Anda di halaman 1dari 15

BIOKIMIA

KOMPONEN UTAMA PENYUSUN TUBUH

Nabilla Khairani : 2015302179


Dosen pengampu: Febriniwati Rifdi, SST,M.Biomed

Universitas Fort De Kock


DIV KEBIDANAN (KONVENSIONAL)
KELAS 19C
Bukittinggi
TP 2020/2021
KOMPONEN UTAMA PENYUSUN TUBUH

A. Air
1. Definisi Air
Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang
diketahui sampai saat ini di Bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi
hampir 71% permukaan Bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330
juta mil³) tersedia di Bumi. Rumus kimianya adalah H2O, yang setiap
molekulnya mengandung satu oksigen dan dua atom hidrogen yang
dihubungkan oleh ikatan kovalen. Air sebagian besar terdapat di laut (air
asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung),
akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air
tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam objek-objek tersebut
bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan
aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata
air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih penting bagi
kehidupan manusia.
Air yang dikenal dengan rumus kimia H2O merupakan molekul
sederhana yang mempunyai peran yang sangat penting bagi kehidupan.
Tubuh manusia dapat bertahan selama berminggu-minggu tanpa makanan,
namun hanya beberapa hari saja tanpa air. Air merupakan penyusun utama
tubuh yaitu 55-60% dari berat badan orang dewasa atau 70% dari bagian
tubuh tanpa-lemak (lean body mass). Kandungan air pada anak-anak lebih
besar dibandingkan orang dewasa. Pada proses penuaaan, manusia
kehilangan air. Air menyusun 75% dari berat badan bayi baru lahir dan
55% pada orang tua. Kandungan air tubuh relatif berbeda antarmanusia,
bergantung pada proporsi jaringan otot dan jaringan lemak. Tubuh yang
mengandung lebih banyak otot, mengandung lebih banyak air; kandungan
air pada laki-laki lebih banyak daripada perempuan dan kandungan air
pada anak muda lebih banyak daripada orangtua.

2. Fungsi Air
a. Pembentuk sel dan cairan tubuh
Komponen utama sel, kecuali sel lemak, adalah air, yaitu 70-85
persen. Air berperan penting dalam pembentukan berbagai cairan
tubuh, seperti darah, cairan lambung, hormon, enzim dan sebagainya.
Selain itu air juga terdapat dalam otot dan berguna menjaga tonus otot
sehingga otot mampu berkontraksi.
b. Pengatur suhu tubuh
Air menghasilkan panas, menyerap dan menghantarkan panas ke
seluruh tubuh sehingga dapat menjaga suhu tubuh tetap stabil.
Meelalui produksi keringat yang sebagian besar terdiri atas air dan
garam, air turut mendinginkan suhu tubuh
c. Pelarut
Air melarutkan zat-zat gizi lainnya dan membantu proses
pencernaan makanan. Karena air merupakan zat anorganik, air tidak
dicerna. Air dengan cepat melewati usus halus dan sebagian besar
diserap kemudian turut berfungsi sebagai salah satu komponen mukus
agar sisa zat makanan dapat keluar sebagai feses.
d. Pelumas dan bantalan
Air juga berfungsi sebagai pelumas atau lubrikan dalam bentuk
cairan sendi, yang memungkinkan sendi untuk bergerak dengan baik
dan meredam gesekan antar sendi. Air juga berfungsi sebagai bantalan
tahan getar (shock absorbing fluid cushion) pada jaringan tubuh,
misalnya pada otak, mata, medula spinalis, dan kantong amniom
dalam rahim.
e. Media transportasi
Karena sturkturnya yang terdiri atas dua atom hidrogen dan satu
atom oksigen, air mudah bergerak dari satu kompartemen sel ke
komparatemen sel lainnya, dari satu sistem tubuh ke sistem lainnya.
Air merupakan media transportasi yang efektif. Dalam sistem
pernapasan, air membantu transportasi oksgien ke seluruh tubuh.
f. Detoksifikasi
Tubuh menghasilkan berbagai sisa metabolisme yang tidak
diperlukan termasuk toksin. Berbagai sisa metabolisme itu
dikeluarkan melalui saluran kemih, saluran cerna, saluran nafas, dan
kulit, yang memerlukan media, yaitu air.

