Anda di halaman 1dari 25

WABAH

SRI HANDAYANI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


Syedza Saintika Padang
PENGERTIAN
Wabah (UU No 4. Tahun 1984)
 kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam
masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata
melebihi dari pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah
tertentu serta dapat menimbulkan mala petaka

Kejadian atau peristiwa dalam masyarakat atau wilayah dari


suatu kasus penyakit tertentu yang secara nyata melebihi dari
jumlah yang diperkirakan.

lingkup kecil outbreak


lingkup yang
lebih luas epidemi

lingkup global pandemi


karantina/p
enyakit
potensi wabah(kelo
wabahdan mpok 1 )
penyakit
eradikasi/el
iminasi

Penyakit-
penyakit
potensial
wabah

wabah
a.Penyakit karantina atau penyakit wabah penting(kelompok
1):

• DHF
• Campak
• Rabies
• Tetanus Neonatorum
• Diare
• Pertusis
• Poliomyelitis
b.Penyakit potensi wabah/KLB yang menjalar dalam waktu cepat
atau mempunyai mortalitas tinggi, dan penyakit yang telah masuk
program eradikasi/eliminasi dan memerlukan tindakan
segera(kelompok 2):

• Malaria
• Influenza
• Anthrax
• Hepatitis
• Typhus abdominalis
• Meningitis
• Keracunan
• Tetanus
c. Penyakit-penyakit potensial wabah lainnya dan beberapa penyakit
penting(kelompok 3).

Meliputi : Cacing, Lepra, Tuberculosa, Syphilis, Gonorhoe, Filariasis &


AIDS
kelompok 1
(DHF,Campak,Rabies,Tetanus,Ne
onatorum,Diare,Pertusi,Poliomye
litis
)dan kelompok dilaporkan secara rutin

2(Malaria,Frambosia,Influenza,A secara mingguan.
nthrax,Hepatiti,Typhus
abdominalis,Meningitis,Keracuna WABAH
n,Encephalitis,Tetanus)

penyakit kelompok 3(Cacing, secara rutin dilaporkan


 Tuberculosa, Syphilis,
Lepra, bulanan ke Puskesmas
Gonorhoe, Filariasis & AIDS)

laporan penyakit setiap bulan perlu dilaporkan ke Puskesmas oleh Bidan


desa/petugas di Poskesdes
LAPORAN KEWASPADAAN
(DILAPORKAN
Laporan DALAM
kewaspadaan adalah laporan 24 JAM)
adanya penderita, atau tersangka
penderita penyakit yang dapat menimbulkan wabah.
Yang diharuskan menyampaikan laporan
kewaspadaan adalah:
.
-orang tua penderita
-tersangka penderita, - Dokter,
-orang dewasa yang -petugas kesehatan
tinggal serumah yang memeriksa
dengan penderita penderita,
atau tersangka - dokter hewan
penderita, yang memeriksa
- Kepala Keluarga,
hewan tersangka
- Ketua RT, RW,
penderita
- Kepala Desa.
Laporan kewaspadaan disampaikan kepada
Lurah atau Kepala Desa dan atau
Poskesdes/unit pelayanan kesehatan
terdekat selambat-lambatnya 24 jam sejak
mengetahui adanya penderita atau tersangka
penderita atau tersangka penderita (KLB),
baik dengan cara lisan maupun tertulis.
Kemudian laporan kewaspadaan tersebut
harus diteruskan kepada Poskesdes untuk
diteruskan ke Puskesmas setempat.

Lurah/ Kepala Desa / Poskesdes/unit pelayanan kesehatan


terdekat Poskesdes Puskesmas setempat
ISI LAPORAN KEWASPADAAN
1. Nama atau nama-nama penderita atau yang meninggal
2. Golongan Umur
3. Tempat dan alamat kejadian
4. Waktu kejadian
5. Jumlah yang sakit dan meninggal

Laporan kewaspadaan
desa  Puskesmas Dinkes Kabupaten/Kota dengan
menggunakan format W1 (laporan KLB) selama
kurang dari 24 jam penyelidikan epidemiologi.
Penyelidikan Epidemiologi dapat dilakukan
oleh Tim Gerak Cepat (TGC) Puskesmas
bekerjasama TGC Desa dan TGC Kabupaten

Bersamaan Penyelidikan Epidemiologi


dilakukan juga upaya-upaya penanggulangan
dengan melibatkan masyarakat setempat.
PEMBAGIAN WABAH MENURUT SIFATNYA :

 Common Source Epidemic


Adalah suatu letusan penyakit yang disebabkan oleh terpaparnya
sejumlah orang dalam suatu kelompok secara menyeluruh dan
terjadi dalam waktu yang relatif singkat.

Adapun Common Source Epidemic itu berupa keterpaparan umum,


biasa pada letusan keracunan makanan, polusi kimia di udara
terbuka, menggambarkan satu puncak epidemi, jarak antara satu
kasus dengan kasus, selanjutnya hanya dalam hitungan jam,tidak
ada angka serangan ke dua

 Propagated/Progresive Epidemic
Bentuk epidemi dengan penularan dari orang ke orang sehingga
waktu lebih lama dan masa tunas yang lebih lama pula.
PROPAGATED ATAU PROGRESSIVE
EPIDEMIC TERJADI KARENA ADANYA
- Penularan dari orang ke orang baik langsung
maupun melalui vector,
 Relatif lama waktunya dan lama masa tunas,
 Dipengaruhi oleh kepadatan penduduk serta
penyebaran anggota masya yang rentan serta
morbilitas dari pddk setempat,
 Masa epidemi cukup lama dengan situasi
peningkatan jumlah penderita dari waktu ke
waktu sampai pada batas minimal anggota
masyarakat yang rentan,
 Lebih memperlihatkan penyebaran geografis
yang sesuai dengan urutan generasi kasus.
BENTUK
 EPIDEMI
Keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit)
yang ditemukan pada suatu daerah tertentu dalam waktu yang
singkat frekuensinya meningkat.

