Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ILMU GIZI DASAR


KLASIFIKASI LEMAK

Dosen Pengampu :
1. Widyana Lakshmi P,SKM,MPH
2. Sopiyandi,S.Gz,MPH

Disusun Oleh :
1. Arliani Riska
2. Dea Eka Puspita
3. Kiki Wulandari
4. Pradiska Tisamar
5. Syarifah Hazizah

JURUSAN GIZI PROGRAM STUDI D-III


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK
TAHUN AJARAN 2019/2020
BAB I

PEMBAHASAN

A. DEFINISI LEMAK

Lemak adalah senyawa kimia tidak larut air yang disusun oleh karbon (C), hydrogen
(H), dan oksigen (O). lemak bersifat hindrofobik (tidak larut dalam air), untuk melarutkan
lemak dibutuhkan pelarut khusus seperti eter lorofom dan benzen. Pengertian Lemak yang
lain adalah garam yang terbentuk dari penyatuan asam lemak dengan alkohol organik yang
disebut gliserol atau gliserin. Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi bersifat padat pada
suhu kamar, sedangkan yang mempunyai titik lebur rendah, bersifat cair. Lemak yang padat
pada suhu kamar disebut lemak atau gaji, sedangkan yang cair pada suhu kamar disebut
minyak. Seperti hal nya karbohidrat dan protein, lemak juga merupakan sumber energi bagi
tubuh manusia. Lemak juga termasuk pembangun dasar jaringan tubuh karena ikut berperan
dalam membangun membran sel dan membran beberapa organel sel.

Ketiga asam lemak dalam trigliserida dapat sama macamnya disebut lemak sederhana
(simple fat) dan dapat pula berbeda atau gabungan dari 2 asam lemak berbeda disebut lemak
campuran(mixed fat). Lipid adalah suatu kelompok besar substansi biologik yang dapat larut
dengan baik dalam pelarut zat organik, seperti metanol, aseton, klorofom dan benzena.
Sebaliknya lipid tidak atau sukar alrut dalam air. Kelarutannya dalam air yang kecil
disebabkan karena kekurangan atom-atom yang berpolarisasi (O, N, S, P)
Asam lemak adalah asam karbonat dengan rantai hidrokarbon yang panjang dengan
rumus CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH. Sebagai komponen dari lipid, asam lemak
terdapat pada semua organisme. Asam lemak terutama berada dalam bentuk ester dengan
alkohol, misalnya dengan gliserol, spingosin atau kolesterol. Dalam jumlah kecil asam lemak
ditemukan juga dalam bentuk tidak teresterisasi, sehingga dikenal sebagai asam lemak bebas
Bobot energy yang dihasilkan lemak 2 ¼ kali lebih besar dibandingkan karbohidrat dan
protein. 1 gram lemak dapat menghasilkan 9 kkalori, sedangkan 1 gram karbohidrat dan
protein hanya menghasilkan 4 kkalori. Selama proses pencernaan lemak akan di pecah
menjadi asam lemak dan gliserol agar dapat diserap oleh organ pencernaan dan kemudiaan
dibawa ke organ yang membutuhkannya.

B. CIRI-CIRI KIMIAWI
a. Reaksi saponifikasi (penyabunan)
Lemak dapat di hidrolisis dengan berbagai cara. Salah satunya alkali. Jadi proses
hidrolisis lemak dengan menggunakan alkali disebut reaksi saponifikasi
(penyabunan). Salah satu hasil dari hidrolisis lemak dengan alkali adalah garam asam
lemak, atau yang biasa kita sebut sabun.
b. Reaksi halogenasi (iodium)
Asam lemak tak jenuh, baik bebas maupun terikat sebagai ester dalam lemak
mengadisi holagen pada ikatan rangkap nya. Karena derajat penyerapan lemak
sebanding dengan banyak nya ikatan rangkap pada asam lemak nya, maka jumlah
holagen dapat di gunakan untuk menentukan derajat ketidak jenuhan. Menentukan
derajat ketidak jenuhan ini di ukur dengan bilangan iodium, yang dapat bereaksi
dengan 100 gram

C. SIFAT KIMIA LEMAK


a. OKSIDASI DAN KETENGIKAN
Kerusakan lemak yang utama adalah timbulnya bau dan rasa tengik yang disebut
proses ketengikan. Hal ini disebabkan oleh oksidasi radikal asam lemak tidak jenuh dalam
lemak. Oksidasi dimulai dengan pembentukan radikal-radikal bebas yang disebabkan oleh
faktor-faktor yang dapat mempercepat reaksi seperti cahaya, panas, peroksida; lemak atau
hidroperoksida; logam-logam berat seperti Cu, Fe, Co, dan Mn; logam porfirin seperti
hematin, hemoglobin, mioglobin, klorofil, dan enzim-enzim lipoksidase

Perhatikan reaksi oksidasi pada asam lemak berikut.


