Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lambung merupakan perluasan organ berongga besar berbentuk kantung dalam
rongga peritoneum yang terletak dia antara esophagus dan usus halus. Saat keadaan
kosong, bentuk lambung seperti huruf J, dan saat penuh, berbentuk seperti pir.
Kapasitas normal lambung adalah 1-2 liter. Lambung juga merupakan bagian dari
saluran cerna yang memiliki fungsi utama menambahkan cairan asam pada makanan
yang masuk, mengubahnya melalui aktifitas menjadi massa kental dan memghasilkan
enzim proteolitik pepsin untuk melanjutkan proses pencernaan yang berawal dari
rongga mulut. Lambung juga membentuk lipase yang berfungsi menguraikan
trigliserida dengan bantuan lipase lingual. Pada anatomi lambung terbagi menjadi 4
bagian yaitu: cardia, fundus, korpus/badan, dan pylorus. Secara mikroskopis pada
lambung terdapat 4 lapisan yaitu: mucosa, submucosa, muskularis, dan serosa.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian lambung?
2. Apakah fungsi lambung?
3. Jelaskan bagian-bagian lambung?
4. Jelaskan struktur dan fungsi pada lapisan lambung?
5. Komponen yang terdapat pada getah lambung?
6. Cara kerja yang terjadi pada lambung?

1.3 Tujuan makalah


1. Guna mengetahui pengertian dan fungsi pada organ tubuh lambung.
2. Guna mengatahui bagian-bagian lambung dan lapisannya yang terdapat pada
dinding lambung.
3. Dapat mengetahui komponen getah lambung dan dan cara kerja lambung dalam
sistem pencernaan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
LAMBUNG (VENTRIKULUS)

2.1 Pengertian
Lambung atau ventrikulus adalah organ berbentuk kantong menyerupai huruf J yang
terletak di bagian atas perut. Organ pencernaan satu ini dipenuhi oleh otot dan
pembuluh darah. ; terhubung dengan kerongkongan/esofagus (esophagus) di atasnya
dan usus halus (small intenstine) di bawahnya.

2.2 Fungsi Lambung


Lambung memiliki beberapa fungsi yaitu:

1. Tempat penyimpanan makanan sementara, setidaknya selama dua jam atau lebih
sebelum disalurkan ke organ pencernaan selanjutnya
2. Memecah dan mengaduk-aduk makanan lewat gerak peristaltik yang dipicu oleh
kerja lapisan otot lambung
3. Mencerna dan menghancurkan makanan dengan bantuan enzim lambung
4. Fungsi lambung lainnya juga untuk pengosongan, fungsi pengosongan tersebut
dilakukan oleh bagian pilorus yang dipengaruhi oleh viskositas, volume, keasaman,
dan kerja.
5. Kendali sekresi dan motilitas
Gerakan dan aliran bahan kimia ke dalam lambung dikendalikan baik oleh sistem
syaraf otonom dan oleh berbagai hormon dalam sistem pencernaan, yaitu:

Hormon gastrin menyebabkan peningkatan sekresi HCl dari sel-sel


parietal, dan pepsinogen dari sel-sel chief dalam lambung. Juga
menyebabkan peningkatan motilitas lambung. Gastrin dilepaskan
Gastrin oleh sel G dalam lambung sebagai respon terhadap mengembangnya
antrum, dan produk pencernaan (terutama jumlah besar protein yang
belum dicerna sempurna). Dihambat oleh pH yang secara normal
kurang dari 4 (sangat asam), serta hormon somatostatin.
Kolesistokinin (Cholecystokinin; CCK) mempunyai efek terbesar
pada kantong empedu, menyebabkan kontraksi kantong empedu,
Kolesistokinin tetapi juga menurunkan pengosongan lambung dan meningkatkan
pelepasan cairan pankreas yang bersifat basa dan menetralkan
chyme. CCK disintesis oleh sel-I dalam epitelium mukosa usus
halus.
Dengan cara yang berbeda dan langka, sekretin, diproduksi dalam
Sekretin usus halus, mempunyai efek terutama dalam pankreas, tetapi juga
mengurangi sekresi asam dalam lambung.
Peptida Peptida penghambat lambung (Gastric inhibitory peptide; GIP)
penghambat menurunkan pelepasan asam lambung dan motilitas.
lambung
Enteroglukago Enteroglukagon menurunkan baik asam lambung maupun motilitas.
n

2.3 Bagian-bagian Lambung

(gambar 1.1 Bentuk lambung dan bagiannya)

Lambung manusia terhubung dengan dua saluran di masing-masing ujungnya. Ujung


atas lambung terhubung dengan esofagus alias kerongkongan, saluran berbentuk tabung
yang menjadi jalur masuk makanan dari mulut. Daerah pertemuan antara esofagus
dengan lambung disebut dengan persimpangan gastroesofageal (GE). Semetara bagian
bawah lambung terhubung dengan usus halus, organ berbentuk selang panjang yang
menghubungkan lambung dengan usus besar. Ujung pertama dari usus halus disebut
dengan duodenum. Duodenum inilah yang secara langsung terhubung dengan lambung.