3. Jenis- jenis air


a. Air Murni
Air murni sering disebut air H2O. Air H2O adalah air yang hanya
mengandung hidrogen dan oksigen. Air hujan adalah contoh dari air
murni atau air H2O.
b. Air Tanah
Air hujan yang jatuh ke Bumi akan masuk ke dalam tanah.
Tanah mengandung banyak mineral, seperti natrium, kalsium, sodium,
dan masih banyak lagi.
Saat air hujan masuk ke dalam tanah, kandungan mineral di tanah
akan masuk ke dalam air. Air yang sudah tercampur dengan mineral
tanah disebut air tanah.
c. Air Permukaan
Air hujan yang tidak masuk ke dalam tanah akan disebut air
permukaan. Air jenis ini biasanya mengandung bakteri cukup banyak.
Karena ada bakterinya, air permukaan pun tidak bisa diminum.
Kalau diminum, kita bisa sakit nantinya.
4. Struktur Air
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air
tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu
atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau
pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur
273,15 K (0 °C).
Air memiliki struktur kimia yang terdiri dari dua atom hidrogen yang
terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air dapat berwujud padat,
gas maupun cair. Air bagi manusia dan makhluk lainnya berperan penting
bagi kehidupan dan fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain.
Air dalam jaringan hidup merupakan medium untuk berbagai reaksi dan
proses ekskresi. Di dalam tubuh manusia kandungan air jumlahnya lebih
besar daripada kandungan zat-zat yang lain. Pada tubuh manusia
kandungan air bisa mencapai 60 - 70% (Achmad, 2004).

B. Protein
1. Defenisi protein
Protein adalah zat makanan berupa asam-asam amino yang berfungsi
sebagai pembangun dan pengatur bagi tubuh. Protein mengandung unsur
karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen yang tidak dimiliki oleh lemak
atau karbohidrat. Molekul protein juga mengandung posfor, belerang serta
beberapa protein memiliki unsur logam seperti besi dan tembaga
(Budianto, 2009). Protein berasal dari bahasa yunani yaitu proteos, artinya
yang utama atau yang di dahulukan. Protein ditemukan oleh ahli kimia
Belanda, Geraldus Mulder (1802–1880).
Protein terdiri atas rantai-rantai asam amino (20 jenis asam amino)
yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Dari dua puluh macam
asam amino, tubuh orang dewasa membutuhkan delapan jenis asam amino
esensial yaitu lisin, leusin, isoleusin, valin, triptofan, fenilalanin, metionin,
treonin, sedangkan untuk anak-anak yang sedang tumbuh, ditambahkan
dua jenis lagi yaitu histidin dan arginin.
Adapun contoh asam amino non esensial yaitu prolin, serin, tirosin,
sistein, glisin, asam glutamat, alanin, asam aspartat, aspargin, ornitin
(Irianto dan Waluyo, 2004).