Molekul-molekul lemak yang mengandung radikal asam lemak tidak jenuh
mengalami oksidasi dan menjadi tengik. Bau tengik yang tidak sedap tersebut disebabkan
oleh pembentukan senyawa-senyawa hasil pemecahan hidroperoksida yang bersifat sangat
tidak stabil dan mudah pecah menjadi senyawa dengan rantai karbon yang lebih pendek oleh
radiasi energi tinggi, energi panas, katalis logam, atau enzim. Senyawa-senyawa dengan
rantai C lebih pendek ini adalah asam-asam lemak, aldehida-aldehida dan keton yang bersifat
volatil dan menimbulkan bau tengik pada lemak. Perubahan-perubahan selama oksidasi ini
dapat diikuti dengan spektrofotometer ultraviolet dengan absorpsi pada panjang gelombang
232 nm.
Proses ketengikan sangat dipengaruhi oleh adanya prooksidan dan antioksidan.
Prooksidan akan mempercepat terjadinya oksidasi, sedangkan antioksidan akan
menghambatnya. Penyimpanan lemak yang baik adalah dalam tempat tertutup yang gelap dan
dingin. Wadah lebih baik terbuat dari aluminium atau stainless steel. Lemak harus
dihindarkan dari logam besi atau tembaga. Bila minyak telah diolah menjadi bahan makanan,
pola ketengikannya akan berbeda. Kandungan gula yang tinggi mengurangi kecepatan
timbulnya ketengikan, misalnya biskuit yang manis akan lebih tahan daripada yang tidak
bergula. Adanya antioksidan dalam lemak akan mengurangi kecepatan proses oksidasi.
Antioksidan terdapat secara alamiah dalam lemak nabati, dan kadang-kadang sengaja
ditambahkan.

b. HIDROLISIS LEMAK
Lemak dapat terhidrolisis menjadi gliserol dan asam lemak jika ada air. Reaksi ini dipercepat
oleh basa, asam, dan enzim-enzim. Dalam teknologi makanan, hidrolisis oleh enzim lipase
sangat penting karena enzim tersebut terdapat pada semua jaringan yang mengandung
minyak. Hidrolisis sangat mudah terjadi dalam lemak dengan asam lemak rendah (lebih kecil
dari C14) seperti pada mentega, minyak kelapa sawit dan minyak kelapa. Hidrolisis sangat
menurunkan mutu minyak goreng. Minyak yang telah terhidrolisis, menjadikan smoke point-
nya menurun. Selama penyimpanan dan pengolahan minyak atau lemak, asam lemak bebas
bertambah dan harus dihilangkan dengan proses pemurnian dan deodorisasi untuk
menghasilkan minyak yang lebih baik mutunya.
D. SIFAT FISIK KIMIA LEMAK
Lemak memiliki sifat-sifat antara lain seperti berikut.
1. Sifat Fisika Lemak
a. Lemak merupakan bahan padat pada suhu kamar, di antaranya disebabkan kandungan asam
lemak jenuh yang secara kimia tidak mengandung ikatan rangkap sehingga mempunyai titik
lebur yang tinggi.
b. Lemak juga dapat memiliki sifat plastis. Artinya mudah dibentuk atau dicetak atau dapat
diempukkan (cream), yaitu dilunakkan dengan pencampuran dengan udara. Lemak yang
plastis biasanya mengandung kristal gliserida yang padat dan sebagian trigliserida cair.
Bentuk ukuran kristal gliserida memengaruhi sifat lemak pada roti dan kue. Bila suatu lemak
didinginkan, maka jarak antarmolekul menjadi lebih kecil. Jika jarak antarmolekul tersebut
mencapai 5 A°, maka akan timbul gaya tarik-menarik antara molekul yang disebut gaya Van
der Walls. Besar gaya ini hanya bisa dihitung pada molekul yang berantai panjang, seperti
asam lemak dengan massa molekul relatif tinggi.
Akibat adanya gaya ini, radikal-radikal asam lemak dalam molekul lemak akan tersusun
berjajar dan saling bertumpuk serta berikatan membentuk kristal. Kristal lemak mempunyai
bentuk polimer, yiatu α, β, β' (intermediate) yang masing-masing memiliki sifat berbedabeda.
Perhatikan sifat kristal lemak bentuk polimer α , β, dan β' berikut.

