METABOLISME LEMAK
Oleh Kelompok 3:
NABILLA Khairani (2016302179)
1
KATA PENGANTAR
kekurangan. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
makalah ini, sangat kami harapkan. Semoga makalah ini dapat memberikan
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bertambahnya zat-zat lemak yang secara normal akan diuraikan oleh enzim.
3
B. Rumusan Masalah
tingkatan?
3. Apa yang di maksud dengan sifat lemak dan terdapat apa saja?
lemak?
C. C.tujuan
4
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Lemak
Lemak adalah sekelompok ikatan organik yang terdiri atas unsur-unsur
Carbon ( C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O), yang mempunyai sifat dapat
larut dalam zat-zat pelarut tertentu (zat pelaut lemak), seperti petroleum
benzne, ether. Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi bersifat padat pada
suhu kamar, sedangkan yang mempunyai titik lebur rendah, bersifat cair.
Lemak yang padat pada suhu kamar disebut lemak atau gaji, sedangkan yang
cair pada suhu kamar disebut minyak.
Pengertian Lemak yang lain adalah garam yang terbentuk dari
penyatuan asam lemak dengan alkohol organik yang disebut gliserol atau
gliserin. Lemak yang dapat mencair dalam temperatur biasa disebut minyak,
sedangkan dalam bentuk padat disebut lemak. Seperti halnya karbohidrat,
lemak tersusun atas molekul C, H, dan O dengan jumlah atom lebih banyak.
Lemak juga merupakan sumber energi bagi tubuh, 1 gram lemak mengandung
9 kalori.Ketiga asam lemak dalam trigliserida dapat sama macamnya disebut
lemak sederhana (simple fat) dan dapat pula berbeda atau gabungan dari 2
asam lemak berbeda disebut lemak campuran (mixed fat).
Lipid adalah suatu kelompok besar substansi biologik yang dapat larut
dengan baik dalam pelarut zat organik, seperti metanol, aseton, klorofom dan
benzena. Sebaliknya lipid tidak atau sukar alrut dalam air. Kelarutannya
dalam air yang kecil disebabkan karena kekurangan atom-atom yang
berpolarisasi (O, N, S, P)
Asam lemak adalah asam karbonat dengan rantai hidrokarbon yang
panjang dengan rumus CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH. Sebagai
komponen dari lipid, asam lemak terdapat pada semua organisme. Asam
lemak terutama berada dalam bentuk ester dengan alkohol, misalnya dengan
gliserol, spingosin atau kolesterol. Dalam jumlah kecil asam lemak ditemukan
juga dalam bentuk tidak teresterisasi, sehingga dikenal sebagai asam lemak
bebas
6
B. Klasifikasi Lemak
1. Jenis-jenis Asam
Pembahasan sebelumnya bahwa molekul lemak terbentuk dari gliserol
dan tiga asam lemak. Oleh karena itu, penggolongan lemak lebih
didasarkan pada jenis asam lemak penyusunnya. Berdasarkan jenis
ikatannya, asam lemak dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a. Asam lemak jenuh
Asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang semua ikatan atom
karbon pada rantai karbonnya berupa ikatan tunggal (jenuh). Contoh:
asam laurat, asam palmitat, dan asam stearat.
b. Asam lemak tak jenuh
Asam lemak tak jenuh, yaitu asam lemak yang mengandung
ikatan rangkap pada rantai karbonnya. Contoh: asam oleat, asam
linoleat, dan asam linolenat.
2. Hidrolisis Lemak
Pada pembahasan ester telah dijelaskan bahwa reaksi pembentukan
ester dari alkohol dengan asam karboksilat disebut reaksi pengesteran
(esterifikasi). Kebalikan dari reaksi esterifikasi disebut reaksi hidrolisis
ester.
7
3. Lemak turunan (derivat lemak) asam lemak dan sterol
Berdasarkan Sumbernya:
Berdasarkan konsistensinya:
Berdasarkan wujudnya:
8
bisa dihitung pada molekul yang berantai panjang, seperti asam
lemak dengan massa molekul relatif tinggi.Akibat adanya gaya
ini, radikal-radikal asam lemak dalam molekul lemak akan
tersusun berjajar dan saling bertumpuk serta berikatan
membentuk kristal.