2. Fungsi protein
Protein bagi tubuh berfungsi untuk perbaikan semua jaringan di dalam
tubuh termasuk darah, enzim, hormon, kulit, rambut, dan kuku. Protein
pembentukan hormon untuk pertumbuhan dan mengganti jaringan yang
aus, perkembangan seks dan metabolisme. Protein juga berguna untuk
melindungi supaya keseimbangan asam dan basa di dalam darah dan
jaringan terpelihara, selain itu juga mengatur keseimbangan air di dalam
tubuh.
Protein mempunyai fungsi bermacam-macam bagi tubuh, yaitu sebagai
enzim, zat pengatur pergerakan, pertahanan tubuh, dan alat pengangkut.
Sebagai zat-zat pengatur, protein mengatur proses-proses metabolisme
dalam bentuk enzim dan hormon. Proses metabolik (reaksi biokimiawi)
diatur dan dilangsungkan atas pengaturan enzim, sedangkan aktivitas
enzim diatur lagi oleh hormon, agar terjadi hubungan yang harmonis
antara proses metabolisme yang satu dengan yang lain (Sediaoetama,
2008).
Menurut Almatsier (2009:96–97) fungsi protein adalah sebagai
berikut:
a. Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan dan sel-sel tubuh.
b. Pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh, hormon-hormon seperti
tiroid, insulin, dan epinerfin adalah protein, demikian pula berbagai
enzim.
c. Mengatur keseimbangan air, cairan-cairan tubuh terdapat dalam tiga
kompartemen: intraseluler (di dalam sel), ekstraseluler/ interselular (di
luar sel), intravaskular (di dalam pembuluh darah).
d. Memelihara netralitas tubuh, protein tubuh bertindak sebagai buffer,
yaitu bereaksi dengan asam basa untuk pH pada taraf konstan.
e. Pembentukan anti bodi, kemampuan tubuh untuk memerangi infeksi
bergantung pada kemampuan tubuh memproduksi anti bodi.
f. Mengangkut zat-zat gizi dari saluran cerna ke dalam darah, dari darah
ke jaringan-jaringan, dan melalui membran sel ke dalam sel-sel.
g. Sebagai sumber energi, protein ekivalen dengan karbohidrat karena
menghasilkan 4 kalori/g protein.
3. Jenis-jenis Protein
Berdasarkan sumbernya protein dibagi menjadi dua jenis,
yaitu (Budianto, 2009):
a. Protein hewani. Protein hewani adalah protein yang berasal dari
hewan, dimana hewan yang memakan tumbuhan mengubah
protein nabati menjadi protein hewani. Contoh daging sapi,
daging ayam, susu, udang, telur, belut, ikan gabus dan lain-lain.
b. Protein nabati. Protein nabati adalah protein yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan. Contoh jagung, kacang kedelai, kacang hijau,
dan jenis kacang-kacangan lainnya yang mengandung protein
tinggi.
Berdasarkan bentuknya, protein dibagi menjadi dua jenis,
yaitu:
a. Protein fibriler (skleroprotein), yaitu protein yang berbentuk
serabut. Protein ini tidak larut dalam pelarut-pelarut encer, baik
larutan garam, asam basa ataupun alkohol. Contohnya kolagen
yang terdapat pada tulang rawan, miosin pada otot, keratin pada
rambut, dan fibrin pada gumpalan darah.
b. Protein globuler atau steroprotein, yaitu protein yang berbentuk
bola. Protein ini larut dalam larutan garam dan asam encer, juga
lebih mudah berubah di bawah pengaruh suhu, konsentrasi
garam, pelarut asam dan basa dibandingkan protein fibriler.
Protein ini mudah terdenaturasi, yaitu susunan molekulnya
berubah diikuti dengan perubahan sifat fisik dan fisiologiknya
seperti yang dialami oleh enzim dan hormon.

4. Struktur protein
Struktur protein dapat dilihat sebagai hierarki, yaitu berupa struktur 
primer (tingkat satu), sekunder (tingkat dua), tersier (tingkat tiga), dan
kuartener (tingkat empat) : struktur primer protein merupakan urutan
asam amino penyusun protein yang dihubungkan melalui ikatan peptida
(amida).
Komposisi rata-rata unsur kimia yang terdapat dalam protein adalah
karbon 55%, hidrogen 7%, oksigen 23%, nitrogen 16%, sulfur 1% dan
kurang dari 1% fosfor. Unsur nitrogen adalah unsur utama protein, karena
terdapat di dalam semua protein akan tetapi tidak terdapat pada
karbohidrat dan lemak. Molekul protein lebih kompleks daripada
karbohidrat dan lemak dalam hal berat molekul dan keanekaragaman unit-
unit asam amino yang membentuknya (Almatsier, 1989).
Struktur protein mengacu pada susunan/urutan linier dari konstituen
asam amino yang secara kovalen dihubungkan melalui ikatan peptida.
Susunan tersebut merupakan suatu rangkaian unik dari asam amino yang
menentukan sifat dasar dari berbagai protein dan secara umum
menentukan bentuk struktur sekunder dan tersier (Winarno, 1991).

