rosdiana, 2010).
Seiring melihat pesatnya pekembangan zaman, peralatan hidup dan teknologi merupakan
unsur terkuat dalam merubah pola kehidupan dan kebudayaan masyarakat dalam suatu
daerah tertentu. Karena teknologi membantu manusia dalam mencapai tujuan-tujuan dalam
rangka memenuhi tuntutan kebutuhannya, baik kebutuhan jasmaniah dan rohaniah (Poeger,
1993; 4). Globalisasi merupakan suatu tatanan mendunia yang tercipta akibat adanya
kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, sehingga unsur-unsur budaya suatu kelompok
masyarakat
bisa
dikenal
dan
diterima
oleh
kelompok
masyarakat
lainnya.
Adanya pertukaran unsur-unsur budaya karena globalisasi ini mengakibatkan dampakdampak yang besar bagi masyarakat. Globalisasi merupakan suatu gejala terbentuknya
sistem organisasi dan komunikasi yang mengikuti sistem nilai dan kaidah yang sama antara
masyarakat di seluruh dunia karena adanya kemajuan transportasi dan komunikasi sehingga
memperlancar interaksi antar warga dunia. Dengan kemajuan teknologi dan komunikasi yang
bisa
merubah
semuanya
untuk
lebih
baik
dan
terarah.
Lewat terjadinya proses globalisasi ini, perubahan yang paling jelas terlihat adalah
perkembangan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) . Tentunya pesatnya
perubahan dalam bidang TIK ini pun membawa banyak perubahan budaya bagi masyarakat,
karena dengan menggunakan media ini banyak hal yang dapat kita lakukan dan lebih banyak
sumber ilmu pengetahuan yang dapat kita akses. Meskipun tentunya disertai dengan
berbagai
pengaruh
negatif
1.2
Berdasarkan
yang
termasuk
didalamny
Rumusan
uraian
1.
diatas,
maka
rumusan
Pengertian
Masalah
masalah
untuk
teknologi
makalah
ini
dan
adalah
budaya.
Tujuan
ini
dibuat
dengan
tujuan
Mengetahui lebih dalam peran teknologi dalam menciptakan pergeseran dan perubahan
kebudayaan dan pola hidup masyarakat tertentu dan menjadi pembelajaran bagi penulis dan
pembaca dalam memahami bagaimana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK) khususnya teknologi informasi dan komunikasi dapat menggeserkan nilai-nilai
budaya bangsa.
1.4
Pembatasan
Masalah
Karena luasnya bentuk teknologi dalam kehidupan bermasyarakat, maka peunulis hanya
membatasi makalah ini dalam lingkupan teknologi informasi dan komunikasi.
1.5
Kegunaan
Penelitian
Pembahasan
Teknologi
dan
Budaya
Istilah teknologi berasal dari bahasa Yunani yaitu tecnologis. Technie berarti seni, keahlian
atau sains: dan logos berarti ilmu. Teknologi, menurut Gaibraith dapat diartikan sebagai
penerapan sistematik dari pengetahuan ilmiah atau terorganisasikan dalam hal-hal yang
praktis.Menurut. Association for Educational Communication and Technology (AECT) adalah
proses yang kompleks dan tepadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan dan
organisasi untuk menganalisis masalah, mencari problem solving, melaksanakan evaluasi dan
mengelolah
pemecahan
masalah
yang
menyangkut
semua
aspek
belajar
manusia.
Teknologi dan Informatika (TIK) adalah bagian dari perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK), yang merupakan suatu media atau alat bantu khususnya dalam dunia
pendidikan yang mempermudah mengakses informasi dan merangsang siswa untuk belajar.
Ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) merupakan salah satu hasil usaha manusia untuk
mencapai kehidupan yang lebih baik, yang telah dimulai pada permulaan kehidupan manusia.
Pendidikan serata ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) mempunyai kaitan yang erat
seperti diketahui bahwa iptek menjadi bagian utama dalam isi pendidikan. Dengan kata lain
pendidikan
berperan
sangat
penting
dalam
pewarisan
dan
perkembangan
iptek.
Kebudayaan adalah pola kelakuan yang secara umum terdapat dalam suatu masyarakat.
