= Chi square
N = jumlah sampel
Rumus :
Contoh :
Penelitian dilakukan untuk mengetahui adakah hubungan antara jenis sekolah
(SMA/SMK) dengan minat lulusan untuk melanjutan studi ke perguruan tinggi
atau bekerja.. Jenis sekolah dikelompokkan menjadi dua yaitu SMA dan SMK.
Sampel pertama sebanyak 80 orang, sampel kedua sebanyak 70 orang.
Berdasarkan angket yang diberikan kepada sampel lulusan SMA, maka dari 80
orang tersebut yang memilih melanjutkan studi ke perguruan tinggi sebanyak
60 orang, dan yang memilih bekerja sebanyak 20 orang. Selanjutnya dari
kelompok sampel lulusan SMK memilih melanjutkan studi ke perguruan tinggi
sebanyak 20 orang, dan yang memilih bekerja sebanyak 50 orang
Berdasarkan hal tersebut, maka :
1) Judul penelitian dapat dirimuskan sebagai berikut:
Kecenderungan lulusan dalam memilih untuk melanjutan studi ke
perguruan tinggi atau bekerja.
2) Variabel penelitiannya :
1) Variabel Independen : Jenis sekolah
2) Variabel dependen : Minat lulusan
3) Rumusan Masalah:
Adakah perbedaan jenis sekolah dengan minat lulusan untuk melanjutan
studi ke perguruan tinggi atau bekerja.
4) Sampel : Terdiri dari dua kelompok sampel independen yaitu kelompok
lulusan SMA dengn jumlah 80 orang dan kelompok lulusan SMK dengn
jumlah 70 orang.
5) Hipotesis:
H0 : Tidak terdapat perbedaan jenis sekolah dengan minat lulusan
Ha : Terdapat perbedaan jenis sekolah dengan minat lulusan
6) Kriteria pengujian hipotesis
Dengan dk = 1 dan probabilitas 5%. H0 diterima bila nilai Chi square hitung
lebih kecil dari nilai Chi square tabel dan bila lebih besar atau sama dengan
nilai tabel, maka Ha diterima.
7) Penyajian data
Data hasil penelitian disusun ke dalam tabel:
Tabel : Frekuensi minat lulusan
Sampel Minat lulusan Jumlah Sampel
Melanjutkan Bekerja
studi
Lulusan SMA 60 20 80
Lulusan SMK 20 50 70
Jumlah 80 70 150
8) Perhitungan
Berdasarkan tabel tersebut dan menggunakan rumus chi square 2 sampel
independen, dapat dihitung:
= 30,50
Dengan dk = 1 dan probabilitas 5%, maka diperoleh chi square tabel =
3,84. Ternyata nilai Chi square hitung = 35,86 > Chi square tabel 3,84.
Dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima.
9) Kesimpulan
Jadi Terdapat perbedaan jenis sekolah dengan minat lulusan, dimana lulusan
SMA lebih cenderung memilih melanjutkan studi ke perguruan tinggi dan
lulusan SMK cenderung memilih bekerja.
3. Chi square untuk uji hipotesis komparatif k sampel independen
Chi square k sampel digunakan untuk menguji hipotesis komparatif lebih dari
dua sampel, atau untuk memeriksa apakah sampel-sampel yang diambil secara
acak variabelnya berasal dari populasi yang homogen bila datanya berbentuk
diskrit atau nominal. Dalam uji ini hipotesis nol adalah frekuensi atau proporsi
k sampel berasal dari populasi yang sama atau populasi yang identik
(Suciptawati, 2010).
Rumus :
Dimana:
= Chi square
Contoh :
Penelitian dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan jenis asal
sekolah antar mahasiswa lima prodi di fakultas teknik, yaitu Pendidikan
Teknik Elektro, Pendidikan Teknik Informatika, Pendidikan Teknik Mesin,
Pendidikan Tata Boga, Pendidikan Tata Rias. Jenis asal sekolah dibagi menjadi
2 yaitu SMA dan SMK. Berdasarkan 115 anggota sampel mahasiswa prodi
Pendidikan Tekn
ik Elektro, 80 orang berasal dari SMA dan 35 orang berasal dari SMK. Dari 160
anggota sampel mahasiswa prodi Pendidikan Teknik Informatika, 100 orang
berasal dari SMA dan 60 orang berasal dari SMK. Dari 130 anggota sampel
mahasiswa prodi Pendidikan Teknik Mesin , 80 orang berasal dari SMA dan 50
orang berasal dari SMK. Dari 95 anggota sampel mahasiswa prodi Pendidikan
Tata Boga, 65 orang berasal dari SMA dan 30 orang berasal dari SMK. Dari 80
anggota sampel mahasiswa prodi Pendidikan Tata Rias , 45 orang berasal dari
SMA dan 35 orang berasal dari SMK.