C. Lemak
1. Definisi Lemak
Lemak adalah senyawa molekul besar dan terbentuk dari molekul
yang lebih kecil melalui reaksi dehidrasi Lemak disusun dari dua jenis
molekul yang lebih kecil : gliserol dan asam lemak.
Lemak adalah senyawa molekul besar dan terbentuk dari molekul
yang lebih kecil melalui reaksi dehidrasi Lemak disusun dari dua jenis
molekul yang lebih kecil : gliserol dan asam lemak.
Gliserol adalah sejenis alkohol yang memiliki tiga karbon, yang
masing – masing mengandung sebuah gugus hidroksil. Asam lemak
memiliki kerangka karbon yang panjang, umumnya 16 sampai 18 atom
karbon panjangnya. Salah satu ujung asam lemak itu adalah “kepala”
yang terdiri atas suatu gugus karboksil, gugus fungsional yang
menyebabkan molekul ini disebut asam lemak. Yang berakaitan dengan
gugus karboksil itu itu adalah hidrokarbon panjang yang disebut
“ekor”.
Lemak terpisah dari air karena molekul air membentuk ikatan
hidrogen satu sama lain dan menyingkirkan lemak.Lemak adalah
senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air, tetapi
larut dalam pelarut organik non-polar,misalnya dietil eter
(C2H5OC2H5), Kloroform(CHCl3), benzena dan hidrokarbon lainnya.
2. Fungsi Lemak
a. Sebagai cadangan energi dalam bentuk sel lemak.
b. Pelindung organ penting tubuh saat terjadi goncangan, karena memiliki
struktur seperti bantalan.
c. Lemak dapat melindungi tubuh dari suhu yang rendah. Melindungi
tubuh dari perubahan suhu lingkungan.
d. Salah satu bahan dasar yang dibutuhkan untuk produksi hormon
vitamin, membran sel dan membran organel sel.
e. Pelarut vitamin A, D, E, dan K.
f. Sebagai bahan penyusun empedu dan asam kholat.
g. Mengoptimalkan fungsi pencernaan, lemak dapat memperlambat sistem
pencernaan saat proses pencernaan berlangsung, sehingga rasa lapar
tidak muncul terlalu cepat.

3. Jenis-jenis lemak
Dibawah ini ada beberapa golongan lemak diantaranya :
a. Asam lemak, terdiri atas asam lemak jenuh dan asam lemak tak
jenuh
b. Gliserida, terdiri atas gliserida netral dan fosfogliserida
c. Lipid kompleks, terdiri atas lipoprotein dan glikolipid
d. Non gliserida, terdiri atas sfingolipid, steroid dan malam
Ada dua macam asam lemak yaitu:
a. Asam lemak jenuh (saturated fatty acid)
Asam lemak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung
ikatan tunggal pada rantai hidrokarbonnya. Asam lemak jenuh
mempunyai rantai zig-zig yang dapat cocok satu sama lain, sehingga
gaya tarik vanderwalls tinggi, sehingga biasanya berwujud padat.
Misalnya, asam butirat C3H7COOH, asam kaproat C5H11COOH ,
asam palmitat C15H31COOH , asam stearat C17H35COOH.
b. Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid)
Asam lemak tak jenuh merupakan asam lemak yang
mengandung satu ikatan rangkap pada rantai hidrokarbonnya . asam
lemak dengan lebih dari satu ikatan dua tidak lazim,terutama
terdapat pada minyak nabati,minyak ini disebut poliunsaturat.
Trigliserida tak jenuh ganda (poliunsaturat) cenderung berbentuk
minyak sedangkan trigliserida jenuh cenderung berbentuk lemak.
Misalnya,CH3(CH2)5CH=CH(CH2)7CO2H (asampalmitoleat) asam
oleat C17H33COOH , asam linoleat C17H31COOH , asam linolenat
C17H29COOH.
4. Struktur Lemak
Lemak adalah ester dari gliserol dengan asam-asam karboksilat suku
tinggi. Asam penyusun lemak disebut asam lemak. Asam lemak yang
terdapat di alam adalah asam palmitat (C15H31COOH), asam stearat
(C17H35COOH), asam oleat (C17H33COOH), dan asam linoleat
(C17H29COOH). Pada lemak, satu molekul gliserol mengikat tiga
molekul asam lemak, oleh karena itu lemak adalah suatu trigliserida.
Struktur umum molekul lemak seperti terlihat pada ilustrasi di bawah ini :

D. Mineral
1. Definisi Mineral
Mineral adalah senyawa kimia homogen, non organik, yang
memiliki bentuk teratur (sistem kristal) dan terbentuk secara alami.
Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga
stuktur mineral. Mineral juga termasuk dalam komposisi unsur murni dan
garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan
ribuanbentuk yang diketahui (senyawa organik biasanya tidak termasuk).
Ilmu yang mempelajari mineral disebut mineralogi.