Di dalam lambung terdiri dari 4 bagian, diantaranya:

a. Cardia
Cardia adalah bagian ujung lambung teratas yang berhubungan langsung dengan
esofagus. Cardia menjadi tempat pertama masuknya makanan setelah dari
kerongkongan. Pada ujung lambung ini terdapat sfingter cardia, cincin otot yang
berfungsi sebagai klep untuk mencegah makanan yang sudah masuk ke lambung
kembali naik ke kerongkongan.
b. Fundus
Setelah memasuki kardiak, makanan kemudian disalurkan menuju fundus. Fundus
adalah area yang berbentuk lengkungan di bagian atas lambung dan terletak di
bawah diafragma. Bagian lambung yang satu ini menjadi tempat makanan mulai
mengalami proses pencernaan.
c. Badan lambung
Badan lambung adalah bagian dari anatomi lambung yang paling penting. Pasalnya,
badan lambung menjadi tempat makanan dicerna dan diproses menjadi bentuk
kecil-kecil dengan bantuan enzim lambung.
d. Pilorus
Pilorus adalah anatomi lambung paling akhir yang terhubung langsung dengan usus
halus. Pada pilorus terdapat sfingter pilorus, yaitu cincin otot tebal yang berfungsi
sebagai katup yang mengatur keluarnya makanan dari lambung menuju duodenum.
Sfingter pilorus ini juga berfungsi untuk mencegah makanan yang sudah tersalurkan
ke duodenum agar tidak kembali ke lambung.

2.4 Struktur Lapisan pada Lambung

(gambar 1.2 Lapisan-lapisan pada lambung)

Lambung terdiri dari beberapa lapisan jaringan, di antaranya:

a) Mucosa (selaput lendir), yaitu lapisan terdalam lambung yang bersentuhan


langsung dengan makanan di dalam lambung. Ketika perut kosong, mucosa
berbentuk seperti gerigi yang terdiri dari rugae (dinding-dinding yang berkerut).
Rugae ini akan memipih saat lambung dipenuhi oleh makanan. Lapisan mukosa ini
menghasilkan dua zat pencernaan, yaitu asam klorida dan pepsin untuk membantu
lambung dalam mencerna makanan.
 Sel goblet berfungsi untuk memproduksi mucus atau lendir untuk menjaga
lapisan terluar sel agar tidak rusak karena enzim pepsin dan asam lambung.
 Sel parietal berfungsi untuk memproduksi asam lambung [Hydrochloric acid]
yang berguna dalam pengaktifan enzim pepsin.
Diperkirakan bahwa sel parietal memproduksi 1.5 mol dm−3 asam lambung yang
membuat tingkat keasaman dalam lambung mencapai pH 2.
 Sel chief/kepala berfungsi untuk memproduksi pepsinogen, yaitu enzim pepsin
dalam bentuk tidak aktif. Sel chief memproduksi dalam bentuk tidak aktif agar
enzim tersebut tidak mencerna protein yang dimiliki oleh sel tersebut yang
dapat menyebabkan kematian pada sel tersebut.

Lapisan Nama Sekresi Daerah Pewarnaan


lambung lambung (Staining)
Isthmus Sel goblet/sel lapisan gel mukus Fundus, Jernih
foveolar Kardia,
Pilorus
Badan Sel parietal Asam lambung dan Fundus Asidofilik
kelenjar (oxyntic) faktor intrinsik saja
(body)
Dasar Sel kepala Pepsinogen dan Fundus Basofilik
kelenjar (zymogenic) lipase saja
(base)
Dasar Sel Hormon gastrin, Fundus, –
kelenjar enteroendokrin histamin, endorphin, kardia,
(base) (APUD) serotonin, pilorus
cholecystokinin dan
somatostatin

Kelenjar kardia (pada kardia manusia) Kelenjar pilorus (pada pilorus manusia)

Kelenjar fundus (pada fundus manusia)


b) Submucosa, yaitu lapisan lambung yang terdiri dari jaringan ikat. Jaringan ikat
tersebut mengandung pembuluh darah, pembuluh getah bening, sel-sel saraf, dan
serat tubuh.
c) Muscularis propria (muscularis eksterna), yaitu lapisan lambung yang menutupi
submukosa. Muscularis propia terdiri dari tiga lapisan otot sekaligus, di antaranya
lapisan otot melingkar, memanjang, dan menyerong yang bekerja membantu
mencerna makanan dengan enzim pencernaan.
d) Serosa, yaitu lapisan terluar lambung yang berfungsi untuk melindungi lambung
dari gesekan dengan organ lainnya. Lapisan serosa disebut juga dengan peritoneum
viseral.