Berdasarkan hal tersebut, maka :
1) Judul penelitian dapat dirimuskan sebagai berikut:
Perbedaan jenis asal sekolah mahasiswa lima prodi di fakultas teknik
2) Variabel penelitiannya : Jenis asal sekolah
3) Rumusan Masalah: Adakah perbedaan yang signifikan jenis asal sekolah
mahasiswa lima prodi di fakultas teknik
4) Sampel :
Terdiri dari 5 kelompok sampel, yaitu:
Sampel mahasiswa prodi Pendidikan Teknik Elektro berjumlah 115 orang.
Sampel mahasiswa prodi Pendidikan Teknik Informatika berjumlah 160
orang.
Sampel mahasiswa prodi Pendidikan Teknik Mesin berjumlah 130 orang.
Sampel mahasiswa prodi Pendidikan Tata Boga berjumlah 95 orang.
Sampel mahasiswa prodi Pendidikan Tata Rias berjumlah 80 orang.
5) Hipotesis:
H0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara jenis asal sekolah
mahasiswa lima prodi di fakultas teknik
Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan jenis asal sekolah mahasiswa lima
prodi di fakultas teknik
6) Kriteria pengujian hipotesis
Bila Nilai Chi square hitung lebih kecil dari nilai tabel, maka H0 diterima
dan bila lebih besar atau sama dengan nilai tabel, maka Ha diterima.
7) Penyajian data:
Hitung frekuensi harapan dari kelima kelompok sampel tersebut dalam
setiap aspek. Hitung berapa persen dari sampel keseluruhan lulusan SMA
dan SMK. Jumlah seluruh sampel dari 5 prodi adalah 115+160+135+95+80
= 585
Persentase lulusan SMA p1 :
p1
x 100% = 63,79%
P2 x 100% = 36,21%
8) Pengujian hipotesis
Berdasarkan hasil perhitungan seperti yang ditunjukkan pada Tabel, maka
dapat diketahui bahwa Chi square hitung = 4,99. Dalam hal ini dk = N-1 5-1
= 4. Berdasarkan dk 4 dan probabilitas 5%, maka diperoleh chi square tabel
= 9,488. Chi square hitung lebih kecil dari chi square tabel (4,99 < 9,488).
Dengan demikian H0 diterima dan Ha ditolak.
9) Kesimpulan
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara jenis asal sekolah
mahasiswa lima prodi di fakultas Teknik
B. Uji Wilcoxon
Pada tahun 1945 Frank Wilcoxon mengusulkan suatu cara nonparametrik
yang sangat sederhana untuk membandingkan dua populasi kontinu bila hanya
tersedia sampel bebas yang sedikit dan kedua populasi asalnya tidak normal. Cara
ini dinamakan uji Wilcoxon atau uji jumlah rang Wilcoxon.
Hipotesi nol Ho bahwa µ1 = µ2 akan diuji lawan suatu tandingan yang
sesuai pertama-tama ambillah sampel acak dari tiap populasi. Misalkan n 1
banyaknya pengamatan dalam sampel yang lebih kecil, dan n 2 banyaknya
pengamatan dalam sampel yang lebih besar. Bila sampelnya berukuran sama,
maka n1 dan n2 dapat dipertukarkan. Urutkanlah semua n1 + n2 pengamatan dengan
urutan membesar dan berikan rang 1, 2, . . . , n 1 + n2 pada tiap pengamatan. Bila
terdapat seri (pengamatan yang besarnya sama), maka pengamatan tersebut diganti
dengan rataan rang nya.
Jumlah rang yang berasal dari ke n 1 pengamatan dalam sampel yang lebih
kecil dinyatakan dengan w1. Begitu juga, w2 menyatakan jumlah rang yang berasal
dari n2 pengamatan dalam sampel yang lebih besar. Jumlah n 1 + n2 hanya
bergantung pada banyaknya pengamatan dalam kedua sampel dan sama sekali
tidak dipengaruhi oleh hasil percobaan. Jadi, bila n 1=3 dan n2=4, maka
w1+w2=1+2+…+7=28
w2 = - w1
Bila sampel ukuran n1 dan n2 diambil beberapa kali, maka dapat diharapkan
bahwa w1 dan w2 akan berubah. Jadi w1 dan w2 masing-masing di pandang sebagai
nilai peubah acak W1 dan W2.