2. Fungsi Mineral
Secara garis besar, fungsi mineral terdiri dari:
a. Menghasilkan enzim
b. Mengontrol tekanan osmotik pada tubuh
c. Membentuk struktur jaringan lunak dank eras
d. Merawat kesehatan tulang dan gigi
e. Membantu pembentukan zat antibodi
f. Membantu kontraksi otot dan respons saraf
g. Mencegah nyeri pada otot
h. Mengendalikan keseimbangan kadar air dan asam basa dalam darah
i. Merawat fungsi otak
j. Menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh
k. Menjaga kesehata jantung dan saraf

3. Jenis-Jenis mineral dan srukturnya


a. Kalsium(Ca)
Kamu mungkin tidak merasa asing dengan zat yang satu ini,
apalagi bagi yang sering mengonsumsi susu. Kalsium memang kerap
menjadi “kandungan andalan” produk susu. Berperan sebagai
pembentuk tulang, dan menjaga kesehatannya. Saat kekurangan
asupan kalsium, seseorang akan lebih rentan mengalami penyakit
osteoporosis.
b. Klorida(Cl)
Mineral klorida berperan sebagai elektrolit dan membantu produksi
asam lambung. Saat tubuh kekurangan asupan klorida, risiko
gangguan pertumbuhan, pusing, merasa lemah, hingga kram jadi
lebih rentan terjadi. Selain itu, klorida juga berfungsi mengaktivasi
sel yang memproduksi imun.
c. Magnesium(Mg)
Kekurangan mineral yang satu ini dapat meningkatkan risiko
penyakit jantung koroner diabetes tipe 2, hingga gangguan fungsi
otot dan saraf. Pasalnya, magnesium berperan sebagai zat pembentuk
darah merah yang mengikat oksigen dan hemoglobin. Mineral juga
berperan sebagai kofaktor enzim, fungsi otot, dan saraf.
h. Kalium(K)
Kalium menjadi salah satu jenis mineral yang cukup dibutuhkan
tubuh. Zat ini dibutuhkan sebagai pembentuk aktivitas otot jantung,
regulasi osmosis, fungsi otot dan saraf, kofaktor enzim, dan sebagai
metabolisme energi. Kurang mendapatkan asupan ini bisa memicu
terjadinya diare, muntah, lemah otot, serta turunnya tekanan darah.
i. Zat Besi (Fe)
Zat besi berfungsi untuk membantu mengantarkan oksigen ke
seluruh bagian tubuh. Selain itu, mineral yang satu ini juga
dibutuhkan untuk kofaktor enzim, fungsi otak dan otot, serta
memperkuat sistem imunitas dalam tubuh. Kekurangan zat besi
dapat memicu terjadinya anemia yang memiliki gejala pusing,
lemas, dan tidak bertenaga.

j. Tembaga (Cu)
Mineral ini memiliki fungsi yang menyerupai zat besi.
Tembaga berfungsi sebagai kofaktor enzim, metabolisme energi,
membantu fungsi saraf, bersifat antioksidan, dan melakukan
sintesis jaringan pengikat. Saat tubuh kekurangan tembaga, maka
risiko anemia, gangguan fungsi saraf, depigmentasi rambut, serta
gangguan tulang pun akan meningkat.
k. Iodium (I)
Mineral iodium berguna dalam fungsi reproduksi,
metabolisme, dan pertumbuhan. Kekurangan iodium dapat memicu
terjadinya gondok, tubuh kerdil, pertumbuhan terhambat, serta
gangguan mental.
l. Selenium (Se)
Selenium memiliki peran antioksidan yang dapat membantu
mengatasi racun, serta membantu hormon, sistem imun, dan
melindungi sel dari proses oksidasi sendiri. Kurang selenium bisa
memicu terjadinya masalah jantung dan gangguan sistem
kekebalan tubuh.