Kristal lemak mempunyai bentuk polimer, yiatu α, β, β'
(intermediate) yang masing-masing memiliki sifat berbedabeda.
Perhatikan sifat kristal lemak bentuk polimer α , β, dan β' berikut.
9
pembentukan kristal yang halus atau kasar sesuai dengan tujuan yang
diinginkan dalam industri pangan; misalnya untuk mentega berbeda
dengan untuk minyak salad, kembang gula, atau ice cream.
Titik lebur suatu lemak atau minyak dipengaruhi juga oleh sifat
asam lemak, yaitu gaya tarik antara asam lemak yang berdekatan
dalam kristal. Gaya ini ditentukan oleh panjang rantai C, jumlah
ikatan rangkap, dan bentuk cis atau trans pada asam lemak tidak
jenuh. Makin panjang rantai C, titik cair akan semakin tinggi.
d. Bilangan Iodium
10
Sumber Bilangan iodium
Minyak kelapa 8 – 10
Minyak wijen 79 – 90
Minyak kacang
130 – 138
kedelai
Lemak daging
35 – 45
sapi
Lemak babi 50 – 65
Lemak unggas 80
e. Bilangan Penyabunan
11
seperti hematin, hemoglobin, mioglobin, klorofil, dan enzim-enzim
lipoksidase
Molekul-molekul lemak yang mengandung radikal asam
lemak tidak jenuh mengalami oksidasi dan menjadi tengik. Bau
tengik yang tidak sedap tersebut disebabkan oleh pembentukan
senyawa-senyawa hasil pemecahan hidroperoksida yang bersifat
sangat tidak stabil dan mudah pecah menjadi senyawa dengan
rantai karbon yang lebih pendek oleh radiasi energi tinggi, energi
panas, katalis logam, atau enzim. Senyawa-senyawa dengan rantai
C lebih pendek ini adalah asam-asam lemak, aldehida-aldehida dan
keton yang bersifat volatil dan menimbulkan bau tengik pada
lemak.Perubahan-perubahan selama oksidasi ini dapat diikuti
dengan spektrofotometer ultraviolet dengan absorpsi pada panjang
gelombang 232 nm.
Proses ketengikan sangat dipengaruhi oleh adanya
prooksidan dan antioksidan. Prooksidan akan mempercepat
terjadinya oksidasi, sedangkan antioksidan akan menghambatnya.
Penyimpanan lemak yang baik adalah dalam tempat tertutup yang
gelap dan dingin. Wadah lebih baik terbuat dari aluminium atau
stainless steel. Lemak harus dihindarkan dari logam besi atau
tembaga. Bila minyak telah diolah menjadi bahan makanan, pola
ketengikannya akan berbeda. Kandungan gula yang tinggi
mengurangi kecepatan timbulnya ketengikan, misalnya biskuit
yang manis akan lebih tahan daripada yang tidak bergula.
Adanya antioksidan dalam lemak akan mengurangi
kecepatan proses oksidasi. Antioksidan terdapat secara alamiah
dalam lemak nabati, dan kadang-kadang sengaja ditambahkan.
b. Hidrolisis Lemak
Lemak dapat terhidrolisis menjadi gliserol dan asam lemak
jika ada air. Reaksi ini dipercepat oleh basa, asam, dan enzim-
enzim. Dalam teknologi makanan, hidrolisis oleh enzim lipase
12
sangat penting karena enzim tersebut terdapat pada semua jaringan
yang mengandung minyak. Hidrolisis sangat mudah terjadi dalam
lemak dengan asam lemak rendah (lebih kecil dari C14) seperti pada
mentega, minyak kelapa sawit dan minyak kelapa. Hidrolisis
sangat menurunkan mutu minyak goreng. Minyak yang telah
terhidrolisis, menjadikan smoke point-nya menurun. Selama
penyimpanan dan pengolahan minyak atau lemak, asam lemak
bebas bertambah dan harus dihilangkan dengan proses pemurnian
dan deodorisasi untuk menghasilkan minyak yang lebih baik
mutunya.