Tabel 1. Sifat Fisika Kristal Lemak


Bentuk polimer Sifat fisika Ukuran (μm)

Α Rapuh, transparan, pipih 5


β' Jarum halus 1
β Besar-besar dan berkelompok 25 – 50, kadang-kadang
100
Bentuk polimer yang khas pada suatu lemak tergantung pada kondisi bentuk
kristalnya itu, dan perlakuan terhadap lemak tersebut. Jika lemak didinginkan, terbentuk
kristal α yang segera menghilang berubah menjadi bentuk yang halus (β' ). Pada beberapa
lemak bentuk β' ini stabil, tetapi dalam lemak lainnya kristal β' ini berubah menjadi bentuk
intermediat dan akhirnya berubah menjadi bentuk β yang besar.
Kristal-kristal ini berbeda sifat dan titik cairnya sehingga mengakibatkan lemak
mempunyai beberapa titik lebur. Misalnya, tristearin dengan tiga bentuk polimer mempunyai
titik cair 64,2 °C; 53 °C; dan 71,7 °C. Perbedaan titik cair ini menyebabkan lemak mulai
mencair pada suhu 53 °C, yang kemudian segera membeku kembali. Bila perlahan-lahan
dipanaskan lagi, lemak akan mencair lagi pada suhu 64,2 °C. Perlakuan dengan perbedaan
suhu dapat berperan dalam pembentukan kristal yang halus atau kasar sesuai dengan tujuan
yang diinginkan dalam industri pangan; misalnya untuk mentega berbeda dengan untuk
minyak salad, kembang gula, atau ice cream.

c. Titik Lebur Lemak


Pada bahan makanan terdapat berbagai jenis trigliserida. Oleh karena itu, titik lebur
lemak dan minyak berada pada suatu kisaran suhu. Lemak dan minyak juga mempunyai sifat
tekstur dan daya pembentuk krim yang bervariasi. Kekuatan ikatan antara radikal asam lemak
dalam kristal mempengaruhi pembentukan kristal. Hal ini berarti juga mempengaruhi titik
cair lemak. Makin kuat ikatan antar molekul asam lemak, makin banyak panas yang
diperlukan untuk mencairkan kristal. Asam lemak dengan ikatan yang tidak begitu kuat
memerlukan panas yang lebih sedikit, sehingga energi panas yang diperlukan untuk
mencairkan kristal-kristalnya makin sedikit dan titik leburnya akan lebih rendah.
Titik lebur suatu lemak atau minyak dipengaruhi juga oleh sifat asam lemak, yaitu
gaya tarik antara asam lemak yang berdekatan dalam kristal. Gaya ini ditentukan oleh
panjang rantai C, jumlah ikatan rangkap, dan bentuk cis atau trans pada asam lemak tidak
jenuh. Makin panjang rantai C, titik cair akan semakin tinggi. Titik lebur menurun dengan
bertambahnya jumlah ikatan rangkap. Hal ini dikarenakan ikatan antarmolekul asam lemak
tidak jenuh kurang kuat.

d. Bilangan Iodium
Bilangan iodium adalah suatu ukuran dari derajat ketidakjenuhan. Lemak tidak jenuh
dengan mudah dapat bergabung dengan iodium (tiap ikatan rangkap dalam lemak dapat
mengambil dua atom iodium). Bilangan iodium ditetapkan sebagai jumlah gram iodium yang
diserap oleh 100 gram lemak.