m. Zinc (Zn)
Zinc memegang peran dalam menjaga fungsi membran, sistem
imun, juga sebagai antioksidan. Kekurangan zinc pada tubuh dapat
menyebabkan gangguan kulit, menurunnya kadar kolesterol baik
HDL, serta menurunnya nafsu makan.
n. Flourida (F)
Mineral yang satu ini berfungsi untuk menjaga kesehatan gigi.
Flourida dapat menghambat pembentukan karang gigi, sehingga saat
kekurangan mineral ini masalah gigi dan kerusakan jadi lebih mudah
terjadi.

E. Karbohidrat
1. Defenisi karbohidrat
Secara umum definisi karbohidrat adalah senyawa organik yang
mengandung atom Karbon, Hidrogen dan Oksigen, dan pada umumnya
unsur Hidrogen clan oksigen dalam komposisi menghasilkan H2O. Di
dalam tubuh karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan
sebagian dari gliserol lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohidrat
diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari, terutama
sumber bahan makan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Sumber karbohidrat nabati dalam glikogen bentuk glikogen, hanya
dijumpai pada otot dan hati dan karbohidrat dalam bentuk laktosa hanya
dijumpai di dalam susu. Pada tumbuh-tumbuhan, karbohidrat di bentuk
dari basil reaksi CO2 dan H2O melalui proses foto sintese di dalam sel-
sel tumbuh-tumbuhan yang mengandung hijau daun (klorofil). Matahari
merupakan sumber dari seluruh kehidupan, tanpa matahari tanda-tanda
dari kehidupan tidak akan dijumpai.
Karbohidrat atau Hidrat Arang adalah suatu zat gizi yang fungsi
utamanya sebagai penghasil enersi, dimana setiap gramnya menghasilkan
4 kalori. Walaupun lemak menghasilkan enersi lebih besar, namun
karbohidrat lebih banyak di konsumsi sehari-hari sebagai bahan makanan
pokok, terutama pada negara sedang berkembang. Di negara sedang
berkembang karbohidrat dikonsumsi sekitar 70-80% dari total kalori,

