Luas Permukaan
Luas permukaan molekul ataupun partikel reaktan sangat memengaruhi kecepatan
reaksi. Bila kedua reaktan memiliki permukaan partikel yang luas, gesekan
antarpartikel yang bergerak akan lebih sering terjadi. Hal ini akan menyebabkan
reaksi berlangsung menjadi lebih cepat. Reaktan padat yang berbentuk serbuk
lebih mudah bereaksi dibandingkan dengan reaktan padat yang berbentuk
batangan.
Suhu
Suhu saat reaksi berlangsung memengaruhi seberapa cepat reaksi berlangsung.
Semakin besar suhu reaksi, maka akan semakin cepat laju reaksinya. Kenaikan
suhu menyebabkan meningkatnya energi kinetik dan membuat partikel akan
bergerak lebih cepat. Hal ini menaikan laju reaksi kimia.
Katalisator
Katalisator adalah zat kimia yang dapat mempercepat laju reaksi tanpa terpakai
dalam reaksi tersebut. Jika katalis ditambkan pada reaktan, kedua zat tersebut
bereaksi membentuk zat yang sangat mudah bereaksi dengan zat reaktan yang
lain. Inilah mengapa katalisator dapat mempercepat suatu reaksi kimia.
5. Model mammilary adalah
Model mammilary adalah model farmakokinetika yang paling banyak digunakan,
dimana obat masuk kedalam dan keluar kompartemen central/kompartemen plasma.
Pada sistem ini kita dapat mengetahui konsentrasi obat pada salah satu kompartemen
pada setiap waktu
10. Faktor-faktor farmasetik yang mempengaruhi bioavaibilitas obat dan jelaskan masisng
masing dengan singkat dan jelas!!
a. Disintegrasi
Disintegrasi yang sempurna ditakrifkan oleh USP XX sebagai “keadaan
dimana berbagai residu tablet,kecuali fragmen-fragmen penyalut yang tidak
larut,tinggl dalam saringan alat penguji sebagai massa yang lunak dan jelas
tidak mempunyai inti yang teraba”
b. Pelarutan
Keseluruhan laju pelarutan obat dapat digambarkan oleh Persamaaan Noyes-
Wayes,yang mirip hukum difusi dari Fick :
dc/dt = DAK/h (Cs-C)
dc/dt = laju pelarutan obat;
D = tetapan laju difusi;
A = luas permukaan partikel;
Cs = kadar obat dalam “stagnant layer” ;
C = konsentrasi obat dalam bagian terbesar pelarut ;
K = koefisien partisi minyak/air ;
h = tebal “stagnant layer”
c. Sifat Fisikokimia Obat
Sifat fisika dan kimia partikel-partikel obat padat mempunyai pengaruh yang
besar pada kinetika pelarutan. Karena pelarutan terjadi pada permukaan solute
maka makin besar luas permukaan makin cepat laju pelarutan.Bentuk
geometric partikel juga mempengaruhi luas permukaan dan selam pelarutan
permukaan berubah secara konstan
d. Faktor Formulasi Yang Mempengaruhi Pelarutan Obat
Berbagai bahan tambahan dalam produk obat juga dapat mempengaruhi
kinetika pelarutan obat dengan mengubah media tempat obat melarut atau
bereaksi dengan obat itu sendiri. Bahan pelincir tablet seperti magnesium
stearat dapat menolak air dan bila digunakan dalam jumlah besar menurunkan
pelarutan. Bahan tambahan seperti Natrium Bikarbonat dapat mengubah pH
media
e. Uji Pelarutan In Vitro
Uji pelarutan in vitro mengukur laju dan jumlah pelarutan obat dalam suatu
media “aqueous” dengan adanya satu atau lebih bahan tambahan yang
terkandung dalam produk obat. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan bila
melakukan suatu uji pelarutan:
1) Ukuran dan bentuk wadah dapat mempengaruhi laju dan tingkat pelarutan.
2) Jumlah pengadukan dan sifat pengadukan
Suhu media pelarutan juga harus dikendalikan dan variasi suhu harus
dihindarkan.Sebagian besar uji pelarutan dilakukan pada 37’C
SELAMAT MENGERJAKAN TERLAMBAT NILAI HANGUS