Kebudayaan meliputi keseluruhan pengetahuan, kepercayaan, keterampilan, kesenian, moral,
huikum, adat istiadat dan kebiasaan manusia sebagai anggota masyarakat.kebudayaan yang
terdiri atas buah pikiran, sikap, nilai-nilai dan kebiasaan individu-individu, dipelajari berkat
hidup mereka dalam linkungan sosial. bagi individu yang baru lahir, kebudayaan merupakan
bantuan
untuk
melatihnya
hidup
efektif
di
dunia
ini.
teknologi
yang
makin
Dampak
hari
makin
dekat
dan
Pergeseran
nyata
didepan
mata.
Budaya
Pada forum diskusi tentang sastra yang juga bagian dari KKI penulis Djenar Maesa Ayu
berpendapat bahwa budaya tak ubahnya perjalanan waktu. Tidak pernah berhenti walau
dalam bentuk benih-benih lemah yang tak kuat melawan pergantian zaman. Budaya juga
tumbuh
dalam
suatu
komunitas.
Budaya adalah kerangka acuan perilaku kehidupan bagi masyarakat pendukungnya yang
berupa nilai-nilai (kebenaran, keindahan, keadilan, kemanusiaan, kebijaksanaan, dll ) yang
berpengaruh sebagai kerangka untuk membentuk pandangan hidup manusia yang relatif
menetap dan dapat dilihat dari pilihan warga budaya itu untuk menentukan sikapnya
terhadap berbagai gejala dan peristiwa kehidupan. Dan pengaruh teknologi informasi dan
komunikasi dalam pergeseran budaya meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh
negatif.
2.2.1
Pengaruh
Positif
efisiensi
waktu,
tenaga
dan
biaya.
Sebagai contohnya yang mudah dilihat di sekitar kita adalah pengiriman surat hanya
memerlukan waktu singkat, karena kehadiran surat elektronis (email), ketelitian hasil
perhitungan dapat ditingkatkan dengan adanya komputasi numeris, pengelolaan data dalam
jumlah besar juga bisa dilakukan dengan mudah yaitu dengan basis data (database), sejak
internet begitu mudah diakses, maka beberapa pelaku industri budaya memercayakan proses
industri seperti produksi, promosi, distribusi, dan transaksi melalui jalur maya ini. Sesuatu
yang
disebut
sebagai
e-marketing.
Demikian, dikatakan Bambang Tri Rahadian S Sn (Beng Rahadian) dalam forum diskusi
subtema Ekonomi Kreatif (Industri Budaya), sebagai bagian dari Kongres Kebudayaan
Indonesia. Menurutnya, selain mudah dalam sistem operasional, kelebihan internet adalah
kemampuannya berinteraksi dan menjangkau audiens yang luas, dalam biaya yang tidak
besar.
Budaya yang mendukung pada kemajuan Indonesia di masa depan mesti terus ditumbuhkan.
Ini menuntut pergulatan budaya yang tidak diartikan secara sempit sebagai tradisi semata,
namun lebih luas lagi sebagai sikap dan nilai yang membuat setiap warga negara Indonesia
memiliki kapasitas untuk membuat negara ini lebih baik dan berperan secara global (Jakarta,
Kompas.com).
Saling mengucapkan syukur dan selamat saat hari raya maupun event tertentu, tak lagi
disusahkan dengan corat-coret dan persiapan panjang, cukup dengan mengetik pesan
singkat via ponsel, maka dalam waktu lima menitpun rasanya balasan sudah bisa diterima.
Berkirim cerita dengan suratpun bisa digantikan panjang lebar dengan fitur email, yang bisa
ditambahkan dengan gambar maupun suara sekalipun, tidak diperlukan lagi kaset tape
recorder yang diselipkan hanya untuk membekali isi surat demi sesuatu yang lebih surprise.
Penyampaian berita pentingpun tak harus menunggu sehari dua lantaran kiriman Telegram
yang tak kunjung muncul, tinggal luangkan waktu sejenak dengan harga maksimal 350
rupiah, kabar berita pentingpun dapat sampai ditujuan dengan selamat.
