Anda di halaman 1dari 16

BAB II

PEMBAHASAN
TRADISI ADAT MASYARAKAT KERINCI
TERKAIT DENGAN ACARA PERNIKAHAN
(PRA NIKAH, PERNIKAHAN DAN PASCA NIKAH)

Awalnya Kerinci adalah nama sebuah gunung dan danau (tasik), tetapi
kemudian wilayah yang berada di sekitarnya disebut dengan nama yang sama.
Dengan begitu daerahnya disebut sebagai Kerinci (Kurinchai atau Kunchai
atau Kinchai dalam bahasa setempat), dan penduduknya pun disebut sebagai
orang Kerinci. Kerinci berada di ujung barat Provinsi Jambi, berbatasan dengan
Provinsi Sumatera Barat (Minangkabau) di sebagian barat dan utara. Di selatan
mereka berbatasan dengan Provinsi Bengkulu.
Daerah Kerinci ditetapkan sebagai sebuah Kabupaten sejak awal
berdirinya Provinsi Jambi. Daerah Kerinci memiliki luas 4.200 km2 terdiri atas
11 kecamatan (yang merupakan rangkaian kampung atau pemukimam). Statistik
tahun 1996 menunjukkan populasi suku Kerinci sekitar 300.000 jiwa. Daerah
Kerinci dengan mayoritas penduduknya muslim memiliki upacara adat
pernikahan yang sangat beragam antara satu luhak adat dengan luhak adat
lainnya. Namun adanya kesepakatan antara satu luhak adat dengan luhak adat
lainnya untuk saling menerima tatacara pernikahan yang mereka anggap baik dan
menarik untuk dilaksanakan. Salah satunya di desa Koto Panjang Kubang Kec.
Depati Tujuh Kab. Kerinci.

I. PRA NIKAH
A.Penjajakan atau Batuaik
Awal dari sebuah perkawinan jika menjadi urusan keluarga, bermula dari
penjajakan. Di Kerinci sendiri kegiatan ini di sebut dengan berbagai istilah. Ada
yang menyebut batuaik, ada yang mengatakan batuik, ada juga yang menyebut
batanyo sesuai dengan dialek daerah masing-masing. Tapi tujuan dan artinya
sama yaitu melakukan penjajakan pertama. Tata cara pelaksanaannya berbeda-
beda di Kerinci. Ada desa di mana perempuan yang datang dahulu melamar. Tapi
ada juga desa di mana pihak laki-laki yang melakukan pelamaran. Namun sesuai
dengan system kekerabatan matrilineal yang berlaku di Kerinci, maka yang
umum melakukan lamaran ini adalah pihak keluarga perempuan.
Pelaksanaan penjajakan tidak perlu ayah-ibu atau mamak-mamak
langsung dari si anak gadis yang akan di carikan jodoh itu yang datang. Biasanya
perempuan-perempuan yang sudah berpengalaman untuk urusan-urusan
semacam itu yang di utus terlebih dahulu. Tujuannya adalah mengajuk-ajuk apa
pemuda yang dituju telah ada niat untuk dikawinkan dan kalau sudah berniat
apakah ada kemungkinan kalau dijodohkan dengan anak gadis si A yang juga
sudah berniat untuk berumah tangga. Jika mamak atau ayah bundanya nampak
memberikan respon yang baik, maka angin baik ini segera di sampaikan kembali
oleh si telangkai tadi kepada mamak dan ayah bunda pihak si gadis.
Urusan batuaik ini tidak hanya berlaku dalam tradisi lama, tetapi juga
berlaku sampai sekarang baik bagi keluarga yang masih berada di Kerinci,
maupun bagi mereka yang sudah bermukim di rantau-rantau. Tentu saja bagi
keluarga-keluarga yang keputusan-keputusan penting masih tergantung kepada
orang-orang tua mereka. Untuk kasus-kasus yang semacam ini, tentang siapa
yang harus terlebih dahulu melakukan penjajakan, tidaklah merupakan masalah.
Seringkali tuaik-batuaik ini tidak selesai satu kali, tapi bisa berlanjut
dalam beberapa kali perundingan. Setelah antara dua belah pihak sepakat, maka
masing-masing pihak duduk berunding, pihak keluarga calon pengantin memberi
tau kepada para teganai (keluarga), bahwa akan anak kemenakannya akan
menikah.
Jika semuanya telah bersepakat untuk saling menjodohkan anak
kemenakan masing-masing dan segala persyaratan untuk itupun telah di setujui
oleh pihak keluarga laki-laki dan perempuan. Maka barulah selanjutnya di
tentukan untuk mengadakan pertemuan secara lebih resmi oleh keluarga kedua
belah pihak. Acara inilah yang di sebut acara maminang.