Untuk lebih mudah dalam menghitung peluangnya, kita menggunakan
tabel. Tabel ini didasarkan pada statistika U, minimum U1 dan U2, dengan:
U 1 = W1 - dan U2 = W2-
Untuk uij ekaarah, Bila P(U ≤ u Ho benar) ≤ α, uji tersebut berarti dan Ho
ditolak. Untuk uji dwiarah, uji tersebut berarti bila 2P(U ≤ u Ho benar) ≤ α,
dalam hal ini hipotesis tandingan bahwa µ1 ≠ µ2 diterima.
u1 = 8 – =2 u2 = 28 – = 13
dengan menggunakan tabel, untuk u = 2, diperoleh:
P(U ≤ 2 Ho benar) = 0,071
w2 = - 18 = 27
Jadi, u1 = 18 – =8 u2 = 27 – = 12
Keterangan:
Dimana :
n1 = jumlah sampel 1
n2 = jumlah sampel 2
R1 = jumlah jenjang pada sampel 1
R2 = jumlah jenjang pada sampel 2
7. Diantara nilai U1 dan U2 yang lebih kecil digunakan sebagai U hitung untuk
dibandingkan degan U table
8. Jika nilai U hitung pada no. 7 lebih besar dari n1n2/2 maka nilai tersebut
adalah nilai U’, dan nilai U dapat dihitung dengan rumus :
CONTOH :
Gunakan Uji Mann Whitney (U Test) untuk menyelesaikan soal berikut :
Untuk memeningkatkan produktivitas sekelompok petani diberi bantuan saprodi
oleh pemerintah. Sesudah beberapa tahun ingin diketahui apakah ada perbedaan
produktivitas pada petani yang diberi bantuan yang tidak mendapat batuan
pemerintah. Berikut ini diberikan data nilai produktivitas yang diperoleh dari dua
kelompok petani tersebut :
Produktivitas Petani Yang mendapat Bantuan Dari Pemerintah dan yang tidak
mendapat bantuan
JAWABAN :
a. Hipothesis :
H0 : Tidak Terdapat Perbedaan produktivitas petani yang mendapat
bantuan dan tidak mendapat bantuan pemerintah
H1 : Terdapat Perbedaan produktivitas petani yang mendapat bantuan
dan tidak mendapat bantuan pemerintah
b. Kriteria pengambilan keputusan
Terima Ho jika U hitung ≥ U tabel (α)
Tolak Ho jika U hitung ≤ U tabel (α)
c. Uji
Kedua sampel digabungkan untuk dibuat rangking. Data gabungan kedua
sampel disusun kedalam bentuk tabel seperti dibawah ini:
Petani yang tidak mendapatkan bantuan dan mendapatkan bantuan
pemerintah
Nilai produktivitas Sampel Jenjang
No. Rangking
(ascending) gabungan gabungan
1 60 50 1 2
2 70 50 2 2
3 70 50 3 2
4 50 60 4 7
5 60 60 5 7
6 60 60 6 7
7 70 60 7 7
8 70 60 8 7
9 50 60 9 7
10 60 60 10 7
11 70 70 11 14,5
12 70 70 12 14,5
13 80 70 13 14,5
14 60 70 14 14,5
15 80 70 15 14,5
16 90 70 16 14,5
17 70 70 17 14,5
18 60 70 18 14,5
19 50 80 19 21
20 60 80 20 21
21 70 80 21 21
22 80 80 22 21
23 80 80 23 21
24 80 90 24 24,5
25 90 90 25 24,5
Selanjutnya tabel tersebut dapat diurutkan berdasarkan jenjang yang diperoleh yaitu
sebagai berikut :
Petani yang tidak mendapatkan bantuan Petani yang mendapatkan bantuan
No Nilai produktivitas jenjang No Nilai produktivitas jenjang
1 60 7 1 70 14,5
2 70 14,5 2 70 14,5
3 70 14,5 3 80 21
4 50 2 4 60 7
5 60 7 5 80 21
6 60 7 6 90 24,5
7 70 14,5 7 70 14,5
8 70 14,5 8 60 7
9 50 2 9 50 2
10 60 7 10 60 7
11 70 14,5
12 80 21
13 80 21
14 80 21
15 90 24,5
JUMLAH R1= 90 JUMLAH R2 = 235
U’ = n1n2 – U
= 10 x 15 – 135 = 35
Dan selanjutnya dapat membandingkan dengan hasil berikut :
d. Hasil
Dengan taraf kesalahan = 5%, maka diperoleh
U tabel (10,15) = 39
U hitung = 35
e. Kriteria pengujian
U hitung = 35 ≤ U tabel = 39
f. Kesimpulan
dari hasil pengujian diatas dan kriteria keputusan yang dibuat maka dapat
disimpulkan terdapat perbedaan produktivitas petani yang mendapat
bantuan dan tidak mendapat bantuan pemerintah.
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, Muhammad Ali. 2013. Statistik Untuk Penelitian Pendidikan. Yogyakarta:
Parama Publishing
Sufren dan Natanael, Yonathan. 2013. Mahir Menggunakan SPSS Secara Otodidak.
Jakarta: PT. Elex Media Komputindo