2. Fungsi karbohidrat
a. Fungsi utama karbohidrat adalah sebagai sumber biokalori dalam
bahan makanan, disamping itu juga sebagai bahan pengental atau
GMC pada teknologi makanan sebagai bahan penstabil, bahan
pemanis (sukrosa, glukosa, fruktosa) dan bahan bakar, misalnya pada
glukosa dan pati dan sebagai penyusun struktur sel, misalnya
selulosa dan khitin. (Sudarmadji, 1996).
b. Karbohidrat mempunyai peranan penting dalam menentukan
karakteristik bahan makanan seperti rasa, warna dan tekstur.
Sedangkan fungsi karbohidrat di dalam tubuh adalah:
1) Fungsi utamanya sebagai sumber energi ( 1 gram karbohidrat
menghasilkan 4 kalori ) bagi kebutuhan sel-sel jaringan tubuh.
Sebagian dari karbohidrat diubah langsung menjadi energi
untuk aktifitas tubuh, dan sebagian lagi disimpan dalam bentuk
glikogen di hati dan otot. Ada beberapa jaringan tubuh seperti
sistem syaraf dan eritrosit hanya dapat menggunakan energi
yang berasal dari karbohidrat saja.
2) Melindungi protein agar tidak terbakar sebagai penghasil
energi.
3) Kebutuhan tubuh akan energi merupakan prioritas pertama,
bila karbohidrat yang dikonsumsi tidak mencukupi untuk
kebutuhan energi tubuh dan jika tidak cukup terdapat lemak di
dalam makanan atau cadangan lemak yang disimpan di dalam
tubuh, maka protein akan menggantikan fungsi karbohidrat
sebagai penghasil energi. Dengan demikian protein akan
meninggalkan fungsi utamanya sebagai zat pembangun.
Apabila keadaan ini berlangsung terus-menerus, maka keadaan
kekurangan energi dan protein (KEP) tidak dapat dihindari
lagi.
4) Membantu metabolisme lemak dan protein, dengan demikian
dapat mencegah terjadinya ketosis dan pemecahan protein
yang berlebihan.
5) Di dalam hepar berfungsi untuk detoksifikasi zat-zat toksik
tertentu.
6) Beberapa jenis karbohidrat mempunyai fungsi khusus di dalam
tubuh. Laktosa misalnya berfungsi membantu penyerapan
kalsium. Ribosa merupakan komponen yang penting dalam
asam nukleat.
7) Selain itu beberapa golongan karbohidrat yang tidak dapat
dicerna, mengandung serat (dietary fiber) berguna untuk
pencernaan, seperti selulosa, pektin dan lignin.
3. Jenis-jenis Karbohidrat
a. Monosakarida
Monosakarida adalah karbohidrat yang paling sederhana. Secara
umum Monosakarida ini disebut dengan istilah Gula (Glukosa) karena
larut di dalam air dan rasanya manis. Penamaan kimia pada
monosakarida selalu berakhiran nama dengan (–osa). Contohnya yaitu
glukosa, fruktosa. Contoh glukosa adalah madu, sirup jagung, dan
sayur-sayuran. Contoh fruktosa yaitu pada makhota bunga dan banyak
dijumpai pada buah-buahan.
b. Disakarida
Jenis-jenis disakarida adalah sebagai berikut: sukrosa, maltosa, dan
laktasa. Contoh dari sukrosa adalah gula pasir. Contoh dari maltosa
adalah beras. Sedangkan contoh dari laktosa adalah susu sapi, ASI, dan
lainnya.
c. Polisakarida
Jenis-jenis polisakarida adalah amilum, glikogen dan selulosa.
Contoh dari amilum adalah jagung, beras, dan kacang-kacangan.
Contoh dari glikogen adalah serelia, kecambah, dan sirup jagung.
Sedangkan contoh dari selulosa adalah beras giling,  jagung, dan
jewawut. Istilah lain dari selulosa adalah serat yang membantu
pencernaan manusia.
Ada pula jenis-jenis karbohidrat yang baik(kompleks) dan jahat
(sederhana) bagi tubuh. Dikatakan baik karena apabila dikonsumsi
akan sangat baik bagi tubuh dan sebaliknya jahat apabila dikonsumsi
akan keburukan bagi tubuh kita.
Karbohidrat baik dikatakan kompleks karena memiliki ikatan/struktur
kimia yang panjang sehingga tubuh memerlukan waktu yang lebih
lama untuk memecahnya dan menggunakannya sehingga
menghasilkan energi yang lebih besar contohnya buah-buahan dan
sayuran-sayuran.
Sedangkan karbohidrat jahat (sederhana) memiliki kadar gula
darah yang sangat tinggi dan rendah serat sehingga dapat
menimbulkan penyakit contohnya pemanis buatan.

4. Struktur Karbohidrat
Karbohidrat berasal dari kata karbo yang berarti unsur karbon (C)
dan hidrat yang berarti unsur air (H2O), jadi karbohidrat berarti unsur
C yang mengikat molekul H2O. Karbohidrat merupakan senyawa
yang  terbentuk dari molekul karbon, hidrogen dan oksigen. Rumus
umumnya dikenal dengan Cx(H2O)n. Secara struktur, karbohidrat
memiliki 4 gugus, yaitu gugus hidrogen (-H), gugus hidroksil (-OH),
gugus keton (C=O) dan gugus aldehida (-CHO).Karbohidrat juga
didefinisikan sebagai polihidroksi-aldehid atau polihidroksi-keton.
Polihidroksi aldehida yaitu struktur karbohidrat yang tersusun atas
banyak gugus hidroksi dan gugus karbonilnya barada di ujung rantai
sedangkan polihidroksi keton yaitu struktur karbohidrat  yang tesusun
atas banyak gugus hidroksi dan gugus karbonilnya berada di selain
ujung rantai.

Anda mungkin juga menyukai