B. Meminta Izin ( Ngumpau Ninik Mamak )


Pada hari yang telah ditentukan, pihak keluarga anak gadis yang akan
dijodohkan itu dengan dipimpin oleh mamak mamaknya datang bersama-sama
kerumah keluarga calon muda yang dituju. Lazimnya untuk acara pertemuan
resmi pertama ini diikuti oleh ibu dan ayah si gadis dan diiringkan oleh beberapa
orang wanita yang patut-patut dari keluarganya. Dan biasanya rombongan yang
datang juga telah membawa seorang juru bicara yang mahir berbasa-basi dan
fasih berkata-kata, jika sekiranya si mamak sendiri bukan orang ahli untuk itu.
Untuk menghindarkan hal-hal yang dapat menjadi penghalang bagi kelancaran
pertemuan kedua keluarga untuk pertama kali ini, lazimnya si telangkai yang
marisiak, sebelumnya telah membicarakan dan mencari kesepakatan dengan
keluarga pihak pria mengenai materi apa saja yang akan di bicarakan pada acara
maminang itu. Apakah setelah meminang dan pinangan di terima lalu langsung di
lakukaan acara batuka tando atau batimbang tando. Batuka tando secara harfiah
artinya adalah bertukar tanda. Kedua belah pihak keluarga yang telah bersepakat
untuk saling menjodohkan anak kemenakannya itu, saling memberikan tanda
sebagai ikatan sesuai dengan hukum perjanjian pertunangan. Kalau tanda telah
dipertukarkan dalan satu acara resmi oleh keluarga belah pihak, maka bukan saja
antar kedua anak muda tersebut telah ada keterikatan dan pengesahan
masyarakatan sebagai dua orang yang telah bertunangan, tetapi juga antar kedua
keluarga pun telah terikatan untuk saling mengisi adat dan terikat untuk tidak
dapat memutuskan secara sepihak perjanjian yang telah disepakati itu.
Namun pada saat ini, acara meminang atau bertunang telah jarang dilakukan,
karena banyak terjadi salah satu pihak ada yang melanggar perjanjian. Sehingga
membuat salah satu keluarga menjadi malu, karena pernikahan dibatalkan. Saat
ini banyak orang yang setelah selesai perundingan, langsung ke tahap akad nikah.
Jarak antara perundingan ke acara akad nikah, biasanya satu bulan atau satu
minggu, tergantung kesepakatan keluarga masing-masing.

II. PERKAWINAN/ PERNIKAHAN


A.Akad Nikah
Akad nikah biasanya dilakukan di rumah pengantin wanita, atau di mesjid.
Pada zaman dahulu dilakukan di rumah pengantin wanita. Namun saat ini,
sebagian masyarakan melaksanakan akad nikah di masjid. Pengantin pria bersama
rombongan datang ke rumah pengantin wanita, yang dihadiri oleh ninik mamak
(orang adat). Maka di adakanlah akad nikah secara Islam. Yang dihadiri oleh
penghulu, wali,dan saksi-saksi. Setelah acara akad nikah selesai, maka para
keluarga ke dua belah pihak makan bersama/ syukuran di acara kenduri
pernikahan. Keluarga yang menyediakan makanan adalah pihak perempuan yang
telah menyiapkan semua hidangan.
Setelah acara kenduri selesai, biasanya diadakan tari rentak kudo, sebagai
hiburan untuk keluarga dan masyarakat. Setelah selesai acara hiburan, maka
pengantin pria kembali pulang ke rumahnya, dan keluarganya semua. Karena
besok pagi akan di adakan upacara penjemputan pengantin pria oleh pengantin
wanita beserta keluarganya.

B.Penjemputan Pengantin Pria


Acara yang paling pokok dalam perkawinan menurut adat istiadat
mempersandingkan pengantin wanita dan pengantin pria di pelaminan dengan
disaksikan oleh para tamu yang hadir. Untuk itulah pihak pengantin wanita
bersama keluarga besarnya datang menjemput pengantin pria, dengan diarak
menuju rumah pengantin pria. Pada upacara ini, pengantin menggunakan pakaian
adat Kerinci. Pakaian pengantin wanita berupa, baju kurung, kain singket, hiasan
kepala (kuluk), asesoris lain, sedangkan pakaian pengantin pria menggunakan
baju teluk belango, topi adat dan memakai selempang, kain songket, serta keris.
Selama di perjalanan menuju rumah pengantin wanita, sekelompok ibu-ibu
menyanyikan syair lagu-lagu Kerinci, yang berisikan pantun-pantun, yang biasa
disebut dengan Talea. Talea ini di iringi dengan musik berupa rebana besar.
Setelah sampai dirumah pengantin pria, para rombongan disambut dengan
berbalas pantun antara dua belah pihak di depan rumah. Selanjutnya, rombongan
pengantin wanita dan penjemput dipersilahkan naik kerumah pengantin pria.
Kedua pengantin disandingkan di pelaminan. Keluarga pengantin pria,
menyediakan makanan untuk para tamu.
Setelah selesai upacara penjemputan, pengantin wanita dan pria, diarak
kembali menuju rumah mempelai wanita. Rombongan keluarga pengantin pria,
membawa seserahan berupa, kasur, bantal, selimut, perlengkapan mandi,
kosmetik, dan sebagainya. Sesampai di rumah pengantin wanita, pengantin
disandingkan kembali. Para utusan keluarga kedua belah pihak, kembali berbalas
pantun. Adapun isi dari pantun tersebut bermakna, keluarga pengantin pria,
menyerahkan atau mengantar pengantin pria untuk tinggal dirumah pengantin
wanita.
Berkaitan dengan sistim kekerabatan matrilineal, setelah upacara pernikahan
usai diselenggarakan, maka suami tinggal di rumah istrinya. Sungguhpun ia
bertempat kediaman di rumah sang isteri, bukan berarti ia menjadi kepala
keluarga dirumah isterinya. Dirumah isterinya berkedudukan sebagai semenda
(uhang sumendo).