Tabel 2. Bilangan iodium dari beberapa lemak dan minyak


Sumber Bilangan iodium
Minyak kelapa 8 – 10
Minyak jagung 115 – 127
Minyak wijen 79 – 90
Minyak kacang
130 – 138
kedelai
Lemak daging
35 – 45
sapi
Lemak babi 50 – 65
Lemak ungags 80

Berdasarkan Tabel 2. bilangan iodium 130 untuk minyak kacang kedelai


menunjukkan derajat ketidakjenuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan minyak kelapa
(bilangan iodium 8).

e. Bilangan Penyabunan
Bila lemak dipanaskan dengan alkali seperti natrium hidroksida, maka lemak pecah
menjadi gliserol dan garam alkali dari asam-asam lemak. Garam-garam alkali tersebut
dinamakan sabun dan prosesnya disebut penyabunan. Jumlah alkali yang dibutuhkan dalam
reaksi penyabunan dinamakan bilangan penyabunan.
E. KLASIFIKASI LEMAK
Klasifikasi Lemak Berdasarkan Kejenuhan Ikatan
1 . Jenis-jenis Asam
Sebagaimana pembahasan sebelumnya bahwa molekul lemak terbentuk dari gliserol
dan tiga asam lemak. Oleh karena itu, penggolongan lemak lebih didasarkan pada jenis asam
lemak penyusunnya. Berdasarkan jenis ikatannya, asam lemak dikelompokkan menjadi dua,
yaitu:
a. Asam lemak jenuh
Asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang semua ikatan atom karbon pada rantai
karbonnya berupa ikatan tunggal (jenuh). Contoh: asam laurat, asam palmitat, dan asam
stearat.
b. Asam lemak tak jenuh
Asam lemak tak jenuh, yaitu asam lemak yang mengandung ikatan rangkap pada
rantai karbonnya. Contoh: asam oleat, asam linoleat, dan asam linolenat.
2. Hidrolisis Lemak
Pada pembahasan ester telah dijelaskan bahwa reaksi pembentukan ester dari alkohol
dengan asam karboksilat disebut reaksi pengesteran (esterifikasi). Kebalikan dari reaksi
esterifikasi disebut reaksi hidrolisis ester.
R–CO–OH + R′ – OH ——-à R–C–OR′ + H2O
asam karboksilat alkohol ester
Dengan demikian, hidrolisis lemak menghasilkan gliserol dan asam-asam lemak.
Berdasarkan struktur kimianya :
a. Lemak sederhana (lemak & minyak)
b. Lemak majemuk (fosfolipid dan lipoprotein)
c. Lemak turunan (derivat lemak) asam lemak dan sterol
Berdasarkan Sumbernya:
a. Lemak hewani, yaitu lemak yang berasal dari hewan
b. Lemak nabati, yaitu lemak yang berasal dari tumbuhan
Berdasarkan konsistensinya:
a. Lemak padat
b. Lemak cair
Berdasarkan wujudnya:
a. Lemak terlihat
b. Lemak tak terlihat

F. PENCERNAAN, ABSORBSI, DAN TRANSPORTASI LEMAK


Sebagian besar pencernaan trigliserida terjadi di dalam usus halus. Enzim utama yang
berperan dalam pencernaan lemak adalah lipase. Lipase sebagian besar dibentuk oleh
pankreas dan selebihnya oleh dinding usus halus

a. Pencernaan Lemak oleh Tubuh


Makanan-makanan yang mengandung lemak dicerna oleh tubuh melalui serangkaian
tahapan panjang, baik secara mekanis maupun kimiawi.
1. Rongga Mulut
Proses pencernaan lemak mula-mula terjadi di rongga mulut. Gigi melakukan
fungsinya dalam meremahkan dan menghaluskan lemak secara mekanis, sedangkan kelenjar
air ludah yang terdapat di bagian bawah lidah menghasilkan enzim lipase lingual yang
berfungsi untuk meminimalkan ukuran lemak agar lebih halus secara kimiawi.

2. Esofagus dan Lambung


Setelah dikunyah, makanan yang mengandung lemak akan ditelan dan melewati
esophagus secara cepat. Di bagian organ ini, lemak tidak sama sekali mengalami proses
apapun. Ia hanya lewat untuk kemudian masuk ke dalam lambung.
Di dalam lambung, lemak akan bercampur dengan bahan makanan lain untuk kemudian
digiling secara mekanis melalui gerak kontraksi lambung dan secara kimiawi melalui
penambahan asam lambung (HCl) yang diproduksi oleh dinding lambung.