2.5 Komponen Getah Lambung


 Enzim Renin, berfungsi untuk mengubah protein dari susu menjadi laktosa.
 Hormon gastrin menyebabkan peningkatan sekresi HCl dari sel-sel parietal, dan
pepsinogen dari sel-sel kepala dalam lambung.
 Enzim Musin merupakan mukosa protein yang melicinkan makanan.
 HCL (Hidro klorida), untuk membunuh bakteri yang ada di makanan, mengaktifkan
enzim pepsin
 Enzim Pepsin, untuk mengubah protein menjadi albumosa & pepton.
 Enzim Lipase, untuk mengubah lemak menjadi asam lemak & gliserol.

Adapun fungsi HCl bagi sistem pencernaan di lambung adalah:

 membunuh berbagai macam kuman yang masuk bersama makanan


 mengaktifkan pepsinogen menjadi enzim pepsin yang berguna untuk mencerna
protein
 meningkatkan kecepatan reaksi antara air, protein, dan juga pepsin
 sifat HCl yang asam akan membuat pilorus mengendur sehingga pintu pilorus
menjadi terbuka dan makanan bisa dikeluarkan menuju usus dua belas jari.

Cara kerja enzim dan pelumatan oleh otot lambung mengubah makanan menjadi lembut
seperti bubur, disebut chyme (kim) atau bubur makanan. Otot lambung bagian pilorus
mengatur pengeluaran kim sedikit demi sedikit dalam duodenum. Caranya, otot pilorus
yang mengarah ke lambung akan relaksasi (mengendur) jika tersentuk kim yang
bersifat asam. Sebaliknya, otot pilorus yang mengarah ke duodenum akan berkontraksi
(mengerut) jika tersentuh kim. Makanan tersebut dicerna sehingga keasamanya
menurun.

2.6 Cara Kerja Pada Proses Pencernaan Di Lambung

a) Secara Mekanik
Makanan dari esofagus bergerak memasuki lambung, makanan tersebut kemudian
akan menjalani proses pencernaan di lambung selama kurang lebih 2-5 jam.
Lambung memiliki lapisan otot yang akan berkombinasi untuk melakukan
pencernaan mekanik dalam memecah makanan. Kombinasi dari kontraksi otot-otot
lambung ini akan menciptakan sebuah gerakan yang akan mendorong makanan
secara perlahan. Gerakan tersebut dinamakan gerakan peristaltik. Gerakan
peristaltik akan terjadi setiap 15-25 detik.
b) Secara Kimiawi
Proses pencernaan secara kimiawi yang terjadi di lambung dilakukan oleh getah
lambung. Dalam hal ini makanan dipecah menjadi bentuknya yang lebih sederhana
agar mudah diserap di usus. Getah lambung akan membuat makanan bebas dari
bakteri dan bersifat asam. Selanjutnya makanan akan bergerak menuju usus halus
dan kondisi pH nya dinetralkan dengan peran organ lain seperti pankreas dan usus.

Di dalam lambung terdapat pula proses pengosongan lambung, Pengosongan


lambung terjadi karena rangsangan saraf akibat adanya makanan di dalam
lambung. Selain itu kehadiran hormon gastrin yang merupakan komponen getah
lambung akan merangsang sfingter kardiak untuk berkontraksi, gerakan lambung
meningkat, dan relaksasi sfingter pilorus sehingga serangkaian proses ini membuat
makanan menuju ke organ pencernaan berikutnya. Lambung mengosongkan semua
isinya ke usus halus sekitar 2 – 6 jam setelah makanan mulai dicerna. Kecepatan
pengosongan lambung sangat bergantung kepada konsentrasi makanan yang ada.

BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan pembahasan dia atas, dapat disimpulkan bahwa:
1) Lambung merupakan saluran pencernaan manusia setelah kerongkongan (esophagus).
2) Pada lambung terjadi pencernaan secara mekanis dan kimiawi, pencernaan mekanis
terjadi melalui kontraksi otot lambung, sedangkan kimiawi melalui sekresi getah
lambung.
3) Pencernaan di dalam lambung menyebabkan makanan menjadi lebih cair dan halus,
atau disebut kimus.
4) Pada manusia dewasa, volume lambung dalam keadaan santai, hampir kosong, adalah
sekitar 75 mililiter. Merupakan organ tubuh yang dapat mengembang (distensible),
dapat menampung sampai sekitar satu liter makanan.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Lambung

https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/anatomi-lambung/

https://dosenbiologi.com/manusia/bagian-bagian-lambung
http://www.ilmudasar.com/2016/10/Pengertian-Struktur-Fungsi-Bagian-Pencernaan-Lambung-
adalah.html

http://repository.wima.ac.id/5053/2/Bab%201.pdf

yudhistira/pendalaman/buku/teks/biologi/2A

Anda mungkin juga menyukai