C.Resepsi
Seiring dengan berjalannya waktu, maka keesokan harinya diadakan
resepsi atau pesta, untuk mengundang para tamu undangan, kerabat jauh dan
dekat. Resepsi ini di adakan di rumah pengantin wanita, atau di gedung pertemuan
namun ada juga diadakan di rumah pengantin laki-laki. Tergantung dengan
kesepakatan keluarga.

Gambar 1
(Acara resepsi pernikahan adat Kerinci)

Pada acara resepsi ini pengantin memakai pakaian adat Kerinci lengkap,
dengan dihiasi pelaminan. Biasanya dihiburkan dengan musik, Orgen tunggal
untuk menghibur pengantin dan para tamu undangan.

III.PASCA NIKAH
A.Masa Kehamilan
Pada masa kehamilan banyak ritual yang sering dilakukan oleh masyarakat
Kerinci khususnya di Desa Koto Panjang Kubang. Masyarakat pada zaman
dahulu, melaksanakan syukuran pada kehamilan berusia satu bulan, syukuran ini
diadakan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan, karena didalam rahim si
ibu telah dikaruniai seorang bayi. Syukuran ini dilakukan oleh orang tua yang
susah mendapatkan anak. Karena sebelum calon ibu ini hamil, dia minta obat pada
dukun, untuk meminta agar calon ibu ini diberi keturunan. Oleh dukun maka
diberikanlah, calon ibu ini berbagai ramuan obat-obatan, seperti: jahe, bawang
putih, gula aren, kelapa, dan papaya.Semua bahan tersebut di iris dan di rebus
serta diminum air rebusannya. Masyarakat pada zaman dahulu percaya dengan
tradisi seperti ini.
FAKTA :
Menurut ilmu kesehatan hal tersebut baik untuk dilakukan karena
kandungan yang terdapat di dalam buah dan sayur organic tentu saja lebih banyak
karena tidak mengandung bahan kimia. Selain itu juga akan lebih sehat untuk
dikonsumsi dan juga akan meminimalisir zat yang nantinya bisa mengganggu
proses kehamilan. Sehingga dengan menkonsumsi buah dan sayur organic tentu
saja nantinya potensi kehamilan akan lebih besar. Pada dasarnya yang terpenting
adalah agar segera hamil tentu saja dengan menjaga kesehatan tubuh terlebih
dahulu selain kondisi fisik juga kondisi pikiran. Jangan terlalu stress karena stress
nantinya bisa mengganggu proses kehamilan. Menjalankan pola hidup sehat
dengan menjaga pola makan, rutin olahraga, banyak menkonsumsi air putih dan
yang lainnya tersebut juga akan memberikan manfaat yang sangat baik untuk
tubuh manusia. Selain itu juga dengan mencari informasi dan juga konsultasi
kepada dokter bagaimana cara cepat hamil.

Setelah kandungan berusia satu bulan, calon ibu, diminta untuk mandi
dengan air perasan jeruk di sungai. Lalu bekas jeruk yang telah diperas di buang
di sungai.
Pada kandungan berusia lima bulan, calon ibu mengurut/ memijit perutnya
pada dukun, hal ini dilakukan satu kali dalam sebulan. Setelah usia kandungan
berusia tujuh bulan, mengurut/ memijit ke dukun dilakukan dua kali dalam
sebulan, sampai usia kandungan Sembilan bulan. Ini dilakukan agar kandungan
dalam posisi baik, dan mempermulah proses kelahiran nanti.
FAKTA :
Sebagian masyarakat beranggapan pijat perut saat hamil perlu dilakukan.
Salah satu tujuannya agar posisi janin tetap pada tempatnya. Hanya saja perlakuan
itu tidak sepenuhnya aman. Salah dalam pengurutan bisa membahayakan kondisi
ibu dan sang janin.
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan, Firmansyah, mengatakan, pijat
daerah perut saat hamil tidak dianjurkan. Perut tidak boleh diurut karena
berisiko, Menurutnya, banyak risiko yang bisa timbul jika melakukan pemijatan
pada perut ibu hamil. Pertama, posisi janin yang semula sudah bagus malah bisa
berbalik menjadi tidak normal, plasenta bisa melilit hingga mengganggu janin,
serta keadaan lain yang bisa membahayakan ibu janin.
Belum lagi, dalam perut, selain rahim, ada organ-organ lain seperti usus,
lambung, dan organ penting lainnya. Kesalahan urut juga bisa memengaruhi organ
itu. Malah pada kasus kista dan hamil di luar kandungan, pengurutan bisa
membuatnya pecah. Itu sangat gawat. Kebanyakan kasus pecahnya hamil di luar
kandungan karena diurut, lanjutnya.
Namun untuk menghilangkan rasa pegal terutama karena sedang hamil,
pijat bisa dilakukan di bagian tubuh selain perut, pinggang, dan pinggul.
misalnya pegal diurut kakinya untuk melncarkan aliran darah akibat penumpukan
asam laktat. Itu bisa dilakukan. Tapi jangan di daerah perut.