3. Usus Halus
Proses pencernaan lemak yang sebenarnya terjadi di usus halus. Menyadari bahwa suatu
zat hanya dapat dicerna jika terlarut dalam air, sedangkan lemak atau minyak tidak bisa
bercampur dengan air, maka untuk dapat mencerna bahan satu ini proses emulsifikasi lemak
mutlak diperlukan.

Proses emulsifikasi sendiri terjadi ketika lemak masuk ke usus dua belas jari.
Masuknya lemak ke organ ini, secara biologis akan membuat kantung empedu menghasilkan
cairannya. Cairan yang disekresikan hepatosit hati ini adalah zat yang mampu
mengemulsikan lemak dan merubah ukurannya menjadi 300 kali lebih kecil dari ukuran
semula. Dengan bantuan enzim lipase dari pankreas, emulsi lemak kemudian dihidrolisis
menjadi asam lemak dan gliserol. Keduanya akan bereaksi dengan garam empedu untuk
kemudian menghasilkan butir-butir lemak (micel) yang siap diabsorpsi oleh usus kosong
(jejunum) dan usus penyerapan (ileum).

Secara difusi pasif, butir-butir lemak akan diserap oleh membran mukosa di dinding
usus kosong dan usus penyerapan. Butir-butir lemak ini kemudian dibawa dan disalurkan
melalui aliran darah ke seluruh tubuh.

4. Usus Besar dan Anus


Orang dewasa umumnya dapat mencerna dan menyerap lemak maksimal 95% dari
keseluruhan makanan yang dikonsumsinya. Adapun 5% lemak yang tidak diserap akan
mengalir menuju usus besar untuk kemudian dikeluarkan dari dalam tubuh melalui feses.

b. Absorbsi lipid
Hasil pencernaan dari lemak akan diserap kembali ke dalam membran mukosa usus
halus dengan cara difusi pasif. Absorbsi ini paling banyak terjadi di jejenum. Untuk bentuk
gliserol, asam lemak rantai pendek (C4-C6), dan asam lemak rantai panjang (C8-C10) dapat
langsung diserap menuju aliran darah. Sedangkan bagi asam lemak dengan rantai panjang,
monogliserida harus diubah menjadi trigliserida dahulu. Trigliserida dan lipida besar lainnya
(kolestrol, fosfolipida) kemudian diabsorbsi secara aktif dan menghasilkan kilomikron (jenis
lipoprotein—alat angkut lipida). Kilomikron membawa lipida ke jaringan – jaringan adiposa
melewati limfe menuju ke darah.

Tabel : Penyerapan Lipid

Hasil Pencernaan Lipid Absorpsi


Gliserol Diserap langsung ke dalam darah
Asam lemak rantai pendek (C4-6)
Asam lemak rantai menengah (C8-10)
Asam lemak rantai panjang Diubah menjadi trigliserida di dalam sel-
Monogliserida sel usus halus
Trigliserida Membentuk kilomikron, masuk ke dalam
Kolesterol limfe kemudian ke dalam darah
Fosfolipida

c. Transportasi lemak
Di dalam retikulum endoplasma halus dari sel epitel usus, asam lemak bebas bergabung
dengan monogliserida membentuk trigliserida. Sintesis protein di sel epitel berfungsi untuk
mengemas trigliserida, fosfolipid dan kolesterol membentuk kilomikron. Pada dasarnya
kilomikron mengemulsi lemak sebelum masuk ke aliran darah. Proses ini menyerupai
kegiatan lesitin dan asam lemak usus halus dalam upaya mengemulsi lemak makanan selama
proses pencernaan.
Dalam absorbsi trigliserida dan lipida besar lainnya (kolesterol) yang terbentuk dalam
usus halus dikemas untuk diabsorbsi secara aktif dan ditransportasi oleh darah. Bahan bahan
ini tergabung dengan protein yang khusus dan membentuk alat angkut lipid yang dinamakan
lipoprotein. Tubuh membentuk empat macam lipoprotein, yaitu kilomikron, low density
lipoprotein(LDL), very low density lippoprotein(VLDL), dan high density lippoprotein
(HDL).
Lipoprotein yang mengangkut lemak dari saluran cerna ke dalam tubuh dinamakan
kilomikron. Kilomikron diabsorbsi melalui dinding usus halus ke dalam sistem limfe untuk
kemudian melalui duktus torasikus di sepanjang tulang belakang masuk ke dalam vena besar
tengkuk dan seterusnya masuk ke dalam aliran
darah.