2.2.2
Pengaruh
Negatif
Sedangkan pengaruh negatif adalah, misalnya dari globalisasi aspek ekonomi, terbukanya
pasar bebas memungkinkan produk luar negeri masuk dengan mudahnya. Dengan banyaknya
produk luar negeri dan ditambahnya harga yang relatif lebih murah dapat mengurangi rasa
kecintaan masyarakat terhadap produk dalam negeri. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap
produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita
terhadap bangsa Indonesia. Dan juga mempengaruhi perilaku insan insan Indonesia yang
akhirnya dapat berdampak buruk terhadap sikap dan perilaku mereka, karena teknologi
informasi mempunyai daya tarik tersendiri yang bisa membuat manusia lupa akan dirinya
sendiri. Seperti lewat game, jejaring sosial dan pornografi. Yang paling hangat dalam ingatan
kita tentunya kasus penculikan dan perkosaan yang dilakukan oleh pelajar beberapa waktu
lalu yang justru dilakukan setelah pada mulanya berkenalan lewat media teknologi jejaring
sosial
online
facebook.
Dalam pengiriman ucapan selamat dan lainnya via ponsel maupun E-mail, satu hal yang
dapat dirasakan, kini tak ada lagi yang namanya rasa kehangatan ataupun perasaan
menunggu-nunggu kiriman surat dari sang kekasih atau orang yang dicintai, karena dalam
waktu sekian menitpun pasti akan ada jawabannya. Pergeseran akibat teknologipun sedikit
demi sedikit mampu mengikis rasa kehangatan dan kekeluargaan yang ada dalam
kekerabatan sekaligus pula mempermudah komunikasi tanpa jangka waktu yang lama.
BAB
PENUTUP
3.1
Dari
Kesimpulan
uraian
pembahasan
diatas
dapat
disimpulkan
sebagai
berikut
1. TIK adalah bagian dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), yang
merupakan suatu media atau alat bantu khususnya dalam dunia pendidikan yang
mempermudah
mengakses
informasi.
2. Perkembangan TIK ini dapat menimbulkan banyak jenis dampak terhadap kehidupan
masyarakat, baik berupa dampak positif maupun dampak negatif. Salah satu aspek
kehidupan yang paling terpengaruh dengan perkembangan ini adalah aspek kebudayaan
masyarakat
yang
sedikit
demi
sedikit
mengalami
pergeseran.
3. Terdapat berbagai cara yang dapat kita gunakan untuk meminimalisir dapak negatif dari
perkembangan TIK ini, namun dampak positif yang kita dapat juga harus kita gunakan untuk
mengembangkan
3.2
Indonesia,
sehingga
tidak
jauh
tertinggal
dibanding
negara
lain.
Saran
Terdapat berbagai cara yang dapat kita lakukan untuk mengurangi pengaruh negatif yang
datang bersama dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi agar budaya
kita tidak hilang karena tergerus oleh derasnya modernisasi, diantaranya yaitu dengan
membuat sebuah filter (penyaring) yang paling mendasar dalam diri kita sendiri yaitu kita
kembali kepada ajaran agama. Keimanan dan ketakwaan yang teguh akan menyaring
pengaruh kebudayaan barat dan kebudayaan bangsa lain. Hal ini harus dilakukan oleh
segenap
tokoh
agama,
masyarakat,
pendidik
dan
para
pemimpin.
Kita juga tidak menutup mata dari perkembangan TIK yang sekarang semakin pesat, karena
lewat media itu, terdapat berbagai ilmu yang dapat kita contoh dan kita kembangkan untu
memajukan bangsa Indonesia kita tercinta, sehingga dapat sejajar dengan negara-negara
lain
di
kancah
internasional.
Lewat teknologi informasi dan komunikasi juga dapat membawa efisiensi biaya dan tenaga.
Karena dengan media itu, terdapat berbagai kegiatan yang dapat kita lakukan dengan lebih
mudah dan cepat. Semoga kita dapat memanfaatkan media teknologi informasi dan
komunikasi ini secara optimal dan pada porsi yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Dharma Maha Yusa (2011). Pengaruh Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Terhadap
Budaya Timur. From http://www.maha-yusa.co.cc/2010/08/pengaruh-teknologi-informasidan.html