 PANDEMI
Keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit),
frekuensinya dalam waktu singkat meningkat tinggi dan
penyebarannya telah mencakup wilayah yang luas

 ENDEMI
Keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit),
frekuensinya pada wilayah tertentu menetap dalam waktu lama
berkenaan dengan adanya penyakit yang secara normal biasa
timbul dalam suatu wilayah tertentu.
LANGKAH-LANGKAH INVESTIGASI WABAH

1.  Konfimasi / menegakkan diagnosa


 Definisi kasus
 Klasifikasi kasus dan tanda klinik
 Pemeriksaan laboratorium

2.  Menentukan apakah peristiwa itu suatu letusan/wabah atau bukan


 Bandingkan informasi yang didapat dengan definisi yang sudah
ditentukan tentang wabah
 Bandingkan dengan incidende penyakit itu pada minggu/bulan/tahun
sebelumnya

3.  Hubungan adanya letusan/wabah dengan faktor-faktor waktu,


tempat dan orang
 Kapan mulai sakit (waktu)
 Dimana mereka mendapat infeksi (tempat)
 Siapa yang terkena : (Gender, Umur, imunisasi, dll)
4.  Rumuskan suatu hipotesa sementara
 Hipotesa kemungkinan : penyebab, sumber infeksi, distribusi penderita

(pattern of disease)
 Hipotesa : untuk mengarahkan penyelidikan lebih lanjut

5.  Rencana penyelidikan epidemiologi yang lebih detail Untuk menguji


hipotesis :
 Tentukan : data yang masih diperlukan sumber informasi
 Kembangkan dan buatkan check list.
 Lakukan survey dengan sampel yang cukup

6.  Laksanakan penyelidikan yang sudah direncanakan


 Lakukan wawancara dengan :
 Penderita-penderita yang sudah diketahui (kasus)
 Orang yang mempunyai pengalaman yang sama baik mengenai waktu/tempat
terjadinya penyakit, tetapi mereka tidak sakit (control)
 Kumpulkan data kependudukan dan lingkungannya
 Selidiki sumber yang mungkin menjadi penyebab atau merupakan faktor
yang ikut berperan
 Ambil specimen dan sampel pemeriksa di laboratorium
7.  Buatlah analisa dan interpretasi data
 Buatlah ringkasan hasil penyelidikan
lapangan
 Tabulasi, analisis, dan interpretasi
data/informasi
 Buatlah kurva epidemik, menghitung rate,
buatlah tabel dan grafik-grafik yang
diperlukan
 Terapkan test statistik
 Interpretasi data secara keseluruhan
8.Test hipotesa dan rumuskan kesimpulan
 Lakukan uji hipotesis

Hipotesis yang diterima, dpt menerangkan pola


penyakit :
 Sesuai dengan sifat penyebab penyakit
 Sumber infeksi
 Cara penularan
 Faktor lain yang berperan

9.  Lakukan tindakan penanggulangan


 Tentukan cara penanggulangan yang paling
efektif.
 Lakukan surveilence terhadap penyakit dan
faktor lain yang berhubungan.
 Tentukan cara pencegahan dimasa akan datang
10.  Buatlah laporan lengkap tentang
penyelidikan epidemiologi tersebut.

 Pendahuluan
 Latar Belakang
 Uraian tentang penelitian yang dilakukan
 Hasil penelitian
 Analisis data dan kesimpulan
 Tindakan penanggulangan
 Dampak-dampak penting
 Saran rekomendasi
KEGIATAN PENANGGULANGAN WABAH

Setelah data mengenai investigasi kasus dan penyebab telah


memberikan fakta tentang penyebab, sumber, dan cara
transmisi, maka langkah pengendalian hendaknya segera
dilakukan.
PRINSIP INTERVENSI UNTUK
MENGHENTIKAN WABAH
1. Mengeliminasi sumber patogen

a. Eliminasi atau inaktivasi patogen

b.      Pengendalian dan pengurangan sumber infeksi (source


reduction)

c.       Pengurangan kontak antara penjamu rentan dan orang


atau binatang terinfeksi (karantina kontak, isolasi kasus, dan
sebagainya)

d.      Perubahan perilaku penjamu dan/ atau sumber (higiene


perorangan, memasak daging dengan benar, dan sebagainya)

e.       Pengobatan kasus.      


2.      MEMBLOKADE PROSES
TRANSMISI
a.Penggunaan peralatan pelindung
perseorangan (masker, kacamata, jas, sarung
tangan, respirator)
b.Disinfeksi/ sinar ultraviolet
c.Pertukaran udara/ dilusi
d.Penggunaan filter efektif untuk menyaring
partikulat udara
e.Pengendalian vektor (penyemprotan
insektisida nyamuk Anopheles, pengasapan
nyamuk Aedes aegypti, penggunaan kelambu
berinsektisida, larvasida, dan sebagainya).
3.      MENGELIMINASI KERENTANAN

a.Vaksinasi
b.Pengobatan (profilaksis, presumtif)
c.Isolasi orang-orang atau komunitas tak terpapar
(“reverse isolation”)
d.Penjagaan jarak sosial (meliburkan sekolah,
membatasi kumpulan massa).

Hal terkhir dan merupakan hal terpenting dalam


penanganan wabah adalah menentukan cara
pencegahan di masa yang akan datang.
MAKASIH

Anda mungkin juga menyukai