G. FUNGSI LEMAK

Lemak memiliki banyak fungsi, beberapa fungsi penting lemak bagi tubuh antara lain adalah
sebagai berikut:

 Menjadi cadangan energi dalam bentuk sel lemak. Apabila lemak yang kita konsumsi
berlebihan, maka lemak tersebut akan di simpan di berbagai tempat contoh nya di
lapisan bawah kulit untuk dijadikan cadangan energi.
 Pelindung organ jantung dan lambung penting saat terjadi goncangan karena memiliki
struktur seperti bantalan.
 Melindungi tubuh dari perubahan suhu lingkungan. Lemak dapat melindungi tubuh
dari suhu yang rendah.
 Salah satu bahan dasar yang dibutuhkan untuk produksi hormon vitamin, membran sel
dan membran organel sel.
 Pelarut vitamin A,D,E, dan K.
 Sebagian bahan penyusun empedu dan asam kholat.
 Mengoptimalkan fungsi pencernaan, lemak dapat memperlambat system pencernaan
saat proses pencernaan berlangsung sehingga rasa lapar tidak muncul terlalu cepat.
 Sebagai alat pengangkut vitamin yang dapat larut dalam lemak.
 Sebagai pelumas dalam saluran cerna untuk membantu mengeluarkan Ampas
makanan.

H. KEBUTUHAN LEMAK
Kebutuhan lemak tidak dinyatakan secara mutlak.WHO(1990) menganjurkan
konsumsi lemak sebanyak 15-30% kebutuhan energy total dianggap baik untuk
kesehatan. Jumlah ini memenuhi kebutuhan akan asam lemak esensial dan untuk
membantu penyerapan vitamin larut-lemak. Diantara lemak yang dikonsumsi sehari
dianjurkan paling banyak 10% dari kebutuhan energy total berasal dari lemak jenuh,
dan 3-7% dari lemak tidak jenuh-ganda . Konsumsi kolesterol yang dianjurkan adalah
kurang lebih sama dengan 300 mg sehari.

I. SUMBER LEMAK DAN LIPIDA LAIN


Sumber utama lemak adalah minyak tumbuh-tumbuhan (minyak kelapa, kelapa sawit,
kacang tanah, kacang kedelai, jagung, dan sebagainya), mentega,margarin, dan lemak hewan
(lemak daging dan ayam). Sumber lemak lain adalah kacang-kacangan, biji-bijian, daging
dan ayam gemuk, krim, susu, keju dan kuning telur, serta makanan yang dimasak dengan
lemak atau minyak. Sayur dan buah (kecuali alpukat) sangat sedikit mengandung lemak.
Kadar lemak beberapa bahan makanan dapat dilihat pada table.

BAHAN MAKANAN NILAI BAHAN MAKANAN NILAI


LEMAK LEMAK
Minyak kacang tanah 100,0 Lemak sapi 90,0
Minyak kelapa sawit 100,0 Mentega 81,6
Minyak kelapa 98,0 Margarin 81,0
Ayam 25,0 Cokelat manis,batang 52,9
Daging sapi 14,0 Tepung susu 30,0
Telur bebek 14,3 Keju 20,3
Telur ayam 11,5 Susu kental manis 10,0
Tahu 4,6 Susu sapi segar 3,5
Ikan segar 4,5 Tepung susu skim 1,0
J. AKIBAT KEKURANGAN ASAM LEMAK ESENSIAL

Bayi yang diberi makan tanpa lemak akan menunjukan gejala ekzema dermatitis yang
dapat dicegah atau disembuhkan dengan pemberian asam linoleat (18:2 w-6) ke dalam
makanan. Kekurangan asam lemak omega-3 menimbulkan gangguan syaraf atau
pengelihatan. Di samping itu kekurangan asan lemak esensial menghambat pertumbuhan
pada bayi dan anak-anak, kegagalan reproduksi serta gangguan pada kulit, ginjal, dan hati.
Bila memakan makanan seimbang termasuk sayur, minyak, tumbuh-tumbuhan, dan ikan,
tidak akan terjadi kekurangan asam lemak esensial. Kebutuhan anak akan asam lemak
linoleat adalah 2% dari kebutuhan energi, untuk orang dewasa cukup 1%.