D. FUNGSI LEMAK
E. SUMBER LEMAK
1. Buah Alpukat
13
Alpukat adalah buah yang memiliki kandungan tinggi lemak.
Tetapi Anda tidak perlu khawatir, karena selain daging buahnya yang
gurih, alpukat memiliki mengandung lemak baik (HDL). Kandungan
lutein pada alpukat berkhasiat untuk membantu meningkatkan kualitas
kesehatan mata dan kandungan klorofilnya merupakan sumber
antioksidan.
2. Kelapa dan Minyak Kelapa Murni
Kelapa merupakan sumber lemak yang bagus bagi Anda yang
vegetarian. Banyak mengandung vitamin K, E dan zat besi. Vitamin K
bagus untuk pertumbuhan tulang dan mempercepat kerja kalsium.
Sementara vitamin E bagus untuk kesehatan kulit.
Minyak kelapa dapat menjadi pilihan terbaik sebagai menu
makanan penutup yang sehat. Meski kegunaan minyak kelapa masih
terus dipelajari, tapi manfaatnya telah diakui ampuh sebagi anti-bakteri,
kaya akan vitamin K dan E dan zat besi. Beberapa riset bahkan
mengindikasikan,minyak kelapa dapat membantu manajemen berat
badan, karena mengurangi stres pada sistem endokrin.
3. Mentega Shea
Shea (Vitellaria paradoxa) adalah jenis tanaman yang tumbuh di
Afrika. Bijinya bisa diekstrak untuk dimabil minyaknya dan dijadikan
mentega yang tinggi kandungan vitamin E dan A yang bisa berfungsi
sebagai antioksidan.
4. Minyak Salvia
Terdengar asing di Indonesia karena memang hanya tuumbuh di
daratan Meksiko dan Amerika Selatan. Memiliki bunga seperti
lavender. Karena warna dan bentuknya yang unik, salvia biasanya
hanya digunakan sebagai tanaman hias. Namun minyak astiri yang
dihasilkan dari ekstraksi salvia ternyata tinggi kandungan omega 3.
5. Minyak Biji Anggur
Minyak hasil ekstraksi biji anggur menurut beberapa penelitian
mampu menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh.
6. Minyak Camalina
14
Termasuk jenis sayuran seperti kol dan brokoli. Minyak yang
dihasilkan memiliki kandungan lemak yang baik, vitamin E dan omega 3
yang tinggi. Bagus sebagai antioksidan.
7. Ikan (Salmon, sarden, herring, makarel dan tuna)
Beberapa jenis ikan mengandung lemak yang sangat baik bagi
kesehatan. Salmon, sarden, herring, makarel dan tuna adalah jenis ikan
yang mengandung asam lemak omega-3. Lemak pada ikan sangat
dibutuhkan untuk membantu pertumbuhan, perkembangan fungsi otak,
dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Asam lemak omega-3 juga dapat ditemukan pada tumbuhan laut
seperti krill, alga, beberapa tanaman dan minyak kacang. Asam lemak
omega-3 dapat membantu mengurangi kolesterol jahat (LDL),
meningkatkan kolesterol baik (HDL), mengurangi peradangan dan
mengurangi risiko penyakit jantung, kanker dan diabetes tipe 2.
EPA (asam eicosapentaenoic) dan DHA (asam docosahexaenoic)
adalah tipe asam lemak omega-3 yang banyak ditemukan dalam minyak
ikan untuk mengurangi resiko irama jantung abnormal yang
mengakibatkan kematian mendadak dan penyakit jantung, menurut hasil
studi di University of Maryland Medical Center.