Bagaimana jika dilakukan untuk memperbaiki posisi janin yang sungsang?


dalam dunia kedokteran juga ada tindakan untuk membalikkan posisi bayi yang
sungsang. Namun saat ini tindakan itu sudah tidak dirkeomendasikan karena
dianggap berisiko.
Tindakan yang dianjurkan hanya meminta agar ibu hamil banyak
melakukan sujud. Itu lebih aman, .Soal pengurutan yang dilakukan tukang urut
yang sudah berpengalaman, Firman menegaskan tetap tidak merekomendasikan.
Kalaupun ada keluhan, sebaiknya diperiksakan ke dokter,
Tapi bagi yang telanjur melakukan pijat sebaiknya segera menghentikan aktivitas
pijat jika terjadi kontraksi. kalaupun ingin menghilangkan pegal, bagian tubuh
yang boleh dipijat dan tidak berisiko adalah betis, tangan, punggung, dan leher.
Ini malah lebih baik untuk melancarkan aliran dan relaksasi ibu hamil,

Ketika kandungan berumur delapan bulan si ibu harus menyiapkan


pakaian calon anaknya, kemudian ketika hendak melahirkan si ibu menyiapkan
keperluan yang diminta oleh dukun beranak.
Ibu hamil yang telah mempunyai rumah sendiri umumnya mereka juga
mandiri secara ekonomi maupun sosial. Mereka yang hidup terpisah dengan orang
tua maupun mertua tidak mengetahui pantangan selama hamil. Di samping itu ibu
hamillah yang menentukan perawatannya sendiri tanpa dipengaruhi oleh mertua
atau anggota keluarga lainnya. Sebaliknya yang tinggal dengan mertua atau orang
tua mengakibatkan mereka harus patuh terhadap beberapa pantangan selama
kehamilan. Orang yang dituakan di rumah itu biasanya akan turut mengambil
andil dalam perawatan ibu hamil. Mereka melakukan perawatan kehamilan
berdasar adat kebiasaan serta kepercayaan yang mereka yakini selama ini. Mereka
melaksanakan pantangan yang dikatakan oleh orang tua dengan alasan agar
kehamilan dan persalinannya selamat dari berbagai ancaman yang tidak
dikehendaki. Adapun pantangan yang biasanya diberlakukan pada kedua belah
pihak yaitu suami dan istri, antara lain :
1. Wanita hamil tidak boleh duduk di depan pintu dan tidak boleh
menambal lubang karena akan menyebabkan jalan lahir tersumbat
sehingga pada saat melahirkan anak susah keluar.
Fakta:
Pada kehamilan lewat waktu (post date) otot rahim tidak sensitive
terhadap rangsangan, karena ketegangan psikologis atau kelainan pada
rahim. Jadi tidak ada hubungannya dengan perbuatan duduk di pintu.
Larangan duduk di depan pintu sesungguhnya mempunyai makna
tuntunan akhlak dan sopan santun yang tinggi. Sebab duduk di depan
pintu dapat mengganggu orang lain yang keluar masuk rumah, di sisi
lain tentu saja kurang elok dipandang jika seorang perempuan duduk-
duduk di depan pintu.

2. Ibu hamil tidak boleh keluar rumah pada saat Magrib, dikhawatirkan
kalau diganggu mahluk halus atau roh jahat.
Fakta:
udara malam banyak mengandung CO2 yang tidak baik untuk
kesehatan.Selain itu menjelang waktu maghrib, alam berubah ke warna
merah dan di waktu ini kita kerap dinasihatkan oleh orang-orang tua
agar tidak berada di luar rumah. Ini karena spektrum warna pada waktu
ini menghampiri frekuensi jin dan iblis (infra-red) dan ini bermakna jin
dan iblis pada waktu ini amat bertenaga karena mereka beresonansi
dengan alam. Mereka yang sedang dalam perjalanan juga sebaiknya
berhenti dahulu pada waktu ini (shalat maghrib dulu). Warna merah
yang dipancarkan oleh alam ketika itu mempunyai resonansi yang
sama dengan jin dan syaitan. Sehingga kita lebih baik untuk berada di
dalam rumah pada waktu maghrib.
Sebagaimana sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari
Rasulullah:
Bila kamu menghadapi malam atau kamu telah berada di sebagian
malam maka tahanlah anak-anakmu karena sesungguhnya setan
berkeliaran ketika itu dan apabila berlalu sesuatu ketika malam maka
tahanlah mereka dan tutuplah pintu-pintu rumahmu serta sebutlah
nama Allah, padamkan lampu-lampumu serta sebutlah nama Allah,
ikatlah minumanmu serta sebutlah nama Allah dan tutuplah sisa
makananmu serta sebutlah nama Allah (ketika menutupnya)
Jadi, dalam hal ini ilmu pengetahuan dan agama sejalan, yaitu waktu
maghrib dan malam hari merupakan waktu yang tidak baik untuk
keluar rumah. Akan tetapi hal ini tidak hanya berlaku terhadap ibu
hamil semata, melainkan untuk semua umat manusia.

3. Ibu hamil tidak boleh makan sambil berdiri, atau keluar masuk rumah
saat makan, karna diyakini dapat mempersulit kelahiran jika dilakukan.
Fakta :
Tidak ada hubungannya dengan perbuatan makan sambil berdiri, atau
keluar masuk rumah saat makan. Larangan tersebut sesungguhnya
mempunyai makna tuntunan akhlak dan sopan santun yang tinggi.
Sebab makan sambil berdiri, atau keluar masuk rumah saat makan
tentu saja kurang elok dipandang.