Bayi yang mendapat ASI tidak akan kekurangan asam linoleat, karena 6-9% kandungan
energi total ASI adalah asam linoleat. Kekurangan asam lemak esensial akan terjadi bila bayi
diberi susu tanpa lemak (susu skim). Bila kebutuhan akan asam lemak linoleat terpenuhi,
kebutuhan akan asam lemak linoleat akan terpenuhi juga, karena kedua macam asam lemak
tersebut biasanya terdapat dalam bahan makanan yang sama. Pada orang dewasa kekurangan
asam lemak esensial hanya diamati pada pasien yang mendapat makanan intravena bebas-
lemak untuk jangka waktu lama.

K. AKIBAT KEKURANGAN LEMAK DALAM TUBUH

Karena lemak begitu vital di dalam tubuh kita dan fungsi serta manfaatnya begitu luar biasa,
maka tentu akan ada efeknya jika sampai tubuh kekurangan lemak. Di bawah ini sejumlah
efek kekurangan lemak yang bisa diketahui dan dicegah.
1. Sering merasa kedinginan
Lemak yang ada didalam tubuh merupakan sumber produksi panas & bertanggung jawab
dalam menghangatkan badan, Maka orang yang tak mempunyai lumayan lemak didalam
tubuhnya, akibat kekurangan lemak yang tidak jarang muncul merupakan merasa kedinginan.
2. Susah berkonsentrasi
Akibat kekurangan lemak yang yang lain merupakan susah berkonsentrasi & gampang lelah.
Seandainya factor ini berlangsung kepada kamu, segeralah periksakan kadar lemak di dalam
badan kamu, apabila memang lah kurang, kamu bisa mencukupinya dengan konsumsi
makanan yang mengandung cukup lemak , yang paling bagus merupakan konsumsi ikan
salmon.
3. Kulit kering
Kulit kering bisa pula berlangsung kalau badan tak mempunyai cukup lemak yang sehat.
Tidak Hanya itu, kulit dapat lebih sensitif dalam sekian banyak kasus kekurangan lemak
bahkan kulit jadi bersisik & gatal.
4. Ketidakstabilan Kadar Gula Darah
Kadar gula darah yang ada di dalam tubuh akan dibantu untuk lebih stabil oleh lemak. Jadi
apabila kadar gula darah di dalam tubuh tak stabil dan cenderung tinggi, hal ini bisa juga
dikarenakan kurangnya lemak di dalam tubuh. Kadar gula darah yang cenderung tinggi dapat
berpotensi diabetes sehingga sangat perlu untuk memeriksakan dan rajin mengecek kadar
lemak dan gula darah ke dokter.
5. Merasa lemas
Lemak bermanfaat untuk meningkatkan energi didalam badan, seandainya lemak didalam
badan tak tercukupi, sehingga badan bakal kekurangan energi. Perihal ini bakal menyebabkan
rasa lemas, gampang lelah & malas.
L. AKIBAT KELEBIHAN LEMAK DALAM TUBUH
Kekurangan lemak tidak akan baik untuk tubuh, begitu pun ketika tubuh berkelebihan lemak.
Tubuh akan mengalami beberapa efek atau kondisi berikut ini ketika lemak (terutama lemak
jahat) berada pada kadar yang tinggi.