8. Kacang-kacangan atau polong-polongan
Kacang-kacangan merupakan sumber nutrisi yang melindungi
kesehatan Anda. Orang yang makan kacang secara teratur berisiko lebih
rendah untuk meninggal akibat serangan jantung dan stroke ketimbang
mereka yang makan sedikit, menurut studi di Harvard School of Public
Health.
Kebanyakan jenis kacang-kacangan mengandungan tingkat
kolesterol jahat (LDL) yang rendah dan mampu meningkatkan kolesterol
baik.
Kenari misalnya, mengandung asam lemak omega-3 yang
melindungi Anda dari ritme jantung abnormal yang mematikan dan
pembekuan darah. Beberapa contoh jenis kacang yang mengandung
omega 3 adalah kacang tanah, kacang merah, almond dan kenari.
15
Kacang Macadamia. Macadamia merupakan jenis tumbuhan
kacang yang banyak hidup di daratan Australia. Minyak macadamia
mengandung lemak baik yang mampu menurunkan Kadar lemak jahat
dalam tubuh. Macadamia juga memiliki kandungan omega 3 dan vitamin
E yang tinggi.
3. Usus Halus
Proses pencernaan lemak yang sebenarnya terjadi di usus
halus. Menyadari bahwa suatu zat hanya dapat dicerna jika terlarut
dalam air, sedangkan lemak atau minyak tidak bisa bercampur
16
dengan air, maka untuk dapat mencerna bahan satu ini proses
emulsifikasi lemak mutlak diperlukan.
Proses emulsifikasi sendiri terjadi ketika lemak masuk ke
usus dua belas jari. Masuknya lemak ke organ ini, secara biologis
akan membuat kantung empedu menghasilkan cairannya. Cairan
yang disekresikan hepatosit hati ini adalah zat yang mampu
mengemulsikan lemak dan merubah ukurannya menjadi 300 kali
lebih kecil dari ukuran semula. Dengan bantuan enzim lipase dari
pankreas, emulsi lemak kemudian dihidrolisis menjadi asam lemak
dan gliserol. Keduanya akan bereaksi dengan garam empedu untuk
kemudian menghasilkan butir-butir lemak (micel) yang siap
diabsorpsi oleh usus kosong (jejunum) dan usus penyerapan
(ileum).
Secara difusi pasif, butir-butir lemak akan diserap oleh
membran mukosa di dinding usus kosong dan usus penyerapan.
Butir-butir lemak ini kemudian dibawa dan disalurkan melalui
aliran darah ke seluruh tubuh.
4. Usus Besar dan Anus
Orang dewasa umumnya dapat mencerna dan menyerap
lemak maksimal 95% dari keseluruhan makanan yang
dikonsumsinya. Adapun 5% lemak yang tidak diserap akan
mengalir menuju usus besar untuk kemudian dikeluarkan dari
dalam tubuh melalui feses.
b. Absorbsi lipid
Hasil pencernaan dari lemak akan diserap kembali ke dalam
membran mukosa usus halus dengan cara difusi pasif. Absorbsi ini paling
banyak terjadi di jejenum. Untuk bentuk gliserol, asam lemak rantai
pendek (C4-C6), dan asam lemak rantai panjang (C8-C10) dapat langsung
diserap menuju aliran darah. Sedangkan bagi asam lemak dengan rantai
panjang, monogliserida harus diubah menjadi trigliserida dahulu.
Trigliserida dan lipida besar lainnya (kolestrol, fosfolipida) kemudian
17
diabsorbsi secara aktif dan menghasilkan kilomikron (jenis lipoprotein—
alat angkut lipida). Kilomikron membawa lipida ke jaringan – jaringan
adiposa melewati limfe menuju ke darah.
c. Transportasi lemak
Di dalam retikulum endoplasma halus dari sel epitel usus, asam
lemak bebas bergabung dengan monogliserida membentuk trigliserida.
Sintesis protein di sel epitel berfungsi untuk mengemas trigliserida,
fosfolipid dan kolesterol membentuk kilomikron.
Pada dasarnya kilomikron mengemulsi lemak sebelum masuk ke
aliran darah. Proses ini menyerupai kegiatan lesitin dan asam lemak usus
halus dalam upaya mengemulsi lemak makanan selama proses
pencernaan.