4. Ibu hamil tidak boleh makan pisang dempet, dikhawatirkan anak


yang akan dilahirkan akan kembar dempet atau siam.
Fakta:
Kembar siam ini sendiri terjadi karena zigot dari bayi kembar identik
gagal terpisah dengan sempurna pada masa Organogenesis. Hal ini
terjadi karena proses pembelahan yang memakan waktu cukup lama
yang bisa mengakibatkan Sel telur menjadi dempet. Namun ada
beberapa kondisi yang bisa menjadi acuan, yakni karena
faktor genetik, penggunaan obat penyubur di awal kehamilan,
kurangnya asupan gizi dan juga pola makan ibu hamil yang tidak tepat.

5. Ibu hamil tidak diperbolehkan makan makanan yang berbau, seperti


jengkol, pete, durian, nenas, dan pedas (yang berlebihan) karena
dianggap tidak baik untuk kesehatan janin.
Fakta :
Yang berbahaya bagi ibu hamil sebetulnya buah nanas muda dan
sangat asam, serta dikonsumsi dalam jumlah banyak. Buah nanas yang
matang, justru banyak mengandung zat-zat gizi untuk perkembangan
janin, seperti vitamin A, vitamin C, kalsium (Ca), fosfor (P),
magnesium (Mg), zat besi (Fe), natrium (Na), kalium (K), gula
dektrosa, sukrosa dan serat. Sebelum dimakan, rendamlah di dalam air
garam untuk menghilangkan getahnya. Selain itu, makanan pedas
bermanfaat merangsang persalinan, mampu menstimulasi kelenjar di
dalam leher rahim yang mendorong kelahiran bayi.

6. Ibu hamil, dilarang mencela orang lain, karena diyakini anak yang
akan dilahirkan akan menyerupai orang yang dicelanya.
Fakta :
cantik dan ganteng adalah faktor genetik tidak ada hubungannya
dengan orang yang kita cela , namun
mencela orang lain dilarang agama selama hamil agar sehat lahir
dan batin karena anak belajar pengendalian diri sejak dari
kandungan

7. Ibu hamil, jika menyapu rumah harus sampai selesai atau sampai
keluar rumah, diyakini agar proses persalinannya lancar sampai keluar.
Fakta :
Menyapu termasuk kegiatan olahraga, kenapa harus sampai selesai ?
karena agar si ibu tidak malas untuk olahraga agar waktu olahraganya
lebih memadai. Banyak manfaatnya yang bisa di dapatkan, dan salah
satunya tentunya adalah agar kehamilan yang sedang dijalani berjalan
dengan sehat dan persalinan yang akan di hadapi juga akan berjalan
dengan lancar. Proses kelahiran itu mirip dengan olahraga yang
membutuhkan stamina, determinasi, dan juga fokus. Hal ini sudah
menjadi bahan penelitian, berlatih untuk proses kelahiran melalui
olahraga teratur akan mempermudah usaha bumil dan bisa juga
memperpendek rentang waktu yang dibutuhkan untuk melahirkan bayi.

8. Suami tidak boleh membunuh atau menyiksa hewan/ binatang,


dikhawatirkan akan memperoleh keturunan yang sama dengan
hewan/binatang yang telah dibunuh atau disiksanya.
Fakta :
Ada banyak faktor mengapa bayi lahir cacat. Salah satunya karena
faktor genetik/keturunan. Ini mungkin terjadi apabila ayah, ibu, atau
salah satu anggota keluarga telah memiliki cacat. Biasanya keadaan
abnormal tersebut akan diturunkan pada generasi berikutnya. Faktor-
faktor genetik ini bisa menurun secara dominan, bisa juga hanya
sebagai resesif/pembawa faktor.
Masalah tersebut bisa juga terjadi pada saat pembuahan berlangsung,
sehingga menghasilkan kromosom yang tidak normal pada si
janin.Jumlah kromosom yang tidak normal biasanya disebabkan karena
kesalahan pada saat pembelahan meiosis, yakni terjadinya gagal
berpisah (nondisjuction), yaitu anggota-anggota pasangan kromosom
homolog yang tidak berpisah dengan benar saat meiosis I.
kemungkinan lain, kromatid-kromatid saudara gagal memisah saat
meiosis II. Pada kasus-kasus ini, satu gamet menerima dua kromosom
dari tipe yang sama sedangkan gamet yang satu lagi tidak menerima
salinan kromosom dari tipe tersebut.
Jika salah satu gamet yang cacat menyatu dengan gamet normal saat
fertilisasi, zigot juga akan memiliki jumlah kromosom yang abnormal.
Kondisis ini dikenal sebagai aneuplodi. Fertilisasi yang melibatkan
gamet tanpa salinan kromosom tertentu akan menyebabkan zigot
kekurangan satu kromosom. Mitosis setelahnya akan meneruskan
anomali tersebut kepada semua sel embrio. Sehingga akibatnya
dihasilkan individu yang abnormal.Selain itu,
Islam melarang umatnya membunuh binatang kecuali jika binatang
tersebut membahayakan dan mengganggu kenyamanan.. Jika kita
melanggar larangan Allah, bisa jadi Allah akan murka. Demikian pula
ketika kita membunuh binatang, jika Allah berkehendak Allah bisa
memberikan ganjaran atas perbuatan kita, termasuk menjadikan anak
yang ada di dalam kandungan cacat.