1. Obesitas
Seluruh tipe lemak yang masuk kedalam badan sanggup menjadi yaitu lemak tidak jenuh
tunggal, lemak tidak jenuh ganda, lemak jenuh & lemak trans. Bermacam Macam type
sumber lemak yang konsisten menumpuk dalam badan tak sanggup difungsikan seluruhnya
oleh badan. Akibatnya sehingga lemak bisa tetap menumpuk dalam jaringan badan di
beraneka tempat. Kalau keadaan ini dibiarkan terus-menerus sehingga badan sanggup jadi
amat gemuk atau obesitas.
2. Kerusakan dinding arteri
Mengkonsumsi lemak jenuh berlebihan dapat menciptakan kandungan kolesterol dalam darah
meningkat. Aspek ini pula dapat memebrikan resiko jelek buat arteri jantung. Jikalau telah
berlangsung kerusakan arteri sehingga sanggup menyebabkan masalah terhadap otak &
ginjal.
3. Meningkatkan dampak kanker
Pola makan yang jelek seperti terlampaui tidak sedikit konsumsi lemak & tak konsumsi
makanan yang kaya akan serat dengan baik dapat memicu tumbuhnya sel kanker di
bermacam macam organ badan.
4. Sembelit
Orang yang terbiasa konsumsi beraneka ragam makanan yang mengandung lemak tinggi
mampu mempengaruhi system kerja organ badan. Akibat yangg paling egampang terjadi
ialah kendala kepada organ pencernaan seperti usus & perut. Lemak membutuhkan kala yang
lebih lama utk dimakan maka terkadang organ lambung tak sanggup kosong sepenuhnya.
Penyakit yang lebih sering berjalan yaitu sembelit.
5. Kerusakan otak
Mengkonsumsi bermacam macam kategori makanan yang mengandung lemak sanggup
menyebabkan kerusakan otak, sebab kandungan lemak jenuh mampu merusak sektor
hipotalamus. Hipotalamus yakni salah satu bidang di dalam otak yang berfungsi buat
mengatur keseimbangan energi. Perubahan pengaruh lemak terhadap protein & gen amat
sangat erat hubungannya bersama mengkonsumsi lemak berlebihan.
6. Kolesterol tinggi
Mengkonsumsi beraneka lemak mampu meningkatkan kandungan kolesterol dalam badan.
Koletserol yang tinggi mampu menyebabkan beragam masalah seperti kerusakan arteri,
penumpukan plak kepada pembuluh darah, penyempitan pembuluh darah & bermacam
macam kategori efek penyakit jantung.

M. Cara Menurunkan Lemak dalam Tubuh

 Jika anda memiliki berat badan berlebih atau indikasi memiliki kandungan lemak
yang banyak dalam tubuh, maka Anda harus segera mencari pertolongan. Anda bisa
menggunakan beberapa tehnik dibawah ini :

 Lakukan olahraga membakar kalori atau latihan secara teratur untuk membuat
cadangan lemak dalam tubuh, bisa digunakan sebagai sumber makanan.

 Pilih jenis makanan sehat untuk diet, ketika anda sedang menjalankan program untuk
menurunkan berat badan.
 Hindari kebiasaan mengkonsumsi bahaya makanan cepat saji dan lebih baik jika anda
mencoba untuk memasak sendiri. Anda akan merasa lebih sehat karena semua bumbu
dan bahan masakan dipilih dari makanan yang sehat.

 Buat jadwal menu makanan sehat selama satu minggu, sehingga anda bisa memilih
jenis makanan yang akan dibuat serta tidak perlu merasa lelah.

 Hindari semua kebiasaan mengkonsumsi bahaya merokok dan bahaya alkohol


BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di dalam makalah ini, dapat disimpulkan bahwa
lemak adalah senyawa yang sangat berperan dalam tubuh. Di dalam melakukan
perannya, lemak mengalami beberapa proses yaitu pencernaan, penyerapan,
transportasi dan ekskresi. Utilitas lemak tidak hanya terbatas bagi manusia secara
langsung, tapi juga untuk kebutuhan pangan. Namun, sejalan dengan itu kelebihan
dan kekurangan kandungan lemak dalam tubuh dapat menimbulkan gejala negatif
bagi tubuh. Oleh karena itu, kebutuhan lemak dalam tubuh harus diseimbangkan
dengan beberapa alternatif salah satunya adalah gaya hidup sehat.
B. SARAN
Penulis menyarankan kepada pembaca agar menjaga keseimbangan nutrisi
yang masuk ke dalam tubuh. Karena ketika nutrisi yang masuk di dalam tubuh itu
berlebih atau kurang, maka akan berdampak pada tubuh.. Mulailah melakukan gaya
hidup sehat dari sekarang.
DAFTAR PUSTAKA

Koolman,Jan.,dan Rohm,Klaus-Hainrich.(2000).Atlas Berwarna dan Teks


Biokimia.Jakarta:Hipokrates
Montgomery,rex.,Dryer,Robert L.,Conway,Thomas W.,Spector,Athur
A.(1993).Biokimia Suatu Pendekatan Berorientasi Kasus.Yogyakarta:Gajah
Mada University Press
Syaifuddin.(2006).Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa
Keperawatan,E/3.Jakarta:EGC
Almatsier, Sunita. PT Gramedia Pustaka Utama.Jakarta:Jl. Palmerah Barat

Anda mungkin juga menyukai