Dalam absorbsi trigliserida dan lipida besar lainnya (kolesterol)
yang terbentuk dalam usus halus dikemas untuk diabsorbsi secara aktif
dan ditransportasi oleh darah. Bahan bahan ini tergabung dengan protein
18
yang khusus dan membentuk alat angkut lipid yang dinamakan
lipoprotein.
Tubuh membentuk empat macam lipoprotein, yaitu kilomikron,
low density lipoprotein(LDL), very low density lippoprotein(VLDL), dan
high density lippoprotein (HDL).
Lipoprotein yang mengangkut lemak dari saluran cerna ke dalam
tubuh dinamakan kilomikron. Kilomikron diabsorbsi melalui dinding usus
halus ke dalam sistem limfe untuk kemudian melalui duktus torasikus di
sepanjang tulang belakang masuk ke dalam vena besar tengkuk dan
seterusnya masuk ke dalam aliran
darah.
G. METABOLISME LEMAK
Lemak yang tidak segera diperlukan setelah absorbsi disimpan oleh
tubuh dalam jaringan adiposa. Bila diperlukan, lemak dikeluarkan dari
tempat penyimpanan dalam hati diubah menjadi gliserol dan asam lemak,
bentuk yang paling mudahdapat digunakan dalam tubuh. Bila lemak terus
di metabolisme dalam hati maka akan terdapat ampas berupa zat keton
yang hanya terbatas penggunaanya. Kalau banyak dihasilkan di hati maka
akn menjadi kalori dalam darah, dan hal ini terjadi pada saat kelaparan
karena tubuh tidak mempunyai sesuatu untuk digunakan selain dari lemak
di dalam jaringan adiposa.
Pencernaan : Lipase lambung menghasilkan sedikit hidrolisis
lemak sehingga lipase pankreas dan lipase usus memecah lemak
menjadi gliserin dan asam lemak.
Absorbsi : Gliserin dan asam lemak oleh kakteal disalurka ke
duktus dan masuk ke aliran darah, kemudian dialirkan ke deluruh
jaringan tubuh. Hati membantu mengoksidasi lemak dan
mempersiapkan untuk disimpan dalam jaringan, lemak dioksidasi
untuk memberi panas dan tenaga serta lemak yang disimpan
mengandung vitamin A dan B. Produksi buangan hasil pembakaran
lemak dalam jaringan akan diekskresikan oleh paru-paru dalam
19
bentuk air dan karbondioksida melalui kulit dalam bentuk keringat,
ginjal dalam bentuk urine serta saluran pencernaan dalam bentuk
feases.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
20
Berdasarkan pembahasan di dalam makalah ini, dapat disimpulkan
bahwa lemak adalah senyawa yang sangat berperan dalam tubuh. Di dalam
melakukan perannya, lemak mengalami beberapa proses yaitu pencernaan,
penyerapan, transportasi dan ekskresi. Utilitas lemak tidak hanya terbatas
bagi manusia secara langsung, tapi juga untuk kebutuhan pangan. Namun,
sejalan dengan itu kelebihan dan kekurangan kandungan lemak dalam
tubuh dapat menimbulkan gejala negatif bagi tubuh. Oleh karena itu,
kebutuhan lemak dalam tubuh harus diseimbangkan dengan beberapa
alternatif salah satunya adalah gaya hidup sehat.
B. SARAN
Penulis menyarankan kepada pembaca agar menjaga keseimbangan
nutrisi yang masuk ke dalam tubuh. Karena ketika nutrisi yang masuk di
dalam tubuh itu berlebih atau kurang, maka akan berdampak pada tubuh
mulailah melakukan gaya hidup dari sekarang.
DAFTAR PUSTAKA
Biokimia.Jakarta:Hipokrates
21
Montgomery,rex.,Dryer,Robert L.,Conway,Thomas W.,Spector,Athur
Keperawatan,E/3.Jakarta:EGC
22