9. Suami tidak boleh melilitkan handuk di lehernya, jika hendak mandi.


Karena diyakini dapat membuat anak terlilit tali pusar jika lahir nanti.
Fakta :
Penyebab bayi kalung usus biasanya terjadi sebelum usia bayi 30
minggu. Di masa ini bayi secara normal sering bergerak dan berputar,
pada sejumlah bayi hal ini menyebabkan tali pusar melilit di tubuhnya
(umumnya di leher). Dan saat memasuki usia 30 minggu, umumnya
bagian kepala atau bokong bayi mulai memasuki panggul ibu sebagai
tanda mendekati masa persalinan. Maka jika lilitan tali pusar bayi tadi
masih terjadi, bisa dipastikan bayi akan terlahir dengan kalung usus.

10. Ibu hamil dianjuran minum air kelapa muda sebelum melahirkan agar
bayi yang dilahirkan dalam keadaan bersih.
Fakta :
Air kelapa memang sangat bagus untuk ibu hamil karena mengandung
elektrolit dan tinggi kalium. Namun bukan berarti minum air kelapa
bisa membuat bayi lahir dengan kulit bersih. Bayi akan bersih bila
lahir cukup bulan. Janin makin tua akan makin bersih karena lemak
fernik (lemak yang menutupi tubuh janin) semakin berkurang. Kalau
dia lahir cukup umur diatas 36 minggu maka akan lahir bersih. Kalau
kurang bulan maka masih ada lemak fernik di kulitnya, itu bukan kotor
tapi lemak yang melindungi janin di perut ibu

11. Waktu tidur ibu hamil disarankan meletakkan Alquran di bagian atas
tempat tidur, agar tidak diganggu makhluk halus.
Pantangan-pantangan di atas tidak terbatas pada masa kehamilan, tetapi
juga berlanjut pada masa persalinan dan perawatan bayi. Pada saat ini
pantangan ini ada sebagian orang yang masih melaksanakannya, dan ada juga
yang tidak.

B.Persalinan
1. Dukun
Pada zaman dahulu di daerah pedesaan, kebanyakan ibu hamil masih
mempercayai dukun beranak untuk menolong persalinan yang biasanya
dilakukan di rumah. Pemilihan dukun beranak sebagai penolong persalinan
pada dasarnya disebabkan karena beberapa alasan antara lain dikenal secara
dekat, biaya murah, mengerti dan dapat membantu dalam upacara adat yang
berkaitan dengan kelahiran anak serta merawat ibu dan bayi sampai 40 hari.
Disamping itu juga masih adanya keterbatasan jangkauan pelayanan
kesehatan yang ada, pada saat itu belum ada bidan yang dapat menangani
proses persalinan.
Sebelum persalinan dilakukan, calon ibu diminta untuk meminum telur
ayam dan gula aren yang di aduk, diyakina dapat menambah tenaga calon
ibu. Biasanya waktu akan dilakukan persalinan oleh dukun. Dukun meminta
bantuan kepada roh leluhur agar dapat membantu memperlancar persalinan
dengan meletakkan sesajian berupa sirih lengap dengan kemeyan. Persalinan
dilakukan di kamar karena dianggap sebagai ruangan yang nyaman untuk
persalinan. Biasanya, calon ibu diminta untuk berbaring dan dilapisi dengan
kain yang berlapis-lapis sebagai alas. Menurut adat Kerinci, bali yang telah
dikeluarkan oleh perut ibu, dilarungkan kedalam air sungai yang mengalir.

2. Bidan dan Dokter


Pada saat sekarang ini, sebagian besar masyarakat memilih proses
persalinan yang ditangani oleh bidan. Karena sebagian besar desa yang ada di
Kerinci telah memiliki bidan desa, yang bertugas di setiap desa. Disamping
bidan desa, masyarakat juga memilih dokter yang menangani persalinannya.
Hal ini dikarenakan fasilitas yang telah tersedia, rumah sakit umum, rumah
sakit bersalin (klinik), puskesmas, semuanya dapat melayani persalinan.
Masyarakat dapat memilihnya sesuai dengan tingkat ekonominya. Jika,
proses persalinan harus di operasi sesar, maka ditangani oleh dokter.

MITOS DAN FAKTA SEPUTAR KELAHIRAN


1. Menanam ari-ari (plasenta) untuk bayi laki-laki kanan pintu dan bayi
perempuan kiri pintu dengan lampu teplok.
mitos: ari-ari ditanam sebagai batur bayi/teman bayi agar bayi tidak
kesepian
fakta: agar plasenta tersebut mengotori lingkungan karena dibuang
sembarangan dan sebagai tanda agar orang yang lewat tidak berisik setelah

mengetahui disitu ada bayi.

2. Pecah ketuban
mitos: bayi akan segera lahir
fakta: proses persalinan harus segera dilaksanakan agar bakteri vagina
tidak menginfeksi bayi

3. Selama proses pembukaan jalan lahir ibu tidak boleh merem(tidur)


mitos: adanya kepercayaan bahwa ibu akan meninggal jika tidur
fakta: agar ibu merasakan jika terjadi perdarahan dan segera tertangani

4. Saat terjadi partus lama, seluruh jendela dan pintu di buka


mitos: biar persalinan lancar, tidak ada yang menghalangi
fakta: ibu memerlukan udara yang cukup

5. Saat proses persalinan dilarang memakai perhiasan


mitos: perhiasan akan menghambat persalinan
fakta: perhiasan menghambat aliran darah

C.Nifas
MITOS DAN FAKTA SEPUTAR NIFAS

1. Ibu Berjalan dan berbaring kaki lurus dan dipakaikan kain jarik
mitos: agar jahitan tidak robek dan agar kaki tidak pethakilan
fakta: agar aliran darah ke kaki lebih lancar

2. 40 hari nifas dipingit tidak melakukan aktivitas terlalu banyak


mitos: agar jahitan tidak robek
fakta: terjadi tromboemboli/pengendapan elemen garam yang bisa
menjadi faktor resiko stroke

3. Ibu memakai Stagen


mitos: mengembalikan bentuk perut ibu yang kendur
fakta: agar perut terasa kencang walaupun tidak bisa kembali seperti
sebelum hamil

4. Dilarang tidur pagi-pagi


mitos: mengaburkan pandangan
fakta: karena pagi merupakan awal melakukan aktivitas

Pada saat ini, pada saat nifas. Semua aturan yang dianjurkan oleh bidan, dan
dokter, semua menjadi tradisi masyarakat Kerinci pada umumnya. Seperti, wanita
yang pada masa nifas dan menyusui, disarankan untuk makan-makanan yang
bergizi dan seimbang.

D.Bayi Baru Lahir


1. Memotong Tali Pusar
Usai memotong tali pusar, bayi lalu dimandikan oleh dukun beranak. la
diletakkan di kaki dukun yang duduk dalam posisi kaki diluruskan ke depan.
la kemudian memercikkan air sedikit demi sedikit ke tubuh bayi, yang
dimulai dari bagian kepala. Memandikan dimulai dari kepala karena kepala
merupakan bagian pertama dari tubuh yang menghirup udara, sebagai pusat
hidup manusia sehingga harus didahulukan. Setelah dianggap bersih, bayi
dibedung, kemudian diberikan pada ibu untuk disusui.

Gambar 2
(Bayi yang Belum Putus Tali Pusarnya)

Tali pusar yang telah dipotong, dibalut dengan kain, dan disimpan di
atas genteng dapur. Tali pusar ini diyakini dapat dijadikan obat ketika anak
sakit (demam). Adapun caranya, tali pusar di celupkan di dalam air, lalu
diminum anak diminta untuk meminum airnya.

Pada zaman dahulu, di Kerinci, Jambi, sebelum susu ibu keluar, bayi
diberi teh bergula. Keluarga yang mampu kadang-kadang memberinya manis
lebah madu. Namun, pada saat sekarang ini, kebiasaan tersebut lama-
kelamaan hilang. Jika air susu ibu belum keluar maka, sang ibu memberinya
susu formula, yang banyak dijual dipasaran. Pada umumnya bayi diberi ASI
hingga berusia 1-.2 tahun. Penyapihan dapat menjadi lebih cepat apabila ibu
berada dalam kondisi tidak sehat. Sebagai pengganti ASI dapat diberikan teh
manis serta makanan tambahan. Masyarakat Kerinci juga menggunakan susu
formula sebagai makanan tambahan bayi maupun sebagai pengganti ASI.
Jika Selain ASI, makanan tambahan bagi bayi yang banyak tersedia dalam
lingkungan setempat adalah pisang dan bubur nasi. Tim sayuran juga
diberikan setelah bayi berusia lebih dari tiga bulan.
Tempat untuk menyusui tidak diatur khusus. Ibu bisa saja menyusui di
depan rumah, di warung, sambil berbelanja, atau melakukan kegiatan lain
tanpa merasa malu terhadap orang di sekitarnya. Seiring perkembangan
zaman, dan bertambahnya pengetahuan dan pendidikan masyarakat Kerinci,
maka pada saat sekarang ini, ibu-ibu yang menyusui tidak menyusui di
tempat yang terlihat umum dengan mempertimbangkan alasan kesopanan.

2. Turun Mandi ( Muo kayai)


Turun mandi oleh masyarakat Kerinci di kenal dengan muo kayai.
Upacara turun mandi ini dilaksanakan setelah bayi berumur kira-kira satu
minggu. Pada upacara ini bayi di gendong oleh dukun yang membantu
proses kelahiran. Acara ini dilakukan pada jam sembilan pagi di sungai. Bayi
dimandikan dengan air perasan jeruk lalu, bagian terakhirnya dimandikan
dengan air sungai. Pada saat acara ini, disajikan sesaji berupa sirih lengkap
dan kemenyan, saat pulang sesajian ini ditinggalkan di sungai. Setelah acara
turun mandi maka dilanjutkan dengan acara kenduri atau acara akekah, atau
memberian nama dilakukan satu minggu setelah kelahiran atau paling lama
bayi berusia satu bulan.
Pada saat ini, acara turun mandi ini, lama kelamaan semakin hilang,
karena hilangnya tradisi mandi di sungai, dan proses persalinan dilakukan
oleh bidan. Masyarakat Kerinci khususnya desa Koto Panjang, telah
menggunakan air PDAM sebagai sumber air, sehingga untuk mandi, mencuci
dan lainnya, sudah dirumah masing-masing.

3. Akekah
Mengakekahkan anak adalah salah satu kewajiban umat Islam. Kekah
ini dengan menyembelih kambing, bayi laki-laki dua ekor, dan bayi
perempuan satu ekor. Pada acara ini diundang seluruh keluarga, dan tetangga.
Dalam upacara ini dilakukan pemotongan rambut.
Pemotongan rambut ini dilakukan oleh alim ulama. Bayi mengenakan
pakaian yang bagus/ didandani. Setelah pemotongan rambut, kepala bayi
dicuci dengan air sitawa dingin yang telah disediakan. Adapun hikmah dari
ritual ini agar bayi nantinya tetap berkepala dingin menghadapi masalah dan
mempunyai otak yang cerdas. Kemudian diberilah namanya yang diusulkan
orang bayak dan bayi tersebut digendong oleh tamu secara bergantian, sambil
dibacakan berzanji dan marhaban atau syair-syair yang memuji dan memuja
kebesaran Tuhan dan rasulnya.

3. Sunat rasul
Sunat rasul merupakan perintah atau ajaran nabi Muhammad, dan
orang tua berkewajiban untuk menyunatkan anaknya, apabila telah cukup
umur. Biasanya anak dikhitan pada umur lima sampai sepuluh tahun untuk
anak laki-laki. Orang yang menyunat biasanya dari tim medis, yaitu manri
atau dokter dari rumah sakit atau puskesmas setempat.

MITOS DAN FAKTA SEPUTAR PERAWATAN BAYI


a. Bayi selalu dipakaikan Grita
Mitos : agar tidak kembung
fakta: organ dalam tubuh akan kekurangan ruangan untuk berkembang

b. Hidung ditarik-tarik sebelum mandi pagi


mitos: agar hidung bayi mancung
fakta: mancung atau tidak dipengaruhi tulang hidung berdasar genetik

c. menjenguk bayi harus memanggang kaki sebentar di atas tungku


mitos: penghilang sawan
fakta: tidak ada pengaruh dalam pertumbuhan bayi, justru kaki akan kotor

E.Keluarga Berencana (KB)


Pada zaman dahulu, sebelum program KB ada, masyarakat memiliki
anak lebih dari 2 orang. Setiap keluarga memiliki anak hingga mencapai 12
orang anak. Usia pernikahan masyarakat mulai dari umur berusia 12- 17 tahun.
Namun setelah adanya program KB maka, masyarakat mengetahui
pentingnya KB untuk menekan laju pertumbuhan penduduk yang ada di
Indonesia. Di samping itu, masyarakat jg telah mengetahui KB bertujuan untuk
memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak, keluarga dan bangsa;
mengurangi angka kelahiran untuk menaikkan taraf hidup rakyat dan bangsa;
termasuk upaya-upaya menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak serta
penanggulangan masalah kesehatan reproduksi.
Masyarakat Kerinci, khususnya desa Koto Panjang Kubang, sebagian
besar telah mengikuti program KB, salah satunya dengan menggunakan alat
kontrasepsi, seperti pil KB, suntik KB, spiral dan alat kontasepsi lainnya. Hal ini
tentunya, dilakukan bekerjasama dengan bidan setempat, dokter yang ada di
puskesmas dan rumah sakit. Di samping itu, sebagian besar usia anak yang dapat
melakukan pernikahan juga, berusia 17 tahun ke atas. Hal ini dikarenakan,
peningkatan pendidikan dan pengetahuan yang mereka miliki. Untuk angka
kematian bayi yang lahir pun saat ini menurun, karena proses persalinan telah
dibantu tim medis seperti bidan dan dokter.
Tradisi masyarakat Kerinci, ketika sebuah pasangan suami istri hendak mengikuti
program KB, maka sang istri hendaknya terlebih dahulu meminta izin dengan
sang suami, atau sebaliknya. Setelah ini mereka berkonsultasi dengan bidan atau
dokter setempat, menanyakan alat kontrasepsi apa yang tepat untuk mereka.
Sehingga, program KB yang mereka jalankan dapat berjalan dengan baik.
BAB III

PENUTUP
I. KESIMPULAN

Permasalahan lain yang cukup besar pengaruhnya pada kehamilan adalah


masalah gizi yang dikarenakan adanya kepercayaan 2 dan pantangan pantangan
terhadap beberapa makanan.

Pada zaman dahulu persalinan ditolong dengan seorang dukun sehingga


banyak resiko yang datang pada seorang ibu hamil.

Banyak pantangan pantangan oleh budaya orang dahulu yang merupakan


mitos yang berbahaya pada ibu hamil jika melanggar budaya tersebut.

II. SARAN

Budaya yang ada harus dilihat apakah baik atau tidak untuk kesehatan ibu
hamil dan jika kita lihat dari akal berdasarkan ilmu yang kita dapat budaya
tersebut tidak baik, maka tidak boleh diikuti lagi.
Sumber :
https://docs.google.com/document/d/1WbV7IV2YUY2uMVDtMIMkxKTcF7ajwj
8y7NjNeq6J57Q/edit?hl=en_US&pli=1

http://blog.adikcilak.com/2013/01/05/adat-pantang-pada-masa-kehamilan-
ditinjau-dari-segi-medis-dan-agama/

https://babyorchestra.wordpress.com/tag/penyebab-sulit-melahirkan/

http://mitaerdila.wordpress.com/2013/01/06/budaya-kehamilan-dan-persalinan/

http://diahfitriqodriyah.blogspot.com/2013/04/mitos-dan-fakta-seputar-
kehamilan_12.html

http://blogsuradi.blogspot.com/2013/07/aspek-sosial-budaya-yang-
berkaitan_8.html

7 Manfaat Luar Biasa Olahraga Untuk Ibu Hamil - Bidanku.com


http://bidanku.com/7-manfaat-luar-biasa-olahraga-untuk-ibu-
hamil#ixzz3OCKXflcs

Diakses 08 Januari 2015

Anda mungkin juga menyukai